Anda di halaman 1dari 19

MORFOLOGI BAKTERI DENGAN PENGECATAN

A. Pengecatan Sederhana
a. Waktu Pelaksanaan
Hari / Tanggal : Rabu 17 Februari 2021
b. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mempelajari cara pengecatan bakteri dengan satu cat warna (Methylene blue)
dan mengamati sel-sel yang kontras dengan sekelilingnya.
c. Dasar Teori
d. Pewarnaan sederhana adalah pewrnaan yang menggunakan zat warna yang tunggal 
bertujuan untuk mengindentifikasi morfologi sel bakteri. Pada pewarnaan ini zat
warna yang kami gunakan adalah gentiana violet. Biasanya bakteri maupun sekitarnya
akan mempunyai warna yang sama, tetapi dengan intensitas yang berbeda. Pewarna
sederhana yaitu tipe pewarna yang paling sederhana, caranya hanya dengan
menambahkan pada olesan yang telah difiksasi salah satu diantaranya zat warna
berikut : Lembayung gentian, lembayung safranin, biru metilen, furchin bara dan zat
warna anilin bara yang lainnya. (Pelczar & Chan, 2009)
e. Alat dan Bahan
1. Biakan murni Escherichia coli dan 3. Gelas benda
Bacillus subtilis masing-masing 4. Ose
dalam medium cair umur 24 jam 5. Lampu spiritus
2. Larutan cat Methylene Blue dan 6. Mikroskop
alkohol 90%
f. Cara Kerja
1. Bersihkan gelas benda dengan alkohol hingga bebas lemak, kemudian panaskan diatas
nyala api spiritus dan didinginkan.
2. Ambil suspensi biakan murni masing-masing bakteri secara aseptis dengan ose dan letakkan
pada permukaan gelas benda, ratakan pada permukaan gelas benda seluas 1 cm².
3. Preparat dikering-anginkan.
4. Fiksasi pemanasan dengan melewatkan preparat diatas api spiritus 3 atau 4x , lalu
dinginkan.
5. Teteskan larutan cat Methylene Blue pada bercak preparat yang terdapat pada permukaan
gelas benda.

Praktikum Mikrobiologi pangan |1


6. Preparat dikering-anginkan.
7. Cuci dengan air mengalir sampai cat tercuci dan kering anginkan.
8. Amati preparat dengan mikroskopdengan perbesaransedang dan kuat.
9. Gambar bentuk dan bagian-bagian sel bakteri yang tampak.

g. Hasil Pengamatan
E. Coli

2| Praktikum Mikrobiologi Pangan


LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA Keterangan Gambar :
JURUSAN GIZI

a. Berwarna Ungu
b. Bulat agak lonjong

Kesimpulan :
Preparat: bakteri E. coli yang dilihat di bawah
Perbesaran:
mikroskop cahaya dengan pembesaran 40x.
Berwarna Ungu . Bentuk E. coli tampak
seperti batang (basil) pendek yang
membentuk koloni yang tersusun seperti
rantai yang memanjang.

Bacillus subtilis.

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA Keterangan Gambar :
PREPARAT:
JURUSAN GIZI
PERBESARAN:
a. warna : biru keunguan
b. Bentuk : basil/batang
Kesimpulan :
Diketahui bahwa
Preparat: bentuk bakteri Bacillus
Perbesaran:
subtilis. Berbentuk
basil/batang dengan hidup
berjoloni antara bakteri satu
dengan yang lain sehingga
seperti terlihat menempel
satu dengan yang lain.

h. Pembahasan PREPARAT:
PERBESARAN:
Pewarnaan sederhana yaitu pewarnaan dengan menggunakan satumacam zat warna dengan
tujuan hanya untuk melihat bentuk sel bakteri dan untuk mengetahui morfologi dan susunan

