Anda di halaman 1dari 14

ENUMERASI MIKROORGANISME_4_5005201079

ENUMERASI MIKROORGANISME
Ritter Moses
Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Analitika Data, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Teknik Kimia, Keputih, Kec. Sukolilo, Kota SBY, Jawa Timur 60111
e-mail: rittermoses123@gmail.com

Abstrak— Enumerasi adalah cara perhitungan jumlah lainnya [4]. Teknik pewarnaan bakteri dapat dibedakan
mikroba dalam suatu media tanpa mengidentifikasikan menjadi : simple staining, differential staining, structural /
jenis mikroba seperti bakteri dan jamur. Teknik special staining. Simple staining adalah Teknik pewarnaan
enumerasi dibagi menjadi 2 yaitu enumerasi secara yang hanya menggunakan 1 jenis pewarna. Pewarna yang
langsung dan tidak langsung. Enumerasi secara langsung digunakan biasanya bermuatan positif atau bermuatan negatif
dapat dilakukan dengan cara counting chamber [5]. Differential staining adalah pewarnaan yang
(Haemocytometer) sedangkan enumerasi secara tidak menggunakan lebih dari 1 pewarna. Contohnya adalah
langsung dapat dilakukan dengan metode MPN (Most pewarnaan gram [6]. Structural atau special staining adalah
Probable Number) dan TPC (Total Plate Count). Bakteri metode pewarnaan yang dikhususkan untuk mengidentifikasi
coliform adalah bakteri yang digunakan sebagai indikator / mempelajari struktur dari bakteri. Contoh agen pewarnanya
adanya polusi dalam kondisi yang tidak baik. Bakteri ini dalah malachite green untuk endospore dan Congo red dalam
dibedakan menjadi dua yaitu coliform fekal dan coliform capsule staining [5].
nonfekal.Oleh karena itu, praktikum ini bertujuan untuk Tujuan dari praktikum mikrobiologi pewarnaan dan
dapat menghitung jumlah mikroorganisme yang ada di untuk mempelajari dasar kimiawi dan teoritis pewarnaan
dalam sampel air dengan metode langsung (Direct Method) bakteri. Kemudian, untuk mempelajari tata cara pewarnaan
dan tak langsung (Indirect Method). Metode langsung sederhana dan bertingkat. Serta, untuk mengetahui perbedaan
dapat dilakukan dengan menggunakan mikroskop. morfologi bakteri, jamur dan khamir.
Metode TPC dibedakan menjadi 2 cara, yaitu metode
tuang (pour plate), dan metode sebar. Sedangkan metode
MPN, yaitu presumtive Test, confirmed test, dan completed
II. METODOLOGI
test. Hasil praktikum yang didapat adalah data jumlah A. Waktu dan Tempat
mikroorganisme Praktikum Mikrobiologi dengan mata praktikum
Enumerasi Mikroorganisme dilaksanakan pada hari Kamis, 4
November 2021 pada pukul 11.30 WIB. Praktikum ini
dilaksanakan secara daring melalui Zoom meeting dan tatap
Kata Kunci— Enumerasi, Langsung, Mikroorganisme, Tak
muka di Laboratorium dasar 1, 2 dan Laboratotium
langsung
Mikrobiologi. Departemen Biologi, Fakultas Sains dan
Analaitika Data, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
I. PENDAHULUAN Surabaya.
I dentifikasi mikroorganisme dapat didefinisikan
sebagai karakterisasi mikroba oleh spektrum tes terbatas yang B. Alat dan Bahan
telah dipilih sebelumnya dan sesuai dengan masalah yang Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah botol
sedang dipelajari [1]. Identifikasi mikroorganisme yang akurat steril, Hemocytometer, mikroskop, bunsen atau lampu spirtus,
akan berdampak pada klasifikasi taksonomi dari tabung reaksi, cawan petri, tabung durham, pipet steril, dan
mikroorganisme serta sistematiknya [2]. Inkubator. Bahan yang digunakan yakni Sampel air ITS,
Identifikasi mikroorganisme terutama bakteri dapat sampel larutan MSG, aquades dan Nutrient Agar (NA),
dilakukan dengna secara morfologi ataupun fisiologi. Lactose broth (LB), Brilliant Green Lactose Broth (BGLBB),
Identifikasi secara morfologi dapat seperti bentuk koloni, dan Eosin Metyhlene Blue Agar (EMBA).
struktur koloni, betuk sel, ukuran sel, dan pewarnaan.
Pengamatan secara morfologi dibagi menjadi pengamatan
mikroskopis dan makroskopis. Pengamatan mikrsokopis C. Cara Kerja
adalah pengamatan yang dilakukan saat ingin mengamati - Perhitungan langsung
pergerakan, pembelahan biner, bentuk dan sel bakteri saat Cara kerja perhitungan langsung dengan Hemocytometer,
mengalami fikasi serta selama proses pewarnaan. Pengamatan pertama disiapkan caunting chamber Improved Neubauer dan
makroskopis adalah pengamatan yang dapat dilakukan dengan Mikroskop. Lalu sampel diteteskan pada daerah kotak pada
mata telanjang seperti bentuk koloni, elevasi koloni, dan
Hemocytometer dengan bantuan pipet tetes. Setelah itu
permukaan koloni [3].
Teknik pewarnaan merupakan teknik yang letakkan Haemocytometer pada mikroskop dan dicari kotak
digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan morfologi perhitungan pada Haemocytometer. Setelah kotak
sel bakteri. Selain itu, pewarnaan bakteri dilakukan untuk perhitungan ditemukan, sel dalam kotak yang ditentukan
memeriksa bagian-bagian struktur sel untuk mengidentifikasi seperti R1, R2, R3, R4, R5 dapat dihitung langsung. Setelah
dan membedakan mikroorganisme dengan mikroorganisme
ENUMERASI MIKROORGANISME_4_5005201079
2

