SKRIPSI
Oleh:
Dena Sakuntala Dewi 121130001
Eka Rizki Meyawati 121130107
1. Jarak antara mixer dan reaktor sebaiknya tidak terlalu jauh dikarenakan
keduanya merupakan larutan yang akan membentuk dua campuran tidak
saling melarut dimana CH3C6H4OH bersifat watery liquid sedangkan
POCl3 bersifat oily liquid sehingga jika jarak antar dua alat tersebut terlalu
jauh dikhawatirkan campuran bahan baku tersebut akan membentuk dua
lapisan kembali.
2. Pada pengolahan bahan baku untuk memastikan bahwa perbandingan
bahan baku sesuai dengan yang dibutuhkan reaktor dibutuhkan ratio flow
control yang akan mengatur perbandingan laju alir arus recycle hasil atas
menara stripper (Arus 17) terhadap laju alir fresh feed dari T-01 (Arus 1)
dikarenakan 73% Arus 17 mengandung POCl3 begitu pula dengan laju alir
arus recycle dari light phase dekanter (Arus 15) terhadap laju alir fresh
feed dari T-02 (Arus 2) yang mengandung 94,5% CH3C6H4OH. Kemudian
keduanya kembali dijaga dengan ratio control sebelum masuk kedalam
mixer agar perbandingan reaktan sesuai dengan yang dibutuhkan dalam
reaktor.
3. Sebaiknya pada cooler yang dipasang bertingkat digunakan rentang suhu
yang sama antara cooler 1 dan cooler 2 ataupun cooler 3 dan cooler 4 agar
luas perpindahan panas antara keduanya seimbang sehingga dimensi
keduanya sama dan pemesanan alat menjadi lebih mudah untuk dilakukan.
4. Sebaiknya pada penulisan proyeksi kebutuhan Tricresyl Phosphate di
Indonesia dan di Asia tidak perlu digambarkan persamaan garis liniernya
karena pada kenyataannya kebutuhan akan Tricresyl Phosphate bersifat
fluktuatif.
5. Sebaiknya apabila reaksi bersifat endotermis tetap digunakan pemanas
dalam prosesnya agar kondisi operasi dalam perancangan dimensi dan
juga neraca panas menjadi lebih jelas.
6. Sebaiknya campuran produk berupa Tricresyl Phosphate yang masih
mengandung sisa reaktan keluar centrifuge langsung dimasukkan ke dalam
menara stripper untuk mengurangi biaya alat.
DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Apa yang dimaksud dengan POT, ROI, BEP, SDP, dan DCFR?’
Jawaban:
POT adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal tetap
(Fixed Capital Investment), dimana berdasarkan Tabel 55 dalam Aries
Newton, 1955 waktu maksimal pengembalian modal yang dapat
diterima untuk pabrik high risk adalah selama dua tahun. Dalam
perhitungan diperoleh POT sebesar 1,54 tahun.
ROI adalah rasio dalam persen yang menunjukkan angka profitabilitas
yang dapat diperoleh setiap tahun dari jumlah modal yang digunakan
dalam perusahaan. Dimana dalam perancangan ini tingkat profitabilitas
yang dapat diperoleh tiap tahunnya sebesar 55% dari modal yang
digunakan.
BEP adalah Break Even Point kondisi dimana pabrik hanya bisa
menjual sebanyak 42% dari kapasitas produksi total maka pada kondisi
ini pabrik tidak mengalami keuntungan ataupun kerugian.
SDP adalah Shut Down Point yang merupakan kondisi dimana pabrik
hanya bisa menjual sebanyak 26% dari kapasitas produksi total
sehingga pabrik hanya mampu membayar biaya tetap dan tidak mampu
membayar biaya variabel ataupun biaya mengambang sehingga pabrik
beroperasi ataupun tidak beroperasi akan menderita kerugian yang
sama sebesar biaya tetapnya pada tingkat penjualan tersebut.
DCFR adalah Discounted Cash Flow Rate yang merupakan tingkat
pengembalian yang bisa diperoleh oleh investor yang melakukan
investasi. Apabila pabrik diibaratkan sebagai bank maka dalam hal ini
apabila pabrik berhasil beroperasi, pabrik mampu memberikan
keuntungan dengan bunga sebesar 22% per tahun kepada investor yang
ikut berinvestasi pada pabrik. Harga DCFR ini harus lebih besar
dibandingkan dengan harga bunga dasar kredit pada bank sehingga
investor akan lebih tertarik untuk menginvestasikan uangnya pada
pabrik dibandingkan berinvestasi ke bank.
2. Bagaimana cara untuk memastikan agar laju alir umpan dari T-01 dan
T-02 memenuhi syarat perbandingan yang diharuskan di dalam
reaktor?
