Anda di halaman 1dari 13

NAMA : AGATA PASKA HAYUNINGTYAS WINANDA

PRESENSI : 01
KELAS : XI MIPA 6

TUGAS DARING SENI BUDAYA

1. Jelaskan tentang Fenomena seni rupa!


 Fenomena seni rupa dapat diartikan sebagai gejala, fakta, kejadian yang bersifat nyata
yang terjadi dalam dunia perkembangan seni rupa.
2. Sebutkan dan Jelaskan pembagian Aliran Seni rupa masa primitif/tradisional/pramodern
dan berikan contoh karyanya!
A. Seni Rupa Pramodern
 adalah karya seni rupa yang hadir sebelum zaman industri yang berarti muncul
sebelum zaman modern. Perkembangan seni rupa dapat dilihat dari aspek
kesejarahan yang merupakan rangkaian perubahan, baik dari aspek konseptual
maupun aspek kebentukan. Berikut adalah aliran-aliran seni rupa pramodern yang
bertahan hingga saat ini. 
a) Aliran Primitivisme 
 Primitivisme merupakan corak karya seni rupa yang memilik beberapa sifat
diantaranya bersahaja, sederhana, naif, jujur, spontan, baik dari segi
penggarapan bentuk maupun pewarnaannya. Seniman bebas dari belenggu
profesionalisme, teknik, tradisi, dan latihan formal proses kreasi seni ini. Ciri-
ciri aliran primitivisme yaitu menggambarkan sebuah subjek dengan bagian
yang sangat datar dan cenderung sangat sederhana sekali, selain itu juga
terikat dengan kehidupan manusia saat zaman dahulu yang cenderung primitif.
b) Aliran Naturalisme 
 Naturalisme merupakan corak karya seni rupa dengan teknik pelukisannya
yang berpedoman pada peniruan alam untuk menghasilkan karya seni. Oleh
sebab itu seniman terikat pada hukum proporsi, perspektif, anatomi dan teknik
pewarnaan untuk mendapatkan kemiripan yang sesuai dengan perwujudan

objek yang dilihat mata. Tokoh seniman Indonesia yang menganut aliran
naturalisme antara lain Pirngadi, Basoeki Abdullah, Trubus, Abdullah SR,
Wakidi, Dullah, Rustamadji, Wahdi, dan lain sebagainnya. 

c) Aliran Realisme 
 Aliran seni rupa ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari aliran
naturalisme. Aliran ini muncul di belahan dunia Barat sekitar pertengahan
abad ke-17. Aliran ini menunjukkan keyakinan seniman terhadap realitas
duniawi yang kasat mata sebagai objek penciptaan karya seni.

d) Aliran Dekorativisme 
 Karya seni rupa dekoratif senantiasa berhubungan dengan hasrat untuk
menyederhanakan bentuk dengan jalan mengadakan distorsi. Ciri-cirinya yaitu
bersifat kegarisan, ritmis, berpola, pewarnaan yang rata, dan secara umum
mempunyai kecenderungan yang kuat untuk menghias. Tujuan dan sifat hias
ini akan menyebabkan keindahan rupa dekoratif termasuk kategori seni yang
mudah dicerna oleh masyarakat. Pada karya seni dua dimensi sering
mengabaikan unsur perspektif dan anatomi, sedangkan pada karya seni tiga
dimensi mengabaikan plastisitas bentuk (naturalistis).Tokoh-tokoh pelukis

dekoratif asal Indonesia adalah Amrus Natalsya, Irsam, Sarnadi Adam,


Ahmad Sopandi, Kartono Yudokusumo, Widayat, Suparto, Ratmoyo, Batara
Lubis, Boyke Aditya, A.Y. Kuncana, I Gusti Made Deblog, I Gusti Nyoman
Lempad, I Gusti Ketut Kobot, dan masih masih banyak lagi.
e) Romantisme
 adalah aliran seni lukis yang berusaha menampilkan suatu lukisan dengan
indah dan fantastik. Aliran Romantisme melukiskan tentang suatu hal yang
bersifat romance, seperti sebuah tragedi, sejarah maupun pemandangan alam
dan menampilkan suatu lukisan dengan fantastik.

