Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BIOPROSES PERHITUNGAN MIKROORGANISME

Disusun oleh :
Amalia Putri Dwi Rahmayanti
NIM : 1941420072
Bagos Tedy Arta
NIM : 1941420073
Salsabila Alya Savira
NIM : 1941420026
Jurusan : Teknik Kimia
Prodi : DIV – Teknologi Kimia Industri
DAFTAR ISI

Cover ……………………………………… i
Daftar isi ……………………………………ii
Kata Pengantar ……………………………..1
BAB 1 PENDAHULUAN …………………2
A.LATAR BELAKANG ………………......2
B.RUMUSAN MASALAH …………..........2
C.TUJUAN PEMBAHASAN ……………..2
BAB 2 PEMBAHASAN …………………..3
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan ……………………………......7
Daftar Pustaka ……………………………..8
Kata Pengantar
Alhamdulillah puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT,karena atas
kuasa nya,kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.Makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Bioproses yang diampu Ibu Yanti Maryanti,ST.,MT.Makalah
ini tidak akan selesai dengan tepat bila tidak didukung oleh berbagai pihak.

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada seluruh orang yang berkaitan dengan
makalah ini.Dalam membuat makalah ini tentu ada kurang dan salahnya,sehingga saya
memiliki harapan besar kepada pembaca agar memberikan kritik dan saran yang
membangun.Kekurangan dan kesalahan hanya milik kami seorang danj jika benar murni
hadirnya dari Allah SWT.
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikroorganisme adalah makhluk yang sangat kecil dan hanya dapat dilihat
dibawah mikroskop. Salah satu jenis mikroorganisme adalah bakteri. Bakteri merupakan
organisme uniselular yang tumbuh dengan cara pembelahan biner yaitu satu sel
membelah secara simetris. Untuk mempermudah penghitungan koloni diperlukan
pengetahuan mengenai morfologi bakteri tersebut sehingga media pertumbuhan yang
akan digunakan sesuai dengan sifat bakteri tersebut.Oleh sebab itu, dilakukan
perhitungan mikroorganisme dengan metode-metode tertentu, yaitu metode Angka
Lempeng Total (ALT) (Penn, 1991).

Pada hakikatnya terdapat 2 macam pengukuran dasar dalam perhitungan mikroorganisme


yaitu: Penentuan jumlah sel dan penambahan massa sel
Pengukuran jumlah sel biasa diamati pada mikroorganisme bersel tunggal,sedangkan
penentuan massa sel dilakukan tidak hanya pada mikroorganisme sel tunggal tetapi juga
berfilamen. Menurut Jutono, dkk (1980) ada 2 cara perhitungan jumlah mikrobia yaitu
perhitungan secara langsung (direct method) dan secara tidak lengsung (indirect method).

B. Rumusan masalah
1. Apa tujuan perhitungan suatu mikroorganisme ?
2. Metode metode apa yang digunakan dalam perhitungan mikroorganisme ?

C. Tujuan
1. Mengetahui tujuan perhitungan mikroorganisme
2. Mengatahui berbagai metode yang dapat digunakan untuk perhitungan
mikroorganisme
BAB 2
PEMBAHASAN

Pemahaman tentang satuan dalam menghitung sel mikroba khususnya bakteri


adalah sangat penting.Sebab pengukuran kuantitatif populasi mikroorganisme sangat
diperlukan untuk berbagai macam penelaahan mikrobiologis. Untuk itu diperlukan
pengetahuan dan wawasan tentang morfologi bakteri sehingga suatu media pertumbuhan
yang akan digunakan sesuai dengan sifat bakteri tersebut. Pada hasil akhir penghitungan
bakteri pada cawan digunakan satuan CFU’s/volume atau berat. CFU’s adalah singkatan
dari Coloni Forming Unit’s yang artinya unit-unit/satuan pembentuk koloni. Yang
dimaksud satuan pembentuk koloni adalah sel tunggal atau sekumpulan sel yang jika
ditumbuhkan dalam cawan akan membentuk satu koloni tunggal. Pada dasarnya sel
tersebar homogen pada sampel, tetapi ada jenis bakteri yang memang pembelahan selnya
dapat terpisah baik sehingga tersebar merata tiap sel dan ada pula bakteri yang setelah
membelah sel anakan masih menempel pada induknya, seperti halnya yang terjadi pada
Streptococcus, Diplococcus, Sarcina dan lain-lain, sehingga penyebarannya
berkelompok-kelompok.

