Anda di halaman 1dari 39

MODULUS YOUNG

Nama : Khaerina Dwi Agustina

NIM : 2205036014

Program Studi : Pendidikan Fisika

Kelas : REGULAR A/2022

Kelompok : III (TIGA)

1
MODULUS YOUNG

A. Dasar Teori
Elastis atau elastisitas adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali ke
bentuk awalnya ketika gaya luar yang diberikan pada benda tersebut
dihilangkan. Jika sebuah gaya diberikan pada sebuah benda yang elastis, maka
bentuk benda tersebut berubah. Un tuk pegas dan karet, yang dimaksudkan
dengan perubahan bentuk adalah pertambahan panjang. Perlu diketahui bahwa
gaya yang diberikan juga memiliki batas-batas tertentu. Sebuah karet bisa putus
jika gaya tarik yang diberikan sangat besar, melewati batas elastisitasnya.
Demikian juga sebuah pegas tidak akan kembali ke bentuk semula jika
direnggangkan dengan gaya yang sangat besar. Jadi benda-benda elastis
tersebut memiliki batas elastisitas. Bila suatu benda dikenai sebuah gaya dan
kemudian gaya tersebut dihilangkan, maka benda tersebut akan kembali ke
bentuk semula, berati benda tersebut adalah benda elastis. Namun pada
umumnya, benda bila dikenai gaya tidak dapat kembali ke bentuk semula
walaupun gaya yang bekerja sudah hilang. Benda seperti ini disebut benda
plastis1
Modulus elastisitas adalah satu dari sifat-sifat dasar bahan. Jika modulus
elastisitas mempunyai nilai yang tinggi, maka untuk menghasilkan suatu
tegangan tertentu hanya diperlukan deformasi dalam jumlah sedikit dan oleh
karena itu dapat menahan beban yang cukup besar. Bahan semacam ini terasa
keras jika disentuh. Baja dan batu adalah contoh dari bahan-bahan semacam ini.
Jika modulus elastisitas suatu bahan cukup rendah maka banyaknya deformasi
yang terjadi sebelum suatu beban ditahan adalah sangat besar. Contoh dari
bahan semacam ini adalah karet yang terasa lunak jika disentuh2
Modulus elastisitas adalah rasio dari tegangan normal tarik atau tekan
terhadap regangan. Menurut ASTM C 496-94(2) dari hasil pengujian di

1
Bahtiar. 2017. Pengantar Fisika Dasar 1. Mataram: LP2M UIN Mataram. Hal: 149
2
Macdonald, Angus J., dkk. 2001. Struktur dan Arsitektur Edisi Kedua.Jakarta: PenerbitErlangga.
Hal: 121.

2
laboratorium menetapkan modulus elastisitas sebagai rasio tegangan saat
mencapai 40% dari tegangan runtuh terhadap regangan yang bersesuaian
dengan tegangan pada kondisi tersebut3
Sifat elastis tidak hanya dimiliki oleh pegas, tetapi juga dimiliki oleh bahan
lainnya. Hampir semua bahan memperlihatkan sifat elastisitas. Ada bahan yang
sangat elastis seperti karet dan ada yang kurang elastis seperti keramik. Sifat
elastis adalah sifat bahan yang cenderung kembali ke bentuk semula ketika gaya
yang bekerja pada benda dihilangkan. Kawat besi yang ditarik dengan benda
tertentu mengalami pertambahan panjang, dan jika gaya yang bekerja pada
kawat tersebut dilepaskan, maka panjang kawat besi kembali ke semula. Ada
benda yang sangat mudah diubah-ubah panjangnya, dan ada yang sangat sulit
diubah panjangnya. Benda yang bentuknya mudah diubah oleh gaya dikatakan
lebih elastis. Untuk membedakan bahan berdasarkan keelastisannya, maka
didefinisikan besaran yang namanya Modulus Young. Benda yang lebih elastis
(lebih lunak) memiliki modulus elastis yang lebih kecil.4
Menurut (Bahtiar, 2017), yang dimaksud dengan modulus elastisitas adalah
perbandingan antara tegangan dan regangan. Modulus ini dapat disebut dengan
sebutan Modulus Young
a. Tegangan ( Stress )
Tegangan adalah gaya per satuan luas penampang. Satuan tegangan
adalah N/m2. Secara sitematis dapat dituliskan:
F
σ= (Persamaan 2.1)
A
b. Regangan ( Strain )
Regangan adalah perbandingan antara pertambahan panjang suatu batang
terhadap panjang awal mulanya bila batang itu diberi gaya. Secara sistematis
dapat dituliskan:

