B. Jenis Multimeter
Berdasarkan tampilan display atau meter yang digunakan maka multimeter
/multitester dibedakan menjadi 2 jneis yaitu :
1. Multimeter Analog
Multimeter analog merupakan jenis multimeter / multitester yang menggunakan
display ukur (meter) dengan tipe jarum penunjuk. Sehingga untuk membaca hasil
ukur harus dilakukan dengan cara melihat posisi jarum penunjuk pada meter dan
melihat posisi saklar selektor pada posisi batas ukur kemudian melakukan perhitungan
secara manual untuk mendapatkan hasil ukurnya. Kondisi atau proses pembacaan
hasil ukur yang masih manual inilah yang menyebabkan multimeter / multitester janis
ini dinamakan sebagaimultimeter analog.
2. Multimeter Digital
Multimeter digital atau sering juga disebut sebagai digital multitester sama
merupakan jenis multimeter yang talah menggunakan display digital sebagai penampil
hasil ukurnya. Hasil ukur yang ditampilkan pada multitester digital merupakan hasil
yang telah sesuai, sehingga tidak perlu dilakukan lagi perhitungan antara hasil ukur
dan batas ukur.
C. Fungsi Multimeter
Fungsi ukur yang dimiliki setiap multimeter ada beberapa macam tergantung tipe
dan merk multimeter. Akan tetapi pada umumnya setiap multimeter / multitester
memiliki 3 fungsi ukur utama yaitu sebagai alat ukur arus, tegangan dan resistansi.
Berikut adalah beberapa fungsi ukur yang ada pada multimeter.
1. Ampere Meter
Ampere meter adalah salah satu fungsi ukur pada multimeter yang berfungsi untuk
mengukur arus listrik. Pada multimeter pada umumnya terdiri dari 2 jenis ampere
meter yaitu ampere meter DC dan amper meter AC. Pada multimeter analog dan
digital pada fungsi ampere meter ini saklar selektor berfungsi sebagai batas ukur
maksimum, oleh karena itu arus yang akan diukur harus diprediksikan dibawah batas
ukur multimeter yang digunakan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan pada
multimeter.
2. Volt Meter
Volt meter merupakan fungsi ukur untuk mengetahui level tegangan listrik. Sama
halnya dengan fungsi multimeter sebagai ampere meter. Pada fungsi volt meter ini
saklar selektor yang ada pada multimeter baik digital maupun analog berfungsi
sebagaibatas ukur maksimum, oleh karenaitu harus diprediksikan level tegangan yang
akan diukur harus dibawah nilai batas ukur yang dipilih.
3. Ohm Meter
Ohm meter merupakan salah satu fungsi multimeter yang berfungsi untuk
mengetahui nilai resistansi suatu resistor atau komponen elektronika yang memiliki
unsur resistansi. Pada fungsi ohm meter ini untuk multimeter analog saklar selektor
berfungsi sebagai multiplier sedangkan pada multimeter digital saklar selektor
berfungsi sebagai bats ukur maksimum suatu resistansi yang dapat dihitung oleh
multimeter tersebut.
4. Hfe Meter
Hfe Meter tidak selalu terdapat pada setiap multimeter, fungsi Hfe meter ini
digunakan untuk mengetahui nilai faktor penguatan transistor. Pada fungsi ini pada
umumnya multimeter yang memiliki fungsi Hfe meter dapat diguanakan untuk
mengukur faktor penguatan transistor tipe NPN dan PNP.
5. Kapasitansi Meter
Kapasitansi meter merupakan fungsi yang tidak selalu terdapat pada setiap
multimeter. Fungsi kapasitansi meter ini berguna untuk mengetahui nilai kapastansi
suatu kapasitor. Pada multi meter analog yang telah memiliki fungsi kapasitansi meter
saklar selektor pada fungsi ini berfungsi sebagai multiplier atau faktor pengali dari
nilai yang ditunjukan oleh jarum meter. Sedangkan pada multimeter digital dengan
fungsi kapasitansi meter maka saklar selektor berfungsi sebagai batas ukur
maksimum.