Menurut Pangastuti dan Triwibowo (1996), syarat perhitungan jumlah bakteri


adalah:
a.Jumlah koloni pada tiap cawan petri antara 30-300 koloni, bila tidak ada, dipilih yang
mendekati.
b.Tidak ada spreader (koloni yang menutup lebih dan setengah luas cawanpetri).
c.Bila perbandingan jumlah bakteri antara pengenceran yang lebih besar dengan
pengenceran sebelumnya <2, hasilnya dirata-rata, tetapi bila> 2, yang dipakai jumlah
bakteri dan pengenceran sebelumnya.
d.Bila dengan ulangan dan hasil memenuhi syarat, hasilnya dirata-rata

Menurut Jutono, dkk (1980) ada 2 cara perhitungan jumlah mikrobia yaitu
perhitungan secara langsung (direct method) dan secara tidak lengsung (indirect method).
I. Perhitungan secara langsung
Perhitungan ini dipakai untuk menentukan jumlah mikroba keseluruhan baik yang
mati maupun yang hidup.Berikut tahapan dalam menghitung mikroba secara
langsung:
1.Menggunakan cara pengecatan dan pengamatan mikroskopis
 Pada cara ini mula mula dibuat preparat mikrsokopis pada gelas benda.
 suspensi bahan atau biakan mikroba yang telah diketahui volumenya
diletakkan diatas gelas benda pada suatu luas tertentu.
 Setelah itu preparat dicat dan dihitung jumlah rata rata sel mikroba tiap bidang
pemandangan mikroskopis.
 Luas bidang pemandangan inilah yang dihitung dengan mengukur garis
tengahnya.

2. Menggunakan filter membrane (miliphore filter)


Suspensi bahan mula-mula disaring sejumlah volume tertentu kemudian disaring
dengan filter membrane yang telah disterilkan terlebih dahulu. Dengan menghitung
jumlah sel rata-rata tiap kesatuan luas pada filter membran dapat dihitung jumlah sel
dari volume suspensi yang disaring (Jutono dkk, 1980).

3. Menggunakan counting chamber


Counting chamber terdiri dari kotak-kotak teratur yang telah diketahui areanya, yang
disusun dari liquid film dimana telah diketahui kedalamannya dan dapat dibedakan
antara slide dan cover slip. Akibatnya volume dari cairan yang dituangkan tiap kotak
dengan pasti volumenya dapat diketahui. Seperti perhitungan langsung yang dikenal
dengan “total cell count” merupakan perhitungan yang meliputi sel hidup dan sel yang
tidak hidup, sejak ini pada kasus bacteria yang tidak dibedakan dengan pengamatan
mikroskopik (Stainer, 1986).

II. Perhitungan secara tidak langsung


Perhitungan mikrobia secara tidak langsung, dipakai untuk menentukan jumlah
mikrobia keseluruhan baik yang mati maupun yang hidup atau hanya menentukan
jumlah mikrobia yang hidup saja. Untuk menentukan jumlah mikrobia yang hidup
dapat dilakukan setelah suspensi bahan atau biakan mikrobia diencerkan beberapa
kali dan ditumbuhkan dalam medium dengan cara tertentu tergantung dari macamnya
bahan dan sifat mikrobianya (Jutono dkk, 1991). Ada beberapa cara perhitungan
antara lain:

1. Berdasarkan kekeruhan
Dasar penentuan cara ini ialah jika seberkas sinar dilakukan pada suatu suspensi
mikrobia maka makin pekat (keruh) suspensi tersebut, makin besar intensitas sinar
yang diabsorbsi sehingga intensitas sinar yang diteruskan makin kecil (Jutono dkk,
1980). Untuk perhitungan jumlah bakteri berdasarkan kekeruhan digunakan alat-alat
seperti photoelectric turbidimeter electrophotometer, spectrophotometer,
nephelometer, dan alat-alat lain yang sejenis. Alat-alat ini menggunakan sinar
monokromatik dengan panjang gelombang tertentu (Dwijoseputro, 1990).

