Anda di halaman 1dari 12

Modul Pengukuran Besaran Listrik

MATA KULIAH
PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

PERTEMUAN 2:
PENGUKURAN DAN KESALAHAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Jenis-jenis kesalahan,
Analisa statistik, Kemungkinan kesahan dan Kesalahan batas
(Limmiting eror ) dan Kalsifikasi klas meter Diharapkan mahasiswa
mampu:
1.1 Memahami jenis jenis kesalahan dalam pengukuran.
1.2 Memahami analistik statistik
1.3 . Memahami kesalan batas ( Limmiting error)

B. URAIAN MATERI

Tujuan Pembelajaran 2
Jenis Jenis Kesalahan

Saat melakukan pengukuran besaran listrik tidak ada yang menghasilkan


ketelitian dengan sempurna. Perlu diketahui ketelitian yang sebenarnya
dan sebab terjadinya kesalahan pengukuran. Kesalahan - kesalahan
dalam pengukuran dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu :

2.1 Kesalahan-kesalahan Umum (gross-errors)


Kesalahan ini kebanyakan disebabkan oleh kesalahan manusia.
Diantaranya adalah kesalahan pembacaan alat ukur, penyetelan yang
tidak tepat dan pemakaian instrumen yang tidak sesuai dan kesalahan
penaksiran.

Disusun oleh Juhana,ST.MT 1


S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Tangerang Selatan
Modul Pengukuran Besaran Listrik

Kesalahan ini tidak dapat dihindari, tetapi harus dicegah dan perlu
perbaikkan. Ini terjadi karena keteledoran atau kebiasaan - kebiasaan
yang buruk, seperti :
pembacaan yang tidak teliti,pencatatan yang berbeda dari pembacaannya,
penyetelan instrumen yang tidak tepat. Agarmendapatkan hasil yang
optimal, maka diperlukan pembacaan lebih dari satu kali. Bisa
dilakukan tiga kali, kemudian dirata-rata. Jika mungkin dengan pengamat
yang berbeda.

Gambar 1-4 a Pembacaan yang salah Gambar 1-4 b Pembacaan yang


benar

Gambar 1-5 Pengenolan meter tidak tepat

2.2. Kesalahan-kesalahan sistematis ( systemat)ic errors)


Kesalahan ini disebabkan oleh kekurangan-kekurangan pada instrumen
sendiri. Seperti kerusakan atau adanya bagian bagian yang aus dan
pengaruh lingkungan terhadap peralatan atau pemakai. Kesalahan ini
merupakan kesalahan yang tidak dapat dihindari dari instrumen, karena
struktur mekanisnya.

Disusun oleh Juhana,ST.MT 2


S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Tangerang Selatan
Modul Pengukuran Besaran Listrik

Contoh :
gesekan beberapa komponen yang bergerak terhadap bantalan dapat
menimbulkan pembacaan yang tidak tepat. Tarikan pegas (hairspring)
yang tidak teratur, perpendekan pegas, berkurangnya tarikan karena
penanganan yang tidak tepat atau pembebanan instrumen yang
berlebihan. Ini semua akan mengakibatkan kesalahan-kesalahan. Selain
dari beberapa hal yang sudah disinggung di atas masih ada lagi yaitu
kesalahan kalibrasi yang bias mengakibatkan pembacaan instrumen
terlalu tinggi atau terlalu rendah dari yang seharusnya.
Cara yang paling tepat untuk mengetahui instrumen tersebut mempunyai
kesalahan atau tidak yaitu dengan membandingkan dengan instrumen lain
yang memiliki karakteristik yang sama atau terhadap instrumen lain yang
akurasinya lebih tinggi. Untuk menghindari kesalahan-kesalahan tersebut
dengan cara :
(1) memilih instrumen yang tepat untuk pemakaian tertentu;
(2) menggunakan faktor-faktor koreksi setelah mengetahui banyaknya
kesalahan;
(3) mengkalibrasi instrumen tersebut terhadap instrumen standar. Pada
kesalahan-kesalahan yang disebabkan lingkungan, seperti : efek
perubahan temperatur, kelembaban, tahanan udara luar, medan-medan
maknetik, dan sebagainya dapat dihindari dengan membuat
pengkondisian udara (AC), penyegelan komponenkomponen instrumen
tertentu dengan rapat, pemakaian pelindung maknetik dan sebagainya.

