Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

RANGKAIAN LISTRIK ARUS


BOLAK BALIK
PERCOBAAN 1

Pengamatan terhadap Gelombang Sinus dan


Perubahan Fase Arus AC

Nama : ……………………………………….. NIM. ……………….

Kelas : ……………………………………..

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK
POLITEKNIK NEGERI MADIUN

2020

1
I. Tujuan
1. Memahami pengertian tentang fenomena utama dalam arus AC melalui
pengamatan pada percobaan bentuk gelombang.
2. Mengamati pengamatan bentuk gelombang dan pergeseran pada arus AC
yang dilihat menggunakan Oscilloscope.

II. Teori Pendukung


Jika harga tegangan sesaat berubah-ubah secara sinusoidal terhadap waktu,
dikenal dengan gelombang sinus dan dinyatakan sebagai berikut:
V = Em sin ωt
Bentuk gelombangnya ditunjukkan pada gambar berikut:

V T T = periode
Em = harga puncak
Em

0 T/2 T t

Gambar 1 Bentuk Gelombang Sinus


Tegangan pada suatu tahanan akan sefase dengan arus yang melalui
tahanan tersebut, sedangkan tegangan pada induktor atau kapasitor masing-masing
akan mendahului atau ketinggalan dari arusnya sebesar π/2 (rad).
Dalam suatu kombinasi dari tahanan, induktor dan kapasitor, total
tegangan yang melalui ketiganya akan mendahului arus yang melewatinya sebesar
φ (rad).

Gambar 2 Resistor, Induktor Dan Kapasitor


Ditunjukkan i = Im sin ωt

2
maka: VR = R Im sin ωt
VL = ωL Im sin(ωt + π/2)
= ωL Im cos ωt
VC = 1/ωC. Im sin (ωt – π/2)
= -1/ωC. Im cos ωt
dan e = VR + VL + VC
= R Im sin ωt + (ωL – 1/ωC) Im cos ωt
2
= R2 +(ωL− 1 ) Im sin (ωt + φ)
√ ωC
φ = tan-1 (ωL – 1/ωC) / R
Dengan kata lain, fase arus yang melalui kombinasi komponen akan
tertinggal dari tegangan sumber sebesar φ (rad). Dan kita dapat mengukur harga
fase relatifnya dari setiap tegangan terhadap arus dengan membandingkannya
dengan tegangan yang melewati R yang sefase dengan arusnya.

III. Alat dan Bahan


1. Oscillator :1
2. Oscilloscope :1
3. VoltMeter :1
4. Capasitor 1μF :1
5. Resistor 20Ω :1
6. Project Board :1
7. Kabel : secukupnya

3
IV. Rangkaian Percobaan

a c

d
inv

b e
inv

Gambar 3 Rangkaian Percobaan

V. Prosedur
1. Buat rangkaian tertutup dengan menghubungkan seri sebuah Oscillator
ke sebuah Resistor dan sebuah Kapasitor, lalu hubungkan terminal
Oscilloscope tegangan tinggi ch 1 dan ch 2 masing-masing ke titik c dan
e. Hubungkan terminal tegangan rendah yang pada umumnya grounded
ke titik b.
2. Atur frekuensi osilasi sebesar 50 kHz dan naikkan tegangan output V
sampai 0,5V.
3. Atur Sweep Time Range, Voltage Gain Range dan posisi vertikal serta
horizontal sehingga bentuk gelombang tegangan dapat dilihat pada posisi
yang tepat di layar Oscilloscope. Tulisan inv pada gambar berarti
membalik polaritas sinyal dengan memutar saklar polaritas Oscilloscope
ke posisi minus, sebab tegangan VR ditunjukkan oleh Oscilloscope
dengan polaritas terbalik.
4. Perhatikan buku petunjuk Oscilloscope untuk memahami bagaimana
mengoperasikan secara rinci.
5. Sket bentuk gelombang Oscilloscope pada kertas grafik.
6. Hitung perbedaan fase antara VR dan VC.

4
Ch1
T1

Ch2
T2

Gambar 4 Perbedaan Fase


T2
φr = X 2π (rad)
T1
T2
φd = X 3600 (deg)
T1
T1, T2 dapat diukur dengan membaca skala waktu, yaitu gelombang pada
ch 1 mendahului gelombang pada ch 2 sebesar φr (rad) atau φd (deg).
7. Ukur tegangan VR pada tahanan dengan Voltmeter dan Arusnya
(I=VR/R).
8. Atur frekuensi osilasi sampai 10 kHz dan ulangi percobaan seperti pada
langkah 1 sampai 7.

VI. Pengujian Hasil Percobaan


1. Buat tabel seperti Tabel 1 untuk menyusun data dan tulislah fase yang
mendahului atau yang tertinggal pada kolom φr dan φd.
Tabel 1 Pengujian Hasil Percobaan

f-osilasi e (V) f (kHz) VR (V) I (A) T1 (ms) T2 (ms) φr (rad) φd (deg


5 kHz
10 kHz

2. Lampirkan sket gelombang pada laporan dan pikirkanlah, apakah fase


mendahului atau tertinggal dan berapa besar pergeseran fasenya, apakah
sesuai dengan teori atau tidak.
3. Hitung arus dari masing-masing rangkaian secara teori dan bandingkan
dengan harga arus yang diperoleh dari percobaan ini.

5
VII. Hasil Percobaan
1. Tabel hasil percobaan
f-osilasi e(V) F(kHz VR I T1 T2 RAD DEG
)
5kHz
10kHz

Anda mungkin juga menyukai