Jawaban:
Untuk memastikan agar laju alir umpan dari T-01 dan T-02 memenuhi
syarat perbandingan yang diharuskan di dalam reaktor dibutuhkan
ratio control.
3. Bagaimana cara menentukan jumlah karyawan Shift ?
Jawaban:
Karyawan Shift merupakan karyawan yang secara langsung terlibar
dalam proses produksi dimana jumlah karyawan shift terdiri dari 120
orang dengan rincian 20 orang satpam, 40 orang buruh lapangan
proses, 40 orang buruh lapangan utilitas, 20 orang operator control
room. Buruh lapangan proses sendiri dihitung berdasarkan Tabel 6.21
Timmerhaus, 1991, p:198 dimana pada tabel tersebut diketahui jumlah
buruh/alat masing masing alat misalnya untuk reaktor dan mixer
dibutuhkan masing masing ½ buruh/alat artinya adalah 1 buruh dapat
memegang 2 alat. Sehingga reaktor dan mixer dalam proses kontrolnya
dipegang oleh 1 orang buruh begitu pula dengan alat yang lain
sehingga diperoleh total buruh alat proses untuk satu regu adalah 10
orang dan jika dalam 1 hari terdapat 3 shift dengan 4 regu maka jumlah
buruh lapangan proses adalah 40 orang.
4. Apa pengertian dari Menara Stripper?
Jawaban:
Menara Stripper adalah sebuah menara pemisah campuran cair
berdasarkan perbedaan titik didih komponen yang ada dalam campuran
dimana campuran tersebut merupakan campuran ideal yang mengikuti
hukum Raoult’s dan gas ideal yang mengikuti hukum Dalton dengan
prinsip kesetimbangan fase dan media pemisah yang digunakan berupa
panas.
5. Bagaimana cara untuk menghitung suhu campuran keluar Mixer?
Jawaban:
Suhu campuran keluar Mixer dihitung dengan cara trial dan eror
menggunakan persamaan neraca panas yang ada sebagai berikut:
Panas Masuk = Panas Keluar
Q arus 1 + Q arus 2 + Q arus 15 + Q arus 17 = Q arus 3
Sehingga suhu keluar mixer (Arus 3) di trial hingga nilai panas masuk
sama dengan panas keluar. Dalam perhitungannya diperoleh bahwa
Tout = 36,1336 .
6. Bagaimana cara untuk menghitung suhu keluar Reaktor?
Jawaban:
Untuk menghitung suhu keluar Reaktor dilakukan trial dan eror
menggunakan persamaan neraca panas dalam reaktor sebagai berikut:
Q akumulasi = (Q bahan masuk + Q pemanas) - (Q bahan keluar + Q
loss) + Q reaksi
Dimana reaktor dirancang adiabatis sehingga Q pemanas = 0
sedangkan Q loss adalah panas yang hilang dari dinding dan
sambungan pada reaktor, untuk mempermudah perhitungan dihitung
sebesar 10% Q bahan keluar dimana dibutuhkan 5,8635 mm Hydrous
Calcium Silicate dengan standar tebal sebesar 38 mm untuk menahan
panas hilang dari dinding dan fitting tersebut asumsi ini dianggap
mencukupi kemungkinan panas maksimal yang keluar melalui dinding
reaktor dimana apabila panas hilang yang terjadi lebih dari 10%
penggunaan ketebalan isolasi standar sebesar 38 mm dianggap sudah
mampu untuk menahan panas hilang tersebut.
Sehingga dilakukan trial and error hingga Q akumulasi = 0 diperoleh
Tout sebesar 132 .
7. Mengapa tidak digunakan pemanas dalam Reaktor?
Jawaban:
Perancangan reaktor diawali dengan perhitungan ∆T adiabatis untuk
mengukur seberapa besar penurunan suhu yang terjadi di dalam
reaktor, kemudian dari hasil perhitungan diperoleh T keluar reaktor
sebesar 132 dimana T input reaktor sebesar 150 sehingga selama
reaksi berlangsung terjadi penurunan suhu sebesar 18 dan suhu
output reaktor ini masih berada pada rentang suhu agar reaksi dapat
berjalan berdasarkan patent yang ada yaitu pada rentang 100-200
sehingga dalam perancangan selanjutnya suhu reaktor dibiarkan turun
sebesar 18 sehingga tidak digunakan pemanas untuk menjaga suhu
dalam reaktor akan tetapi konsekuensi dari kondisi ini adalah suhu
operasi menjadi sulit ditentukan karena berada pada rentang 150
hingga 132 dan perancangan dan neraca panas menjadi sulit.
8. Jelaskan alasan yang membedakan antara conical roof tank dan dome
roof tank!
