LAPORAN LENGKAP

PRAKTIKUM TERMODINAMIKA

EFEK SEEBECK

Nama : Khaerina Dwi Agustina

NIM : 2205036014
Program Studi : Pendidikan Fisika
Kelas : Regular A
Kelompok : 2 (Dua)
 EFEK SEEBECK

A. Dasar Teori
Jika dua buah logam yang berbeda disambungkan salah satu ujungnya,
kemudian diberikan suhu yang berbeda pada sambungan, maka terjadi
perbedaan tegangan pada ujung yang satu dengan ujung yang lain yang dikenal
dengan prinsip termokopel. Semakin besar perbedaan temperatur, semakin besar
tegangan diantara junction. Koefisien Seebeck disimbolkan dengan huruf 𝛼 .
Perbedaan temperatur disimbolkan dengan ∆𝑇 dan beda potensial yang
dihasilkan adalah ∆𝑉, maka koefisien Seebeck dituliskan:
∆V
α= (persamaan 3.1)
∆T

Teknologi termoelektrik adalah teknologi yang bekerja dengan

mengkonversi energi panas menjadi listrik secara langsung (generator
termoelektrik) atau sebaliknya. Prinsip kerja dari termoelektrik adalah dengan
berdasarkan Efek Seebeck yaitu jika 2 buah logam yang berbeda disambungkan
salah satu ujungnya, kemudian diberikan suhu yang berbeda pada sambungan,
maka terjadi perbedaan tegangan pada ujung yang satu dengan ujung yang lain.
1 Fenomena termoelektrik pertama kali ditemukan tahun 1821 oleh ilmuwan
Jerman, Thomas Johann Seebeck. Ia menghubungkan tembaga dan besi dalam
sebuah rangkaian. Efek Seebeck merupakan efek munculnya tegangan kecil
pada sambungan dua buah logam atau semikonduktor karena perbedaan
temperatur dua logam atau semikonduktor tersebut. Tegangan yang muncul pada
sambungan bahan berbanding lurus dengan beda temperatur pada kedua bahan.
Semakin besar beda temperatur, semakin besar tegangan yang didapat. Secara
matematis, dapat dituliskan:
∆T → ∆E (persamaan 3.2)
Efek Seebeck memiliki dua aplikasi utama: pengukuran suhu dan
pembangkit listrik. Ketika sirkuit termoelektrik rusak, seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 3.1, arus berhenti mengalir, dan kita dapat mengukur gaya
penggerak (gaya gerak listrik) atau tegangan yang dihasilkan dalam rangkaian

1
dengan voltmeter. Tegangan yang dihasilkan merupakan fungsi dari perbedaan
suhu dan bahan dari kedua kabel yang digunakan. Oleh karena itu, suhu dapat
diukur hanya dengan mengukur tegangan. Dua kabel yang digunakan untuk
mengukur suhu dengan cara ini membentuk termokopel, yang merupakan alat
pengukur suhu yang paling serbaguna dan paling banyak digunakan.
Termokopel tipe-T yang umum, misalnya, terdiri dari kabel tembaga dan
konstanta, dan menghasilkan perbedaan sekitar 40 μV per °C.

Gambar 3.1

Gambar 3.2
Efek Seebeck juga membentuk dasar untuk pembangkit listrik
termoelektrik. Diagram skematis generator termoelektrik ditunjukkan pada
Gambar 3.2. Panas ditransfer dari sumber suhu tinggi ke persimpangan panas
dalam jumlah QH, dan ditolak ke wastafel suhu rendah dari persimpangan
dingin dalam jumlah QL. Perbedaan antara kedua kuantitas ini adalah
pekerjaan listrik bersih yang dihasilkan, yaitu, Kami = QH - QL. Terbukti dari
Gambar 5.2 bahwa siklus daya termoelektrik sangat mirip dengan siklus mesin
panas biasa, dengan elektron berfungsi sebagai fluida kerja. Oleh karena itu,
efisiensi termal generator termoelektrik yang beroperasi antara batas suhu TH
dan TL dibatasi oleh efisiensi siklus Carnot yang beroperasi antara batas suhu
yang sama. Dengan demikian, dengan tidak adanya ireversibilitas (seperti

2
pemanasan I 2 R, di mana R adalah hambatan listrik total kabel), generator
termoelektrik akan memiliki efisiensi Carnot.

Gambar 3.4
Kelemahan utama generator termoelektrik adalah efisiensinya yang
rendah. Keberhasilan masa depan perangkat ini tergantung pada menemukan
bahan dengan karakteristik yang lebih diinginkan. Misalnya, output tegangan
perangkat termoelektrik telah ditingkatkan beberapa kali dengan beralih dari
pasangan logam ke semikonduktor. Generator termoelektrik praktis
menggunakan bahan tipe-n (sangat didoping untuk membuat kelebihan
elektron) dan tipe-p (sangat didoping untuk menciptakan kekurangan elektron)
yang terhubung secara seri ditunjukkan pada Gambar 3.3. Meskipun
efisiensinya rendah, generator termoelektrik memiliki keunggulan berat dan
keandalan yang pasti dan saat ini digunakan di daerah pedesaan dan dalam
aplikasi luar angkasa. Misalnya, generator termoelektrik berbasis silikon-
germanium telah memberi daya pada pesawat ruang angkasa Voyager sejak
1980 dan diperkirakan akan terus menghasilkan daya selama bertahun-tahun
lagi.

3
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh suhu panas dari jenis termokopel terhadap referensi
Emf yang dihasilkan?
2. Bagaimana pengaruh suhu panas dari jenis termokopel terdahap Emf panas
yang dihasilkan?

C. Hipotesis
1. Semakin besar suhu panas dari jenis termokopel maka referensi Emf yang
dihasilkan akan semakin besar pula.
2. Semakin besar suhu panas dari jenis termokopel maka Emf panas yang
dihasilkan akan semakin besar pula.

D. Uji Hipotesis
a. Variabel bebas : Suhu panas dan suhu referensi

b. Variabel kontrol : Jenis Termokopel

c. Variabel terikat : Referensi Emf dan Emf Panas

1. Definisi operasional

a. Suhu adalah temperatur yang dapat dinaikkan ataupun diturunkan

pada suatu tempat.
b. EMF (gaya gerak listrik) adalah besaran yang diperoleh dari
percobaan.

