Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA

OSCILOSKOP

Disusun oleh:

Fajri Anugerah Pratama


3.39.19.0.14
LT-2E

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2020
1. Tujuan
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah selesai melakukan percobaan ini mahasiswa dapat :
1. Terampil mempergunakan Osciloskop untuk melihat bentuk sinyal dan mengukur
frekwensi dan tegangan
2. Menjelaskan kalibrasi Osciloskop.

2. Dasar Teori
Osciloskop merupakan suatu alat ukur, dimana bentuk gelombang sinyal listrik
yang diukur tergambar pada tabung sinar katoda. Pada dasarnya suatu Oscilloscope
dapat dibagi menjadi tiga bagian utama :
1. Bagian tabung sinar Katoda
2. Bagian Penguat Horizontal ( X amplifier )
3. Bagian Penguat Vertikal ( Y amplifier )
Tabung sinar katoda dapat dipandang sebagai inti dari Oscilloscope. Bagian ini
berfungsi untuk mengubah sinyal listrik menjadi gambar yang tertera pada layar.
Tabung sinar katoda dibuat dari bahan gelas yang didalamnya hampa udara, serta
dilengkapi dengan bagian penembak elektron. Bagian Plat pembelok berkas elektron
dan layar.
Penembak elektron ( “ electron gun “) berfungsi untuk membangkitkan berkas elektron
dengan kecepatan tinggi. Elektron dikeluarkan oleh katoda, kemudian di percepat
dengan tegangan tinggi dan akhirnya elektrok tersebut menumbuk layar.
Pada saat elektron menumbuk layar, maka pada layar akan terlihat cahaya berpendar.
Bagian plat pembelok berfungsi untuk mengontrol arah berkas elektron., jika berkas
elektron melalui celah antara kedua plat pembelok, maka elektron tersebut akan
dibelokkan. Kemana arah elektron dibelokkan tergantung pada arah dan besar tegangan
yang diberikan pada plat tersebut.
Bagian layar merupakan bagian dimana gambar dapat diamati. Pada sisi dalam layar
ini dilapisi dengan phospor. Phospor akan mengeluarkan cahaya berpendar jika ada
elektron dengan kecepatan tinggi yang menumbuknya, sehingga pada layar akan
terdapat gambar atau cahaya berpendar. Karena simpangan berkas elektron sesuai
dengan sinyal input yang diberikan, maka gambar yang terdapat pada layar juga akan
sesuai dengan bentuk gelombang inputnya.
Tombol – tombol Pada Osiloscope GOS-6xxG
CH 1(X) input: terminal input CH 1.Jika dalam operasi X-Y,sebagai X-axis input
terminal
CH 2 (Y) input: terminal input CH 1.Jika dalam operasi X-Y,sebagai Y-axis input
terminal .
AC-DC-GND : Saklar untuk menentukan mode hubungan sinyal input dan penguatan
vertikal
AC : AC coupling
DC : DC coupling

GND : input penguatan vertikal dihubungkan ke ground dan terminal input


tidak dihubungkan
VOLTS/DIV : Selektor untuk menentukan sensitivitas sumbu x, dari 1mV/DIV
sampai dengan 5V/DIV dalam 12 range.
VARIABLE : Pengatur sensitifitas. saat pada posisi CAL, sensitifitas dikalibrasikan
pada nilai yang dinyatakan.
POSITION : Kendali vertikal dan horizontal berkas cahaya.
VERT MODE : Menentukan kode operasi
CH 1 : Osciloscope bekerja sebagai instrumen 1 kanal dengan CH1 saja.
CH 2 : Osciloscope bekerja sebagai instrumen 1 kanal dengan CH2 saja.
DUAl : Osciloscope bekerja sebagai instumen 2 kanal, CH1 dan CH2.
CHOP/ALT otomatis berubah sesuai dengan switch TIME/DIV. Apabila
Tombol CHOP ditekan, kedua berkas cahaya akan tampak bersamaan
dalam mode CHOP.

ADD : Osciloscope memperlihatkan penjumlahan aljabar ( CH1 + CH 2 ) atau


perbedaan ( CH 1- CH 2 ) dari kedua sinyal.

3. Alat dan Bahan


1. 1 Buah Laptop
2. 1 Buah Mouse
3. Aplikasi Electronics Workbench
4. Koneksi Internet

4. Langkah Kerja

Osciloscope Sebagai Pengukur Tegangan Searah ( DC )


Langkah Kerja
1. Susunlah diagram rangkaian seperti pada gambar 1.1
2. Atur Tegangan Output sumber tegangan searah sebesar 5 volt, diukur dengan
Voltmeter.
3. Ukur Tegangan RL dengan menggunakan Osciloscope ( Hubungkan I CH 1 dengan
RL ).
4. Atur switch Osciloscope pada posisi DC.
5. Amati bentuk gelombang dan tinggi Amplitudonya.
6. Catat hasil pengamatan pada tabel 1.1
7. Catat tinggi amplitudo untuk kedudukan switch Volt/div yang berbeda ( 4 kedudukan
yang berbeda ).
8. Ulangi langkah 1 – 7 untuk RL yang berbeda.