 Ciri - ciri aliran seni lukis Romantisme :


1. Kedahsyatan melebihi kenyataan
2. Penuh gerak dan dinamis.
3. Lukisan memiliki cerita yang emosional dan dahsyat.
4. Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.
5. Pengaturan komposisi dinamis.
6. Warna bersifat kontras dan meriah.
 Tokoh - tokoh aliran seni lukis Romantisme :
1. Raden Saleh
2. Eugene Delacroix
3. Theodore Gericault
4. Jean Baptiste.
f) Kubisme
 adalah aliran seni lukis yang memiliki bentuk-bentuk geometris seperti
segitiga, kubus, segi empat, silinder, lingkaran, bola, kerucut dan kotak-kotak.

 Ciri - ciri aliran seni lukis Kubisme :


1. Memiliki bentuk geometris.
2. Memiliki perpaduan warna yang sangat perspektif.
 Tokoh - tokoh aliran seni lukis Kubisme :
1. Gezanne
2. Pablo Picasso
3. Fernand Leger
4. Robert Delaunay
5. Metzinger
6. Braque
g) Ekspresionisme
 adalah aliran seni lukis yang memberikan kebebasan distorsi bentuk dan
warna untuk melahirkan emosi ataupun menyatakan sensasi dari dalam (baik
objeknya maupun senimannya).

 Ciri-ciri aliran seni lukis ekspresionisme


1. Lebih banyak mengungkapkan jenis emosi kemarahan dan depresi daripada
emosi bahagia seseorang.
2. Ungkapan isi hati seseorang.
3. Pemilihan Warna diutamakan.
4. Imajinasi seseorang.
 Tokoh - tokoh aliran seni lukis Ekspresionisme :
1. Affandi
2. Zaini
3. Popo Iskandar
4. Vincent Van Gogh
5. Paul Gaugiuin
6. Ernast Ludwig
h) Surialisme
 adalah aliran yang erat hubungannya dengan dunia fantasi, seakan-akan kita
melukis dalam dunia mimpi. Lukisan surealisme seringkali mempunyai
bentuk atau lukisan yang tidak logis / seperti khayalan.

 Ciri - ciri aliran seni lukis Surealisme :


1. Penuh dengan khayalan dan fantasi.
2. Lukisan aneh dan asing.
 Tokoh - tokoh aliran seni lukis surealisme :
1. Sudiardjo
2. Amang Rahman
3. Andre Masson
4. Joan Miro
5. Salvador Dali
i) Naivisme
 adalah aliran dalam seni yang mengedepankan karya-karya dari perupa yang
melawan jalur pendidikan akademis.

 Ciri - ciri aliran seni lukis Naivisme :


Kurangnya elemen dan kualitas visual yang bisa ditemui di karya-karya
perupa akademis.
 Tokoh - tokoh aliran seni lukis Naivisme :
1. Ferdinand Cheval, dikenal pula sebagai "le facteur Cheval"
2. Ivan Lacković Croata
3. Justus DaLee
4. Henry Darger
5. Howard Finster
B. Seni Rupa Modern
 Pada dasarnya seni rupa berkonsep modernisme atau pengaruh modern ini
muncul karena kelanjutan dari gejala perkembangan seni rupa dengan konsep
sebelumnya yaitu seni rupa pramodern, dan merupakan salah satu aspek dari
perkembangan budaya secara menyeluruh. Pada masa ini para ilmuan-ilmuan
dengan kecerdasan dan temuannya bermunculan, sehingga muncullah zaman
modern yaitu zaman yang dikuasai oleh ilmu pengetehauan dan teknologi.
Dari situlah mulai mendorong terbentuknya seni rupa modern dengan
perkembang yang semakin lama semakin pesat. Pada zaman ini pula seniman-
seniman besar bermunculan disertai dengan karya-karyanyayang besar dan
fenomenal yang dikenang hingga sekarang. Jenis-jenis Seni Rupa Modern
sebagai beriku:
a) Seni Pop Art
 Pop Art adalah produk dari sistem perekonomian kapitalis, dalam hal tersbut
segala hal dalam kehidupan ini termasuk hal-hal yang berada dalam realitas
simbolisme didaya upayakan agar menjadi kooditi yang bisa dijual ke pasaran
luas dan tersebar. Oleh karena hal tersebut, seni pop art ini lahir dari logika
produk kesenian dan atas dasar logika pasar, bukan logika artistik yang
menonjol. Dengan demikian, dalam dunia pop art yang berkembang pesat
pada saat itu, eksistensi dari sang pencipta tidak terlalu penting bagi para
konsumen penikmat seni pop art pada zamannya, yang lebih diperlukan dalam
hal ini adalah produknya yang bisa dikemas sebagai komoditi utama dan dapat
diterma dengan baik serta dapat dijual ke pasar luas. Kecuali jika sosok
seniman itu juga merupakan komoditi yang bisa dijual dan berterima
dikalangan masyarakat modern pada saat itu dengan demikian maka semakin
besar liputan media yang dia (pencipta karyaseni pop art) peroleh semakin
laris karya-karyanya yang beredar di pasaran luas. Pada zaman ini muncullah
seniman-seniman yang terpandang baik seperti, Andy Warhol, Roy
Lichtenstein, Tom Wesselmann, dan lain-lain.  Maka pengertian pop art itu
sendiri adalah suatu aktivitas produktif yang dilakukan oleh para seniman
kreatif yang menggunakan pemberian kesan populersebagai hasil dari
revolusi industri ekaligus pemanfaatan dari hasil revolusi tersebut. 