3
Rompas, Gerry Phillip, dkk. 2013. Pengaruh Pemanfaatan Abu Ampas Tebu Sebagai Substitusi
Parsial Semen Dalam Campuran Beton Ditinjau Terhadap Kuat Tarik Lentur Dan Modulus
Elastisitas. Jurnal Sipil Statik.1(2):84
4
Abdullah, Mikrajuddin. 2016. Fisika Dasar 1. Bandung: Institit Teknologi Bandung. Hal: 691

3
∆l
Ɛ= (Persamaan 2.2)
𝑙0
Dari kedua persamaan di atas dan pengertian modulus elastisitas, kita dapat
mencari persamaan untuk menghitung besarnya modulus elastisitas, yang tidak
lain adalah:
σ F F.l0
Y= = = (Persamaan 2.3)
Ɛ A A.∆l
Keterangan:
Y = Modulus Young (N/m2)
𝑙0 = Panjang awal (m)
∆𝑙 = Pertambahan panjang (m)
σ = Tegangan (N/m2)
ε = Regangan
F = Gaya tarik (N)
Misalkan sebuah benda memiliki panjang l. Jika benda tersebut ditarik
dengan gaya tertentu, maka panjang benda bertambah ∆l. Besar pertambahan
panjang tersebut berbanding lurus dengan panjang semula. Hubungan ini yang
menjadi alasan mengapa menambah panjang karet yang lebih panjang lebih
mudah dilakukan daripada menambah panjang karet yang lebih pendek. Untuk
mengganti kesebandingan di atas dengan tanda sama dengan, kita
diperkenalkan sebuah konstanta ε yang dikenal dengan regangan atau strain.
Ketika suatu gaya F ditekankan atau digunakan untuk meregangkan sebuah
benda yang memiliki luas penampang A, maka gaya tersebut disebar ke seluruh
penampang benda. Makin luas penampang benda dikenai gaya, makin kecil
gaya per satuan luas yang dirasakan permukaan, yang pada akhirnya akan
berpengaruh pada perubahan panjang benda. Yang lebih menentukan perubahan
panjang benda bukan besarnya gaya secara langsung, tetapi gaya per satuan luas
penampang. Besar gaya per satuan luas penampang ini disebut tekanan atau
stress. Perbandingan tekanan dan regangan untuk suatu benda selalu konstan

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh massa beban terhadap modulus young?
2. Bagaimana pengaruh massa beban terhadap tegangan tali?
3. Bagaimana pengaruh massa beban terhadap regangan tali?
C. Hipotesis
1. Semakin besar massa benda maka akan semakin kecil modulus young nya.
Karena massa benda berbanding lurus dengan regangan tali dan tegangan
tali berbanding terbalik dengan modulus young atau semakin besar
regangan maka semakin kecil pula modulus youngnya.
2. Semakin besar massa benda maka akan semakin besar tegangan pada tali,
karena tegangan tali berbanding lurus dengan massa benda.
3. Semakin besar massa benda maka akan semakin besar regangan pada tali,
karena massa benda memengaruhi perubahan tali
D. Uji Hipotesis
1. Variabel
a. Variable bebas : massa beban
b. Variable kontrol : Panjang awal tali, massa tetap beban
c. Variable terikat : tegangan, regangan dan modulus young
2. Definisi Operasional
a. Beban yaitu berat beban yang nilainya selalu ditambah dengan beban
yang digantungkan
b. Tegangan adalah perubahan yang dialami tali ketika diberi gaya tarik
c. Regangan adalah perubahan yang dialami tali terhadap pertambahan
panjang
d. Modulus young adalah perbandingan antara tegangan dan regangan
3. Definisi Konsepsional
1. Massa beban adalah suatu sifat fisika dari suatu benda yang digunakan
untuk menjelaskan berbagai perilaku objek
2. Tegangan adalah perbandingan antara gaya tarik yang bekerja terhadap
luas penampang