dihitung hasilnnya dikalikan dengan factor pengenceran bila Sebelum pengambilan sampel dilakukan tangan dibersihkan
diencerkan. terlebih dahulu dengan alkohol agar steril karena saat

-Perhitungan tak langsung (TPC) pengambilan sampel harus dilakukan secara aseptis agar
Cara perhitungan sel tidak langsung dengan Total sampel tidak terkontaminasi. Setelah dirasa aseptis air dapat
Plate Count (TPC). Pertama disiapkan sampel larutan MSG
diambil dengan membuka knop keran yang didekatkan dalam
yang telah dilarutkan, kemudian ditandai pada tabung reaksi
yang berisi dengan aquades dengan angka 10-1, 10-2, dan 10-3 mulut botol, tunggu hingga terisi [7]. Setelah terisi botol diberi
untuk melakukan pengenceran bertingkat. Lalu beri tanda juga label tulisan untuk menunjukkan identitas sampel agar tidak
pada cawan petri dengan angka 10-1, 10-2, dan 10-3. Air sampel
diambil dengan pipet tetes dan dituangkan kepada tabung tertukar dengan sampel lain [8].
reaksi dengan label 10-1, kemudian diambil 1 ml air yang
Pada pengambilan sampel TPC (Total Place
berada di tabung 10-1 dipindahkan ke tabung 10-2, setelah itu Number) dengan larutan MSG, larutan dicampurkan pada
pada tabung 10-2 diambil kembali 1 ml dan dipindahkan ke tabung reaksi, sebelum itu tabung reaksi di sterilkan terlebih
tabung 10-3, hal tersebut dinamakan pengenceran bertingkat dahulu pada autoclave dan alat yang digunakan seperti wadah
hingga 10-3. Setelah dilakukan pengenceran, disiapkan sampel, bluetip, PCA (Plate Count Agar) dan LB (Lactosa
Nutrient Agar dan dituangkan pada masing-masing cawan Broth) disterilkan dalam autoclave dengan suhu 121°C
petri. Setelah dituangkan dengan NA masing-masing sampel selama 30 menit. Autoklaf berfungsi untuk mensterilkan
dari pengenceran bertingkat diambil sebanyak 1 ml dan dengan menggunakan uap air panas bertekanan untuk
dituangkan ke cawan petri dan diratakan. Setelah dituangkan membunuh dan menghilangkan kotoran serta mikroba yang
di tutup rapat dengan wrap agar terjaga ke sterilannya dan terdapat pada alat yang akan digunakan untuk sampel [9].
diinkubasi pada suhu ruangan selama 24 jam. Setelah itu Kemudian alat yang digunakan untuk uji yang memiliki
koloni dan jumlah sel yang tumbuh dapat dihitung dan diamati bahan kaca seperti pipet ukur, tabung reaksi disterilkan
menggunakan sterilisator petri pada suhu 170°- 180°C selama
-Perhitungan tak langsung (MPN) 1 jam agar alat berbahan kaca tersebut tidak pecah ketika
Cara perhtitungan sel dengan Most Probable Number disterilkan dengan suhu tinggi [10].
(MPN), Pertama mengambil air sampel yang akan digunakan
dengan menggunakan botol steril.kemudian ditandai pada
tabung reaksi yang berisi dengan aquades dengan angka 10-1, 3.2 Metode langsung
10-2, dan 10-3 untuk melakukan pengenceran bertingkat. Lalu Terdapat dua metode perhitungan mikroba
disiapkan 9 tabung reaksi dan dibagi menjadi 3 kelompok (enumerasi) ini, yaitu secara langsung dan secara tidak
medium. Masing-masing kelompok terdiri dari 3 tabung berisi
aquades dan tabung durham.Larutan MSG yang telah langsung. Salah satu cara untuk melakukan perhitungan secara
dilarutkan diambil dengan pipet tetes dan dituangkan kepada langsung adalah metode counting chamber atau menggunakan
tabung reaksi dengan label 10-1, kemudian diambil 1 ml air
yang berada di tabung 10-1 dipindahkan ke tabung 10-2, setelah ruang hitung [2]. penggunaan counting chamber ini dapat
itu pada tabung 10-2 diambil kembali 1 ml dan dipindahkan ke menunjukan perbedaan jumlah koloni mikroorganisme pada
tabung 10-3, hal tersebut dinamakan pengenceran bertingkat
hingga 10-3. Kemudian disiapkan 3 tabung reaksi dan diisi ruang tertentu, yaitu tanah tempat tumbuh kakao. Kelebihan
dengan menggunakan sampel pengenceran 10-1 sebanyak 1 dari metode ini adalah dapat menentukan jumlah bakteri
ml pada masing-masng tabung. Lalu disiapkan kembali 3
tabung reaksi dan diisi dengan menggunakan sampel keseluruhan baik yang mati maupun yang hidup. Akan tetapi,
pengenceran 10-2 sebanyak 1 ml pada masing-masing tabung. terdapat kekurangan dari metode ini yaitu sel hidup atau mati
Terakhir disiapkan kembali 3 tabung reaksi dan diisi dengan
menggunakan sampel pengenceran 10-3 sebanyak 1 ml pada tidak dapat dibedakan [3].
masing-masng tabung. Setelah itu tabung ditutup dengan Pada metode langsung dengan counting chamber,
sumbat dan diberi wrap. Setelahnya tabung diinkubasi pada
suhu 37°C selama 48 jam, apabila terdapat bakteri (hasil sampel diteteskan menggunakan pipet pada daerah berkotak
positif), maka akan terbentuk gas yang terlihat dalam tabung di Haemacytometer Improved Neubauer. Hal tersebut
durham. Setelah menunggu selama 48 jam hasil yang
didapatkan dapat dicocokkan dengan table MPN untuk berfungsi untuk memudahkan saat melakukan uji karena
mendapat perkiraan jumlah mikroba yang terdapat di dalam bakteri akan dihitung ketika bakteri berada di ruangan
sampel.
haemocytometer sehingga jumlah bakteri per milimeter dapat

