Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

INDUSTRI PUPUK DI INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah: Proses Industri Kimia I
Dosen Pengampu: Windi Zamrudy, B.Tech.,M.Pd

Oleh:
Amalia Putri Dwi R. (1941420072)

PROGRAM STUDI D-IV TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT karena


senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Industri Pupuk di Indonesia” untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Proses Industri Kimia I.
Penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat membantu mahasiswa
dalam mengetahui pupuk apa saja yang ada Indonesia, proses pembuatan pupuk,
serta manfaat dari pupuk itu sendiri.
Di dalam makalah ini penulis masih menyadari banyak kekurangan dalam hal
penulisan dan penjelasan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan untuk
perbaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk penulis dan pembaca.

Malang, November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

BAB I Pendahuluan ................................................................................. 1


1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................ 2
1.3 Tujuan .................................................................................... 2

BAB II Industri Pupuk NPK Phonska ....................................................... 4


2.1. Pengertian Pupuk NPK Phonska .......................................... 4
2.2. Proses Pembuatan Pupuk NPK Phonska .............................. 5
2.3. Manfaat Unsur Hara pada Pupuk NPK Phonska .................. 7

BAB III Industri Pupuk Super Phospat ..................................................... 8


3.1. Pengertian Pupuk Super Phospat .......................................... 8
3.2. Proses Pembuatan Pupuk Super Phospat .............................. 9
3.3. Manfaat dari Pupuk Super Phospat .................................... 10
3.3.1. Sifat, Manfaat, dan Keunggulan Pupuk SP-36……. 10
3.3.2. Manfaat dari Unsur Hara pada Pupuk SP-36…........ 11

BAB IV Industri Pupuk TSP .................................................................... 10


4.1. Pengertian Pupuk TSP ........................................................ 10
4.2. Proses Pembuatan Pupuk TSP ............................................ 12
4.3. Manfaat dari Pupuk TSP .................................................... 13

BAB V Industri Pupuk Organik ............................................................. 12


5.1. Pengertian Pupuk Organik .................................................. 12
5.2. Proses Pembuatan Pupuk Organik ...................................... 13
5.3. Manfaat dari Pupuk Organik .............................................. 14

BAB VI Penutup ...................................................................................... 17


6.1 Kesimpulan .......................................................................... 17
6.2 Saran .................................................................................... 18

ii
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 19

iii
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu bahkan lebih unsur
hara atau nutrisi bagi tanaman untuk menopang tumbuh dan berkembangnya
tanaman tersebut. Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman antara lain ialah: [1]

❖ Ketersediaan di alam melimpah, meliputi:


- Carbon, Hidrogen, dan Oksigen.

❖ Hara makro, meliputi:


- Nitrogen, Phospor, Kalsium, Calium, Magnesium, dan
Sulfur/belerang.

❖ Hara mikro, meliputi:


- Zat besi,, Mangan, Tembaga, Seng, Klor , Molibdenum, dan
Boron.

Pupuk dapat diberikan melalui tanah, daun, atau diinjeksikan pada batang
tanaman. Berdasarkan proses pembuatannya, pupuk dibedakan menjadi dua yakni
pupuk alam dan pupuk buatan. Pupuk alam ialah pupuk yang didapat langsung
dari alam, seperti fosfat alam, pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos. Sebagian
dari pupuk alam dapat disebut sebagai pupuk organik karena merupakan hasil
proses dekomposisi dari material mahluk hidup seperti, sisa tanaman, kotoran
ternak, dan lain-lain. Sedangkan pupuk buatan ialah pupuk dihasilkan dari proses
pembuatan pabrik/industri. Kadar, hara, jenis hara, dan komposisi hara di dalam
pupuk buatan telah ditentukan oleh produsen dan menjadi ciri khas dari
penamaan/merek pupuk. [1]

1
Berdasarkan ragam hara yang dikandungnya, pupuk buatan dibedakan atas
pupuk tunggal dan pupuk majemuk yang mana pupuk tunggal merupakan jenis
pupuk yang mengandung satu macam unsur hara, contohnya seperti pupuk N
(nitrogen), pupuk P (fosfat), atau pupuk K (kalium). Sedangkan pupuk majemuk
merupakan jenis pupuk yang mengandung lebih dari satu macam unsur hara,
contohnya pupuk NP, NK, dan NPK. [1]

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari pupuk NPK phonska?


