Anda di halaman 1dari 12

Pra Desain Pabrik Pupuk NPK dari Ammonium Phosphate

dengan Kapasitas Produksi 430.000 Ton

Mala Hayati Nasution, S.T., M.T, Irwan Rasyid Syahputra, Darul Rahman
Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri dan Agroindustri, Universitas Internasional Semen
Indonesia (UISI)
Kompleks PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, Jl. Veteran, Gresik 61122 Indonesia
email : mala.nasution@uisi.ac.id ; irwan.syahputra15@student.uisi.ac.id ;
darul.rahman15@student.uisi.ac.id

Abstrak - Pupuk NPK atau Potassium dapat berupa lisensi eksklusif atau lisensi
Ammonium Polyphosphate adalah pupuk non-eksklusif. Lisensi yang digunakan pada
majemuk dengan kandungan unsur hara proyek produksi pupuk NPK ini adalah
yang lengkap. Unsur hara makro utama linsensi dari INCRO. Pemilihan tersebut
dalam pupuk NPK adalah Nitrogen, karena lisensi INCRO bersifat non-
Phosfor dan Kalium. Manfaat dari pupuk eksklusif. n adalah cooling water system,
NPK adalah untuk membantu pertumbuhan compressed air system, electric supply
pada tanaman mulai dari akar, batang, system, fuel oil system, dan waste water
hingga daunnya. Juga dapat meningkatkan treatment system. Proses pengolahan
aktivitas organisme dalam tanah penyebab limbah melipuBerdasarkan gambar proses
kesuburan. Penggunaan pupuk ini produksi, terdapat dua alat penanganan
digunakan untuk semua jenis tanaman umpan yaitu pipe reactor dan storage bin.
tanaman pangan, hortikultura, dan Pada pipe reactor, umpan asam fosfat dan
perkebunan. Pabrik NPK yang akan ammonia dicampurkan dengan asam sulfat
dibangun ini memiliki kapasitas produksi sebelum dialirkan ke granulator. Pada
sebesar 430.000 ton per tahun dan storage bin, umpan berupa KCl, ZA, Urea
beroperasi selama 330 hari. Bahan baku dan Filler dicampurkan sebelum dialirkan
utama yang digunakan dalam proses ke granulator.
pembuatan pupuk NPK ini adalah asam Terdapat modifikasi pada proses lisensi
sulfat (H2SO4) sebanyak 4.920 ton per INCRO. Modifikasi terdapat pada proses
tahun, asam fosfat (H3PO4) sebanyak penanganan umpan. Semula proses
92.266 ton per tahun, amoniak (NH3) penanganan umpan terdiri dari tiga alat
sebanyak 33.096 ton per tahun, kalium yaitu pipe reactor, granulator, dan storage
klorida (KCl) sebanyak 102.240 ton per bin. Pada modifikasi proses penanganan
tahun, ZA sebanyak 51.612 ton per tahun umpan hanya terdiri dari dua alat yaitu pre-
dan urea CO(NH2)2 sebanyak 57.381 ton neutralizer dan granulator. Untuk
per tahun. Pabrik NPK ini direncanakan menunjang proses produksi utama maka
akan dilakukan pencanangan pembangunan sistem utilitas yang diperlukan adalah
pada tahun 2019 dan beroperasi pada tahun cooling water system, compressed air
2021 di Kecamatan Cikampek, Kabupaten system, electric supply system, fuel oil
Karawang, Provinsi Jawa Barat. system, dan waste water treatment system.
Terdapat beberapa lisensor dalam proses Proses pengolahan limbah meliputi limbah
produksi pupuk NPK ini, lisensi proses cair, emisi gas, limbah B3 (Bahan
Berbahaya dan Beracun), Limbah Non-B3 kebutuhan pupuk NPK mengalami
dan sampah. peningkatan rata-rata 6,6 % per
Bentuk pabrik pupuk NPK ini tahun.
merupakan perusahaan swasta yang
Tabel I.1 Kebutuhan Pupuk NPK