Praktikum Mikrobiologi pangan |3


selnya . pewarnaan ini dapat menggunakan pewarnaan basa pasda umumnya antara lain
kristal violet , metylen blue , karbol , fuchsin , dan safranin (lay ,1994).
Pewarnaan sederhana merupakan teknik pewarnaan yang paling banyak digunakan. Disebut
sederhana karena hanya menggunakan satu jenis zat warna untuk mewarnai organisme
tersebut. Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan pewarnaanpewarnaan sederhana
karena sitoplasamanya bersifat basofilik (suka dengan basa). Zat-zat warna yang digunakan
untuk pewarnaan sederhana umumnya bersifat alkolin.
Dengan pewarnaan sederhana dapat mengetahui bentuk dan rangkaian sel-sel bakteri.
Pewarna basa yang biasa digunakan untuk pewarnaan sederhana ialah metilen biru, kristal
violet, dan karbol fuehsin yang mana pewarnaan sederhana ini dibagi lagi menjadi dua jenis
pewarnaan.
Berbagai macam tipe morfologi bakteri (kokus, basil, spirilum, dan sebagainya) dapat
dibedakan dengan menggunakan pewarna sederhana, yaitu mewarnai sel-sel bakteri hanya
digunakan satu macam zat warna saja. Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan
pewarna-pewarna sederhana karena sitoplasmanya bersifat basofilik (suka akan basa)
sedangkan zat-zat warna yang digunakan untuk pewarnaan sederhana umumnya bersifat
alkalin (komponen kromoforiknya bermuatan positif).

i. Kesimpulan
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa bakteri Bacillus subtilis memiliki bentuk
basil/batang dengan menempel antar satu dengan yang lainnya, sehingga terlihat berkelompok
,Escherichia coli memiliki bentuk bulatan dengan tubuh yang agak lonjong. Hidup dari bakteri ini
berkoloni akan tetapi antar individu masih dapat dilihat dengan jelas..

j. Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/37794165/Laporan_praktikum_mikdas_acara_3_pengecatan_bakteri_
docx
file:///C:/Users/User/Downloads/caridokumen.com_mikrobiologi-pewarnaan-bakteri.pdf

B. Pengecatan Negatif
a. Waktu Pelaksanaan
Hari / Tanggal : Rabu 17 Februari 2021

4| Praktikum Mikrobiologi Pangan


b. Tujuan Praktikum
Mempelajari cara membuat preparat bakteri dengan latar belakang gelap dan mengamati bentuk
sel.
c. Dasar Teori
Merupakan pewarnaan yang menggunakan satu macam zat warna dengan tujuan
hanya untuk melihat bentuk sel. Adapun zat warna yang dipakai dalam pewarnaan
positif adalah metilen biru dan air furksin
Pewarnaan negatif, metode ini bukan untuk mewarnai bakteri tetapi mewarnai latar
belakangnya menjadi hitam gelap. Pada pewarnaan ini mikroorganisme kelihatan transparan
(tembus pandang). Teknik ini berguna untuk menentukan morfologi dan ukuran sel. Pada
pewarnaan ini olesan tidak mengalami pemanasan atau perlakuan yang keras dengan bahan-
bahan kimia, maka terjadinya penyusutan dan salah satu bentuk agar kurang sehingga
penentuan sel dapat diperoleh dengan lebih tepat. Metode ini menggunakan cat nigrosin atau
tinta cina.

d. Alat dan Bahan


1. Biakan murni Bacillus subtilis dan 3. Larutan alkohol 90%
Escherichia coli masing-masing 4. Gelas benda dan batang gelas
dalam medium nutrien cair umur 24 5. Ose dan lampu spiritus
jam 6. Mikroskop
2. Larutan cat nigrosin atau cat tinta
cina
e. Cara Kerja
1. Bersihkan gelas benda dengan alkohol hingga bebas lemak, kemudian panaskan diatas
nyala api spiritus dan didinginkan.
2. Ambil suspensi biakan murni masing-masing bakteri secara aseptis dengan ose dan letakkan
pada permukaan gelas benda yang telah diberi label.
3. Teteskan larutan cat nigrosin pada suspensi biakan yang terdapat pada permukaan gelas
benda.
4. Campurkan suspensi bakteri dengan cat nigrosin menggunakan gelas benda atau gelas
penutup yang permukaannya rata, gunakan permukaan rata untuk membuat lapisan tipis
pada permukaan gelas benda.
5. Preparat dikering-anginkan.