Jawaban:
Alasan utama yang membedakan antara keduanya adalah tangki
dengan conical roof tank terbatas untuk penggunaan sistem tekanan
atmosferis sedangkan dome roof tank diizinkan untuk digunakan pada
tekanan 2,5 hingga 15 psia, sehingga untuk material korosif dapat
dipilih untuk menggunakan tangki silinder vertikal dengan conical roof
dan dilapisi oleh material anti korosi seperti glass, rubber atau plastik
tetapi harganya lebih mahal jika dibandingkan dengan konstruksi
tangki berupa baja dengan atap dome roof.
9. Bagaimana cara memastikan aliran cairan masuk ke dalam absorber
merata?
Jawaban:
Untuk memastikan bahwa cairan (air) mampu membentuk lapisan tipis
yang merata di setiap tubenya dengan cara memasang baffle pada
bagian input tube. Hal ini akan menyebabkan cairan akan menggenang
pada baffle dan melewatinya sehingga cairan dapat membasahi
masing-masing tube nya secara bersamaan.
10. Bagaimana cara memastikan bahwa komponen antara light phase dan
heavy phase dekanter terpisah semua?
Jawaban:
Di dalam dekanter, campuran light phase dan heavy phase dapat
terpisah karena terdapat baffle di dalamnya. Baffle tersebut yang dapat
memecah campuran liquid sehingga antara light phase dan heavy
phase dapat terpisah.
PRARANCANGAN PABRIK KIMIA
TRICRESYL PHOSPHATE DARI CRESOL DAN PHOSPHORUS
OXYCHLORIDE
SKRIPSI
Diajukan kepada Program Studi Teknik Kimia S-1, Jurusan Teknik Kimia,
Fakultas Teknik Industri, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta guna melengkapi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Teknik Kimia.
Oleh:
Dena Sakuntala Dewi 121130001
Eka Rizki Meyawati 121130107
ii
Scanned by CamScanner
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Prarancangan Pabrik
Kimia Tricresyl Phosphate dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride dengan
Kapasitas 50.000 ton/tahun” sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik Industri, UPN “Veteran”
Yogyakarta. Dengan selesainya skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Dr. Y. Deddy Hermawan, ST., MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Industri, UPN “Veteran” Yogyakarta.
2. Ir. Tutik Muji Setyoningrum, MT., selaku Ketua Program Studi Teknik Kimia
S-1 UPN “Veteran” Yogyakarta.
3. Dr. Adi Ilcham, ST., MT., selaku dosen pembimbing I yang telah bersedia
memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Siti Diyar Kkolisoh, ST., MT., selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia
memberikan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Keluarga yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materiil.
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan
banyak dukungan dan bantuan bagi penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis berharap adanya kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya, serta mahasiswa Teknik Kimia pada khususnya.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................... i
HALAMAN PENGAJUAN ......................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. viii
INTISARI..................................................................................................................... ix
BAB I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
I.2 Penentuan Kapasitas Produksi .................................................................. 2
I.3 Sasaran Pasar ............................................................................................. 7
I.4 Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 8
BAB II. PROSES PRODUKSI
II.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk ......................................................... 17
II.2 Proses Produksi ........................................................................................ 20
II.3 Diagram Alir Proses ................................................................................. 24
II.4 Rencana Lokasi ........................................................................................ 26
II.5 Spesifikasi Alat Proses .............................................................................. 32
BAB III. NERACA MASSA DAN NERACA PANAS
III.1 Neraca Massa ............................................................................................ 40
III.2 Neraca Panas ............................................................................................. 42
BAB IV. UTILITAS
IV.1 Unit Penyedia Air ..................................................................................... 46
IV.2 Unit Penyedia Udara Tekan ..................................................................... 47
IV.3 Unit Recovery Dowtherm A ..................................................................... 47
IV.4 Unit Refrigerasi ........................................................................................ 47
IV.5 Unit Pengadaan Listrik ............................................................................. 48
IV.6 Unit Penyedia Bahan Bakar ..................................................................... 48
IV.7 Spesifikasi Alat Utilitas ............................................................................. 50
BAB V. MANAJEMEN PERUSAHAAN
V.1 Bentuk Badan Usaha ............................................................................... 54
V.2 Struktur Organisasi ................................................................................... 55
V.3 Jadwal Kerja Karyawan ............................................................................ 55
V.4 Sistem Penggajian Karyawan ................................................................... 60
V.5 Jaminan Sosial ........................................................................................... 61
V.6 Evaluasi Ekonomi ..................................................................................... 64