b) Seni Optik
 Seni optik pada awal masa kemunculannya hanya meliputi seni dua dimensi
dan seni tiga dimensi saja, yang didukung pada dasar atau berdasarkan pada
ilmu optik, ilmu cahaya, dan ilmu warna untuk mengolah bentuk-bentuk
tertentu yang digunakan untuk mengeksploitasi dan juga mengeksplorasi
fallibilitas mata manusia. Seni optik pada umumnya berbentuk abstrak,
formal, dan konstruktivis melalui bentuk yang khas seperti geometrik dan
pengulangan yang teratur, rapi, teliti, sehingga dapat menimbulkan efek-efek
yang penuh tipu daya terhadap mata manusia dan mengecoh mata dengan ilusi
ruang. Warna-warna yang dimunculkan kebanyakan warna cerah atau ligthnes
tinggi dengan memberikan batas pada hue atau juga disebut saturation yang
tajam dan tegas. Contoh seniman yang bermunculan pada masa ini adalah
Briget Riley, Yvaral, dan Reginal Neal. Seniman ini lebih banyak mengolah
garis yang memberikan efek after image sebagai vibrasi kilauan pada mata.
c) Seni Konseptual
 Istilah konseptual merupakan sinonim dari idea art, conseptus dalam bahasa
Latin berarti pikiran, gagasan, atau juga ide di dalamnya. Istilah ini muncul
pertama kali pada yahun 1960 yang dikemukakan oleh Keinholz dan Herru
Flint yang berasal dari California. Jadi konseptual adalah sesuatu yang
berkaitan dengan konsep. Konsep atau ide adalah hal yang penting dalam
penciptaan seni. Seni konseptual ini mendapat kritikan dan sangat
kontroversial karena lahirnya seni konseptual ini membalikkan fakta dan
segala kemapanan dalam seni yaitu nilai-nilai, gaya, galeri, pasar seni, dan
lain sebagainya. Para seniman yang bermunculan dengan seni konseptualnya
menggunakan semiotika, feminisme dan budaya populer dalam berkarya,
sehingga sangat berbeda, aneh, dan juga berlainan sekali dengan karya-karya
seni konvensional yang beredar saat itu. Karena itu konseptualisme akhirnya
menjadi paham pemikiran yang memayungi bentuk-bentuk seni yang tidak
berwujud piktorial dan skulptural seperti Body Art, Eart Art, Vidoe Art,
Performance Art, Process Art, Instalation Art dan lain sebagainya. Sejak
kehadiran seni konseptual ini batas-batas dalam seni secara fisik mulai kabur,
sebab seni konseptual mengakses hampir semua bentuk seni dan non seni.

