Anda di halaman 1dari 11

BAHAN AJAR

DASAR
GELOMBANG ARUS BOLAK-BALIK

SRI LESTARI NINGSIH, ST


SMK NEGERI 2 BOJONEGORO
2022
Sekolah : SMK Negeri 2 Bojonegoro
Mata Pelajaran : Dasar Listrik dan Elektronika
Tema/Subtema : Karakteristik gelombang arus bolak balik
Kelas/Semester : X Mekatronika / Genap

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik (A) diharapkan mampu :
1. Menjelaskan (C2) karakteristik gelombang arus bolak balik setelah melihat tayangan video (C)
dengan benar (D)
2. Mengidentifikasi (C1) karakteristik gelombang arus bolak balik setelah melihat tayangan video
(C) dengan benar (D)
3. Menyebutkan (C1) karakteristik gelombang arus bolak balik setelah melihat tayangan video (C)
dengan benar (D)
4. Mengukur (C3) parameter gelombang arus bolak balik melalui praktikum (C) dengan benar (D)
5. Mendiagramkan (C3) parameter gelombang arus bolak balik melalui praktikum (C) dengan
benar (D)
6. Mempraktekkan (C3) pengukuran parameter gelombang arus bolak balik melalui praktikum (C)
dengan benar (D)

B. Uraian Materi
1. Gelombang Arus Bolak-Balik (AC)
Tegangan atau arus bolak balik adalah tegangan dan arus listrik yang nilainya dapat
berubah-ubah secara periodik terhadap waktu. Arus bolak-balik memiliki sifat dan
karakteristik yang arahnya selalu berubah dalam setengah putaran dan berbentuk
sinusoidal. Oleh karena itu, dalam penggunaannya, tidak menggunakan kutub yang tetap
sehingga tidak perlu memperhatikan kutub muatannya. Bentuk tegangan dan arus bolak-
balik dapat diamati menggunakan mikroskop.

Bentuk gelombang arus dan tegangan bolak-balik

Arus bolak-balik menggunakan penghantar yang terdiri atas penghantar phase dan
penghantar nol. Penghantar yang digunakan berupa kabel yang terdiri atas satu fase dan
tiga fase. Penghantar fase memiliki tegangan, sedangkan penghantar nol tidak memiliki
tegangan. Untuk menjaga keselamatan pengguna jasa listrik PLN, terutama menghindari
bahaya kejutan listrik yang tinggi, kabel arus bolak-balik dilengkapi kawat netral yang
dihubungkan dengan tanah (grounded).
Sumber arus bolak-balik menggunakan prinsip kerja dinamo atau generator AC. Dynamo
merupakan alat yang mampu menghasilkan energi atau daya listrik dalam jumlah yang kecil,
sedangkan generator dapat menghasilkan daya listrik yang besar.

Bentuk gelombang listrik 1 fase

Bentuk gelombang listrik 3 fase

a. Frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya gelombang penuh (siklus) yang dihasilkan dalam satu
detik. Jika mesin pembangkit tenaga listrik mempunyai kutub (P), nilai frekuensi adalah

𝑃𝑛
𝑓= 2
Keterangan :
P : kutub
n : jumlah putaran
f : jumlah siklus dalam 1 detik (Hz)
b. Periode
Periode dari tegangan dan arus bolak-balik adalah waktu yang diperlukan oleh arus dan
tegangan tersebut untuk membentuk satu siklus lengkap (360°). Hubungan frekuensi
dan periode arus bolak-balik dapat dinyatakan sebagai berikut :

1
𝑓=𝑇
Keterangan :
f : jumlah siklus dalam 1 detik (Hz)
T : periode waktu (s)

c. Radian dan kecepatan sudut


Radian disingkat RAD adalah satuan untuk sudut pada bidang datar dalam Satuan
Internasional (SI). Kecepatan sudut adalah besar sudut yang ditempuh dalam radian per
satuan waktu. Jika arus tegangan bolak-balik dituliskan sebagai fungsi waktu, akan
didapatkan bentuk gelombang arus dan tegangan pada penggambaran gelombang
sebagai fungsi ω sehingga diperoleh persamaan berikut :

2𝜋
𝜔= 𝑇
2𝜋
𝜔= 1
𝑓

𝜔 = 2𝜋𝑓

Keterangan :
ω : kecepatan sudut (rad/s)
f : jumlah siklus per detik (Hz)
T : periode waktu (s)

2. Karakteristik gelombang arus bolak balik


Arus bolak-balik meiliki keterkaitan hubungan antara tegangan dan kuat arus listrik seperti
grafik berikut :

Grafik hubungan Tegan dan arus bolak-balik (AC)

Berdasarkan grafik tersebut, diperoleh persamaan tegangan dan arus berikut.