III.HASIL DAN PEMBAHASAN terlihat [11]. Kemudian, sel dihitung dengan menggunakan

3.1 Pengambilan sampel uji mikroskop yang berfungsi untuk melihat objek kecil yang
Pada pengambilan sampel MPN (Most Probable sukar dilihat dan dibedakan jika hanya dengan mata telanjang
Number) pada uji air ITS menggunakan botol UC steril, [12].
dengan cara di masak pada air panas pada suhu 121°C.
ENUMERASI MIKROORGANISME_4_5005201079
3

39000
N= x 1.000 mm2/ml
0,02

N = 1. 950.0000 sel/ml
Dari hasil dapat ditarik kesimpulan bahwa bakteri
yang terdapat didalam sampel masih banyak karena tidak ada
pengenceran, dimana adanya pengenceran yang semakin
besar, maka jumlah sel akan menjadi lebih sedikit dan untuk
pengenceran yang semakin kecil, maka jumlah sel akan
semakin banyak. Dengan kata lain, Pengenceran berbanding
terbalik dengan jumlah sel pada larutan sampel[16].
3.3 Metode tak langsung
Gambar 3.2.1 Haemacytometer Improved Neubauer [11] 3.3.1 Total Plate Count (TPC)
Haemocytometer terdiri dari kaca spesial dengan
Total plate count adalah metode untuk mengestimasi
garis akurasi. Haemocytometer digunakan dalam menghitung
jumlah total dari mikroorganisme (jamur, ragi, bakteri) pada
mikroorganisme di media cair. Biasanya alat ini digunakan
suatu material [17]. Prinsip dari metode Total Plate Count
untuk menghitung ragi, sel Chlorella dan juga sel darah merah.
yakni menumbuhkan sel mikroba yang masih hidup pada
Metode ini menghasilkan jumlah dari sel hidup dan sel mati.
Ada beberapa tipe dari haemocytometers, yang sering media agar, sehingga mikroba akan berkembang biak dan
digunakan adalah improved neubauer [13]. Haemocytometer membentuk koloni yang dapat dilihat dan dihitung langsung
memiliki ruang hitung berupa pelat dasar seukuran slide tanpa bantuan mikroskop. Prinsip kerja yang digunakan pada
mikroskop. Pelat dasar ini dirancang untuk menghitung sel metode TPC dibdakan atas 2 cara yakni metode tuang (pour
darah. Pada ruang hitung biasanya memiliki kisi-kisi dengan plate) dan metode permukaan (spread plate)[18].
dimensi tertentu (persegi 1 mm × 1 mm). Disetiap kotak dibagi
menjadi kotak yang lebih kecil berukuran 0,05 mm × 0,05 mm.
Ukuran kotak besar (1 mm2 ) dan kotak kecil (0,0025 mm2 )
memiliki kedalaman yang sama yaitu 0,1 mm, sehingga
volume setiap kotak dapat dihitung dari dimensi dan
kedalaman tetapnya. Perhitungan sel dapat menggunakan
mikroskop cahaya yang kemudian kosentrasi selnya akan
dihitung dengan sel per satuan volume kultur (µL atau mL)
[14].
Kelebihan dan kekurangan pada metode langsung
tentunya ada, adapun kelebihan pada metode perhitungan
langsung adalah proses dan cara penghitungannya yang cepat,
serta dapat diperoleh informasi tambahan mengenai ukuran
dan bentuk mikroba yang sedang dihitung. Kelemahan metode
ini karena kita tidak dapat membedakan sel bakteri yang hidup
dan mati [15]. Gambar 3.3.1.1 Tahap kerja uji TPC [19]
Rumus umum yang digunakan untuk menghitung
Haemocytometer, sebagai berikut [12].
Metode tuang (pour plate) ini dilakukan dengan
𝑛 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 mengambil sampel 1 ml atau 0,1 ml dari pengenceran sampel
N= x 1.000 mm2/ml larutan MSG dimasukkan ke cawan petri dan ditambahkan
𝑣
agar cair steril yang suhunya 47°C-50°C sebanyak 15-20 ml
keterangan : lalu digoyangkan hingga menyebar. Sedangkan pada metode
- N adalah jumlah mikroorganisme dalam 1mm3 permukaan (surface / spread plate) dilakukan dengan