Osciloscope Sebagai Pengukur Tegangan AC


1. Susunlah diagram rangkaian seperti pada gambar 2
2. Pada switch Function tekan tombol gelombang sinus yang menyebabkan output
Function generator merupakan dengan
3. Atur Tegangan Output Function Generator 1 volt dengan mengatur tombol OFFSET
ADJ, Tegangan output diukur dengan Voltmeter.
4. Tekan tombol 10 pada switch range frekwensi.
5. Atur Multiplier pada posisi 1.
6. Hubungkan Input kanal 1 ( CH 1 ) dengan RL
7. Atur switch Osciloscope pada posisi AC.
8. Amati bentuk gelombang dan tinggi Amplitudonya.
9. Catat hasil pengamatan pada tabel 1.2.
10. Ulangi pengamatan dengan Tegangan output Function Generator
Gb. 1.1 Osciloskop Sebagai Pengukur Tegangan Searah

Gb. 1.2 Osciloskop Sebagai Pengukur Tegangan AC


5. Data Hasil
Osciloscope Sebagai Pengukur Tegangan Searah ( DC )
No Sumber RL(Ώ) V/div Banyak Tegangan
Kotak RL(V)

1. 5V 3300 1 2,5 2,5


2. 5V 3300 2 1,25 2,5
3. 5V 3300 5 0,5 2,5
4. 5V 3300 10 0,25 2,5
5. 5V 3300 20 0,125 2,5
6. 5V 1200 1 1,333 1,333
7. 5V 1200 2 0,6665 1,333
8. 5V 1200 5 0,2666 1,333
9. 5V 1200 10 0,1333 1,333
10. 5V 1200 20 0,06665 1,333

Gambar Hasil Data Osciloscope Sebagai Pengukur Tegangan Searah ( DC )

(1)
(2)

(3)

(4)
(5)

(6)

(7)
(8)

(9)

(10)
.Osciloscope sebagai Pengukur Tegangan AC

Function
NO
Generator
RL Osciloscope
Posisi jml Posisi jml
[ohm ]
switch kotak switch kotak
Vo Frek. Frek.i f
Volt/Div Time/Div Vpp Veff Periode
(v) (Hz) : 1/T
1 1 20 1k2 0,2 3.8 0,02 2,4 0,76 0,537 0,048 20.833

2 1 60 1k2 0,2 3.8 0,01 1,6 0,76 0,537 0,016 62.5

3 1 100 1k2 0,2 3.8 0,005 2 0,76 0,537 0,01 100

4 1 120 1k2 0,2 3.8 0,005 1,6 0,76 0,537 0,008 125

5 1 180 1k2 0,2 3.8 0,005 1,15 0,76 0,537 0,00575 173.9

6 2 200 3k3 0,5 5.6 0,005 1 2,8 1.980 0,005 200

7 2 250 3k3 0,5 5.6 0,005 0,8 2,8 1.980 0,004 250

8 2 400 3k3 0,5 5.6 0,002 1,3 2,8 1.980 0,0026 384.61

9 2 500 3k3 0,5 5.6 0,002 1 2,8 1.980 0,002 500

10 2 600 3k3 0,5 5.6 0,001 1,6 2,8 1.980 0,0016 625

Gambar Hasil Data Osciloscope Sebagai Pengukur Tegangan Bolak Balik ( AC)

(1)
(2)

(3)

(4)
(5)

(6)

(7)
(8)

(9)

(10)
6. Pembahasan

Percobaan diatas dilakukan untuk melihat bentuk gelombang dari tegangan searah(DC)
dan tegangan bolak balik(AC).Gelombang tegangan DC memiliki bentuk garis lurus yang
menandakan tegangannya konstan.Hal yang membedakan dari gambar grafik tegangan dc
adalah volt/div yang digunakan.Jika di ambil contoh pada gambar dibawah,

(1)

(3)

Antara gambar 1 dan 3 memiliki persamaan yaitu garis grafik yang konstan namun
perbedaannya adalah jumlah kotak vertical yang dihasilkan berbeda.Hal ini dikarenakan
pengaturan gambar 1menggunakan 1 v/div sedangkan gambar 3 menggunakan 5
v/div.Berdasarkan gambar tersebut,dapat dikatakan bahwa semakin kecil v/div yang digunakan
maka semakin tinggi gelombang yang dihasilkan(sumber tegangan).

Sedangkan untuk osciloskop dengan menggunakan tegangan ac,maka akan dihasilkan


gelombang dengan bentuk sinusoidal.Tegangan ac yang diukur merupakan tegangan yang
memiliki frekuensi dan frekuensi erat hubungannya dengan periode.Semakin besar frekuensi
maka semakin pendek jarak gelombangnya.Dalam osciloskop yang mempengaruhi hal tersebut
adalah pada pengaturan time/div.Pada contoh gambar dibawah

(9)

(10)
Dapat dikatakan bahwa semakin kecil time/div maka semakin panjang jarak antar
gelombangnya.

