“Rangkaian Listrik”
Nama :
NIM :
Jurusan :6LVWHP.RPSXWHU
Dosen :$GLW\D333UDVHW\R6.RP07
I. JUDUL PRAKTIKUM
Pengenalan Instrumentasi Laboratorium (Osiloskop dan Generator Sinyal)
1
DENGAN METODA LISSAJOUS
o Sinyal pertama dihubungkan pada kanal B, dan sinyal kedua dihubungkan pada
kanal A osiloskop
o Ubah mode osiloskop menjadi mode x‐y
o Pada layar akan terlihat suatu lintasan berbentuk lingkaran, garis lurus, atau ellips
dimana dapat langsung ditentukan beda fasa antara kedua sinyal tersebut dengan
MENGUKUR FREKUENSI
Pengukuran frekuensi suatu sinyal listrik dengan osiloskop dapat dilakukan dengan
beberapa cara, anatara lain:
• Cara langsung
• Dengan osiloskop dual trace
• Metoda Lissajous
• Metoda cincin modulasi
2
CARA LANGSUNG
o Sinyal yang akan diukur dihubungkan pada kanal B osiloskop
o Frekuensi sinyal langsung dapat ditentukan dari gambar, dimana f = 1/T, untuk T
= periode gelombang
3
METODA LISSAJOUS
o Sinyal yang akan diukur dihubungkan pada kanal A, sedangkan generator dengan
frekuensi yang diketahui (sebagai sinyal rujukan) dihubungkan pada kanal B.
o Ubah mode osiloskop menjadi mode x‐y
o Frekuensi generator sinyal kemudian diatur, sehingga pada layar didapat suatu
lintasan seperti ini.
4
• Pada layar osiloskop akan didapat grafik, dimana sumbu Y menyatakan besarnya arus
yang melalui komponen dua terminal dan sumbu X menyatakan besarnya tegangan
pada komponen dua terminal. Pada sumbu y, arus bernilai terbalik sehingga untuk
mendapatkan karakteristik tegangan terhadap arus komponen yang baik, jangan lupa
untuk menekan tombol invert.
V. PROSEDUR PERCOBAAN
Pada bagian ini akan digunakan generator sinyal untuk menghasilkan tegangan
bolak‐balik dengan frekuensi yang dapat diubah‐ubah. Catat tipe dan spesifikasi generator
sinyal yang dipergunakan.
Buatlah rangkaian berikut. Pada rangkaian ini digunakan G (Generator Sinyal) sebagai
sumber tegangan bolak‐balik.
Aturlah frekuensi generator sinyal pada 50 Hz. Ukur dan aturlah amplitude generator
sinyal tersebut sebesar 6 Volt efektif dengan multimeter.
Hambatan yang dipiilh adalah R1 = R2 = 120 Ohm. Gunakan kedua multimeter analog
dan digital secara parallel untuk mengukur tegangan Vab.
Ukurlah tegangan Vab pada multimeter analog dan digital, catat pada Tabel 4.
5
Lakukan kembali pengukuran tegangan Vab dengan mengatur frekuensi generator
pada 500 Hz, 5 KHz, 50 KHz ,500 KHz dan 5 Mhz. Pada bagian pengaturan frekuensi
generator ini, tidak perlu terlalu teliti (toleransi sebesar 5%). Perhatikan bahwa
tegangan generator harus tetap sebesar 6 Volt efektif!
Apakah terdapat pengaruh frekuensi tegangan yang diukur terhadap kemampuan
multimeter yang digunakan? Tetapkah hasil pengukuran Vab untuk bermacam‐macam
frekuensi tersebut?
Ulangilah pengukuran tegangan Vab dengan memodifikasi parameter rangkaian
menjadi
• R1 = R2 = 1,5 kΩ
• R1 = R2 = 1,5 MΩ
MENGUKUR TEGANGAN
TEGANGAN SEARAH
• Atur tegangan output dari power supply DC sebesar 2 Volt (diukur dengan multimeter)
• Kemudian ukur besar tegangan ini dengan osiloskop
• Tuliskan hasil pengukuran pada Tabel 6
Contoh:
Tabel 6
6
TEGANGAN BOLAK‐BALIK
• Atur generator sinyal pada frekuensi 1 KHz gelombang sinus, dengan tegangan sebesar
2 Volt rms diukur dengan multimeter ?
• Kemudian ukur tegangan ini dengan osiloskop?
• Tuliskan hasil pengukuran pada Tabel 7 ?
Contoh:
Tabel 7
TUGAS
• Parameter‐parameter apakah yang perlu diperhatikan pada spesifkasi generator sinyal
dan osiloskop?
• Pada pengukuran tegangan bolak‐balik, apa yang disebut dengan tegangan efektif?
Tegangan apakah yang diukur dengan menggunakan osiloskop?
• Apakah yang dimaksud dengan kalibrasi pada osiloskop? Jelaskan!
• Apakah yang dimaksud dengan sensitivitas pada osiloskop?