Anda di halaman 1dari 11

MODUL PRAKTIKUM

“Rangkaian Listrik”

Nama : Firman Sultoni


NIM : 09030582226010
Prodi : Teknik Komputer
Dosen : Aditya P. P. Prasetyo, S.Kom., M.T.

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN SISTEM DIGITAL


PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
PRAKTIKUM II

I. JUDUL PRAKTIKUM
Pengenalan Instrumentasi Laboratorium (Osiloskop dan Generator Sinyal)

II. TUJUAN PRAKTIKUM


1. Mempelajari fungsi generator sinyal
2. Dapat mengunakan generator sinyal sebagai sumber berbagai bentuk
gelombang
3. Mempelajari fungsi osiloskop
4. Dapat menggunakan osiloskop sebagai pengukur tegangan dan sebagai
pengukur frekuensi dari berbagai bentuk gelombang

III. ALAT DAN BAHAN


1. Modul Praktikum
2. Generator Sinyal
3. Osiloskop
4. Multimeter Analog dan Digital
5. Power Supply
6. Jumper

IV. TEORI DASAR


Osiloskop
Mengukur tegangan searah dan tegangan bolakbalik
• Kesalahan yang mungkin timbul dalam pengukuran tegangan, disebabkan oleh
kalibrasi osiloskop, pengaruh impendansi input, kabel penghubung serta gangguan
parasitik
• Untuk mengurangi kesalahan yang disebabkan oleh impedansi input, dapat digunakan
probe yang sesuai (dengan memperhitungkan maupun dengan kalibrasi dari osiloskop)
• Besar tegangan sinyal dapat langsung dilihat dari gambar pada layar dengan
mengetahui nilai volt/div yang digunakan
• Osiloskop mempunyai impedansi input yang relative besar, jadi dalam mengukur
rangkaian dengan impedansi rendah, maka impedansi input osiloskop dapat dianggap
oleh circuit (impedansi input osiloskop CRC 5401,1 M ohm parallel dengan 30 pF)

MENGUKUR BEDA FASA


Pengukuran beda fasa antar dua buah sinyal dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
• dengan osiloskop “dual trace”
• dengan metoda “lissajous”

DENGAN OSILOSKOP DUAL TRACE


o Sinyal pertama dihubungkan pada kanal A, sedangkan sinyal kedua dihubungkan
pada kanal B dari osiloskop
o Pada layar osiloskop akan terlihat bentuk tegangan kedua sinyal tersebut, dimana

beda fasanya dapat langsung dibaca dengan cara φ = Δt/T*360 o


DENGAN METODA LISSAJOUS
o Sinyal pertama dihubungkan pada kanal B, dan sinyal kedua dihubungkan pada
kanal A osiloskop
o Ubah mode osiloskop menjadi mode x‐y
o Pada layar akan terlihat suatu lintasan berbentuk lingkaran, garis lurus, atau ellips
dimana dapat langsung ditentukan beda fasa antara kedua sinyal tersebut dengan

MENGUKUR FREKUENSI
Pengukuran frekuensi suatu sinyal listrik dengan osiloskop dapat dilakukan dengan
beberapa cara, anatara lain:
• Cara langsung
• Dengan osiloskop dual trace
• Metoda Lissajous
• Metoda cincin modulasi
CARA LANGSUNG
o Sinyal yang akan diukur dihubungkan pada kanal B osiloskop
o Frekuensi sinyal langsung dapat ditentukan dari gambar, dimana f = 1/T, untuk T
= periode gelombang

DENGAN OSILOSKOP DUAL TRACE


o Sinyal yang akan diukur dihubungkan pada kanal A. Generator dengan frekuensi
yang diketahui dihubungkan pada kanal B.
o Bandingkan kedua gelombang tersebut dengan menampilkannya secara
bersamaan.
o Frekuensi generator kemudian diubah sampai perioda sinyal yang diukur sama
dengan perioda sinyal generator. Pada keadaan ini, frekuensi generator sama
dengan frekuensi sinyal yang diukur
METODA LISSAJOUS
o Sinyal yang akan diukur dihubungkan pada kanal A, sedangkan generator dengan
frekuensi yang diketahui (sebagai sinyal rujukan) dihubungkan pada kanal B.
o Ubah mode osiloskop menjadi mode x‐y
o Frekuensi generator sinyal kemudian diatur, sehingga pada layar didapat suatu
lintasan seperti ini.

o Pada gambar di atas, perbandingan fx:fy adalah 1:2.


o Cara ini hanya mudah dilakukan untuk perbandingan frekuensi yang mudah dan
bulat (1:2, 1:3, 3:4 dan seterusnya)

MENGAMATI KARAKTERISTIK KOMPONEN DUA TERMINAL


• Osiloskop dapat digunakan untuk mengamati karakteristik tegangan terhadap arus
dari suatu komponen dua terminal.
• Suatu sumber tegangan bolak‐balik dihubungkan pada komponen dua terminal ini.
• Tegangan pada komponen dua terminal dihubungkan pada input X osiloskop,
sedangkan tegangan pada resistor R, yang sebanding dengan besarnya arus yang

melalui komponen dua terminal (I = ‐ VR/R), dihubungkan pada input Y osiloskop.