- n adalah total jumlah mikroorganisme dalam seluruh mengambil sampel sebanyak 0,1 ml yang telah diencerkan
kamar hitung dan diletakkan pada cawan petri menggunakan pipet steril.
- v adalah volume pada kotak Lalu diratakan dengan batang L steril [20]. Tahapan uji nya
Total jumlah mikroorganisme dalam kamar hitung sampel air dilakukan dengan pengenceran sampel. Kemudian, dituang ke
ITS adalah 39. medium dan jumlah koloni dihitung setelahnya inkubasi
selama 24-48 jam. Jumlah bakteri dalam sampel asli
Perhitungan : ditentukan dengan mrnghitung jumlah koloni dalam faktor
R1 + R2 + R3 + R4 + R5 = n pengenceran. Koloni bakteri dianggap mewakili satu sel. Hal
itu tidak selalu benar karena sel-sel dalam suatu rantai juga
Dimasukkan kedalam rumus : akan meningkat menjadi koloni di atas medium. Karena
𝑛 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛
N= x 1.000 mm2/ml ketidakpastian dalam berapa banyak sel yang sebenarnya
𝑣
membentuk koloni, perhitungan TPC sebagai Colony
39 𝑥 1 Forming Units (CFU) [21].
N= 1 x 1.000 mm2/ml
𝑥 80 𝑥0,01
400
ENUMERASI MIKROORGANISME_4_5005201079
4

Kelebihan pada metode TPC adalah hanya sel yang Test). Tabung kaldu laktosa (LB) yang positif diambil
masih hidup yang dihitung. Pada metode TPC juga dapat sebanyak 1 ose ke dalam tabung media kemudian diinkubasi
menghitung ebebrapa jenismikroba sekaligus. Metode TPC pada suhu 44°C dan media Brilliant Green 37°C selama 24
Dapat digunakan untuk isolasi dan identifikasi mikroba jam kemudian diamati. Hasil positif ditunjukkan dengan
karena koloni yang terbentuk berasal dari satu sel mikroba perubahan warna menjadi keruh dan terdapat gas pada tabung
dengan penampakan mikroba yang spesifik [22]. durham. Uji Pelengkap (complete test) dari tahapan ini adalah
Kekurangan pada metode TPC adalah hasil medium yang positif diambil dan dimasukkan ke dalam
perhitungan percobaan tidak menunjukkan jumlah sel medium simon sitrat, medium air pepton, methyl red dan
mikroba yang sebenarnya karena beberapa sel yang terdekat voges prekauser atau medium EMBA. Medium tersebut
kemungkinan membentuk satu sel koloni. Hasil persiapan kemudian diinkubasi dengan suhu 30°C selama 24 jam. Hasil
medium dan inkubasi yang tidak sama dapat menghasilkan positif ditandai dengan perubahan warna pada sitrat menjadi
jumlah mikroba yang berbeda. Selain itu mikroba yang biru terang, pada VP (voges prekauser ) dan indol berupa
ditumbuhkan harus dapat tumbuh pada medium padat dan cincin merah bata dan pada methyl red menjadi merah [24].
membentuk koloni yang kompak, jelas dan tidak menyebar. Kelebihan dari metode MPN adalah dapat
Kekurangan lainnya adalah waktu untuk beberapa tahap mendeteksi tingkat bakteri yang rendah. Kelebihan lainnya
persiapan dan inkubasi yang lama [22]. adalah metode MPN dapat menganalisis air yang
Pada praktikum yang telah dilakukan pengenceran mengandung sedimen, lumpur, dan lainnya. Interpretasi hasil
bertingkat dengan larutan MSG dan didapatkan hasil semakin MPN mudah diamati dengan adanya produksi gas atau
banyak pengenceran dilakukan semakin sedikit bakteri pertumbuhan bakteri coliform gram negatif berbentuk batang
didalamnya. Hal ini sesuai dengan jurnal dimana adanya [25].
pengenceran yang semakin besar, maka jumlah sel akan
menjadi lebih sedikit dan untuk pengenceran yang semakin
kecil, maka jumlah sel akan semakin banyak. Dengan kata
lain, Pengenceran berbanding terbalik dengan jumlah sel pada
larutan sampel [16].

