Anda di halaman 1dari 9

S

PENGAMATAN FUNGI
Anggi Natasya1,Angela Emika Aprildas Nadeak 1, Fahira Azhara1, Harmenita TP.Bolon
1
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Meda

angelaapril21@gmail.com

Abstrak
Mengamati fungi sangat penting untuk identifikasi jenis-jenis fungi yang ada di lingkungan
sekitar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengenal keanekaragaman fungi mikroskopis serta mengamati
struktur dan perananya. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium biologi Universitas Negeri Medan.
Sampel yang digunakan adalah tempe, roti berjamur, dan bonggol jagung berjamur ,Tape singkong dan
nasi berjamur. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode penelitian observasi
langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tempe ditemukan Rhizopus oryzae, pada roti
berjamur ditemukan Rhizopus stolonifer, pada tape singkong ditemukan Saccaromyces cereviciae, pada
bonggol jagung berjamur ditemukan Aspergillus flavus, pada nasi berjamur ditemukan Rhizopus
oligosporus. Simpulan penelitian ini adalah Rhizopus oryzae terdapat pada tempe, Rhizopus stolonifer
terdapat pada roti berjamur, Saccaromyces cereviciae terdapat pada tape singkong, Aspergillus flavus
terdapat pada bonggol jagung berjamur, dan Rhizopus oligosporus terdapat pada nasi berjamur.

PENDAHULUAN akar tanaman tingkat tinggi. Fungi memiliki


filamen terbuat dari hifa bercabang
Fungi adalah heterotrof penghasil spora
membentuk thallus di sebut sebagai
yang memiliki kitin,suatu polisakarida
miselium. Mereka menunjukkan baik
nitrogen,dalam dinding sel nya . Beberapa
metode reproduksi aseksual maupun
fungi hidup sebagai sel tunggal,umumnya
seksual. Jamur yang lebih tinggi
disebutsebagaikhamir.bagaimanapun,kebany
menghasilkan tubuh buah setelah reproduksi
akan fungi berupa multiseluler
seksual. (A.S. RAO, 2006)
(starr,dkk.2012)
Berdasarkan klasifikasi terbaru,
Jamur adalah ragi, yang telah
terdapat lima kelompok jamur yaitu
dipelajri secara luas untuk biokimia dan
Chytridiomycota, Zgyomucota,
penggunaan industri. Fitur utama dari
Glomeromycota, Ascomycota, dan
berbagai kelas jamur adalah menghasilkan
Basidiomycota. Berdasarkan bentuk badan
mikoriza yang terjadi secara simbiosis di
buahnya jamur dibedakan meenjadi jamur Dimana reproduksi secara aseksual dual
Makro dan Mikro. Jamur makro adalah dengan cara fragmentasi dan seksual dengan
jamur yang badaan buaahnya bisa terlihat cara perkawinan antara Huda yang berbeda
jelas tanpa alat bantu (mikroskop), jenis (Diah,2004).
sedangkan jamur mikro untuk melihat
Aspergillus adalah jamur yang termasuk
bentuk fisiknya menggunakan alat bantu.
dalam divisi ascomycota. Jamur ini bersifat
(purwanto,dkk.2017)
saprofit (parasit) pada tumbuhan ataupun
Jamur atau fungi merupakan makanan. Aspergillus adalah jamur yang
organisme tidak ber klorofil dan bersifat berbentuk filamen panjang bercabang.
heteretrof. Berdasarkan ukurannya, ada Dalam perkembangannya biakannya
jamur mikroskopis dan makroskopis. menghasilkan atau membentuk miselia dan
Beberapa jenis jamur ada yang bersifat kaniodipora pembentuk spora. Spora jamur
parasit dan inangnya, dan ada pula yang ini bergerak bebas diudara sehingga tidak
bersifat mutualisme atau saling dapat dihindarkan apabila terhirup
menguntungkan(Ganjar, 2006) (Uswatun,2017).

