Anda di halaman 1dari 12

PEWARNAAN DAN MORFOLOGI MIKROORGANISME

PEWARNAAN DAN MORFOLOGI


MIKROORGANISME
Ritter Moses
Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Analitika Data, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Teknik Kimia, Keputih, Kec. Sukolilo, Kota SBY, Jawa Timur 60111
e-mail: rittermoses123@gmail.com

Abstrak— Identifikasi mikroorgannisme adalah pewarnaan gram [6]. Structural atau special staining adalah
kegiatan dalam pengamatan mengenai morfologi suatu metode pewarnaan yang dikhususkan untuk mengidentifikasi
koloni, pertumbuhan koloni pada media spesifik dan / mempelajari struktur dari bakteri. Contoh agen pewarnanya
keadaan tertentu, yang umumnya menggunakan dalah malachite green untuk endospore dan Congo red dalam
bantuan alat mikroskopi. Teknik pewarnaan capsule staining [5].
merupakan teknik yang digunakan untuk Tujuan dari praktikum mikrobiologi pewarnaan dan
mengidentifikasi dan menentukan morfologi sel bakteri. untuk mempelajari dasar kimiawi dan teoritis pewarnaan
Tujuan dari praktikum ini adalah praktikan dapat bakteri. Kemudian, untuk mempelajari tata cara pewarnaan
mempelajari dasar kimiawi dan teoritis pewarnaan sederhana dan bertingkat. Serta, untuk mengetahui perbedaan
bakteri, mempelajari tata cara pewarnaan sederhana morfologi bakteri, jamur dan khamir.
dan bertingkat, dan mengetahui perbedaan morfologi
bakteri, jamur, serta khamir Hasil praktikum yang
diperoleh adalah dapat melakukan pewarnaan langsung,
II. METODOLOGI
tidak langsung dan pewarnaan gram. A. Waktu dan Tempat
Praktikum pewarnaan dan morfologi
mikroorganisme dilakukan pada hari Kamis, 28 Oktober 2021
Kata Kunci— Identifikasi, Mikroorganisme, Pewarnaan.
pukul 11.20 WIB. Tempat pewarnaan dan morfologi
mikroorganisme berada di Laboratorium Dasar 1 dan
I. PENDAHULUAN Laboratorium Dasar 2 dan tempat praktikum pewarnaan dan
morfologi mikroorganisme di Laboratorium Mikrobiologi
I dentifikasi mikroorganisme dapat didefinisikan
Departemen Biologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
sebagai karakterisasi mikroba oleh spektrum tes terbatas yang Surabaya. Praktikum via Zoom dilakukan di Bandung, Jawa
telah dipilih sebelumnya dan sesuai dengan masalah yang Barat.
sedang dipelajari [1]. Identifikasi mikroorganisme yang akurat
akan berdampak pada klasifikasi taksonomi dari B. Alat dan Bahan
mikroorganisme serta sistematiknya [2]. Pada praktikum ini terdapat alat dan bahan yang
Identifikasi mikroorganisme terutama bakteri dapat digunakan, alat yang digunakan pada praktikum pewarnaan
dilakukan dengna secara morfologi ataupun fisiologi. dan morfologi mikroorganisme yaitu mikroskop, pembakar
Identifikasi secara morfologi dapat seperti bentuk koloni, bunsen, object glass, jarum ose, plastic wrap, tisu basah, bak
struktur koloni, betuk sel, ukuran sel, dan pewarnaan. pewarna, pipet tetes, dan botol leher angsa. Lalu, untuk bahan
Pengamatan secara morfologi dibagi menjadi pengamatan yang digunakan yaitu kultur murni bakteri Bacillus subtilis,
mikroskopis dan makroskopis. Pengamatan mikrsokopis Escherichia coli, dan Candida sp, zat pewarna (metilen biru,
adalah pengamatan yang dilakukan saat ingin mengamati nigrosin, iodin, safranin, kristal violet), alkohol 96 %, dan
pergerakan, pembelahan biner, bentuk dan sel bakteri saat aquades. Pada praktikum ini terdapat alat dan bahan yang
mengalami fikasi serta selama proses pewarnaan. Pengamatan digunakan, alat yang digunakan pada praktikum pewarnaan
makroskopis adalah pengamatan yang dapat dilakukan dengan dan morfologi mikroorganisme yaitu mikroskop, pembakar
mata telanjang seperti bentuk koloni, elevasi koloni, dan bunsen, object glass, jarum ose, plastic wrap, tisu basah, bak
permukaan koloni [3]. pewarna, pipet tetes, dan botol leher angsa. Lalu, untuk bahan
Teknik pewarnaan merupakan teknik yang yang digunakan yaitu kultur murni bakteri Bacillus subtilis,
digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan morfologi Escherichia coli, dan Candida spp, zat pewarna (metilen biru,
sel bakteri. Selain itu, pewarnaan bakteri dilakukan untuk nigrosin, iodin, safranin, kristal violet), alkohol 96 %, dan
memeriksa bagian-bagian struktur sel untuk mengidentifikasi aquades.
dan membedakan mikroorganisme dengan mikroorganisme
lainnya [4]. Teknik pewarnaan bakteri dapat dibedakan
menjadi : simple staining, differential staining, structural / C. Cara Kerja
special staining. Simple staining adalah Teknik pewarnaan - Pewarnaan langsung
yang hanya menggunakan 1 jenis pewarna. Pewarna yang Cara kerja pada pewarnaan langsung ini dilakukan dengan
digunakan biasanya bermuatan positif atau bermuatan negatif disiapkan kaca objek yang dan tidak berlemak kemudian
[5]. Differential staining adalah pewarnaan yang diteteskan air pada bagian tengahnya. Kemudian, jarum ose
menggunakan lebih dari 1 pewarna. Contohnya adalah dipijarkan dengan menggunakan bunsen. Pada biakan bakteri
PEWARNAAN DAN MORFOLOGI MIKROORGANISME
2

