A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
instrumen sebagai suatu cara fisis untuk menentukan nilai dari suatu
seseorang untuk menentukan nilai dari suatu besaran yang tidak diketahui.
dapat berupa sebuah alat yang konstruksinya sangat sederhana dan relatif
istrumen yang sering digunakan adalah ohmmeter yaitu alat ukur listrik
dengan batas ukur x 1. Test lead merah dan test lead hitam saling
pengatur kedudukan jarum pada posisi nol pada skala . Jika jarum
penunjuk meter tidak dapat diatur pada posisi nol, berarti baterainya
sudah lemah dan harus diganti dengan DC baterai yang baru. Langkah
banyak penelitian yang menggunakan alat ukur ini. Namun, masih banyak
B. LANDASAN TEORI
shunt dan dihubungkan seri dengan sebuah baterai, sehingga ketika kedua
arus yang melalui ampermeter itu nilainya dikalibrasi menjadi nilai hambatan
yang diukur. Bagian dasar atau pokok dari ohmmeter adalah seperti pada
rangkaian yang berada dalam kotak putus-putus adalah ohmmeter yang terdiri
dari sebuah galvanometer yang paralel dengan hambatan shunt dan keduanya
dihubungkan seri dengan sebuah baterai Melihat rangkaian pada Gambar 3.1
itu dapat disimpulkan bahwa jika jarum penunjuk skala ohmmeter bergerak
menunjuk pada suatu nilai skala, berarti ada arus listrik yang mengali melalui
prinsip untuk menggunakan ohmmeter untuk memeriksa ada atau tidak adanya
kontak listrik antara dua ujung kabel, antara dua bagian yang disambungkan,
untuk memerika apakah sebuah lampu sudah putus filamennya atau belum,
AVO meter pada kedudukan dengan batas ukur x 1. Test lead merah dan test
lead hitam saling dihubungkan dengan tangan kiri, kemudian tangan kanan
mengatur tombol pengatur kedudukan jarum pada posisi nol pada skala . Jika
jarum penunjuk meter tidak dapat diatur pada posisi nol, berarti baterainya
sudah lemah dan harus diganti dengan DC baterai yang baru. Langkah
selanjutnya kedua ujung test lead dihubungkan pada ujung-ujung resistor yang
rupa sehingga mata kita tegak lurus dengan jarum meter dan tidak terlihat
listrik yang mengalir di dalamnya akan diatur oleh onderdiel yang nama
2010).
(Agung, Tth).
C. METODE PENELITIAN
2. Prosedur Kerja
sebagai berikut:
1. Hasil
a. Data Pengamatan
dapat dilihat pada Tabel 3.2 dan Tabel 3.3 di bawah ini.
a) Untuk Resistor 2
R1 AB 10 C
R1 20 10 1
R1 2
b) Untuk Resistor 20
R2 AB 10 C
R2 20 10 0
R2 20
c) Untuk Resistor 1 k
R1 (20 101 ) 5%
R1 2 5%
R1 0,1
RMax 2 0,1 2,1
R2 (20 10 0 ) 5%
R2 20 5%
R2 0,1
RMax 20 1 21
RMin 20 1 19
Pada alat ukur multimeter digital resistansi yang terbaca adalah 9980
R3 (10 10 2 ) 5%
R3 1000 5%
R3 50
RMax 1000 50 1050
R4 (20 10 4 ) 5%
R4 200000 5%
R4 10000
RMax 200000 10000 210000
R5 (100 10 4 ) 5%
R5 1000000 5%
R5 50000
RMax 1000000 50000 1050000
pengukur hambatan listrik yaitu daya mengalirnya arus listrik dalam suatu
pada suatu rangkaian, rangkaian tersebut tidak pada kondisi sedang dialiri
arus listrik. Ohmmeter ada dua jenis yaitu ohmmeter analog dan ohmmeter
simple, nilai hambatan yang terukur muncul pada layar secra langsung
satuan yang lebih rinci dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak.
besarnya skala ohmmeter pada skala penuh, skala penuh, skala penuh
adalah 0,0004 dan pada batas ukur yang lainnya hasilnya semua sama
karena batas ukur tersebut terlalu besar untuk mengukur resistor 2 . Pada
batas ukur 1 x ini terlalu kecil untuk mengukur hambatan 20 maka harus
. Hasil ini menunjukan pada batas ukur 1 x tidak bisa digunakan untuk
sedangkan pada batas ukur 1 kx, batas ukur ini juga terlalu besar untuk
untuk resistor 200 k pada batas ukur 1 x, 10 x dan 100 x adalah dan
hanya dilakukan pada batas ukur 1 x karena hasil yang diperoleh dengan
alat ini cukup akurat dibandingkan multimeter analog. Sehingga hal ini
analog.
950 sampai dengan 1050 dan nilai yang terbaca pada multimeter
batas toleransinya.
berada diatas batas toleransi. Dengan demikian antara praktek dan teori
teori.
E. PENUTUP
1. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari Percobaan Ohmmeter adalah
sebagai berikut.
skala penuh dengan batas ukur sebesar 100 , skala penuh dengan
batas ukur sebesar 20 dan skala penuh dengan batas ukur sebesar
5 .
DAFTAR PUSTAKA
Prabowo, Edy. 2010. Identifikasi Kelayakan Alat Praktek Instalansi Listrik Sub
Alat Ukur Ammeter Untuk Mendukung Tujuan Kurikulum SMKN 5
Semarang. Semarang: Universitas Negeri Semarang.