3.3.2 Most Probable Number (MPN)


MPN merupakan metode enumerasi mikroorganisme yang
menggunakan data hasil pertumbuhan mikroorganisme pada
medium cair spesifik dalam seri tabung yang ditanam dari
sampel padat atau cair yang ditanam berdasarkan jumlah
sampel atau diencerkan menurut tingkat seri tabungnya
sehingga dihasilkan kisaran jumlah mikroorganisme yang
diuji dalam nilai MPN/satuan volume atau massa sampel.
Prinsip utama metode ini adalah mengencerkan sampel
sampai tingkat tertentu sehingga didapatkan konsentrasi
mikroorganisme yang pas/sesuai dan jika ditanam dalam
tabung menghasilkaan frekensi pertumbuhan tabung positif
“kadang-kadang tetapi tidak selalu” [10].
Metode MPN yang dilakukan pada uji air ITS ini
hanya dengan dua tahap yaitu pemeriksaan dan penegasan.
Pada tahap pemeriksaan dilakukan dengan 3 botol 1 berisi
Lactose Broth Double Strength (LBDS), 3 botol 2 berisi
Lactose Broth Single Strength (LBSS), dan 3 botol 3 berisi
Lactose Broth Single Strength (LBSS). Lactose disini Gambar 3.3.2.1 Tahap kerja MPN [23]
berfungsi sebagai indicator ada tidaknya bakteri coliform Kekurangan dari metode MPN adalah waktu yang
karena bakteri coliform akan menghasilkan asam dan gas dari digunakan lebih lama dibanding metode lain. Kekurangan
fermentasi laktosa yang dilakukan sehingga akan lainnya adalah untuk mendeteksi adanya coliform dibutuhkan
menghasilkan kekeruhan pada medium Lactose Broth sebagai 3 tes (uji pendugaan), uji konfirmasi, dan uji pelengkap. MPN
bukti terbentuknya asam dan adanya gelembung udara di merupakan metode yang sensitive, kadang memberikan hasil
dalam tabung durham sebagai sebagai bukti terbentuknya gas yang salah jika kurang teliti. MPN juga membutuhkan banyak
[23]. Metode MPN terdiri dari 3 tahapan. Tahapan pertama peralatan untuk persiapan media [25].
adalah Uji Pendugaan (Presumtive Test). Pada pengenceran 3
Berdasarkan hasil praktikum mikroba yang
terakhir dimasukkan 1 mL ke dalam 3 tabung reaksi yang
dihasilkan dari sampel air ITS setelah inkubasi 24 jam
mengandung 9 mL kaldu Laktosa Broth (LB) yang telah
menandakan sedikit terdapat mikroba (gel besar dan sedikit).
diberi tabung durham, tabung kemudian diberi label dan
Sedangkan dalam sampel lain dari PDAM ITS menunjukkan
diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam. Setelah 24 jam
jumlah mikroba yang tinggi dengan ditandai dengan adanya
perubahan warna dan gas diamati dan dibandingkan dengan
embun, warna ungu, dengan sisi berwarna putih, round,
tabel. Hasil positif ditandai dengan adanya perubahan warna
smooth, raised up, convex. Dari hasil yang didapat dapat
menjadi kuning dan terdapat gas. Uji konfirmasi (Confirmed
ENUMERASI MIKROORGANISME_4_5005201079
5