diambil sedikit bakteri dan dicampurkan sedikit dan digeser- III.HASIL DAN PEMBAHASAN
geser pada air di kaca objek dengan diameter kurang lebih 1
cm hingga rata. Lalu, dibiarkan kering di udara atau digoyang-
goyangkan diatas api bunsen hingga kering. Setelah itu, A. Identifikasi Koloni
teteskan zat pewarna (metilen biru, safranin, dan kristal violet)
sebanyak 5 tetes. Kemudian, dibiarkan sesuai waktunya, yaitu
metilen biru 1-2 menit, safranin 3-10 detik, dan kristal violet
2-60 detik. Zat pewarna yang berlebih dicuci lalu dikeringkan
dan diletakkan diatas kertas saring atau tissue. Selanjutnya,
apusan yang telah diwarnai ditetesi minyak imersi lalu diamati
menggunakan mikroskop.
- Pewarnaan tak langsung
Cara kerja pada pewarnaan tak langsung atau negatif Gambar 3.1 Bakteri Escherichia coli [12.1]
dilakukan dengan disiapkan kaca objek yang bersih dan tidak
berlemak kemudian diteteskan nigrosine atau tinta cina. Lalu, Escherichia coli merupakan anggota keluarga
jarum ose dipijarkan dan diambil sedikit bakteri pada biakan Enterobacteriaceae yang merupakan bakteri batang anaerobic
murni. Selanjutnya, dinokulasikan nigrosin atau tinta cina fakultatif gram negatif (memiliki metabolism fermentasi dan
pada kaca objek dengan bakteri. Kemudian, kaca objek bersih pernapasan) dan tidak menghasilkan enzim oksidae[7].
diambil lalu diletakkan ujungnya dengan kedudukan miring Bakteri ini biasanya terdapat di usus manusia atau hewan
dan diteteskan zat pewarna ke bakteri. Kaca objek didorong sebagai flora normal. Bakteri ini bersifat dapat menyebabkan
agar pewarna pada kaca objek merata dan dibiarkan infeksi primer pada usus manusia menyebabkan diare dan
mengering. Diamati dengan menggunakan minyak imersi di infeksi lainnya diluar jaringan usus [8].
bawah mikroskop.
- Pewarnaan gram
Cara kerja pewarnaan gram dilakukan dengan disiapkan kaca
objek yang bersih dan tidak berlemak lalu diteteskan air pada
bagian tengahnya. Kemudian, jarum ose dipijarkan dan
diambil sedikit bakteri pada biakan bakteri. Dicampurkan
sedikit dan digeser-geserkan pada air di kaca objek hingga
merata dan dibiarkan kering di udara terbuka atau di goyang-
goyangkan di atas api bunsen. Lalu, diteteskan pewarna dasar
larutan kristal violet dan dibiarkan terendam selama 1-2 menit
kemudian dibilas dengan air mengalir. Selanjutnya, direndam
dalam alkohol 96% selama 30 detik lalu dibilas kembali
dengan air mengalir. Setelah itu, diwarnai dengan safranin
selama 1 menit sebagai warna pembanding yang kemudian
dibilas kembali dengan air mengalir dan dikeringkan.Lalu, Gambar 3.2 Bakteri Bacillus sp[9]
diamati dibawah mikroskop. Cara kerja pewarnaan gram ini Bacillus sp adalah bakteri gram positif, berbentuk
dilakukan dengan disiapkan kaca objek yang bersih dan tidak batang dan tahan panas. Bakteri ini dinamakan oleh Ferdinand
berlemak lalu diteteskan air pada bagian tengahnya. Cohn pada tahun 1872. Bacillus sp menghasilkan beberapa
Kemudian, jarum ose dipijarkan dan diambil sedikit bakteri produk enzim komersil yang penting, seperti protease dan
pada biakan bakteri. Dicampurkan sedikit dan digeser- amilase [10]. Pada alam bebas Bacillus sp dapat ditemukan
geserkan pada air di kaca objek hingga merata dan dibiarkan pada tanah, akar tanaman, dan lingkungan berair. Walaupun
kering di udara terbuka atau di goyang-goyangkan di atas api Bacillus sp dapat tumbuh dan berkembang pada
bunsen. Lalu, diteteskan pewarna dasar larutan kristal violet gastrointestinal tract dari hewan, pada manusia tidak termasuk
dan dibiarkan terendam selama 1-2 menit kemudian dibilas sebagai bakteri pathogen [11].
dengan air mengalir. Selanjutnya, direndam dalam alkohol
96% selama 30 detik lalu dibilas kembali dengan air mengalir.
Setelah itu, diwarnai dengan safranin selama 1 menit sebagai
warna pembanding yang kemudian dibilas kembali dengan air
mengalir dan dikeringkan.Lalu, diamati dibawah mikroskop.
- Pengamatan morfologi

