Anda di halaman 1dari 46

Alfin Alfaisal ( A 163 018)

Anjar Nurhayani Sari ( A 163 018)


Margaretha Andhika Dian Anjator ( A 163 018)
Marianus Balamakin ( A 163 018)
Novia El Azmi ( A 163 012)
Sofyan ( A 163 018)
FITOKIMIA
1. Kataria S, Beniwal p, Middha A. Gas
chromatography-mass spectrometry:
applications.International Journal of
Pharmaceutical & Biological Archives,2011 ;
2(6):1544-1560
2. Chatwal GR, Anand K, Instrumental
methods of Chemical analysis: 2.272, 2.673
Kromatografi gas spektrometer massa (GC-MS)
adalah metode yang mengkombinasikan
kromatografi gas dan spektrometri massa sebagai
detektornya untuk mengidentifikasi senyawa
yang berbeda dalam analisis sampel.
Liquid Chromatography Mass Spectrometri (LC-
MS) adalah teknik analisis yang menggabungkan
kemampuan pemisahan fisik dari kromatografi
cair dengan spesifisitas deteksi spektrometri
massa.
Untuk menganalisis sejumlah senyawa secara
kuantitatif berdasarkan interaksi relatif dengan
lapisan kimia partikel-partikel (fase diam) dan
elusi pelarut melalui kolom (fase gerak) .
Komponen elusi dari kolom kromatografi
kemudian diteruskan ke sperktrofotometer
masa melalui antarmuka
1. Kromatografi GC-MS
Pada metode analisis GCMS (Gas
Cromatografy Mass Spektroscopy) adalah
dengan membaca spektra yang terdapat
pada kedua metode yang digabung
tersebut.
Spektroskopi Massa (Mass Spectrometry),
Umumnya spektrum massa diperoleh
dengan mengubah senyawa suatu sample
menjadi ion-ion yang bergerak cepat yang
dipisahkan berdasarkan perbandingan
massa terhadap muatan.
Prinsip dari metode ini adalah membuat senyawa
menjadi volatil berdasar atas partisi atau
adsorpsi komponen yang dianalisis di antara dua
fasa yaitu fasa gerak dan fasa diam kemudian
dengan detektor MS dapat diketahui berat
molekul senyawa.
Output yang dihasilkan oleh instrumen GC-MS
adalah tak lain hasil dari masing-masing spektra.
Untuk spektra GC, informasi terpenting yang
didapat adalah waktu retensi dan AUC untuk
tiap-tiap senyawa dalam sampel. Sedangkan
untuk spektra MS, bisa diperoleh informasi
mengenai massa molekul relatif dari senyawa
sampel tersebut.
a. Carrier Gas Supply
Gas pembawa (carrier gas) pada
kromatografi gas sangatlah penting. Gas yang
dapat digunakan pada dasarnya haruslah
inert, kering, dan bebas oksigen. Kondisi
seperti ini dibutuhkan karena gas pembawa
ini dapat saja bereaksi dan dapat
mempengaruhi gas yang akan dipelajari atau
diidentifikasi.
b.Injeksi Sampel
Sejumlah kecil sampel yang akan dianalisis
diinjeksikan pada mesin menggunakan
semprit kecil. Jarum semprit menembus
lempengan karet tebal (Lempengan karet ini
disebut septum) yang mana akan mengubah
bentuknya kembali secara otomatis ketika
semprit ditarik keluar dari lempengan karet
tersebut.
c. Kolom