2. Definisi konsepsional

a. Suhu adalah sebuah besaran yang menyatakan tingkatan panas atau

dingin suatu benda.
b. EMF (gaya gerak listrik) adalah tegangan pada ujung sumber ketika
tidak ada arus.

4
E. Perangkat
1. Laptop atau perangkat sejenis
2. Simulator pada alamat URL:
https://vlab.amrita.edu/index.php?sub=1&brch=194&sim=351&cnt=4

5
F. Prosedur Kerja
1. Dibuka laptop atau perangkat sejenisnya dan masuk pada alamat URL yang
telah diberikan.
2. Dipilih jenis termokopel dari kotak fitur 'Pilih Jenis ThermoCouple'.
3. Diatur suhu dengan menggeser suhu.
4. Diamati nilai Emf panas yang dihasilkan dapat dilihat melalui voltmeter.
5. Dianalisis grafik antara suhu dengan emf pada bagian bawah percobaan.
6. Diulangi percobaan dengan mengubah jenis termokopel sampai semua
bahan telah digunakan.

6
G. Tabel Pengamatan
1. Type R
X Y
No
𝑇ℎ𝑖𝑔ℎ(℃) 𝑇𝑙𝑜𝑤 (℃) ∆𝑇(℃) 𝑉ℎ𝑖𝑔ℎ (V) 𝑉𝑙𝑜𝑤 (V) ∆𝑉(V)

1 50 -45 95 0,296 -0,208 0,504

2 100 -40 140 0,64 -0,188 0,252
3 150 -35 185 1,041 -0,167 1,208
4 200 -30 230 1,469 -1,145 1,614
5 250 -25 275 2,05 -0,123 2,173
7 350 -15 365 2,896 -0,076 2,972
8 400 -10 410 3,46 -0,051 3,511
9 450 -5 455 3,96 -0,026 3,986
10 500 0 500 4,47 0 4,470
11 550 5 545 4,99 0,027 4,963
12 600 10 590 5,53 0,054 5,476
13 650 15 635 6,08 0,082 5,998
14 700 20 680 6,63 0,111 6,519
15 750 25 725 7,20 0,141 7,059
16 800 30 770 7,78 0,171 7,609
17 850 35 815 8,37 0,201 8,169
18 900 40 860 8,97 0,232 8,738
19 950 45 905 9,59 0,264 9,326
20 1000 50 950 10,21 0,296 9,914

7
 Hubungan ∆V - ∆T
12

10

8
∆V (0 C)

0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
∆T (0 C)

8
2. Type K
X Y
No
𝑇ℎ𝑖𝑔ℎ(𝑐°) 𝑇𝑙𝑜𝑤 (𝑐°) ∆𝑇(𝑐°) 𝑉ℎ𝑖𝑔ℎ (𝑣) 𝑉𝐿𝑜𝑤 (𝑣) ∆𝑉(V°)
1 50 -270 320 -0,026 0,296 0,322
2 100 -250 350 -0,647 -0,145 0,792
3 150 -230 380 1,69 -0,051 1,141
4 200 -210 410 1,42 0,054 1,366
5 250 -190 440 1,75 0,171 1,579
6 300 -170 470 2,10 0,296 1,804
7 350 -150 500 2,41 0,431 1,979
8 400 -130 530 2,83 0,573 2,257
9 450 -110 560 3,21 0,723 2,487
10 500 -90 590 3,59 0,879 2,711
11 550 -70 620 3,98 1,041 2,939
12 600 -50 650 4,38 1,208 3,172
13 650 -30 680 4,78 1,381 3,399
14 700 -10 710 5,19 1,558 3,632
15 750 10 740 5,60 1,739 3,861
16 800 30 770 6,03 1,923 4,107
17 850 50 800 6,46 2,112 4,348
18 900 70 830 6,90 2,304 4,596
19 950 90 860 7,35 2,498 4,852
20 1000 110 890 7,81 2,696 5,114

9
 Hubungan ∆𝑉 - ∆𝑇
6

4
∆V(V)

0
0 200 400 600 800 1000
∆𝑇(𝑐°)

10
3. Type E
X Y
No
𝑇ℎ𝑖𝑔ℎ(𝑐°) 𝑇𝑙𝑜𝑤 (𝑐°) ∆𝑇(𝑐°) 𝑉ℎ𝑖𝑔ℎ (𝑣) 𝑉𝐿𝑜𝑤 (𝑣) ∆𝑉(V°)

1 50 -200 250 0,180 0,111 0,069

2 100 -180 280 0,420 0,232 0,188
3 150 -160 310 0,680 0,363 0,317
4 200 -140 340 0,970 0,501 0,469
5 250 -120 370 1,280 0,647 0,633
6 300 -100 400 1,600 0,800 0,800
7 350 -80 430 1,940 0,959 0,981
8 400 -60 460 2,280 1,124 1,156
9 450 -40 490 2,640 1,294 1,346
10 500 -20 520 3,000 1,469 1,531
11 550 0 550 3,370 1,648 1,722
12 600 20 580 3,750 1,831 1,919
13 650 40 610 4,140 2,017 2,123
14 700 60 640 4,540 2,207 2,330
15 750 80 670 4,940 2,401 2,539
16 800 100 700 5,350 2,597 2,753
17 850 120 730 5,780 2,796 2,984
18 900 140 760 6,210 2,997 3,213
19 950 160 790 6,650 3,201 3,449
20 1000 180 820 7,100 3,404 3,696

11
 Hubungan ∆𝑉 - ∆𝑇
4

3,5

2,5
∆V(V)

1,5

0,5

0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900
∆𝑇(𝑐°)

12
4. Type J
X Y
No
𝑇ℎ𝑖𝑔ℎ(℃) 𝑇𝑙𝑜𝑤 (℃) ∆𝑇(℃) 𝑉ℎ𝑖𝑔ℎ (V) 𝑉𝑙𝑜𝑤 (V) ∆𝑉(V)

1 60 -200 260 0,55 -0,188 0,738

2 80 -190 270 0,65 -0,145 0,795
3 100 -180 280 0,75 -0,1 0,850
4 120 -170 290 0,85 -0,051 0,901
5 140 -160 300 0,96 0 0,960
6 160 -150 310 1,07 0,054 1,016
7 180 -140 320 1,18 0,111 1,069
8 200 -130 330 1,30 0,171 1,129
9 220 -120 340 1,42 0,232 1,188
10 240 -110 350 1,53 0,296 1,234
11 260 -100 360 1,65 0,363 1,287
12 280 -90 370 1,78 0,431 1,349
13 300 -80 380 1,90 0,501 1,399
14 320 -70 390 2,02 0,573 1,447
15 340 -60 400 2,15 0,647 1,503
16 360 -50 410 2,27 0,723 1,547
17 380 -40 420 2,40 0,8 1,600
18 400 -30 430 2,53 0,879 1,651
19 420 -20 440 2,66 0,959 1,701
20 440 -10 450 2,79 1,041 1,749

