Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM ALAT UKUR DAN PENGUKURAN KESALAHAN DALAM DATA PERCOBAAN

Oleh :

SUPRIADI
I A2 TEKNIK TELEKOMUNIKASI NIM. 111331023

Nama Partner:

- Teni Rahardianti ( 111331025 ) - Yudha Nuswantoro ( 111331030 )

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELAKTRO

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2011

KESALAHAN DALAM DATA PERCOBAAN


I. Tujuan Mahasiswa memahami sumber keslahan dalam pengukuran Mahasiswa dapat melakukan analisa kesalahan dengan menrapkan persamaan yang ada

II.

Petunjuk Keselamatan Kerja Perhatikan pemilihan posisi saklar putar multimeter yang akan dipakai sebagai ohmmeter.

III.

Landasan Teori Kesalahan didefinisikan sebagai penyimpangan (deviasi) hasil pembacaan (atau sekelompok pembacaan) terhadap nilai yang diharapkan (nilai benar ) dari variable yang diukur. Ketika kita melakukan pengukuran, beberapa kesalahan tidak dapat dihindarkan karena tidak ada pengukuran yang dapat menghasilkan nilai yang tepat untuk setiap besaran.

Terdapat beberapa sumber kesalahan dalam suatu data percobaan. Hal utama tetntang analisis data percobaan adalah sumber kesalahan dan setingkat apa kesalahan telah mempengaruhi validasi data.

Percobaan ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama berkaitan dengan yang dikenal sebagai toleransi komponen. Walaupun ada sumber-sumber kesalahan lain dari data anda, seperti kesalahan alat ukur atau kesalahan pengamatan, data percobaan akan ditangani, lebih dahulu hanya sumber kesalahan yang berkenaan variasi nilai resistansi yang dimiliki dari toleransi pabrik.

Bagian kedua, mengenai kesalahan pembacaan, yang diklasifikasikan sebagai gross error atau kesalahan observasi. Instruktur akan menyediakan sebuah resistor yang nilainya tidak diketahui, Rx. Setiap siswa, secara bergiliran, mengukur dan mencatat pada selembar kertas nilai pengukuran resistansinya. Semua pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan Ohmmeter yang sama. Masing masing siswa tidak boleh memperlihatkan hasil pengukuran Pada papan tulis.

Persamaan persamaan 1. 2. 3.
( ) ( )

Dimana : RX = Nilai Resistor yang diukur (actual) Rrata= Nilai rata rata resistor

4.

( lihat Gambar 1)

IV.

Alat dan Komponen yang digunkan

1 Power Supply DC 1 Voltmeter dengan tahanan dalm yang besar 10 Resistor : 1,2 K 1 Resistor : 680

V.

Langkah langkah Percobaan

A. Kesalahan yang disebabkan toleransi komponen 1. Buatlah rangkaian percobaan seperti gambar 1.1 2. Hubungkan Voltmeter diantara Rb dan atur tegangan sumber sampai tegangan output pada Voltmeter tepat 10 Volt (E0). Catat nilai Ein (dapat diukur dulu dalam table data yang sudah disediakan. Jangan mengubah Ein selama percobaan. 3. Ganti Resistor Rb dengan R= 1,2 k yang lainnya, dan catat lagi nilai E0 dalam table data yang sama. 4. Lakukan untuk semua resistor 1,2 k sampai kesepuluh resistor. Catat nilai E0 untuk setiap resistor Rb. 5. Gunakan persamaan 4 unutk menghitung nilai Rb untuk kesepuluh resistor. 6. Hitung nilai rata rata dari Rb. Masukkan dalam table 1.1.

7. Hitung Rentang kesalahan untuk nilai Rb, yang telah dihitung pada point 6, dibandingkan dengan nilai resistor bedasarkan kode warna. Masukkan hasilnya pada table 1.1. B. Kesalahan Pembacaan

1. Setiap siswa mengukur dan mencatat nilai resistor yang disediakan oleh instruktur, dengan menggunakan meter yang sudah disediakan. 2. Instruktur akan menghitung hasil pembacaam siswa pada papan tulis, setelah semua melakukan pengukuran, siswa akan memasukkan nilai ini pada table 1.2. 3. Hitung rata-rata dari pembacaan siswa ini dengan menggunakan persamaan 1. Masukkan dalam table 1.2. 4. Hitung rentang kesalahan dari hasil langkah 2 dengan menggunakan persamaan 2. Masukkan dalam table 1.2. 5. Hitung Persen kesalahan rata-rata resistansi yang telah dihitung pada langkah 3, dibandingkan pada rangkaian jembatan resistansi. Masukkan dalam table 1.2.

