Anda di halaman 1dari 24

BAB 5

ARUS BOLAK BALIK


NAMA KELOMPOK:
• AFIYAH ADELIANO
• AZRAEL ALYKA PASHA
• ZAHRA RAMADHANI
A. TEGANGAN DAN ARUS BOLAK BALIK
Tegangan dan arusbolak-balikatau Alternating Current (AC) merupakantegangan dan aruslistrik yang arahnya selalu berubah-ubah secara
kontinu/perodik’ terhadap waktu dan dapat mengalir dalam dua arah. Arus bolak balik di bedakan antara arus bolak-balik yang mempunyai
fungsi atau pola grafik sinusoidal dan arus bolak-balik yang non sinusoidal.

Tegangan yang dihasilkan berupa tegangan sinusoidal dengan persamaan


sebagai berikut:

Ɛ= NBA ω sin ωt atau Ɛ = Ɛm sin ωt

Ket :
Ɛm = NBA ω= gaya gerak listrik maksimum
Grafik Gaya Gerak Listrik (GGL) yang dihasilkan oleh generator N = jumlah lilitan kumparan
arus bolak-balik berubah secara perodik menurut fungsi sinus atatu A = Luas kumparan
cosinus. GGL sinusoidal ini dihasilkan oleh sebuah kumparan yang B = Besarnya induksi magnetic
berputar dengan laju sudut tetap. arus bolak-balik sering ω = frekuensi sudut putaran kumparan
digambarkan berbentuk sinusoidal. t = Variabel waku
 
1. Tegangan Arus bolak balik Sinusiodal
Arus listrik bolak-balik adalah arus listrik yang memiliki nilai sesaatnya berubah-ubah dari nilai negative hingga positif. Nilai negatif
inilah yang menunjukkan arah yang terbalik. Nilai yang sesuai dengan keadaan ini yang paling banyak digunakan adalah fungsi sinus.

Grafik Fungsi dan Rumus Tegangan Arus Bolak Balik Sinusiodal Tampilan tegangan listrik pada layar osiloskop. (a) Tampilan tegangan
DC. (b) Tampilan tegangan AC.
Tegangan dan arus sinusoidal adalah tegangan dan arus yang
berubah terhadap waktu menurut fungsi sinus.
A. Tegangan arus bolak-balik
yang memenuhi fungsi sinus ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

V= Vmaks sin⁡ωt atau V= Vmax sin⁡2ft


Ket :
V = tegangan sesaat (volt)
Vmaks = tegangan maksimum/puncak (volt)
ω= 2πf = frekuensi/kecepatan sudut (rad/s)
F = frekuensi (Hz)
t = waktu (s) B. Kuat Arus Bolak-Balik
T = periode (s) Arus bolak-balik (AC) adalah suatu arus listrik yang arahnya membalik dengan frekuensi f
Arus listrik bolak- balik arahnya selalu berubah secara periodik terhadap waktu. Kuat arus
listrik bolak-balik dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus berikut,

I= Imax sin⁡ωt+θ
Ket :
I = kuat arus sesaat (A)
Imax⁡= kuat arus maksimal (A)
θ= sudut fase antara arus (I) dan tegangan (V)
ω= kecepatan sudut (rad/s)
Contoh Soal:
Sebuah benda yang dapat bergerak mampu menghasilkan tegangan maksimal sebesar 200 V.
Benda tersebut membentuk sudut yang besarnya 300 dalam periode waktu yang dibutuhkan
yaitu 60 sekon. Dari benda tersebut, berapakah tegangan sinusoidal yang terjadi?
Diketahui:
Tegangan maksimal atau V max = 200 V
Sudut atau 𝜔 = 300
Waktu atau t = 60 s
Ditanya:
Berapa tegangan sinusoidal benda tersebut?
Jawab:
V = V max . sin 𝜔 . t
= 200 . sin 300 . 60
= 600 V
2. Tegangan dan Arus Rata-Rata
A. Nilai Rata Rata Tegangan Arus Bolak Balik
Nilai rata-rata arus bolak-balik yaitu nilai arus bolak-balik yang setara dengan arus searah untuk memindahkan sejumlah muatan listrik
yang sama dalam waktu yang sama pada sebuah penghantar yang sama.