KESIMPULAN ........................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 73
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kebutuhan (Impor) Tricresyl Phosphate di Indonesia ....................... 3
Tabel 1.2 Kebutuhan Tricresyl Phosphate di beberapa negara Asia .................. 4
Tabel 1.3 Data Kapasitas Pabrik Tricresyl Phosphate yang Telah Beroperasi .. 6
Tabel 1.4 Prediksi Pemasaran untuk Tricresyl Phosphate ................................ 7
Tabel 1.5 Matriks Pemilihan Proses Berdasarkan Aspek Teknis....................... 12
Tabel 1.6 Harga Bahan Baku dan Produk .......................................................... 13
Tabel 1.7 Nilai k (dm3/ mol jam) pada suhu 90 – 110 ................................... 15
Tabel 2.1 Spesifikasi Alat Proses Utama ............................................................ 32
Tabel 2.2 Spesifikasi Alat Penukar Panas ......................................................... 33
Tabel 2.3 Spesifikasi Alat Pompa ...................................................................... 35
Tabel 2.4 Spesifikasi Alat Transportasi Bahan Padat ........................................ 37
Tabel 2.5 Spesifikasi Alat Penyimpanan ........................................................... 37
Tabel 3.1 Neraca Massa di Mixer (M) ............................................................... 40
Tabel 3.2 Neraca Massa di Reaktor (R) ............................................................. 40
Tabel 3.3 Neraca Massa di Centrifuge (CF) ...................................................... 41
Tabel 3.4 Neraca Massa di Dekanter (DE) ........................................................ 41
Tabel 3.5 Neraca Massa di Menara Stripper (ST) ............................................. 41
Tabel 3.6 Neraca Massa di Falling Film Absorber (AB)................................... 42
Tabel 3.7 Neraca Massa Keseluruhan Sistem .................................................... 42
Tabel 3.8 Neraca Panas di Mixer (M) ................................................................ 43
Tabel 3.9 Neraca Panas di Reaktor (R) .............................................................. 43
Tabel 3.10 Neraca Panas di Centrifuge (CF) ....................................................... 44
Tabel 3.11 Neraca Panas di Dekanter (DE) ......................................................... 44
Tabel 3.12 Neraca Panas di Stripper (ST) ............................................................ 45
Tabel 3.13 Neraca Panas di Falling Film Absorber (AB) ................................... 45
Tabel 4.1 Kebutuhan Air Total ......................................................................... 46
Tabel 4.2 Kebutuhan Air Make Up .................................................................. 46
Tabel 4.3 Spesifikasi Alat Pompa ..................................................................... 50
Tabel 4.4 Spesifikasi Alat Penukar Panas ......................................................... 51
Tabel 4.5 Spesifikasi Tangki Utilitas ............................................................... 51
Tabel 4.6 Spesifikasi Bak Penampung .............................................................. 52
Tabel 4.7 Spesifikasi Alat Kompresor ............................................................. 52
Tabel 4.8 Spesifikasi Furnace .......................................................................... 53
Tabel 4.9 Spesifikasi Generator ........................................................................ 53
Tabel 4.10 Spesifikasi Cooling Tower ................................................................ 53
Tabel 5.1 Rincian Jumlah Karyawan Non-Shift ................................................ 57
Tabel 5.2 Pembagian Jadwal Kerja Karyawan Shift ......................................... 58
Tabel 5.3 Rincian Jumlah Karyawan Shift ........................................................ 59
Tabel 5.4 Perhitungan Jumlah Operator Lapangan Proses ............................... 59
Tabel 5.5 Sistem Penggajian Karyawan............................................................ 61
Tabel 5.6 Chemical Engineering Plant Cost Index ........................................... 64
Tabel 5.7 Rincian Modal Tetap Pabrik ............................................................. 65
Tabel 5.8 Rincian Modal Kerja Pabrik ............................................................. 65
vi
Tabel 5.9 Rincian Investasi Pabrik.................................................................... 66
Tabel 5.10 Rincian Direct Manufacturing Cost.................................................. 66
Tabel 5.11 Rincian Indirect Manufacturing Cost ............................................... 66
Tabel 5.12 Rincian Fixed Manufacturing Cost ................................................... 67
Tabel 5.13 Rincian Biaya Umum (General Expenses) ....................................... 67
Tabel 5.14 Rincian Total Biaya Produksi ........................................................... 67
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
INTISARI
Pabrik Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride dengan kapasitas
50.000 ton/tahun akan dibangun di Kawasan Industri Cilegon, Banten dengan luas tanah sebesar
68.000 m². Tricresyl Phosphate pada umumnya digunakan sebagai plasticizer pada industri PVC
serta sebagai bahan tambahan dalam industri lubricants ataupun sebagai cairan hidrolik. Bentuk
perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas (PT), dengan jumlah karyawan sebanyak 281
orang. Dibutuhkan dua bahan baku utama berupa Cresol dan Phosphorus Oxychloride yang
diperoleh dari Leverkusen, Jerman serta katalis berupa MgCl2 yang diperoleh dari China. Pabrik
TCP ini dirancang beroperasi secara kontinyu selama 330 hari efektif selama 24 jam/hari.