13
 Hubungan ∆𝑇(℃) dan ∆𝑉(V)
2
1,8
1,6
1,4
1,2
1
0,8
0,6
0,4
0,2
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500

14
5. Type T
X Y
No
𝑇ℎ𝑖𝑔ℎ(℃) 𝑇𝑙𝑜𝑤 (℃) ∆𝑇(℃) 𝑉ℎ𝑖𝑔ℎ (V) 𝑉𝑙𝑜𝑤 (V) ∆𝑉(V)

1 20 -270 290 0,140 -0,026 0,166

2 40 -245 285 0,350 -0,123 0,473
3 60 -220 280 0,363 0 0,363
4 80 -195 275 0,360 0,141 0,219
5 100 -170 270 0,350 0,296 0,054
6 120 -145 265 0,330 0,466 -0,136
7 140 -125 265 0,350 0,610 -0,260
8 160 -95 255 0,290 0,839 -0,549
9 180 -70 250 0,250 1,041 -0,791
10 200 -45 245 0,220 1,251 -1,031
11 220 -20 240 0,180 1,469 -1,289
12 240 5 235 0,140 1,693 -1,553
13 260 30 230 0,090 1,923 -1,833
14 280 55 225 0,050 2,159 -2,109
15 300 80 220 0 2,401 -2,401
16 320 105 215 -0,050 2,646 -2,696
17 340 130 210 -0,100 2,896 -2,996
18 360 155 205 -0,150 3,150 -3,300
19 380 180 200 -0,210 3,408 -3,618
20 400 205 195 -0,260 3,669 -3,929

15
 Y-VALUES
1

0,5

0
0 50 100 150 200 250 300 350
-0,5

-1

-1,5

-2

-2,5

-3

-3,5

-4

-4,5

16
H. Data dan Perhitungan
Tabel 1
Jenis Termokopel: Tipe R
1. Data 1
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −45℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 50℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 50℃ − (−45℃)
∆𝑇 = 95℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −0,208 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 0,296 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 0,296 V − (−0,208 V)
∆𝑉 = 0,504 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
0,304V
𝛼 =
95℃

𝛼 = 0,0032 V/℃

2. Data 2
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −40℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 100℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 100℃ − (−40℃)
∆𝑇 = 140℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −0,188 V

17
 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 0,64 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 0,64 V − (−0,188 V)
∆𝑉 = 0,252 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
0,252V
𝛼 =
140℃

𝛼 = 0,0018 V/℃

3. Data 3
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −35℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 150℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 150℃ − (−35℃)
∆𝑇 = 185℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −0,167 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 1,041 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 1,041 V − (−0,167 V)
∆𝑉 = 1,208 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
1,200V
𝛼 =
185℃

𝛼 = 0,0065 V/℃

4. Data 4

18
 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −30℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 200℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 200℃ − (−30℃)
∆𝑇 = 230℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −1,145 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 1,469 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 1,145 V − (−1,469 V)
∆𝑉 = 1,614 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
1,614 V
𝛼 =
230℃

𝛼 = 0,0037 V/℃

5. Data 5
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −25℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 250℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 250℃ − (−25℃)
∆𝑇 = 275℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −0,123 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 2,05 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 2,05 V − (−0,123 V)
∆𝑉 = 2,173 V

19
 ∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
2,173V
𝛼 =
275℃

𝛼 = 0,0079 V/℃

6. Data 6
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −20℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 300℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 300℃ − (−20℃)
∆𝑇 = 320℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −0,1 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 2,50 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 2,50 V − (−0,1 V)
∆𝑉 = 2,400 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
2,400V
𝛼 =
320℃

𝛼 = 0,0075 V/℃

7. Data 7
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −15℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 350℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 350℃ − (−15℃)

20
 ∆𝑇 = 365℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −0,076 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 2,896 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 2,896 V − (−0,076 V)
∆𝑉 = 2,972 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
2,972V
𝛼 =
365℃

𝛼 = 0,0081 V/℃

8. Data 8
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −10℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 400℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 400℃ − (−10℃)
∆𝑇 = 410℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −0,051 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 3,46 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 3,46 V − (−0,051 V)
∆𝑉 = 3,511 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
3,511 V
𝛼 =
410℃

21
 𝛼 = 0,0085 V/℃

9. Data 9
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −5℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 450℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 450℃ − (−5℃)
∆𝑇 = 455℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −0,026 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 3,96 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 3,96 V − (−0,026 V)
∆𝑉 = 3,986 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
3,986V
𝛼 =
455℃

𝛼 = 0,0087 V/℃

10. Data 10
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ =0℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 500℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 500℃ − (0℃)
∆𝑇 = 500℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ =0V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 4,47 V

22
 ∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 4,47 V − (0 V)
∆𝑉 = 4,470 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
4,470V
𝛼 =
500℃

𝛼 = 0,0089 V/℃

11. Data 11
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 5℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 550℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 550℃ − (5℃)
∆𝑇 = 545℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,027 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 4,99 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 4,99 V − (0,027 V)
∆𝑉 = 4,963 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
4,963V
𝛼 =
545℃

𝛼 = 0,0091 V/℃

12. Data 12
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 10℃

23
 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 600℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 600℃ − (10℃)
∆𝑇 = 590℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,054 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 5,53 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 5,53 V − (0,054 V)
∆𝑉 = 5,476 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
5,476V
𝛼 =
590℃

𝛼 = 0,0092 V/℃

13. Data 13
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 15℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 650℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 650℃ − (15℃)
∆𝑇 = 635℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,082 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 6,08 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 6,08 V − (0,082 V)
∆𝑉 = 5,998 V

24
 ∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
5,998V
𝛼 =
635℃

𝛼 = 0,0094 V/℃

14. Data 14
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 20℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 700℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 700℃ − (20℃)
∆𝑇 = 680℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,111 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 6,63 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 6,63 V − (0,111 V)
∆𝑉 = 6,519 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
6,519V
𝛼 =
680℃