B. Tegangan Rata Rata AC


Harga rata-rata dari tegangan dan arus bolak balik dapat ditentukan dengan mengambil setengah periode dari gelombang sinusoidal (л).
Dari sini dapat dihitung Nilai rata-ratanya, yaitu:
𝑉𝑟=
Ket :
Vr = tegangan rata-rata (volt)
Vmaks= tegangan maksimum

C. Arus Rata Rata


𝐼𝑟=
Ket :
𝐼𝑟 = kuat arus rata-rata (A)
Imaks=kuat arus maksimum
3. Tegangan dan Arus Efektif
A. Nilai Efektif RMS Tegangan Arus Bolak Balik
Nilai efektif arus dan tegangan bolak balik yaitu nilai arus dan tegangan bolak-balik yang
setara dengan arus searah yang dalam waktu yang sama jika mengalir dalam hambatan yang
sama akan menghasilkan kalor yang sama.

B. Tegangan Efektif
=
Ket :
Vef = tegangan efektif (volt)
Vmaks = tegangan maksimum

C. Arus Efektif
=
Ket :
Ief = kuat arus efektif (A)
Imaks = kuat arus maksimum
Contoh Soal Tegangan Efektif:
Tegangan listrik maksimum dari PLN 220 √ 2   volt. Bila diukur dengan multimeter, tegangan efektifnya sebesar …
 
Diketahui :
Vm =PLN 220 √2  
 
Jawaban:
=

= = 220 𝑉
B. RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK
A. Rangkaian Resistor Murni (Resistif)
Rangkaian resistif adalah rangkaian yang hanya mengandung hambatan (R) saja dengan sumber tegangan. Pada rangkaian ini V dan I
memiliki fase yang sama, artinya dan mencepai harga 0 dan maksimum bersama-sama.Fungsi rangkaian resistor dalam arus bolak-balik ialah
untuk menurunkan potensial listrik dalam rangkaian, atau sebagai pembatas arus listrik yang masuk. Nah jika sudah dibatasi, arus dan
tegangan dalam rangkaian resistor mempunyai fase yang sama saat terhubung dengan sumber tegangan bolak-balik.

Rangkaian resistor pada arus bolak-balik Grafik hubungan tegangan dan arus terhadap waktu pada resistor

Berdasarkan grafik terlihat bahwa tegangan dan arus berada pada keadaan sefase, yang artinya mencapai nilai maksimum pada saat yang
sama. Sebuah resistor dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, besarnya tegangan pada resistor sama dengan tegangan sumber.
 Tegangan pada Resistor
= 𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠 sin 𝜔𝑡
Ket : Jika digambarkan dengan diagram fasor maka arus
= tegangan pada resistor (volt) dan tegangan pada resistor akan berhimpit karena
𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠 = tegangan maksimum (volt) keduanya sefase. Diagram fasor arus dan tegangan
𝑅 = hambatan resistor (Ω) pada resistor dapat digambarkan sebagai berikut:
𝜔 = kecepatan sudut (rad/s)
t = waktu (s)

 Arus yang mengalir melalui Resistor


= = sin 𝜔𝑡 = 𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 sin 𝜔t
Ket :
= Arus pada resistor (A)
𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 = Arus maksimum (A)
𝜔 = Kecepatan sudut (rad/s)
t = Waktu (s)
B. Rangkaian Induktor Murni (Induktif) Contoh Soal:
Sebuah induktor 50 mH dihubungkan dengan sumber
Rangkaian induktif adalah rangkaian yang hanya terdiri
atas induktor (kumparan) dan sumber tegangan, hambatan
tegangan bolak-balik yang mempunyai frekuensi sudut
pada kawat kumparan diabaikan. Pada rangkaian ini arus 300 rad/s. Besar reaksi induktif adalah …
tertinggal 90° dari tegangan V. Hambatan atau reaktansi Diketahui:
induktif ini bergantung pada frekuensi sudut arus, dan 𝜔=300 𝑟𝑎𝑑⁄𝑠
induktansi diri induktor. Secara singkat, dapat dirumuskan
L = 50 mH = 0,05 cmH
sebagai:
= 𝜔𝐿 Dit: ?
Ket : Jawab:
= Reaktansi induktif (Ω) = 𝜔𝐿
𝜔 = Kecepatan sudut (rad/s) = 300. 0,05
L = Nilai induktor (Henry/H)
=15Ω
A. Tegangan pada Induktor:
= 𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠 sin 𝜔𝑡
Ket :
= Tegangan pada induktor
𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠 = Tegangan maksimum
𝜔 = Kecepatan sudut (rad/s)
t = Waktu (s)
Rangkaian induktor pada arus bolak-balik
B. Arus yang mengalir pada Indiktor
= 𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 sin(𝜔𝑡 - 𝜋) atau = 𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 sin(𝜔𝑡 - 90°)
Ket :
= Arus pada induktor (A)
𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 = Arus maksimum (A)

Pada gambar dibawah ini sudut kedua fasor membentuk sudut 90° . hal ini
menunjukkan adanya perbedaan fase 90° antara arus dan tegangan pada
Grafik hubungan tegangan dan arus terhadap waktu pada induktor induktor.