Reaksi pembentukan Tricresyl Phosphate diawali dengan mencampurkan kedua bahan baku
yaitu Cresol dan POCl₃ dalam mixer (M) sesuai dengan perbandingan mol yang dibutuhkan.
Selanjutnya campuran dipanaskan hingga suhu 150⁰C untuk memenuhi kondisi campuran masuk
dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (R). Reaksi berlangsung dengan bantuan katalis padat
MgCl₂. Reaksi pembentukan Tricresyl Phosphate bersifat endotermis sehingga dengan kondisi
reaktor yang di desain adiabatis maka suhu campuran keluar reaktor mengalami penurunan
hingga 132⁰. Terdapat dua jenis produk yang dihasilkan yaitu produk gas dan produk cair.
Produk gas HCl keluar pada bagian atas reaktor masuk kedalam menara absorber (AB) untuk
diserap menggunakan air menjadi larutan HCl 38%. Sedangkan produk cair berupa Tricresyl
Phosphate yang masih mengandung impurities dialirkan menuju centrifuge (CF) untuk
menghilangkan padatan katalis yang terbawa. Padatan yang mengandung 15 % filtrat dialirkan
ke Unit Pengolahan Lanjut sedangkan filtrat bebas padatan keluar centrifuge dipompa menuju
decanter (DE). Fase ringan sebagian di recycle menuju mixer (M) dan sebagian dikirimkan ke
UPL sedangkan fase berat diumpankan ke dalam stripper (ST) untuk pemurnian produk. Umpan
masuk stripper (ST) pada suhu 159,38⁰C dan tekanan 1,01 atm, dengan produk yang diperoleh
adalah Tricresyl Phosphate (TCP) dengan kemurnian 99,92% dan impurities Cresol sebesar
0,08%. Utilitas proses pabrik membutuhkan air make up sebesar 14.600 kg/jam yang dibeli dari
PT.Krakatau Tirta Industri, Cilegon, Banten. Udara tekan yang dibutuhkan untuk instrumentasi
sebesar 52 m³/jam. Listrik sebesar 600 kW dipenuhi dari PLTGU Cilegon dan cadangan generator
berdaya 600 kW. Kebutuhan total Dowtherm A selama proses sebesar 41.156 kg/jam dan chilled
water sebesar 1.763 kg/jam. Kebutuhan total bahan bakar yang digunakan sebesar 190,87 kg/jam.
Dari hasil analisis ekonomi, pabrik ini membutuhkan modal tetap sebesar Rp 494.312.530.884
+ US$ 28.729.350 dan modal kerja sebesar Rp 1.233.597.147.637. Biaya produksi sebesar Rp
2.989.351.677.232 dan biaya pengeluaran umum sebesar Rp 637.591.807.966. Harga dasar
dalam prarancangan ini adalah Rp 59.787/kg sedangkan harga jual produk ditentukan sebesar Rp
71.110/kg sehingga diperoleh keuntungan sesudah pajak sebesar Rp 363.383.053.461. Return On
Investment (ROI) sebelum pajak 55% dan setelah pajak 41%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak
2 tahun dan setelah pajak 2 tahun. Shut Dwon Point (SDP) didapatkan 26% dan Break Even Point
(BEP) sebesar 42% dengan Discounted Cash Flow Rate (DCFR) 22%. Berdasarkan evaluasi
ekonomi tersebut, maka pendirian pabrik Tricresyl Phosphate dari Cresol dan Phosphorus
Oxychloride cukup menarik untuk dikaji lebih lanjut.
ix
SKRIPSI
BAB I
PENDAHULUAN
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 1
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 2
SKRIPSI
Berdasarkan data yang tersaji pada Tabel 1.1 diperoleh grafik yang
menunjukkan hubungan linier antara tahun (x) dan kebutuhan Tricresyl
Phosphate per tahun (y) di Indonesia sebagai berikut:
40000
35000
Kebutuhan (ton/tahun)
30000
25000
20000
15000 y = 1856.06x - 3719344.744
R² = 0.9617
10000
5000
0
2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022
Tahun
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 3
SKRIPSI
40000
Kebutuhan (ton/jam)
35000
30000
25000
20000
15000
y = 1,043.4783 x - 2,074,434.7826
10000 R² = 0.9207
5000
0
2001 2004 2007 2010 2013 2016 2019 2022
Tahun
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 4
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 5
SKRIPSI
Tabel 1.3 Data Kapasitas Pabrik Tricresyl Phosphate yang Telah Beroperasi
Kapasitas Produksi
Nama Perusahaan Lokasi
(ton/tahun)
Trafford Park, United
Chemtura Corp. 40.000 - 50.000
Kingdom
Daihaci Chemical
Handa, Aichi, Japan 30.000 – 40.000
Co.
