Anda di halaman 1dari 7

KLASIFIKASI SENI RUPA BERDASARKAN

WAKTU PERKEMBANGANNYA
Memilah seni rupa ditinjau dari masa perkembangannya menjadi Seni
Rupa Tradisional, Seni Rupa Modern, dan Seni Rupa Kontemporer.
Ketiga jenis seni rupa tersebut memiliki ciri khas tersendiri dari
penciptanya, sosial budaya yang melatarbelakanginya, lokasi
penciptaannya, serta contoh-contoh karyanya.

A. Seni Rupa Tradisional


Seni Rupa Tradisional berkaitan erat dengan khazanah lokal
budaya di daerah tertentu. Sehingga berbagai daerah biasanya
memiliki karya seni rupa tradisional yang unik dan beragam.
Karya seni traditional umumnya diwarnai dengan pelambangan
(simbolis), baik dalam bentuk metafora binatang, tumbuhan,
bangunan, atau igur manusia. Simbol tersebut banyak ditemui di
candi-candi, ragam hias kain tenun, bahkan perabotan
seharihari, biasanya bersifat spiritual, religius, dan mitologis.
B. Seni Rupa Modern
Seni Rupa Modern mulai menanggalkan pakem-pakem suatu
tradisi, dan mengutamakan eksperimen demi kemajuan seni,
yang tergolong dalam Seni Rupa Modern yaitu Seni Murni
(Fine Art) dengan mengutamakan sifat estetikanya. Seni Murni
terdiri dari Seni Lukis, Seni Patung dan Seni Grais.
C. Seni Rupa Kontemporer
Seni Rupa Kontemporer berkembang pada masa kini,
merespons dan mempresentasikan situasi sosial dan budaya
kekinian. Seni Rupa Kontemporer berorientasi bebas dengan
medium yang tidak terbatas, dan dapat menggabungkan nilai-
nilai tradisional dan modernitas. Karya Seni Rupa Kontemporer
berkaitan dengan perkembangan teknologi yang berkembang di
masa kini.
MATERI PEMBELAJARAN

A. Pengertian Seni Rupa Kontemporer


Seni rupa kontemporer merupakan sebuah karya seni rupa yang proses
penciptaannya memiliki keterikatan dengan berbagai konteks, antara lain seniman
yang membuatnya, ruang dan waktu, audiens (sasaran karya) dan medan
pembuatannya. Kontemporer sendiri merupakan asal kata dari Bahasa Inggris yakni
“contemporary” yang artinya apa-apa atau mereka yang hidup di masa yang
bersamaan (menurut D. Maryanto, 2000).

Hal itu berarti seni rupa kontemporer bersifat modern/kekinian sebab karyanya
tercipta di masa yang lebih baru. Sederhananya, kontemporer bermakna modern atau
masa kini.

Dalam sejarahnya, karya seni kontemporer ini mulai diproduksi pada paruh
kedua abad ke-20 atau pada abad ke-21. Dalam seni kontemporer tercermin suatu
kebebasan atau ketidakterikatan akan aturan, khususnya dalam menentukan tema,
media, atau teknik produksi karya.

Makanya, karya-karya dari seniman kontemporer di dunia juga turut


dipengaruhi oleh beragam budaya dan teknologi yang berkembang saat ini. Seni rupa
kontemporer juga tidak memiliki ciri khusus yang dominan dan dapat dirujuk untuk
merunjuk pada suatu praktik seni yang baku.

Dalam pengertian yang paling mendasar, seni rupa kontemporer adalah karya
seni yang berbentuk lukisan, patung, fotografi, instalasi, pertunjukan, dan video yang
diproduksi pada masa sekarang/hari ini. Meskipun terlihat sederhana, namun
penegasan pada masa sekarang memiliki makna yang cukup sulit dirumuskan secara
umum.

B. Ciri dan Sifat Seni Rupa Kontemporer


1. Tidak adanya sekat antara berbagai disiplin seni dengan meleburnya batas-batas
antara seni lukis, patung, kriya, teater, musik,dan sebagainya
2. Sebaliknya Isu-isu yang diwacanakan adalah kesetaraan antara etnis dan gender,
HAM, lingkungan hidup, nilai tradisi dan persatuan keberagaman yang lain
3. Memiliki gairah moralistik yang brerkaitan dengan matra sosial dan politik
sebagai tesis.
4. Karena sifatnya yang masih radikal dan kontroversional, seni kontemporer
cenderung diminati media massa untuk dijadikan komoditas pewacanaan sebagai
aktualitas berita dengan issue terkini dan fashionable
5. Mengutamakan jenis media seni baru seperti instalasi, performance art, video dan
sebagainya.
6. Tidak mendiskriminasi dan menerima karya populer sebagai wujud seni
7. Karya seni tidak terikat aturan maupun pakem seni rupa zaman dulu
8. Mengikuti perkembangan sesuai zaman
9. Cenderung diminati media massa
10. Rutin untuk dijadikan komoditas pewacanaan
11. Cenderung disukai/digemari media massa
12. Bersifat universal atau bisa dinikmati oleh siapa saja tanpa terkecuali

Ciri kontemporer dalam wacana seni rupa dikukuhkan dengan semangat


pluralisme (keberagaman). Berorientasi bebas namun menghilangkan batasan-batasan
kaku (konvensional) dalam dunia seni rupa. Dalam seni rupa kontemporer batasan
medium dan dikotomi seni seperti “seni lukis”, “seni patung” dan “seni grafis” nyaris
diabaikan.