Persamaan tegangan :
V = Vmax sin (ωt + α)

Persamaan arus :
I = Imax sin (ωt + β)

Beda fase V dan I adalah :

∆φ = α – β
Keterangan :
Vmax : tegangan maksimum (V)
Imax : kuat arus listrik maksimum (A)
ω : kecepatan sudut (rad/s)
t : waktu
α : pergeseran tegangan (rad)
β : pergeseran kuat arus listrik (rad)
∆φ : pergeseran tegangan terhadap kuat arus listrik (rad)

Pada tegangan AC, terdapat puncak dan tegangan efektif. Tegangan puncak adalah
tegangan maksimal dari listrik AC, sedangkan tegangan efektif adalah tegangan yang terukur
saat diukur menggunakan voltmeter atau multimeter. Hubungan matematis antara tegangan
puncak (Vmax), tegangan dari puncak ke puncak (Vpp), dengan tegangan efektif (Vef) adalah
sebagai berikut :

𝑉𝑚𝑎𝑥
𝑉𝑒𝑓 = √2

𝐼𝑚𝑎𝑥
𝑉𝑒𝑓 =
√2

Vpp = 2 Vmax

Nilai rata-rat AC dihitung secara aritmetika, satu siklus adalah nilai rata-rata arus dan
tegangan bolak-balik yang berbentuk gelombang sinusoidal. Hubungan matematis antara
tegangan rata-rata (Vrata-rata) dengan arus rata-rata (Irata-rata) adalah sebagai berikut :

2𝑉𝑚𝑎𝑥
𝑉𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 𝑉𝑒𝑓 = 𝜋
2𝐼𝑚𝑎𝑥
𝐼𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
𝜋
Keterangan :
Vef = tegangan efektif (V)
Vpp = tegangan dari puncak ke puncak (V)

3. Parameter gelombang arus bolak balik


a. Parameter RLC
Apabila arus mengalir melalui resistor pada rangkaian AC, akan didapatkan bahwa
energi akan berubah menjadi kalor yang tidak dapat diubah Kembali menjadi energi
listrik. Adapun pada rangkaian inductor murni (L) dan kapasitor murni (C) energi listrik
tidak terbuang, tetapi hanya berubah menjadi medan magnetic atau medan listrik dan
dapat diubah kembali menjadi energi listrik.
 Rangkaian Resistif
V = Vmax sin ωt
Keterangan :
ω: kecepatan sudut (rad/s)

Respon tegangan dan arus pada R

 Rangkaian Induktif
Apabila sebuah gulungan induksi L (induktansi) dihubungkan dengan generator
AC, pada gulungan tersebut, akan dialiri arus listrik bolak-balik dan menghasilkan
tegangan listrik sebesar V = Vmax sin ωt . Besarnya arus bolak-balik yang mengalir
pada gulungan adalah :
I = Im sin ωt atau I = Im sin 2πft

Respon tegangan dan arus pada L

 Rangkaian Kapasitif
Apabila sebuah kapasitor C dihubungkan dengan generator AC, akan
menghasilkan tegangan arus bolak-balik dari generator sebesar V = Vmax sin ωt.
pada hakikatnya kapasitor tidak dilalui arus bolak-balik, tetapi kapasitor diisi dalam
arah positif dan negative secara bergantian.
,

Respon tegangan dan arus pada C

b. Parameter Daya Listrik


Pada rangkaian listrik, terdapat daya listrik. Pada dasarnya daya listrik dapat digambarkan
sebgai segitiga siku-siku yang secara vektoris merupakan penjumlahan daya aktif dan
daya reaktif.