d) Seni Kontemporer 
 Menurut teoretikus yang berkebangsaan Jerman yang bernama Udo
Kulterman, menurut dirinya pengertian kontemporer dekat dengan paham
posmodern dalam arsitektur, paham baru ini menentang kerasionalan
modernisme yang dingin dan berpihak pada simbolisme instingtif. Dalam
terori yang bermunculan lebih baru tercatat prinsip pluralisme yang terbanyak
mendasari pengertian kontemporer pada masa sekarang ini. Dari berbagai
keterangan yang ada, maka dapat ditentukan adanya dua paradigma
pemahaman tentang aktivitas seni kontemporer. Pertama, kelompok yang
mementingkan aktivitas seni sebagai aktivitas mental dari dalam diri
senimannya. Kedua, kelompok yang mementingkan aktivitas seni yang
ditujukan bagi kepentingan masyarakat luas maupun masyarakat sekitanya.
Scruton melihat kecenderungan persepsi seperti itu sebagai sesuatu yang
menyulitkan dalam penilaian estetik dalam sebuah karya seni.
C. Seni Rupa Postmodern
 Adalah gaya seni rupa yang merupakan perpaduan antara penyederhanaan
bentuk dan sedikit ornamental, yang lebih bebas tanpa terikat dengan aturan
tertentu. Kritik sosial dan kemasyarakatan adalah tema yang dominan untuk
aliran seni rupa postmodern. Secara etimologis Postmodernisme terbagi
menjadi dua kata, post dan modern. Kata post,dalam Webster’s Dictionary
Library adalah bentuk prefix, diartikan dengan ‘later or after’. Bila kita
menyatukannya menjadi postmodern maka akan berarti sebagai koreksi
terhadap modern itu sendiri dengan mencoba menjawab pertanyaan
pertanyaan yang tidak dapat terjawab di jaman modern yang muncul karena
adanya modernitas itu sendiri. Sedangkan secara terminologi, menurut tokoh
dari postmodern, Pauline Rosenau (1992) mendefinisikan Postmodern secara
gamblang dalam istilah yang berlawanan antara lain: Pertama,
postmodernisme merupakan kritik atas masyarakat modern dan kegagalannya
memenuhi janji-janjinya. Juga postmodern cenderung mengkritik segala
sesuatu yang diasosiasikan dengan modernitas.Yaitu pada akumulasi
pengalaman peradaban Barat adalah industrialisasi, urbanisasi, kemajuan
teknologi, negara bangsa, kehidupan dalam jalur cepat. Contoh Ragam Seni
Rupa postmodern.
a) Seni Lukis
 Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murni yang berdimensi
dua. Dari pembubuhan cat, para pelukis mencoba mengekspresikan berbagai
makna atau nilai subjektif. nilai-nilai yang melekat pada lukisan dipengaruhi
oleh budaya yang dimiliki pelukisnya. Seni lukis Indonesia yang berkembang,
pada gilirannya nanti ikut mempertegas jati diri seni budaya Nusantara.
Sedangkan seni lukis mancanegara menjadi pembanding seni budaya
Nusantara.
b) Seni Patung
 Seni patung merupakan cabang dari seni rupa murni yang berdimensi tiga.
Membuat patung berarti membuat benda tiga dimensi dengan bahan, alat, dan
teknik tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna.

c) Seni Grafis
 Seni Grafis merupakan cabang dari karya seni rupa murni yang berdimensi
dua. Berdasarkan dimensinya, seni grafis sama dengan seni lukis, namun dari
segi teknik pembuatannya memiliki perbedaan. Seni lukis dengan teknik
aquarel, plakat, atau tempra, sedangkan seni grafis dibuat dengan teknik
mencetak. Seni grafis dapat dibuat dengan teknik cetak tinggi, cetak dalam,
setak saring, dan cetak cahaya (photography).

3. Sebutkan dan jelaskan pembagian jenis aliran seni rupa masa modern dan berikan contoh
karyanya!
a) Seni Pop Art
 Pop Art adalah produk dari sistem perekonomian kapitalis, dalam hal tersbut
segala hal dalam kehidupan ini termasuk hal-hal yang berada dalam realitas
simbolisme didaya upayakan agar menjadi kooditi yang bisa dijual ke pasaran
luas dan tersebar. Oleh karena hal tersebut, seni pop art ini lahir dari logika
produk kesenian dan atas dasar logika pasar, bukan logika artistik yang menonjol.
Dengan demikian, dalam dunia pop art yang berkembang pesat pada saat itu,
eksistensi dari sang pencipta tidak terlalu penting bagi para konsumen penikmat
seni pop art pada zamannya, yang lebih diperlukan dalam hal ini adalah
produknya yang bisa dikemas sebagai komoditi utama dan dapat diterma dengan
baik serta dapat dijual ke pasar luas. Kecuali jika sosok seniman itu juga
merupakan komoditi yang bisa dijual dan berterima dikalangan masyarakat
modern pada saat itu dengan demikian maka semakin besar liputan media yang
dia (pencipta karyaseni pop art) peroleh semakin laris karya-karyanya yang
beredar di pasaran luas. Pada zaman ini muncullah seniman-seniman yang
terpandang baik seperti, Andy Warhol, Roy Lichtenstein, Tom Wesselmann, dan
lain-lain. Maka pengertian pop art itu sendiri adalah suatu aktivitas produktif
yang dilakukan oleh para seniman kreatif yang menggunakan pemberian kesan
populersebagai hasil dari revolusi industri ekaligus pemanfaatan dari hasil
revolusi tersebut. 