𝛼 = 0,0095 V/℃

15. Data 15
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 25℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 750℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 750℃ − (25℃)
∆𝑇 = 725℃

25
 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,141 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 7,20 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 7,20 V − (0,141 V)
∆𝑉 = 7,059 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
7,059V
𝛼 =
725℃

𝛼 = 0,0097 V/℃

16. Data 16
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 30℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 800℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 800℃ − (30℃)
∆𝑇 = 770℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,171 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 7,78 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 7,78 V − (0,171 V)
∆𝑉 = 7,609 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
7,609V
𝛼 =
770℃

𝛼 = 0,0098 V/℃

26
17. Data 17
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 35℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 850℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 850℃ − (35℃)
∆𝑇 = 815℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,201 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 8,37 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 8,37 V − (0,201 V)
∆𝑉 = 8,169 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
8,169V
𝛼 =
815℃

𝛼 = 0,0100 V/℃

18. Data 18
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 40℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 900℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 900℃ − (40℃)
∆𝑇 = 860℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,232 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 8,97 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 8,97 V − (0,232 V)

27
 ∆𝑉 = 8,738 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
8,738V
𝛼 =
860℃

𝛼 = 0,0101 V/℃

19. Data 19
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 45℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 950℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 950℃ − (45℃)
∆𝑇 = 905℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,264 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 9,59 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 9,59 V − (0,264 V)
∆𝑉 = 9,326 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
9,326V
𝛼 =
905℃

𝛼 = 0,0103 V/℃

20. Data 20
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 50℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 1000℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ

28
 ∆𝑇 = 1000℃ − (50℃)
∆𝑇 = 950℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,296 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 10,21 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 10,21 V − (0,296 V)
∆𝑉 = 9,914 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
9,914V
𝛼 =
950℃

𝛼 = 0,0104 V/℃

Tabel 2
Jenis Termokopel: Tipe K
1. Data 1
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −270℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 50℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 50℃ − (−270℃)
∆𝑇 = 320℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −0,026 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 0,296 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 0,296 V − (−0,026) V
∆𝑉 = 0,322 V

29
∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
0,322 V
𝛼 =
320℃

𝛼 = 0,0010 V/℃

2. Data 2
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −250℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 100℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 100℃ − (−250℃)
∆𝑇 = 350℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −0,145 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 0,647 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 0,647 V − (−0,145) V
∆𝑉 = 0,792

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
0,792V
𝛼 =
350℃

𝛼 = 0,0022 V/℃

3. Data 3
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −230℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 150℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 150℃ − (−230℃)
∆𝑇 = 380℃

30
𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −0,051 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 1,09 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 1,09 V − (−0,051) V
∆𝑉 = 1,141 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
1,141 V
𝛼 =
380℃

𝛼 = 0,0030 V/℃

Data 4
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −210℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 200℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 200℃ − (−210℃)
∆𝑇 = 410℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,054 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 1,42 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 1,42V − 0,054 V
∆𝑉 = 1,366 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
1,366 V
𝛼 =
410℃

𝛼 = 0,0033 V/℃

31
Data 5
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −190℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 250℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 250℃ − (−190℃)
∆𝑇 = 440℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,171 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 1,75 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 1,75 V − 0,171 V
∆𝑉 = 1,579 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
1,579 V
𝛼 =
440℃

𝛼 = 0,0035 V/℃

Data 6
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −170℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 300℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 300℃ − (−170℃)
∆𝑇 = 470℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,296 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 2,10 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ

32
∆𝑉 = 2,10 V − 0,296 V
∆𝑉 = 1,804 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
1,804 V
𝛼 =
470℃

𝛼 = 0,0038 V/℃

Data 7
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −150℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 350℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 350℃ − (−150℃)
∆𝑇 = 500℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,431 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 2,896 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 2,896 V − 0,431 V
∆𝑉 = 2,465 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
2,465 V
𝛼 =
500℃

𝛼 = 0,0049 V/℃

Data 8
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −130℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 400℃

33
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 400℃ − (−130℃)
∆𝑇 = 530℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,573 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 2,83 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 2,83 V − 0,573 V
∆𝑉 = 2,257 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
2,257V
𝛼 =
530℃

𝛼 = 0,0042 V/℃

Data 9
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −110℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 450℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 450℃ − (−110℃)
∆𝑇 = 560℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,723 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 3,21 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 3,21 V − 0,723 V
∆𝑉 = 2,487V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇

34
 ∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
2,487 V
𝛼 =
560℃

𝛼 = 0,0044 V/℃

Data 10
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −90℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 500℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 500℃ − (−90℃)
∆𝑇 = 590℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,879 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 3,59 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 3,59 V − 0,879 V
∆𝑉 = 2,711 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
2,711 V
𝛼 =
590℃

𝛼 = 0,0045 V/℃

Data 11
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −70℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 550℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 550℃ − (−70℃)
∆𝑇 = 620℃

35
𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 1,041 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 3,98 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 3,98 V − 1,041 V
∆𝑉 = 2,939V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
2,939 V
𝛼 =
620℃

𝛼 = 0,0047 V/℃

Data 12
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −50℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 600℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 600℃ − (−50℃)
∆𝑇 = 650℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 1,208 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 4,38 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 4,38 V − 1,208 V
∆𝑉 = 3,172V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
3,172 V
𝛼 =
650℃

𝛼 = 0,0048 V/℃

36
Data 13
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −30℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 650℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 650℃ − (−30℃)
∆𝑇 = 680℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 1,381 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 4,78 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 4,78 V − 1,381 V
∆𝑉 = 3,399V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
3,399 V
𝛼 =
680℃

𝛼 = 0,0049 V/℃

Data 14
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −10℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 700℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 700℃ − (−10℃)
∆𝑇 = 710℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 1,558 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 5,19 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ

37
∆𝑉 = 5,19 V − 1,558 V
∆𝑉 = 3,632V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
3,632 V
𝛼 =
710℃

𝛼 = 0,0051 V/℃

Data 15
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 10℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 750℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 750℃ − 10℃
∆𝑇 = 740℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 1,739 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 5,60 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 5,60 V − 1,739 V
∆𝑉 = 3,861V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
3,861 V
𝛼 =
740℃

𝛼 = 0,0052 V/℃

Data 16
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 30℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 800℃

38
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 800℃ − 30℃
∆𝑇 = 770℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 1,923 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 6,03 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 6,03 V − 1,923 V
∆𝑉 = 4,107V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
4,107 V
𝛼 =
770℃