ICL Industrial Gallipolis Ferry, WV,
35.000 - 45.000
Products United States
Lanxess GmbH Leverkusen, Germany 10.000 - 20.000
Kasima – gun, Ibaraki,
Akzo Nobel 5.000 – 10.000
Japan
Bayer, AG Leverkusen, Germany 10.000 – 12.000
Mitsubishi Gas
Tokyo, Japan < 2000
Chemical, Co.
Ajinomoto Co.,Inc Yokkaichi, Mie 5 – 10.000
Hodogaya Chemical, Koryama, Fukushima,
< 2000
Co. Japan, Japan
Aiko – gun, Kanagawa,
Showa Ether Co. < 1000
Japan
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 6
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 7
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 8
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 9
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 10
SKRIPSI
b. Pemilihan Proses
Pemilihan proses dapat mengacu pada segi teknik dan ekonomi
yang menguntungkan. Pemilihan proses secara teknik dapat
dilakukan jika terdapat lebih dari satu alternatif proses untuk
membentuk produk sedangkan pemilihan proses dari segi ekonomi
dapat ditinjau menggunakan perhitungan potensial ekonomi untuk
suatu proses tertentu.
1) Aspek Teknis
Berdasarkan peninjauan berbagai proses yang telah di sebutkan
pada sub bab sebelumnya mengenai pembuatan Tricresyl
Phosphate, maka dapat dibuat matriks pemilihan proses sebagai
berikut:
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 11
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 12
SKRIPSI
2) Aspek Ekonomi
Potensial ekonomi sintesis Tricresyl Phosphate dari Cresol dan
Phosphorus Oxychloride dapat dilihat pada perhitungan di bawah
ini :
Tabel 1.6 Harga Bahan Baku dan Produk
BM Harga
Komponen
(kg/kmol) (Rp/kg)
HCl 36,5 7.116
POCl₃ 153,33 23.708
CH₃C₆H₄OH 108,14 23.480
(CH₃C₆H₄O)₃PO 368,36 63.994
Harga bahan baku dan produk pada Tabel 1.6 di atas adalah
harga yang diambil dari harga Tabel 33 Aries and Newton, p :
151 tahun 1955 yang merupakan laporan harga terendah bahan
baku/produk dalam kuantitas besar dan disesuaikan dengan harga
bahan baku/produk dari supplier dunia misalnya Tokyo Chemical
Industry, co. ltd yang telah disesuaikan menurut indeks harga
Chemical Engineering Plant Cost Index 2017.
Reaksi :
→
Sehingga, nilai potensial ekonomi (Rp/mol produk) dihitung
dengan persamaan:
[ ]
*( ) ( )+
* ( ) ( )+
[
]/kmol
/kmol
13.099.274,135/kmol
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 13
SKRIPSI
Dari segi teknis dapat diketahui pembuatan Tricresyl Phosphate dari Cresol
dan Phosphorus Oxychloride memiliki poin yang lebih tinggi dibandingkan
dengan pembuatan Tricresyl Phosphate dari Cresol dan Phosphorus
Pentachloride yaitu 30 poin hal ini dikarenakan untuk menghasilkan produk
yang diinginkan hanya dibutuhkan tekanan atmosferis sedangkan pada proses
ke dua untuk menghasilkan produk dibutuhkan tekanan vakum dimana kondisi
vakum sulit untuk diciptakan dalam sistem dikarenakan membutuhkan alat
tambahan seperti barometric condensor dan steam ejector sehingga tidak
ekonomis, dan proses dilakukan dalam reaktor batch dimana hal ini akan
meningkatkan kegiatan kontrol alat oleh operator sekaligus meningkatkan
ongkos pemeliharaan alat.
Selain itu untuk menjalankan proses ke dua dibutuhkan bahan baku berupa
PCl5 yang harga nya lebih mahal jika dibandingkan dengan POCl3. Selain itu
proses kedua membutuhkan bahan pembantu lain yang harus di tambahkan ke
dalam reaktor berupa gas CO2 selama proses dan menghasilkan yield yang
tidak begitu tinggi dibandingkan proses pertama sehingga secara teknis dipilih
untuk menggunakan proses pertama.
Berdasarkan aspek ekonomi proses pertama layak (menguntungkan) untuk
digunakan dikarenakan potensial ekonominya bernilai positif dan lebih besar
jika dibandingkan dengan proses kedua.