2. Bagaimanakah proses pembuatan dari pupuk NPK phonska?
3. Apa saja manfaat dari unsur hara pada pupuk NPK phonska?
4. Apa pengertian dari pupuk super phospat?
5. Bagaimanakah proses pembuatan dari pupuk super phospat?
6. Apa saja manfaat dari pupuk super phospat?
7. Apa pengertian dari pupuk TSP?
8. Bagaimanakah proses pembuatan dari pupuk TSP?
9. Apa saja manfaat dari pupuk TSP?
10. Apa pengertian dari pupuk organik?
11. Bagaimanakah proses pembuatan dari pupuk organik?
12. Apa saja manfaat dari pupuk organik?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari pupuk NPK phonska.


2. Untuk mengetahui proses pembuatan dari pupuk NPK phonska.
3. Untuk mengetahui manfaat dari unsur hara pada pupuk NPK phonska.
4. Untuk mengetahui pengertian dari pupuk super phospat.
5. Untuk mengetahui proses pembuatan dari pupuk super phospat.
6. Untuk mengetahui manfaat dari pupuk super phospat.
7. Untuk mengetahui pengertian dari pupuk TSP.
8. Untuk mengetahui proses pembuatan dari pupuk TSP.
9. Untuk mengetahui manfaat dari pupuk TSP.
10. Untuk mengetahui pengertian dari pupuk organik.

2
11. Untuk mengetahui proses pembuatan dari pupuk organik.
12. Untuk mengetahui manfaat dari pupuk organik.

3
BAB II

Industri Pupuk NPK Phonska

2.1 Pengertian Pupuk NPK Phonska

Pupuk NPK Phonska merupakan salah satu jenis pupuk yang disubsidi oleh
pemerintah Indonesia sehingga harganya lebih terjangkau oleh para petani. Pupuk
NPK Phonska ini terdiri atas beberapa unsur hara makro, yaitu nitrogen (N),
phosphor (P), kalium (K) dan sulfur (S). Hingga saat ini pupuk NPK phonska telah
dikenal luas serta banyak digunakan oleh para petani. Pupuk ini dianggap sangat
membantu para petani, karena harganya yang murah dan mampu meningkatkan
hasil produksi pertanian. Pupuk ini banyak digunakan oleh para petani padi,
karena terbukti mampu meningkatkan hasil panen dan kualitas dari gabah yang
dihasilkan contohnya pada bulir padi yang dihasilkan akan lebih berisi. [2]

Isi kandungan unsur hara pada pupuk NPK Phonska: [3]

N K
(Nitrogen) (Potassium)
15% H2O 15%
(Air)
P2O5 max 2% S
(Phosphate) (Sulfur)
15% 10%

4
2.2 Proses Pembuatan Pupuk NPK Phonska [3]

Udara Bersih
Bahan-Bahan:
1. ZA
2. Urea Asam
3. KCl Amoniak
Fosfat
4. Filler
Scrubbing

Pipe Reactor
Mill
Granulator

Mixer

Dryer

Under size
Crusher Screen

Over size

On size

Cooler

Coater

Produk NPK
Phonska

5
Pada pembuatan pupuk NPK phonska terdapat 4 proses inti, yakni: [4]

1. Pengumpanan bahan baku


Bahan baku padat diumpankan ke hopper dengan pay loader, kemudian
diumpankan dengan Conveyor ke masing-masing bin yang dilengkapi dengan
big blaster untuk menghindari adanya gumpalan dan akumulasi bahan baku di
dalamnya.

2. Penyiapan Slurry dan Proses Granulasi


Terjadi proses penghomogenan bahan baku menggunakan Plug Mill berupa
Double Screw Conveyor Tank, kemudian masuk Granulator. Sedangkan untuk
bahan baku cair yang brupa amoniak dan asam fosfat direaksikan di dalam Pipe
Reactor sehingga Slurry Ammonium Fosfat bersuhu 120-150oC langsung
tertuang ke lapisan bahan padat di Granulator.

3. Pengeringan, Pemilahan, dan Penggilingan Produk


Produk keluaran Granulator masuk Dryer untuk dikurangi kadar airnya,
Produk yg sudah kering tadi masuk ke Double Deck Screen untuk dipilah-pilah
kemudian produk over size dan under size akan masuk ke dalam Crusher dan
kembali ke Plug Mill. Sedangkan produk on size akan mengalami perlakuan
produk akhir.