direncanakan dalam bentuk
Pada Tahun 2011 – 2015
Perseroan Terbatas (PT).
No Kebutuhan Persentase
Berdasarkan analisis ekonomi pada Tahun
. (ton/tahun) rata-rata
pabrik pupuk NPK ini memiliki
1. 2011 5.096.750 6,5
nilai ROI sebesar 31% sebelum
2. 2012 5.430.787 6,55
pajak, dan 22% sesudah pajak. 3. 2013 5.787.503 6,61
Untuk nilai BEP pabrik ini adalah 4. 2014 6.174.916 6,662
sebesar 50% dengan POT sebelum 5. 2015 6.589.227 6,714
dan sesudah pajak adalah 3 tahun (Sumber : Departement Pertanian RI, 2015)
dan 4 tahun. Analisa IRR dari Potassium ammonium
pabrik NPK ini memiliki nilai polyphosphate atau disebut sebagai
sebesar 17,7%. Berdasarkan hasil pupuk NPK merupakan senyawa
analisis ekonomi, maka dapat yang memiliki rantai panjang
dinyatakan bahwa pabrik ini layak dengan rumus molekul
untuk didirikan. (KNH4(PO3)2)8. Pupuk NPK juga
memiliki sifat fisik yang baik
Kata kunci - Asam Sulfat, Asam Fosfat,
karena mengandung lebih dari 90%
Amoniak, Kalium Klorida, ZA, Urea,
unsur N, P2O5, dan K2O yang
INCRO
berfungsi sebagai nutrisi untuk
I. PENDAHULUAN
tanaman. Unsur Nitrogen berfungsi
Kedaulatan pangan merupakan mendorong pertumbuhan daun.
salah satu program penting Unsur Fosfor berfungsi mendorong
pemerintah saat ini. Pertumbuhan pertumbuhan akar, bunga dan buah.
jumlah populasi penduduk yang Unsur Kalium berfungsi untuk
sangat pesat mendorong mendorong pertumbuhan batang
pertumbuhan kebutuhan pangan. dan membantu dalam proses
Sektor pertanian, merupakan sektor sintesis protein.
yang memegang peranan penting Data konsumsi, ekspor dan
dalam pemenuhan kebutuhan impor pupuk NPK disampaikan
pangan dan stabilitas ekonomi pada Tabel I.2. Berdasarkan data
Indonesia. tersebut, impor dan ekspor pupuk
Peningkatan sektor pertanian meningkat setiap tahun. Jumlah
juga meningkatkan kebutuhan ekspor pupuk lebih besar daripada
pupuk. Hal ini karena pupuk impor pupuk NPK. Hal ini
merupakan komponen penting menunjukkan kebutuhan pupuk
dalam peningkatan produktivitas NPK di dalam negeri diperoleh
sektor pertanian. Salah satu pupuk melalui impor. Sebagian besar
dengan kebutuhan tinggi adalah impor pupuk NPK berasal dari
pupuk NPK. Data kebutuhan pupuk China, Thailand, Taiwan, Jerman
NPK pada tahun 2011-2015 dan Amerika Serikat.
disampaikan pada tabel I.1.
Berdasarkan tabel tersebut,
Tabel I.2 Data Ekspor dan Impor dan tekanan atmosfer selama 2 jam.
Pupuk NPK Reaksi tersebut adalah sebagai
No Impor Ekspor berikut :
Tahun
. (ton/tahun) (ton/tahun)
1. 2011 272.337 2.124.474 nKH2PO4 + n(NH4)H2PO4 
2. 2012 288.599 2.478.399 [KNH4(PO3)2]n + 2nH2O
3. 2013 219.644 2.443.456
4. 2014 423.187 2.672.052 Produk yang dihasilkan mengandung 6,3%
5. 2015 425.226 2.705.807
Nitrogen, 63% P2O5, dan 21,8% K2O.
Sumber : 1. (Bps.go.id.2015)
2. Departemen Pertanian RI,
2015) 2. Pembuatan Potassium Ammonium
Untuk memenuhi kebutuhan Polyphosphate dari Potassium
pupuk NPK di dalam negeri, Phosphate dan Diammonium
proyek pembangunan pupuk NPK Phosphate
memiliki peluang yang cukup
Potassium ammonium
besar. Proyek tersebut sejalan
polyphosphate juga dapat
dengan program pemerintah yaitu
dihasilkan dari reaksi antara
pengalihan pemakaian pupuk
senyawa potassium phosphate dan
tunggal menjadi pupuk majemuk
diammonium phosphate pada
seperti NPK. Proyek tersebut juga
temperatur 300°C dan tekanan
menciptakan lapangan kerja baru
atmosfer selama 11 jam. Reaksi
dan mengurangi impor pupuk NPK.
tersebut adalah sebagai berikut :
II. SELEKSI DAN URAIAN PROSES
A. Seleksi Proses nKH2PO4 + n(NH4)2HPO4 
[KNH4(PO3)2]n + 2nH2O + nNH3
Terdapat beberapa proses dalam
produksi pottasium ammmonium 3. Pembuatan Potassium Ammonium
polyphosphtae atau NPK. Polyphosphate dari Potassium
Perbedaan utama dalam proses Chloride dan Ammonium Phosphate
adalah pada bahan baku. Berikut ini
adalah uraian masing-masing Potassium ammonium
proses produksi NPK berdasarkan polyphosphate dapat dihasilkan dari
perbedaan bahan baku. reaksi antara senyawa potassium
chloride dan ammonium phosphate.
1. Pembuatan Potassium Ammonium Potassium chloride direaksikan
Polyphosphate dari Potassium dengan ammonium phosphate pada
Phosphate dan Ammonium Phosphate temperatur 295°C dan tekanan
atmosfer selama 16 jam. Reaksi
Potassium ammonium tersebut adalah sebagai berikut :
polyphosphate dapat dihasilkan dari
reaksi antara senyawa potassium nKCl + 2n(NH4)H2PO4  [KNH4(PO3)2]n +
phosphate dan ammonium nNH4Cl + 2nH2O
phosphate. Potassium phosphate
direaksikan dengan ammonium 4. Pembuatan Potassium Ammonium
phosphate pada temperatur 210°C Polyphosphate dari Potassium
Carbonate dan Ammonium Phosphate
Potassium ammonium energi panas juga rendah; (iii)
polyphosphate juga dapat waktu reaksi paling rendah jika
dihasilkan dari reaksi antara dibandingkan dengan proses
senyawa potassium carbonate dan lainnya; dan (iv) produk samping
ammonium phosphate. Potassium hanya berupa air.
carbonate direaksikan dengan Terdapat beberapa lisensor
ammonium phosphate pada dalam proses produksi pupuk NPK.
temperatur 290°C dan tekanan Beberapa lisensor tersebut
atmosfer selama 15 jam. Reaksi disampaikan pada Tabel II.1.
tersebut adalah sebagai berikut : Lisensi proses dapat berupa lisensi
eksklusif atau lisensi non-eksklusif.
2nK2CO3 + n(NH4)H2PO4  Lisensi eksklusif adalah bentuk
[KNH4(PO3)2]n +2nCO2 + nH2O lisensi yang hanya memberikan hak
kekayaan intelektual kepada
5. Pembuatan Potassium Ammonium
pemegang lisensi. Pihak lain tidak
Polyphosphate dari Potassium
memiliki akses untuk mengetahui
Metaphosphate dan Ammonium
dan memanfaatkan lisensi tersebut.
Phosphate
Lisensi non-eksklusif adalah bentuk
lisensi yang memberikan hak
Potassium ammonium
kekayaan intelektual kepada
polyphosphate dapat dihasilkan dari
pemegang lisensi dan pihak lain
reaksi antara senyawa potassium
memiliki akses untuk mengetahui
metaphosphate dan ammonium
dan memanfaatkan lisensi tersebut.
phosphate. Potassium
metaphosphate direaksikan dengan
Tabel II.1 Lisensor Pada Proses
ammonium phosphate pada
Produksi Pupuk NPK
temperatur 270°C dan tekanan
atmosfer selama 16 jam. Reaksi Lisensor Sifat Bahan Baku
tersebut adalah sebagai berikut : Asam fosfat,
Grande Non-
Ammonia,
(KPO3)n + n(NH4)H2PO4  [KNH4(PO3)2]n Paroisse eksklusif
Asam sulfat
+ nH2O Non- Asam fosfat,
INCRO
(Sheridan et al, eksklusif Ammonia
Jacobs Non- Asam fosfat,
1975)
Engineering eksklusif Ammonia
Ammonia,
Pada proyek pembuatan pabrik
Asam fosfat,
pupuk NPK (potassium ammonium
Kaltenbach- Non- Asam sulfat,
polyphosphate) digunakan proses
Thuring eksklusif Urea, dan
dengan mereaksikan antara
Kalium
potassium phosphate dan
karbonat
ammonium phosphate yang dibuat
Asam fosfat,
dari senyawa NH3. Reaksi tersebut Krupp Unde Eksklusif
Ammonia
dipilih karena (i) bahan baku Asam fosfat,
mudah diperoleh; (ii) temperatur Weatherly Eksklusif
Ammonia
operasi paling rendah diantara Lisensi yang digunakan pada
proses lainnya sehingga kebutuhan proyek produksi pupuk NPK ini
adalah linsensi dari INCRO. Penambahan produk setengah jadi
Pemilihan tersebut karena lisensi ke dalam granulator berfungsi
INCRO bersifat non-eksklusif. sebagai pemicu dalam
INCRO adalah sebuah teknologi pembentukan granul.
pembuatan pupuk NPK yang Reaksi yang terjadi dalam Pre-
berasal dari Spanyol. Neutralizer dan granulator tidak
(Sheridan et al, sempurna sehingga perlu
1981) ditambahkan asam sulfat dan
amoniak agar kandungan unsur
B. Uraian Proses hara dalam produk sesuai target.
1. Proses Pre-Neutralizer Temperatur aliran yang keluar dari
Proses diawali dengan granulator adalah kisaran suhu
mereaksikan H2SO4, H3PO4, dan 80°C dengan kadar air sebesar
NH3 dalam pre-neutralizer tank, 3,5%.
sehingga membentuk DAP Aliran outlet granulator terdiri
(Diammonium Phosphate) dan ZA dari dua yaitu aliran gas dan aliran
(Ammonium Sulfate) dengan tipe produk. Aliran gas dialirkan
continuous stirred tank reactor menuju proses scrubbing. Aliran
yang berbentuk silinder dengan produk dialirkan ke dalam dryer.
tutup atas dan bawah berbentuk Jenis granulator yang digunakan
dished head. Reaksi yang terjadi adalah drum granulator dengan
adalah sebagai berikut: ukuran produk yang dihasilkan
dapat mencapai 0,2-20 mm.
H3PO4 + NH4OH  (NH4)H2PO4 (MAP)
3. Proses Drying
Proses yang terjadi pada dryer
(NH4)H2PO4 + NH4OH  (NH4)2H2PO4
adalah pengeringan hingga kadar
(DAP)
airnya mencapai 1,5-1%.
Pengeringan menggunakan direct
H2SO4 + NH4OH  (NH4)2SO4 (ZA)
heat rotary dryer yang memiliki
(Kusnarj
kemiringan 5º dan kecepatan
o, 2010)
putaran 7 rpm dengan bantuan
udara panas hasil pembakaran
2. Proses Granulating
batubara.
Hasil dari Pre-Neutralizer
berupa slurry DAP dan ZA 4. Proses Screening
diumpankan ke dalam granulator Sebelum menuju tahap
melalui nozzle. Slurry ini berfungsi screening, produk keluaran dari
untuk mempermudah proses dryer melewati belt conveyor yang
granulasi melalui pengikatan bahan selanjutnya menuju ke screener.
baku padat di dalam granulator. Screener yang digunakan yaitu
Bahan baku padat yang berupa jenis square and slightly
KCl. Urea, ZA, filler dan bahan rectangular opening dengan tipe
recycle (produk oversize, double deck, berfungsi untuk
undersize, setengah jadi) secara memisahkan produk berdasarkan
langsung diumpankan ke dalam tiga macam ukuran, yaitu oversize,
granulator melalui bucket elevator. onsize dan undersize. Produk
oversize dimasukkan ke dalam penambahan pigmen untuk
crusher untuk dihancurkan. Produk membedakan dengan produk pupuk
keluaran crusher dikembalikan ke lain. Produk yang telah keluar dari
granulator melalui recycle coater siap untuk proses
conveyor bersama dengan produk pengantongan (bagging). Coater
undersize, sedangkan produk yang digunakan yaitu jenis rotating
onsize dimasukkan ke dalam cooler drum dengan kecepatan putaran 4
melalui belt conveyor. rpm dan kapasitas 54,29 ton/jam.

5. Proses Cooling 8. Proses Scrubbing


Proses pendinginan terjadi Proses scrubbing berperan
dalam cooler berupa chiller dengan menerima gas-gas ammonia yang
media pendingin udara kering. terlepas selama proses sehingga
Udara bebas dengan temperatur emisi yang dihasilkan memenuhi
sekitar 30°C dialirkan pada shell standar lingkungan. Pada sistem
heat exchanger. Udara mengalir scrubbing, terdapat lima macam
melalui dehumidifier dan scrubber, yaitu granulator pre-
selanjutnya masuk ke dalam cooler scrubber, granulator scrubber,
secara counter current. Temperatur dryer scrubber, dedusting scrubber
produk onsize sebelum memasuki dan tail gas scrubber.
cooler adalah 85°C. Temperatur Granulator pre-scrubber
produk keluar dari cooler adalah berfungsi untuk menangkap gas
41°C. amoniak dan gas lain yang terlepas
dari dan granulator. Larutan yang
(Kusnarjo, 2010) digunakan adalah asam fosfat dan
air. Larutan tersebut kemudian
6. Proses Polishing Srceen dialirkan kembali ke pre-
Setelah proses cooling, produk neutralizer, sedangkan gas yang
melewati polishing screen. lolos dialirkan ke granulator
Polishing screen merupakan alat scrubber.
pemisah berdasarkan ukuran untuk
Granulator scrubber berfungsi
memastikan ukuran produk sesuai
menangkap gas amoniak yang
dengan spesifikasi yang
terlepas dari granulator. Dryer
diharapkan. Polishing screen yang
scrubber berfungsi untuk
digunakan memiliki bukaan ayakan
menangkap gas dari proses drying.
sebesar 2 mm dengan luas ayakan
Sebelum masuk kedalam scrubber
sebesar 0,032 m2.
utama, gas-gas dialirkan menuju
7. Proses Coating cyclone untuk menangkap debu dan
Setelah dari polishing screen, gas yang terlepas. Aliran dari
produk dimasukkan ke dalam masing-masing scrubber dialirkan
coater melalui bucket elevator. ke dalam sistem penyerap akhir
Pada proses pelapisan ini, yaitu tail gas scrubber. Tail gas
ditambahkan coating agent untuk scrubber berfungsi memastikan
mencegah terjadinya caking pada tidak ada gas amoniak yang
produk terutama pada saat dilepaskan ke atmosfer.
penyimpanan. Selain itu, terdapat
III. Neraca Massa Basis Perhitungan : 1 jam operasi

Pabrik Potassium Ammonium


Waktu Operasi : 330 hari/tahun
Polyphosphate atau NPK yang
akan dibangun ini memiliki
Kapasitas Produksi : 430.000 ton/tahun
kapasitas produksi sebesar 430.000
: 1.303 ton/hari
ton per tahun. Pemilihan jumlah ini
: 54,29 ton/jam
berdasarkan beberapa
: 54.292 kg/jam
pertimbangan yaitu :
Komposisi produk terdiri dari :
1. Memenuhi kebutuhan pupuk NPK di N : 15%
dalam negeri karena terdapat P2O5 : 15%
peningkatan konsumsi pupuk pada K2O : 15%
sektor pertanian dan perkebunan selama S : 10%
lima tahun terakhir. H2O : 1,5%
2. Mengurangi ketergantungan impor. Hal Perhitungan neraca massa pada pabrik
ini karena sebagian pasokan pupuk NPK
pupuk NPK ditunjukkan pada Tabel III.1
di dalam negeri dipenuhi melalui impor.
sebagai berikut :
3. Menyerap kelebihan pasokan pupuk
urea di dalam negeri. Tabel III.1 Total Neraca Massa Pada Pabrik
Pupuk NPK
Perhitungan neraca massa
merupakan prinsip dasar dalam Aliran Masuk (kg/jam) Aliran Keluar (kg/jam)
perancangan sebuah pabrik kimia. PN-Tank 14.294,62 PN-Tank 14.294,62
Berdasarkan perhitungan neraca Granulato 83.984,64 Granulato 83.984,64
massa, dapat ditentukan kapasitas r r
produksi, kebutuhan bahan baku, Dryer 136.184,6 Dryer 136.184,6
kebutuhan unit utilitas, dan Process Process
82.861,52 82.861,52
kebutuhan lain yang terkait dengan Screen Screen
Cooler 171.346,4 Cooler 171.346,4
perhitungan.
Polishing Polishing
Perhitungan neraca massa 65.813,6 65.813,6
Screen Screen
dilakukan secara alur mundur, yaitu Coater 54.292,9 Coater 54.292,9
dimulai dari Coater, Cooler, Dryer, Belt Belt
67.230,01 67.230,01
Granulator dan PN-Tank. Conveyor Conveyor
Perhitungan dilakukan secara alur Total 676.008,29 Total 676.008,29
mundur untuk menentukan jumlah
masuk yang dibutuhkan pada IV. Neraca Energi
kapasitas produksi sebesar 430.000
ton/tahun. Perhitungan neraca
massa menggunakan Perangkat
lunak Microsoft Excel. Hasil
perhitungan Neraca Massa
disampaikan dalam bentuk neraca
massa overall.
Basis perhitungan neraca massa
adalah sebagai berikut :
Perhitungan Neraca Energi keberlangsungan suatu proses, atau sistem
merupakan hal yang penting dalam utilitas merupakan unit penunjang proses.
perancangan sebuah pabrik kimia. Sistem utilitas merupakan salah satu bagian
Ada beberapa macam tujuan dalam penting bagi kelancaran proses pada suatu
perhitungan neraca energi antara pabrik kimia. Sistem utilitas pabrik Pupuk
lain untuk merancang : spesifikasi NPK ini meliputi sistem penyediaan air,
alat proses, jumlah bahan utilitas sistem penyediaan steam, sistem
yang diperlukan pada suatu alat penyediaan listrik dan sistem penyediaan
proses dan total bahan utilitas yang udara.
diperhitungkan pada suatu pabrik. Sistem utilitas di pabrik pupuk NPK ini
Perhitungan neraca energi terdiri dari beberapa unit yang dijelaskan
menggunakan Perangkat lunak pada tabel V.1.
Microsoft Excel. Hasil perhitungan
Tabel V.1 Sistem Utilitas di Pabrik
neraca energi disampaikan dalam
Pupuk NPK
bentuk neraca energi overall.
Dalam perhitungan ini, berlaku Cooling water system
teori hukum kekekalan energi Compressed Air System
dengan asumsi : Electric Supply System
Fuel Oil System
 Ideal Waste Water Treatment System
 Pengaruh tekanan terhadap enthalpy
diabaikan Sistem penyediaan air
 Energi kinetik dan potensial diabaikan digunakan untuk menyediakan air
Karena asumsi aliran steady state, maka bagi keperluan proses dan non
akumulasi dalam sistem sama dengan nol. proses. Kebutuhan air untuk proses
Dalam perhitungan neraca energi ini satuan antara lain untuk bahan baku reaksi
yang digunakan adalah kJ. Perhitungan pembentukan MAP dan DAP,
neraca energi pada pabrik pupuk NPK fluida perpindahan panas dan lain-
ditunjukkan pada Tabel IV.1 sebagai lain. Kebutuhan air non proses
berikut : antara lain untuk kegiatan rumah
tangga, kamar mandi, sarana
Tabel IV.1 Total Neraca Energi Pada kebersihan pabrik dan lain-lain.
Pabrik Pupuk NPK Sistem penyediaan steam berfungsi
untuk menyediakan steam bagi
Aliran Masuk (kJ) Aliran Keluar (kJ) perpindahan panas. Listrik
digunakan untuk mengoperasikan
PN-Tank 3.215.511 PN-Tank 3.215.511
Granulat Granulat unit proses, pompa, kompresor,
2.847.344 2.847.344 sarana instrumentasi dan kebutuhan
or or
Dryer 14.740.443 Dryer 14.740.443 listrik bagi fasilitas di dalam
Cooler 10.781.391 Cooler 10.781.391 kantor, laboratorium dan fasilitas
Furnace 7.710.686 Furnace 7.710.686 lain. Dan berikut disajikan tabel
Total 39.295.375 Total 39.295.375 V.1 mengenai kebutuhan total
utilitas di pabrik pupuk NPK.
V. Utilitas
Tabel V.2 Total Kebutuhan
Sistem utilitas adalah suatu sistem
Utilitas
proses yang berfungsi untuk mendukung
Utilitas Kebutuhan Tata letak Pabrik Pupuk NPK disajikan
Listrik 12.080 Watt dalam Gambar V.1. Arah angin
Air Proses 635 m3/hari diasumsikan bergerak dari barat laut ke
Air Pendingin 1.515 m3/hari tenggara.
Air Sanitasi 793 m3/hari
Gambar V.1 Layout Pabrik
VI. Tata Letak
Pupuk NPK
Tata letak pabrik adalah suatu pengaturan
yang optimal dari perangkat fasilitas- Dari gambar V.1 diatas dapat
fasilitas dalam pabrik, tempat kedudukan diketahui bahwa terdapat
dari bagian-bagian dalam pabrik yang penomoran tata letak pabrik yang
meliputi lokasi kerja karyawan, lokasi akan disajikan pada Tabel V.1
proses produksi, tempat lokasi sebagai berikut :
penyimpanan bahan baku dan produk, yang Tabel V.1 Keterangan Layout Pabrik
ditinjau dari segi hubungan satu sama lain.
Selain peralatan yang tercantum dalam
PFD, beberapa bangunan fisik yang lain
seperti : kantor, bengkel, poliklinik,
laboratorium, kantin, pemadam kebakaran,
Skala 1 : 100
pos keamanan/penjagaan, diletakkan pada
Keterangan :
bagian khusus, sehingga kelancaran proses
16. Ruang
tidak terganggu. Hal ini juga untuk menjaga 1. Pos Satpam
lalu lintas bahan baku, barang, kontrol dan Serbaguna
keselamatan kerja. Tata letak yang tepat 2. Kantor Utama 17.Laboratorium
sangat berpengaruh terhadap efisiensi, 3. Area Proses
18.R & D
keselamatan dan kelancaran dari para Produksi
pekerja dan keselamatan proses. 4. Area Penyimpanan 19.Gudamg Bahan
Bahan Baku Bakar
Tinjauan ini meliputi kelancaran proses
produksi dan distribusi produk yang 5. Reaktor 20.Masjid
dibutuhkan konsumen pada tingkat harga 6. Area Pemisahan 21.Puskesmas
yang terjangkau dan masih dapat 7. Utilitas 22.Store House
memperoleh keuntungan. Faktor-faktor
yang mempengaruhi lokasi pabrik 8. Pengolahan Limbah 23.Ware House
diantaranya : 9. Pembakaran Gas
24.Koperasi
Buang
a. Letak pabrik terhadap pasar 10.Penyimpanan
b. Letak Pabrik terhadap bahan baku 26.Lapangan
Produk
c. Tersedianya sarana prasarana yang 11. Pengemasan
meliputi : listrik, air, dan jalan raya 27.Penimbangan
Produk
(transportasi)
12. Bengkel 28.Toilet
d. Tersedianya tenaga kerja
13. Pemadam
29.Taman
Pabrik Pupuk NPK terletak di Kebakaran
Kecamatan Cikampek, Kabupaten 14. Parkir Truk
Karawang, Provinsi Jawa Barat.
15. Parkir Karyawan

Lintasan Pabrik

Jalan Raya

Pemisah Area
12. Remunerasi yang diberikan kepada
setiap orang sesuai dengan tugas dan
tanggu jawab.
13. Penempatan orang sesuai dengan
keahlian masing-masing.
(Zamani, 1998)

Dalam suatu perusahaan dan


bentuk-bentuk organisasi lainnya,
proses pengorganisasian
merupakan upaya dalam
membentuk pekerjaan yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan
organisasi. Pembagian secara cepat
VII. Struktur Organisasi dianut para pegawai atau karyawan
Struktur organisasi merupakan salah satu perusahaan untuk menetapkan
faktor penting yang dapat menunjang mekanisme dalam
kelangsungan dan kemajuan perusahaan mengkordinasikan aktivitas –
karena berhubungan dengan komunikasi aktivitas perusahaan. Salah satu
yang terjadi dalam perusahaan demi hasil dari proses ini adalah struktur
tercapainya kerjasama yang baik antar organisasi. Secara fisik struktur
karyawan. Untuk mendapatkan sistem organisasi dapat dinyatakan dalam
organisasi yang baik maka perlu bentuk gambaran grafik atau bagan
diperhatikan beberapa azas yang dapat yang memperlihatkan hubungan
dijadikan pedoman, antara lain : unit-unit organisasi dan garis –
garis wewenang yang ada. Dan
1. Perumusan tujuan perusahaan dengan berikut disajikan Gambar VII.1
jelas. mengenai bagan struktur organisasi
2. Tujuan organisasi harus dipahami oleh pabrik pupuk NPK.
setiap orang dalam organisasi.
Tabel VII.1 Bagan Struktur Organisasi
3. Tujuan organisasi harus diterima oleh
setiap orang dalam organisasi.
4. Adanya kesatuan arah (unity of
direction).
5. Adanya kesatuan perintah (unity of
command).
6. Adanya keseimbangan antara
wewenang dan tanggungjawab.
7. Adanya pembagian tugas (distribution
of work).
8. Adanya koordinasi.
9. Struktur organisasi disusun sederhana.
10. Pola dasar organisasi harus relatif VIII. Analisis Ekonomi
permanen.
Dalam perhitungan neraca
11. Adanya jaminan jabatan (unity of
ekonomi, diperlukan perhitungan
tenure).
bahan baku yang dibutuhkan dan
produk yang dihasilkan. Demikian b. Biaya pengeluaran umum (General
juga dalam penentuan harga Expanses).
peralatan harus berdasarkan
3. Total pendapatan.
spesifikasi peralatan yang
dibutuhkan yang telah dihitung (Timmerhaus, 2002)
berdasarkan neraca massa dan Perhitungan Analisa ekonomi
energi. Selain yang disebutkan pada pabrik pupuk NPK
diatas, juga diperlukan analisa ditunjukkan pada Tabel VIII.1
biaya yang dibutuhkan untuk sebagai berikut :
pengoperasian pabrik dan utilitas,
jumlah dan gaji karyawan serta Tabel VIII.1 Total Hasil Perhitungan
pengadaan lahan untuk mendirikan Analisa Ekonomi Pada Pabrik Pupuk NPK
pabrik.
Total Capital Investment
Analisis kelayakan ekonomi
Rp.
berfungsi untuk mengetahui apakah Total Direct Cost
620.885.618.491,-
pabrik yang telah dirancang dapat
Total Indirect Rp.
menguntungkan atau tidak. Untuk
Cost 133.190.282.794,-
itu pada Pra Desain Pabrik Pupuk
Fixed Capital Rp.
NPK ini dibuat evaluasi atau
Investment 754.075.901.285,-
penilaian investasi. Selain itu, Total Capital Rp.
sangat penting untuk mengetahui Investment 887.148.119.159,-
kapan Break Even Point (BEP)
pabrik yang akan didirikan ini Dari hasil perhitungan Analisa ekonomi
terjadi, baik berdasarkan kapasitas diperoleh Break Event Point sebesar 50%,
maupun berdasarkan umur pabrik. IRR sebesar 17,7% sesudah pajak, ROI
Faktor-faktor yang ditinjau dalam sebesar 20% dan POT 4 tahun sesudah
penentuan analisa ekonomi ini pajak.
antara lain adalah sebagai berikut : IX. KESIMPULAN
1. Laju pengembalian modal (Rate of Berdasarkan analisis ekonomi
Return). dengan metode discounted cash
2. Lama pengembalian modal (Pay out flow terhadap faktor ekonomi Pra
Period). Desain Pabrik Pupuk NPK
3. Titik impas (Break Even Point). berbahan baku Ammonium
Phosphate, maka diperoleh hasil
Untuk meninjau faktor-faktor diatas perlu sebagai berikut :
dilakukan penaksiran terhadap beberapa
faktor, yaitu : 1. Kapasitas produksi = 430.000
ton/tahun
1. Penaksiran modal industri (Total
Capital Investment) : 2. Kebutuhan bahan baku
a. Modal tetap (Fixed Capital Investment).  KCl = 12.909,05 kg/jam
b. Modal kerja (Working Capital  CO(NH2)2 = 7.245,06 kg/jam
Investment).  (NH4)2SO4 = 6.516,70 kg/jam
2. Penentuan biaya total produksi (Total  NH3 = 4.178,73 kg/jam
Production Cost) :  H3PO4 = 11.649,71 kg/jam
a. Biaya pendirian (Manufacturing Cost).  H2SO4 = 621,23 kg/jam
 Coating Oil = 108,59 kg/jam Pabrik Pupuk NPK dan semua keluarga
 Co. Powder = 217,17 kg/jam Teknik Kimia UISI.
DAFTAR PUSTAKA
3. Jumlah tenaga kerja = 172 orang
4. Analisa ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS). 2018. Diakses
17 september 2018 di
a.Permodalan http://www.bps.go.id.
 Modal tetap = Rp. 754.075.901.285
 Modal kerja = Rp. 133.072.217.874 Departemen Pertanian. 2015. Rencana
 Biaya produksi pertahun = Rp. Strategis 2015-2019 Peraturan
1.913.613.434.305 Menteri Pertanian. Jakarta.
 Hasil penjualan per tahun = Rp. Kusnarjo. 2010. Alat Pemindah Panas.
2.149.129.680.000 Surabaya: ITS Press.

b. Rentabilitas Sheridan et al. 1975. Potassium Ammonium


 Masa konstruksi = 2 tahun Polyphosphate. US Patent
 ROI = 20 % No 3,911,086
 Bunga bank = 7,5 %
Sheridan et al. 1981. Production of
 IRR = 17,7 %
Ammonium Potassium
 POT = 4 tahun
Polyphosphate. US Patent
 Break even point = 50 %
No 4,308,048

Ditinjau dari segi ekonomi, dan Timmerhaus, Klaus D., Max S. Peters, and
teknis maka pabrik pupuk NPK dari Ronald E. West. 2002. Plant
Ammonium Phosphate dengan Design and Economics for
mengacu pada lisensi INCRO dapat Chemical Engineers 5 th Mc
dinyatakan bahwa layak untuk Graw Hill Higher Education :
didirikan. New York

Zamani. 1998. Manajemen. Badan


UCAPAN TERIMAKASIH Penerbit IPWI. Jakarta
Penulis mengucapkan terimakasih kepada
Ibu Mala Hayati Nasution, S.T,. M.T.
selaku dosen pembimbing Pra-Desain

Anda mungkin juga menyukai