𝛼 = 0,0053 V/℃

Data 17
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 50℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 850℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 850℃ − 50℃
∆𝑇 = 800℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 2,112 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 6,46 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 6,46 V − 2,112 V
∆𝑉 = 4,348V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇

39
 ∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
4,348 V
𝛼 =
800℃

𝛼 = 0,0054 V/℃

Data 18
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 70℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 900℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 900℃ − 70℃
∆𝑇 = 830℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 2,304 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 6,90 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 6,90 V − 2,304 V
∆𝑉 = 4,596V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
4,596 V
𝛼 =
830℃

𝛼 = 0,0055 V/℃

Data 19
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 90℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 950℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 950℃ − 90℃
∆𝑇 = 860℃

40
𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 2,498 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 7,35 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 7,35 V − 2,498 V
∆𝑉 = 4,852V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
4,852 V
𝛼 =
860℃

𝛼 = 0,0056 V/℃

Data 20
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 110℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 1000℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 1000℃ − 110℃
∆𝑇 = 890℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 2,696 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 7,81 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 7,81 V − 2,696 V
∆𝑉 = 5,114V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
5,114 V
𝛼 =
890℃

𝛼 = 0,0057 V/℃

41
Tabel 3
Jenis Termokopel: Tipe E
1. Data 1
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −200℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 50℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 50℃ − (−200℃)
∆𝑇 = 250℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,111 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 0,18 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 0,18 V − 0,111 V
∆𝑉 = 0,069 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
0,069 V
𝛼 =
250℃

𝛼 = 0,0003 V/℃

2. Data 2
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −180℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 100℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 100℃ − (−180℃)
∆𝑇 = 280℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,232 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 0,42 V

42
 ∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 0,42 V − 0,232 V
∆𝑉 = 0,188 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
0,188 V
𝛼 =
280℃

𝛼 = 0,0007 V/℃

3. Data 3
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −160℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 150℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 150℃ − (−160℃)
∆𝑇 = 310℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,363 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 0,68 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 0,68 V − 0,363 V
∆𝑉 = 0,317 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
0,317 V
𝛼 =
310℃

𝛼 = 0,0010 V/℃

4. Data 4
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −140℃

43
 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 200℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 200℃ − (−140℃)
∆𝑇 = 340℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,501 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 0,97 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 0,97 V − 0,501 V
∆𝑉 = 0,469 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
0,469 V
𝛼 =
340℃

𝛼 = 0,0014 V/℃

5. Data 5
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −120℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 250℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 250℃ − (−120℃)
∆𝑇 = 370℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,647 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 1,28 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 1,28 V − 0,647 V
∆𝑉 = 0,633 V

44
 ∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
0,633 V
𝛼 =
370℃

𝛼 = 0,0017 V/℃

6. Data 6
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −100℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 300℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 300℃ − (−100℃)
∆𝑇 = 400℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,800 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 1,60 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 1,60 V − 0,800 V
∆𝑉 = 0,800 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
0,800 V
𝛼 =
400℃

𝛼 = 0,0020 V/℃

7. Data 7
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −80℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 350℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 350℃ − (−80℃)
∆𝑇 = 430℃

45
 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,959 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 1,94 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 1,94 V − (0,959 V)
∆𝑉 = 0,981 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
0,981 V
𝛼 =
430℃

𝛼 = 0,0023 V/℃

8. Data 8
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −60℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 400℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 400℃ − (−60℃)
∆𝑇 = 460℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 1,124 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 2,28 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 2,28 V − 1,124 V
∆𝑉 = 1,156 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
1,156V
𝛼 =
460℃

𝛼 = 0,0025 V/℃

46
9. Data 9
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −40℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 450℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 450℃ − (−40℃)
∆𝑇 = 490℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 1,294 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 2,64 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 2,64 V − 1,294 V
∆𝑉 = 1,346 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
1,346 V
𝛼 =
490℃

𝛼 = 0,0027 V/℃

10. Data 10
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −20℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 500℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 500℃ − (−20℃)
∆𝑇 = 520℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 1,469 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 3,00 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ

47
 ∆𝑉 = 3,00 V − 1,469 V
∆𝑉 = 1,531 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
1,531 V
𝛼 =
520℃

𝛼 = 0,0029 V/℃

11. Data 11
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 550℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 0℃ − (550℃)
∆𝑇 = 550℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 1,648 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 3,37 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 3,37 V − 1,648 V
∆𝑉 = 1,722 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
1,722 V
𝛼 =
550℃

𝛼 = 0,0031 V/℃

12. Data 12
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 20℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 600℃

48
 ∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 600℃ − (20℃)
∆𝑇 = 580℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 1,831 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 3,75 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 3,75 V − 1,831 V
∆𝑉 = 1,919 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
1,919 V
𝛼 =
580℃

𝛼 = 0,0033 V/℃

13. Data 13
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 40℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 650℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 650℃ − (40℃)
∆𝑇 = 610℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 2,017 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 4,14 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 4,14 V − 2,017 V
∆𝑉 = 2,123 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇

49
 ∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
2,123 V
𝛼 =
610℃

𝛼 = 0,0034 V/℃

14. Data 14
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 60℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 700℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 700℃ − (60℃)
∆𝑇 = 640℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 2,207 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 4,54 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 4,54 V − 2,207 V
∆𝑉 = 2,230 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
2,230 V
𝛼 =
640℃

𝛼 = 0,0034 V/℃

15. Data 15
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 80℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 750℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 750℃ − (80℃)
∆𝑇 = 670℃

50
 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 2,401 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 4,94 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 4,94 V − 2,401 V
∆𝑉 = 2,539 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
2,539 V
𝛼 =
670℃

𝛼 = 0,0037 V/℃

16. Data 16
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 100℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 800℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 800℃ − (100℃)
∆𝑇 = 700℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 2,597 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 5,53 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 5,53 V − 2,597 V
∆𝑉 = 2,753 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
2,753 V
𝛼 =
700℃

𝛼 = 0,0039 V/℃

51
17. Data 17
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 120℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 850℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 850℃ − (120 ℃)
∆𝑇 = 730℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 2,796 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 5,78 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 5,78 V − (2,796 V)
∆𝑉 = 2,984 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
2,984 V
𝛼 =
730℃

𝛼 = 0,0040 V/℃

18. Data 18
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 140℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 900℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 900℃ − (140℃)
∆𝑇 = 760℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 2,997 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 6,21 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 6,21 V − 2,997 V

52
 ∆𝑉 = 3,213 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
3,213V
𝛼 =
760℃

𝛼 = 0,0042 V/℃

19. Data 19
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 160℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 950℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 950℃ − (160℃)
∆𝑇 = 760℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 3,201 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 6,65 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 6,65 V − 3,201 V
∆𝑉 = 3,449 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
3,449 V
𝛼 =
760℃

𝛼 = 0,0045 V/℃

20. Data 20
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 180℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 1000℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ

53
 ∆𝑇 = 1000℃ − (180℃)
∆𝑇 = 820℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 3,404 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 7,10 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 7,10 V − 3,404 V
∆𝑉 = 3,696 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
3,696 V
𝛼 =
820℃

𝛼 = 0,0045 V/℃

Tabel 4
Jenis Termokopel: Tipe J
1. Data 1
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −200℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 60℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 60℃ − (−200℃)
∆𝑇 = 260℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −0,188 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 0,55 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 0,55 V − (−0,188 V)
∆𝑉 = 0,738 V

54
 ∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
0,738 V
𝛼 =
260℃

𝛼 = 0,0028 V/℃

2. Data 2
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −190℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 80℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 80℃ − (−190℃)
∆𝑇 = 270℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −0,145 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 0,65 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 0,65 V − (−0,145 V)
∆𝑉 = 0,795 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
0,795V
𝛼 =
270℃

𝛼 = 0,0029 V/℃

3. Data 3
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −180℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 100℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 100℃ − (−180℃)
∆𝑇 = 280℃

55
 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −0,1 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 0,75 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 0,75 V − (−0,1 V)
∆𝑉 = 0,850 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
0,850V
𝛼 =
280℃

𝛼 = 0,0030 V/℃

4. Data 4
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −170℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 120℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 120℃ − (−170℃)
∆𝑇 = 290℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −0,051 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 0,85 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 0,85 V − (−0,051V)
∆𝑉 = 0,901 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
0,901 V
𝛼 =
290℃

𝛼 = 0,0031 V/℃

56
5. Data 5
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −160℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 140℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 140℃ − (−160℃)
∆𝑇 = 300℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ =0V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 0,96 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 0,96 V − (0 V)
∆𝑉 = 0,960 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
0,960 V
𝛼 =
300℃

𝛼 = 0,0032 V/℃

6. Data 6
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −150℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 160℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 160℃ − (−150℃)
∆𝑇 = 310℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,054 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 1,07 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ

57
 ∆𝑉 = 1,07 V − (0,054 V)
∆𝑉 = 1,016 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
1,016V
𝛼 =
310℃

𝛼 = 0,0032V/℃

7. Data 7
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −140℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 180℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 180℃ − (−140℃)
∆𝑇 = 320℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,111 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 1,18 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 0,111 V − (1,18 V)
∆𝑉 = 1,069 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
1,069V
𝛼 =
320℃

𝛼 = 0,0033V/℃

8. Data 8
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −130℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 200℃

58
 ∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 200℃ − (−130℃)
∆𝑇 = 330℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,171 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 1,30 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 1,30 V − (0,171 V)
∆𝑉 = 1,129 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
1,129 V
𝛼 =
330℃

𝛼 = 0,0034 V/℃

9. Data 9
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −120℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 220℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 220℃ − (−120℃)
∆𝑇 = 340℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,232 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 1,42 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 1,42 V − (0,232 V)
∆𝑉 = 1,188 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇

59
 ∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
1,188V
𝛼 =
340℃

𝛼 = 0,0035 V/℃

10. Data 10
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −110 ℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 240℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 240℃ − (−110℃)
∆𝑇 = 350℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,296V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 1,53 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 1,53 V − (0,296 V)
∆𝑉 = 1,234 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
1,234V
𝛼 =
350℃

𝛼 = 0,0035 V/℃

11. Data 11
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −100℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 260℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 260℃ − (−100℃)
∆𝑇 = 360℃

60
 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,363 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 1,65 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 1,65 V − (0,363 V)
∆𝑉 = 1,287 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
1,287V
𝛼 =
360℃

𝛼 = 0,0035 V/℃

12. Data 12
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −90℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 280℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 280℃ − (−90℃)
∆𝑇 = 370℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,431 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 1,78 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 1,78 V − (0,431 V)
∆𝑉 = 1,349 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
1,349V
𝛼 =
370℃

𝛼 = 0,0036 V/℃

61
13. Data 13
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −80℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 300℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 300℃ − (−80℃)
∆𝑇 = 380℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,501 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 1,90 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 1,90 V − (0,502 V)
∆𝑉 = 1,399 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
1,399V
𝛼 =
380℃

𝛼 = 0,0036 V/℃

14. Data 14
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −70℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 320℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 320℃ − (−70℃)
∆𝑇 = 390℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,573 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 2,02 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 2,02 V − (0,573 V)

62
 ∆𝑉 = 1,447 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
1,447 V
𝛼 =
390℃

𝛼 = 0,0037 V/℃

15. Data 15
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −60℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 340℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 340℃ − (−60℃)
∆𝑇 = 400℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,647 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 2,15 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 2,15 V − (0,647 V)
∆𝑉 = 1,503 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
1,503V
𝛼 =
400℃

𝛼 = 0,0037 V/℃

16. Data 16
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −50℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 360℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ

63
 ∆𝑇 = 360℃ − (−50℃)
∆𝑇 = 410℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,723 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 2,27 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 2,27 V − (0,723 V)
∆𝑉 = 1,547 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
1,547V
𝛼 =
410℃

𝛼 = 0,0037 V/℃

17. Data 17
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −40℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 380℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 380℃ − (−40℃)
∆𝑇 = 420℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,800 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 2,40 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 2,40 V − (0,800 V)
∆𝑉 = 1,600 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇

64
 1,600V
𝛼 =
420℃

𝛼 = 0,0038 V/℃

18. Data 18
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −30℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 400℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 400℃ − (−30℃)
∆𝑇 = 430℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,879 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 2,53 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 2,53 V − (0,879 V)
∆𝑉 = 1,651 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
1,651V
𝛼 =
430℃

𝛼 = 0,0038 V/℃

19. Data 19
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −20℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 420℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 420℃ − (−20℃)
∆𝑇 = 440℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,959 V

65
 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 2,66 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 2,66 V − (0,959 V)
∆𝑉 = 1,701 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
1,701V
𝛼 =
440℃