1. Osciloscope
A. Pengertian :
Osiloskop (Oscilloscope) merupakan alat ukur elektronik. Dengan menggunakan
alat ukur Oscilloscope ini, kita dapat mengukur frekwensi, periode dan melihat
bentuk-bentuk gelombang seperti bentuk gelombang sinyal audio, sinyal video, dan
bentuk gelombang Tegangan Listrik Arus Bolak Balik, maupun Tegangan Listrik
Arus Searah yang berasal dari catu daya/baterai. Dengan sedikit melakukan
pengaturan kita juga bisa mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal
keluaran.
Gambar Osiloskop
B. Jenis Osciloscope
Ada dua tipe osiloskop menurut prinsip kerjanya, yaitu tipe analog / ART (Analog
Real Time oscilloscope) dan tipe digital / DSO (Digital Storage Osciloscope).
1. Osiloskop Analog (Analog Real Time oscilloscope)
Osiloskop analog ini menggunakan tegangan yang diukur untuk menggerakkan berkas
electron dalam tabung (CRT) sesuai bentuk gambar yang diukur. Pada layar osiloskop
langsung ditampilkan bentuk gelombang tersebut, Osiloskop analog memiliki
keunggulan seperti ; harganya relatif lebih murah daripada osiloskop digital, sifatnya
yang realtime dan pengaturannya yang mudah dilakukan karena tidak ada tundaan
antara gelombang yang sedang dilihat dengan peragaan di layar, serta mampu
meragakan bentuk yang lebih baik seperti yang diharapkan untuk melihat gelombang-
gelombang yang kompleks, misalnya sinyal video di TV dan sinyal RF yang
dimodulasi amplitudo.
2. Osiloskop Digital (Digital Storage Osciloscope)
Osiloskop digital mencuplik bentuk gelombang yang diukur dan dengan
menggunakan ADC (Analog to Digital Converter) untuk mengubah besaran tegangan
yang dicuplik menjadi besaran digital,Osiloskop digital memberikan kemampuan
ekstensif, kemudahan tugas-tugas akuisisi gelombang dan pengukurannya.
Penyimpanan gelombang membantu para insinyur dan teknisi dapat menangkap dan
menganalisa aktivitas sinyal yang penting. Jika kemampuan teknik pemicuannya
tinggi secara efisien dapat menemukan adanya keanehan atau kondisi-kondisi khusus
dari gelombang yang sedang diukur.
C. Fungsi Osciloscope
Secara umum dapat kita simpulkan fungsi Oscilloscope / osiloskop yaitu untuk
menganalisa tingkah laku besaran yang berubah-ubah terhadap waktu. Dengan alat
ukur Osiloskop ini kita dapat mengetahui :
o Berapa frekuensi, periode dan tegangan dari suatu sinyal elektronik.
o Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.
o Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.
o Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik.
o Membedakan arus AC dengan arus DC.
o Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap waktu.
o dll
Osiloskop terdiri dari dua bagian yaitu Display dan Panel Control :
A. Display
Display menyerupai tampilan layar pada televisi. Display pada scilloscope berfungsi
sebagai tempat tampilan sinyal uji. Pada Display Oscilloscope terdapat garis-garis
melintang secara vertikal dan horizontal yang membentuk kotak-kotak yang disebut
dengan div. Arah horizontal mewakili sumbu waktu dan garis vertikal mewakili
sumbu tegangan.