Cara kerja pengamatan morfologi ini dilakukan dengan


disiapkan kaca objek yang bersih dan tidak berlemak dan
diteteskan air di tengah kaca objek. Kemudian, jarum ose
dipijarkan dan diambil sedikit biakan yang selanjutnya
dicampurkan dan digeser-geserkan pada air di kaca objek. Gambar 3.2 Bakteri Candida spp [12]
Lalu, diteteskan sedikit lactofenol-cotton blue dan ditutup Candida merupakan spesies dari ragi, beberapa
dengan kaca penutup. Selanjutnya, diamati dibawah spesies candida dapat menyebabkan penyakit pada manusia
mikroskop. dan hewan. Candida spp dapat ditemukan pada permukaan
mukosa manusia seperti saluran pencernaan dan urogenital
sebagai kommensal dan sering menyebabkan penyakit
PEWARNAAN DAN MORFOLOGI MIKROORGANISME
3

invasive yang sebagai akibat dari perubahan flora Escherichia coli


mikrobiologi normal [13]. Candida memiliki bentuk sel ragi
yang bertulang tipis dan bergram positif, tidak memiliki
kapsul, berbentuk oval hingga bulat [14]
B. Pewarnaan langsung
Pewarnaan langsung atau pewarnaan sederhana
adalah pewarnaan yang menggunakan satu macam pewarna
pada bakteri. Pewarnaan ini digunakan untuk mengamati (Dokumen pribadi, 2021)
bentuk sel bakteri. Pewarnaan sederhana juga dibagi menjadi
dua jeins yaitu pewarnaan positif dengan pewarna basa dan Genus dari Escherichia coli adalah bakteri gram
pewarnaan negatif dengan pewarna asam [15]. Langkah negatif berbentuk batang, dan diklasifikasikan sebagai
pertama dari pewarnaan langsung adalah menyiapkan kaca anggota famili Enterobacteriaceae dalam kelas
objek yang tidak berlemak lalu diberikan aliran aquades Gammaproteobacteria. Escherichia coli adalah salah satu
hingga merata ke seluruh bagian kaca objek yang diposisikan bakteri yang dipelajari dengan baik. Escherichia coli dapat
miring. Berfungsi untuk membersihkan kaca objek sebelum tumbuh dengan cepat di bawah kondisi pertumbuhan yang
dilakukan inokulasi dengan pewarnaan. Lalu, dikeringkan optimal, bereplikasi dalam kurun waktu 20 menit. Banyak
menggunakan tisu, kemudian diberikan alkohol 70% dan sistem manipulasi gen telah dikembangkan menggunakan E.
dikeringkan kembali untuk mensterilkan kaca objek sebelum coli sebagai bakteri inang, menghasilkan enzim yang tak
dipakai [16]. Setelah kering, tambahkan setetes aquades ke terhitung jumlahnya dan produk industri lainnya [20].
kaca objek. Pemberian setetes aquades bertindak sebagai Genus pada Bacillus sp dianggap sebagai
kendaraan sementara untuk inokulasi bakteri. Selanjutnya, mikroorganisme nonpatogen dari genus Bacillus dan
jarum ose diambil dan dinyalakan di atas pembakar bunsen kontaminan laboratorium umum. Bacillus sp juga merupakan
sampai bersinar. Pembakaran sampai bersinar ini dilakukan gram positif, berbentuk batang dan katalasepositif yang ada
untuk membunuh mikroorganisme yang menempel pada banyak ditemukan pada lingkungan dan biasanya terdapat
jarum ose [17]. Kemudian, ambil beberapa kultur bakteri pada tanah dan tumbuh-tumbuhan[21].
Escherichia coli dan ambil pada koloni bakteri yang jarang.
Fungsi pengambilan inokulum bakteri ini adalah untuk C. Pewarnaan tak langsung
mendapatkan mikroorganisme yang paling sederhana Pewarnaan tidak langsung / negatif yaitu pewarnaan
sehingga mempermudah proses identifikasi [18]. Setelah yang ditujukan terhadap bakteri yang sulit diwarnai, dimana
kultur bakteri diambil, jarum ose digoreskan pada kaca objek bakterinya tidak diwarnai melainkan latar belakangnya.
hingga rata. Jarum ose dipijarkan kembali untuk membunuh Metode pewarnaan negatif merupakan suatu metode
mikroorganisme yang ada [17]. Selanjutnya merupakan tahap pewarnaan umum, dimana digunakan larutan zat warna yang
fikasi untuk memperlihatkan bentuk bakteri pada mikroskop. tidak meresap ke dalam sel-sel bakteri melainkan melatar
Tahap fiksasi dimulai dengan melewatkan kaca objek pada belakangi sehingga kelihatan atau nampak sebagai bentuk-
bunsen. Tambahkan salah satu pewarna (antara methylene bentuk kosong tak berwarna (negatif). Langkah pertama pada
blue, safranin, atau crystal violet) dan biarkan selama kurang pewarnaan tidak langsung yaitu menyiapkan kaca objek yang
lebih 12 menit (untuk methylene blue), 310 detik (untuk tidak berlemak kemudian diberikan aliran aquades hingga
safranin), dan 12 menit (untuk crystal violet). Prinsip merata ke seluruh bagian kaca objek yang diposisikan miring.
pewarnaan sederhana adalah pewarnaan bakteri dengan Perlakuan ini berfungsi untuk membersihkan kaca objek
pewarna tunggal yang umumnya bersifat basa yang komponen sebelum dilakukan inokulasi dengan pewarnaan. Kemudian,
kromofornya bermuatan positif. Ini membuat bakteri lebih dikeringkan menggunakan tisu, diberikan alkohol 70%, dan
mudah untuk mengikat satu sama lain dari waktu ke waktu dikeringkan kembali untuk mensterilkan kaca objek sebelum
[19]. Setelah itu, diberikan aquades pada kaca objek yang dipakai [23]. Setelah kering, kaca objek ditetesi dengan
sudah diberikan pewarna untuk meluruhkan pewarna yang nigrosin atau tinta china pada bagian ujung kaca objek.
berlebihan. Kemudian masing-masing kaca objek ditutup Nigrosin adalah pewarna yang bersifat asam yang berfungsi
dengan cover glass untuk melindungi kaca objek dari lensa sebagai reagen yang memiliki muatan negatif karena terdiri
mikroskop ketika dalam uji menggunakan mikroskop. Pada atas suspensi karbon yang bermuatan negatif. Sehingga jika
bakteri Bacillus sp juga menggunakan metode sama dengan digunakan untuk mengamati membran sel, reagen bermuatan
bakteri Escherichia coli dalam pewarnaan langsung. Setelah negatif dan membran sel bermuatan negatif sehingga nigrosin
mendapatkan sampel pada kaca objek, maka akan dilakukan tidak akan masuk ke dalam sel dan hanya mewarnai kaca
proses mikroskopis [19]. objek [24]. Selanjutnya, jarum ose diambil dan dipijarkan
Tabel 3.1 Pewarnaan langsung diatas pembakar bunsen hingga berpijar untuk membunuh
Mikroorganisme Hasil Pengamatan mikroorganisme [23]. Kultur bakteri Escherichia coli diambil
Bacillus sp pada koloni bakteri yang jarang. Fungsi pengambilan
inokulum bakteri yang jarang adalah untuk mendapatkan
mikroorganisme yang paling sederhana sehingga
mempermudah proses identifikasi [18]. Setelah kultur bakteri
diambil, jarum ose digoreskan pada kaca objek hingga rata.
Jarum ose dipijarkan kembali untuk membunuh
mikroorganisme yang menempel yang ada [16]. Kemudian,
kaca objek yang bersih diambil dan diletakkan pada ujung
kaca objek yang sudah ada, kultur dengan kedudukan miring
(Dokumen pribadi, 2021)
dipinggir tetesan zat pewarna yang telah diberikan kultur
PEWARNAAN DAN MORFOLOGI MIKROORGANISME
4