Praktikum Mikrobiologi pangan |5


6. Amati preparat dengan mikroskop, dengan perbesaran l sedang dan kuat.
7. Gambar bentuk sel bakteri yang tampak dengan latar belakang gelap (diarsir).

f. Hasil Pengamatan

Bacillus subtilis .

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA Keterangan Gambar :
JURUSAN GIZI

6| Praktikum Mikrobiologi Pangan


a. Perbesaran
400
b. Berwarna
Kuning
c. Berbentuk
coccus
PREPARAT:
PERBESARAN:

E.Coli.
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA Keterangan Gambar :
JURUSAN GIZI

a. Warna:merah muda
b. Bentuk : (basil) tampak seperti
batang
c. Pendek
Preparat: Kesimpulan :
Perbesaran:
Bakteri berwarna transparan dan berbentuk
bulatan dan background berwarna ungu.

g. Pembahasan
Tujuan pewarnaan negatif adalah untuk mempelajari penggunaan prosedur pewarnaan
PREPARAT:
negatif untuk mengamati morfologi organisme yang sukar diwarnai oleh pewarna sederhana.
PERBESARAN:
Bakteri tidak diwarnai, tapi mewarnai latar belakang. Ditujukan untuk bakteri yang sulit
diwarnai, seperti spirochaeta.
Pewarnaan negatif, metode ini bukan untuk mewarnai bakteri tetapi mewarnai latar
belakangnya menjadi hitam gelap. Pada pewarnaan ini mikroorganisme kelihatan transparan
(tembus pandang). Teknik ini berguna untuk menentukan morfologi dan ukuran sel. Pada

Praktikum Mikrobiologi pangan |7


pewarnaan ini olesan tidak mengalami pemanasan atau perlakuan yang keras dengan bahan-
bahan kimia, maka terjadinya penyusutan dan salah satu bentuk agar kurang sehingga
penentuan sel dapat diperoleh dengan lebih tepat. Metode ini menggunakan cat nigrosin
atau tinta cina.
Pewarnaan negatif memerlukan pewarna asam seperti eosin atau negrosin.pewarna asam
memiliki negatif charge kromogen,tidak akan menembus atau berpenetrasi ke dalam sel
karena negative charge pada permukaan bakteri. oleh karena itu, sel tidak berwarna mudah
dilihat dengan latar belakang berwarna.

h. Kesimpulan
Pada pewarnaan ini mikroorganisme kelihatan transparan (tembus pandang). Teknik ini
berguna untuk menentukan morfologi dan ukuran sel. Pada pewarnaan ini olesan tidak
mengalami pemanasan atau perlakuan yang keras dengan bahan-bahan kimia, maka
terjadinya penyusutan dan salah satu bentuk agar kurang sehingga penentuan sel dapat
diperoleh dengan lebih tepat. Metode ini menggunakan cat nigrosin atau tinta cina.
Pewarnaan negatif memerlukan pewarna asam seperti eosin atau negrosin.pewarna asam
memiliki negatif charge kromogen,tidak akan menembus atau berpenetrasi ke dalam sel
karena negative charge pada permukaan bakteri. oleh karena itu, sel tidak berwarna mudah
dilihat dengan latar belakang berwarna.

i. Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/37794165/Laporan_praktikum_mikdas_acara_3_pengecatan_bakter
i_docx

C. Pengecatan Gram
a. Waktu Pelaksanaan
Hari / Tanggal : Rabu 17 Februari 2021
b. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mempelajari cara pengecatan Gram dan mengamati bentuk serta sifat-sifat bakteri
terhadap pengecatan Gram.
c. Dasar Teori
Pewarnaan bakteri yang menggunakan lebih dari satu zat warna seperti pewarnaan
Gram. Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah  salah satu teknik pewarnaan yang