dibuktikan bahwa air ITS tidak mengandung coliform yang Microbiology, 2014, pp 625-629
tinggi sehingga layak untuk diminum. Namun sebelum [9] R. Andriani, Pengenalan Alat-Alat Laboratorium
meminumnya dapat dilakukan teknik sterilisasi untuk
Mikrobiologi Untuk Mengatasi Keselamatan Kerja dan
menghilangkan coliform. Coliform harus dibunuh karena
dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti diare [26]. Keberhasilan Praktikum, Jurnal Mikrobiologi, Vol 1
(1), 2016.
IV. Kesimpulan [10] Hafsan, Mikrobiologi Analitik. Makassar: Alauddin
Pada praktikum Enumerasi Mikroorganisme University Press, 2014.
didapatkan kesimpulan bahwa praktikan telah memahami dan [11] J. G. Cappucino, C. Weish. Microiology a Labroratory
mengetahui cara untuk menentukan jumlah mikroorganisme Manual 10th Edition, England, Pearson, 2017 .
yang ada di dalam air sampel dengan metode langsung dan tak [12] Noercholis A dan E. T, Wijaya., 2015. “ Image
langsung. Pada metode langsung perhitungan dengan
Processing Pada Citra Mikroskopis Eritrosit dengan
Haemocytometer didapatkan hasil 1. 950.0000 sel/ml.pada
perhitungan tak langsung dengan TPC dan MPN didapatkan Haemocytometer untuk Menghitung Jumlah Eritrosit
hasil pada TPC semakin banyak dilakukan pengenceran maka
Dalam 1mm3 Darah Ikan”, Seminar Nasional “Inovasi
semakin sedikit bakteri yang terkandung. Pada MPN
ditemukan adanya sedikit bakteri coliform yang ditandai dalam Desain dan Teknologi” – IdeaTech, pp 59-66,
dengan adanya perubahan warna menjadi keruh dan
2015. ISSN : 2089-1121
terbentuknya gelembung pada tabung durham.
[13] Larkcom, E., Adds, J. “Tools, Techniques and
Assessment in Biology: A Course Guide for Students
Daftar Pustaka
[1] Hidayati, P. I, “Mikrobiologi Dasar”, Malang : and Teachers”. United Kingdom: Nelson. 1999.
UNIKAMA PRESS, 2016 [14] Daneshvar, E. et al. Insights into upstream processing
[2] Yunus, F., Lambui, O., & Suwastika, I. N. Kelimpahan of microalgae: A review, Bioresource Technology,
Mikroorganisme Tanah pada Sistem Perkebunan 329. 2021. doi: 10.1016/j.biortech.2021.124870.
Kakao (Theobroma cacao L.)Semi Intensif dan Non [15] Alfiyanti, E. & Putri, Dwi H. Precision of enumeration
Intensif (Abundance of Soil Microorganisms On Cacao
(Theobroma cacao L.) Plantation Under Semi intensif technique for count of the number of bacterial cells
and Non intensif System). Dalam Natural Science: with the spread plate method. Serambi Biologi. 5(1): 7-
Journal of Science and Technology ,Vol 6, No. 3. 2017.
[3] Rosmania. & Yanti, F. Perhitungan jumlah bakteri di 10. 2020.
Laboratorium Mikrobiologi menggunakan [16] Laboffe, M. J and B. E. Pierce, Microbiology
pengembangan metode Spektrofotometri. Dalam
Jurnal Penelitian Sains, Vol 22, No. 2. 2020. Laboratory Theory & Applications., United State:
[4] Soesetyaningsih, E. & Azizah. Akurasi Perhitungan Morton Publishing Company, 2010.
Bakteri pada Daging Sapi Menggunakan Metode [17] F. Arifan, S. Winarni, W. Wahyuningsih, I.
Pudjihastuti, and R. W. Broto, “Total Plate Count
Hitung Cawan (Calculation Accuracy of Bacterical in
(TPC) Analysis of Processed Ginger on Tlogowungu
Beef Meat Using Total Plate Count Method). Dalam Village,” Proceedings of the International Conference
on Maritime and Archipelago (ICoMA 2018), 2019,
Jurnal Berkala Sainstek, Vol 8, No. 3. 2020.
doi: 10.2991/icoma-18.2019.80.
[5] Wiliantari, P. P., Besung, I. N. K., & Tono, K. Bakteri [18] R. Y. Wati, “Pengaruh Pemanasan Media PCA
Coliform dan Non Coliform yang Diisolasi dari Berulang Terhadap Uji TPC Di Laboratorium
Saluran Pernapasan Sapi Bali (Coliform And Non Mikrobiologi Teknologi Hasil Pertanian Unand,”
Coliform Bacteria That Isolated From Respiratory Jurnal TEMAPELA, vol. 1, no. 2, pp. 44–47, Dec.
Tract Of Bali Cattle). Dalam Buletin Veteriner 2018, doi: 10.25077/temapela.1.2.44-47.2018.
Udayana, Vol 10, No. 1. 2018. [19] H. Khotimah., E. W. Anggraeni., A. Setianingsih,
[6] Putri, A. M., & Kurnia, P. Identifikasi Keberadaan Karakterisasi Hasil Pengolahan Air Menggunakan Alat
Bakteri Coliform Dan Total Mikroba Dalam Es Dung- Destilasi, Jurnal Chemurgy, Vol 1 (2), (2017), 34-38.
Dung di Sekitar Kampus Universitas Muhammadiyah [20] R. Y. Wati, Pengaruh Pemanasan Media Plate Count
Surakarta (Identification of Coliform Bacteria and The
Total Mikrobes in Dung-Dung Ice around Universitas Agar (PCA) Berulang Terhadap Uji Total Plate Count
Muhammadiyah Surakarta Campus). Dalam Media (TPC) di Laboratorium Mikrobiologi Teknologi Hasil
Gizi Indonesia, Vol. 13, No. 1. 2018.
[7] Y. Puangsa-Ard., S. Thaweboon., N. Jantaratnotai., P. Pertanian Unand, Jurnal Temapela, Vol 1 (2), 2018, 44-
Pachimsawat, Effects of resterilization and storage 47.
time on sterility of paper/plastic pouches, European
Journal of Dentistry, Vol 12 (3), 2018. [21] A. E. Brown, H. Smith, Benson’s Microbiological
[8] L, A, Boczek., E, W, Rice., C, H, Johnson. Total Viable Applications: Laboratory Manual In General
Counts Pour Plate Technique. Encyclopedia of Food
Microbiology, Short Version, Thirteenth Edition, New
ENUMERASI MIKROORGANISME_4_5005201079
6

York City, McGraw-Hill, 2015.