2.3. Kesalahan acak yang tak disengaja (random errors)


Kesalahan ini diakibatkan oleh penyebab yang tidak dapat langsung
diketahui. Antara lain sebab perubahan-perubahan parameter atau sistem
pengukuran terjadi secara acak. Pada pengukuran yang sudah
direncanakan kesalahan - kesalahan ini biasanya hanya kecil. Tetapi
untuk pekerjaan - pekerjaan yang memerlukan ketelitian tinggi akan
berpengaruh.

Disusun oleh Juhana,ST.MT 3


S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Tangerang Selatan
Modul Pengukuran Besaran Listrik

Contoh misal suatu tegangan diukur dengan voltmeter dibaca setiap jam,
walaupun Instrumen yang digunakan sudah dikalibrasi dan kondisi
lingkungan sudah diset sedemikian rupa, tetapi hasil pembacaan akan
terjadi perbedaan selama periode pengamatan. Untuk mengatasi
kesalahan ini dengan menambah jumlah pembacaan dan menggunakan
cara-cara statistic untuk mendapatkan hasil yang akurat. Alat ukur listrik
sebelum digunakan
untuk mengukur perlu diperhatikan penempatannya / peletakannya. Ini
penting karena posisi pada bagian yang bergerak yang menunjukkan
besarannya akan dipengaruhi oleh titik berat bagian yang bergerak dari
suatu alat ukur tersebut. Oleh karena itu letak penggunaan alat ukur
ditentukan seperti pada table 1-6

Tabel 1-6 Posisi alat ukur waktu digunakan

Kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pemula adalah


pemakain instrument yangtidak sesuai. Sebagai contoh sebuah
voltmeter yang telah dikalibrasi dengan baik dapat menghasilkan
pembacaan yang salah bila dihubungkan dihubungkan antara dua
titik dalam sebuah rangkaian tahanan tinggi, sedang bila voltmeter
tersebut dihubungkan ke sebuah rangkaian yang tahanannya rendah,
pembacaannya bias berlaianan bergantung pada jenis voltmeter yang
digunakan. Contoh berikut menunjukan bahwa voltmeter
menimbulkan efek pembabanan (Loading Effect) terhadap rangkaian

Contoh:

Disusun oleh Juhana,ST.MT 4


S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Tangerang Selatan
Modul Pengukuran Besaran Listrik

Sebuah Voltmeter dengan kepekaan (Sensitivity) 1000Ω/Volt


membaca 100Volt pada skala150V Bila dihubungkan diantara ujung-
ujung sebuah tahanan yang besarnya tidak diketahui. Tahanan ini
dihubung seri dengan sebuah milliampermeter. Bila miliampermeter
membaca 5mA,
Tentukan
a) tahanan yang terbaca .
b) nilai tahanan aktual yang diukur.
c) kesalahan karena efekpembebanan Volt meter

Penyelesaian:
a) Tahanan total rangkaian RT

VT
RT = RT = 20kΩ
IT

Dengan mengabaikan tahanan milliamper. harga tahanan yang tidak


diketahui (Rx):
Rx= 20 KΩ

b) Tahanan Volt meter (Rv) adalah :


Rv=1000 Ω/Volt x 150Volt=150.000Ω=15 0KΩ
Karena Voltmeter // dengan Rx

RT .RV R .R 20 x150
RT = .− > Rx = T V = = 23,05Ω
RT + RV RV − RT 130

c) Persentase kesalahan:
% kesalahan

aktual − terbaca
= x100% 23,05 − 20
aktual = x100% = 13,23%
23,05

Contoh 1-8 ulangi contoh 1-7

Disusun oleh Juhana,ST.MT 5


S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Tangerang Selatan
Modul Pengukuran Besaran Listrik

Jika miliamper menunjukan 800mA dan Voltmeter menunjukan 40V


pada skala 150V

Penyelesaian:
a)Tahanan total(RT)
VT 40V
RT = = = 50Ω
I T 0,8 A

b)Tahanan Voltmeter(Rv)= 1000Ω/V x (150V)=150kΩ


Tahanan Rx :