Ada dua tipe utama kolom dalam
kromatografi gas-cair. Tipe pertama, tube
panjang dan tipis berisi material padatan;
Tipe kedua, lebih tipis dan memiliki fase
diam yang berikatan dengan pada bagian
terdalam permukaannya
sumber ion
Molekul-molekul yang melewati sumber ion ini diserang
oleh elektron, dan dipecah menjadi ionion
positifnya. Tahap ini sangatlah penting karena untuk
melewati filter, partikel-partikel sampel haruslah
bermuatan.
Filter
Selama ion melui rangkaian spekstroskopi massa, ion-
ion ini melalui rangkaian elektromagnetik yang
menyaring ion berdasarkan perbedaan masa. Para
ilmuwan memisahkan komponen-komponen massa
untuk kemudian dipilih yang mana yang boleh
melanjutkan yang mana yang tidak (prinsip
penyaringan).
Detektor
Selama proses, sejumlah ion-ion dan elektron-elektron
dihasilkan dalam nyala. Kehadiran ion dan elektron dapat
dideteksi. Seluruh detektor ditutup dalam oven yang lebih
panas dibanding dengan temperatur kolom. Hal itu
menghentikan kondensasi dalam detektor.
1. MOBILE PHASE
a) Gas
2. STATIONARY PHASE
Padatan (kromatografi gas-padat) sejumlah kecil
padatan inert misalnya karbon teraktivasi,
alumina teraktivasi, silika gel atau saringan
molekular diisikan ke dalam tabung logam gulung
yang panjang (2-10 m) dan tipis.
cairan (kromatografi gas-cair)Kromatografi
gas-cair, biasanya digunakan cairan bertitik didih
tinggi dan proses serapannya lebih banyak
berupa partisi. Misalnya ester seperti ftalil
dodesilsulfat yang diadsorbsi di permukaan
alumina teraktivasi, silika gel atau penyaring
molecular.
1. Efisien, resolusi tinggi sehingga dapat
digunakan untuk menganalisa partikel
berukuran sangat kecil seperti polutan didalam
udara
2. Aliran fase gerak (gas) sangat terkontrol dan
kecepatannya tetap
3. Pemisahan fisik terjadi didalam kolom yang
jenisnya banyak sekali, panjang dan
temperaturnya dapat diatur
4. Sangat mudah terjadi pencampuran uap sampel
kedalam fase gerak
5. Analisis cepat, biasanya hanya dalam hitungan
menit
1. Hanya untuk senyawa yang mudah menguap
2. Tidak mudah dipakai untuk memisahkan
campuran dalam jumlah besar
3. Fase gas dibandingkan sebagai fase cair
tidak bersifat reaktif terhadap fase diam
dan terlarut
teknikkromtografi analisis yang berguna
untuk memisahkan ion atau molekul yang
dilarutkan dalam pelarut (fase gerak berupa
cairan) pada fase diam berdasar perbedaan
dalam adsorpsi, pertukaran ion, partisi atau
ukuran.
1. adsorpsi
Proses pemisahan bahan dari suatu campuran
dengan pengikatan bahan tersebut pada
seluruh bagian adsorben cair yang diikuti
dengan pelarutan
Liquid Chromatography Mass Spectrometri
adalah teknik analisis yang menggabungkan
kemampuan pemisahan fisik dari kromatografi
cair dengan spesifisitas deteksi spektrometri
massa.