Jamur bereproduksi dengan cara Dari praktikum ini praktikan dapat


seksual dan aseksual (spora), keduanya merumuskan masalah yaitu:
biasanya dilakukan dengan skala yang besar.
1. Jenis jamur apa saja yang ditemukan pada
Ascospores seksual diproduksi dalam
sampel?
beberapa struktur jamur seperti kantung
yang disebut ascus.(purwanto,dkk.2017) 2. Bagaimana struktur jamur (fungi) pada
sampel?
Jamur roti termasuk jamur jenis
zygomycota. Jamur ini terdiri dari juga yang Tujuan penelitian ini adalah untuk

tidak bersekat. Bagian tertentu dari hifa mengenal keanekaragaman fungi

berdiferensiasi membentuk sporagium, mikroskopis serta mengamati struktur dan

dimana sporagium adalah penghasil spora perananya.

vegetatif. Zygomycota sebagian besar hidup METODE PENELITIAN


sebagai saprofit (parasit) diranah makanan
Penelitian dilakukan pada bulan
ataupun sisa sampah organik. Zygomycota
februari 2020 di laboratorium biologi
berefroduksi secara seksual dan aseksual.
Universitas Negeri Medan. Jenis penelitian didapatkan dengan pemeriksaan
ini adalah penelitian deskriptif. Pengambilan mikroskopis berupa pemeriksaan setiap
sampel dilakukan di asrama jamur pada sampel yang akan diteliti.
widuri,sunggal,sidorejo,dan jl.William Langkah pertama adalah mengambil sedikit
Iskandar Medan. Pengambilan data jamur pada sampel menggunakan jarum
dilakukan dengan cara mendokumentasikan pentul dan letakkan diatas objek glass.
Spesies yang ditemukan pada mikroskop Selanjutnya teteskan air 1 tetes Setelah itu
menggunakan kamera handphone . Alat tutup dengan cover glass dan amati
yang digunakan adalah mikroskop dan menggunakan mikroskop dengan lensa
perlengkapannya, pipet tetes, jarum pentul, objektif 10/0. Langkah ini dilakukan pada
handphone, dan tissue. Bahan yang semua sampel yang akan diamati. Hasil
digunakan adalah tempe, roti berjamur, tape yang diperoleh didokumentasikan
singkong, bonggol jagung berjamur, nasi. menggunakan kamera handphone.

Data yang diperoleh dari penelitian


observasi langsung . Hasil penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

Sampel Lokasi Spesies Perbesaran Gambar

Tape Asrama widuri Saccaromyces 10


Medan cereviciae
Nasi berjamur Sidorejo Hilir Aspergillus 10
kabupaten Deli oryzae
Serdang

Tempe Medan sunggal Rhizopus oryzae 10

Tonggkol Desa sudiarjo Aspergillus 10


jagung kabupaten Deli flavus
berjamur Serdang
Roti berjamur Medan Rhizopus 10
jl.William stolonifer
Iskandar

PEMBAHASAN

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa ada 5 spesies yang di temukan pada roti berjamur,
tempe berjamur,bonggol jagung berjamur, nasi berjamur, roti berjamur