8| Praktikum Mikrobiologi Pangan


paling penting dan luas di gunakan untuk mengidentifikasi bakteri. Metode ini di beri
nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (1853-
1938) yang mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk  membedakan antara
pneumokokus dan bakteri Klebsiela pneumonia. Bakteri yang telah diwarnai dengan
metode ini  dibagi menjadi dua kelompok yaitu, bakteri gram positf dan bakteri gram
negatif. Bakteri garam positif akan mempertahankan zat pewarna kristal violet dan
karenanya akan tampak berwarna ungu tua di bawah mikroskop. Adapun bakteri gram
negatif akan kehilangan zat pewarna Kristal violet setelah dicuci dengan alkohol dan
sewaktu diberi zat pewarna tandingnya yaitu dengan zat pewarna air fucshin atau
safranin akan tampak berwarna merah. Perbedaan warna ini di sebabkan oleh
perbedaan dalam struktur kimiawi dinding selnya (Pelczar dan Chan, 2009).
d. Alat dan Bahan
1. Biakan murni E. Coli dan B.subtilis c. Gram C : Larutan Peluntur
masing-masing dalam medium cair ( Aceton – Alkohol )
umur 24 jam d. Gram D : Larutan cat
2. Larutan cat Gram : Safranin
a. Gram A : Larutan cat Huckers 3. Gelas Benda
Crystal Violet 4. Ose
b. Gram B : Larutan Mordant 5. Alkohol 70% dan lampu spiritus
Lugol’s Iodine 6. Mikroskop

e. Cara Kerja
1. Siapkan preparat apusan bakteri seperti pada pengecatan sederhana (perlakuan 1 -
4).
2. Teteskan larutan Gram A sebanyak 2-3 tetes pada apusan bakteri, biarkan selama 1 menit.
3. Cuci dengan air mengalir dan kering anginkan
4. Teteskan larutan Gram B, dan diamkan selama 1 menit.
5. Cuci dengan air mengalir dan kering anginkan
6. Cuci dengan larutan peluntur Gram C sampai lapisan tersebut tampak pucat (kira-kira 30
detik, kemudian cuci dengan air mengalir dan kering anginkan).
7. Teteskan dengan cat penutup Gram D dan biarkan selama 2 menit.
8. Cuci dengan air mengalir dan kering anginkan
9. Amati preparat dengan mkroskop, dengan perbesaransedang dan kuat.

Praktikum Mikrobiologi pangan |9


10. Gambar bentuk dan bagian-bagian sel bakteri yang tampak , beri keterangan reaksi
pengecatannya.

f. Hasil Pengamatan

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA Keterangan Gambar :

a. Warna: Merah
b. Bentuk : basil

Preparat:E.coli
Perbesaran:
10| Praktikum Mikrobiologi Pangan
PREPARAT: Kesimpulan :
PERBESARAN:
Diketahui bahwa bentuk dari bakteri
Escherichia coli berbentuk basil dengan
hidup berkoloni sendiri-sendiri sehingga
bakteri satu dengan yang lainnya masih
dapat dilihat per individu.

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA Keterangan Gambar :
JURUSAN GIZI

a. Warna: ungu
b. bentuk : Basil

Kesimpulan :
Preparat: Bacillius subtilis Diketahui bahwa bentuk dari bakteri
Perbesaran:
Bacillius subtilis berbentuk basil dengan
hidup berkoloni antara bakteri satu dengan
yang lainnya sehingga seperti terlihat
menempel antar satu dengan yang lain
..

g. Pembahasan
PREPARAT:
Pewarnaan gram ini bertujuan untuk mlihat bakteri bersifat gram positif atau negatif
PERBESARAN:
dan bentuknya.
Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode empiris untuk membedakan
spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram positif dan gram negatif,
berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode ini diberi nama berdasarkan
penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (1853–1938) yang mengembangkan
teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus dan bakteri Klebsiella
pneumoniae. Pada uji pewarnaan Gram, suatu pewarna penimbal (counterstain)
ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat semua bakteri gram negatif menjadi
berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua
tipe bakteri ini berdasarkan perbedaan struktur dinding sel mereka.

Praktikum Mikrobiologi pangan |11


a. Bakteri Gram Negatif
Bakteri gram negative adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu
pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram positif akan mempertahankan warna ungu
gelap setelah dicuci dengan alcohol, sementara bakteri gram negative tidak.