B. Panel Control
Panel kontrol berisi tombol-tombol yang bisa digunakan untuk menyesuaikan
tampilan di layar. Tombol-tombol pada panel osiloskop antara lain :
o Focus : Digunakan untuk mengatur fokus
o Intensity : Untuk mengatur kecerahan garis yang ditampilkan di layar
o Trace rotation : Mengatur kemiringan garis sumbu Y=0 di layar
o Volt/div : Mengatur berapa nilai tegangan yang diwakili oleh satu div di layar
o Time/div : Mengatur berapa nilai waktu yang diwakili oleh satu div di layar
o Position : Untuk mengatur posisi normal sumbu X (ketika sinyal masukannya
nol)
o AC/DC : Mengatur fungsi kapasitor kopling di terminal masukan osiloskop. Jika
tombol pada posisi AC maka pada terminal masukan diberi kapasitor kopling
sehingga hanya melewatkan komponen AC dari sinyal masukan. Namun jika
tombol diletakkan pada posisi DC maka sinyal akan terukur dengan komponen
DC-nya dikutsertakan.
o Ground : Digunakan untuk melihat letak posisi ground di layar.
o Channel 1/ 2 : Memilih saluran / kanal yang digunakan.
Pada umumnya osiloskop terdiri dari dua kanal (Dual Trace) yang bisa digunakan
untuk melihat dua sinyal yang berlainan, misalnya kanal satu dipasang untuk melihat
sinyal masukan dan kanal dua untuk melihat sinyal keluaran.
Lebih rinci perhatikan gambar panel kontrol Oscilloscope Dual Trace berikut :
D. Penggunaan Osciloscope
Sebelum osiloskop itu kita pakai untuk mengukur atau melihat sinyal hasil pengukuran
pada layar, maka osiloskop perlu disetting terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan
fatal dalam pengukuran.
Pengkalibrasian Oskiloskop
1. Langkah pertama yang harus kita lakukan yaitu pengkalibrasian. Setelah anda
mengkoneksikan osiloskop ke jaringan listrik PLN dan menyalakannya, maka yang
harus anda amati pada layar monitor yang tampak di layar adalah harus garis lurus
mendatar (jika tidak ada sinyal masukan).
2. Langkah kedua atur fokus, intensitas, kemiringan, x position, dan y position. Dengan
mengatur posisi tersebut kita nantinya bisa mengamati hasil pengukuran dengan jelas
dan akan memperoleh hasil pengukuran dengan teliti.
3. Langkah ketiga gunakan tegangan referensi yang terdapat di osiloskop maka kita
bisa melakukan pengkalibrasian sederhana. Ada dua tegangan referensi yang bisa
dijadikan acuan yaitu tegangan persegi 2 Vpp dan 0.2 Vpp dengan frekuensi 1 KHz.
2. Frequency Meter
A. Pengertian :
Frekuensi meter yaitu suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur
frekuensi sinyal/gelombang listrik. Pengertian frekuensi sendiri yaitu banyak/jumlah
gelombang dalam satu detik (satuan : Hz). Dari dua hal tersebut sebenarnya dapat kita
tarik kesimpulan tentang cara pengukuran frekuensi. Pertama, hitung jumlah
gelombang dalam selang waktu satu detik. Atau, yang kedua hitung berapa lama
perioda satu gelombang, lalu buat korelasinya jika selang waktu satu detik kira-kira
akan ada berapa gelombang jika periodanya x .detikmatematis f = 1/ T
3. Specrtum Analyzer
A. Pengertian :
Spectrum analyzer adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur
modulasi, distorsi, dan juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat kebisingan.
Untuk mengukur kualitas modulasi sangat penting untuk memastikan bahwa system
pada alat bekerja dengan benar, juga informasi yang sedang dikirimkan secara benar
dan tepat. Alat ini memang banyak dicari oleh pekerja yang membutuhkan alat
pengukuran karena dengan menggunakan spectrum analyzer sangat membantu
pengerjaan pengukuran dan juga alat ini mudah untuk digunakan.
4. Power Meter
A. Pengertian :
Power meter adalah suatu alat ukur yang bisa mengukur besaran-besaran
listrik secara terintegrasi dari beberapa komponen alat ukur menjadi satu kesatuan
yang terangkai dalam suatu alat ukur.