4. Perlakuan Produk Akhir


Produk on size masih perlu didinginkan di dalam Fluidized Bed Cooler.
Kemudian, karena sifatnya yang higroskopis maka perlu dilapisi Coating Oil dan
Coating Powder. Setelah itu masuk unit bagging dan siap dipasarkan.

6
2.3 Manfaat dari Unsur Hara pada Pupuk NPK Phonska [3]

Membuat Memacu Membantu agar Meningkatkan


tanaman lebih pertumbuhan & tanaman tegak produksi tebu &
hijau & segar. pembentukan & kokoh. hasil gula
akar dengan (rendemen).
baik. Meningkatkan
Mempercepat &
meningkatkan pembentukan Membantu
pertumbuhan Mepercepat gula & pati. tanaman
tanaman. pembentukan menjadi lebih
bunga & Meningkatkan hijau.
masaknya buah ketahanan hasil
Meningkatkan juga biji.
kandungan panen selama Meningkatkan
protein hasil pengangkutan kelas mutu hasil
panen. Meningkatkan & panen.
mutu benih penyimpanan.
serta bibit.

7
BAB III

Industri Pupuk Super Phospat

3.1 Pengertian Pupuk Super Phospat

Pupuk SP-36 adalah pupuk anorganik buatan yang kaya unsur hara fosfor
dalam bentuk P2O5. Kandungan unsur hara fosfor dalam bentuk P2O5 dari pupuk
SP-36 memiliki tingkat kelarutan yang berbeda-beda serta dengan jenis pelarut
yang berbeda, yakni larut sempurna dalam pelarut polar air dan larut sebagian
dalam asam sitrat 2%. [5]
Pupuk super fosfat (Ca(H2PO4)2) sangat mudah larut dalam air sehingga
mudah diserap oleh akar tanaman, contohnya seperti: [6]

Engkel superfosfat (ES) mengandung sekitar 15% P2O5.

Double superfosfat (DS) mengandung sekitar 30% P2O5.

Tripel superfosfat (TSP) mengandung sekitar 45% P2O5.

8
Spesifikasi: [7]

❖ Kadar P2O5 minimal 36%


❖ Kadar P2O5 larut Asam Sitrat minimal 34%.
❖ Kadar P2O5 larut dalam air minimal 30%.
❖ Kadar air maksimal 5%
❖ Kadar Asam Bebas sebagai H3PO4 maksimal 6%
❖ Berbentuk butiran.
❖ Berwarna abu-abu.
❖ Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan kapasitas 50 kg.

3.2 Proses Pembuatan Pupuk Super Phospat [8]

Bantuan
Batuan Ball Mill
Udara Bersih
Fosfat
Fosfat

Scrubbing
Asam Fosfat
Cone Mixer
Asam Sulfat

Granulator

Dryer

Under size
Screen

Over size
Crusher On size

Cooler

Produk
SP-36

9
Pada pembuatan pupuk SP-36 langkah pertama ialah terjadinya pelarutan
batuan fosfat yang sudah di treatment sebelumnya ke larutan mix acid yang berupa
campuran asam sulfat dan asam fosfat dengan perbandingan 30:70 di cone mixer
tank sehingga menghasilkan cairan padat seperti semen yang panas dan akan
dialirkan menuju belt conveyor. Di perjalanan melalui belt conveyor, cairan
tersebut akan mengeras dan menjadi padatan yang disebut ROP . ROP inilah yang
akan dijadikan parameter utama bahwa komposisi pembuatan pupuk sudah tepat.
[9]
Setelah pembentukan ROP selesai yang berbentuk seperti bongkahan, maka
proses selanjutnya adalah membuat bongkahan ROP menjadi buliran yang
seragam dengan alat khusus lalu dilanjutkan dengan pengemasan. [9]

3.3 Manfaat dari Pupuk Super Phospat

3.3.1 Sifat, Manfaat, dan Keunggulan Pupuk SP-36: [7]

➢ Tidak bersifat higroskopis.


➢ Mudah larut dalam air yakni sebagai sumber unsur hara fosfor bagi
tanaman.
➢ Dapat memacu pertumbuhan akar dan sistem perakaran dengan baik
➢ Dapat memacu pembentukan bunga dan masaknya buah/biji.
➢ Dapat mempercepat panen.
➢ Dapat memperbesar prosentase terbentuknya bunga menjadi
buah/biji.
➢ Dapat menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama,
penyakit, dan kekeringan.