5
3. Regangan adalah perbandingan antara pertambahan Panjang dari
Panjang mula mula
4. Modulus young adalah ukuran kekakuan suatu bahan elastis yang
merupakan ciri dari suatu bahan

6
E. Alat dan bahan
1. Alat
a) Katetometer 1 unit
b) Mistar 1 unit
c) Mikrometer sekrup 1 unit
d) Gunting 1 buah
2. Bahan
a) Beban gantung 5 buah
b) Tali nilon secukupnya

F. Prosedur Percobaan
1) Disiapkan alat dan bahan
2) Ditimbang massa tetap benda serta massa benda 1 sampai 5 buah
3) Dipotong tali nilon dengan ukuran 20 cm sebanyak dua kali
4) Diukur panjang l0 salah satu yang akan dijadikan objek ukur dengan mistar
dan ukur diameter D tali dengan mikrometer sekrup
5) Penunjukan skala putar awal tanpa beban dicatat dalam keadaan gelembung
waterpass tepat berada ditengah
6) Beban seberat 200gr digantungkan dibawah skala putar, kemudian
dilevelkan waterpass dan penunjukan skala putar yang baru dicatat hasil
pengurangan skala putar yang baru dengan sebelumnya menunjukkan
perubahan panjang

7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
G. Pembahasan
Pada praktikum ini membahas mengenai modulus young, yang bertujuan
untuk menentukan Modulus Young dari tali tipis. Modulus young adalah nilai
perbandingan antara regangan dan tegangan. Modulus elastisitas merupakan
satu dari sifat-sifat dasar bahan. Jika modulus elastisitas mempunyai nilai yang
tinggi, maka untuk menghasilkan suatu tegangan tertentu hanya diperlukan
deformasi dalam jumlah sedikit dan oleh karena itu dapat menahan beban yang
cukup besar.
Jika melihat hasil pada data perhitungan yang telah dilakukan diperoleh data
semakin besar massa benda maka semakin besar pula tegangan dan regangan
yang dihasilkan, hal itu dapat dilihat pada pengambilan data sebanyak 5 kali
dengan massa beban pada setiap percobaan berbeda. Pada pratikum ini
praktikan menggunakan tali nilon dengan diameter awal 0,008 dan Panjang
awal tali nilon yaitu 0,2 m, diperoleh 5 data percobaan. Dimana masing-masing
percobaan memiliki massa beban yang berbeda. Salah satu contohnya yaitu
pada percobaan pertama dan kedua, pada percobaan pertama dengan massa
0,10075 kg diperoleh nilai tegangan 3,95026000 N/m2 dan regangan sebesar
0,29 dan pada percobaan kedua dengan massa 0,17115 kg diperoleh nilai
tegangan 2,592460000 N/m2 dan regangan sebesar 0,0505 . Berdasarkan kedua
contoh hal tersebut dapat dibuktikan bahwa adanya pertambahan nilai tegangan
dan regangan yang dipengaruhi oleh massa benda.
Modulus young adalah tingkat elastisitas yang dipengaruhi oleh faktor besar
pada massa benda atau beban. Semakin besar massa pada benda maka semakin
besar tegangan dan regangannya. Semakin kecil massa pada benda maka
semakin kecil nilai modulus youngnya.
Untuk cara pengambilan data serta langkah kerja pada percobaan praktikum
modulus young kali ini yaitu, yang pertama menyiapkan alat dan bahan. Kedua
menimbang massa tetap benda serta massa benda 1 sampai 5 kali. Ketiga
memotong tali nilon dengan ukuran 20 cm sebanyak dua tali. Keempat
mengukur Panjang Lmula-mula salah satu tali dijadikan objek ukur dengan
mistar dan ukur diameter tali dengan mikrometer sekrup. Kelima dicatat

