Anda di halaman 1dari 21

Fisika untuk Kelas XII SMA

Unit
5
Rangkaian Listrik
Arus Bolak-Balik

Medan Magnetik
Gaya Magnet
Hukum Gauss
Gaya Gerak Listrik Induksi
Persamaan Gelombang
Elektromagnetik
Diskusi

Generator arus bolak-balik berfungsi


untuk mengubah energi kinetik menjadi
energi listrik serta menghasilkan
tegangan dan arus listrik bolak-balik.
Tahukah Anda, apakah arus dan
tegangan bolak-balik itu? Bagaimana
cara mengukur arus dan tegangan
bolak-balik?
A. Arus dan Tegangan
Bolak-Balik
Arus dan tegangan bolak-balik adalah arus dan tegangan listrik yang berbalik
arah dengan frekuensi tetap sehingga disebut tegangan dan arus AC (Alternating
Current).
Sumber arus bolak-balik adalah generator arus bolak-balik.
Generator arus bolak-balik terdiri atas sebuah kumparan persegi yang diputar
dalam medan magnet.
Gaya gerak listrik (GGL) yang dihasilkan oleh generator arus bolak balik
berubah secara periodik menurut fungsi sinus atau cosinus.
Tegangan yang dihasilkan berupa tegangan sinusoida dengan persamaan
sebagai berikut.
1. Medan Magnet di Sekitar Kawat Lurus
Berarus Listrik
Arus listrik searah memiliki arah aliran yang tetap. Arus searah
mengalir dari tegangan tinggi ke tegangan rendah.
Jika arus bolak-balik diukur dengan amperemeter arus searah, jarum
amperemeter akan bergoyang ke kanan dan ke kiri sesuai dengan perubahan
arusnya.

Arus dan tegangan listrik bolak-balik diukur dengan amperemeter AC


dan voltmeter AC.
Dengan menggunakan alat ukur amperemeter AC atau
voltmeter AC, besaran yang terukur merupakan nilai rms
(root mean square = akar rata-rata kuadrat) atau nilai efektif
dari arus atau tegangan.

Untuk melihat bentuk arus atau tegangan sinusoida


yang dihasilkan oleh sumber bolak-balik, dapat digunakan
osiloskop.
Bahwa 2Vm (dari Vm ke –Vm) disebut dengan Vpp (tegangan peak to peak).
2. Nilai Efektif dan Nilai Rata-Rata
a. Nilai Efektif
Nilai efektif arus dan tegangan bolak-balik adalah kuat arus dan
tegangan bolak-balik yang dianggap setara dengan arus dan
tegangan searah yang menghasilkan jumlah energi yang sama
ketika melalui suatu penghantar dalam waktu yang sama.

Dalam waktu setengah periode, energi yang


dihasilkan oleh arus efektif adalah;

Hubungan antara ief2 dan im2 ditunjukkan


pada persamaan berikut.

Hubungan tegangan efektif dan tegangan


maksimum, sebagai berikut.

Pada alat-alat ukur listrik arus dan tegangan bolak-balik, seperti amperemeter
AC dan voltmeter AC, yang diukur adalah nilai efektif dari arus dan tegangan
bolak-balik tersebut. Nilai efektif dari arus atau tegangan disebut juga nilai rms
b. Nilai Rata-Rata
Nilai rata-rata arus bolak-balik adalah kuat arus bolak-balik yang
nilainya setara dengan kuat arus searah yang memindahkan
sejumlah muatan listrik yang sama dalam waktu yang sama.
Muatan listrik yang dilewatkan oleh arus bolak-balik dalam
waktu setengah periode adalah;

Jumlah muatan yang dilewatkan oleh arus


bolak-balik dalam waktu setengah periode
Hubungan antara nilai arus rata-rata (ir) dan
arus maksimum (im) akan menjadi

Hubungan antara tegangan rata-rata (Vr) dan tegangan


maksimum (Vm), yaitu

Nilai rata-rata arus dan tegangan untuk setengah periode ini tidak sama dengan
nilai rata-rata satu periode karena rata-rata satu periode bernilai nol.
3. R dalam Rangkaian AC (Rangkaian Resistif)

Grafik yang dihasilkan oleh sumber arus bolak-balik berbentuk


sinusoida atau dikenal sebagai fungsi sinus.