[22] W. Lud, Mikrobiologi Lingkungan. Malang:
Universitas Muhammadiyah Malang Press, 2009.
[23] S. Zuhri, Pemeriksaan Mikrobiologis Air Minum Isi
Ulang di Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Surakarta:
Muhammadiyah Surakarta, 2009.
[24] Utami,F.T & Miranti,M. Metode Most Probable
Number (MPN) Sebagai Dasar Uji Kualitas Air Sungai
Rengganis dan Pantai Timur Pangandaran dari
Cemaran Coliform dan Escherichia coli. Jurnal Ilmu
Ilmu Keperawatan, 20(1). 2020, pp 21-30.
[25] Y. Chen,Régis Pouillot, Laurel S. Burall, Errol A.
Strain, Jane M. Van Doren, Antonio J. De Jesus, Anna
Laasri, Hua Wang, Laila Ali, Aparna Tatavarthy,
Guodong Zhang, Lijun Hu, James Day, Ishani Sheth,
Jihun Kang, Surasri Sahu, Devayani Srinivasan, Eric
W. Brown, Mickey Parish, Donald L. Zink, Atin R.
Datta, Thomas S. Hammack, Dumitru Macarisin,
“Comparative evaluation of direct plating and most
probable number for enumeration of low levels of
Listeria monocytogenes in naturally contaminated ice
cream products,” International Journal of Food
Microbiology, vol. 241, pp. 15–22, Jan. 2017, doi:
10.1016/j.ijfoodmicro.2016.09.021.
[26] R. Y. Wati, Pengaruh Pemanasan Media Plate Count
Agar (PCA) Berulang Terhadap Uji Total Plate Count
(TPC) di Laboratorium Mikrobiologi Teknologi Hasil
Pertanian Unand, Jurnal Temapela, Vol 1 (2), 2018,
44-47.
ENUMERASI MIKROORGANISME_4_5005201079
7

Lampiran

Metode Langsung
No Gambar Perlakuan Keterangan

1 Siapkan alat. Lalu, ambil sampel air ITS


menggunakan pipet tetes steril

2 masukkan beberapa tetes ke dalam hemositometer


melalui lubang hemositometer

3 taruh hemositometer di atas meja objek dan atur


lensa objek dengan perbesaran yang diinginkan,
seperti 400x

4 amati sampel air yang ada di hemositometer pada


salah satu ruang R dan cari hingga
mikroorganisme ditemukan

5 Setelah mikroorganisme ditemukan, hitung jumlah


mikroorganisme yang ditemukan. namun,
mikroorganisme yang mengenai garis tidak
dihitung
ENUMERASI MIKROORGANISME_4_5005201079
8

Metode Tidak langsung


TPC

No Gambar Perlakuan Keterangan

1 Alat dan bahan disiapkan

2 1 gram MSG dimasukkan dalam 9 ml aquades


(Pengenceran 10^-1)

3 1 ml larutan tersebut dimasukkan dalam 9 ml


aquades (Pengenceran 10^-2)

4 Larutan hasil pengenceran 10^-1 disebar ke cawan


petri yang sudah berisi media NA dan diratakan

5 Larutan hasil pengenceran 10^-2 disebar ke cawan


petri yang sudah berisi media NA dan diratakan

6 Plastik wrap diberikan kepada cawan petri

7 Diinkubasi pada suhu ruangan

8 Koloni yang terbentuk dihitung pada jam ke 24


dan 48
ENUMERASI MIKROORGANISME_4_5005201079
9

MPN

No. Gambar Keterangan

1 Siapkan alat dan bahan serta panaskan pipet ukur


untuk sterilisasi

2 Ambil larutan sampel yaitu air ITS sebanyak 1 mL

3 Lalu, masukkan ke dalam aquades steril sebanyak


9 Ml. Dari perlakuan ini didapatkan larutan 10-1
dan homogenkan.

4 Ulangi cara tersebut dari larutan 10-1 ke larutan


pengenceran kedua sehingga didapat larutan 10 —2
hingga didapat pengenceran tiga kali menjadi
larutan 10-3.

5 Ambil setiap pengenceran sebanyak 1 mL


sebanyak 3 kali tiap pengenceran yang
dipindahkan ke dalam tabung reaksi berisi media
LB
ENUMERASI MIKROORGANISME_4_5005201079
10

6 Lalu, masukkan ke dalam media LB. Dimana


dilakukan pengulangan tiap pengenceran ke tiga
tabung reaksi berisi media LB sehingga didapat 9
tabung. Jangan lupa untuk tiap tabung reaski diberi
tabung durham.