10
3.3.2 Manfaat dari Unsur Hara pada Pupuk SP-36 [7]

• Memacu pertumbuhan & pembentukan akar dengan


baik.

• Mempercepat pembentukan buah serta masaknya


Unsur Hara buah & biji.
Fosfor
• Mengingkatkan rendemen pada komponen hasil
panen tanaman biji-bijian.

• Meningkatkan mutu benih & bibit.

• Meningkatkan produksi tebu & hablur gula


(rendeman).

• Meningkatkan kelas mutu hasil panen.


Unsur Hara
Sulfur • Meningkatkan ketahanan hasil panen selama
pengangkatan dan penyimpanan.

• Meingkatkan kandungan protein dan vitamin pada


hasil panen.

11
BAB IV

Industri Pupuk TSP

4.1 Pengertian Pupuk TSP

Pupuk Triple Super Phosphate (TSP) merupakan pupuk anorganik yang


kerap digunakan untuk memperbaiki unsur hara tanah pada pertanian. Rumus
kimia dari pupuk ini yaitu Ca(H2PO4). Pupuk TSP merupakan salah satu sumber
hara fosfor pertama yang mempunyai hasil analisa kandungan cukup tinggi serta
dipakai secara luas di masyarakat. Meskipun pupuk TSP merupakan sumber
pupuk P yang sempurna, tetapi penggunaannya bisa disubstitusi dengan pupuk P
varian yang lain seperti Rock Phosphate, SP36, DAP, dan lain-lain. [10]

Spesifikasi: [10]

Mengandung fosfor Bereaksi lambat dan


Berbentuk granul dan
44%-46% dalam bentuk tidak bersifat
berwarna abu-abu.
P2O5 dan 15% Ca. higroskopis.

Tidak mudah larut Memiliki tingkat


dalam air. keasaman larutan ±1-3.

12
4.2 Proses Pembuatan Pupuk TSP [8]

Bantuan
Batuan Udara Bersih
Ball Mill
Fosfat
Fosfat

Scrubbing
Asam Fosfat
Cone Mixer
Asam Sulfat

Granulator

Dryer

Under size
Screen

Over size
Crusher On size

Cooler

Produk
TSP

Pada dasarnya proses pembuatan dari pupuk TSP tidak jauh berbeda dengan
pembuatan pupuk SP-36. Secara umum proses pembuatan dari pupuk TSP terdiri
atas beberapa cara tergantung dari pemilihan proses batch atau proses continuous,
adapun macam prosesnya adalah: [11]

A. TSP Batch
- Pan Mixing
- Meyers
- TVA Sigma Blade Mixing

13
B. TSP Continuous
- Broadfield.
- Bridger (TVA Cone Mixing).
- Kulhmann.
- Dorr Oliver Granular.
- S.I.A.P.E..
- TVA Rotary Drum (Granulasi)

4.3 Manfaat dari Pupuk TSP [10]

Mempunyai peranan Akar dan batang


penting saat proses Mampu merangsang tanaman akan semakin
fotosintesis serta perkembangan akar. kuat dan tidak mudah
respirasi. roboh.

Dapat memicu proses


Masa panen akan
pembentukan biji
terbilang cepat.
sekaligus buah.

14
BAB V

Industri Pupuk Organik

5.1 Pengertian Pupuk Organik

Pupuk organik merupakan pupuk yang terbuat dari bahan-bahan organik


(alami) seperti tumbuhan dan hewan. Beberapa contoh jenis pupuk organik
adalah: [12]

➢ Pupuk kandang.
➢ Kompos.
➢ Pupuk hijau.
➢ Humus.

Penentuan dosis pemupukan menggunakan pupuk organik tidak sama untuk


setiap lahan. Namun idealnya, harus memperhatikan zat apa saja yang dibutuhkan
tanah agar kondisinya tetap subur. Sehingga hasil panen tetap stabil tanpa
mengurangi unsur hara pada tanah. [13]
Penggunaan pupuk petroganik pada tanaman pangan dan holtikultura
diberikan seluruhnya pada pemupukan dasar, sedangkan pada tanaman keras
diberikan pada awal dan akhir musim hujan. [13]

15
5.2 Proses Pembuatan Pupuk Organik [14]

Taburkan
dekomposer
tersebut ke
Larutan larutan kotoran
1. EM4
2. Gula Dekomposer hewan
3. Air secukupnya.

