Anda di halaman 1dari 16

POLIMER

Kelompok 05
PROJECTS AMALIA PUTRI D.R. FARDINA AULIA N.
ANGGOTA
FUTURE

1941420072 1941420051

DINDA A. KHALIFAH SANSABILA F. HIDAYAT


1941420056 1941420058
Kelas 2D-D4
Polimer adalah suatu makromolekul atau disebut
juga dengan molekul raksasa yang tersusun
atas beberapa monomer (molekul-molekul kecil
yang sederhana). Polimer merupakan molekul
D e fi ni s i besar (makromolekul) yang terdiri atas susunan
unit kimia berulang yang kecil, sederhana, dan
terikat oleh ikatan kovalen. Unit berulang ini
biasanya setara atau hampir setara dengan
monomer yaitu bahan awal dari polimer.
Karakteristik
1. PANJANG RATA-RATA RANTAI POLIMER
Kekuatan dan titik leleh naik dengan bertambah panjangnya rantai polimer.
2. GAYA ANTAR MOLEKUL
Jika gaya antar molekul pada rantai polimer besar maka polimer akan menjadi kuat dan sukar meleleh.
3. PERCABANGAN
Rantai polimer yang bercabang banyak memiliki daya tegang rendah dan mudah meleleh.

4. IKATAN SILANG ANTAR RANTAI POLIMER


Ikatan silang antar rantai polimer menyebabkan terjadinya jaringan yang kaku dan membentuk bahan yang keras.
Jika ikatan silang semakin banyak maka polimer semakin kaku dan mudah patah.
5. REAKSI KRISTALINITAS RANTAI POLIMER
Polimer berstruktur tidak teratur memil;iki kristanilitas rendah dan bersifat amorf (tidak keras). Sedangkan polimer
dengan struktur teratur mempunyai kristanilitas tinggi sehingga lebih kuat dan lebih tahan terhadap bahan kimia juga
enzim.
Klasifikasi

Berdasarkan Asalnya Berdasarkan Gaya Intermolekuler


Polimer Alam, polimer sintesis, Elastomer, serat, termoplastik
dan polimer semi-sintesis. (plastik polimer), dan termoset.
Berdasarkan Struktur Susunan
Berdasarkan Sifat Alami Monomer Rantainya
Polimer linier, polimer bercabang, dan
Homopolimer dan Kopolimer.
polimer jaringan tiga dimensi.
Berdasarkan Asalnya
1. Polimer Alam
Merupakan senyawa yang jumlahnya cukup terbatas serta juga dihasilkan dari adanya proses metabolisme dari
makhluk hidup.

Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan


contohnya, karet alam kadang-kadang cepat rusak,
tidak elastis, dan berombak.
2. Polimer Sintetis
Merupakan polimer yang tidak terdapat di alam dan harus dibuat oleh manusia. Dari hasil penelitian, dihasilkan
polimer sintesis yang dapat dirancang sifat-sifatnya, seperti tinggi rendahnya titik lebur, kelenturan dan kekerasannya,
serta ketahanannya terhadap zat kimia yang bertujuan agar diperoleh polimer sintesis yang penggunaannya sesuai yang
diharapkan.
3. Polimer Semi-Sintetis
Merupakan derivat atau turunan dari polimer alami yang diproses lebih lanjut sehingga menghasilkan suatu
polimer baru yang disebut semi sintesis. Contoh: Eter selulosa, CMC-Na, derivate karet, derivate gom, metil
selulosa, dll.
Berdasarkan Sifat
Alami Monomer
1. Homopolimer
Merupakan polimer yang tersusun dari monomer-monomer yang sama atau sejenis. Contoh: PVC, protein,
karet alam, polivinil asetat (PVA), polistirena, amilum, selulosa, dan teflon.

2. Kopolimer
Merupakan polimer yang tersusun dari monomer-monomer yang berlainan jenis. Berdasarkan susunan
monomernya, terdapat empat jenis kopolimer sebagai berikut.
a) Kopolimer bergantian.
b) Kopolimer blok.
c) Kopolimer bercabang.
d) Kopolimer tidak beraturan.
Berdasarkan Gaya
Intermolekuler
1. Elastomer
Merupakan polimer yang mempunyai gaya tarik menarik paling lemah berbentuk amorf, dengan derajat elastisitas
sangat tinggi. Elastomer mempunyai kekuatan untuk memanjang sepuluh kali lipat panjang dibanding semula dan kembali
lagi ke bentuk asal.