bakteri sebagai alat yang digunakan untuk meratakan nigrosin digoyangkan diatas api unsen. Ketika kering ditetesi dengan
pada objek. Lalu, kaca objek bersih didorong hingga tetesan Kristal violet dan dibiarkan terendam selama 1-2 menit.
tinta china atau nigrosin tersebar merata dan membentuk Kristal violet merupakan pewarna primer untuk memberi
apusan tipis pada permukaan kaca objek pertama. Perlakuan warna pada mikroorganisme. Kristal violet memiliki sifat basa
tipis tersebut digunakan agar saat proses identifikasi dengan sehingga akan mampu berikatan dengan sel bakteri yang
mikroskop, bakteri dapat terlihat jelas. Setelah itu, kaca objek memiliki sifat asam dan menimbulan warna ungu saat
dikeringkan. Pada bakteri Bacillus sp juga menggunakan berkontraksi [28]. Pewarna yang berlebihan dicuci dengan air
metode sama dengan bakteri Escherichia coli dalam aquades. Apusan ditetesi dengan lugol atau iodine, biarkan
pewarnaan tidak langsung atau negatif strain. Setelah selama 1-2 menit setelah itu reagen dibuang namun dengan
mendapatkan sampel pada kaca objek, maka akan dilakukan tanpa dicuci. Apusan direndam dengan alcohol 96% selama 30
proses mikroskopis [25] detik. Alkohol pada pewarnaan gram digunakan sebagai
Tabel 3.2 Pewarnaan tidak langsung pembilas untuk melunturkan zat pewarna [28]. Kemudian,
Mikroorganisme Hasil Pengamatan apusan tersebut dicuci dengan air mengalir secara hati-hati.
Bacillus sp Setelah itu diwarnai dengan menggunakan safranin selama
1menit sebagai warna pembanding yang berfungsi sebagai
pembeda terhadap zat Kristal violet. Dengan penambahan
safranin menyebabka sel bakteri berwarna merah karena
persenyawaan komplek Kristal violet larut dan mengikat zat
warna keduanya safranin yang berlebih dicuci kedalam air
mengalir lalu dikeringkan. Terakhir amati dibawah mikroskop
[29].
(Dokumen pribadi, 2021) Tabel 3.3 Pewarnaan gram
Escherichia coli Mikroorganisme Hasil Pengamatan
Bacillus sp