b) Seni Optik
 Seni optik pada awal masa kemunculannya hanya meliputi seni dua dimensi dan
seni tiga dimensi saja, yang didukung pada dasar atau berdasarkan pada ilmu
optik, ilmu cahaya, dan ilmu warna untuk mengolah bentuk-bentuk tertentu yang

digunakan untuk mengeksploitasi dan juga mengeksplorasi fallibilitas mata


manusia. Seni optik pada umumnya berbentuk abstrak, formal, dan konstruktivis
melalui bentuk yang khas seperti geometrik dan pengulangan yang teratur, rapi,
teliti, sehingga dapat menimbulkan efek-efek yang penuh tipu daya terhadap mata
manusia dan mengecoh mata dengan ilusi ruang. Warna-warna yang dimunculkan
kebanyakan warna cerah atau ligthnes tinggi dengan memberikan batas pada hue
atau juga disebut saturation yang tajam dan tegas. Contoh seniman yang
bermunculan pada masa ini adalah Briget Riley, Yvaral, dan Reginal Neal.
Seniman ini lebih banyak mengolah garis yang memberikan efek after image
sebagai vibrasi kilauan pada mata.

c) Seni Konseptual
 Istilah konseptual merupakan sinonim dari idea art, conseptus dalam bahasa Latin
berarti pikiran, gagasan, atau juga ide di dalamnya. Istilah ini muncul pertama kali
pada yahun 1960 yang dikemukakan oleh Keinholz dan Herru Flint yang berasal
dari California. Jadi konseptual adalah sesuatu yang berkaitan dengan konsep.
Konsep atau ide adalah hal yang penting dalam penciptaan seni. Seni konseptual
ini mendapat kritikan dan sangat kontroversial karena lahirnya seni konseptual ini
membalikkan fakta dan segala kemapanan dalam seni yaitu nilai-nilai, gaya,
galeri, pasar seni, dan lain sebagainya. Para seniman yang bermunculan dengan
seni konseptualnya menggunakan semiotika, feminisme dan budaya populer
dalam berkarya, sehingga sangat berbeda, aneh, dan juga berlainan sekali dengan
karya-karya seni konvensional yang beredar saat itu. Karena itu konseptualisme
akhirnya menjadi paham pemikiran yang memayungi bentuk-bentuk seni yang
tidak berwujud piktorial dan skulptural seperti Body Art, Eart Art, Vidoe Art,
Performance Art, Process Art, Instalation Art dan lain sebagainya. Sejak
kehadiran seni konseptual ini batas-batas dalam seni secara fisik mulai kabur,
sebab seni konseptual mengakses hampir semua bentuk seni dan non seni.

d) Seni Kontemporer 
 Menurut teoretikus yang berkebangsaan Jerman yang bernama Udo Kulterman,
menurut dirinya pengertian kontemporer dekat dengan paham posmodern dalam
arsitektur, paham baru ini menentang kerasionalan modernisme yang dingin dan
berpihak pada simbolisme instingtif. Dalam terori yang bermunculan lebih baru
tercatat prinsip pluralisme yang terbanyak mendasari pengertian kontemporer
pada masa sekarang ini. Dari berbagai keterangan yang ada, maka dapat
ditentukan adanya dua paradigma pemahaman tentang aktivitas seni kontemporer.
Pertama, kelompok yang mementingkan aktivitas seni sebagai aktivitas mental
dari dalam diri senimannya. Kedua, kelompok yang mementingkan aktivitas seni
yang ditujukan bagi kepentingan masyarakat luas maupun masyarakat sekitanya.
Scruton melihat kecenderungan persepsi seperti itu sebagai sesuatu yang
menyulitkan dalam penilaian estetik dalam sebuah karya seni.

Anda mungkin juga menyukai