Anda di halaman 1dari 20

ST-06

Saluran Transmisi
Topik 6: Saluran Transmisi Pendek

Dept. of Electrical Engineering


State University of Surabaya
triwrahatnolo@unesa.ac.id
Referensi
Rangkaian Ekivalen dari Saluran
Transmisi
• Kabel dapat direpresentasikan sebagai rangkaian konstan
terdistribusi
• Resistansi, induktansi, kapasitansi, dan konduktansi bocor dari
rangkaian terdistribusi konstan didistribusikan secara seragam di
sepanjang saluran transmisi. Pada gambar, L melambangkan
induktansi konduktor saluran ke netral per satuan panjang, r
melambangkan resistansi ac dari konduktor saluran per satuan
panjang,
• C adalah kapasitansi konduktor saluran ke netral per unit panjang,
dan G adalah konduktansi kebocoran (leakage conductance) per
unit panjang.
VL-L VR-S
VR-T
VST
VL-N VR-N
VS-N
V-TN
Gambar 1. Generator Mensupplai Beban-Y Simetri Melalui Saluran
Transmisi

Gambar 2. Rangkaian Ekivalen Satu-Fasa dari Gambar 1


Rangkaian ekivalen terdistribusi
konstan

Y
Macam-macam Saluran Transmisi

a. Saluran Transmisi Pendek


(< 80 km) (<50 mi)
b. Saluran Transmisi Menengah
(80 km - 240 km) (50 - 150 mi)
c. Saluran Transmisi Panjang
(> 240 km) (>150 mi)
Saluran Transmisi Pendek
• Pemodelan saluran transmisi pendek adalah yang paling
sederhana. Kapasitansi shuntnya sangat kecil sehingga dapat
dihilangkan seluruhnya dengan sedikit kehilangan keakuratan.
(Impedansi shunt diabaikan karena arusnya sama di seluruh jalur)
• Jadi, kapasitansi dan tahanan bocor ke bumi biasanya diabaikan.
Oleh karena itu, saluran transmisi dapat diperlakukan sebagai
impedansi yang sederhana, terkumpul, dan konstan, yaitu,
Gambar 4. Rangkaian Ekivalen Saluran Transmisi Pendek
Rangkaian Ekivalen Saluran Transmisi
Pendek

SIsi Kirim Sisi terima


Keterangan:

IS = arus pada sisi kirim


IR = arus pada sisi terima
VS = tegangan saluran-netral pada sisi kirim
VR = tegangan saluran-netral pada sisi terima
z = impedansi seri per satuan panjang per fasa
y = admitansi paralel per satuan panjang per fasa
ke netral
l = panjang saluran
Z = zl = impedansi seri total per fasa
Y = yl = admitansi paralel total per fasa ke netral
Perhitungan Arus & Tegangan
• Rangkaian ini dapat diselesaikan seperti pada
rangkaian AC seri yang sederhana.
• Karena tidak terdapat cabang paralel (shunt), arus
pada ujung – ujung pengirim dan penerima sama
besarnya, sehingga:

IS = IR
• Tegangan pada ujung sisi pengirim:

VS = VR + IR. Z
dimana Z = z l
Phasor diagram dari Saluran Transmisi
Pendek untuk Beban Resistif (p.f.= 100%)
Phasor diagram dari Saluran Transmisi
Pendek untuk Beban Induktif (p.f. lagging)

Vs= VR + I Z VR 0


Vs= VR + I (R + jXL)

Is= [ IS] { Cos (- θR) + j sin (-θR)}


Is - θR
Is= [ IS] { Cos (- θR) - j sin (-θR)}
Phasor diagram dari Saluran Transmisi
Pendek untuk Beban Kapasitif (p.f. leading)

Is + θR
Regulasi

• Regulasi (pengaturan) tegangan pada saluran transmisi


adalah kenaikan tegangan pada ujung penerima yang
dinyatakan dalam persentase (%)

• Regulasi =
V R , NL  V R , FL
 100 %
V R , FL

Note: VR, NL = VS
Saluran transmisi 3 fasa rangkaian tunggal panjang
25 km 60 Hz terdiri dari pengantar – pengantar Rook
dengan jarak pemisah yang sama sebesar 7,25 m
antara pusatnya. Saluran ini mengirimkan 125 MW
dengan tegangan 215 kV. Jika temperatur penghantar
50 oC, berapakah tegangan pada ujung pengirim jika
faktor daya adalah 100 %?
Hitung pula regulasi tegangan dalam persen!
Penyelesaian
l = 25 km /1609 = 15,525 mil (mi)
Frekuensi 60 Hz
Temperatur kawat 50 °C
Jenis kawat, Rook
Jarak pemisah 7,25 m = 23,8 ft
PR, 3 = 125 MW
VR, L-L = 215 kV
Power faktor = 100% = 1.0
Penyelesaian
D eq  3
23 ,8  23 ,8  47 , 6
D eq  29 ,98 ft  30 ft 23,8’ 23,8’

Dari tabel untuk Rook 47,6’


Z = z.l dari Tabel A1 dan A2

={[ra + j (xa+ xd)} x15,525


= {0,1603 + j (0,415 + 0,4127) }x15,525
= {0,1603 + j (0,8277}x15,525
= 2,489 + j 12,85
=  (2,489)2 + (12,85)2 arc tg-1 (12,85)/(2,489 )
= 13,88 79,04° Ω/mi
VR , LL 215kV
VR , LN   Dalam penyelesaian selalu
3 3 menggunakan bases VR, L-N

VR,LN = 124,1300° kV
PR ,3
IR 
3  V R , LL  pf
125.000.000
  335,70 A
3  215.000  1
VS, LN = VR, LN + IR .Z
VS, LN = 124,130 0o + (335,7 0o x 13,8879,04°)
= 124.130 0o + 4659,516 79,04°
= 124.130+ j0 + 4659,516 (cos 79,0°+j sin 79,0°)
= 124.130+ j0 + 4659,516 (0,19+j 0,98)
= 124.130+ j0 + 885,308 +j 4566,33
= 125.015,308 +j 4566,33 = 125.018,4427 2,09° V
IS = IR = 335,7 A
V R , NL  V R , FL
Regulasi 
V R , FL
125 ,08  124 ,130

124 ,130
 0 ,76 %

Anda mungkin juga menyukai