(Dokumen pribadi, 2021)


(Dokumen pribadi, 2021) Escherichia coli
Escherichia Coli merupakan bakteri yang biasanya
terdapat di usus manusia atau hewan sebagai flora normal.
Bakteri ini bersifat aerob yang dapat menyebabkan infeksi
primer pada usus manusia menyebabkan diare dan infeksi
lainnya diluar jaringan usus [8]. Escherichia coli adalah salah
satu bakteri yang dipelajari dengan baik. Escherichia coli
dapat tumbuh dengan cepat di bawah kondisi pertumbuhan
yang optimal, bereplikasi dalam kurun waktu 20 menit. (Dokumen pribadi, 2021)
Banyak sistem manipulasi gen telah dikembangkan Genus dari Escherichia coli adalah bakteri gram
menggunakan E. coli sebagai bakteri inang, menghasilkan negatif (bewarna merah muda) berbentuk batang, dan
enzim yang tak terhitung jumlahnya dan produk industri diklasifikasikan sebagai anggota famili Enterobacteriaceae
lainnya [20]. dalam kelas Gammaproteobacteria. Escherichia coli adalah
Bacillus sp adalah bakteri gram positif yang salah satu bakteri yang dipelajari dengan baik. Escherichia
merupakan bakteri saprofit di tanah, air, udara, dan tanaman. coli dapat tumbuh dengan cepat di bawah kondisi
Bakteri ini dapat menyebabkan penyakit dengan menyerang pertumbuhan yang optimal, bereplikasi dalam kurun waktu 20
sistem kekebalan tubuh, antara lain gastroenteritis akut dan menit. Banyak sistem manipulasi gen telah dikembangkan
meningitis [26]. menggunakan E. coli sebagai bakteri inang, menghasilkan
enzim yang tak terhitung jumlahnya dan produk industri
D. Pewarnaan gram lainnya [20].
Langkah pertama pada pewarnaan gram yaitu Genus pada Bacillus sp dianggap sebagai
menyiapkan kaca objek yang tidak berlemak kemudian mikroorganisme nonpatogen dari genus Bacillus dan
diberikan aliran aquades hingga merata ke seluruh bagian kaca kontaminan laboratorium umum. Bacillus sp juga merupakan
objek yang diposisikan miring. Perlakuan ini berfungsi untuk gram positif, berbentuk batang dan katalasepositif yang ada
membersihkan kaca objek sebelum dilakukan inokulasi
banyak ditemukan pada lingkungan dan biasanya terdapat
dengan pewarnaan. Kemudian, dikeringkan menggunakan
pada tanah dan tumbuh-tumbuhan[21]. Warna biru keunguan
tisu, diberikan alkohol 70% dan dikeringkan kembali untuk
dari Bacillus sp disebabkan karena dinding sel bakteri
mensterilkan kaca objek sebelum dipakai [27]. Setelah itu,
menyerap pewarna kristal violet.
jarum ose diambil dan dipijarkan diatas pembakar bunsen
hingga berpijar untuk membunuh mikroorganisme yang ada
[23]. Selanjutnya, sampel diletakkan pada kaca objek dengan
diameter kurang lebih 1 cm hingga rata lalu dibiarkan hingga
mengering di udara atau dapat dikeringkan dengan
PEWARNAAN DAN MORFOLOGI MIKROORGANISME
5

