Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seni rupa adalah salah satu cabang kesenian, seni rupa merupakan ungkapan gagasan
dan perasaan manusia yang diwujudkan melalui pengolahan media dan penataan
elemen serta prinsip-prinsip desain.Seni rupa merupakan realisasi imajinasi yang
tanpa batas dan tidak ada batasan dalam berkarya seni.Sehingga karya seni tidak akan
habis dan kehilangan ide dan imajinasi.
Aliran seni rupa di bekadan menjadi 3 yaitu Aliran seni rupa modern, modern
dan postmodern. Aliran seni rupa modern dan pramodern merupakan aliran karya
seni yang berkembang pada zaman sesuai zamannya. Sesuai dengan namanya aliran
seni rupa pramodern berarti sebelum maju atau modern, maka seni rupa pramodern
berarti seni rupa sebelum jaman modern. Sedangkan seni rupa modern, adalah aliran
atau mazhab estetika pembaruan yang mengiringi perkembangan desain dan seni
rupa pada umumnya menjelang abad ke-20.
Dalam seni rupa murni,karya yang tercipta merupakan bentuk dua dimensi
dan tiga dimensi.Sehingga objek akan terus berubah tanpa batas sebagai tanda bahwa
seni itu universal.Dalam berkarya seni, tidak pernah ada kata salah dan juga tidak ada
yang mengatakan salah pada karya yang telah diciptakan.
Namun demikian, di dalam proses belajar maka harus dilakukan dengan
benar, sesuai dengan tujuan pembelajaran. maka, ketika belajar tentang seni rupa
tidak hanya bertujuan untuk berproses berkarya seni saja, karena selain itu juga
diharapkan dapat memberikan fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial, emosional serta
kemandirian. Oleh karena itu Makalah ini akan membahas tentang Aliran seni rupa
modern dan pramodern yang telah berkembang sesuai keadaan zamannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja contoh pengembangan dan pengelompokan dari aliran seni rupa
pramodern?
2. Bagaimana pengertian dari aliran seni rupa modern?
3. Bagaimana fungsi dan tujuan dari moderenisme?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengembangan dan pengelompokan dari aliran seni rupa
pramodern.

1|Page
2. Untuk mengetahui pengertian dari aliran seni rupa modern.
3. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan dari moderenisme.

D. Manfaat
1. Dapat mengetahui pengembangan dan pengelompokan dari aliran seni rupa
pramodern.
2. Dapat mengetahui pengertian dari aliran seni rupa modern.
3. Dapat mengetahui fungsi dan tujuan dari moderenisme.

2|Page
BAB II

PEMBAHASAN

A. SENI RUPA PRAMODEREN

Seni rupa pramodern merupakan babakan sejarah dalam seni rupa sebelum zaman
industri. Dilihat dari arti kata pramodern yang berarti sebelum maju atau modern
maka seni rupa pramodern berarti seni rupa sebelum jaman modern. Seni rupa terus
mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan kebudayaan manusia, dan
dapat kita lihat baik dari aspek kesejarahan , aspek konseptual, maupun aspek
kebentukan. Seni rupa pramodern dapat dikelompokkan menjadi primitivisme,
naturalisme, realisme, dan dekorativisme.

1. Primitivisme
Primitivisme adalah corak karya seni rupa yang memiliki sifat bersahaja, naif,
sederhana, spontan, jujur, baik dari segi penggarapan bentuk maupun pewarnaan.
Aliran primitivisme cenderung berlandaskan pada sebuah objektivitas yang
diinginkan. Ciri-ciri aliran primitivisme antara lain:

a. menggambarkan sebuah subjek dengan bagian yang sangat datar dan


cenderung sangat sederhana
b. terikat dengan kehidupan manusia zaman dahulu yang cenderung
primitiv.

2. Naturalisme
Naturalisme adalah corak karya seni rupa yang teknik pelukisannya berpedoman
pada peniruan alam untuk menghasilkan karya seni. Aliran naturalisme mencoba
memvisualisasikan sebuah keadaan alam ke atas sebuah kanvas. Sehingga seniman
terikat sekali pada hukum proporsi, anatomi, perspektif, dan teknik pewarnaan untuk
mencapai kemiripan sesuai dengan perwujudan objek yang dicerap mata. Tokoh-

3|Page
tokohnya antara lain Abdullah SR, Wakidi, Pirngadi, Basoeki Abdullah, Trubus,
Dullah, Rustamadji, Wahdi, dan lain-lain.

Ciri-ciri aliran naturalisme antara lain :

a. tema alam lingkungan yang memiliki potensi tinggi


b. mengutamakan unsur-unsur keindahan sehingga hanya keadaan alam tertentu
yang menjadi objek lukisan
c. tidak banyak melibatkan ekspresi melainkan sebuah objektif yang nyata
d. cenderung selalu menampilkan unsur alam yang objektif.

3. Realisme
Aliran realisme cenderung menghasilkan karya yang mengungkapkan fenomena
nyata yang terjadi di alam dan kehidupan yang dialami secara objektif. Aliran seni
rupa ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari naturalisme. Intisari filosofinya
menunjukkan keyakinan seniman terhadap realitas duniawi yang kasat mata sebagai
objek penciptaan karya seni.

Pada umumnya realisme dibedakan menjadi beberapa katagori. Misalnya realisme


sosialis (yang cenderung mengungkapkan adegan-adegan kehidupan manusia yang
serba sengsara, getir, dan pahit). Dalam pengertian murni aliran realis berusaha
melukiskan keadaan secara nyata, seniman realis memandang dunia ini tanpa ilusi,
mereka menciptakan karya seni rupa yang nyata menggambarkan apa-apa yang nyata
dan benar-benar ada di dunia ini.

