Tabel 1
Hasil pengukuran resistansi pada percobaan (dalam Ω)
n R1 R2 R3 R4 RL RTh
1 98,1 99,1 98,6 98,9 68,5 165,8
2 98,2 99,2 98,5 98,9 68,4 168
3 98,3 99,1 98,7 98,8 68,2 165,1
4 100 99,3 98,6 99,1 68,1 164,9
5 98,8 99,1 98,5 98,8 68,3 165
6 98,3 99,1 98,5 99,1 68,3 164,8
7 98 99,3 98,5 98,7 68,1 164,8
8 98,1 99,2 98,6 99,2 68,2 164,9
9 98 99,2 98,5 99,3 68,5 164,8
10 98,2 99,4 98,7 98,9 68,1 164,8
Tabel 2
Hasil pengukuran tegangan (dalam V) dengan 10 kali pengulangan
Variasi 6V Variasi 9 V Variasi 13,8 V
VTh VN VRL VTh VN VRL VTh VN VRL
2,01 1,206 0,58 2,94 1,767 0,854 4,54 2,71 1,333
2,01 1,205 0,585 2,94 1,75 0,856 4,54 2,71 1,335
2,02 1,211 0,585 2,94 1,767 0,855 4,54 2,71 1,335
2,02 1,211 0,581 2,94 1,768 0,851 4,54 2,72 1,336
2,02 1,206 0,588 2,94 1,768 0,855 4,54 2,71 1,331
2,02 1,21 0,588 2,94 1,768 0,857 4,54 2,71 1,335
2,02 1,211 0,587 2,94 1,768 0,854 4,54 2,7 1,336
2,02 1,213 0,584 2,94 1,768 0,859 4,54 2,71 1,336
2,02 1,213 0,586 2,94 1,76 0,858 4,54 2,7 1,336
2,02 1,215 0,591 2,94 1,766 0,861 4,54 2,7 1,336
II. METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
Pada percobaan ini membutuhkan beberapa alat dan
bahan diantaranya yaitu dua buah Power Supply sebagai
penyuplai arus listrik DC, lima buah resistor (4 buah
sebesar 100 Ω dan 1 buah sebesar 68 Ω) sebagai Gambar 2. Diagram alir percobaan Teorema Thevenin dan Norton
penghambat dan pengatur arus dalam rangkaian,
Multimeter sebagai alat pengukuran besaran yang Supply; kelima, tegangan pada tiap ujung – ujung titik A
diperlukan (VTh, VN, dan VRL), satu Project Board sebagai dan B, tegangan Norton (VN) dan tegangan pada resistor
tempat merangkai komponen listrik, dan kabel Jumper beban (VRL) diukur dengan multimeter; keenam, dilakukan
sebagai penghubung komponen – komponen dalam analisa secara perhitungan dan disimulasikan pada
rangkaian. komputer untuk dibandingkan hasilnya satu sama lain.
D. Flowchart
B. Skema Rangkaian
Skema alat pada percobaan ini ditunjukkan oleh gambar. Untuk memudahkan memahami langkah kerja di atas
1. dibuatlah diagram alir (flowchart) dari percobaan yang
telah dilakukan pada gambar 2.
C. Langkah Kerja
Langkah kerja pada percobaan ini yaitu: pertama, besar III. HASIL DAN DISKUSI
nilai hambatan pada resistor-resistor ditentukan dengan
dilihatnya cincin warna resistor dan diukur dengan A. Analisis Data
multimeter; kedua, komponen-komponen dirangkai pada Dari percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data
Project Board sesuai dengan skema rangkaian; ketiga, percobaan berupa nilai tegangan dan resistansi dari
rangkaian diberi tegangan dengan disambungkan ke Power variabel yang dibutuhkan, nilai – nilai yang didapat
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA – E2 - (1-6) 01111840000042 3
sebuah rangkaian linier. Dari hasil yang diperoleh secara tegangan 9 V secara teori didapat 0,01799A & 3V, secara
keseluruhan nilai – nilai yang didapat pada percobaan simulasi didapat 0,018A & 3V, dan yang terakhir ketika
hampir sesuai dengan perhitungan secara teoritis. diberi tegangan 13.8 V nilai yang didapat secara teori
Secara singkat percobaan dilakukan dengan sebesar 0,02759A & 4,6V, secara simulasi sebesar 0,276 A
mempersiapkan 4 buah resistor 100 Ω dan 1 buah resistor & 4,6V. bahkan terlihat hasil yang sama persis antara
68 Ω sebagai resistor beban. Kemudian dirangkai sesuai keduanya, dikarenakan perbedaan terdapat pada lebih dari
skema gambar 1, dan dihubungkan dengan power supply, 7 angka dibelakang koma sehingga sangat kecil sekali
pengukuran nilai dari VTh dilakukan dengan menempelkan perbedaannya.