2. Tinjauan Kinetika
Reaksi yang terjadi pada proses pembentukan tricresyl phosphate adalah
sebagai berikut:
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 14
SKRIPSI
Keterangan:
r : Laju Reaksi (mol/dm3.jam)
k : Konstanta Laju Reaksi Utama (dm3/mol.jam)
CA : Konsentrasi POCl3 (mol/dm3)
CB : Konsentrasi (mol/dm3)
Tabel 1.7 Nilai k (dm3/ mol jam) pada suhu 90 – 110 (Magura dkk, 1988)
T (⁰C) k (dm3/mol.jam)
90 0,013
95 0,015
100 0,048
110 0,087
Untuk mendapatkan nilai k pada suhu operasi reaktor dilakukan ekstrapolasi
dari data yang tersaji pada Tabel 1.11 di atas menggunakan pendekatan
persaman Arrhenius berdasarkan persamaan 3-251, Coker, 2001, p: 180
sebagai berikut:
............ (1)
Keterangan :
k : Konstanta Kecepatan Reaksi (dm3/mol.jam)
A : Faktor Frekuensi Tumbukan Reaksi (Faktor Pre-Eksponensial,
dm3/mol.jam)
Ea : Energi Atau Tenaga Aktivasi Reaksi (kJ/mol atau J/mol)
R : Konstanta Gas Universal (R = 8,314 J/mol.K)
T : Suhu Absolut (K)
........... (2)
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 15
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 16
SKRIPSI
BAB II
PROSES PRODUKSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 17
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 18
SKRIPSI
II.1.4 Produk
1. Tricresyl Phosphate ((CH₃C₆H₄OH)₃PO)
Berat Molekul : 368,36 kg/kmol
Wujud : Cair
Titik Didih : 420 ⁰C
Densitas :1,165 g/ml (25⁰C)
Viskositas : 73,987 cP (25⁰C)
Specific Gravity : 1,165
ΔHf 298 : -959,0431 kJ/mol
Kemurnian : 99 %
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 19
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 20
SKRIPSI
silinder tegak dengan atap berbentuk conical hal ini dikarenakan Cresol
merupakan bahan yang flammable, non volatile dan korosif. Sedangkan
Phosphorus Oxychloride dengan kemurnian 99,5 % dan impurities 0,5 %
berupa PCl3 disimpan dalam tangki penyimpanan Phosphorus Oxychloride
(T-01) pada suhu dan tekanan 1 atm. Tangki penyimpanan
Phosphorus Oxychloride adalah tangki atmosferik berbentuk silinder tegak
dengan atap berbentuk conical hal ini dikarenakan Phosphorus
Oxychloride merupakan bahan yang volatile dan korosif. Sedangkan
katalis Magnesium Chloride (MgCl₂) dibeli dalam bentuk serbuk putih
higroskopis dengan ukuran +20 mesh disimpan dalam Silo pada keadaan
30oC dan tekanan 1 atm.
→
T = 132
P=1 atm
Yield = 95-98%
(US Patent 2,960,524,1960)
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 21
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 22
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 23
SKRIPSI
PCl3
C
H₂O POCl3
C6H5OH
PCl3 PCl3 C7H8O
POCl3 AB POCl3 (CH3C6H4O)3PO
C6H5OH MgCl₂ HCl T = 32,81⁰C C6H5OH
C7H8O P = 1 atm C7H8O
(CH3C6H4O)3PO (CH3C6H4O)3PO
HCl
H₂O
PCl3
PCl3 ST
POCl3
POCl3 T = 159,38⁰C
M R C6H5OH PCl3
P = 1 atm
T = 36,13⁰C T = 132⁰C C7H8O POCl3
PCl3
P = 1 atm P = 1 atm (CH3C6H4O)3PO C6H5OH
C6H5OH POCl3
MgCl₂ C7H8O
C7H8O C6H5OH
(CH3C6H4O)3PO
C7H8O C7H8O
C
(CH3C6H4O)3PO CF DE (CH3C6H4O)3PO
T = 30⁰C PCl3 T = 30⁰C
P = 1 atm POCl3 P = 1 atm
C6H5OH C6H5OH C6H5OH
C7H8O PCl3 C7H8O C7H8O
POCl3 (CH3C6H4O)3PO
C6H5OH C6H5OH
C C7H8O
C7H8O
(CH3C6H4O)3PO
MgCl₂
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 24
SKRIPSI
C
6314,62 kg/jam
CF DE
PCl3 17,85 kg/jam
POCl3 923,49 kg/jam
C6H5OH 153,35 kg/jam
C6H5OH 88,24 kg/jam C7H8O 1953,70 kg/jam C6H5OH 98,04 kg/jam
C7H8O 1528,45 kg/jam (CH3C6H4O)3PO 6318,19 kg/jam C7H8O 1698,27 kg/jam
PCl3 0,06 kg/jam
1616,68 kg/jam 9366,58 kg/jam 1796,31 kg/jam
POCl3 3,10 kg/jam
C6H5OH 0,52 kg/jam
C6H5OH 9,80 kg/jam
C7H8O 6,56 kg/jam
C C7H8O 169,83 kg/jam
(CH3C6H4O)3PO 178,19 kg/jam
179,63 kg/jam
MgCl₂ 21,21 kg/jam
209,64 kg/jam
Gambar 2.2 Diagram Alir Kuantitatif
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 25
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 26
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 27
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 28