2. Menggunakan perhitungan elektronik (electronic counter)


Alat ini dapat untuk menentukan beribu-ribu sel tiap detik secaa tepat. Prinsip
kerjanya alat ini adanya gangguan-gangguan pada aliran ion-ion yang bergerak
diantara 2 elektroda. Penyumbatan sementara oleh sel mikrobia pada pori sekat yang
terdapat diantara kedua elektroda sehingga terputusnya aliran listrik. Jumlah
pemutusan aliran tiap satuan waktu dihubungkan dengan kecepatan aliran cairan
yang mengandung mikrobia adalah ukuran jumlah mikrobia dalam cairan tersebut.

3. Berdasarkan analisa kimia


Cara ini didasarkan atas hasil analisa kimia sel-sel mikrobia. Makin banyak sel-sel
mikrobia, makin besar hasil analisa kimianya secara kuantitatif.

4. Berdasarkan berat kering


Terutama digunakan untuk penentuan jumlah jamur benang, misalnya dalam industri
mikrobiologi. Kenaikkan berat kering suatu mikrobia diiringi dengan kenaikkan
sintesa dan volume sel-sel dapat menentukan jumlah mikroba
5. Menggunakan cara pengenceran
Cara ini dipakai untuk menentukan jumlah mikrobia yang hidup saja. Dasar
perhitungannya ialah mengencerkan sejumlah volume tertentu suatu suspensi bahan
atau biakan mikrobia secara bertingkat.

6. Menggunakan cara Most Probable Number (MPN)


Metode ini dilakukan pengenceran dengan beberapa kali ulangan, secara matematik
hasilnya dapat untuk menentukan kemungkinan besar jumlah mikrobia yang terdapat
dalam suspense.

7. Berdasarkan jumlah koloni (Plate count)


Cara ini yang paling umum digunakan untuk perhitungan jumlah mikrobia. Dasarnya
ialah membuat suatu seri pengenceran bahan dengan kelipatan 10 (Jutono dkk,
1980).

Perhitungan jumlah bakteri secara langsung dan tidak langsung memiliki kelebihan
dan kekurangan.Keuntungan metode secara langsung ini adalah pelaksanannya cepat
dan tidak memerlukan banyak peralatan.Namun kelemahannya ialah tidak dapat
membedakan sel sel yang hidup dan mati.Dengan kata lain hasil yang diperoleh
adalah jumlah total sel yang ada di dalam populasi.Untuk perhitungan jumlah bakteri
secara tidak langsung juga memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihannya adalah dapat digunakan untuk isolasi dan identifikasi bakteri,bakteri


yang dihitung adalah bakteri yang hidup.
Sedangkan kekurangannya adalah perhitungan kurang akurat karena ada
kemungkinan beberapa sel bertumpuk,waktu yang dibutuhkan cukup lama,bahan
yang digunakan cukup banyak.

Perhitungan jumlah bakteri secara langsung maupun secara tidak langsung


dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni :
 Faktor pengenceran, semakin tinggi pengenceran suatu suspensi maka akan
semakin sedikit jumlah bakteri yang dikandung atau tidak ada sama sekali
 Temperatur dan pH, berkaitan dengan pertumbuhan bakteri pada suhu dan pH
optimum
 Komposisi medium, medium yang digunakan untuk penanaman harus sesuai
dengan bakteri yang akan dihitung
 Segi teknis yaitu Alat yang digunakan dan tingkat ketelitian dalam
penghitungan.
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bakteri merupakan organisme uniselular yang tumbuh dengan cara pembelahan biner yaitu
satu sel membelah secara simetris. Untuk mempermudah penghitungan koloni diperlukan
pengetahuan mengenai morfologi bakteri tersebut sehingga media pertumbuhan yang akan
digunakan sesuai dengan sifat bakteri tersebut.Oleh sebab itu, dilakukan perhitungan
mikroorganisme dengan metode-metode tertentu.Metode metode perhitungan dalam
mikrroganisme seperti :

Menggunakan counting chamber

Berdasarkan kekeruhan

Menggunakan perhitungan elektronik (electronic counter

Berdasarkan analisa kimia

Berdasarkan berat kering

Menggunakan cara pengenceran

Menggunakan cara Most Probable Number (MPN)

Berdasarkan jumlah koloni (Plate count)


B. DAFTAR PUSTAKA

Dizzideepinsohard. 2008. Laporan Praktikum Mikrobiologi Farmasi.


http://anitamanulang.blog.com/laporan-praktikum-mikrobiologi-farmasi.html/ 27
Maret 2011.

Dwidjoseputro, D. 1990. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta

Fardiaz, S. 1992. Mikirobiologi Pangan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai