Anda di halaman 1dari 3

Saluran Transmisi Pendek

Saluran transmisi pendek dapat didefinisikan sebagai saluran transmisi yang


panjangnya kurang dari 80 km. Pada saluran model ini besar kapasitansi ke tanah
sangat kecil, dengan demikian besar arus bocor ke tanah kecil terhadap arus beban,
maka dalam hal ini kapasitansi ke tanah dapat diabaikan.

Gambar4. Rangkaian ekivalen saluran transmisi pendek


Rangkaian ekivalen saluran transmisi pendek diperlihatkan dalam Gambar4
diatas, dimana Is dan IR merupakan arus pada ujung pengirim dan ujung penerima,
sedangkan Vs dan VR adalah tegangan saluran terhadap netral pada ujung pengirim
dan ujung penerima.
Rangkaian itu dapat diselesaikan seperti halnya dengan rangkaian AC seri
yang sederhana. Karena tidak terdapat cabang paralel (shunt),us pada ujung-ujung
pengirim dan penerima akan sama besarnya dan tegangan pada ujung pengirim adalah
Is = IR
Vs = VR + IR.Z
Dimana :

Vs = tegangan saluran terhadap netral pada ujung pengirim


VR = tegangan saluran terhadap netral pada ujung penerima
Is = arus pada ujung pengirim
IR = arus pada ujung penerima
Z = zl ( impedansi seri keseluruhan saluran)

Dalam matriks :

Sehingga :

A=1 C=0
B=Z D=1

Pengaruh perubahan faktor daya dari beban terhadap regulasi tegangan


(voltage regulation)saluran adalah paling mudah dimengerti untuk saluran pendek dan

oleh karena itu akan kita bahas lebih dahulu. Regulasi tegangan pada saluran transmisi
adalah kenaikan tegangan pada ujung penerima, dinyatakan dalam persentase
tegangan beban penuh jika beban penuh dengan faktor daya tertentu dilepaskan
sedangkan tegangan pada ujung pengirim dibuat tetap. Dalam bentuk persamaan
persentase regulasi sebagai berikut ini :

Dimana :

|VR(NL)| = tegangan skalar ujung beban pada beban nol (NO Load)
|VR(FL)| = tegangan skalar ujung beban pada beban penuh (Full Load)

Untuk saluran transmisi pendek |VR(NL)| = |Vs| dan |VR(FL)| = |VR|, maka :

Diagram vektor untuk transmisi pendek ditunjukkan pada Gambar5. dibawah


ini. Diperlukan tegangan ujung pengirim Vs yang lebih besar untuk mempertahankan
suatu tegangan ujung penerima VR tertentu, jika arus ujung penerima IR tertinggal dari
tegangannya, daripada jika arus dan tegangan tersebut sefasa.

Gambar5. Diagram phasor tegangan dan arus untuk cos lagging

Daftar Pustaka
A. Arismunandar, S. Kuwara .1979. Buku Pegangan Teknik Tenaga Listrik, jilid II.Jakarta :
PT. Pradnya Paramitha.
Stevenson,William D.1993.Analisis Sistem Tenaga Listrik.Jakarta:Erlangga.

http://www.yumpu.com/id/document/view/4408747/makalah-teknik-tenaga-listriktransmission-of-electrical-energy

Anda mungkin juga menyukai