Anda di halaman 1dari 5

Rumus Perhitungan Jatuh Tegangan (drop voltage) pada jaringan Tegangan Menengah (TM) Posted on 16 September 2012 by Endi

Sopyandi Beban di ujung dan seimbang: % Drop Voltage = (S*L*(R*Cos + X*Sin )*100)/(KVLL)^2 Beban di tengah dan di ujung dan seimbang: % Drop Voltage = (S*L*(R*Cos + X*Sin )*0.75*100)/(KVLL)^2 Beban merata dan seimbang: % Drop Voltage = (S*L*(R*Cos + X*Sin )*0.50*100)/(KVLL)^2 Ket: S L R X : daya tersalurkan (MVA) : panjang saluran (km) : resistif (ohm/km) : reaktif (ohm/km)

cos : faktor daya KVLL: tegangan line to line jaringan (KV) Daya Listrik Seperti yang telah diketahui daya listrik dibagi dalam tiga macam daya sebagai berikut : 1. Daya Nyata (P) Daya nyata merupakan daya listrik yang digunakan untuk keperluan menggerakkan mesin-mesin listrik atau peralatan lainnya. Line to netral / 1 fasa P = V x I x Cos Line to line/ 3 fasa P = 3 x V x I x Cos Ket : P = Daya Nyata (Watt) V = Tegangan (Volt) I = Arus yang mengalir pada penghantar (Amper)

Cos T = Faktor Daya 2. Daya Semu (S) Daya semu merupakan daya listrik yang melalui suatu penghantar transmisi atau distribusi. Daya ini merupakan hasil perkalian antara tegangan dan arus yang melalui penghantar. Line to netral/ 1 fasa S=VxI Line to line/ 3 fasa S = 3 x V x I Ket : S = Daya semu (VA) V = Tegangan (Volt) I = Arus yang mengalir pada penghantar (Amper) 3. Daya Reaktif (Q) Daya reaktif merupakan selisih antara daya semu yang masuk pada penghantar dengan daya aktif pada penghantar itu sendiri, dimana daya ini terpakai untuk daya mekanik dan panas. Daya reaktif ini adalah hasil kali antara besarnya arus dan tegangan yang dipengaruhi oleh faktor daya. Line to netral/ 1 fasa Q = V x I x Sin Line to line/ 3 fasa Q = 3 x V x I x Sin Ket : Q = Daya reaktif (VAR) V = Tegangan (Volt) I = Arus (Amper) Sin T = Faktor Daya Dari penjelasan ketiga macam daya diatas, dikenal juga sebagai segitiga daya. Dimana defenisi umum dari segitiga daya adalah suatu hubungan antara daya nyata, daya semu, dan daya reaktif, yang dapat dilihat hubungannya pada gambar bentuk segitiga berikut ini : Gambar Segitiga Daya

dimana : P = S x Cos (Watt) S = (P2 + Q2) (VA) Q = S x Sin (VAR)

Contoh : di GI (Gardu Induk) Jember memiliki sebuah Trafo Tenaga 3 phasa 150/20 kV 60 MVA. Anda tahu maksudnya? 150/20 kV = Tegangan sisi primer / tegangan sisi sekunder 60 MVA = Daya. Perlu kita ketahui bahwa Daya disini masih dalam satuan MVA yang berarti Daya Semu. Baiklah mari berhitung. Berikut ialah formula untuk menghitung Daya Semu untuk Trafo 3 phasa : S = V x I x 3 dengan : S : Daya semu V : Tegangan I : Arus Dengan formula di atas dapat kita hitung nilai I (arus) nominal trafo pada sisi primer dan sisi sekunder.

Menghitung Ip (arus nominal sisi primer) : Ip = S / (V. 3) Ip = 60.000 kVA / (150 kV . 1,732) Ip = 230,95 A Menghitung Is (arus nominal sisi sekunder) : Ip = S / (Vs. 3) Ip = 60.000 kVA / (20 kV . 1,732) Ip = 1732,1 A

Untuk arus AC (Bolak Balik) : Kalau P = V x I. hasilnya = VA. P = 220 V x 10 Amp = 2200 VA. Seharusnya, untuk 1 Phase : P = V x I x Cos Q (phi) Contoh : 1. P = 220 V x 10 Amp x 0,8 = 1760 watt. 2. P = 220 V x 10 Amp x 1 = 2200 watt. Jadi kalau dirumah, beban pemakaian mempunyai Cos Q (Power factor) 0.8, maka dengan berlangganan 2200 VA (Limiter 10 Amp), kita hanya bisa memakai 1760 watt saja.

Untuk 3 Phase : P = V x I x V3 (akar tiga) x Cos Q. Contoh : 1. P = 380 V x 10 Amp x 1,73 x 0,8 = 5259.2 watt. 2. P = 380 V x 10 Amp x 1,73 x 1 = 6574 watt. NB : 1.Dalam perhitungan 3 phase harus selalu desertakan V3 (akar tiga). 2.Cos Q adalah Power Factor.

Anda mungkin juga menyukai