RT .RV 50 x150
Rx = = = 50,1Ω
RV − RT 149,95
c) Persentase kesalahan

50,1 − 50
= x100% = 0,2%
50,1

2.4 Analisis Statistik


Saat kita mengukur resistansi kawat, ada beberapa beberapa factor yang
akan mempengaruhi harga resistansi yang diperoleh. Beberapa factor ini
sangat penting saat factor lain tidak berarti. Idelanya tingkatan yang
mempengaruhi parameter itu sendiri seharusnya diketahui sehingga
pengukuran dapat dimengerti dan dijabarkan. Jika suatu pengukuran
diulang beberapa kali, pembacaan mungkin berbeda karena adanya
kesalahan eksperimen atau kemampuan untuk mempertahankan
keseluruhannya di atas factor konstan.
Analisis statistik terhadap data pengukuran adalah pekerjaan biasa sebab
dia memungkinkan penentuan ketidak pastian hasil pengujian akhir secara
analitis. Hasil dari suatu pengukuran dengan metode tertentu dapat
diramalkan berdasarkan data pengukuran. Agar cara-cara statistik dan
keterangan yang diberikan bermanfaat, biasanya diperlukan sejumlah
pengukuran yang banyak. Juga dalam hal ini, kesalahan-kesalahan
sistematis harus dibangun terhadap kesalahan-kesalahan acak, sebab

Disusun oleh Juhana,ST.MT 6


S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Tangerang Selatan
Modul Pengukuran Besaran Listrik

pengerjaan data secara statistik tidak dapat menghilangkan suatu


prasangka tertentu yang selalu terdapat dalam semua pengukuran.

A. Harga Rata-rata (arithmetic mean)


Harga rata-rata adalah Penjumlahan dari beberapa angka dibagi dengan
banyaknya angka data

B. Penyimpangan terhadap harga rata-rata (Deviasi)


Adalah Perbedaan antara tiap data tes dan rata-rata nilai aritmastika

Note : jumlah deviasi sejumlah angka dari rata-rata nilai aritmatika adalah
nol

C. Deviasi Rata-rata
Adalah Jumlah aritmatika dari harga absolute masing-masing deviasi
dibagi dengan jumlah pengukuran Deviasi rata-rata dapat digunakan untuk
menunjukkan kepresisian instrument pengukuran dimana harga yang
rendah menunjukkan kepresisian yang tinggi

D. Deviasi Standar (S)


Adalah Tingkatan harga yang bervariasi mengenai harga rata-rata

Disusun oleh Juhana,ST.MT 7


S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Tangerang Selatan
Modul Pengukuran Besaran Listrik

untuk angka-angka yang kecil (n < 30) bilangan penyebutnya sering


dinyatakan sebagai n – 1, untuk memperoleh harga yang lebih akurat
pada standat deviasi

2,5 Kemungkinan Kesalahan


A. Distribusi Kesalahan Normal

Tabel 1. Daftar 50 pembacaan tegangan

Pada table 1 di atas ditunjukkan daftar 50 pembacaan yang dilakukan


pada selang waktu yang singkat dan dicatat paling sedikit pada setiap
kenaikan 0,1 volt. Tegangan nominal yang diukur adalah 100 volt. Hasil
rentetan pengukuran ini dapat disajikan sebagaimana terlihat pada grafik
di bawah.

Disusun oleh Juhana,ST.MT 8


S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Tangerang Selatan
Modul Pengukuran Besaran Listrik

Gambar 1. Grafik jumlah pembacan tegangan

Dari grafik di atas terlihat bahwa jumlah pembacaan terbanyak (19)


terdapat pada nilai tengah 100 volt, sedang pembacaan-pembacaan
nilainya berada hampir simetris pada kedua sisi nilai tersebut. Dengan
demikian kita dapat mengharapkan bahwa pengamatan pengukuran yang
mengandung kesalahan positif dan negatif besarnya hampir sama,
sehingga jumlah kesalahan total akan kecil dan nilai rata-rata akan
menjadi nilai yang sebenarnya dari variabel yang diukur.
Adapun kemungkinan bentuk kurva distribusi kesalahan adalah :
Kemungkinan kesalahan-kesalahan yang kecil lebih besar dari pada
kemungkinan kesalahan-kesalahan besar
Kesalahan-kesalahan besar sangat mustahil
Terdapat kemungkinan yang sama bagi kesalahan positif dan negatif
sehingga kemungkinan suatu kesalahan yang diberikan akan simetris
terhadap harga nol.

B. Kesalahan Yang Mungkin (Probable Error)


Jika misalnya sejumlah tahanan-tahanan yang nilai nominalnya 100 Ω
diukur dan niali rata-rata diperoleh adalah 100,00 Ω, maka dengan deviasi

Disusun oleh Juhana,ST.MT 9


S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Tangerang Selatan
Modul Pengukuran Besaran Listrik

standar sebesar 0,2 Ω, kita mengetahui bahwa pukul rata, sebanyak 68 %


dari semua tahanan yang diukur mempunyai nilai yang terletak di dalam
batas-batas ± 0,20 Ω dari nilai rata-rata. Dengan demikian terdapat sekitar
dua banding satu kemungkinan bahwa nilai setiap tahanan yang dipilih
dari kumpulan secara acak, akan terletak diantara batas-batas tersebut.

Contoh :
Pengukuran sebuah tahanan sebanyak sepuluh kali memberikan : 101.2,
101.7, 101.3, 101.0, 101.5, 101.3, 101.2, 101.4, 101.3,101.1 Ω.
Dengan menganggap bahwa yang ada hanya kesalahan acak, tentukan :
(a) nilai rata-rata,
(b) deviasi standar,
(c) kesalahan yang mungkin

Penyelesaian :

Tabel 2. Deviasi Pembacan Tahanan

Disusun oleh Juhana,ST.MT 10


S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Tangerang Selatan
Modul Pengukuran Besaran Listrik

2.6 Kesalahan Batas (limiting Error)


Dalam kebanyakan instrumen, ketelitian hanya dijamin sampai suatu
persentase tertentu dari skala penuh. Batas-batas penyimpangan dari nilai
yang ditetapkan disebut kesalahan batas (limiting error) atau kesalahan
garansi (guarantee error). Misalnya nilai tahanan adalah 500 Ω ±10 %,
maka pabrik menjamin bahwa nilai tahanan tersbut berada diantara 450 Ω
dan 550 Ω. Pabrik tidak menetapkan deviasi standar atau kesalahan yang
mungkin, tetapi menjanjikan bahwa kesalahan tidak akan lebih besar dari
betas-batas yang telah ditetapkan.

Contoh :
Ketelitian sebuah voltmeter 0 – 150 V, dijamin sampai 1 % skala penuh.
Tegangan yang diukur oleh voltmeter adalah 83 V. Tentukan limiting error
dalam persen

Penyelesaian :
Besara Kesalahan batas (Limiting error) : 0,01 x 150 V = 1,5 V
% kesalahan pada penujukkan voltmeter :

D. LATIHAN SOAL
1. tentukan jumlah angka yang berarti dalam masing-masing bilangan berikut:
(a). 542, (d) 0,65
(b) 27,25 (e) 0,00005
(c) 40 x 106 (f) 20,000

Disusun oleh Juhana,ST.MT 11


S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Tangerang Selatan
Modul Pengukuran Besaran Listrik

2. pengukuran sebuah tahanan memberikan hasil-hasil berikut: 147,2 Ω; 147,4 Ω;


147,9 Ω; 148,1 Ω; 147,1 Ω; 147,5 Ω; 147,6 Ω; 147,4 Ω; 147,6 Ω; 147,5 Ω.
Tentukanlah
(a) nilai rata-rata
(b) deviasi rata-rata
(c) deviasi standar
(d) kesalahan yang mungkin dari rata-rata kesepuluh pembacaan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
• I Tsuneo Furuya, et.al, Diktat Pengukuran Listrik
• William David Cooper ,Instrumentasi Elektronik dan Pengukuran

Disusun oleh Juhana,ST.MT 12


S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang Tangerang Selatan

Anda mungkin juga menyukai