Gambar Rangkaian

Ra=680 E
in

E0

Ra=1,2 k

Voltmeter

VI.

Hasil Pengamatan

Tabel 1.1. Kesalahan Toleransi Komponen Kesalahan Toleransi Komponen E0 10,00 V 10,01 V 10,12 V 9,17 V 9,99 V 9,17 V 10,00 V 10,00 V 10,00 V 9,18 V Nilai Rb 1197,18 1200,49 1237,69 957,85 1193,88 957,85 1197,18 1197,18 1197,18 960,37 E in = 15,68 V Rata-rata Rb = 1192,69 Rentang Kesalahan = 139,92

Persen Kesalahan = - 5,86 %

Tabel 1.2 Hasil Percobaan rangkain gambar 1.1.

Kesalahan Pembacaan Nilai Resistansi 1400 1500 1400 1500 1500 1500 1600 1600 1550 1490 1400 1500 1400 1450 1475 1490 Resistansi rata rata = 1484,69

Rentang Kesalahan= 100

Persen Kesalahan = 1,02 %

Nilai Aktual Dari R = 1500

VII.

Pertanyaan dan Tugas

1. Sebutkan kesalahan yang terjadi pada hasil pegukuran? Kesalahan yang terjadi pada hasil pengukuran disebabkan karena kesalahan pembacaan alat ukur, rusaknya komponen 2. Sebutkan bagaimana cara melakukan kalibrasi dari Ohmmeter pada multimeter analog? Cara melakukan kalibrasi dari Ohmmeter pada multimeter pada multimeter analog yaitu dengan cara putar selector ke batas ukur resistansi kemudian hubungkan singkat test lead positif dan negative lalu putar knop / tombol pengatur kedudukan jarum pada posisi skala nol. 3. Tuliskan kesimpulan untuk percobaan ini ! Dari hasil percobaan 1.1 dapat disimpulkan bahwa terjadi perbedaan beberapa hasil pengukuran yang dilakukan secara berurutan pada 10 unit resistor dengan sumber tegangan (Ein ) tetap. Perbedaan hasil pegukuran bisa terjadi karena beberapa factor misalnya kurang hati hati dalam melakukan pengukuran dengan menyentuh kutub positif dan negative alat ukur sehingga tahanan yang dtimbulkan oleh tubuh ikut teukur oleh alat ukur. Perbedaan hasil pengukuran juga bisa disebabkan oleh kurang presisinya alat ukur atau terjadi kerusakan pada komponen yang diukur. Dari hasil percobaan 1.2 dapat disimpulkan bahwa pengukuran yang dilakukan terhadap 1 unit komponen resistor 1500 Ohm dengan alat ukur yang sama yang dilakukan oleh 16 siswa ternyata hasilnya berbeda bisa disebabkan beberapa factor antara lain karena kesalahan dalam pembacaan skala meter dan kesalahan estimasi pada saat membaca dari skala meter. Perbedaan hasil pengamatan juga bisa disebabkan karena sebelum melaksanakan pengukuran tidak melaksanakan kalibrasi terhadap alat ukur sehingga alat ukur kurang presisi.

VIII. Daftar Pustaka

1. William D Cooper, Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran, Edisi ke 2, 1985, Penerbit Erlangga, Jakarta. 2. Jones. Larry D, Chin. A. Foster, Electronik Instrumens and Measurements, Second edition, 1991, Prentice Hall International, Englewood Cliffs.

Kesimpulan Kita dapat menganalisa kepresisian suatu resistor yang berjumlah banyak dengan menggunakan metoda analisa statistik data pengukuran Ketepatan suatu analisa mendekati suatu kurva distribusi normal sebenarnya dipengaruhi oleh jumlah sample yang kita ukur. Semakin banyak sample tersebut , maka semakin dekat pula kemiripan grafik dari suatu hasil pengamatan dengan kurva deviasi normal dan apabila sample yang kita ukur hanya sedikit akan sulit bagi kita mendapatkan grafik ynag mendekati deviasi normal. Suatu pengukuran kepresisian terhadap resistor tidak akan benar benar tepat. Pasti selalu terjadi penyimpangan walaupun hanya sedikit sekali perbedaannya itu. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor baik dari alat ukur itu sendiri ,metode pengukurannya, atau karena kesalahan orang yang melakukan pengukuran tersebut.

Anda mungkin juga menyukai