Hasil pengamatan pada sampel tape yang telah


berjamur menunjukkan bahwa jamur ini di
kelompokkan pda devisi ascomycota karena memiliki hifa yang bersekat-sekat. Ciri khas
Ascomycota adalah memiliki alat pembentuk spora yang di sebut askus. Askus tersebut
berkumpul pada badan yang disebut askokarp. Askus adalah alat serupa tabung yang
menggelembung sebagai tempat terbentuknnya spora. Spora jamur ini disebut askospora.
Contohnya Saccaromyces cerevicia. Saccharomyces merupakan jamur bersel satu dan dikenal
sebagai ragi.
Hasil pengamatan pada sampel tempe yang telah berjamur. dari penelitian menunjukkan
bahwa nutrisi dan komponen bioaktif pada tempe di hasilkan dari kapang, kamir, dan bakteri
asam laktat, tetapi mikroorganisme utama yang berperan dalam fermentasi kedalai menjadi
tempe yaitu Rhizopus oryze. ( Nout dn kiers 2005 ; Nurdini, 2005)
Adapun ciri-ciri jamur tempe yaitu mempunyai hifa yang tipis tidak berseptat,terdapat hifa
horizontal berupa stolon yang dari stolon tersebut merupakan tempat munculnya percabangan
sporangiofor diamana berbentuk juga rizoid (seperti akar), warna hifa putih transparan. Struktur
reproduksinya berupa sporangium yang di potong oleh sporangiofor, spora berwarna abu
kehitaman berbentuk bulat berisi spora. Berdasarkan ciri-ciri mikroskopik yang di amati, jamur
tempe sesuai dengan Rhizopus oryze
Hasil pengamatan pada sampel nasi berjamur( Aspergillus oryzae) , jamur aspergillus
yang di temukan pada nasi merupakan jamur mikroskopis yang masuk ke devisi
deuteromycetes . dimana memiliki ciri-ciri yaitu terdiri dari suatu lapisan konidiofor panjang
yang berbaur denagan miselia udara, kepala konidia berbentuk bulat,berwarna hijau pucat agak
kekuningan, dan kapan tua menjadi coklat redup. Aspergillus berkembang biak dengan
pembentukan hifa atau tuna yang menghasilkan konidiofora
pembentuk spora (Tarigan, 1991). Spesies ini termasuk
kosmopolit dan bisa di temukan pada aneka substrat terutama pada
makanan fermentasi. Namun pada pengamatan yang dilakukan
jamur ini hanya di temukan pada nasi, padahal nasi sisa produk
dari hasil oalahan fermentasi. Hal ini karena aspergillus bisa
berkembang biak dengan kadar gula yang cukup tinggi, begitu
pula dengan nasi, nasi juga memiliki gram yang sangat tinggi jadi
aspergillus bisa tumbuh dengan baik pada nasi yang telah basi

Hasil pengamatan pada tonggkol jagung berjamur. pada tongkol


jagung terdapat jamur mikroskopis yaitu Aspergillus flavus yang
memiliki hifa tidak bersekat (senosit). Aspergillus flavus merupakan kapang saprofit di tanah yang
umumnya memainkan peranan penting sebgai pendaur ulang nutrisi yang terdapat pada sisa-sisa
tumbuhan maupun binatang.
Hasil pengamatan pada roti berjamur Rhizopus stolonifer merupakan devisi Zygomycota. Jenis jamur
ini memiliki hifa pendek bercabang-cabang dan berfungsi sebagai akar (rizoid) untuk melekatkan diri
juga menyerat zat-zat yang diperlukan dari substratnya. Dibagian ujungnya terbentuk sporangium
(sebagai penghasil spora), juga ada stolon (hifa yang berdiameter lebih besar dari rizoid dan sporangiofer)
SIMPULAN

Dari hasil penelitian jenis jamur yang di temukan pada sampel tape yaitu Berdasarkan
hasil dan pembahasan pada penelitian fungi melalui beberapa sampel menggunakan metode
penelitian observasi langsung yaitu menggunakan mikroskop menunjukkan Rhizopus oryzae
terdapat pada tempe, Rhizopus stolonifer terdapat pada roti berjamur, Saccaromyces cereviciae
terdapat pada tape singkong, Aspergillus flavus terdapat pada bonggol jagung berjamur, dan
Rhizopus oligosporus terdapat pada nasi berjamur.
DAFTAR PUSTAKA
Cecie Starr ; dkk.2012.Biology,Salemba Teknika : Jakarta
Pranama Bimo Purwanto.2017.Inventarisasi Jamur Makroskopis di Cagar Alam Nusakambangan
Timur Kabupaten Cilacap Jawa Tengah.vol 14(1) : 79-82
Dewei Veli Virgianti. 2015. Uji Antagonis Jamur Tempe (Rhizopus Sp) terhadap Bakteri
Patogen Enterik. Biofera. Vol 32 (3) : 162-168
Welly Darwis, 2011. Determinasi jamur Lycoperdales yang terdapat Di Desa Pajar Bulan
Kecamatan Seminang Alas Kabupaten Seluma Bengkulu.vol 7(1): 6-12
Dwidjoseputro, 1990. Dasar-Dasar Mikrobiologi.Surabaya. Djambatan
A.S. RAO, 2006. Introduction To Microbiology. Prentice Hall of India
Ganjar.2006. Mikrobiologi Terapan Dan Dasar. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai