Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM II

Judul Praktikum : Pewarnaan Sederhana


Hari/ Tanggal Praktikum : Selasa, 18 Mei 2021
Nama Praktikum : Ahmad Faisal Wajdi rahman
NIM Praktikan : PO714203201003
Dosen Pembimbing : 1. Rafika, S.Si.,M.Kes
2. Arwin, S.,ST
I. Tujuan Praktikum
Untuk mengidentifikasi morfologi bakteri dengan menggunakan 1 zat warna.

II. Landasan Teori

Melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, karenaselain
bakteri itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Unutkmengatasi hal
tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bakterisehingga sel dapat
terlihat jelas dan mudah diamati. Oleh karena itu teknik pewarnaan sel bakteri ini
merupakan salah satu cara yang paling utama dalam penelitian-penelitian
mikrobiologi (Dwidjoseputro, 2005).
Pewarnaan bakteri bertujuan untuk memudahkan melihat bakteri
denganmikroskop, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, untuk melihat struktur
luardan struktur dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola, menghasilkan sifat-
sifat fisik dan kimia yang khas dari pada bakteri dengan zat warna,
sertameningkatkan kontras mikroorganisme dengan sekitarnya ( Pelczar, 2007 ).
Prinsip dasar dari pewarnaan adalah adanya ikatan ion antara komponenselular
dari bakteri dengan senyawa aktif dari pewarna yang disebut kromogen.Ikatan ion
dapat terjadi karena adanya muatan listrik baik pada komponenseluler maupun
pada pewarna. Terdapat tiga mcam metode pewarnaan yaitu pewarnaan
sederhana, pewarnaan diferensial dan pewarnaan gram. Pewarnaansederhana
menggunakan pewarna tunggal, pewarnaan diferensial memakaiserangkaian
larutan pewarna atau reagen. Pewarnaan gram merupakan metode pewarnaan
yang paling umum digunakan untuk mewarnai sel bakteri ( Volk &Wheeler, 1984 ).
III. Alat Dan Bahan
1. Ala

● Ose/ tusuk gigi

● Bunsen

● Objek Glass

● Deck glass

● Mikroskop

● Bak pengecetan

● korek

2. Bahan

● Biakan bakteri/ Kotoran gigi

● Larutan warna ( methylen blue, karbol fuchsin )

● Oil imersi

● Alcohol

● Tissue

IV. Prosedur kerja

1. Sediakan objek glass yang bersih dan bebas lemak


2. Denga menggunakan tusuk gigi sampel kotoran gigi diambil kemudian
diiletakkan ditengah- tenga objeck glass.
3. Buat Lingkaran lonjong dengan cara mengulir dari tengah/ dari kecil kebesar
dengan membentuk seperti telur ( oval )
4. Diamkan selama 5 dan dilanjutkan dengan fiksasi sebanyak 3x
5. Setelah difiksasi, preparat diletakkan diatas bak pengecetan
6. Teteskan zat warna sampai menutup permukaan objek lalu diamkan 3 menit
7. Bilas dengan air mengalir hingga tidak ada zat warna mengalir dan keringkan
dengan tissue.
8. Tetesi preparat yang telah diwarnai dengan oil imersi
9. Preparat diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 100x

V. Hasil
1. Pewarnaan sederhana

Pewarnaan dengan menggunakan methylen blue akan


memberikan warna biru pada bakteri, warna violet
untuk cristal violet dan berwarna merah jika
menggunanakan carbol fuchsin.

VI. Pembahasan

Bakteri pada umumnya tidak memiliiki pigmen, sehingga tidsk berwarna dan
hampir tidak terlihat karena tidsk kontras dengan media dimana mereka hidup. Oleh
karena itu, perlu dilakukan pewarnaan agar bakteri tampak jelas bila diamati dengan
mikroskop.
Pada praktikum kali ini dilakukan pewrnaan bakteri berupa pewarnaam
sederhana. Pewarnaan sederhana merupakan pewarnaan yang paling umum
digunakan. Berbagai macam tipe morfologi bakteri (coccus, bacillus, spirilum, dan
sebagainya) dapat dibedakan dengan menggunakan pewarna sederhana, yaitu
mengungkapkan sel bakteri hanya digunakan satu macam zat warna saja.

Kebanyakan mudah bereaksi dengan pewarnaan-pewarnaan sederhana karena


sifatnya yang basofilik (suka akan basa) sedangkan zat-zat warna yang digunakan
untuk pewarnaan umumnya bersifat alkalin (komponen kromotofiknya bermuatan
positif).

Pada warna sederhana, bakteria bakteri oleh reagen tunggal. Pewarnaan dasar


dengan carbol fuchsin (zat warna) muatan positif disarankan selama asam nukleat
bakteri dan komponen dinding sel membawa muatan negatif yang menyerap dengan
kuat dan mengikat zat warna perlu memperhatikan waktu penyimpanan tergantung
pada jenis pewarnaan yang digunakan. Misalnya metilen blue diserap selama 2-3
menit, dengan demikian bakteri yang terdapat pada sampel akan menyerap zat warna
yang diberikan. Pengecetan yang sederhana digunakan untuk memperjelas atau
memperjelas antara sel dan latar belakang sehingga dapat mempertajam bentuk dari
sel mikroba itu sendiri, dengan cara cara mengembangkan mikroba sel dengan zat
khususnya warna Kristal Violet.

VII. Kesimpulan

Pewarnaan sederhana adalah pewarnaan dengan menggunakan satu macam


zat warna dengan tujuan hanya untuk melihat bentuk bakteri dan untuk melihat
morfologi dan susunan selnya. Pada praktikum kali ini diperoleh diperoleh morfologi
bakteri dengan bentuk coccus, setelah preparat kotoran gigi diwarnai dan diberi oil
imersi lalu diamati dibawah mikroskop.
Daftar Pustaka

Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar - Dasar Mikrobiologi. Malang: Penerbit Djambatan.

Pelczar, M.J.2007. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI Press.

Volk & Wheeler. 1984. Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid I. Jakarta :Erlangga

Anda mungkin juga menyukai