7 Lakukan inkubasi di suhu ruang selama 2x24 jam


dan amati perubahannya seperti kekeruhan dan
adanya gelembung. Beri plaastik wrap pada tiap
tiga tabung reaksi dengan sama pengencerannya.

8 Bedakan tiap tabung reaksi tiap pengenceran dan


pilih 1 tiap pengencerannya untuk di inokulasi ke
media BGLB untuk uji selanjutnya.

9 Setelah dipilah, lakukan inokulasi.


Pertama,panaskan ose terlebih dahulu untuk
sterilisasi

10 Ambil bakteri di dalam media LB menggunakan


ose steril
ENUMERASI MIKROORGANISME_4_5005201079
11

11 Lalu, streak ke media BGLB. Lakukan hal yang


sama kepada seluruh pengenceran dari
pengenceran satu hingga tiga

12 Jangan lupa beri tabung durham. Lalu, tutup


dengan plastik wrap agar tidak terkontaminasi dan
inkubasi pada suhu ruang selama 2x24 jam .

13 Bedakan tiap tabung reaksi tiap pengenceran untuk


di inokulasi ke media EMBA untuk uji
selanjutnya.

14 Lalu, inokulasi menggunakan ose steril dari BGLB


yang telah dipuluh paling memiliki perbedaan
diantara ketiga tabung. Dimana akan di streak ke
mediaEMBA

15 Setelah diinokulasi, inkubasi pada suhu ruang


selama 1x24 jam dan catat perubahan dan
terbentuknya koloni bentuknya hingga warnya
seperti apa.
ENUMERASI MIKROORGANISME_4_5005201079
12

Laporan Sementara
PERHITUNGAN LANGSUNG
Kel besar Sampel Hasil Perhitungan dan Pengamatan Gambar

2 Air ITS 39

PERHITUNGAN TIDAK LANGSUNG


TPC
Pengamatan Sampel Hasil Perhitungan dan Pengamatan Gambar

24 Jam A Pengenceran 10^-1 25

24 Jam A Pengenceran 10^-2 21

48 Jam B Pengenceran 10^-1 345 (menggunakan data kelompok besar A)

48 Jam B Pengenceran 10^-2 13

MPN
Pengamatan Media dan Sampel Hasil Pengamatan Gambar

Tabung 1: Gel besar dan sedikit; Gel kecil dan sedikit; Tidak keruh

LB , 10^-1 Tabung 2: Gel besar dan sedikit; Gel kecil dan sedikit; Tidak keruh

Tabung 3: Gel besar dan sedikit; Gel kecil dan sedikit; Tidak keruh

Tabung 1: Gel besar dan sedikit; Gel kecil dan sedikit; Tidak keruh

24 Jam LB , 10^-2 Tabung 2: Gel besar dan sedikit; Gel kecil dan sedikit; Tidak keruh

Tabung 3: Gel besar dan sedikit; Gel kecil dan sedikit; Tidak keruh

Tabung 1: Gel besar dan sedikit; Gel kecil dan sedikit; Tidak keruh

LB , 10^-3 Tabung 2: Gel besar dan sedikit; Gel kecil dan sedikit; Tidak keruh

Tabung 3: Gel besar dan sedikit; Gel kecil dan sedikit; Tidak keruh
ENUMERASI MIKROORGANISME_4_5005201079
13

BGLBB, 10^-1 Bening dan terdapat gelembung besar sedikit di dalam tabung durham

24 Jam BGLBB, 10^-2 Bening dan terdapat gelembung besar sedikit di dalam tabung durham

BGLBB, 10^-3 Bening dan terdapat gelembung besar sedikit di dalam tabung durham

10^-1 paling keruh diantara yang lain, dan gelembung lebih banyak
BGLBB, 10^-1
dibanding yang lain

48 Jam BGLBB, 10^-2 10^-2 sedikit keruh, ada gelembung sedikit

BGLBB, 10^-3 10^-3 tidak keruh (bening) tidak ada gelembung

Adanya embun, warna ungu, dengan sisi berwarna putih, round,


24 Jam EMBA, air PDAM
smooth, raised up, convex
ENUMERASI MIKROORGANISME_4_5005201079
14

Tabung 1: Gel besar dan sedikit; Gel kecil dan banyak; Keruh

Tabung 2: Gel besar dan sedikit; Gel kecil dan banyak; Keruh
LB, 10^-1

Tabung 3: Gel besar dan sedikit; Gel kecil dan banyak; Keruh

Tabung 1: Gel besar dan sedikit; Gel kecil dan banyak; Keruh

LB , 10^-2 Tabung 2: Gel besar dan sedikit; Gel kecil dan banyak; Keruh
48 Jam

Tabung 3: Gel besar dan sedikit; Gel kecil dan sedang; Keruh

Tabung 1: Gel besar dan sedikit; Gel kecil dan sedang; Tidak keruh

LB , 10^-3 Tabung 2: Gel besar dan sedikit; Gel kecil dan banyak; Tidak keruh

Tabung 3: Gel besar dan sedikit; Gel kecil dan banyak; Tidak keruh

Anda mungkin juga menyukai