2. Serat
Merupakan polimer yang mempunyai gaya intermolekuler yang paling tinggi. Karena kuatnya gaya ini, serat
mempunyai daya tarik yang tinggi dan elastisitas yang rendah. Gaya yang terlibat adalah ikatan hidrogen dan interaksi
dipol-dipol.

3. Termoplastik (plastik polimer)


Pada saat dipanaskan, termoplastik akan menjadi lembut dan kembali mengeras saat didinginkan. Proses melembut
saat pemanasan dan pendinginan dapat diulangi beberapa kali sesuai keinginan tanpa mengubah komposisi kimia polimer.
Contoh: Polietena, polivinil klorida (PVC), teflon, dan polistirena.
4. Termoset
Termoset dapat mengalami perubahan komposisi kimia saat mengalami pemanasan. Jika dipanaskan, termoset
akan mengeras dan tidak bisa lembut seperti sedia kala. Contoh: Kantung plastik kemasan, bakelit, resin urea-
formaldehida, dll.
Berdasarkan Struktur
Susunan Rantainya
1. Polimer Linier
Merupakan polimer yang terbentuk ketika unit monomer bergabung bersama membentuk rantai panjang yang lurus
dan menumpuk satu sama lain membentuk struktur kemas, serta disertai penataan. Contoh: Polietena, polivinil klorida,
dsb.

2. Polimer Bercabang
Merupakan polimer linier yang mempunyai cabang berbeda panjang pada rantai utama. Karena adanya percabangan
pada rantai utama, polimer jenis ini mempunyai titik leleh, kuat tarik dan densitas yang rendah. Contoh: Glikogen.

3. Polimer Jaringan Tiga Dimensi


Merupakan polimer linier yang bergabung bersama membentuk jaringan tiga dimensi. Karena adanya rantai silang
pada rantai, polimer ini juga disebut sebagai polimer rantai silang. Sifatnya sangat keras, kaku, dan rapuh. Contoh:
Bekelite, resin urea formaldehida.
Pengolahan Spinning industrial polimer
Polimer
Sebelumnya, proses pemintalan terbatas pada
industri tekstil untuk produksi serat. Saat ini,
Celendaring diperluas ke produksi serat polimer tipis. Serat
Dalam proses ini, senyawa plastik tipis ini memiliki aplikasi biomedis yang sangat
dilewatkan di antara serangkaian roller besar seperti teknik jaringan, pelepasan obat,
yang dipanaskan. Lembaran muncul dari pembalut luka, imobilisasi enzim, biosensor,
roller, didinginkan dengan melewati roller restorasi gigi, dan implan medis. Terdapat tiga
dingin. Lembaran akhirnya terbungkus teknik utama yang bisa menghasilkan serat
gulungan. Namun, ketebalannya dengan cara spinning process yakni solution
dikendalikan oleh kontiunitas pemerasan spinning yang terdiri atas wet spinning,
dan pengubahan kecepatan akhir gulungan elektro spinning, dan dry spinning.
Fabrikasi shaped polymer object
1. Compression molding.
2. Injection molding. Fabrikasi Film Polimer
3. Reaction injection molding. Memiliki sifat unik termasuk aspek
4. Blow molding. rasio tinggi, fleksibilitas tinggi, adhesi
fisik ke permukaan besar, dan
5. Extrusion molding. struktur warna yang menarik. Film
dapat dibentuk dari bahan polimer
biodegradable dan biokompatible.
Penggunaan

Polivinilklorida PTFE atau Teflon Polistirena


Hasil penggabungan atau Merupakan sebuah polimer dengan
PVC banyak dimanfaatkan
polimerisasi adisi dari monomernya monomer stirena, sebuah
sebagai bahan dasar Pipa dan
yaitu tetraflouretena yang hidrokarbon cair yang dibuat
Karpet karena sifatnya yang
digunakan sebagai bahan pelapis secara komersial dari minyak bumi.
kuat, tahan api, tahan panas
yang tahan panas, anti lengket, Pada suhu ruangan, bersifat
matahari, tahan akan pengaruh tahan bahan kimia pada alat-alat termoplastik padat, dapat mencair
biologi dan kimia, serta murah. memasak atau alat dapur pada suhu yang lebih tinggi.
Terima Kasih!

Anda mungkin juga menyukai