Disusun Oleh :
Muliadi
170140128
Diamonium fosfat (DAP) adalah salah satu jenis garam yang larut di dalam
air, yang dapat diproduksi dengan mereaksikan amonia dengan asam fosfat. DAP
digunakan sebagai pupuk dan sebagai pencegah kebakaran. DAP untuk pupuk
dapat digunakan untuk meningkatkan pH tanah selain itu DAP mengandung
Nitrogen (N) dan Fosfor (F) yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Selain itu DAP
dapat digunakan sebagai ragi pada pembuatan bir dan sebagai bahan tambahan
dalam pembuatan rokok.
Di-amonium fosfat (DAP) adalah salah satu jenis garam yang larut dalam
air, yang dapat diproduksi dengan mereaksikan amonia dengan asam fosfat. DAP
digunakan sebagai pupuk dan sebagai pencegah kebakaran. Jika DAP yang
digunakan sebagai pupuk, untuk sementara dapat meningkatkan pH tanah, tetapi
jika dalam waktu yang lama dapat menyebabkan keasaman pada tanah.
Rumusan Masalah
V. Tinjauan Pustaka
Indonesia adalah negara kepulauan, dimana mayoritas mata pencarian
penduduknya adalah dibidang pertanian, dan memiliki lahan pertanian yang luas.
Kehidupan masyarakat yang mayoritas sebagai petani membuat kebutuhan akan
pupuk semakin meningkat seiring dengan peningkatan kualitas dan kuantitas hasil
pertanian. Pupuk merupakan salah satu sarana produksi pertanian (saprotan) yang
harus dilindungi untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian
sekaligus menjaga ketahanan pangan. Di negara-negara majupun seperti Amerika
Serikat, Jepang atau Uni Eropa, eksistensi dan kinerja pabrik pupuk mendapat
pengawasan sangat ketat dari pemerintah. Salah satu pupuk yang dapat digunakan
adalah di- amonium fosfat (DAP).
Berdasarkan data yang dirilis dapat kita lihat bahwa kebutuhan pupuk
diamonium fosfat Indonesia cenderung meningkat. Produksi dalam negeri yang
sangat terbatas menjadi alasan utama mengapa pupuk diamonium fosfat harus di
impor dari luar negeri. Produksi diamonium fosfat Indonesia hanya dilakukan oleh
PT Petrokimia Gresik.
PT Petrokimia Gresik merupakan pabrik pupuk terlengkap di Indonesia, yang
pada awal berdirinya disebut Proyek Petrokimia Surabaya. Kontrak
pembangunannya ditandatangani pada tanggal 10 Agustus 1964, dan mulai berlaku
pada tanggal 8 Desember 1964. Proyek ini diresmikan oleh Presiden Republik
Indonesia, HM. Soeharto pada tanggal 10 Juli 1972, yang kemudian tanggal
tersebut ditetapkan sebagai hari jadi PT Petrokimia Gresik.
PT Petrokimia Gresik saat ini menempati areal lebih dari 450 hektar di
Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Anak Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero)
ini bertransformasi menuju perusahaan Solusi Agroindustri untuk mendukung
tercapainya program Ketahanan Pangan Nasional, dan kemajuan dunia pertanian.
Struktur Pemegang Saham PT Petrokimia Gresik adalah PT Pupuk Indonesia
(Persero) yang memiliki 2.393.033 lembar saham atau senilai Rp2.393.033.000.000
(99,9975%) dan Yayasan Petrokimia Gresik yang memiliki 60 lembar saham atau
senilai Rp60.000.000 (0,0025%).
Sampai saat ini, Indonesia belum mampu mengekspor diammonium fosfat ke
pasar dunia karena produksi diammonium fosfat belum bisa mengimbangi akan
kebutuhan diammoniuim fosfat dalam negeri yang begitu besar sehingga menuntut
Indonesia untuk melakukan impor.
Di-amonium fosfat (DAP) adalah salah satu jenis garam yang larut dalam
air, yang dapat diproduksi dengan mereaksikan amonia dengan asam fosfat. DAP
digunakan sebagai pupuk dan sebagai pencegah kebakaran. Jika DAP yang
digunakan sebagai pupuk, untuk sementara dapat meningkatkan pH tanah, tetapi
jika dalam waktu yang lama dapat menyebabkan keasaman pada tanah.