Daftar Pustaka :
http://alatukur.web.id/multimeter-kegunaan-dan-cara-menggunakannya/
http://bo-gorhealty.blogspot.co.id/2014/03/cara-kerja-avometer.html
http://dien-elcom.blogspot.co.id/2013/03/cara-mengukur-dengan-menggunakan-
osiloskop.html
http://assidiqichywt.blogspot.co.id/2011/04/frekuensi-meter.html
https://fabulousgrace.wordpress.com/2014/09/04/alat-alat-ukur-elektronika/
http://www.sentrainstrument.com/fungsi-spectrum-analyzer/
http://www.kompasiana.com/tridinews/mengenal-spectrum-
analyzer_54f7a930a33311bd208b4711
http://tridinamika.tumblr.com/post/79224382384/fungsi-power-meter
https://en.wikipedia.org/wiki/Microwave_power_meter
5. Digital Multimeter / AVO Meter
D. Pengertian :
Multimeter adalah gabungan dari beberapa alat ukur elektronik yang dikemas
dalam satu kemasan. Pada umumnya setiap “multimeter” minimal memiliki 3 fungsi
ukur yaitu sebagai alat ukur arus (Ampere Meter), alat ukur tegangan (Volt Meter)
dan alaut ukur resistansi (Ohm Meter). Karena 3 fungsi ukur tersebut selalu dimiliki
oleh multimeter / multitester maka sering juga disebut sebagai AVO meter. Akan
tetapi sesuai perkembangan teknologi maka multimeter pada saat ini ada yang telah
memiliki fungsi lain sebagai alut ukur kapasitansi kapasitor, sebagai alat ukur
frekuensi dan sebagai alat ukur faktor penguatan transistor.
5. Hfe Meter
Hfe Meter tidak selalu terdapat pada setiap multimeter, fungsi Hfe meter ini
digunakan untuk mengetahui nilai faktor penguatan transistor. Pada fungsi ini pada
umumnya multimeter yang memiliki fungsi Hfe meter dapat diguanakan untuk
mengukur faktor penguatan transistor tipe NPN dan PNP.
6. Kapasitansi Meter
Kapasitansi meter merupakan fungsi yang tidak selalu terdapat pada setiap
multimeter. Fungsi kapasitansi meter ini berguna untuk mengetahui nilai kapastansi
suatu kapasitor. Pada multi meter analog yang telah memiliki fungsi kapasitansi meter
saklar selektor pada fungsi ini berfungsi sebagai multiplier atau faktor pengali dari
nilai yang ditunjukan oleh jarum meter. Sedangkan pada multimeter digital dengan
fungsi kapasitansi meter maka saklar selektor berfungsi sebagai batas ukur
maksimum.
6. Osciloscope
A. Pengertian :
Osiloskop (Oscilloscope) merupakan alat ukur elektronik. Dengan menggunakan
alat ukur Oscilloscope ini, kita dapat mengukur frekwensi, periode dan melihat
bentuk-bentuk gelombang seperti bentuk gelombang sinyal audio, sinyal video, dan
bentuk gelombang Tegangan Listrik Arus Bolak Balik, maupun Tegangan Listrik
Arus Searah yang berasal dari catu daya/baterai. Dengan sedikit melakukan
pengaturan kita juga bisa mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal
keluaran.
Gambar Osiloskop
B. Jenis Osciloscope
Ada dua tipe osiloskop menurut prinsip kerjanya, yaitu tipe analog / ART (Analog
Real Time oscilloscope) dan tipe digital / DSO (Digital Storage Osciloscope).
1. Osiloskop Analog (Analog Real Time oscilloscope)
Osiloskop analog ini menggunakan tegangan yang diukur untuk menggerakkan berkas
electron dalam tabung (CRT) sesuai bentuk gambar yang diukur. Pada layar osiloskop
langsung ditampilkan bentuk gelombang tersebut, Osiloskop analog memiliki
keunggulan seperti ; harganya relatif lebih murah daripada osiloskop digital, sifatnya
yang realtime dan pengaturannya yang mudah dilakukan karena tidak ada tundaan
antara gelombang yang sedang dilihat dengan peragaan di layar, serta mampu
meragakan bentuk yang lebih baik seperti yang diharapkan untuk melihat gelombang-
gelombang yang kompleks, misalnya sinyal video di TV dan sinyal RF yang
dimodulasi amplitudo.
2. Osiloskop Digital (Digital Storage Osciloscope)
Osiloskop digital mencuplik bentuk gelombang yang diukur dan dengan
menggunakan ADC (Analog to Digital Converter) untuk mengubah besaran tegangan
yang dicuplik menjadi besaran digital,Osiloskop digital memberikan kemampuan
ekstensif, kemudahan tugas-tugas akuisisi gelombang dan pengukurannya.
Penyimpanan gelombang membantu para insinyur dan teknisi dapat menangkap dan
menganalisa aktivitas sinyal yang penting. Jika kemampuan teknik pemicuannya
tinggi secara efisien dapat menemukan adanya keanehan atau kondisi-kondisi khusus
dari gelombang yang sedang diukur.
C. Fungsi Osciloscope
Secara umum dapat kita simpulkan fungsi Oscilloscope / osiloskop yaitu untuk
menganalisa tingkah laku besaran yang berubah-ubah terhadap waktu. Dengan alat
ukur Osiloskop ini kita dapat mengetahui :
o Berapa frekuensi, periode dan tegangan dari suatu sinyal elektronik.
o Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.
o Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.
o Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik.
o Membedakan arus AC dengan arus DC.
o Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap waktu.
o dll
Osiloskop terdiri dari dua bagian yaitu Display dan Panel Control :
A. Display
Display menyerupai tampilan layar pada televisi. Display pada scilloscope berfungsi
sebagai tempat tampilan sinyal uji. Pada Display Oscilloscope terdapat garis-garis
melintang secara vertikal dan horizontal yang membentuk kotak-kotak yang disebut
dengan div. Arah horizontal mewakili sumbu waktu dan garis vertikal mewakili
sumbu tegangan.
B. Panel Control
Panel kontrol berisi tombol-tombol yang bisa digunakan untuk menyesuaikan
tampilan di layar. Tombol-tombol pada panel osiloskop antara lain :
o Focus : Digunakan untuk mengatur fokus
o Intensity : Untuk mengatur kecerahan garis yang ditampilkan di layar
o Trace rotation : Mengatur kemiringan garis sumbu Y=0 di layar
o Volt/div : Mengatur berapa nilai tegangan yang diwakili oleh satu div di layar
o Time/div : Mengatur berapa nilai waktu yang diwakili oleh satu div di layar
o Position : Untuk mengatur posisi normal sumbu X (ketika sinyal masukannya
nol)
o AC/DC : Mengatur fungsi kapasitor kopling di terminal masukan osiloskop. Jika
tombol pada posisi AC maka pada terminal masukan diberi kapasitor kopling
sehingga hanya melewatkan komponen AC dari sinyal masukan. Namun jika
tombol diletakkan pada posisi DC maka sinyal akan terukur dengan komponen
DC-nya dikutsertakan.
o Ground : Digunakan untuk melihat letak posisi ground di layar.
o Channel 1/ 2 : Memilih saluran / kanal yang digunakan.
Pada umumnya osiloskop terdiri dari dua kanal (Dual Trace) yang bisa digunakan
untuk melihat dua sinyal yang berlainan, misalnya kanal satu dipasang untuk melihat
sinyal masukan dan kanal dua untuk melihat sinyal keluaran.
Lebih rinci perhatikan gambar panel kontrol Oscilloscope Dual Trace berikut :
D. Penggunaan Osciloscope
Sebelum osiloskop itu kita pakai untuk mengukur atau melihat sinyal hasil pengukuran
pada layar, maka osiloskop perlu disetting terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan
fatal dalam pengukuran.
Pengkalibrasian Oskiloskop
4. Langkah pertama yang harus kita lakukan yaitu pengkalibrasian. Setelah anda
mengkoneksikan osiloskop ke jaringan listrik PLN dan menyalakannya, maka yang
harus anda amati pada layar monitor yang tampak di layar adalah harus garis lurus
mendatar (jika tidak ada sinyal masukan).
5. Langkah kedua atur fokus, intensitas, kemiringan, x position, dan y position. Dengan
mengatur posisi tersebut kita nantinya bisa mengamati hasil pengukuran dengan jelas
dan akan memperoleh hasil pengukuran dengan teliti.
6. Langkah ketiga gunakan tegangan referensi yang terdapat di osiloskop maka kita
bisa melakukan pengkalibrasian sederhana. Ada dua tegangan referensi yang bisa
dijadikan acuan yaitu tegangan persegi 2 Vpp dan 0.2 Vpp dengan frekuensi 1 KHz.
Gambar : Kalibrasi Oscilloscope
4. Langkah keempat tempelkan probe pada terminal tegangan acuan maka pada
layarmonitor akan muncul tegangan persegi.Apabila yang dijadikan acuan adalah
tegangan 2 Vpp maka pada posisi 1 volt/div (satu kotak vertikal mewakili tegangan 1
volt) harus terdapat nilai tegangan dari puncak ke puncak sebanyak dua kotak dan
untuk time/div 1 ms/div (satu kotak horizontal mewakili waktu 1 ms) harus
terdapat satu gelombanguntuk satu kotak. Apabila yang tampat pada layar belum tepat
maka perlu diatur pada potensio tengah di knob Volt/div dan time/div. Atau pada
potensio dengan label "var".
7. Frequency Meter
C. Pengertian :
Frekuensi meter yaitu suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur
frekuensi sinyal/gelombang listrik. Pengertian frekuensi sendiri yaitu banyak/jumlah
gelombang dalam satu detik (satuan : Hz). Dari dua hal tersebut sebenarnya dapat kita
tarik kesimpulan tentang cara pengukuran frekuensi. Pertama, hitung jumlah
gelombang dalam selang waktu satu detik. Atau, yang kedua hitung berapa lama
perioda satu gelombang, lalu buat korelasinya jika selang waktu satu detik kira-kira
akan ada berapa gelombang jika periodanya x .detikmatematis f = 1/ T
8. Specrtum Analyzer
A. Pengertian :
Spectrum analyzer adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur
modulasi, distorsi, dan juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat kebisingan.
Untuk mengukur kualitas modulasi sangat penting untuk memastikan bahwa system
pada alat bekerja dengan benar, juga informasi yang sedang dikirimkan secara benar
dan tepat. Alat ini memang banyak dicari oleh pekerja yang membutuhkan alat
pengukuran karena dengan menggunakan spectrum analyzer sangat membantu
pengerjaan pengukuran dan juga alat ini mudah untuk digunakan.
9. Power Meter
A. Pengertian :
Power meter adalah suatu alat ukur yang bisa mengukur besaran-besaran
listrik secara terintegrasi dari beberapa komponen alat ukur menjadi satu kesatuan
yang terangkai dalam suatu alat ukur.
Daftar Pustaka :
http://alatukur.web.id/multimeter-kegunaan-dan-cara-menggunakannya/
http://bo-gorhealty.blogspot.co.id/2014/03/cara-kerja-avometer.html
http://dien-elcom.blogspot.co.id/2013/03/cara-mengukur-dengan-menggunakan-
osiloskop.html
http://assidiqichywt.blogspot.co.id/2011/04/frekuensi-meter.html
https://fabulousgrace.wordpress.com/2014/09/04/alat-alat-ukur-elektronika/
http://www.sentrainstrument.com/fungsi-spectrum-analyzer/
http://www.kompasiana.com/tridinews/mengenal-spectrum-
analyzer_54f7a930a33311bd208b4711
http://tridinamika.tumblr.com/post/79224382384/fungsi-power-meter
https://en.wikipedia.org/wiki/Microwave_power_meter