𝛼 = 0,0038 V/℃

20. Data 20
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −10℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 440℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 440℃ − (−10℃)
∆𝑇 = 450℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 1,041 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 2,79 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 2,79 V − (1,041 V)
∆𝑉 = 1,749 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
1,749V
𝛼 =
450℃

𝛼 = 0,0038 V/℃
Tabel 5
Jenis Termokopel: Tipe T

66
1. Data 1
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −270℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 20℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 20℃ − (−270℃)
∆𝑇 = 290℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −0,026V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 0,140 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 0,140V − (−0,026 V)
∆𝑉 = 0,166V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
0,166V
𝛼 =
290℃

𝛼 = 0,0005 V/℃

2. Data 2
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −245℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 40℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 40℃ − (−245℃)
∆𝑇 = 285℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −0,123V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 0,350 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 0,350V − (−0,123 V)

67
 ∆𝑉 = 0,473V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
0,473V
𝛼 =
285℃

𝛼 = 0,0016 V/℃

3. Data 3
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −220℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 60℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = −220℃ − (60℃)
∆𝑇 = 280℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −0,363V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 =0V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 0V − (−0,363 V)
∆𝑉 = 0,363V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
0,363V
𝛼 =
280℃

𝛼 = 0,0012 V/℃

4. Data 4
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −195℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 80℃

68
 ∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 80℃ − (−195℃)
∆𝑇 = 275℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −0,360V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 0,141 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 0,141V − (−0,360 V)
∆𝑉 = 0,219V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
0,219V
𝛼 =
275℃

𝛼 = 0,0007 V/℃

5. Data 5
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −170℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 100℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = −170℃ − (100℃)
∆𝑇 = 0,350℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 0,296V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 0,350 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 0,350V − (0,296 V)
∆𝑉 = 0,054V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇

69
 ∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
0,054V
𝛼 =
270℃

𝛼 = 0,0002 V/℃

6. Data 6
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −145℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 120℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 120℃ − (−145℃)
∆𝑇 = 265℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −0,466V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 0,330 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 0,330V − (−0,466 V)
∆𝑉 = −0,136V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
−0,136V
𝛼 =
265℃

𝛼 = −0,0005 V/℃

7. Data 7
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −125℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 140℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = −125℃ − (−140℃)
∆𝑇 = 265℃

70
 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −0,610V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 0,350 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 0,350V − (−0,610 V)
∆𝑉 = −0,260V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
−0,260V
𝛼 =
265℃

𝛼 = −0,0009 V/℃

8. Data 8
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −95℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 160℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = −95℃ − (−160℃)
∆𝑇 = 255℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −0,839V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 0,290 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 0,290V − (−0,839 V)
∆𝑉 = −0,549V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
−0,549V
𝛼 =
255℃

𝛼 = −0,0021 V/℃

71
9. Data 4
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −45℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 180℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 180℃ − (−45℃)
∆𝑇 = 250℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −0,360V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 1,041 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 0,141V − (−0,250 V)
∆𝑉 = −0,791V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
−0,791V
𝛼 =
250℃

𝛼 = −0,0031 V/℃

10. Data 10
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 200℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = −45℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 200℃ − (−45℃)
∆𝑇 = 245℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 1,251 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 0,220 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 0,220V − (1,251 V)

72
 ∆𝑉 = −1,031V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
−1,031V
𝛼 =
245℃

𝛼 = −0,0042 V/℃

11. Data 11
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = −20℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 220℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 220℃ − (−20℃)
∆𝑇 = 240℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 1,469 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 0,180V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 0,180 V − (1,469 V)
∆𝑉 = −1,289 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
−1,289V
𝛼 =
240℃

𝛼 = −0,0053 V/℃

12. Data 12
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 5℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 240℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ

73
 ∆𝑇 = 240℃ − (5℃)
∆𝑇 = 235℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 1,693 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 0,140 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 0,140V − (1,693 V)
∆𝑉 = −1,553 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
−1,553V
𝛼 =
235℃

𝛼 = −0,0066 V/℃

13. Data 13
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 30℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 260℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 260℃ − (30℃)
∆𝑇 = 230℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 1,923V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 0,090 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 0,090 V − (1,923 V)
∆𝑉 = −1,833 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇

74
 −1,833V
𝛼 =
230℃

𝛼 = −0,0080 V/℃

14. Data 14
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 55℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 280℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 280℃ − (55℃)
∆𝑇 = 225℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 2,159 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 0,050 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 0,050 V − (2,159 V)
∆𝑉 = −2,109 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
−2,109 V
𝛼 =
225℃

𝛼 = −0,0093 V/℃

15. Data 15
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 80℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 300℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 300℃ − (80℃)
∆𝑇 = 220℃

75
 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 2,401 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 =0V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = 0 V − (2,401V)
∆𝑉 = −2,401 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
−2,401V
𝛼 =
220℃

𝛼 = −0,0110 V/℃

16. Data 16
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 105℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 320℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 320℃ − 105℃
∆𝑇 = 215℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 2,646 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = −0,050 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = (−0,050 V) − 2,646 V
∆𝑉 = −2,696 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
−2,696V
𝛼 =
215℃

𝛼 = −0,0125 V/℃

76
17. Data 17
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 130℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 340℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 340℃ − 130℃
∆𝑇 = 210℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 2,896V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = −0,100 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = (−0,100 V) − 2,896 V
∆𝑉 = −2,996 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
−2,996V
𝛼 =
210℃

𝛼 = −0,0142 V/℃

18. Data 18
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 155℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 360℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 360℃ − 155℃
∆𝑇 = 205℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 3,150 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = −0,150 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = (−0,150 V) − 3,150 V

77
 ∆𝑉 = −3,300 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
−3,300V
𝛼 =
205℃

𝛼 = −0,0160 V/℃

19. Data 19
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 180℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 380℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑇 = 380℃ − 180℃
∆𝑇 = 200℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 3,408 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = −0,210 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = (−0,210 V) − 3,408 V
∆𝑉 = −3,618 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
−3,618V
𝛼 =
200℃

𝛼 = −0,0180 V/℃

20. Data 20
𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 205℃
𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = 400℃
∆𝑇 = 𝑇𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑇𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ

78
∆𝑇 = 400℃ − 205℃
∆𝑇 = 195℃

𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ = 3,669 V
𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 = −0,260 V
∆𝑉 = 𝑉𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑉𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
∆𝑉 = (−0,260 V) − 3,669 V
∆𝑉 = −3,929 V

