Anda di halaman 1dari 5

Wandri, 2008, Beruas

Jurnal Fiska UMUM ; penerapan multimeter

MULTIMETER

A. Pengertian

Pengertian multimeter secara umum adalah alat ukur yang dipakai untuk
mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Sedangkan pada
perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti
mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang
menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A (ampere),
V(volt), dan O(ohm).

B. Spesifikasi

1. Multimeter Analog

Multimeter yang dalam penggunaannya masih dilakukan dengan cara man


ual, memerlukan langkah pengkalibrasian sebelum alatnya digunakan, mempunyai
skalaukur, berupa garisgaris skala yang sudah dibuat sedemikian rupa, dilengkapi
dengan jarum penunjuk, sebagai penunjuk harga atau nilai hasil pengukuran pesawat el
ektronika atau komponen listrik lainnya sebagai objek pengukurannya. Untuk men
ggunakan multimeter ini kita tinggal menyetel agar sesuai dengan kebutuhan, mis
alnya untuk mengukur arus maka tombol di arahkan ke ampere meter, untuk pen
gukuran tegangan tombol di voltmeter dan pengukuran resistansi tombol di ohm meter.

2. Multimeter Digital
Multimeter digital atau sering juga disebut sebagai digital multitester sama
merupakan jenis multimeter yang talah menggunakan display digital sebagai
penampil hasil ukurnya. Hasil ukur yang ditampilkan pada multitester digital
merupakan hasil yang telah sesuai, sehingga tidak perlu dilakukan lagi perhitungan
antara hasil ukur dan batas ukur.

C. Bagian-Bagian Alat

1. Mulitimeter Analog

 Sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk (Zero Adjust Screw), berfungsi


untuk mengatur kedudukan jarum penunjuk dengan cara memutar sekrupnya
ke kanan atau ke kiri dengan menggunakan obeng pipih kecil.
 Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero (Zero Ohm Adjust
Knob), berfungsi untuk mengatur jarum penunjuk pada posisi nol. Caranya :
saklar (Ohm), test lead + (merah Wpemilih diputar pada posisi dihubungkan
ke test lead – (hitam), kemudian tombol diputar ke kiri atau ke kanan pengatur
kedudukan 0 sehingga menunjuk pada kedudukan 0
 Saklar pemilih (Range Selector Switch), berfungsi untuk memilih posisi
pengukuran dan batas ukurannya.
 Posisi ohmmeter, yang terdiri dari tiga batas ukur : x 1; x 10; W dan 10K
 Posisi ACV (Volt AC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter AC
yang terdiri dari empat batas ukur : 10; 50; 250; dan 750;.
 Posisi DCV (Volt DC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter DC
yang terdiri dari enam batas ukur : 0.25; 2.5; 10; 50; 250; dan 1000.
 Posisi DCmA (miliampere DC) berarti multimeter berfungsi sebagai mili
amperemeter DC yang terdiri dari tiga batas ukur : 0,25A; 25mA; dan 500µA.
 Jarum penunjuk meter (Knife –edge Pointer), berfungsi sebagai penunjuk
besaran yang diukur.
 Skala (Scale), berfungsi sebagai skala pembacaan meter.

2. Multimeter Digital

 Penguat dc jembatan setimbang (balanced bridge dc amplifier) dan alat


pencatat.
 Pelemah masukan atau saklar rangkuman (RANGE), guna membatasi
tegangan masukkan pada nilai yang diinginkan.
 Rangkaian penyearah, untuk mengubah tegangan masukkan ac ke dc yang
sebanding.
 Batere internal dan rangkaian tambahan, guna melengkapi kemampuan
pengukuran tahanan.
 Saklar fungsi (FUNGSI), untuk memilih berbagai fungsi pengukuran dari
instrument tersebut
D. Kegunaan, Fungsi, dan Manfaat
1. Mengukur tegangan DC
2. Mengukur tegangan AC
3. Mengukur kuat arus DC
4. Mengukur nilai hambatan sebuah resistor
5. Mengecek hubung-singkat / koneksi
6. Mengecek transistor
7. Mengecek kapasitor elektrolit
8. Mengecek dioda, led dan dioda zener
9. Mengecek induktor
10. Mengukur HFE transistor (type tertentu)
11. Mengukur suhu (type tertentu)
E. Prinsip Kerja Alat
Di dalam multimeter terdapat kumparan tembaga yang di letakkan di antara
dua kutub magnet. Pada multimeter ada sebuah kumparan dimana terdapat jarum
penunjuk atau jarum meter yang akan beegerak menunjukkan skala tertentu apabila
dua ujung kumparan tersebut dialiri arus listrik.
F. Cara Penggunaan

1. Cara Mengukur Tegangan DC (DC Voltage)

 Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV


 Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin
mengukur 6 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt.
 Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada
terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-). Hati-hati agar jangan
sampai terbalik.
 Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

2. Cara Mengukur Tegangan AC (AC Voltage)

 Atur Posisi Saklar Selektor ke ACV


 Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin
mengukur 220 Volt, putar saklar selector ke 300 Volt.
 Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Untuk Tegangan AC,
tidak ada polaritas Negatif (-) dan Positif (+).
 Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

3. Cara Mengukur Resistor (Ohm)

 Atur Posisi Saklar Selektor ke Ohm (Ω)


 Pilih skala sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur. Biasanya diawali ke
tanda “X” yang artinya adalah “Kali”. (khusus Multimeter Analog)
 Hubungkan probe ke komponen Resistor, tidak ada polaritas, jadi boleh terbalik.
 Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

G. Jenis dan Macam-Macam Alat


1. Multimeter Analog
Multimeter analog merupakan jenis multimeter / multitester yang
menggunakan display ukur (meter) dengan tipe jarum penunjuk. Sehingga untuk
membaca hasil ukur harus dilakukan dengan cara melihat posisi jarum penunjuk pada
meter dan melihat posisi saklar selektor pada posisi batas ukur kemudian melakukan
perhitungan secara manual untuk mendapatkan hasil ukurnya. Kondisi atau proses
pembacaan hasil ukur yang masih manual inilah yang menyebabkan multimeter /
multitester janis ini dinamakan sebagai multimeter analog.
2. Multimeter Digital
Multimeter digital atau sering juga disebut sebagai digital multitester sama
merupakan jenis multimeter yang talah menggunakan display digital sebagai
penampil hasil ukurnya. Hasil ukur yang ditampilkan pada multitester digital
merupakan hasil yang telah sesuai, sehingga tidak perlu dilakukan lagi perhitungan
antara hasil ukur dan batas ukur.

H. K3

1. Jangan menempatkan Multimeter di dalam medan magnet yang kuat.

2. Jika mengukur besaran listrik yang tidakl diketahui mulailah dengan jangkauan yang
terbesar.

3. Jangan menempatkan ditengah terik matahari.

4. Jangan menempatkannya ditempat yang bergetar.

5. Jangan dicuci dengan cairan pelarut.

I. Praktikum

Multimeter yang dalam penggunaannya masih dilakukan dengan cara manual, memerluk
an langkah pengkalibrasian sebelum alatnya digunakan, mempunyai skalaukur, berupa
garisgaris skala yang sudah dibuat sedemikian rupa, dilengkapi dengan jarum penunjuk,
sebagai penunjuk harga atau nilai hasil pengukuran pesawat elektronika atau komponen listr
ik lainnya sebagai objek pengukurannya.

Anda mungkin juga menyukai