Ciri-ciri bakteri gram negatif yaitu:

1. Struktur dinding selnya tipis, sekitar 10 – 15 mm, berlapis tiga atau multilayer.
2. Dinding selnya mengandung lemak lebih banyak (11-22%), peptidoglikan terdapat
didalam
3. lapisan kaku, sebelah dalam dengan jumlah sedikit ± 10% dari berat kering, tidak
mengandung asam tekoat.
4. Kurang rentan terhadap senyawa penisilin.
5. Pertumbuhannya tidak begitu dihambat oleh zat warna dasar misalnya kristal violet.
6. Komposisi nutrisi yang dibutuhkan relatif sederhana.
7. Tidak resisten terhadap gangguan fisik.
8. Resistensi terhadap alkali (1% KOH) lebih pekat
9. Peka terhadap streptomisin
10. Toksin yang dibentuk Endotoksin

b. Bakteri Gram Positif


Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna metil ungu sewaktu
proses pewarnaan Gram. Bakteri jenis ini akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop,
sedangkan bakteri gram negative akan berwarna merah muda. Perbedaan klasifikasi antara
kedua jenis bakteri ini terutama didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel bakteri
(Aditya,2010) Ciri-ciri bakteri gram positif yaitu:

1. Struktur dinding selnya tebal, sekitar 15-80 nm, berlapis tunggal atau monolayer.
2. Dinding selnya mengandung lipid yang lebih normal (1-4%), peptidoglikan ada yang
sebagai lapisan tunggal. Komponen utama merupakan lebih dari 50% berat ringan.
Mengandung asam tekoat.
3. Bersifat lebih rentan terhadap penisilin.
4. Pertumbuhan dihambat secara nyata oleh zat-zat warna seperti ungu kristal.
5. Komposisi nutrisi yang dibutuhkan lebih rumit.
6. Lebih resisten terhadap gangguan fisik.
7. Resistensi terhadap alkali (1% KOH) larut
8. Tidak peka terhadap streptomisin
9. Toksin yang dibentuk Eksotoksin Endotoksin

12| Praktikum Mikrobiologi Pangan


Bakteri gram negatif memiliki 3 lapisan dinding sel. Lapisan terluar yaitu lipoposakarida (lipid)
kemungkinan tercuci oleh alkohol, sehingga pada saat diwarnai dengan safranin akan berwarna
merah. Bakteri gram positif memiliki selapis dinding sel berupa peptidoglikan yang tebal. Setelah
pewarnaan dengan kristal violet, poripori dinding sel menyempit akibat dekolorisasi oleh alkohol
sehingga dinding sel tetap menahan warna biru (Fitria, 2009).

Sel bakteri gram positif mungkin akan tampak merah jika waktu dekolorisasi terlalu lama. Sedangkan
bakteri gram negatif akan tampak ungu bila waktu dekolorisasi terlalu pendek (Fitria, 2009).

h. Kesimpulan
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa bakteri Escherichia coli memiliki bentuk bulat
dengan warna merah. Hidup dari bakteri ini berkoloni akan tetapi antar individu masih dapat
dilihat dengan jelas. Bacillus subtilis memiliki bentuk basil dengan warna ungu menempel antar
satu dengan yang lainnya, sehingga terlihat berkelompok.

i. Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/37794165/Laporan_praktikum_mikdas_acara_3_pengecatan_bakter
i_docx

D. Pengecatan Ziehl Neelsen


a. Waktu Pelaksanaan
Hari / Tanggal : Kamis 18 Februari 2021
b. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mempelajari cara pengencatan Ziehl Neelsen (Tahan Asam) dan mengamati
bentuk serta sifat-sifat bakteri terhadap pengecatan Tahan Asam.
c. Dasar Teori
Pewarnaan (pengecatan) Ziehl-Neelsen (ZN) cancels juga dikenali sebagai pewarna
bakteri tahan asam atau sering and cancels pengecatan BTA. Durham cat ini mangandung zat
warna karbol-fuchsin yang merupakan asam. Pengecatan ini pertama sekali dicetuskan oleh
dua orang doktor Jerman, Franz Ziehl (1859-1926), seorang pakar bakteria dan Friedrich

