Anda di halaman 1dari 14

TEOREMA THEVENIN DAN NORTON

A. Dasar Teori
Teorema thevenin menyatakan bahwa, jika terdapat sepasang terminal
dalam rangkaian lincar, rangkaian itu bola digantikan dengan punca voltan
unggul V15 yang berisi dengan rintangan Rth V17 bersamaan dengan volten
lintas terbuka pada terminal apabila punca voltan tak bersandar dipintasan
dengan puncak arus tak bersandar digantikan dengan lintasan terbuka1
Secara umum, rangkaian listrik terdiri dari dua bagian yang menjalankan
fungsi berbeda yang dihubungkan oleh terminal interluneksi. Untuk hubungan
dua terminal seperti terlihat pada 6b.2.10. satu bagian disebut seksi sumber dan
bagian yang lain disebut seksi beban. Pengertian seksi sumber disini adalah
bagian rangkaian yang mengandung sumber dan bukan hanya sebutan sumber
saja. Theorema Norton dinyatakan bahwa jika rangkaian seksi sumber pada
hubungan dua terminal adalah linier, maka signal pada terminal
interlimeksi tidaka akn berubah jika rangkaian seksi sumber ini diganti dengan
rangkian ekuvalen Norton2.
Lithium ion batterai has become the mainstream energy storage of the
electric lehicle. Development is a state of charge estimation of batteray and he
will evenivally maximize the batterai performance and ensures the safe
operation of the battery. This paper studied on the application of extended
kalman filter and third order thevenin equivalent circuit model in state of charge
estimation of litium ferro photophate batterai.3

1
G, Alciatore, david dan E,histend micheal. 2006, Pengenalan kepada bekasimik dan system
pengukuran. Jakarta: erlangga
2
Sudirman, sudaryamo, 2007, Analisi rangkaian listrik. Bandung:ITB
3
Low yea, wen yao, 2015, Batteray state of charge estimation with extended kalman filter using third
order thevenin model. Malaysia:UTM

1
Hsrud menjelaskan bahwa satu diantara kegunaan utama teorema thevenin dan
theorema Norton adalah penggantian bagian besar dari sebuah jaringan sering
kali sangat sukar, dengan ekivalen yang sangat sederhana. Rangkaian baru yang
lebih sederhana ini memungkinkan kita membuat perhitungan lebih cepat dari
tegangan, arus dan daya yang diberikan oleh rangkaian asal kepada sebuah
beban. Dalam sebuah penguat data transistor misalnya ekivalen thevenin atau
Norton membolehkan kita menentukan daya maksimum atau menentukan
pengguat arus.4

4
Eka yuliana, Theorema thevenin & Norton, Fisika:ITS

2
B. Rumusan Masalah
1. Teorema Thevenin
a. Bagaimana pengaruh hambatan beban (R4) terhadap hambatan thevenin
(RTH) ?
b. Bagaimana pengaruh hambatan beban (R4) terhadap tegangan thevenin
(VTH) ?
c. Bagaimana pengaruh hambatan beban (R4) terhadap kuat arus beban
(IL) ?
2. Teorema Norton
1. Bagaimana pengaruh hambatan beban (R4) terhadap hambatan norton
(RN)?
2. Bagaimana pengaruh hambatan beban (R4) terhadap kuat arus norton
(IN) ?
3. Bagaimana pengaruh hambatan beban (R4) terhadap kuat arus beban
(IL) ?
C. Hipotesis
1. Teorema Thevenin
a. Hambatan beban (R4) tidak mempengaruhi nilai hambatan thevenin
(RTH).
b. Hambatan beban (R4) tidak mempengaruhi nilai tegangan thevenin
(VTH).
c. Semakin besar nilai hambatan beban (R4), maka kuat arus beban (IL)
akan semakin kecil.
2. Teorema Norton
a. Hambatan beban (R4) tidak mempengaruhi nilai hambatan norton (RN).
b. Hambatan beban (R4) tidak mempengaruhi nilai kuat arus norton (IN).
c. Semakin besar nilai hambatan beban (R4), maka nilai kuat arus beban
(IL) akan semakin besar.
D. Uji Hipotesis

3
1. Variabel
a. Variabel Bebas : Hambatan Beban (R4)
b. Variabel Kontrol : Tegangan Sumber (VS) dan Resistor (R1, R2, R3)
c. Variabel Terikat : Hambatan Thevenin (RTH), Tegangan Thevenin
(VTH), Hambatan Norton (RN), Kuat arus beban (IL), dan Nilai kuat arus
norton (IN)