E. Pengamatan morfologi
Pengamatan morfologi merupakan pengamatan karakterisasi DAFTAR PUSTAKA
bentuk, tepi, elevasi dan warna koloni dari tiap-tiap koloni. [1] T. Sandle, “Microbial Identification,” Pharmaceutical
Pengamatan makroskopis morfologi koloni meliputi bentuk Microbiology, pp. 103–113, 2016, doi: 10.1016/b978-
koloni (dilihat dari atas), permukaan koloni (dilihat dari 0-08-100022-9.00009-8.
samping), tepi koloni (dilihat dari atas) dan warna koloni [2] R. Franco-Duarte et al., “Advances in Chemical and
bakteri [22]. Biological Methods to Identify Microorganisms—
Langkah pertama pada pengamatan morfologi yaitu From past to Present,” Microorganisms, vol. 7, no. 5,
menyiapkan kaca objek yang tidak berlemak kemudian p. 130, May 2019, doi:
diberikan aliran aquades hingga merata ke seluruh bagian kaca 10.3390/microorganisms7050130.
objek yang diposisikan miring. Perlakuan ini berfungsi untuk [3] J. G. Cappuccino and C. Welsh, Microbiology : a
membersihkan kaca objek sebelum dilakukan inokulasi Laboratory Manual. Harlow: Pearson Education
dengan pewarnaan. Setelah itu dikeringkan menggunakan tisu, Limited, 2018.
diberikan alkohol 70% dan dikeringkan kembali untuk [4] B. Ihsan, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Kota Baru:
mensterilkan kaca objek sebelum dipakai [15]. Kemudian, Penerbit Insan Cendekia Mandiri, 2021.
jarum ose diambil dan dipijarkan diatas pembakar bunsen [5] T. R. Johnson and C. L. Case, Laboratory experiments
hingga berpijar untuk membunuh mikroorganisme yang ada in microbiology. Boston: Pearson, 2013.
[23]. Selanjutnya, ditetesi dengan Lactofenol-cotton blue [6] J. P. Harley and L. M. Prescott, Laboratory Exercises
(LPCB) yang merupakan reagen yang digunakan sebagai to Accompany Microbiology. Mcgraw-Hill
pewarnaan untuk jamur yang mengandung Kristal fenol, Science/Engineering/Math, 2001.
cotton blue, asam laktat, gliserol dan air suling. Cotton blue [7] H. Roginski, J. W. Fuquay, and P. F.
berfungsi sebagai pemberi warna pada jamur. Gliserol Fox, Encyclopedia of dairy sciences. Amsterdam ;
berfungsi sebgaai penjaga fisiologi sel san menjaga sel tidak New York: Academic Press, 2003.
kekeringan saat diamati nanti. asam laktat untuk [8] J. Nur and D. A. Winarsih, "Identifikasi Bakteri
mempertahankan struktur jamur. Setelah ditetes, ditutup Escherichia coli Pada Es Batu di Wilayah Bojong
dengan menggunakan kaca penutup dan diamati dibawah Raya, Cengkareng Jakarta Barat," Jurnal Wiyata, vol.
mikroskop [30]. 4 (2), pp. 151-156., 2017.
Tabel 3.4 Pengamatan morfologi [9] Shen, L, Zang, X, Sun, K, Chen, H, Che, X, Sun, Y,
Mikroorganisme Hasil Pengamatan Wang, G, Zhang, S, & Chen, G. “Complete genome
Candida spp sequencing of Bacillus sp. TK-2, analysis of its cold
evolution adaptability”, Scientific reports, 11(1), 1-11,
2021
[10] Moselio Schaechter, Encyclopedia of microbiology.
S.L.: Elsevier, Cop, 2009.
[11] S. R. Maloy, S. Brenner, and E. Al, Brenner’s
Encyclopedia of Genetics, 2nd ed. San Diego:
(Dokumen pribadi, 2021) Academic Press, 2013.
Candida merupakan genus ragi yang penyebab [12] M. Staniszewska, M. Bondaryk, E. Swoboda-Kopec,
umum penyakit infeksi jamur di seluruh dunia [31]. Candida K. Siennicka, G. Sygitowicz, and W. Kurzatkowski,
spp dapat ditemukan pada permukaan mukosa manusia seperti “Candida Albicans Morphologies Revealed by
saluran pencernaan dan urogenital sebagai kommensal dan Scanning Electron Microscopy Analysis,” Brazilian
sering menyebabkan penyakit invasive yang sebagai akibat Journal of Microbiology, vol. 44, no. 3, pp. 813–821,
dari perubahan flora mikrobiologi normal [32]. Sep. 2013, doi: 10.1590/s1517-83822013005000056.
[13] R. Bidder and et al, Reference Module in Biomedical
Sciences. Elsevier, 2018.
KESIMPULAN [14] Brooks, G,F, Carroll, K,C, Butel, J,S, Morse, and all,
Pewarnaan bakteri terbagi menjadi pewarnaan sederhana Mikrobiologi Kedokteran Jawetz, Melnick, &
yakni pewarnaan langsung dan pewarnaan tak langsung, dan Adelberg, Ed. 25, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
pewarnaan bertingkat yakni pewarnaan gram. Pewarnaan EGC, 2013
sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan satu jenis [15] Prasetya, Y, A, BAKTERIOLOGI I PENUNTUN
zat pewarna. Pada pewarnaan langsung, pewarna yang PRAKTIKUM TEKNOLOGI LABORATORIUM
digunakan yaitu methylene blue. Sementara pada pewarnaan MEDIK, Pasuruan : Penerbit Qiara Media, 2019
tak langsung, pewarna yang digunakan yaitu tinta cina. [16] M, I, Surya and L, Ismaini, "Perbandingan Metode
Pewarnaan bertingkat dapat dilakukan dengan menggunakan Sterilisasi untuk perbanyakan Rubus rosifolius Secara
lebih dari satu jenis zat pewarna. Pada pewarnaan gram, In Vitro", Jurnal Biologi, vol. 14, no. 1, pp. 127-137,
digunakan empat jenis reagen, yaitu kristal violet, iodin, 2021
alkohol, dan safranin. Pengamatan morfologi pada jamur [17] M. E. Sambuaga, S. N. J. Longdong and H. Manoppo,
dilakukan dengan menggunakan pewarna methylene blue "Sensivitas Ekstrak Tanaman Kemangi (Ocimum
yang berfungsi untuk mewarnai dinding sel jamur sehingga sactum) Terhadap Bakteri Aeromonas hydrophila,"
memudahkan proses identifikasi. Perbedaan antara bakteri Budidaya Perairan, vol. 6 (1), pp. 1-7, 2018.
dan jamur terletak dari jenis pewarnaan yang digunakan dan
ukuran sel saat dilihat melalui mikroskop. [18] B, Xu, B, Hu, J, Wang, Y, Lan, Y, Zhu, X, Dai, L,
Huang, Y, Huang, and W, Du, "Virgibacillus indicus
PEWARNAAN DAN MORFOLOGI MIKROORGANISME
6