Keterangan: DUT = Device Under Test


• Pada layar osiloskop akan didapat grafik, dimana sumbu Y menyatakan besarnya arus
yang melalui komponen dua terminal dan sumbu X menyatakan besarnya tegangan
pada komponen dua terminal. Pada sumbu y, arus bernilai terbalik sehingga untuk
mendapatkan karakteristik tegangan terhadap arus komponen yang baik, jangan lupa
untuk menekan tombol invert.

V. PROSEDUR PERCOBAAN
Pada bagian ini akan digunakan generator sinyal untuk menghasilkan tegangan
bolak‐balik dengan frekuensi yang dapat diubah‐ubah. Catat tipe dan spesifikasi generator
sinyal yang dipergunakan.
Buatlah rangkaian berikut. Pada rangkaian ini digunakan G (Generator Sinyal)
sebagai sumber tegangan bolak‐balik.

 Aturlah frekuensi generator sinyal pada 50 Hz. Ukur dan aturlah amplitude generator
sinyal tersebut sebesar 4 Volt efektif dengan multimeter.
 Hambatan yang dipilih adalah R1 = R2 = 120 Ohm. Gunakan
multimeter digital secara parallel untuk mengukur tegangan V ab.

 Ukurlah tegangan Vab pada multimeter analog dan digital, catat pada Tabel 4.
 Lakukan kembali pengukuran tegangan Vab dengan mengatur frekuensi generator
pada 500 Hz, 5 KHz, 50 KHz ,500 KHz dan 5 Mhz. Pada bagian pengaturan
frekuensi generator ini, tidak perlu terlalu teliti (toleransi sebesar 5%). Perhatikan
bahwa tegangan generator harus tetap sebesar 4 Volt efektif!
 Apakah terdapat pengaruh frekuensi tegangan yang diukur terhadap kemampuan
multimeter yang digunakan? Tetapkah hasil pengukuran Vab untuk bermacam‐
macam frekuensi tersebut?
 Ulangilah pengukuran tegangan Vab dengan memodifikasi parameter rangkaian
menjadi
• R1 = R2 = 1,5 kΩ

• R1= R2= 1,5 MΩ

 Sebelum mengubah nilai R (dan menyambungkan voltmeter ke rangkaian), pastikan


batas ukur voltmeter analog terpilih dengan tepat.
 Catatlah semua hasil percobaan di atas pada Tabel 4, analisis tabel tersebut pada
laporan.
 Contoh:
Tabel 4

No Frekuensi R1 ohm R2 ohm Tegangan Multimeter Tegangan osiloskop


Hz (VRMS) (VPP)
1 50 120 1.41 4
2 50 120 1.5k 2.62 7.4
3 50 1.5M 2.83 8
4 50 120 0.21 0.4
5 50 1.5k 1.5k 1.41 4
6 50 1.5M 2.82 8
7 50 120 2.83 8
8 50 1.5M 1.5k 2.83 8
9 50 1.5M 1.41 4
MENGUKUR TEGANGAN
TEGANGAN SEARAH
• Atur tegangan output dari power supply DC sebesar 2 Volt (diukur dengan multimeter)
• Kemudian ukur besar tegangan ini dengan osiloskop
• Tuliskan hasil pengukuran pada Tabel 6
Contoh:
Tabel 6

Tegangan Terukur (V)


Multimeter Osiloskop
2V 2V
TEGANGAN BOLAK‐BALIK
• Atur generator sinyal pada frekuensi 1 KHz gelombang sinus, dengan tegangan
sebesar 2 Volt rms diukur dengan multimeter ?
• Kemudian ukur tegangan ini dengan osiloskop?
• Tuliskan hasil pengukuran pada Tabel 7 ?
Contoh:
Tabel 7

Tegangan Terukur (V)


Frekuensi (Hz) Multimeter Osiloskop

1KHz 1.41V 1V

VI. PENGOLAHAN DATA


VII. ANALISA
VIII. KESIMPULAN

TUGAS
• Parameter‐parameter apakah yang perlu diperhatikan pada spesifkasi generator sinyal
dan osiloskop?
• Pada pengukuran tegangan bolak‐balik, apa yang disebut dengan tegangan efektif?
Tegangan apakah yang diukur dengan menggunakan osiloskop?
• Apakah yang dimaksud dengan kalibrasi pada osiloskop? Jelaskan!
• Apakah yang dimaksud dengan sensitivitas pada osiloskop?

Anda mungkin juga menyukai