A. Sejarah Produk
Diammonium phosphate (DAP) atau disebut juga dengan diammonium
hydrogen phosphate adalah suatu senyawa kimia anorganik yang merupakan salah
satu garam dari ammonium phosphate. Diammonium Phosphate diproduksi dengan
mereaksikan ammonia dengan phosphoric acid.
B. Kapasitas Produk
Kapasitas produksi merupakan maksimal jumlah produk yang nantinya
dapat dihasilkan dalam kurun waktu tertentu. Sejatinya pabrik yang akan didirikan
memiliki kapasitas produksi yang optimal sehingga dapat menghasilkan
keuntungan yang maksimal dengan biaya yang minimal.
Dalam menentukan kapasitas pabrik diamonium fosfat perlu diperhatikan
beberapa pertimbangan yaitu proyeksi kebutuhan akan diammonium fosfat dan
kapasitas pabrik yang sudah ada.
Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan besarnya impor Indonesia akan
di- amonium fosfat di dalam beberapa tahun belakangan ini :
1 2010 76.364.374
2 2011 87.236.318
3 2012 215.808.369
4 2013 134.954.285
5 2014 211.724.532
Chart Title
250,000,000
y = 3E+07x + 5E+07
200,000,000 R² = 0.5757
150,000,000
100,000,000
50,000,000
0
0 1 2 3 4 5 6
(ton/thn)
(y)
....... (1.1)
dimana
didapatkan
a = 145217,576
1461207249 1460888811
1100600
X 5
. 2012
y = 14521,576 + 31843,8283 (2021-2012)
y = 431.812 ton/tahun
D. Pemilihan Proses
Dari berbagai proses pembuatan DAP, dipakai proses pembuatan di-
amonium fosfat (DAP) dengan menggunakan reaktor pipa, karena pada proses ini
diperoleh beberapa keuntungan antaranya adalah :
menguntungkan atau tidak. Yang terpenting dalam perancangan ini adalah estimasi
harga dari alat-alat, sedangkan analisa ekonomi dipakai untuk mendapatkan
perkiraan / estimasi tentang kelayakan investasi modal dalam kegiatan produksi
suatu pabrik, besarnya laba yang diperoleh lamanya modal investasi dapat
dikembalikan dan terjadinya titik impas. Untuk itu perlu dilakukan ekonomi awal
guna mengetahui kapasitas pabrik seperti terlihat pada tabel 3.1.
Reaksi Utama:
2NH3 + H3PO4 (NH4)2HPO4
1. Bahan Baku
Asam Posfat= Jumlah Mol x BM x Harga
= 1 Kmol x 97,994 Kg/Kmol x Rp. 27.500,-Kg
= 97,994 Kg x Rp. 27.500,-,-Kg
= Rp. 2.694.835,-
Ammonia = Jumlah Mol x BM x Harga
= 1 Kmol x 17,031 Kg/Kmol x Rp. 7.183,86/Kg
= 17,031 Kg x Rp. 7.183,86/Kg
= Rp. 122.348,31,-
Total = Rp. 2.817.183,31,-
2. Produk
Diamonium Pospat = Jumlah Mol x BM x Harga
= 1 Kmol x 132,06 Kg/Kmol x Rp. 27000/Kg
= 132,06 Kg x Rp. 27000/Kg
= Rp. 3.565.620
Total =Rp. 3.565.620
Keuntungan = Produk – Bahan Baku
= Rp.. 3.565.620- Rp. 2.817.183,31,-
= Rp. 748.436,69
Dilihat dari Total Harga Bahan Baku dengan harga produk, dimana total harga
produk lebih besar dari harga bahan baku , maka pabrik ini layak didirikan
B. Amonia
(Wikipedia)
H. Sifat Produk
D. Di-Amonium fosfat
1. Titik lebur : < 100C
2. Berat Molekul : 231,06 gr/ mol
Saran
Perancangan suatu pabrik kimia diperlukan pemahaman konsep – konsep
dasaryang dapat meningkatkan kelayakan pendirian suatu pabrik kimia
yangdiantaranya sebagai berikut:
1. Optimasi pemilihan seperti alat proses atau alat penunjang dan bahan
bakuperlu diperhatikan sehingga akan lebih mengoptimalkan keuntungan
yangdiperoleh.
2. Perancangan pabrik kimia tidak lepas dari produksi limbah, sehingga
diharapkan berkembangnya pabrik – pabrik kimia yang lebih ramah
lingkungan
3. Produk melamin dapat direalisasikan sebagai sarana untuk memenuhi
kebutuhan di masa mendatang yang jumlahnya semakinmeningkat.