Larutan Campurkan kotoran hewan Larutan


Kotoran
Dekomposer dengan arang sekam dan aduk
Hewan
hingga rata

• Tutup rapat bahan-bahan dengan karung goni


• Aduk adonan pupuk hingga merata pada hari kedua dan tutup kembali
secara rapat-rapat Larutan
• Jika tangan menjadi sangat panas ketika mengaduk adonan, tandanya pupuk Dekomposer
belum siap untuk digunakan.

Pupuk
Organik

Taburkan jerami, dedak, dan


dedaunan atau bubuk gergaji Larutan
sebagai lapisan kedua,
kemudian siram dengan Dekomposer +
dekomposer yang sudah dibuat Kotoran Hewan
sebelumnya

5.3 Manfaat dari Pupuk Organik [15]

Memperbaiki
struktur dan tata Meningkatkan daya
udara tanah sehingga sangga air tanah
penyerapan unsur sehingga
hara oleh akar ketersediaan air
tanaman menjadi dalam tanah menjadi
lebih baik. lebih baik.

Menjadi penyangga
unsur hara dalam Sesuai untuk semua
tanah sehingga jenis tanah dan jenis
pemupukan menjadi tanaman.
lebih efisien.

16
BAB VI

Penutup

6.1 Simpulan

Pupuk NPK phoska merupakan salah satu jenis pupuk yang disubsidi oleh
pemerintah Indonesia sehingga harganya lebih terjangkau oleh para petani.
Proses pembuatan pupuk NPK phonska terdiri atas 4 proses inti, yakni:
1. Pengumpanan bahan baku.
2. Penyiapan slurry dan proses granulasi.
3. Pengeringan, pemilahan, dan penggilingan produk.
4. Perlakuan produk akhir.
Pupuk NPK Phonska ini terdiri atas beberapa unsur hara makro, yaitu
nitrogen (N), phosphor (P), kalium (K) dan sulfur (S) yang memiliki manfaat
untuk membuat tanaman lebih hijau & segar; meningkatkan mutu benih serta
bibit; dan membantu agar tanaman tegak & kokoh.
Pupuk SP-36 adalah pupuk anorganik buatan yang kaya unsur hara fosfor
dalam bentuk P2O5.
Proses pembuatan dari pupuk SP-36 perlu melalui beberapa langkah yakni
pelarutan batuan fosfat yang sudah di treatment sebelumnya ke larutan mix acid
di cone mixer tank sehingga menghasilkan cairan padat seperti semen yang panas
dan akan dialirkan menuju belt conveyor. Di perjalanan melalui belt conveyor,
cairan tersebut akan mengeras dan menjadi padatan yang disebut ROP .
Selanjutnya adalah membuat bongkahan ROP menjadi buliran yang seragam
dengan alat khusus lalu dilanjutkan dengan pengemasan.
Manfaat dari pupuk SP-36 diantaranya ialah dapat memacu pertumbuhan
akar dan sistem perakaran dengan baik, dapat memacu pembentukan bunga dan
masaknya buah/biji, serta dapat mempercepat panen.
Pupuk TSP merupakan salah satu sumber hara fosfor pertama yang
mempunyai hasil analisa kandungan cukup tinggi serta dipakai secara luas di
masyarakat.

17
Pada proses pembuatan pupuk TSP tidak jauh berbeda dengan pembuatan
pupuk SP-36. Secara umum proses pembuatan dari pupuk TSP terdiri atas
beberapa cara tergantung dari pemilihan proses batch atau proses continuous
Manfaat dari pupuk TSP ialah mempunyai peranan penting saat proses
fotosintesis serta respirasi, mampu merangsang perkembangan akar, dan masa
panen akan terbilang cepat.
Pupuk organik merupakan pupuk yang terbuat dari bahan-bahan organik
(alami) seperti tumbuhan dan hewan.
Proses pembuatan dari pupuk organik ialah cukup mencampurkan larutan
dekomposer, arang sekam, kotoran hewan, jerami, dedak, dan bubuk geraji.
Kemudian, diaduk hingga merata dan didiamkan sampai pupuk tidak panas saat
disentuh.
Manfaat dari pupuk organik ialah untuk meningkatkan daya sangga air
tanah sehingga ketersediaan air dalam tanah menjadi lebih baik, menjadi
penyangga unsur hara dalam tanah sehingga pemupukan menjadi lebih efisien,
dan untuk memperbaiki struktur dan tata udara tanah sehingga penyerapan unsur
hara oleh akar tanaman menjadi lebih baik.

