Disusun oleh:
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Hydrilla verticillata merupakan jenis tumbuhan yang
berwarna hijau, sehingga terkandung banyak klorofil di
dalamnya. Hydrilla verticillata memiliki kandungan klorofil
total sebesar 4,43 mg/L, karotenoid 0,92 mg/L dan
vitaminC 4,70 mg/30g (Kurniawan, 2010). Menurut Tanor
(2004) Tumbuhan ini seluruh bagian tubuhnya tenggelam
di bawah permukaan air dan mempunyai permukaan tubuh
yang sangat luas. Kandungan nutrisi hydrilla verticillata
yaitu 1,74% protein, 0,54% lemak, 1,82% serat kasar,
1,51% abu, 3,97% karbohidrat dan 90,42% air.
Senyawa kimia yang terdapat pada tumbuhan Hydrilla
verticillata sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia,
salah satunya adalah zat antioksidan yang berperan penting
dalam pencegahan oksidasi yang disebabkan oleh radikal
bebas yang dapat menyebabkan berbagai penyakit
karsinogenik dan panuan (Yan, dkk. 1998 dalam Ikfi, dkk.
2017). Berdasarkan penelitian yang dilakukan Pal dan
Nimse (2006) Hydrilla memiliki kandungan saponin, β-
karoten, vitamin, dan mineral. Peenelitian lain yang
dilakukan Kensa dan Neelamegam (2015) menyebutkan
2
hasil skrining Hydrilla mengandung senyawa flavonoid,
glikoida, saponin, dan steroid/terpenoid.
Fraksi-fraksi hasil pemisahan kromatografi kolom
dimonitoring menggunakan kromatografi lapis tipis untuk
melihat noda dengan Rf yang sama. Mulyani, dkk., (2013)
menyatakan bahwa fraksi-fraksi yang memiliki noda dan
nilai Rf (reterdation factor) yang sama pada kromatografi
lapis tipis digabung dan diuapkan pelarutnya sehingga
didapatkan fraksi yang lebih sederhana. Hasil monitoring
secara KLTA dilihat profil pemisahan komponennya pada
plat KLT. Menurut penelitian yang dilakukan Baderos, dkk
(2017) monitoring dengan kromatografi lapis tipis
menunjukkan variasi eluen terbaik yaitu 17:3 karena
menghasilkan lebih banyak pemisahan senyawa steroid
yang ditandai dengan semakin banyaknya noda tunggal
yang dihasilkan.
Fraksi n-heksana dan isolat steroid yang diperoleh akan
diidentifikasi menggunakan spektrofotometer LC-MS untuk
mengetahui jenis steroid yang terdapat pada Hydrilla
verticillata. Bauzidi, dkk. (2014) melakukan penelitian pada
alga coklat Cytoseira foeniculacea dengan hasil deteksi
steroid dengan golongan fukosterol. Lopez, dkk. (2011)
meneliti kandungan steroid pada rumput laut, salah satunya
alga merah (Rhodophyceae) dengan memunculkan sinyal
3
pada steroid jenis desmosterol, kampesterol, kolesterol,
fukosterol, β-sitosterol, dan stigmasterol.
B. Tujuan penelitian
Untuk mengetahui hasil identifikasi senyawa aktif
steroid menggunakan LC-MS dari hasil pemisahan senyawa
steroid dengan Kromatografi Kolom.
C. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
ilmiah kepada masyarakat mengenai potensi antioksidan
isolat steroid Hydrilla Verticillata sehingga dapat
dimanfaatkan pada masyarakat luas dan di bidang
farmakologi.
4
BAB II
ISI
6
Ion yang dihasilkan kemudian menuju pipa kapiler dan
menuju penganalisa masa. LC-MS digunakan untuk menganalisa
senyawa yang sangat nonpolar dengan laju alir rendah.
Penganalisa masa yang digunakan yaitu analisa massa
Quandropole, metode ini terdiri atas empat batang paralel yang
diatur dalam persegi yang ditengah persegi dialirkan ion analit.
Bidang ini digunakan untuk menentukan rasio massa dari
senyawa yang dianalisa dapat melewati bagian filter dengan
waktu tertentu.
8
Tabel 1.1 menunjukkan kelimpahan, kepolaran, dan berat
molekul senyawa pada isolat steroid fraksi n-heksana Hydrilla.
Senyawa dengan kelimpahan terbesar adalah senyawa β-
Sitosterol. Nilai kelimpahan diperoleh dari nilai luas areanya atau
Automatic Area (AA) dengan nilai sebesar 4911. Kepolaran dari
suatu senyawa dapat dilihat dari waktu retensinya, semakin tinggi
waktu retensi maka senyawa semakin non polar dan sebaliknya.
Senyawa β-Sitosterol mempunyai waktu retensi yang lebih besar
dari senyawa stigmasterol. Berat molekul senyawa β-Sitosterol
sebesar 397 m/z dan stigmasterol 395 m/z. Hasil tersebut juga
memiliki kemiripan dengan penelitian yang dilakukan Mardaneni
(2017), yang telah berhasil mengidentifikasi lima senyawa
golongan steroid yang beberapa diantaranya β-Sitosterol dan
stigmasterol dari isolat steroid fraksi etil asetat alga merah
dengan nilai m/z masing-masing sebesar 397 dan 395.
9
Gambar 1.2 Kromatogram LC-MS/MS isolat steroid Hydrilla
verticillata
10
Gambar 1.3 Struktur ion prekusor dan ion produk
“dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit lalu Kami
tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan.”
14
BAB III
PENUTUP
D. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan yaitu “Hasil identifikasi isolat senyawa steroid
Hydrilla verticillata dengan dengan LC-MS/MS
menghasilkan dua nilai m/z yaitu 397 dan 395 yang
menunjukkan adanya senyawa steroid jenis β-sitodterol dan
Stigmasterol”.
E. Saran
Isolasi senyawa steroid dari Hydrilla verticillata perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut agar pemisahan senyawa
yang didapatkan lebih murni. Selain itu perlu dilakukan
penambahan uji antibakteri agar diketahui manfaat lain dari
senyawa steroid dan perlu dilakukan identifikasi
menggunakan instrument 1H-NMR dan 13C-NMR untuk
mengetahui eludasi stuktur senyawa yang diisolasi.
15
DAFTAR PUSTAKA
Sumber buku :
Marer, P.J., dan Garvey, K.K. 2001. Aquatic Pest Control. USA:
University of California.
Sumber jurnal :
Pereira, C. M.P., Nunes, C. F. P., Villela, L. Z., Streit, N. M., Dias, D.,
Pinto, E., Gomes, C.B., dan Colepicolo, P. 2016. Extraction Of
Sterols In Brown Macroalgae From Antartica And Their
Identification By Liquid Chromathigraphy Coupled With
Tandem Mass Spectrometry. J. appl Phycol.
Xiao, Y., Wang, Y.-L., Gao, S.-X., Sun, C., & Zhou, Z.-Y. (2007).
Chemical Composition of Hydrilla Verticillata (L. f.) Royle in
Taihu Lake. Chinese Journal of Chemistry, 25(5), 661–665
16
Sumber internet :
17