Oleh:
Amalia Putri Dwi R. (1941420072)
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 19
iii
BAB I
Pendahuluan
Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu bahkan lebih unsur
hara atau nutrisi bagi tanaman untuk menopang tumbuh dan berkembangnya
tanaman tersebut. Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman antara lain ialah: [1]
Pupuk dapat diberikan melalui tanah, daun, atau diinjeksikan pada batang
tanaman. Berdasarkan proses pembuatannya, pupuk dibedakan menjadi dua yakni
pupuk alam dan pupuk buatan. Pupuk alam ialah pupuk yang didapat langsung
dari alam, seperti fosfat alam, pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos. Sebagian
dari pupuk alam dapat disebut sebagai pupuk organik karena merupakan hasil
proses dekomposisi dari material mahluk hidup seperti, sisa tanaman, kotoran
ternak, dan lain-lain. Sedangkan pupuk buatan ialah pupuk dihasilkan dari proses
pembuatan pabrik/industri. Kadar, hara, jenis hara, dan komposisi hara di dalam
pupuk buatan telah ditentukan oleh produsen dan menjadi ciri khas dari
penamaan/merek pupuk. [1]
1
Berdasarkan ragam hara yang dikandungnya, pupuk buatan dibedakan atas
pupuk tunggal dan pupuk majemuk yang mana pupuk tunggal merupakan jenis
pupuk yang mengandung satu macam unsur hara, contohnya seperti pupuk N
(nitrogen), pupuk P (fosfat), atau pupuk K (kalium). Sedangkan pupuk majemuk
merupakan jenis pupuk yang mengandung lebih dari satu macam unsur hara,
contohnya pupuk NP, NK, dan NPK. [1]
1.3 Tujuan
2
11. Untuk mengetahui proses pembuatan dari pupuk organik.
12. Untuk mengetahui manfaat dari pupuk organik.
3
BAB II
Pupuk NPK Phonska merupakan salah satu jenis pupuk yang disubsidi oleh
pemerintah Indonesia sehingga harganya lebih terjangkau oleh para petani. Pupuk
NPK Phonska ini terdiri atas beberapa unsur hara makro, yaitu nitrogen (N),
phosphor (P), kalium (K) dan sulfur (S). Hingga saat ini pupuk NPK phonska telah
dikenal luas serta banyak digunakan oleh para petani. Pupuk ini dianggap sangat
membantu para petani, karena harganya yang murah dan mampu meningkatkan
hasil produksi pertanian. Pupuk ini banyak digunakan oleh para petani padi,
karena terbukti mampu meningkatkan hasil panen dan kualitas dari gabah yang
dihasilkan contohnya pada bulir padi yang dihasilkan akan lebih berisi. [2]
N K
(Nitrogen) (Potassium)
15% H2O 15%
(Air)
P2O5 max 2% S
(Phosphate) (Sulfur)
15% 10%
4
2.2 Proses Pembuatan Pupuk NPK Phonska [3]
Udara Bersih
Bahan-Bahan:
1. ZA
2. Urea Asam
3. KCl Amoniak
Fosfat
4. Filler
Scrubbing
Pipe Reactor
Mill
Granulator
Mixer
Dryer
Under size
Crusher Screen
Over size
On size
Cooler
Coater
Produk NPK
Phonska
5
Pada pembuatan pupuk NPK phonska terdapat 4 proses inti, yakni: [4]
6
2.3 Manfaat dari Unsur Hara pada Pupuk NPK Phonska [3]
7
BAB III
Pupuk SP-36 adalah pupuk anorganik buatan yang kaya unsur hara fosfor
dalam bentuk P2O5. Kandungan unsur hara fosfor dalam bentuk P2O5 dari pupuk
SP-36 memiliki tingkat kelarutan yang berbeda-beda serta dengan jenis pelarut
yang berbeda, yakni larut sempurna dalam pelarut polar air dan larut sebagian
dalam asam sitrat 2%. [5]
Pupuk super fosfat (Ca(H2PO4)2) sangat mudah larut dalam air sehingga
mudah diserap oleh akar tanaman, contohnya seperti: [6]
8
Spesifikasi: [7]
Bantuan
Batuan Ball Mill
Udara Bersih
Fosfat
Fosfat
Scrubbing
Asam Fosfat
Cone Mixer
Asam Sulfat
Granulator
Dryer
Under size
Screen
Over size
Crusher On size
Cooler
Produk
SP-36
9
Pada pembuatan pupuk SP-36 langkah pertama ialah terjadinya pelarutan
batuan fosfat yang sudah di treatment sebelumnya ke larutan mix acid yang berupa
campuran asam sulfat dan asam fosfat dengan perbandingan 30:70 di cone mixer
tank sehingga menghasilkan cairan padat seperti semen yang panas dan akan
dialirkan menuju belt conveyor. Di perjalanan melalui belt conveyor, cairan
tersebut akan mengeras dan menjadi padatan yang disebut ROP . ROP inilah yang
akan dijadikan parameter utama bahwa komposisi pembuatan pupuk sudah tepat.
[9]
Setelah pembentukan ROP selesai yang berbentuk seperti bongkahan, maka
proses selanjutnya adalah membuat bongkahan ROP menjadi buliran yang
seragam dengan alat khusus lalu dilanjutkan dengan pengemasan. [9]
10
3.3.2 Manfaat dari Unsur Hara pada Pupuk SP-36 [7]
11
BAB IV
Spesifikasi: [10]
12
4.2 Proses Pembuatan Pupuk TSP [8]
Bantuan
Batuan Udara Bersih
Ball Mill
Fosfat
Fosfat
Scrubbing
Asam Fosfat
Cone Mixer
Asam Sulfat
Granulator
Dryer
Under size
Screen
Over size
Crusher On size
Cooler
Produk
TSP
Pada dasarnya proses pembuatan dari pupuk TSP tidak jauh berbeda dengan
pembuatan pupuk SP-36. Secara umum proses pembuatan dari pupuk TSP terdiri
atas beberapa cara tergantung dari pemilihan proses batch atau proses continuous,
adapun macam prosesnya adalah: [11]
A. TSP Batch
- Pan Mixing
- Meyers
- TVA Sigma Blade Mixing
13
B. TSP Continuous
- Broadfield.
- Bridger (TVA Cone Mixing).
- Kulhmann.
- Dorr Oliver Granular.
- S.I.A.P.E..
- TVA Rotary Drum (Granulasi)
14
BAB V
➢ Pupuk kandang.
➢ Kompos.
➢ Pupuk hijau.
➢ Humus.
15
5.2 Proses Pembuatan Pupuk Organik [14]
Taburkan
dekomposer
tersebut ke
Larutan larutan kotoran
1. EM4
2. Gula Dekomposer hewan
3. Air secukupnya.
Pupuk
Organik
Memperbaiki
struktur dan tata Meningkatkan daya
udara tanah sehingga sangga air tanah
penyerapan unsur sehingga
hara oleh akar ketersediaan air
tanaman menjadi dalam tanah menjadi
lebih baik. lebih baik.
Menjadi penyangga
unsur hara dalam Sesuai untuk semua
tanah sehingga jenis tanah dan jenis
pemupukan menjadi tanaman.
lebih efisien.
16
BAB VI
Penutup
6.1 Simpulan
Pupuk NPK phoska merupakan salah satu jenis pupuk yang disubsidi oleh
pemerintah Indonesia sehingga harganya lebih terjangkau oleh para petani.
Proses pembuatan pupuk NPK phonska terdiri atas 4 proses inti, yakni:
1. Pengumpanan bahan baku.
2. Penyiapan slurry dan proses granulasi.
3. Pengeringan, pemilahan, dan penggilingan produk.
4. Perlakuan produk akhir.
Pupuk NPK Phonska ini terdiri atas beberapa unsur hara makro, yaitu
nitrogen (N), phosphor (P), kalium (K) dan sulfur (S) yang memiliki manfaat
untuk membuat tanaman lebih hijau & segar; meningkatkan mutu benih serta
bibit; dan membantu agar tanaman tegak & kokoh.
Pupuk SP-36 adalah pupuk anorganik buatan yang kaya unsur hara fosfor
dalam bentuk P2O5.
Proses pembuatan dari pupuk SP-36 perlu melalui beberapa langkah yakni
pelarutan batuan fosfat yang sudah di treatment sebelumnya ke larutan mix acid
di cone mixer tank sehingga menghasilkan cairan padat seperti semen yang panas
dan akan dialirkan menuju belt conveyor. Di perjalanan melalui belt conveyor,
cairan tersebut akan mengeras dan menjadi padatan yang disebut ROP .
Selanjutnya adalah membuat bongkahan ROP menjadi buliran yang seragam
dengan alat khusus lalu dilanjutkan dengan pengemasan.
Manfaat dari pupuk SP-36 diantaranya ialah dapat memacu pertumbuhan
akar dan sistem perakaran dengan baik, dapat memacu pembentukan bunga dan
masaknya buah/biji, serta dapat mempercepat panen.
Pupuk TSP merupakan salah satu sumber hara fosfor pertama yang
mempunyai hasil analisa kandungan cukup tinggi serta dipakai secara luas di
masyarakat.
17
Pada proses pembuatan pupuk TSP tidak jauh berbeda dengan pembuatan
pupuk SP-36. Secara umum proses pembuatan dari pupuk TSP terdiri atas
beberapa cara tergantung dari pemilihan proses batch atau proses continuous
Manfaat dari pupuk TSP ialah mempunyai peranan penting saat proses
fotosintesis serta respirasi, mampu merangsang perkembangan akar, dan masa
panen akan terbilang cepat.
Pupuk organik merupakan pupuk yang terbuat dari bahan-bahan organik
(alami) seperti tumbuhan dan hewan.
Proses pembuatan dari pupuk organik ialah cukup mencampurkan larutan
dekomposer, arang sekam, kotoran hewan, jerami, dedak, dan bubuk geraji.
Kemudian, diaduk hingga merata dan didiamkan sampai pupuk tidak panas saat
disentuh.
Manfaat dari pupuk organik ialah untuk meningkatkan daya sangga air
tanah sehingga ketersediaan air dalam tanah menjadi lebih baik, menjadi
penyangga unsur hara dalam tanah sehingga pemupukan menjadi lebih efisien,
dan untuk memperbaiki struktur dan tata udara tanah sehingga penyerapan unsur
hara oleh akar tanaman menjadi lebih baik.
6.2 Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
19
https://www.academia.edu/38495068/pupuk_TSP_dan_DSP (accessed
Nov. 16, 2020).
[12] Lingga dan Marsono, “MENGENAL PUPUK TANAMAN,”
www.pertanian.pontianakkota.go.id, 2013.
https://pertanian.pontianakkota.go.id/artikel/51-mengenal-pupuk-
tanaman.html (accessed Nov. 14, 2020).
[13] A. Karyono, “Manfaat, Dosis & Keunggulan Petroganik,”
www.akurasinews.com, 2019.
https://www.akurasinews.com/2019/03/31/manfaat-dosis-keunggulan-
petroganik/ (accessed Nov. 14, 2020).
[14] A. Annistri, “Cara Membuat Pupuk Organik yang Mudah dan Ramah di
Kantong!,” www.cekaja.com, 2020. https://www.cekaja.com/info/cara-
membuat-pupuk-organik-yang-mudah-dan-ramah-dikantong (accessed
Nov. 15, 2020).
[15] “Petroganik | PT. Petrokimia Gresik.” https://petrokimia-
gresik.com/product/petroganik#block-4114 (accessed Nov. 14, 2020).
20