20
penunjukan skala putar awal tanpa beban dalam keadaan gelembung waterpass
tepat berada ditengah. Keenam digantungkan beban seberat 200gr di bawah
skala putar, kemudian dilevelkan waterpass dan penunjukan skala putar yang
baru dengan sebelumnya menunjukkan perubahan Panjang tali.
Di dalam kehidupan sehari-hari kita dapat beberapa pemanfaatan modulus
young contohnya pada mainan anak-anak seperti ketapel dan hal olahraga yaitu
papan renangyang digunakan atlet, yang dimana pada contoh mainan anak
ketapel jika ketapel ingin digunakan pastinya ia akan ditarik dan dalam hal itu
termasuk ke dalam sifat elastisitas jika selepas ditarik karet pada ketapel akan
kembali seperti semula dan pada papan renang yang digunakan atlet juga sama
ketika atlet ingin memasuki kolam renang, ia menaiki papan yang telah
disediakan dan pada saat ia loncat papan akan mengalami elastitas dan ketika
atlet sudah berada di dalam kolam renang papan tersebut lama-kelamaan akan
kembali ke bentuknya semula.

21
H. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dalam disimpulkan hipotesis
kami :
1.Semakin besar massa benda maka akan semakin kecil modulus young nya.
Karena massa benda berbanding lurus dengan regangan tali dan tegangan tali
berbanding terbalik dengan modulus young atau semakin besar regangan
maka semakin kecil pula modulus youngnya. Ini dinyatakan benar karena
semakin besar massa benda maka semakin besar regangan talinya, massa
benda mempengaruhi besar nilai pertambahan panjang tali yang mana
semakin besar massa beban pada pemberat maka makin besar pertambahan
panjang pada tali dan massa benda berbanding lurus dengan regangan tali.
2.Semakin besar massa benda maka akan semakin besar tegangan pada tali,
karena tegangan tali berbanding lurus dengan massa benda. Ini dinyatakan
benar karena semakin besar massa benda maka akan semakin kecil modulus
young nya, karena massa benda berbanding lurus dengan regangan tali dan
tegangan tali tetapi berbanding terbalik dengan modulus youngnya.
3.Semakin besar massa benda maka akan semakin besar regangan pada tali,
karena massa benda memengaruhi perubahan pada tali. Ini juga dinyatakan
benar karena semakin besar massa benda maka makin besar pula tegangan
talinya, karena massa beban berbanding lurus dengan tegangan tali.

22
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin. 2016. Fisika Dasar 1. Bandung: Institit Teknologi


Bandung. Hal: 691,692

Bahtiar. 2017. Pengantar Fisika Dasar 1. Mataram: LP2M UIN Mataram. Hal:
149,151,152.

Macdonald, Angus J., dkk. 2001. Struktur dan Arsitektur Edisi Kedua.Jakarta:
Penerbit Erlangga. Hal: 84, 121.

Rompas, Gerry Phillip, dkk. 2013. Pengaruh Pemanfaatan Abu Ampas Tebu
Sebagai Substitusi Parsial Semen Dalam Campuran Beton Ditinjau
Terhadap Kuat Tarik Lentur Dan Modulus Elastisitas. Jurnal Sipil
Statik.1(2):84.https://www.neliti.com/id/publications/140472/
pemanfaatan-abu-ampas-tebu-sebagai-substitusi-parsial-semen.

23
LEMBAR PENGESAHAN

Mengetahui Samarinda, 3 Oktober 2022

Asisten Praktikum, Praktikan,

Novia Rahmadayanti Khaerina Dwi Agustina


NIM. 2105036005 NIM. 2205036014

24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39

Anda mungkin juga menyukai