sp. non. and Virgibacillus profundi sp. nov. Two Sciences. Elsevier, 2018.
Moderately Halophilic Bacteria Isolated From Marine
Sediment by Using Microfluidic Streak Plates",
International Journal of Systematic and Evolutionary
Microbiology, vol. 68, no. 1, pp. 2015-2023, 2018
[19] Y. Jiwintarum, Rohmi and I. D. P. M. Prayuda, "Buah
Naga (Hylocereus polyrhizus) sebagai Pewarna Alami
untuk Pewarnaan Bakteri," Jurnal Kesehatan Prima,
vol. 10 (2), pp. 1726-1734, 2016.

[20] Jang, J, Hur, H, G, Sadowsky, M, J, Byappanahalli, M,


N, Yan, T, & Ishii, S, “Environmental Escherichia coli:
ecology and public health implications—a review”,
Journal of applied microbiology, 123(3), 570-581,
2017
[21] Tsonis, I, Karamani, L, Karamani, P, Xaplanteri, F,
Kolonitsiou, P, Zampakis, G, Gatzounis, M, Marangos,
& S, F, Assimakopoulos, “Spontaneous cerebral
abscess due to Bacillus subtilis in an
immunocompetent male patient: A case report and
review of literature”, World journal of clinical cases,
6(16), 1169-1174, doi: 10.12998/wjcc.v6.i16.1169 ,
2018
[22] Dwijoseputro, D, Dasar-dasar Mikrobiologi, cetakan
ke 16. Jakarta : Djembatan, 2005
[23] M, E, Sambuaga, S, N, J, Longdong, and H, Manoppo,
"Sensivitas Ekstrak Tanaman Kemangi (Ocimum
sactum) Terhadap Bakteri Aeromonas hydrophila",
Budidaya Perairan, vol. 6, no. 1, pp. 1-7, 2018
[24] J, P, Kaltenbach, M, H, Kaltenbach and W, B, Lyons,
"Nigrosin as a Dye for Differentiating Live and Dead
Ascites Cells", Experimental Cell Research, vol. 15,
no. 1, pp. 112-117, 1958
[25] R, N, Roth, "The Effect of Positive and Negative Strain
Hardening Rates on Stress Distributions in Orthogonal
Machining", International Journal of Machine Tool
Design and Research, vol. 17, no. 1, pp. 39-46, 1977
[26] T. P. L. Sudarwati, "Aktivitas AntibakteriDaun
Pepaya(Carica Papaya) Menggunakan PelarutEtanol
Terhadap BakteriBacillus subtilis," Journal of
Pharmacy and Science, vol. 3 (2), pp. 13-16, 2018
[27] Y. Efendi, Yusra and V. O. Efendi, "Optimasi Potensi
Bakteri Bacillus subtilis Sebagai Sumber Enzim
Protease," Jurnal Akuatika Indonesia, vol. 2 (1), pp. 87
- 94, 2017.
[28] Prasetya, Y, A, Winarsih, I, Y, Pratiwi, K, A, Hartono,
M, C, & Rochimah, D, N, “(ESBLS) Pada Sampel
Makanan Di Krian Sidoarjo” Life Science, 8(1), 75-85,
2019
[29] Hidayat, R, & Fatri, A, “Identifikasi Streptococcus
Equi dari Kuda yang Diduga Menderita Strangles”,
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, Vol. 17 (3), pp 199-
203, 2012
[30] Asalai, T, Diana, N, Mahyarudin, “Uji Resistensi
Jamur Penyebab Tinea Pedis pada Satuan Polisi
Pamong Praja Kota Pontianak terhadap Griseofulvin”,
Jurnal Kesehatan Khatulistiwa. Volume 4. Nomor 2,
2018
[31] D. Manolakaki et al., “Candidainfection and
colonization among trauma patients,” Virulence, vol. 1,
no. 5, pp. 367–375, Sep. 2010, doi:
10.4161/viru.1.5.12796.
[32] R. Bidder and et al, Reference Module in Biomedical
PEWARNAAN DAN MORFOLOGI MIKROORGANISME
7

LAMPIRAN

Pewarnaan langsung
No Aktivitas Deskripsi
1 Kaca preparat di tetesi air untuk
melarutkan bakteri yang akan
diwarnai.

(Dokumen pribadi, 2021)


2 Pengambilan mikroba dengan
sterilisasi jarum ose dan cawan
petri, jarum ose di pijarkan
kemudian di dinginkan dengan
menempelkan ke atas cawan
petri, setelah tidak panas jarum
ose digunakan untuk mengambil
koloni bakteri.
(Dokumen pribadi, 2021)
3 Koloni bakteri yang ada di jarum
ose di larutkan pada preparat
yang elah ditetesi air. Setelahnya
jarum ose sipijarkan kembali
untuk sterilisasi dan cawan petri
berisi kultur bakteri di tutup
dengan steril.
(Dokumen pribadi, 2021)
4 Dilakukan fiksasi pada preparat
yang berisi bakteri dengan
melewatkan di atas bunsen.