Hubungan daya aktif dan daya reaktif

Daya listrik menjadi pembeda antara beban dengan pembangkit listrik, dimana beban
listrik bersifat menyerap daya sedangkan pembangkit listrik bersifat mengeluarkan
daya. Berdasarkan kesepakatan universal, daya listrik yang mengalir dari rangkaian
masuk ke komponen listrik bernilai positif. Sedangkan daya listrik yang masuk ke
rangkaian listrik dan berasal dari komponen listrik, maka daya tersebut bernilai
negatif.

Daya Nyata
Secara sederhana, daya nyata adalah daya yang dibutuhkan oleh beban resistif.
Daya nyata menunjukkan adanya aliran energi listrik dari pembangkit listrik ke
jaringan beban untuk dapat dikonversikan menjadi energi lain. Sebagai contoh, daya
nyata yang digunakan untuk menyalakan kompor listrik. Energi listrik yang mengalir
dari jaringan dan masuk ke kompor listrik, dikonversikan menjadi energi panas oleh
elemen pemanas kompor tersebut.

Daya listrik pada arus listrik DC, dirumuskan sebagai perkalian arus listrik dengan
tegangan.
P=IxV
Namun pada listrik AC perhitungan daya menjadi sedikit berbeda karena melibatkan
faktor daya (cos ∅).
P = I x V x cos ∅
Untuk lebih jelasnya mari kita perhatikan grafik sinusoidal berikut.

Gelombang Arus, Tegangan, dan Daya Listrik AC

Grafik di atas adalah grafik gelombang listrik AC dengan beban murni resistif.
Nampak bahwa gelombang arus dan tegangan berada pada fase yang sama (0°)
dan tidak ada yang saling mendahului seperti pada beban induktif dan kapasitif.
Dengan kata lain nilai dari faktor daya (cos ∅) adalah 1. Sehingga dengan
menggunakan rumus daya di atas maka nilai dari daya listrik pada satu titik posisi
jaringan tertentu memiliki nilai yang selalu positif serta membentuk gelombang
seperti pada gambar tersebut.
Nilai daya yang selalu positif ini menunjukkan bahwa 100% daya mengalir ke arah
beban listrik dan tidak ada aliran balik ke arah pembangkit. Inilah daya nyata, daya
yang murni diserap oleh beban resistif, daya yang menandai adanya energi listrik
terkonversi menjadi energi lain pada beban resistif. Daya nyata secara efektif
menghasilkan kerja yang nyata di sisi beban listrik.

Daya Reaktif
Daya reaktif menjadi tema bahasan yang dianggap cukup sulit bagi sebagian orang.
Berbagai bentuk ilustrasi dan pengandaian digunakan untuk memudahkan kita
memahami daya reaktif. Kali ini kita akan membahas daya reaktif menggunakan dua
pendekatan, yakni pendekatan sederhana dan pendekatan ilmiah. Kita akan cukup
dalam membahas daya reaktif secara ilmiah agar kita memahaminya dengan lebih
total dan ‘menancap’ di kepala kita.

Secara sederhana, daya reaktif adalah daya yang dibutuhkan untuk membangkitkan
medan magnet di kumparan-kumparan beban induktif. Seperti pada motor listrik
induksi misalnya, medan magnet yang dibangkitkan oleh daya reaktif di kumparan
stator berfungsi untuk menginduksi rotor sehingga tercipta medan magnet induksi
pada komponen rotor. Pada trafo, daya reaktif berfungsi untuk membangkitkan
medan magnet pada kumparan primer, sehingga medan magnet primer tersebut
menginduksi kumparan sekunder.