Data LC-MS dapat digunakan untuk


memberikan informasi tentang berat molekul,
struktur, identitas dan kuantitas sampel
tertentu.
1. Mobile phase
a) contoh fase gerak yang bersifat non-polar
adalah n-heksana
b) Contoh fase gerak yang bersifat polar
adalah air, asetonitril dan isopropanol
Stationary phase
a) fase diam yang bersifat polar adalah diol,
amino dan silika
b) contoh fase diam yang bersifat non-polar
adalah C18 (ODS), C8, phenyl, TMS dan
cyano (CN)
1. HPLC
Kerja HPLC pada prinsipnya
adalah pemisahan analit-analit
berdasarkan kepolarannya,
alatnya terdiri atas kolom
(sebagai fasa diam) dan larutan
tertentu sebagai fasa geraknya.
2. Sumber ion
Beberapa sumber ion yang digunakan
dalam LC-MS dalam Scripp 2014 yaitu:
Ionisasi elektrospray (ESI)
Ionisasi elektrospray (ESI) adalah
metode yang digunakan untuk
analisis peptida, protein, karbohidrat,
oligonukleotida kecil, polimer
sintetis, dan lipid.
Ionisasinanoelektrospray (nanoESI)
Elektrospray aliran
rendah disebut juga nanoelektrospray (na
noESI) adalah variasi
pada ESI, dimana jarum semprot dibuat sa
ngat kecil dan diposisikan dekat
dengan pintu masuk
ke analisis massa sehingga jumlah sampel
yang dibutuhkan menjadi sedikit.
Ionisasi kimia tekanan atmosfer (APCI)
APCI menjadi sumber ionisasi penting
karena menghasilkan ion langsung
darilarutan dan mampu menganalisis senyawa
yang relatif nonpolar.
Fotoionisasi tekanan atmosfer (APPI)
Fotoionisasi tekanan atmosfer (APPI) menjadi
sumber ionisasi penting
karenamenghasilkan ion langsung
dari larutan dengan latar belakang relatif
rendah dan mampu menganalisis senyawa yang
relatif nonpolar.
3. Analisis Massa
Ada empat jenis umum dari analisis massa yang
dapat digunakan untuk pemisahan
ion dalam spektrometri massa (Chemwiki
2014).
Quadrupole Analisis Massa
Quadrupole adalah analisis massa yang
menggunakan medan listrik untuk
memisahkan ion. Quadrupole terdiri atas 4 bat
ang/tiang yang paralel, di mana batang yang
berdekatan memiliki
polaritas tegangan yang berlawanan.
TOF (Time of Flight) Analisis Massa
Prinsip-prinsip dasar analisis massal
menggunakan TOF analisis massa relatif
mudah jika dibandingkan
dengan banyak perangkat analisis massa lain
nyadimana ion
diambil (atau diproduksi) dalam ledakan
singkat atau paket dalam sumber ion dan
dikenakan tegangan percepatan
Quadrupole Ion Perangkap Analisis
Massa
Analisis ini menggunakan prinsip yang
sama
seperti analisis quadrupole dengan
menggunakan medan listrik untuk
pemisahan ion.
Ion Cyclotron Resonance (ICR)
ICR adalah perangkap ion yang
menggunakan medan magnet
untuk menangkap ion ke dalam orbit
di dalamnya
4. Detektor
Setelah ion keluar dari analisis massa, ion tersebut
harus dideteksi dan diubah menjadi sinyal yang
dapat digunakan
Detektor titik: ion tidak spasial
diselesaikan dan berurutan menimpa detektor
yang terletak pada satu
titik dalam geometri spektrometer.
Detektor array: ion secara
spasial diselesaikan dan semua ion tiba secara
bersamaan(simultan atau dekat) dan dicatat di
sepanjang pesawat menggunakan bank detektor.
LC/MS TIC profile from
the analysis of a protein
tryptic digest using two
related but different
HPLC column packings.
Dapat mengananalisis lebih luas berbagai komponen, seperti
senyawa termolabil, polaritas tinggi atau bermassa molekul
tinggi, bahkan juga protein
Spesifisitas.hasil analisis yang khas dan spesifik diperoleh dari
penggunaan spektrometermassa sebagai detektor.2.

Aplikasi yang luas dengan sistem yang praktis.berebda dengan


GCMS sebagai spektrometer
massa klasik.penerapan LCMS tidak terbatas untuk molekul
volatil(biasanya dengan berat
molekul di bawah 500Da.mampu mengukur analit yang
polar,selain itu persiapan sampelcukup sederhana tanpa adanya
teknik derivatisasi.3.
Fleksibilitas .pengujian yang berbeda dapat dikembangkan
dengan tingkat fleksibilitas yangtinggi dan waktu yang singkat.4.
Kaya informasi.sejumlah data kuantitatif maupun kualitatif dapat
diperoleh .hal inidisebabkan seleksi ion yang sangat cepat.dengan
banyak parameter.
1. Kerumitan dalam pengelolaannya
(pengopersiannya)
2. Tidak bisa digunakan untuk senyawa
senyawa berukuran besar
3. Biaya mahal
GC-MS dan LC-MS biasanya menggunakan
mekanisme yang sama sekali berbeda untuk
ionisasi.Dalam GC-MS sampel biasanya
terionisasi langsung (EI), maupun tidak
langsung (CI) oleh berkaselektron. Elektron
berenergi tinggi menyebabkan pembentukan
ion radikal bebas. Ini adalah ionkarena mereka
telah kehilangan elektron, sehingga mereka
memiliki massa yang sama sebagaiorangtua,
tetapi ganjil elektron.
Gc ms dan lcms sama sama mengggunakan
mass spectrometri yang digunakan untuk
menganalisa molekul dengan ukuran relatif
kecil
Bagaimana suatu senyawa dapat divolatilkan?
Dengan derivatisasi,yaitu proses kimiawi untuk mengubah suatu senyawa menjadi
senyawa lain yang mempunyai sifat-sifat yang sesuai untuk dilakukan analisis
menggunakan kromatografi gas (menjadi lebih muah menguap) untuk meningkatkan
volatilitas senyawa non volatile. Senyawa-senyawa dengan berat molekul rendah
biasanya tidak mudah menguap karena adanya daya tarik-menarik antar molekul antara
gugus-gugus polar ini ditutup dengan cara derivatisasi. Membuat senyawa volatile
berdasarkan atas partisi atau adsorpsi komponen yang dianalisis diantara dua fasa,
yaitu fasa gerak dan fasa diam kemuadian dengan detector MS dapat diketahui berat
molekul senyawa.