Berdasarkan grafik terlihat bahwa tegangan dan arus berada


pada keadaan sefase, yang artinya mencapai nilai maksimum
pada saat yang sama. Sebuah resistor dihubungkan dengan
sumber tegangan bolak-balik, besarnya tegangan pada resistor
sama dengan tegangan sumber
C. Rangkaian Kapasitor Murni (Kapasitif)

Rangkaian kapasitor murni hanya terdiri atas kapasitor dan sumber tegangan. Pada rangkaian ini tegangan V tertinggal 90° dari arus I.
Kapasitor yang dialiri arus bolak-balik akan timbul resistansi semu atau biasa disebut dengan reaktansi kapasitif. Besar nilai reaktansi
kapasitif bergantung pada besarnya nilai kapasitansi kapasitor dan frekuensi sudut arus atau dapat dirumuskan sebagai:
=
Ket :
= Reaktansi kapasitif (Ω)
𝜔 = Kecepatan sudut (rad/s)
C = Nilai kapasitor (Farad/F)

Contoh Soal:
Sebuah kapasitor dengan kapasitas 100 μF dihubungkan dengan tegangan arus bolak-balik 110 V / 50 Hz. Reaktansi kapasitif yang timbul
pada kapasitor adalah …
Dik :
C = 100mikro
FV = 110
vf = 50Hz Dit :
jwb :
= =>

==
Rangkaian kapasitor pada arus bolak-balik Grafik hubungan tegangan dan arus terhadap waktu pada kapasitor

A. Tegangan pada Kapasitor


sudut fasor kapasitor menunjukkan ada perbedaan fase 90° antara arus dan
= 𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠 sin⁡𝜔𝑡
tegangan pada kapasitor. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada
Ket :
tegangan sinusoidal, arus pada kapasitor selalu mendahului tegangan pada
= tegangan pada kapasitor (Volt)
kapasitor sebesar 90 derajat
𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠= tegangan maksimum (Volt)
B. Arus pada Kapasitor
= 𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 (𝜔𝑡+ 1/2 𝜋)
atau
= 𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑠𝑖𝑛 ⁡(𝜔𝑡 + 90°)
Ket :
= kuat arus pada kapasitor (A)
𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 = kuat arus maksimum (A)
D. Rangkaian Seri RLC Karena 𝑉𝐿 dan 𝑉𝐶 berbeda fase tepat 180° (berlawanan arah).
Maka,tegangan total pada rangkaian RLC dijumlahkan dengan
Rangkaian arus bolak-balik adalah sebuah rangkaian listrik yang persamaan berikut:
terdiri dari satu atau beberapa komponen elektronika yang dihubungkan A. Tegangan Total
dengan sumber arus bolak-balik. Komponen elektronika tersebut dapat 𝑉= + ( −
berupa resistor R (hambatan murni), induktor L atau kapasitor C. B. Beda sudut Fase
tan⁡𝜃= =
Ket :
V = tegangan total (Volt)
= tegangan pada induktor (Volt)
= tegangan pada kapasitor (Volt)
Rangkaian seri RLC
= tegangan pada resistor (Volt)
= reaktansi induktif (Ω)
Untuk memudahkan analisa pada rangkaian RLC = reaktansi kapasitif (Ω)
digunakan diagram fasor (diagram fase 𝑅= hambatan jenis (Ω)
vector) seperti gambar di bawah ini:

Dari diagram fasor, diperoleh :


1). sefase dengan I
2). mendahului I sebesar 90°
3). terlambat terhadap arus I sebesar
90°

Diagram fasor arus dan tegangan pada rangkaian seri RLC


Impedansi
Impedansi adalah Jumlah Hambatan Secara Vektor pada Rangkaian Arus Bolak-Balik/AC.Semakin besar hambatan/impedansi, makin besar
tegangan yang dibutuhkan. Impedansi tidak dapat dikatan sebagai hambatan secara spontan.Sehingga besarnya impedansi dirumuskan sebagai
berikut:
 
𝑍= -
Ket :
Z = impedensi atau hambatan total pada RLC (Ω)
R = hambatan jenis (Ω)
= reaktansi induktif (Ω)
= reaktansi kapasitif (Ω)
Adapun sifat-sifat rangkaian RLC
Nilai ≤ : rangkaian bersifat kapasitor, tegangan tertinggal terhadap arus dengan beda sudut fase 𝜃 sebesar
tan⁡𝜃=
Nilai ≥ : rangkaian bersifat induktor, tegangan mendahului arus dengan beda sudut fase 𝜃 sebesar
tan⁡𝜃=
Nilai = : rangkaian bersifat resitif, arus dan tegangan sefase. Besar impedansi rangkaian sama dengan nilai hambatannya (Z=R), pada rangkaian
akan terjadi resonansi deret/seri, frekuensi resosnansi sebesar