Ilustrasi Daya Reaktif


(Sumber)
Daya reaktif diserap oleh beban-beban induktif, namun justru dihasilkan oleh beban
kapasitif. Peralatan-peralatan kapasitif seperti lampu neon, bank kapasitor, bersifat
menghasilkan daya reaktif ini. Daya reaktif juga ditanggung oleh pembangkit listrik.
Nampak pada ilustrasi di atas bahwa pada gambar pertama daya reaktif yang
dibutuhkan oleh motor listrik disupply oleh sistem pembangkit (utility). Sedangkan
pada gambar kedua, kebutuhan daya reaktif dicukupi oleh kapasitor, sehingga daya
total yang ditanggung oleh jaringan listrik berkurang.
Satuan daya reaktif adalah volt-ampere reactive dan disingkat dengan var. Mengapa
satuan daya reaktif adalah var dan bukannya watt, disinilah bahasan mendalam
mengenai daya reaktif kita butuhkan. Daya reaktif, sebenarnya bukanlah sebuah
daya yang sesungguhnya. Sesuai dengan definisi dari daya listrik yang telah kita
singgung di atas, bahwa daya listrik merupakan bilangan yang menunjukkan adanya
perpindahan energi listrik dari sumber energi listrik (pembangkit) ke komponen
beban listrik. Daya reaktif tidak menunjukkan adanya perpindahan energi listrik, daya
nyata-lah yang menjadi bilangan penunjuk adanya perpindahan energi listrik. Lalu,
apa sebenarnya yang dimaksud dengan daya reaktif?
Daya reaktif adalah daya imajiner yang menunjukkan adanya pergeseran grafik
sinusoidal arus dan tegangan listrik AC akibat adanya beban reaktif. Daya reaktif
memiliki fungsi yang sama dengan faktor daya atau juga bilangan cos Ø. Daya reaktif
ataupun faktor daya akan memiliki nilai (≠0) jika terjadi pergeseran grafik sinusoidal
tegangan ataupun arus listrik AC, yakni pada saat beban listrik AC bersifat induktif
ataupun kapasitif. Sedangkan jika beban listrik AC bersifat murni resistif, maka nilai
dari daya reaktif akan nol (=0).
Sekalipun daya reaktif hanya merupakan daya ‘khayalan’, pengendalian daya reaktif
pada sistem jaringan distribusi listrik AC sangat penting untuk diperhatikan. Hal ini
tidak lepas dari pengaruh beban reaktif terhadap kondisi jaringan listrik AC. Beban
kapasitif yang bersifat menyimpan tegangan sementara, cenderung mengakibatkan
nilai tegangan jaringan menjadi lebih tinggi daripada yang seharusnya. Sedangkan
beban induktif yang bersifat menyerap arus listrik, cenderung membuat tegangan
listrik jaringan turun. Berubah-ubahnya tegangan listrik jaringan tersebut sangat
mengganggu proses distribusi energi listrik dari pembangkit ke konsumen.
Perubahan tegangan jaringan berkaitan langsung dengan kerugian-kerugian
distribusi listrik seperti kerugian panas dan emisi elektromagnetik yang terbentuk
sepanjang jaringan distribusi. Semakin jauh nilai tegangan jaringan dari angka yang
seharusnya, akan semakin besar kerugian distribusi listriknya dan akan semakin
mengganggu proses distribusi daya nyata listrik. Di sinilah peran kontrol daya reaktif
jaringan listrik sangat perlu diperhatikan.

C. Latihan dan Kunci Jawaban/Rubrik


SOAL
1. Berikut yang merupakan contoh sumber arus bolak-balik adalah…
a. Generator
b. Baterai
c. Resistor
d. Aki
e. Elemen volta
2. Besarnya selisih sudut fase antara kedua gelombang disebut…
a. Nilai efektif
b. Beda fase
c. Diagram fasor
d. Sudut fase
e. Sama fase
3. Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan, arus listrik, dan hambatan untuk AC
adalah…
a. Osiloskop
b. Thermometer
c. Multimeter
d. Voltmeter
e. Amperemeter
4. Besar daya yang harus dibayarkan setiap bulannya di kantor PLN merupakan daya…
a. Nyata
b. Semu
c. Nyata dan semu
d. Rata-rata
e. Murni
5. Besarnya frekuensi yang digunakan di Indonesia adalah…
a. 30 Hz
b. 40 Hz
c. 50 Hz
d. 60 Hz
e. 70 Hz

Jawaban
1. A
2. B
3. A
4. A
5. C

D. Daftar Pustaka
1. https://blog.unnes.ac.id/antosupri/pengertian-daya-semu-daya-nyata-dan-daya-reaktif/
2. Andi Hasad. 2019. Dasar Listrik dan Elektronika. Bekasi. Airlangga

Anda mungkin juga menyukai