Pada GC ada dua tipe kolom yaitu gas-cair, gas-padat. Bagaimana cara injeksi sampel
pada gas-padat?
Injeksi sampelnya sama secara umum yaitu memasukkan cuplikan melewati injektor.
dipikir mungkin cuplikannya padat jadi bingung cara injeksi sampel. Yang membedakan
hanyalah fase diam dimana Fase diam pada KGP adalah butiran-butiran adsorben padat
dan KGC sebagai fase diamnya adalah cairan yang disalut tipis pada permukaan butiran
padat sebagai pendukung dan untuk fase geraknya sama yaitu gas
LC
Ada detector Titik dan assay. maksudnya itu apa? kapan memiliha memakai assay
atau titik dan kerugian dan keuntungan?
Detektor titik merupakan detektor yang digunakan untuk senyawa obat yang dapat menyerap sinar
UV/Vis dengan panjang gelombang 190-800 nm yang mana akan ada kecederungan puncak-puncak yang
tidak terdeteksi dan terjadinya pergeseran puncak-puncak kromatogram sedangkan detektor array
dapat memberikan kumpulan kromatogram secara simultan pada panjang gelombang yang berbeda
dalam sekali proses (biasanya 190-400), yang mana panjang gelombang dapat diatur sesuai keinginan.
Dengan demikian PDA memberikan lebih banyak informasi komposisi sampel dibanding detektor UV-Vis

Fenomena antarmuka(gambar)
Prinsip pengerjaan apakah sama? Mana yang efisien dari ke-3 nya?
Antarmuka atau interface merupakan penghubung antara gc/lc dengan ms.Ada 3 jenis interface:
Vakum,Membran, Membran+vakum
Dari ketiga jenis interface diatas, jenis ke 3 adalah yang paling efektif dan efisien karena dengan
adanya membran akan mempermudah pemisahan dan vakum akan menyebabkan perbedaan
tekanan yang dapat mempercepat proses pemisahan molekul senyawa yang akan di analisis
dengan pelarutnya.
Berapa jumlah sampel yg diinjeksikan pada GC?
Karena GC sangat sensitive, biasanya cuplikan atau sampel yang di injeksikan pada waktu kita
mengadakan analisa 0,5-50ml gas dan 0,2-20ml untuk cairan.

Apakah semua zat bisa divolatilkan? syarat suatu senyawa bisa di volatilkan?
Senyawa-senyawa yang dapat divolatilkan adalah senyawa-senyawa yang memiliki ikatan
hydrogen (H-O), yakni dengan cara melakukan pemutusan terhadap sebagian dari ikatan hydrogen
itu sendiri sehingga senyawa tersebut dapat mudah menguap, namun pemutusan ikatan hydrogen
ini membutuhkan energi yang cukup besar.
Dari pernyataan 95% senyawa bahan alam bisa di volatilkan kapan memilih memakai LC
dan GC jika 95% senyawa bahan alam bisa di volatilkan ?
Senyawa alam hampir 95% dapat diderivatisasi, sehingga alasan pemilihan metode analisis dengan
LC atau GC adalah antara lain :
1. Jumlah sampel,
2. GC hanya dapat untuk menganalisa sampel dalam jumlah yang kecil, dan LC dapat
menganalisa sampel dalam volume yang lebih besar dari GC,
3. Termostabil,
4. Apabila senyawa induk maupun derivatnya bersifat termostabil maka dapat dianalisis dengan
GC, apabila bersifat termolabil maka metode yang dipilih adalah LC

Anda mungkin juga menyukai