Arus dan tegangan bolak-balik yang dihasilkan adalah;

Untuk memudahkan melakukan analisis besaran arus bolak-balik dapat


digunakan fasor.
Fasor adalah sebuah gambar anak panah yang dalam hal ini digunakan untuk
menyatakan arus dan tegangan bolak-balik dengan panjang anak panah tersebut
merupakan nilai maksimumnya.
Fasor diangap berputar dengan laju sudut tetap , yaitu sama dengan 
yang terdapat pada persamaan V = Vm sin t dan i = im sin t.
Oleh karena fasornya selalu berputar, nilai sudut fasenya, yaitu  = t
akan selalu berubah. Sudut fase diukur dalam satuan derajat atau radian
(2 = 360°).

Fasor untuk tegangan V Fasor untuk tegangan i

Beda tegangan listrik Vab akan memenuhi persamaan berikut.

Arus listrik yang melalui R akan memenuhi persamaan.


pada rangkaian resistif atau rangkaian yang hanya terdiri atas sumber tegangan
dan resistor murni R, pada saat tegangan nol, arusnya juga nol.

Ketika tegangan bertambah besar, arus pun bertambah besar dan mencapai
maksimum pada saat bersamaan. Hal ini, dikatakan arus dan tegangan sefase.

4. Rangkaian Induktif
Perhatikan rangkaian berikut.

Berdasarkan Hukum Ohm untuk rangkaian induktif,


yaitu rangkaian yang hanya terdiri atas sumber
tegangan dan L saja, akan diperoleh;

L disebut reaktansi induktif dari induktor


tersebut dengan lambang XL.

Sudut fase arus listrik terlambat setengah 


dibandingkan dengan tegangan listrik sehingga diperoleh
persamaan;
5. Rangkaian Kapasitif
Kapasitor dengan kapasitansi C dipasang pada
rangkaian arus bolak-balik.
Beda potensial antara ujung-ujung kapasitornya
(Vab) adalah sebagai berikut.

Muatan yang tersimpan pada kapasitor q = CVab


sehingga;
Jika diketahui reaktansi kapasitif dari suatu
kapasitor yang memiliki kapasitansi C adalah

Besaran XC disebut reaktansi kapasitif, yaitu “hambatan” yang


ditimbulkan kapasitor ketika dihubungkan dengan sumber arus
bolak-balik.
Kerjakan Uji Materi 6.1 halaman 185
di buku Fisika SMA kelas XII
B. Rangkaian RLC
1. Resistor dan Induktor Seri
Perhatikan gambar berikut.

Grafik tegangan
Diagram fasor pada total dan arus
Rangkaian RL seri rangkaian RL seri.
Sudut pergeseran fase antara tegangan
Persamaan impedansi RL seri adalah;
V terhadap arus i;

Hubungan R dan XL secara seri adalah; Hubungan tegangan V,VR, dan VL dapat
ditulis dalam persamaan berikut.
2. Resistor dan Kapasitor Seri
Hambatan R dan kapasitor dengan kapasitas C yang dirangkaikan
secara seri pada rangkaian arus bolak-balik, akan menimbulkan
beda sudut fase sebesar 90° antara tegangan hambatan (VR)
terhadap tegangan kapasitif (VC).

Rangkaian RC Diagram fasor pada


seri. rangkaian RC seri.

Impedansi Z dapat dicari dari diagram fasor, yaitu;

Pergeseran sudut fase atau beda sudut fase


antara tegangan (V ) dan arus (i), yaitu sebesar;
3. Rangkaian RLC Seri
a. Tegangan Rangkaian RLC Seri
Rangkaian RLC seri adalah rangkaian yang
terdiri atas hambatan, induktor, dan
kapasitor yang disusun secara seri.
Rangkaian tersebut dihubungkan dengan
sumber tegangan bolak-balik, diperoleh;