𝑓= =
Ket :
L = nilai induktor (Henry/H)
C = nilai kapasitor (Farad/F)
C . DAYA RANGKAIAN LISTRIK BOLAK-BALIK
Daya pada rangkaian AC terjadi pada rangkaian resitif. Pada rangkaian induktif dan
kapasitif, daya
rata-rata adalah nol.
Daya rangkaian AC dapat dihitung:
 Hubungan dengan tegangan  Hubungan dengan Impedansi
𝑃 = 𝑉𝑒𝑓 . 𝐼𝑒𝑓 . cos 𝜑 𝑃 =. 𝑍 . cos𝜑 𝑃= .𝑅
Ket : Ket :
P = daya (watt) R = hambatan jenis (Ω)
𝑉𝑒𝑓 = tegangan efektif (volt) Z = impedansi rangkaian seri RLC (Ω)
𝐼𝑒𝑓 = kuat arus efektif (A)
𝜑 = sudut fase antara arus (I) dengan tegangan (V)  Dengan nilai 𝐜𝐨𝐬 𝝋
cos 𝜑 = =
Ket :
 Hubungan dengan Kuat Arus R = hambatan (Ω)
𝐼= = = Z = impedansi RLC
= tegangan pada resistor (Volt)
V = tegangan total (Volt)
D. Transformator
Transformator arus adalah jenis transformator yang digunakan untuk mengetahui besarnya
kuat arus listrik pada tegangan tinggi. Bagian dalam transformator arus tersusun dari belitan primer
dan belitan sekunder.Adapun persamaan yang menyatakan hubungan antara jumlah lilitan dengan
besarnya tegangan yaitu:

Ket :
𝑉𝑠 = tegangan sekunder (Volt) Contoh soal :
𝑉𝑝 = tegangan primer (Volt) Sebuah tarfo step-up kumparan primernya terdiri atas 50 lilitan dan kumparan sekundernya 100
𝑁𝑠 = lilitan sekunder (lilitan) lilitan. Jika tegangan primernya 110 V, berapakah tegangan pada kumparan sekundernya?
𝑁𝑝 = lilitan primer (lilitan) Diketahui:
Np = 50 lilitan
Ns= 100 lilitan
Vp = 110 V
Ditanya: Vs
Jawab:

Vs = × Vp

Vs= × 110
Vs= 220 V
Pada trafo, ada besaran yang disebut sebagai sebagai efisiensi yaitu, perbandingan daya keluaran dan
daya masukan transformator. Rumus efisiensi adalah:
𝜂 = × 100% 𝜂 = × 100%
Ket :
𝜂 = efesiensi (100%)
𝑃𝑠 = daya yang keluar/output (Watt)
𝑃𝑝 = daya yang masuk/input (Watt)

Contoh soal :
Sebuah trafo memiliki daya input 25 W, sedangkan hanya memiliki daya output 20 W. Berapakah
efisiensi trafo tersebut?
Diketahui:
Ps: 20
Pp: 25
Ditanya: ɳ?

Jawab: 𝜂 = × 100%

= × 100%

= 80%
D. Alat Ukur Listrik AC
1.Amperemeter

2. Voltmeter
E. PENERAPAN ARUS LISTRIK AC DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
1.Pemasangan Jaringan Transmisi Listrik AC Dijalan 2. Transformator (Trafo)
Dari pembangkit listrik menuju ke pelanggan yaitu rumah tinggal, Adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan
pertokoan, industri maupun instansi. Arus AC juga dapat diubah tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari tiga
menjadi arus DC dengan memakai Trafo. Arus listrik DC dikirim komponen pokok yaitu kumparan pertama (primer) yang bertindak
ditransmisikan melalui sistem jaringan bertegangan tinggi. Sistem sebagai input, kumparan kedua (sekunder) yang bertindak sebagai
tegangan tinggi dipilih dan bukan sistem arus tinggi sebab output dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan
berkaitan dengan luas penampang penghantar magnet yang dihasilkan. Prinsip kerja alat ini adalah ketika
kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-
balik perubahan arus listrik pada kumparan primer akan
menimbulkan medan magnet yang berubah, medan magnet yang
berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi
ke kumparan sekunder sehingga pada ujung-ujung kumparan
sekunder akan timbul GGL induksi. Efek ini dinamakan induktansi
timbal balik.
SEKIAN
TERIMAKASIH!!!

Anda mungkin juga menyukai