(Dokumen pribadi, 2021)


5 Penambahan pewarna metilen
blue untuk pewarnaan langsung.

(Dokumen pribadi, 2021)


PEWARNAAN DAN MORFOLOGI MIKROORGANISME
8

6 Di diamkan selama 1 menit dan


kemudian pewarna di lunturkan
dengan menyiram aquades dari
atas kaca preparat. Kemudian di
tutup dengan objek glass dan di
keringkan dengan tisu sisi-sisi
yang masi basah.
(Dokumen pribadi, 2021)

Pewarnaan tidak langsung


No Aktivitas Deskripsi
1 Kaca preparat di siram aquades
untuk sterilisasi. Kemudian di
keringkan menggunakan tisu.

(Dokumen pribadi, 2021)


2 Mengambil 1-2 tetes nigrosin
atau tinta china sebagai pewarna.

(Dokumen pribadi, 2021)


3 Pengambilan mikroba dengan
sterilisasi jarum ose dan cawa
petri, jarum ose di pijarkan
kemudian di dinginkan dengan
menempelkan ke atas cawan
petri, setelah tidak panas jarum
ose digunakan untuk mengambil
koloni bakteri.

(Dokumen pribadi, 2021)


4 Meletakkan koloni bakteri pada
nigrosin di kaca preparat

(Dokumen pribadi, 2021)


PEWARNAAN DAN MORFOLOGI MIKROORGANISME
9

5 Paca preparat di gesekkan untuk


menyebarkan koloni yang ada
pada nigrosin

(Dokumen pribadi, 2021)


6 Hasil di keringkan dengan
menggunakan angin

(Dokumen pribadi, 2021)

Pewarnaan gram
No Aktivitas Deskripsi
1 Kaca preparat di siram aquades
untuk sterilisasi. Kemudian di
keringkan menggunakan tisu.

(Dokumen pribadi, 2021)


2 Kaca preparat di tetesi air untuk
melarutkan bakteri yang akan
diwarnai.

(Dokumen pribadi, 2021)


3 Pengambilan mikroba dengan
sterilisasi jarum ose dan cawa
petri, jarum ose di pijarkan
kemudian di dinginkan dengan
menempelkan ke atas cawan
petri, setelah tidak panas jarum
ose digunakan untuk mengambil
koloni bakteri.

(Dokumen pribadi, 2021)


PEWARNAAN DAN MORFOLOGI MIKROORGANISME
10

4 Koloni bakteri yang ada di jarum


ose di larutkan pada preparat
yang elah ditetesi air. Setelahnya
jarum ose sipijarkan kembali
untuk sterilisasi dan cawan petri
berisi kultur bakteri di tutup
dengan steril.
(Dokumen pribadi, 2021)
5 Dilakukan fiksasi pada preparat
yang berisi bakteri dengan
melewatkan di atas bunsen.

(Dokumen pribadi, 2021)


6 Ditetesi kristal violet dan
didiamkan selama 2 menit

(Dokumen pribadi, 2021)


7 Dibilas menggunakan aquades

(Dokumen pribadi, 2021)


8 Ditetesi pewarna iodin dan di
diamkan selama 2 menit

(Dokumen pribadi, 2021)


9 Dibilas menggunakan aquades

(Dokumen pribadi, 2021)


PEWARNAAN DAN MORFOLOGI MIKROORGANISME
11

10 Diberi alkohol untuk pembilasan


sebelum safranin

(Dokumen pribadi, 2021)


11 Diberi tetesan safranin

(Dokumen pribadi, 2021)


12 Dibilas menggunakan aquades

(Dokumen pribadi, 2021)

Pengamatan morfologi
No Aktivitas Deskripsi
1 Kaca preparat di tetesi air untuk
melarutkan bakteri yang akan
diwarnai

(Dokumen pribadi, 2021)


2 Pengambilan mikroba dengan
sterilisasi jarum ose dan cawa
petri, jarum ose di pijarkan
kemudian di dinginkan dengan
menempelkan ke atas cawan
petri, setelah tidak panas jarum
ose digunakan untuk mengambil
koloni bakteri.
(Dokumen pribadi, 2021)
PEWARNAAN DAN MORFOLOGI MIKROORGANISME
12

3 Koloni bakteri yang ada di jarum


ose di larutkan pada preparat
yang elah ditetesi air. Setelahnya
jarum ose sipijarkan kembali
untuk sterilisasi dan cawan petri
berisi kultur bakteri di tutup
dengan steril.

(Dokumen pribadi, 2021)


4 Meneteskan pewarna metilen
blue pada kaca preparat yang
berisi bakteri

(Dokumen pribadi, 2021)


5 Dilakukan fiksasi pada preparat
yang berisi bakteri dan pewarna
dengan melewatkan di atas
bunsen.

(Dokumen pribadi, 2021)

Anda mungkin juga menyukai