probe multimeter pada titik A dan B, kemudian untuk Selain perbandingan hasil antara 3 metode yang telah
mencari nilai RTh, power supply dan RL dilepas multimeter dilakukan, aplikasi teorema Thevenin dan Norton dalam
diukurkan pada titik A dan B. kemudian nilai – nilai Vth mencari nilai arus dalam suatu cabang pada rangkaian
diukur kembali untuk variasi – variasi tegangan sebesar kompleks linier juga dapat dibuktikan (hal ini dilakukan
6V, 9V dan 13,8 V. Hasilnya didapat dan dirangkum pada dalam percobaan dengan menghitung nilai IRL). Metode ini
tabel 1 dan tabel 2. akan sangat berguna saat kita akan mencari besaran dalam
Pada saat setelah percobaan dan dilakukan analisa suatu cabang dalam rangkaian. Dengan menyederhakan
perhitungan ternyata ada satu variabel yang menyimpang rangkaian menjadi rangkaian Thevenin atau rangkaian
jauh dari perhitungan teori, yaitu nilai dari IN dimana nilai Norton kita akan lebih mudah menganalisis dan mencari
errornya mencapai 39%. Penyimpangan ini bukan nilai besaran - besaran dalam cabang tersebut. Pada
dikarenakan adanya kesalahan alat dalam membaca percobaan ini (secara pengukuran) hasilnya didapat I RL
besaran pada rangkaian, namun kemungkinan besar untuk 6V sebesar 0,00861 A, untuk 9 V sebesar 0,01258 A
terdapat kesalahan kami sebagai praktikan dalam dan untuk 13.8 V sebesar 0,01963 A.
menempatkan probe multimeter sehingga nilai dari IN
menyimpang jauh dari teori. Dalam percobaan ini mencari
IV. KESIMPULAN
nilai IN dilakukan dengan metode perambatan melalui VN
dan RN (karena nilai IN yang sangat kecil dan susah untuk Telah dilakukan percobaan teorema Thevenin dan
diukur secara langsung), dan secara teori juga nilai dari VN Norton. dari percobaan yang dilakukan dapat ditarik
seharusnya sama dengan VTh, namun dari hasil pengukuran kesimpulan sebagai berikut,
yang telah dilakukan nilai dari VN ≠ VTh sehingga pasti ada Pertama didapat nilai dari IRL atau arus pada hambatan
kesalahan dalam percobaan yang telah dilakukan. beban (RL) untuk tegangan 6V sebesar 0,00861 A, untuk
Kesalahan yang terjadi bukan dikarenakan alat yang tegangan 9V sebesar 0,001258 A dan untuk tegangan
digunakan karena berdasarkan hasil pengukuran alat dapat 13.8V sebesar 0,01963 A.
menghasilkan data yang presisi (nilai ralat atau presentase Kedua untuk perbandingan hasil masing – masing sesuai
penyimpangan hanya sebesar 0,25 %), namun kesalahan variasi 6V, 9V, dan 13.8V dari perhitungan, terhitung nilai
ada pada praktikan yang salah dalam menggunakan alat dari VTh sebesar 2V, 3V dan 4,6V, untuk RTh sebesar
ukur dalam percobaan. Dari penjelasan di atas nilai dari VN 166,66 Ω dan IRL sebesar 8,522 mA, 12,78 mA dan 19,6
hasil pengukuran dapat ditolak atau diabaikan, kemudian mA. Kemudian untuk hasil simulasi diperoleh nilai VTh
kita akan dapat menggunakan nilai dari VTh dalam mencari sebesar 2V, 3V dan 4,6V, untuk nilai RTh diperoleh 166,67
nilai IN. Ω, dan IRL sebesar 8,52 mA, 12,8 mA dan 19,6 mA. Yang
Dengan mengesampingkan kesalahan pengukuran pada terakhir berdasarkan hasil percobaan diperoleh nilai VTh
VN secara umum hasil – hasil yang didapat pada percobaan sebesar 2,018V, 2,94V dan 4,54V, untuk nilai RTh
ini cukup baik dan presisi dibuktikan dengan nilai diperoleh 165,29 Ω, dan IRL sebesar 8,57 mA, 12,53 mA
presentase ralat rata – rata hanya sebesar 0,25 % dengan dan 19,55mA.
total nilai error (perbandingan antara perhitungan dan
pengukuran) rata – rata sebesar 0,9326 %.
Hasil yang didapat dari perhitungan dan pengukuran
juga diperkuat oleh simulasi yang telah dilakukan pada
software proteus, selisih yang sangat kecil antara hasil
ketiganya membuktikan teorema Thevenin dan Norton
dapat digunakan dan diaplikasikan pada rangkaian linier
seperti apapun.
Terbukti juga teorema tentang transformasi dari
rangkaian Thevenin ke rangkaian Norton atau sebaliknya.
Menggunakan Hukum Ohm dimana nilai dari arus
pengganti Norton atau IN adalah hasil perkalian antara
tegangan Thevenin (VTh) dan resistor ekuivalen (RTh = RN).
pembuktian ini tidak didasari perbandingan antara hasil
teori dan hasil pengukuran (mengingat terjadinya
kesalahan pada pengukuran yang telah dilakukan), namun
didasari oleh teori dan hasil simulasi pada aplikasi proteus.
Pada saat tegangan yang diberikan 6 V, nilai IN dan VTh
yang didapat secara teori sebesar 0,01199A & 2V dan
secara simulasi sebesar 0,012A & 2V, kemudian ketika
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA – E2 - (1-6) 01111840000042 5
LAMPIRAN
Lampiran hasil perhitungan
Pertama kita hitung presentasi ralat dan nilai deviasi Untuk t=1 hasil perhitungan dirangkum dalam tabel 5
standar (σ) dengan rumusan, berikut,
Variabel
σ P(XTerbesar) P(XTerkecil) P(tσ)
VRL (13,8V) 1,3349 V 0,0015 0,11 % VRL (13,8V) 0,0015 53,46% 99,07%
68%
(diterima) (ditolak)
Rata – rata 0,25 %
Tabel 4.
Nilai error berdasarkan perhitungan dan pengukuran
Lampiran simulasi