7. Kesimpulan
1. Gelombang yang terbaca pada tegangan DC berbentuk garis lurus(konstan)
yang menandakan tegangannya sama.Namun yang membedakan adalah
pengaturan v/divnya dimana semakin besar v/div akan menghasilakn
gelombang yang semakin kecil(vertical).
2. Untuk gelombang pada tegangan AC berbentuk sinusoidal dimana tegangannya
tidak konstan.Dalam gelombang ac yang membedakan adalah frekuensi dan
periode.Dimana pengaturan yang membedakan ada pada time/divnya.Semakin
kecil pengaturan time/div maka akan semakin besar jarak antar gelombangnya.
8. Daftar Pustaka
https://teknikelektronika.com/pengertian-osiloskop-spesifikasi-penentu-
kinerjanya/
https://cerdika.com/osiloskop/
https://canelectronicindo.wixsite.com/canind/post/beda-osiloskop-analog-
dan-osiloskop-digital

9. Pertanyaan dan Jawaban


1) Jelaskan keuntungan Oscilloscope dengan tahanan dalamnya yang tinggi ?
Jawaban:
Osciloskop dengan tahanan dalam yang tinggi akan memperkecil tingkat
kesalahan akibat pembebanan dalam osciloskop, sehingga memiliki
tingkat ketepatan yang tinggi. Jika dibandingkan dengan voltmeter tahanan
dalam osciloskop jauh lebih besar daripada tahanan dalam voltmeter,
sehingga hasil pengukuran menggunakan osciloskop lebih valid daripada
menggunakan voltmeter.

2) Dapatkah oscilloscope digunakan untuk mengukur arus ?


Jawaban:
Mengukur arus menggunakan osciloskop tidak bisa diukur secara langsung
tetapi bisa menggunakan rumus arus di hukum ohm dimana besar tegangan yang
diperoleh dari hasil pengukuran osciloscope dan besar hambatan yang telah
diketahui.
3) Hitunglah frekwensi maximum yang dapat diukur oleh oscilloscope yang anda
gunakan dalam percobaan ini ?
Jawaban:
Diketahui :
Time /Div : 0,002
Jumlah kotak : 0,8
Ditanya : F1/4 ?
Jawab : time/div X jumlah kotak
: 0,002 X 0,8
: 0,0016
f : 1/T
: 1/0,0016
f : 625 Hz

4) Berapa tegangan Vdc max dan tegangan Vpp max yang dapat diukur CRO ?
Jawaban:
Pada Osciloskop tombol Volt/div maksimum adalah 20 volt/div
Layar osciloskop terdidi atas 8 kotak vertikal, dan jika pada probe dipilih redaman
x10. Maka Vpp maksimal = 20 x 8 x 10 = 1600 volt

5) Bandingkan frekwensi tegangan sinyal menurut generator sinyal dengan


frekwensi hasil hitungan dari layar CRO ?
Jawaban:
Perbandingan frekuensi tegangan sinyal menurut generator sinyal dengan
frekuensi hasil hitungan dari layar CRO adalah sama.
6) Bandingkan tegangan efektif menurut CRO dengan menurut Voltmeter ?
Jawaban:
Nilai tegangan efektif menurt CRO dibandingkan dengan Voltmeter hampir sama
dan voltmeter akan bekerja dan menunjukkan hasil yang presisi jika digunakan
dengan frekuensi 50 Hz, sedangkan pada CRO dapat digunakan dengan frekuensi
ribuan Hz
7) Berilah analisa hasil percobaan saudara ?
Jawaban:
Pada percobaan gelombang DC,hal yang diperhatikan hanyalah besarnya RL dan
pengaturan V/div yang digunakan karena untuk gelombang DC tegangan yang
dihasilkan konstan hanya berbeda pada jumlah kotak yang ada pada layar.Untuk
gelombang AC banyak faktor yang dapat merubah/membuat gelombang berbeda
seperti Vpp, Vefektif, dan frekuensi yang tergantung pada besarnya Veffektif dan
Frekuensi Voutput.Semakin kecil time/div yang digunakan maka semakin besar
jarak antar gelombangnya.
8) Jelaskan bilamana saudara menggunakan probe 1 dan probe 10 ?
Jawaban:
Pada saat mengukur tegangan bisa saja terjadi perpotongan gelombang pada layar
CRO karena tegangan yang terlalu besar sehingga besarnya tegangan tidak dapat
terbaca sehingga untuk menghitung besarnya tegangan kita harus meredam probe
terlebih dahulu pada kedudukan 10, sehingga bentuk gelombang lebih kecil
daripada sebelumnya sehingga besarnya tegangan dapat diukur.

Anda mungkin juga menyukai