Anda di halaman 1dari 6

Nama : Alfian MIftahurrizki (2)

Kelas : XII MIPA 7

ESSAY SENI RUPA

 Seni Rupa
Seni adalah karya seseorang yang melukis tentang pengungkapan ekspresi. Sedangkan
Rupa adalah bentuk-bentuk yang memiliki kedalaman isi atau volume. Seni rupa adalah
cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan
dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang,
bentuk, volume. wama, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
A. Seni Rupa Tradisional
1. Pengertian
Seni rupa tradisional adalah seni rupa yang berlandaskan sikap atau cara
berpikir dan bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma, filsafat, adat
kebiasaan yang telah dan masih ada dari masa ke masa karena terus dipertahankan
secara turun-temurun.

Istilah tradisional merupakan turunan dari kata tradisi. Tradisi sendiri dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai “adat kebiasaan turun-temurun
dari nenek moyang yang masih dijalankan oleh masyarakat, yang berangkat dari
penilaian atau anggapan bahwa cara-cara yang telah ada merupakan yang paling
baik dan benar” (KBBI, 2005, hlm. 1208).

2. Ciri-ciri
Setelah menelusuri makna dan definisi dari seni rupa tradisional kita dapat
menarik beberapa kesimpulan yang dapat digunakan untuk menentukan ciri-ciri
dari seni tradisional. Sehingga kita dapat memastikan apa saja yang termasuk pada
seni tradisional.  Ciri-ciri tersebut adalah:

1. Seni rupa tradisional terbentuk berdasarkan pada lingkungan dan budaya


setempat yang menunjangnya
2. Cerminan dari suatu budaya yang disesuaikan dengan berbagai sistem
sosial dan budaya yang terbentuk oleh masyarakatnya.
3. Seni tradisional adalah ciri khas dari masyarakat yang menjadi pembeda
dari lingkungan budaya lain.
4. Karya seni diciptakan berdasarkan norma, filosofi dan adat kebiasaan yang
ada dari masa ke masa dan dipertahankan secara turun-menurun.
5. Seni tradisional bersifat cenderung statis, karena terikat pada aturan dan
pakem yang ketat dari norma dan budaya lokal tempat seni tersebut
terbentuk.
3. Contoh
a. Kain batik

b. Wayang golek

c. Arsitektur rumah daerah

B. Seni Rupa Modern


1. Pengertian
Seni rupa modern adalah seni rupa yang tidak terbatas pada suatu tradisi,
pakem atau adat suatu daerah yang berusaha mengembangkan seni rupa
berdasarkan filsafat, ilmu dan prinsip-prinsip seni yang lebih maju. Istilah modern
dalam seni rupa dikaitkan dengan seni di mana tradisi masa lalu telah
dikesampingkan dalam rangka mengangkat eksperimen demi kemajuan seni
(Gombrich, 1958, hlm. 419).
Menurut periodisasinya seni rupa modern adalah istilah yang digunakan untuk
mengategorisasikan berbagai karya seni rupa yang dihasilkan pada tahun 1860-an
hingga 1970-an (Atkins, 1990, hlm. 102).

2. Ciri-ciri
Ciri atau hal yang menjadi pembeda terhadap seni rupa modern jika
dibandingkan dengan seni di periode lain adalah sebagai berikut.

1. Tidak terikat pada pakem-pakem tradisi atau budaya


2. Penjabaran visual lebih ekspresif dan bebas, namun tetap berbasis pada
berbagai penemuan filsafat, prinsip-prinsip dan ilmu yang baru.
3. Tidak memiliki kepentingan lembaga diluar seni itu sendiri
4. Rasionalitas/Rationality
5. Mulai dominan bentuk-bentuk geometris (pengaruh ilmu geometri)
6. Ornamen-ornamen tradisional ditinggalkan
7. Universal, tidak terpaku pada satu aliran
8. Fungsionalitas mulai diangkat dan dipertanyakan
9. Mengutamakan orisinalitas
10. Penguatan dalam konsep dan penuturan ungkapan
11. Kreatif, selalu mencoba menciptakan yang baru
12. Berlandaskan seni untuk kepentingan seni itu sendiri

3. Contoh
a. Lukisan Een Boschbrand (Kebakaran Hutan) oleh Raden Saleh

b. Lukisan Penyerangan Terhadap Pengok oleh Kartono Yudhokusumo

c. Lukisan Kebun Cengkeh oleh Affandi


C. Seni Rupa Kontemporer
1. Pengertian
Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak
modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah
sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini. Jadi seni
kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan
berkembang sesuai zaman sekarang. Lukisan kontemporer adalah karya yang
secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan
yang tidak lagi terikat pada Rennaissance. Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif
dan modern.

2. Ciri-ciri
Adapun ciri-ciri dari seni rupa kontemporer, yaitu :
1. Karyanya digunakan untuk komoditas pewacanaan.
2. Perkembangan seni rupa kontemporer mengikuti dengan perkembangan
zaman.
3. Peminatnya lebih banyak dari media massa.
4. Mempunyai nafsu dan gairah moralistik.
5. Karya seni tidak terikat dan terpaku pada aturan.
6. Tidak memiliki sekat sehingga terjadi peleburan antara batas-batas seni
lukis, kriya, patung musik dan lain-lain.
7. Biasanya mengangkat tema tentang isu sosial seperti kesetaraan gender,
HAM dan lain-lain.
8. Tidak ada diskriminasi serta menerima karya populer sebagai wujud seni.
9. Menggunakan media baru seperti video, performance art dan lain-lain.
10. Bersifat universal.
3. Contoh
a. Free and Leisure-10 karya Yue Minjun

b. Exhaling Pearls karya Joseph Havel

c. Darkytown Rebellion karya Kara Walker


 Perbedaan
1. Seni Rupa Tradisional
Seni rupa tradisional memiliki ciri khas yaitu di dalam penciptaannya
berdasarkan filosofi sebuah aktivitas dalam suatu budaya (dapat berupa aktivitas
religious maupun seremonial/istana sentri), dan dalam penciptaan karya seni rupa
tradisional masih terikat dengan atura-aturan tertentu (seperti motif batik, wayang
golek, bentuk rumah adat,dll).
2. Seni Rupa Modern
Seni rupa modern merupakan seni rupa yang tidak terbatas pada suatu tradisi,
pakem atau adat suatu daerah yang berusaha mengembangkan seni rupa
berdasarkan filsafat, ilmu dan prinsip-prinsip seni yang lebih maju.

3. Seni Rupa Kontemporer


Seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dahulu dan berkembang
sesuai zaman sekarang. lukisan kontemporer adalah karya seni lukis yang tematik
merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan yang tidak lagi
terikat pada renaisans. Meleburnya batas-batas antara seni lukis, patung, grafis,
kriya, teater, tari, musik, hingga aksi politik.

Anda mungkin juga menyukai