Orientasi bebas dan medium yang tidak terbatas memunculkan karya-karya


dengan media-media non konvensional. Hal itu menimbulkan perspektif baru tentang
keindahan seni, serta lebih berani menggunakan konteks sosial, ekonomi serta politik
(Sumartono, 2000).

C. Tujuan Seni Rupa Kontemporer


1. Fungsi Individu
Perlu diingat bahwa manusia terdiri dari berbagai unsur fisik dan psikis. Unsur
psikis juga dikenal sebagai emosi, yang kemudian fungsi individu dari segi ini
adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan emosional dan fisik seni dari seseorang
atau individu.

Secara fisik, sebagian besar fungsi tersebut dapat terpenuhi melalui penggunaan
seni yang berkaitan dengan fisik, misalnya saja rumah, perabot, baju, senam
musik dan lain sebagainya.
Lalu secara emosional, manusia memerlukan sebuah pemenuhan seni dalam
dirinya. Beberapa contoh dari pemenuhan seni dalam segi emosional ini bisa
diperoleh dari tari, musik, film, novel, lukisan, dan lain-lain.

2. Fungsi Sosial
Hiburan atau rekreasi:
Sebuah karya seni tentu saja dapat digunakan sebagai sarana menghibur dan
mengurangi kesedihan, rasa sepi, dan gulana. Bahkan seni juga bisa mengusir rasa
bosan. Hal tersebut dapat terjadi saat seseorang melihat atau menyaksikan sebuah
film, teater, pementasan tari, pagelaran musik, atau adegan komedi.

Komunikasi:
Seni juga dapat digunakan untuk menyampaikan berbagai hal secara spesifik
seperti nasihat, kritik, pesan, ide, produk hingga pedoman di hadapan khalayak
luas.

Contoh karya yang bisa jadi media komunikasi ialah lagu, balada, drama, reklame,
komedi hingga poster.

Topik umum yang dapat dibuat meliputi beberapa hal berikut:


 Kedisiplin antara anggota masyarakat terhadap lingkungan tempatnya
tinggal
 Panggilan pada program pemerintah untuk diimplementasikan bersama
 Rekomendasi layanan kesejahteraan atau kesehatan di masyarakat
 Ketidakadilan suatu kebijakan yang digagas di satu tempat

Pendidikan:
Karya seni juga dapat memiliki fungsi sosial dari segi pendidikan. Pada
pendidikan juga sudah mulai sering menggunakan seni sebagai sarana untuk
mendukung keberhasilan dalam metode pengajaran atau kurikulumnya.

Contoh seni yang digunakan pada pendidikan adalah: film ilmiah atau
dokumenter, gambar ilustrasi, ilustrasi dan gambar dalam buku pelajaran,
dokumenter ilmiah, lagu anak-anak, poster ilmiah dan foto, dan lain-lain.

D. Contoh Seni Rupa Kontemporer


1. Lukisan Abstrak

Lukisan abstrak adalah karya seni rupa yang tidak menggambarkan objek atau
subjek nyata. Sebaliknya, mereka mengeksplorasi bentuk, warna, dan komposisi
dalam cara yang eksperimental dan non-representasional.

2. Seni Instalasi
Instalasi adalah karya seni tiga dimensi yang menciptakan lingkungan atau
pengalaman bagi penonton. Dibuat dari berbagai bahan seperti kayu, logam, kaca,
atau bahkan benda sehari-hari untuk menciptakan ruang yang berbeda. Seni
instalasi ini berbeda dengan seni lukis ataupun seni patung, seni instalasi harus
dipasang dan disusun terlebih dahulu karena terdiri dari banyak komponen benda
seni, maupun benda lain diluar konteks seni rupa.

3. Seni Video
Seni video adalah bentuk seni yang menggunakan video dan audio. Fungsinya
adalah untuk menyampaikan pesan atau cerita. Karya seni ini seringkali sangat
eksperimental dan dapat memanfaatkan teknologi canggih.

4. Seni Performance

Seni performance melibatkan penampilan langsung oleh seniman di hadapan


penonton. Bisa berupa tarian, teater, musik, atau kombinasi dari berbagai bentuk
seni.

5. Seni Kolase
Pembuatan seni kolase menggunakan potongan-potongan gambar atau materi
lainnya. Dibuat dengan cara ditempelkan pada permukaan untuk menciptakan
gambar atau komposisi baru.

6. Seni Fotografi
Seni fotografi tidak hanya berkaitan dengan pemotretan objek. Melainkan
bagaimana fotografer mengkomposisikan gambar, memanipulasi cahaya, dan
mengekspresikan gagasan atau perasaan melalui gambar.

7. Seni Graffiti

Seni graffiti adalah bentuk seni jalanan yang seringkali mencerminkan pesan
sosial atau politik. Seniman graffiti biasanya menggunakan cat semprot dan
dinding sebagai media mereka.

8. Seni Digital
Seni digital merupakan bentuk karya seni yang dibuat menggunakan komputer
dan perangkat lunak desain. Dapat berupa ilustrasi vektor, animasi, atau seni
generatif yang dibuat dengan algoritma.

9. Seni Konseptual
Seni konseptual menekankan ide atau konsep di atas bentuk fisik. Karya seni
ini seringkali melibatkan ide kompleks dan tidak selalu harus memiliki bentuk
fisik yang jelas.

10. Seni Mixed Media


Sesuai namanya, seni mixed media menggabungkan berbagai jenis media dan
bahan dalam satu karya. Bisa dengan penggunaan cat, cetakan, tekstur, dan bahan
lainnya untuk menciptakan karya seni yang beragam.

Anda mungkin juga menyukai