Praktikum Mikrobiologi pangan |13


Neelsen (1854-1894), ahli patologi. Pengecatan ZN merupakan pewarna bakteri khas yang
digunakan untuk biological / bakteri tahan asam, mycobacterium terutamanya. Mycobacterium
tuberculosis adalah yang paling penting dalam kumpulan ini, yang merupakan penyebab
tuberkulosis (TB). Mycobacterium tuberculosis dindingnya banyak mengandung lipid sehingga
sulit terwarnai oleh pengecatan gram bacteria. Pemeriksaan ZN merupakan pemeriksaan
sederhana untuk mengidentifikasi adanya Mycobacterium tuberculosis atau BTA di dalam
sediaan. Pengecatan ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan mycobacterium
lepra yang merupakan penyebab penyakit lepra dan juga mikobakteria lain.
Pewarnaan ini menyebabkan pori-pori lipid pada bakteri akan melebur sehingga zat
warna dapat masuk kedalam tubuh kuman. Bila preparat dingin zat warna tidak dapat terlepas
kembali walaupun dipengeruhi dengan sam. sehingga kuman yang tidak tahan tahan asam
akan mengambil zat warna kedua pada pewarnaan berikutnya. Basil tahan (Basil tahan) .
Peringatan untuk penggunaan reagen pewarnaan ZN, pada reagen carbol fuchin bersifat toksik
dan berbahaya, jika terkena mata menyebabkan rasa terbakar. Laamtan asam (laamtan asam)
alcohol, bahahaya (bahahaya), Bila Trirupu (derhirup) and Dan Tetlan (harus dijauhkan dari
api). Larutan methylene blue juga berbahaya jika terhirup, menyebabkan iritasi terhadap mata,
pernafasan dan kulit. Jadi penggunaan reagen harus berhati-hati, tutup kembali jika sudah
digunakan dan simpan pada suhu 15-25 derajat celcius, dan tidak terkena sinar matahari
langsung.
d. Alat dan Bahan
1. Biakan murni c. ZN C : Larutan Loefer’s
E. Coli dan B.subtilis masing- Methylen Blue
masing dalam medium agar miring 3. Air steril,
umur 48 jam. alkohol 70% dan lampu spiritus
2. Larutan Ziehl 4. Gelas benda
Neelsen: dan rak kayu
a. ZN A : Larutan Ziehl 5. Ose
Neelsen Carbol Fuchsin 6. Mikroskop
b. ZN B : Peluntur Alkohol
Asam
e. Cara Kerja
1. Siapkan preparat apusan bakteri seperti pada pengecatan sederhana (perlakuan 1-4).

14| Praktikum Mikrobiologi Pangan


2. Teteskan larutan ZN A berlebihan pada noda apusan bakteri, biarkan selama 1 menit
dengan dipanasi di atas nyala kecil api spiritus (jangan sampai mendidih), dinginkan.
3. Cuci dengan air mengalir dan kering anginkan
4. Cuci dengan larutan ZN B sampai apusan menjadi pucat (30 detik) dan segera cuci dengan
air mengalir, lalu kering anginkan
5. Teteskan dengan cat penutup ZN C dan biarkan selama 1 menit.
6. Cuci dengan air mengalir dan kering anginkan
7. Amati preparat dengan mikroskop, dengan perbesaran sedang dan kuat.
8. Gambar bentuk dan bagian-bagian sel bakteri yang tampak, beri keterangan hasil reaksi
pengecatan ZN.

f. Hasil Pengamatan

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA Keterangan Gambar :

Praktikum Mikrobiologi pangan |15


Perbesaran:

a. Pengamatan Mikroskop cahaya


perbesaran 100x
b. Bakteri yang tahan panas akan
berwarna merah
PREPARAT:
PERBESARAN: c. Bakteri yang berwarna biru tidak
tahan panas
Kesimpulan :
Dapat dikatakan bahwa dari kedua gamabr
tersebut bakteri yang tahan panas akan
berwarna merah dedangkan bakteri yang
berwarna biru tidsh tshsn terhsdsp panas.
*tidak menemukan sumber berupa data dan foto dari E. Coli dan B.subtilis dan yang ada hanya
(Mycobacterium).