∆𝑉 = 𝛼∆𝑇
∆𝑉
𝛼 =
∆𝑇
−3,929V
𝛼 =
195℃

𝛼 = −0,0201 V/℃

79
I. Penugasan
1. Hitung nilai ggl panas ketika termokopel platinum-Rhodium digunakan.
Sesuaikan suhu panas pada 231℃ dan suhu referensi pada 0℃.
Jawaban:

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan ketika termokopel platinum-

Rhodium digunakan dengan suhu panas pada 231℃ dan suhu referensi
pada 0℃, diperoleh nilai ggl panas sebesar 1,748 V

2. Gambarkan grafik yang menghubungkan ggl panas dan perbedaan suhu

antara dua persimpangan ketika termokopel Platinum-Rhodium digunakan.
Sesuaikan suhu panas pada 884℃ dan suhu referensi pada 40℃.
Jawaban:

3. Dengan menggambar grafik, temukan hubungan antara ggl termo dan suhu
persimpangan panas dari a) Termokopel besi dan Constanta b) Termokopel
tembaga dan Constanta, ketika suhu panas di persimpangan berada pada
300℃ dan suhu referensi 80℃.
Jawaban:

80
 a) Termokopel besi dan constantan
GGL Termo : 0,57 V

b) Termokopel tembaga dan constanta

GGL Termo: 0 V

Untuk menemukan hubungan antara ggl termo (gaya gerak listrik)

dan suhu persimpangan panas untuk dua jenis termokopel yang berbeda.
a) Untuk termokopel besi dan Constantan, ggl termo adalah 0,57 V ketika
suhu panas di persimpangan adalah 300°C dan suhu referensi adalah
80°C.
b) Untuk termokopel tembaga dan Constantan, ggl termo adalah 0 V
ketika suhu panas di persimpangan adalah 300°C dan suhu referensi
adalah 80°C. Dari grafik dan data yang didapatkan diketahui bahwa
nilai GGL termo besi lebih besar daripada nilai GGL termo tembaga.

4. Hitung nilai ggl panas ketika termokopel Chromel-Alumel digunakan.

Sesuaikan suhu panas pada 100℃ dan suhu referensi 250℃.
Jawaban:

81
 Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan ketika ketika termokopel
Chromel-Alumel digunakan dengan suhu panas pada 100℃ dan suhu
referensi 250℃, diperoleh nilai ggl panas sebesar -3,50 V

5. Gambarkan grafik yang menghubungkan ggl termo dan perbedaan suhu

antara dua persimpangan ketika termokopel Chromel-Constanta digunakan.
Sesuaikan suhu panas pada 500℃ dan suhu referensi pada 100℃
Jawaban:

82
J. Pembahasan
Percobaan yang dilakukan oleh praktikan pada kali ini berjuduk efek
seebeck. Adapun rumusan masalah yang diajukan pada percobaan kali ini
antara lain bagaimana pengaruh suhu tinggi-rendah yang terjadi pada
sambungan dua kawat logam terhadap gaya gerak listrik (EMF) yang
dihasilkan pada Termokopel. Sesuai hipoteis kami bahwa Semakin besar
perubahan suhu tinggi-rendah yang terjadi pada sambungan dua kawat logam,
maka gaya gerak listrik (EMF) yang dihasilkan pada Termokopel akan semakin
besar.
Untuk melaksanakan percobaan ini praktikan harus melakukan prosedur
kerja yang telah disampaikan. Adapun langkah-langkah dari prosedur tersebut
yang pertama membuka website amrita virtual lab dan pilih termodinamika.
Kemudian tekan termokopel-efek seebeck, yang kedua memilih tipe kawat
yang akan digunakan untuk melakukan percobaan, yang ketiga menggeser hot
temperature terlebih dahulu kemudian geser refrences temperature, yang
keempat menekan tombol reluts untuk mengetahui nilai gaya gerak listrik
(Emf) yang dihasilkan dan catat hasilnya dalam tabel, dan yang terakhir
mengulangi langkah 3- 4 hingga didapat 20 data dan lakukan pada 5 bahan
yang berbeda.
Ada beberapa kesalahan yang dilakukan praktikan selama percobaan ini.
Kesalahan tersebut antara lain adalah praktikan kurang memahami proses
pengambilan data yang dilakukan sehingga terkendala dalam membuat data
perhitungan saat membuat grafik juga sedikit terkendala dikarenakan ada
beberapa data yang salah sehingga grafik yang terbentuk tidak berbanding
lurus sehingga harus dilakukan pengambilan data ulang, selain itu dikarenakan
judul materi ini baru praktikan kekurang referensi dalam mencari dasar teori
sehingga pembuatan laporan terkendala. Penerapan praktis dari efek Seebeck
dalam kehidupan sehari-hari diantaranya adalah kalibrasi galvanometer.
Dalam hal ini, galvanometer akan digunakan untuk mengukur suhu yang
berbeda. Kalibrasi galvanometer dengan efek Seebeck dilakukan dengan salah
satu suhu dalam keadaan konstan.

83
K. Kesimpulan
Berdasarkan dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan
bahwa hipotesis kami yang berbunyi :
1. “Semakin besar suhu panas dari jenis termokopel maka referensi Emf yang
dihasilkan akan semakin besar pula”. Dapat diterima dikarenakan sesuai
dengan percobaan yang kami lakukan.
2. “Semakin besar suhu panas dari jenis termokopel maka Emf panas yang
dihasilkan akan semakin besar pula”. Dapat diterima dikarenakan sesuai
dengan percobaan yang kami lakukan.

84
 DAFTAR PUSTAKA

Agung, Albert. 2014. Laporan Akhir Praktikum Fisika Energi 1 Thermoelectric

Converter. Jatinangor: Fakultas Matematika dan IPA Universitas
Padjajaran.

Cengel, Yunus A., dkk. (2019). Thermodynamics An Engineering Approach

NinthEdition. New York: Mcgraw-Hill Education. Hal. 626-627.

Tulak, Alden. 2013. Tegangan dengan 7 Termoelektrik Rangkaian Seri Untuk

Charger Handphone. Yogyakarta: Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Sanata Dharma. Hal. 11

85
 LEMBAR PENGESAHAN

Mengetahui Samarinda, 24 November 2023

Asisten Praktikum, Praktikan,

Nurul Farhana Haris Khaerina Dwi Agustina

NIM.2105036026 NIM.2205036014

86
 LAMPIRAN

Tipe R
Type J
Type T