Tokoh-tokoh realisme di Indonesia antara lain Raden Saleh (realisme romantis), S.


Soedjojono, Dullah, Rustamadji (realisme fotografis) Dede Eri Supria, Ronald
Manullang (Realisme Baru).

Ciri-ciri aliran realisme antara lain

4|Page
a. cenderung sesuai dengan fakta-fakat dan sesuai dengan perbuatan alam
b. tidak berlebihan dalam hal warna dan keindahan seni
c. cenderung meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat menyerupai bentuk
aslinya.

4. Dekorativisme
Karya seni rupa dekoratif senantiasa berhubungan dengan hasrat menyederhanakan
bentuk dengan jalan mengadakan distorsi, ciri-cirinya bersifat kegarisan, berpola,
ritmis, pewarnaan yang rata, dan secara umum mempunyai kecenderungan kuat
untuk menghias. Tujuan dan sifat hias ini menyebabkan keindahan rupa dekoratif
termasuk kategori seni yang mudah dicerna oleh masyarakat.
Karya seni rupa dekoratif dapat diklasifikasi menjadi dua bagian utama, yakni
dekoratif figuratif, dan dekoratif geometris. Dekoratif figuratif biasanya ditandai
dengan penggambaran wujud figur atau bentuk-bentuk di alam yang kita kenali.
Seperti misalnya pemandangan, pasar, kota, hewan-hewan di tengah rimba, lukisan
kehidupan sehari-hari, dan lain sebagainya. Dekoratif geometris adalah karya-karya
seni rupa yang bebas dari peniruan alam, perwujudannya merupakan susunan motif,
bentuk, atau pola tertentu di tata sedemikian rupa sehingga memiliki kapasitas untuk
membangkitkan perasaan keindahan dalam diri pengamatnya.

5|Page
B. SENI RUPA MODERN (Kontemporer)

1.   Pengertian
Modernisme adalah aliran atau mazhab estetika pembaruan yang mengiringi
perkembangan desain dan seni rupa pada umumnya menjelang abad ke-20. Pada
perkembangan akhir modernisme, cenderung mengagungkan fungsi menjadi nafas
utama paham ini, terbukti hanya menampilkan bentuk kaku, kering dan mengakui
seniman sebagai “MANUSIA JENIUS”. 

Setiap karya seni modern selalu disertakan nama senimannya tersebut. Karya seni
modern cenderung mengedepankan kesederhanaan dan bersifat universal.

2.    Ciri-ciri dan Unsur Modernisme (Desain dan Seni Rupa)

a.    Ciri-ciri seni modern (Desain dan Seni Rupa)

1) Minimalis
2) Rasionalitas/Rationality
3) Dominant bentuk-bentuk geometris
4) Tidak ada unsur ornament
5) Univeesal
6) Fungsionalitas diprioritaskan
7) Orisinalitas/kemurnian/purity
8) Penguatan dalam konsep
9) Kreativitas
10) Memutus hubungan dengan sejarah

b.    Unsur-unsur Modernisme

1) Eksperimen
2) Pembaruan (Inovation)
3) Kebaruan (Novelty)
4) Orisinalitas 

3.    Fungsi dan Tujuan Seni Modern

a. Memberi warna baru terhadap kebutuhan manusia baik secara fisik maupun
psikis

6|Page
       Fisik : Munculnya bentuk-bentuk desain arsitektur yang baru dan desain-
desain lainnya seperti            alat-alat transportasi, fashion dll

       Psikis: Mengurangi kejenuhan penikmat karya seni, karena muncul


berbagai aliran baru seperti            pada seni lukis dan cabang seni lainnya. 

b. Meningkatkan popularitas para seniman, karena seni modern  selalu


menyertakan nama                        senimannya pada setiap karya yang
diciptakan.
c. Memberikan kemudahan masyarakat, karena banyak penemuan-penemuan
baru dari hasil                  eksperimen para seniman modern.

7|Page
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

 Seni rupa pramodern merupakan seni rupa sebelum jaman modern.


Seni rupa pramodern dapat dikelompokkan menjadi primitivisme,
naturalisme, realisme, dan dekorativisme.
Cabang-cabang seni pramodern tersebut memiliki ciri-ciri dan keunikan
masing2
- Primtivisme memiliki sifat bersahaja, naif, sederhana, spontan,
jujur, baik dari segi penggarapan bentuk maupun pewarnaan
- Naturalisme adalah corak karya seni rupa yang teknik
pelukisannya berpedoman pada peniruan alam untuk
menghasilkan karya seni
- Realisme menghasilkan karya yang mengungkapkan fenomena
nyata yang terjadi di alam dan kehidupan yang dialami secara
objektif.
- Dekoratif berhubungan dengan hasrat menyederhanakan bentuk
dengan jalan mengadakan distorsi, ciri-cirinya bersifat kegarisan,
berpola, ritmis, pewarnaan yang rata, dan secara umum
mempunyai kecenderungan kuat untuk menghias
 Seni modern
adalah aliran atau mazhab estetika pembaruan yang mengiringi
perkembangan desain dan seni rupa pada umumnya menjelang abad ke-20.
seni modern tentunya juga mempunyai ciri-ciri, unsur-unsur, fungsi dan
tujuan tertentu.

B. Saran

Menyadari bahwa penulis jauh dari kata sempurna kedepannya


penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas
dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat
dipertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap pembahasan juga
bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasa makalah yang telah
dijelaskan.

8|Page
Daftar Pustaka

http://novaardinata23.blogspot.com/

9|Page

Anda mungkin juga menyukai