6.2 Saran

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan


makalah ini akan tetapi, pada kenyataannya penulis masih menyadari jika makalah
diatas masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan
evaluasi untuk memperbaiki makalah tersebut kedepannya.

18
DAFTAR PUSTAKA

[1] Admin, “Pengertian Pupuk,” www.litbang.pertanian.go.id, 2015.


http://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/en/petunjuk-teknis-
69/1050-kesub (accessed Nov. 14, 2020).
[2] A. Krisnawan, “PUPUK NPK PHONSKA, FUNGSI DAN
MANFAATNYA UNTUK TANAMAN,” www.bulelengkab.go.id, 2018.
https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/pupuk-npk-phonska-fungsi-dan-
manfaatnya-untuk-tanaman-13 (accessed Nov. 14, 2020).
[3] “Phonska | PT. Petrokimia Gresik.” https://petrokimia-
gresik.com/product/phonska?hl=en (accessed Nov. 14, 2020).
[4] YE Feriyanto, “Proses Pembuatan Pupuk Phonska / NPK,”
www.caesarvery.com, 2020. https://www.caesarvery.com/2013/07/proses-
pembuatan-pupuk-phonska-npk.html (accessed Nov. 16, 2020).
[5] S. Wahyuni, “Penetapan kadar fosfor(P2O5 total) dalam pupuk super
phosphate-36(SP-36) dengan pereaksi amonium molibdovanadat secara
spektrofotometri / Sri Wahyuni,” Feb. 2010.
[6] Normahani, “Mengenal Pupuk Fosfat dan Fungsinya bagi Tanaman,”
www.balittra.litbang.pertanian.go.id, 2020.
http://balittra.litbang.pertanian.go.id/index.php?option=com_content&view
=article&id=1573&Itemid=5.
[7] “SP-36 | PT. Petrokimia Gresik.” https://petrokimia-
gresik.com/product/pupuk-sp-36 (accessed Nov. 14, 2020).
[8] “Pabrik | Pupuk Indonesia.” https://www.pupuk-indonesia.com/id/pabrik
(accessed Nov. 15, 2020).
[9] Admin, “Cara Membuat Pupuk SP 36 Sendiri Secara Tepat dan Cepat,”
mubudidaya.com, 2018. https://ilmubudidaya.com/cara-membuat-pupuk-
sp-36-sendiri/amp (accessed Nov. 16, 2020).
[10] Materi Pertanian, “Pengertian Pupuk TSP, Kandungan, Ciri, Manfaat, dan
Cara Penggunaan,” www.dosenpertanian.com, 2018.
https://dosenpertanian.com/pengertian-pupuk-tsp/ (accessed Nov. 14,
2020).
[11] annisa nurlatifah, “pupuk TSP dan DSP,” www.academia.edu, 2019.

19
https://www.academia.edu/38495068/pupuk_TSP_dan_DSP (accessed
Nov. 16, 2020).
[12] Lingga dan Marsono, “MENGENAL PUPUK TANAMAN,”
www.pertanian.pontianakkota.go.id, 2013.
https://pertanian.pontianakkota.go.id/artikel/51-mengenal-pupuk-
tanaman.html (accessed Nov. 14, 2020).
[13] A. Karyono, “Manfaat, Dosis & Keunggulan Petroganik,”
www.akurasinews.com, 2019.
https://www.akurasinews.com/2019/03/31/manfaat-dosis-keunggulan-
petroganik/ (accessed Nov. 14, 2020).
[14] A. Annistri, “Cara Membuat Pupuk Organik yang Mudah dan Ramah di
Kantong!,” www.cekaja.com, 2020. https://www.cekaja.com/info/cara-
membuat-pupuk-organik-yang-mudah-dan-ramah-dikantong (accessed
Nov. 15, 2020).
[15] “Petroganik | PT. Petrokimia Gresik.” https://petrokimia-
gresik.com/product/petroganik#block-4114 (accessed Nov. 14, 2020).

20

Anda mungkin juga menyukai