WAKTU PERKEMBANGANNYA
Memilah seni rupa ditinjau dari masa perkembangannya menjadi Seni
Rupa Tradisional, Seni Rupa Modern, dan Seni Rupa Kontemporer.
Ketiga jenis seni rupa tersebut memiliki ciri khas tersendiri dari
penciptanya, sosial budaya yang melatarbelakanginya, lokasi
penciptaannya, serta contoh-contoh karyanya.
Hal itu berarti seni rupa kontemporer bersifat modern/kekinian sebab karyanya
tercipta di masa yang lebih baru. Sederhananya, kontemporer bermakna modern atau
masa kini.
Dalam sejarahnya, karya seni kontemporer ini mulai diproduksi pada paruh
kedua abad ke-20 atau pada abad ke-21. Dalam seni kontemporer tercermin suatu
kebebasan atau ketidakterikatan akan aturan, khususnya dalam menentukan tema,
media, atau teknik produksi karya.
Dalam pengertian yang paling mendasar, seni rupa kontemporer adalah karya
seni yang berbentuk lukisan, patung, fotografi, instalasi, pertunjukan, dan video yang
diproduksi pada masa sekarang/hari ini. Meskipun terlihat sederhana, namun
penegasan pada masa sekarang memiliki makna yang cukup sulit dirumuskan secara
umum.
Secara fisik, sebagian besar fungsi tersebut dapat terpenuhi melalui penggunaan
seni yang berkaitan dengan fisik, misalnya saja rumah, perabot, baju, senam
musik dan lain sebagainya.
Lalu secara emosional, manusia memerlukan sebuah pemenuhan seni dalam
dirinya. Beberapa contoh dari pemenuhan seni dalam segi emosional ini bisa
diperoleh dari tari, musik, film, novel, lukisan, dan lain-lain.
2. Fungsi Sosial
Hiburan atau rekreasi:
Sebuah karya seni tentu saja dapat digunakan sebagai sarana menghibur dan
mengurangi kesedihan, rasa sepi, dan gulana. Bahkan seni juga bisa mengusir rasa
bosan. Hal tersebut dapat terjadi saat seseorang melihat atau menyaksikan sebuah
film, teater, pementasan tari, pagelaran musik, atau adegan komedi.
Komunikasi:
Seni juga dapat digunakan untuk menyampaikan berbagai hal secara spesifik
seperti nasihat, kritik, pesan, ide, produk hingga pedoman di hadapan khalayak
luas.
Contoh karya yang bisa jadi media komunikasi ialah lagu, balada, drama, reklame,
komedi hingga poster.
Pendidikan:
Karya seni juga dapat memiliki fungsi sosial dari segi pendidikan. Pada
pendidikan juga sudah mulai sering menggunakan seni sebagai sarana untuk
mendukung keberhasilan dalam metode pengajaran atau kurikulumnya.
Contoh seni yang digunakan pada pendidikan adalah: film ilmiah atau
dokumenter, gambar ilustrasi, ilustrasi dan gambar dalam buku pelajaran,
dokumenter ilmiah, lagu anak-anak, poster ilmiah dan foto, dan lain-lain.
Lukisan abstrak adalah karya seni rupa yang tidak menggambarkan objek atau
subjek nyata. Sebaliknya, mereka mengeksplorasi bentuk, warna, dan komposisi
dalam cara yang eksperimental dan non-representasional.
2. Seni Instalasi
Instalasi adalah karya seni tiga dimensi yang menciptakan lingkungan atau
pengalaman bagi penonton. Dibuat dari berbagai bahan seperti kayu, logam, kaca,
atau bahkan benda sehari-hari untuk menciptakan ruang yang berbeda. Seni
instalasi ini berbeda dengan seni lukis ataupun seni patung, seni instalasi harus
dipasang dan disusun terlebih dahulu karena terdiri dari banyak komponen benda
seni, maupun benda lain diluar konteks seni rupa.
3. Seni Video
Seni video adalah bentuk seni yang menggunakan video dan audio. Fungsinya
adalah untuk menyampaikan pesan atau cerita. Karya seni ini seringkali sangat
eksperimental dan dapat memanfaatkan teknologi canggih.
4. Seni Performance
5. Seni Kolase
Pembuatan seni kolase menggunakan potongan-potongan gambar atau materi
lainnya. Dibuat dengan cara ditempelkan pada permukaan untuk menciptakan
gambar atau komposisi baru.
6. Seni Fotografi
Seni fotografi tidak hanya berkaitan dengan pemotretan objek. Melainkan
bagaimana fotografer mengkomposisikan gambar, memanipulasi cahaya, dan
mengekspresikan gagasan atau perasaan melalui gambar.
7. Seni Graffiti
Seni graffiti adalah bentuk seni jalanan yang seringkali mencerminkan pesan
sosial atau politik. Seniman graffiti biasanya menggunakan cat semprot dan
dinding sebagai media mereka.
8. Seni Digital
Seni digital merupakan bentuk karya seni yang dibuat menggunakan komputer
dan perangkat lunak desain. Dapat berupa ilustrasi vektor, animasi, atau seni
generatif yang dibuat dengan algoritma.
9. Seni Konseptual
Seni konseptual menekankan ide atau konsep di atas bentuk fisik. Karya seni
ini seringkali melibatkan ide kompleks dan tidak selalu harus memiliki bentuk
fisik yang jelas.