Pada rangkaian RLC seri, jika Vad = V, Vab = VR, Vbc = VL, dan Vcd = VC,
dengan memakai diagram fasor, akan diperoleh
Oleh karena VR, VL, dan VC saling tegak lurus, harga
V dapat ditentukan dengan menggunakan hitung
vektor, yaitu sebagai berikut.
Arah V, yaitu sama dengan beda sudut fase
antara tegangan dan arus dapat dihitung
dengan menggunakan tan sebagai berikut.
Kemungkinan-kemungkinan harga  akan menjadi sebagai berikut.
b. Impedansi Rangkaian RLC Seri
Hambatan total karena pengaruh resistor R, induktor XL, dan
kapasitor XC dalam rangkaian arus bolak-balik dapat diganti
dengan sebuah hambatan pengganti yang disebut impedansi (Z)

4. Resonansi Rangkaian RLC


Jika XL = XC, impedansi rangkaian Z menjadi sama dengan hambatan R karena
R tidak bergantung pada f. Rangkaian yang memiliki nilai seperti ini disebut
rangkaian resonansi.
Besarnya frekuensi resonansi rangkaian
tersebut memenuhi persamaan sebagai berikut.

Contoh peralatan elektronik yang menggunakan rangkaian resonansi


adalah radio dan televisi
Pengubahan frekuensi resonansi
biasanya dilakukan dengan
Kerjakan Uji Materi 6.2 halaman
menggunakan kapasitor yang
191 di buku Fisika SMA kelas XII
kapasitasnya dapat diubah-ubah, disebut
kapasitor variabel.
C. Daya dalam Rangkaian AC
Induktor murni dan kapasitor murni yang ada dalam rangkaian arus bolak-
balik tidak menghabiskan energi listrik karena yang sebenarnya terjadi adalah
perubahan secara berulang energi listrik dari rangkaian ke medan magnet
atau medan listrik.

Di dalam resistor terjadi perubahan energi listrik menjadi kalor dan tidak dapat
diubah kembali menjadi arus listrik energi per satuan waktu yang diubah menjadi
kalor disebut daya.
Jika pada rangkaian hanya terdapat R, daya yang digunakan
oleh R akan memenuhi persamaan;
Adapun pada rangkaian RLC seri, daya yang digunakan
ditentukan oleh persamaan berikut.

Pada rangkaian RLC perubahan energi hanya Disebut juga daya


terjadi pada R saja sehingga daya yang semu
dihasilkan pada rangkaian akan menjadi
Perbandingan antara daya sesungguhnya
dan daya semu disebut faktor daya.
Jika dibuat diagram vektornya, diperoleh

Dalam setiap perhitungan daya, yang dihitung


hanyalah daya sesungguhnya, yaitu;

Besarnya daya yang digunakan oleh rangkaian dapat


dituliskan menjadi sebagai berikut.

Kerjakan Uji Materi 6.3 halaman


194 di buku Fisika SMA kelas XII
Kuis
Sebuah trafo step down mengubah tegangan 25 V menjadi 250 V. Jika efisiensi
trafo itu 80% dan kumparannya sekunder dihubungkan ke lampu 250 V, 50 W,
tentukan kuat arus dalam kumparan primernya .
Suatu rangkaian seri RLC dipasangkan pada tegangan listrik bolak-balik yang nilai
efektifnya 100 V dan frekuensinya 60 Hz. Jika R = 10 ohm, L = 26,5 mH, dan C = 106
F, tentukan beda potensial (tegangan) dalam volt antara ujung-ujung L.
Diketahui bahwa arus listrik searah (DC) sebesar 3 ampere yang mengalir melewati
suatu filament pemanas mampu menghasilkan daya listrik padanya sebesar W.
Jika digunakan arus bolak-balik (AC) dengan nilai pincak sebesar 3 ampere juga,
tentukan besar daya listrik sekarang yang dapat dibagikan pada filament .

Kerjakan Uji Kompetensi Unit 6


halaman 196 di Buku Fisika XII Grafindo
Kesimpulan

Carilah informasi tentang rangkaian


listrik arus bulak-balik
di situs: fisikastudycenter.com
Terima Kasih
“Pikiran menyimpan segala sesuatu dan hanya
mengingat apa yang diperlukan dan apa yang
berarti dalam kehidupan.”
– Quantum Learning–

Anda mungkin juga menyukai