2. Definisi Operasional
a. Hambatan beban (R4) adalah hambatan yang divariasikan dalam
percobaan.
b. Hambatan thevenin (RTH) adalah hambatan yang diperoleh dari hasil
perhitungan suatu rangkaian listrik.
c. Tegangan thevenin (VTH) adalah tegangan yang jatuh pada resistor dan
terbaca pada voltmeter.
d. Hambatan Norton (RN) adalah hambatan yang diperoleh dari hasil
perhitungan suatu rangkaian listrik.
e. Kuat arus norton (IN) adalah besar arus yang terbaca pada ammeter.
f. Kuat arus beban (IL) adalah besar arus beban yang terbaca pada ammeter
dan juga yang diperoleh dari hasil perhitungan.
3. Definisi Konsepsional
a. Hambatan beban (R4) adalah hubungan eksternal yang dihubungkan ke
suatu rangkaian listrik.
b. Hambatan thevenin (RTH) adalah hambatan ekuivalen yang dilihat dari
terminal keluaran suatu rangkaian thevenin.
c. Tegangan thevenin (VTH) adalah tegangan tanpa beban pada terminal
keluaran suatu rangkaian thevenin.
d. Hambatan Norton (RN) adalah hambatan ekuivalen yang dilihat dari
terminal keluaran suatu rangkaian Norton.

4
e. Kuat arus norton (IN) adalah arus yang dihasilkan oleh sumber arus
Norton.
f. Kuat arus beban (IL) adalah arus yang mengalir melalui hambatan beban
yang terhubung dengan rangkaian.

5
E. Alat dan Bahan
1. Laptop atau perangkat sejenis
2. Virtual Lab
https://amrita/labs.edu.in/

6
F. Prosedur Percobaan
1. Teorema Thevenin
a. Disiapkan laptop atau perangkat sejenis. Dibuka tautan virtual lab
amrita pada browser dan ditekan opsi Physical Sciences. Kemudian,
dipilih opsi Thevenin’s Theorem pada opsi Electric Circuits Virtual Lab.
b. Ditekan opsi simulator dan dibuat Teorema seperti gambar di bawah ini
dengan nilai R1 sebesar 480Ω, R2 sebesar 45Ω, R3 sebesar 100Ω, R4
sebesar 47Ω, dan Tegangan sumber (Vs / V0) sebesar 12 Volt.

c. Dilepaskan hambatan beban.

d. Diukur tegangan pada rangkaian terbuka menggunakan voltmeter.


Dicatat hasilnya pada tabel pengamatan sebagai tegangan thevenin
(VTH).
e. Dihitung hambatan thevenin (RTH) dengan menggunakan persamaan
RTH=R1 + (R2 ǁ R3).
f. Dibuat rangkaian baru seperti berikut dan ditemukan arus listrik yang
melalui hambatan beban

7
g. Diulangi prosedur 6 dengan mengubah hambatan beban untuk
mendapatkan variasi data.
2. Rangkaian Norton
a. Disiapkan laptop atau perangkat sejenis. Dibuka tautan virtual lab
amrita pada browser dan ditekan opsi Physical Sciences. Kemudian,
dipilih opsi Norton’s Theorem pada opsi Electric Circuits Virtual Lab.
b. Ditekan opsi simulator dan dibuat rangkaian seperti gambar 3.1 dengan
nilai R1 sebesar 480Ω, R2 sebesar 45Ω, R3 sebesar 100Ω, R4 sebesar
47Ω, dan Tegangan sumber (Vs / V0) sebesar 12 Volt.
c. Dilepaskan hambatan beban seperti gambar 3.2.
d. Diukur arus yang mengalir pada rangkaian tersebut. Dicatat nilai yang
terbaca pada tabel pengamatan sebagai besar arus norton (IN).
e. Dihitung hambatan norton (RN) dengan menggunakan persamaan
f. RN = R1 + (R2 ǁ R3).
g. Dibuat rangkaian baru seperti berikut

8
h. Diukur dan dihitung besar arus beban yang mengalir.
i. Diulangi langkah 6 dan 7 dengan mengubah besar hambatan beban
untuk memperoleh variasi data.