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN GIZI
Keterangan Gambar :

a. Pengamatan mikroskop
cahaya perbesaran 40x

Preparat: Bacillius subtilis Kesimpulan :


Perbesaran: 40x
Diketahui bahwa bentuk dari bakteri
Bacillius subtilis berbentuk bulat
dengan hidup berkoloni antara bakteri
satu dengan yang lainnya sehingga
seperti terlihat menempel antar satu
dengan yang lain.

PREPARAT:
PERBESARAN:
.

16| Praktikum Mikrobiologi Pangan


g. Pembahasan
Pada praktikum ini menggunakan pewarnaan ziehl neelsen untuk identifikasi dan pengamatan
bakteri tahan asam, karena metode ini merupakan salah satu metode pengujian bakteri tahan
asam yang cukup sederhana dan memiliki spesipisitas dan sensitivitas yang cukup tinggi. Pada
praktiknya hal yang pertama dilakukan adalah pengolesan sampel pada kaca preparat secara
aseptis dalam hal ini sampel yang digunakan merupakan Mycobacterium., dengan mengambil
kaca preparat yang terendam dalam etanol kemudian dikeringkan dengan kapas sampai benar-
benar kering, perendaman kaca preparat ini bertujuan untuk membunuh bakteri dari praktikum
sebelumnya yang masih melekat pada permukaan kaca preparat. Dimana etanol ini memiliki
dua mekanisme dalam membunuh bakteri yakni dengan denaturasi protein dan pelarutan
membrane lemak pada bakteri. Setelah kaca preparat kering selanjutnya dibuat pola lingkaran
pada bagian belakang kaca preparat yang berfungsi sebagai tanda olesan bakteri atau sampel.
Kemudiaan menyalakan api spiritus untuk melakukan fiksasi dan menjaga agar lingkungan
pada proses pemindahan sampel dari cawan petri ke kaca preparat tetap dalam keadaan steril
atau mencegah kontaminan lain masuk ke dalam sampel.

h. Kesimpulan
Pewarnaan Ziehl-Neelsen (ZN), disebut juga dikenali sebagai pewarna bakteri tahan asam
atau sering disebut pengecatan BTA. Dalam cat ini mengandung zat warna karbol-fuchsin yang
merupakan asam. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa bakteri Escherichia coli memiliki
bentuk basil/batang. Hidup dari bakteri ini berkoloni akan tetapi antar individu masih dapat
dilihat dengan jelas. Bacillus subtilis memiliki bentuk bulat menempel antar satu dengan yang
lainnya, sehingga terlihat berkelompok

i. Daftar Pustaka

Praktikum Mikrobiologi pangan |17


https://www.atlm-edu.id/2018/01/pewarnaan-ziehl-neelsen-zn.html
https://fk.uii.ac.id/mikrobiologi/materi/pengecatan-ziehl-neelsen-zn/
Juliantina. Farida. 2020. Pengecetan ziehl neelsen (ZN) . Jurnalfk.uii.ac.id
https://fk.uii.ac.id/mikrobiologi/materi/pengecatan-ziehl-neelsen-zn/
https://www.slideshare.net/fransiskaputeri/mikum-acara-2
Jutono, dkk. (1980). Pedoman Praktikum Mikrobiologi Umum Untuk Perguruan Tinggi.
Yogyakarta: Departemen Mikrobiologi Fakultas Pertanian UGM.
Lay, B. W. (1994). Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta: PT. Raga Grafindo
Persada.

NILAI Yogyakarta,.........................................
Dosen Pembimbing Praktikan

(...................................................) (..................................................)

Soal :

1. Secara harafiah, morfologi berarti…


A. pengetahuan tentang bentuk
B. pengetahuan tentang asal kejadian
C. pengetahuan tentang habitat
D. pengetahuan tentang cara hidup
E. pengetahuan tentang bakteri
Jawaban : A

2. Berikut ini adalah zat-zat yang ditambahkan pada pewarnaan gram adalah…
Kecuali

A. Safranin
B. Metilen Blue
C. Kristal violet

18| Praktikum Mikrobiologi Pangan


D. Alkohol
E. Iodin
Jawaban : B

Praktikum Mikrobiologi pangan |19

Anda mungkin juga menyukai