Anda di halaman 1dari 16

I.

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Kita Tentu sering menggunakan massa atom dan besar muatan sebuah elektron dalam
perhitungan fisika.Pernahkah terbersit pertanyaan bagaimana para ahli fisika dapat menentukan
massa atom, massa elektron dan massa proton?Alat apakah yang mereka gunakan?Dapatkah
neraca analitik digunakan padahal partikel-partikel tersebut tidak dapat dilihat oleh mata?
Pada tahun 1897,J.J. Thompson berhasil menentukan perbandingan muatan elektron
dengan massanya (e/m) melalui suatu percobaan. Alat yang digunakan Thompson diperlihatkan
pada gambar 1.Seberkas sinar katoda dilewatkan pada medan listrik dan medan magnet.Agar
sinar tersebut berjalan lurus, besar medan listrik (E) harus sama dengan medan magnet (B)
sehingga gaya listrik harus sama dengan gaya magnetik. Oleh karena gaya magnetik tegak lurus
terhadap elektron, maka elektro akan menempuh gerak melingkar dengan jari-jari r. Dengan
diketahuinya nilai r,maka harga e/m pun dapat diketahui.

I.2 Tujuan
Percobaan e/m dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari sifat-sifat medan magnetik
dari kumparan Helmholtz (dua kumparan yang disejajarkan), serta menentukan nilai muatan
spesifik (e/m) dengan metode analitik dan grafik

I.3 Dasar Teori


Tahun 1897, J.J. Thompson berhasil menentukan perbandingan muatan elektron dan
massanya (e/m). Seberkas sinar katode dilewatkan pada medan listrik dan medan magnet seperti
diperlihatkan pada gambar 2

Gambar 1. Tabung Thompson


Gambar 2. Diagram percobaan JJ. Thompson

Elektron yang dihasilakn oleh filamen (yang berlaku sebagai katoda) akibat proses
termoelektron,akan dipercepat ke arah anoda yang mempunyai beda tegangan V terhadap
katoda.Dari prinsip kekekalan tenaga, jika tidak ada usaha yang dikenakan pada elektron, maka
elektron tersebut akan mempunyai tenaga kinetik akibat tegangan V yang besarnya adalah :

......................................(1)

Dengan m adalah massa elektron, e adalah muatan elektron, v adalah kecepatan


elektron, dan V adalah beda potensial anoda katoda, sehingga kecepatan elektron dapat dituliskan
sebagai :

.......................................(2)

Jika elektron tersebut bergerak di dalam medan magnet B, maka akan mengalami gaya
Lorentz sebesar :
......................................(3)
Untuk V tegak lurus B. Hal ini akan menyebabkan perubahan arah dari kecepatan
elektron tanpa merubah kelajuannya, sehingga elektron akan bergerak melingkar.
Gambar 3. Pesawat untuk menentukan e/m

Pada gerak melingkar ini besar gaya sentripetal sama dengan besar gaya medan magnet
pada elektron tersebut yaitu :

......................................(4)

.......................................(5)

Pers 2 disubstitusikan ke pers 5

.....................................(6)

Kedua ruas dikuadratkan

..................................(7)

Sehingga dapat ditentukan nilai dari (e/m)-nya yaitu :

......................................(8)

Dengan V potensial pemercepat elektron dan r radius lintasan elektron.


Tabung vakum dan kumparan Helmholtz seperti pada gambar 3. Medan magnet yang
digunakan adalah kumparan Helmholtz yang mempunyai radius kumparan sama dengan jarak
kedua kumparan tersebut dan besarnya di titik x = 0 , y = 1/2R dan Z = 0 adalah :

dengan
n = 260 cacah lilitan kumparan
R = radius kumparan (0,15 m)
I = arus kumparan (Ampere)

II. METODE
II.1 Waktu dan Tempat
Percobaan e/m ini dilaksanakan pada hari Rabu 22 Oktober 2008 di Laboratorium Fisika
Eksperimen Jurusan MIPA, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Jenderal Soedirman,
Purwokerto.

II.2 Alat dan Bahan


Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain :
1. Teslameter
2. Voltmeter
3. Amperemeter
4. Satu set peralatan e/m
5. Sumber tegangan dan arus

II.3 Cara Kerja


Percobaan ini dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan tegangan (V) tetap arus listrik (I)
berubah dan arus listrik (I) tetap tegangan (V) berubah dengan dengan rangkaian seperti gambar
4.

Gambar 4. Perangkat yang di gunakan untuk menentukan e/m


II.3.1 Beda Potensial Tetap, Kuat Arus Kumparan Berubah
1. Mengeset peralatan seperti Gambar 4
2. Menghidupkan peralatan dan menentukan nilai tegangan sehingga dalan keadaan
konstan
3. Menghidupkan dan mengatur sumber tegangan tinggi sehingga keluar cahaya dari
dalam tabung
4. Mengukur diameter lingkaran elektron setiap variasi arus kumparan pada tegangan
tetap

II.3.2 Beda Potensial Berubah, Kuat Arus Tetap


1. Mengeset peralatan seperti Gambar 4
2. Menghidukan peralatan dan menentukan nilai arus sebagai pembangkit medan
magnet sehingga dalam keadaan konstan
3. Menghidupkan dan mengatur sumber tegangan tinggi sehingga keluar cahaya dari
dalam tabung
4. Mengukur diameter lingkaran elektron setiap variasi tegangan pada arus kumparan
tetap

Flow Chart
MULAI

Mengeset peralatan e/m

Menghidupkan dan mengatur


harga V sebesar 200V

Menunggu sampai keluar


cahaya

Cara 1: beda potensial tetap, Cara 2: beda potensial


kuat arus kumparan berubah berubah, kuat arus tetap

Mentukan dan mencatat Menggunakan harga I awal


harga I awal (1,1A) hingga pada cara 1 dan V mulai 200V
lintasan cahaya berbentuk
lingkaran
Memvariasi harga
V (selisih 10 V)
Memvariasi harga
I (selisih 0,1A)
Mengukur diameter lintasan
elektron
Mengukur diameter
lintasan elektron

Apakah V
sudah 300
V?
Apakah I sudah
2,1 A

SELESAI

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


III.1 Beda Potensial Tetap, Kuat Arus Kumparan Berubah
V I D I^2 1/I^2 B^2 e/m analitik e/m
(volt) (A) (m) (A^2) (A^-2) (tesla) (C/kg) grafik
220 1.1 0.103 1.21 0.826446 7.36164E-07 56338288753 40178245306
220 1.2 0.093 1.44 0.694444 8.76096E-07 58067761167  
220 1.3 0.082 1.69 0.591716 1.0282E-06 63642768245  
220 1.4 0.072 1.96 0.510204 1.19246E-06 71177447042  
220 1.5 0.063 2.25 0.444444 1.3689E-06 80984117524  
220 1.6 0.055 2.56 0.390625 1.5575E-06 93389516466  
220 1.7 0.042 2.89 0.346021 1.75828E-06 1.41862E+11  
220 1.8 0.033 3.24 0.308642 1.97122E-06 2.0497E+11  
220 1.9 0.028 3.61 0.277008 2.19632E-06 2.55529E+11  
220 2,0 0.023 4 0.25 2.4336E-06 3.41781E+11  
220 2.1 0.02 4.41 0.226757 2.68304E-06 4.09982E+11  
         Rata-rata 1.61611E+11  

Perhitungan e/m secara grafik


Jadi nilai e/m dari grafik adalah

III.2 Beda Potensial Berubah, Kuat Arus Tetap

V I D D2 B B^2 e/m analitik e/m grafik


(volt) (A) (m) (m2) (tesla) (tesla) (C/kg)  
200 1.5 0.066 0.004356 0.00117 1.37E-06 67081134162 18262838776
210 1.5 0.069 0.004761 0.00117 1.37E-06 64443539473  
220 1.5 0.073 0.005329 0.00117 1.37E-06 60316375014  
230 1.5 0.077 0.005929 0.00117 1.37E-06 56676713353  
240 1.5 0.081 0.006561 0.00117 1.37E-06 53444064090  
250 1.5 0.085 0.007225 0.00117 1.37E-06 50554571005  
260 1.5 0.088 0.007744 0.00117 1.37E-06 49053079356  
270 1.5 0.092 0.008464 0.00117 1.37E-06 46606488369  
280 1.5 0.099 0.009801 0.00117 1.37E-06 41739372368  
290 1.5 0.104 0.010816 0.00117 1.37E-06 39173248853  
300 1.5 0.112 0.012544 0.00117 1.37E-06 34941655821  
rata-rata 2311176445  
Perhitungan secara grafik

Jadi nilai e/m dari grafik adalah


Percobaan e/m dilakukan dengan mengamati sinar yang keluar dari filamen (sinar katoda), sinar
tersebut merupakan laju elektron yang bergerak lurus jika tidak diberikan medan magnet (B).
Tetapi, pada percobaan ini diberikan medan listrik (E) pada kumparan Helmholzt, sehingga
menyebabkan medan magnet (B). Medan magnet ini arahnya tegak lurus dengan arah sinar
(lintasan elektron), sehingga elektron yang bergerak lurus akan dibelokkan menempuh lintasan ,
melingkar karena mengalami gaya Lorenz.
Harga muatan spesifik (e/m) yang didapat dari percobaan kali ini untuk perhitungan analitik dan
grafik pada V dan I konstan berturut-turut adalah 1,6161x1011 C/kg,  4,0178245306x1011 C/kg,
2,311176445x1011 C/kg, 1,8262838776x1011 C/kg. Hasil ini cukup jauh berbeda dengan
percobaan JJ. Thompson (1,738803x1011 C/kg). Dari hasil tersebut ternyata yang lebih dekat
dengan referensi adalah harga e/m pada I konstan. Dari grafik (V konstan) hubungan antara I 2
dengan 1/D2 dapat dilihat bahwa perbesaran arus listrik I2, akan menyebabkan 1/D2 bertambah
besar atau diameter lintasan elektron berkurang/mengecil. Hal ini dikarenakan oleh medan
magnet B bertambah seiring pertambahan arus I, tanpa diimbangi oleh tegangan (pada V
konstan). Kemudian pada I konstan yang digambarkan pada grafik hubungan antara V dengan D2
menggambarkan bahwa kenaikan tegangan akan menyebabkan bertambahnya diameter lintasan
elekton. Hal ini dikarenakan oleh pertambahan tegangan yang tidak di imbangi oleh medan
magnet. Sehingga gaya tarik terhadap elektron lebih kecil. Menurut JJ. Thompson, harga e/m
yang didapat tidak bergantung pada jenis katoda yang digunakan maupun sifat gas. Hal ini
menunjukan bahwa sinar katoda tersusun atas partikel yang merupakan dasar dari semua materi.
Harga-harga yang didapat dari percobaan ini maupun dari percobaan Thompson ternyata seribu
kali lebih besar bila dibandingkan dengan muatan spesifik ion hidrogen (yang ditemukan
sebelum Thompson melakukan percobaan). Muatan spesifik yang sangat besar tersebut
disebabkan karena muatan yang besar (e = 1,6022x10-19) atau massa elektronnya kecil (m =
9,1095x10 ) atau kedua-duanya (Rholf, 1994 hal : 12).
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan dan pembahasan, percobaan kali ini dianggap cukup
berhasil. Karena, nilai e/m yang di dapat cukup berbeda dengan yang di dapat oleh JJ. Tompson
(1.738803x1011 C/kg)

Harga e/m (C/kg)


Metode V konstan I konstan
Analitik 1,6161x1011 2,311176445x1011
Grafik 4,0178245306x1011 1,8262838776x1011

Harga-harga tersebut sama untuk semua jenis katoda dan dipengaruhi oleh adanya
kumparan Helmholtz, sehingga terdapat medan magnet (B) di dalam tabung yang arahnya tegak
lurus dengan arah lintasan elektron. Hal ini menyebabkan elektron yang bergerak di dalam
tabung dibelokkan, harga ini juga dipengaruhi oleh medan listrik. Jika ingin mengetahui massa
sebuah elektron, maka harus dihitung terlebih dahulu muatan listrik dari elektron tersebut.
Sebaliknya, muatan listrik sebuah elektron dapat ditentukan jika massa elektron tersebut sudah
diketahui.
DAFTAR PUSTAKA
Beiser, Arthur. 1992. Konsep Fisika Modern. Edisi mahsiswa. Penerjemah The
Houw Liong. Jakarta : Erlangga.
Rohlf, James William. 1994. Modern physics from a to Zo . New York : Jhon
Wiley and Sons, Inc.
PERCOBAAN e/m
e/m EXPERIMENT
Oleh: Budi Karunia Nur Iman

ABSTRAK

Percobaan e/m (muatan spesifik) telah dilakukan dengan menggunakan peralatan eksperimen
e/m. Pada hari rabu tanggal 22 oktober 2008 di laboratorium Fisika Eksperimen 1, lt 2 Jurusan
Fisika P.Sa.MIPA Universitas Jenderal Soedirman. Dengan tujuan untuk mempelajari sifat
medan magnet dari kumparan Helmholtz dan mencari nilai e/m dengan metode analitik dan
grafik. Pada percobaan kali ini didapat nilai e/m dari perhitungan secara analitik dan grafik untuk
V tetap dan I tetap berturut-turut sebesar 2.5942x1011 C/kg, 3.251x1011 C/kg, 1.84832x1011 C/kg
dan  1.9480x1011 C/kg. Kumparan Helmholtz ini menghasilkan medan magnet pada tabung yang
mengakibatkan lintasan elektron berbelok

kata kunci : muatan spesifik, elektron, kumparan Helmholth, medan magnetik.

ABSTRACT

e/m (specific payload) experiment have been done by using equipments of e/m experiment, on
Westday (Oktober, 22th 2006) in laboratory of physics of experiment 1, dance 2 majors of physics
P.Sa. MIPA, Jenderal Soedirman Univesity. The Purpose of this experiment is to learn the
characteristic of magnetic field from Helmholtz bobbin and look for the e/m value with analytic
and chart method. At this experiment is got e/m value from calculation analytic and chart for the
V constant and I constant are: 2.5942x1011 C/kg, 3.251x1011 C/kg, 1.84832x1011 C/kg dan
1.9480x1011 C/kg. The Helmholtz bobbin yield the magnetic field at experiment tube resulting
electron trajectory turn.

Keyword : the specific payload, the electron, the bobbin Helmholtz, the magnetic field.
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA EKSPERIMEN I
Percobaan e/m

Disusun oleh:

Nama : Desty Anggita. T (H1C006042)


Dedi Wira Istiaji (H1C006043)
Hari / Tanggal : Rabu, 22 Oktober 2008
Asisten : Hartono, S.Si, M.Si

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Sains Dan Teknik
Jurusan MIPA
Progam Studi Fisika
Purwokerto
2008

Anda mungkin juga menyukai