9
G. Tabel Pengamatan
Tabel 3.1 Teorema Thevenin
𝑉𝑆 (V) 𝑅(Ω) 𝐼𝐿 𝑅𝑇𝐻 (Ω) 𝑉𝑇𝐻 (V)
12 𝑅1 480 0.0215 511.04 3.72
𝑅2 45
𝑅3 100
𝑅4 47
12 𝑅1 480 0.0196 511.04 3.72
𝑅2 45
𝑅3 100
𝑅4 100
12 𝑅1 480 0.0216 511.04 3.72
𝑅2 45
𝑅3 100
𝑅4 45

Tabel 3.2 Teorema Norton


𝑉𝑆 (V) 𝑅(Ω) 𝐼𝐿 𝐼𝑁 (A) 𝑅𝑁 (Ω)
12 𝑅1 480 0.00797 0.0073 511.035
𝑅2 45
𝑅3 100
𝑅4 47
12 𝑅1 480 0.00873 0.0073 511.035
𝑅2 45
𝑅3 100
𝑅4 100
12 𝑅1 480 0.00794 0.0073 511.035

10
𝑅2 45
𝑅3 100
𝑅4 45

11
H. Pembahasan
Percobaaan yang dilakukan yaitu Rangakaian setara Thevenin dan Norton,
dalam percobaan dengan tujuan diantara nya adalah melakukan pengukuran
tegangan Thevenin, hambatan Thevenin dan arus norton dari rangkaian
rangkaian sederhana dan menyelidiki pengaruh beban terhadap tegangan dan
kuat arus output rangkaian elektronik dengan menggunakan teorema Thevenin
dan northon, pada kegiatan pertama yakni hubungan antara tegangan sumber
terhadap tegangan Thevenin dan arus northon dimana yang menjadi Variabel
manipulasi, Hambatan beban (RL), Variabel respon Arus Norton (IN)
danVariabel kontrol adalah Hambatan (R).
Adapun rumusan masalah yang ingin diketahui dalam Teorema Thevenin
Bagaimana pengaruh hambatan beban (R4) terhadap hambatan thevenin (RTH),
Bagaimana pengaruh hambatan beban (R4) terhadap tegangan thevenin (VTH) ,
Bagaimana pengaruh hambatan beban (R4) terhadap kuat arus beban (IL) dan
dalam Teorema Norton tentang Bagaimana pengaruh hambatan beban (R4)
terhadap hambatan norton (RN) ,Bagaimana pengaruh hambatan beban (R4)
terhadap kuat arus norton (IN) dan Bagaimana pengaruh hambatan beban (R4)
terhadap kuat arus beban (IL).
Kedua teorema ini dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya,
ketika Anda mengisi daya ponsel Anda dari stopkontak, Anda dapat
memperlakukan stopkontak sebagai sumber "Thevenin" yang menyediakan
tegangan tertentu dengan resistansi dalam. Ketika Anda menggunakan baterai
sebagai sumber daya cadangan, Anda dapat menganggapnya sebagai sumber
"Norton" yang menyediakan arus tertentu dengan resistansi dalam yang
berbeda. Konsep ini membantu kita memahami bagaimana sistem dapat
disederhanakan untuk analisis yang lebih mudah.

12
I. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, maka hipotesis kami yang
berbunyi:
1. Teorema Thevenin
a. Hambatan beban (R4) tidak mempengaruhi nilai hambatan thevenin
(RTH).
b. Hambatan beban (R4) tidak mempengaruhi nilai tegangan thevenin
(VTH).
c. Semakin besar nilai hambatan beban (R4), maka kuat arus beban (IL)
akan semakin kecil.
2. Teorema Norton
a. Hambatan beban (R4) tidak mempengaruhi nilai hambatan norton (RN).
b. Hambatan beban (R4) tidak mempengaruhi nilai kuat arus norton (IN).
c. Semakin besar nilai hambatan beban (R4), maka nilai kuat arus beban
(IL) akan semakin besar.
Hipotesis dapat diterima berdasarkan hasil percobaan dan juga perhitugan yang
telah kami lakukan.

13
DAFTAR PUSTAKA

G, Alciatore, david dan E,histend micheal. 2006, Pengenalan kepada bekasimik


dan system pengukuran. Jakarta: erlangga

Sudirman, sudaryamo, 2007, Analisi rangkaian listrik. Bandung:ITB

Eka yuliana, Theorema thevenin & Norton, Fisika:ITS

Low yea, wen yao, 2015, Batteray state of charge estimation with extended
kalman filter using third order thevenin model. Malaysia:UTM

14

Anda mungkin juga menyukai