PENGUKURAN LISTRIK
Disusun :
CLAUDIAZ ZINEDINE ZIDANE 1810631160124
1.1. Tujuan
Mahasiswa mampu memahami dan mengoperasikan
peralatan multitester analog dan digital secara benar, juga
menggunakan osiloskop sebagai pengukur tegangan dan frekuensi
dari berbagai bentuk gelombang.
Mengukur Tegangan
Pengukuran beda fasa antar dua buah sinyal dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu:
• dengan osiloskop “dual trace”, dan
• dengan metoda “lissajous”.
Pengukuran beda fasa hanya dapat dilakukan pada sinyal dengan frekuensi
yang tepat sama.
Mengukur Frekuensi
Pengukuran frekuensi suatu sinyal listrik dengan osiloskop dapat
dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
Cara langsung,
Dengan osiloskop dual trace, Metoda Lissajous,
Metoda cincin modulasi.
Beberapa osilokop yang dimiliki Lab. Dasar memiliki penghitung frekuensi
langsungnya. Hati-hati menggunakannya, karena frekuensi yang ditampilkan tidak
selalu benar bergantung setting pengukurannya.
Cara Langsung
Sinyal yang akan diukur dihubungkan pada kanal B osiloskop. Frekuensi
sinyal langsung dapat ditentu kan dari gambar, dimana f = 1/T, untuk T = periode
gelombang.
Pengukuran langsung hanya dapat dilakukan bila kalibrasi skala waktu osilokop
dalam keadaan baik.
Metoda Lissajous
Sinyal yang akan diukur dihubungkan pada kanal A, sedangkan
generator dengan frekuensi yang diketahui (sebagai sinyal rujukan)
dihubungkan pada kanal B. Ubah mode osiloskop menjadi mode y.
Frekuensi generator sinyal kemudian diatur, sehingga pada layar didapat suatu
lintasan seperti pa da Gambar 1.6.
Gambar 1.6 Contoh lissajous 1:2
Pada Gambar tersebut, perbandingan fx:fy adalah 1:2. Cara ini hanya mudah
dilakukan untuk pe rbandingan frekuensi yang mudah dan bulat (1:2, 1:3, 3:4 dan
seterusnya).
Pada layar akan didapat lintasan berbentuk ellips atau lingkaran dengan
puncakpuncak (lihat gambar 1.8 ). Bila jumlah puncak pada gambar adalah n,
maka fx = n*fy
Gambar 1.8 Contoh gambar cincin modulasi
Metoda ini biasa digunakan pada perbandingan frekuensi yang besar, dimana
metoda lissajous sukar di gunakan.
Cara Langsung
Hubungkan keluaran Generator Sinyal pada masukan rangkaian
penguat. Input rangkaian pengua t ini juga dihubungkan pada kanal 1 osiloskop.
Hubungkan keluaran rangkaian penguat pada kanal 2 osiloskop. Gunakan mode
‘X‐Y’.
Pada layar akan didapat sinyal input dan output rangkaian penguat. Dengan
mengukur tegangan siny al input dan sinyal output rangkaian penguat, maka
faktor penguatan dapat ditentukan. Cara ini da pat juga dilakukan dengan osiloskop
single trace dengan membaca input dan output bergiliran. Namun untuk ini,
perlu diyakinkan pembebanan rangkaian tidak berubah pada kedua pengukuran
tersebut.
Resistor 3 Resistor 4
Resistor 5
PERCOBAAN II
PENGUKURAN TEGANGAN BOLAK-BALIK PADA
TRANSFORMATOR
2.1. Tujuan
Mahasiswa dapat mengukur tegangan bolak-balik dengan multimeter
digital maupun analog.
PENGUKURAN ARUS DC
4.1. Tujuan
Diharapkan mahasiswa dapat menggunakan dan membaca alat
ukur DC Ampmeter dengan baik dan benar.
Lampu LED
R3
A3
R2
A2
R1
A1
Sumber DC
Gambar 4.2. Rangkaian Pengukuran Arus DC
PERCOBAAN V
PEGUKURAN TAHANAN PERTANAHAN
5.1. Tujuan
Mengukur tahanan dari suatu elektroda pentanahan dengan “earth tester“
dan mengetahui cara kerja dari alat ukur tahanan pentanahan.