I. Tujuan
I.1 Metode Turbidimetri
Tujuan dari percobaan metode turbidimetri adalah untuk memonitor
pertumbuhan bakteri dalam media yang ditunjukkan dengan kekeruhan
media.
I.2 Metode Counting Chamber
Tujuan dari percobaan metode counting chamber adalah untuk
mempelajari cara menghitung jumlah sel mikroorganisme menggunakan
metode counting chamber.
II. Data Pengamatan
II.1 Metode Turbidimetri
Percobaan ini menggunakan bahan berupa biakan Escherichia coli dan
media berupa NB (Nutrient Broth) cair.
II.1.1 Tabel Data Percobaan
Tabel II.1 Hasil Pengamatan Metode Turbidimetri
Faktor Pengenceran %T Optical Density (OD)
1:1 32,8 0,484
1:2 54,4 0,2644
1:4 76,3 0,1175
1:8 86,9 0,061
1:16 89,7 0,0472
Kotak Jumlah
Run Total
A B C D E Sel/ Kotak
1 3 1 1 2 1 8 1,6
2 2 2 1 2 2 9 1,8
3 1 2 2 0 3 8 1,6
JUMLAH 5
III. Pembahasan
Seperti yang terlihat diatas, dari grafik menunjukkan bahwa hasil percobaan
sesuai dengan literatur dimana semakin encer suatu larutan maka jumlah sel
mikroorganismenya semakin sedikit sehingga nilai OD juga akan menurun. Atau
dapat dikatakan bahwa pengenceran berbanding terbalik dengan konsentrasi, dan
konsentrasi berbanding terbalik dengan %T sehingga dapat diambil kesimpulan
bahwa pengenceran berbanding lurus dengan %T dan berbanding terbalik dengan
OD. Grafik hubungan antara optical density dan faktor pengenceran seharusnya
membentuk garis linear, yang menunjukkan bakwa kenaikan faktor pengenceran
dan penurunan optical density memiliki suatu nilai konstan pada setiap
perubahannya. Grafik tidak linear bisa disebabkan oleh kurang merata pada saat
pengadukan sehingga bakteri tidak tersebar merata pada suspensinya dan juga
pada metode ini semua sel hidup maupun mati akan menyerap intensitas cahaya
dan akan berpengaruh pada nilai %T. Hal ini menyebabkan kurang akuratnya %T
yang terbaca pada spektrofotometer.
(Underwood, 2002, hlm : 394)
III.2 Metode Counting Chamber
Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari cara menghitung jumlah sel
mikroorganisme menggunakan metode counting chamber. Counting chamber
adalah instrumen presisi pengukuran yang terbuat dari kaca optik khusus.,
digunakan untuk menghitung sel atau partikel lain dalam suspensi di bawah
mikroskop. Counting chamber terutama digunakan untuk menghitung sel darah
(contoh leukosit, eritrosit, trombosit, dan lain lain) dan sel dalam cairan otak dan
sumsum tulang belakang. Selanjutnya, counting chamber juga digunakan untuk
menghitung bakteri, sperma, dan spora jamur. Pada metode counting chamber,
suspensi bakteri (sampel) ditempatkan pada suatu alat yang bernama
E D
Gambar III.6 Grafik Hubungan antara Faktor Pengenceran dengan Jumlah sel
Optical Density (OD) berbanding lurus dengan nilai absorbansi (A). Tetapi
absorbansi dan optical density mempunyai pengertian yang berbeda. Absorbans
merupakan intensitas cahaya yang diabsorbsi oleh suatu suspensi, sedangkan
OD dalam hal ini adalah jumlah intensitas cahaya yang diserap hanya oleh
suatu zat yang diinginkan (misalnya bakteri) dalam suatu media (NB cair).
1
OD A log( ) log(100 T ) 2 log T
T
Sehingga, semakin tinggi nilai absorbansi (A) maka jumlah sel mikroorganisme
dalam suatu larutan akan semakin tinggi. Dengan semakin tingginya nilai
absorbansi (A), nilai dari %T akan semakin kecil, hal ini disebabkan karena
absorbansi dan %T berbanding terbalik. Hal ini ditunjukkan oleh hubungan A =
log (1/T).
(Benson, 2001, hal 97)
2. Apakah diperlukan untuk membuat suatu hubungan antara perhitungan jumlah
sel antara metode I (turbidimetri) dengan metode II (counting chamber) ?
Ya, karena agar data yang diperoleh dari metode turbidimetri dapat dinyatakan
sebagai konsentrasi mikroorganisme. Sehingga diperlukan suatu kurva standar
yang menyatakan hubungan antara kekeruhan suspensi bakteri dengan jumlah
mikroorganisme per volume biakan. Tetapi pada percobaan kali ini hal itu tidak
bisa dilakukan dikarenakan dua percobaan ini memiliki organisme yang
berbeda.
Daftar Pustaka
Benson, Harold J. 2001. Microbiological Application. Boston : Mc Graw Hill.
30072013070923.pdf
Day, R.A dan Underwood. 2002. Analisa Kimia Kuantitatif Edisi Keenam. Jakarta
: Erlangga.
Pelczar, J. Michael dan E. C. S. Chan. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta :
UI Press.
Salmah. 2004. Analisa Pertumbuhan Mikroba Pada Fermentasi. Universitas
Sumatra Utara.
Sri Sumarsih, 2008. Diktat Kuliah Mikrobiologi: Pertumbuhan dan Penghitungan
Jumlah Mikroba. Yogyakarta : Universitas UPN Veteran Yogyakarta.
Tortora, Gerald. 2010. Microbiology An Introduction. San Fransisco : Pearson.
Triyati, Salmah. 1985. Spektrofotometer Ultra Violet dan Sinar Tampak serta
Aplikasinya dalam Oseanologi. Jakarta : LIPI.
http://bio.lonza.com/uploads/tx_mwaxmarketingmaterial/Lonza_ManualsProductI
nstructions_Cell_Counting_and_Determination_of_Viability_Via_Hemocyt
ometer.pdf, diakses pada tanggal 29 maret 2016 pukul 21:00 WIB
http://eprints.ung.ac.id/3357/5/2013-1-48401-821310022-bab2-30072013070923.
pdf diakses pada tanggal 30 maret 2016 pada pukul 19:45 WIB
http://eprints.undip.ac.id/44461/3/BAB_II.pdf, diakses pada tanggal 5 Maret 2016
pada pukul 05.00 WIB