SKRIPSI
Area Perluasan
Area Tangki
Area Utilitas
Area Proses
Pintu Barat
Taman Masjid
Bengkel
Pemadam Gudang
Kebakaran
Kantin
Perpustakaan Poliklinik
Area Perkantoran
Auditorium Parkir
Karyawan
Tamu
Parkir
Parkir Pejabat
U
Skala 1 : 1500
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 29
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 30
SKRIPSI
Jalan
M CL-05
T-04
T-01
T-02a AB
HE-01 CD
Pintu Masuk
Pelabuhan
ST RB
SL R
T-03
T-02b
CL-01 HE-02 CL-03
Keterangan:
T = Tangki R = Reaktor ST = Stripper CD = Kondensor CF DE
SL = Silo CF = Centrifuge AB = Absorber HE = Heater
M = Mixer DE = Decanter RB = Reboiler CL = Cooler
Jalan
Skala 1:700
Gambar 2.4 Tata Letak Alat
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 31
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 32
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 33
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 34
SKRIPSI
Menguapkan sebagian
Kettle Type
Reboiler RB hasil bawah menara 1910,0928 2,6197E+09 12 93.223
Reboiler
stripper (314,1839 ⁰C)
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 35
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 36
SKRIPSI
Bahan Harga
Nama Alat Kode Fungsi Jenis P (atm) T Ukuran
Konstruksi (US$)
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 37
SKRIPSI
Menyimpan bahan
Tangki Silinder Tegak
baku berupa V = 3268,7771 m3
dengan dasar datar Stainless-
CH3C6H4OH dengan
dan atap berbentuk Steel SA- 2.081.78
Tangki-02 T-02 impurities berupa 1 30 D = 21,3360 m
torispherical flanged 167 Grade 3
C6H5OH dengan 3 Type 304
and standard dished H = 12,8840 m
kapasitas simpan
head
selama 40 hari
Menyimpan produk
Tangki silinder tegak
berupa V = 1138,3484 m3 Stainless-
dengan dasar datar
(CH₃C₆H₄O)₃PO Steel SA-
dan atap berbentuk
Tangki-03 T-03 dengan impurities 1 30 D = 12,1920 m 167 Grade 524.380
kerucut (flanged and 11 Type
berupa CH3C6H4OH
conical dished head H = 16,7795 m 304
dengan kapasitas
(toriconical)
simpan selama 7 hari
V= 35,7721 m3
Menyimpan katalis Tangki Silinder tegak
Silo SL 1 30 Silo 16.932
padat berupa MgCl2 dengan dasar D= 3,048 m
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 38
SKRIPSI
Mengumpankan D = 0,1779 m
Silinder vertikal Carbon
padatan MgCl2 dari Steel SA-
Feeder C dengan conical bottom 1 30 H = 0,7116 m 5.179
screw conveyor (SC) 283 Grade
head C
ke dalam reaktor L = 0,1779 m
Menampung
sementara embunan V = 0,1912 m3
Stainless-
yang berasal dari Tangki Silinder Steel SA-
Accumulator AC 1 115,51 D = 0,4181 m 3.586
kondenser (CD) Horizontal 167 Grade
dengan waktu tinggal 3 Type 304
H = 1,2542 m
10 menit
Tempat Penyimpanan
MgCl2 dalam kemasan V = 30,9018 m3 Beton
50 kg sebelum di Gudang Persegi Bertulang
P = 4,9814 m
umpankan kedalam Panjang Tegak, Lantai dan Carbon
Gudang G 1 30 18.625
silo sekaligus sebagai Rata dan Atap Steels SA-
L = 2,4907 m
pelindung bahan yang meruncing 283 Grade
bersifat higroskopis H= 5,4043 m C
dari udara
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 39
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 40
SKRIPSI
BAB III
NERACA MASSA DAN NERACA PANAS
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 40
SKRIPSI
Massa (kg/jam)
Massa Masuk Massa Keluar
Komponen (Arus 10) Arus 11 Arus 12
PCl3 17,8487 17,8487 -
POCl3 923,4929 923,4929 -
C6H5OH 55,3117 55,3117 -
CH₃C₆H₄OH 255,4239 253,9401 1,4839
(CH₃C₆H₄O)₃PO 6318,1859 5,0545 6313,1313
1255,6480 6314,6152
Jumlah 7570,2632 7570,2632
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 41
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 42
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 43
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 44
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 45
SKRIPSI
BAB IV
UTILITAS
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 46
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 47
SKRIPSI
Skema unit pengolahan air pada pabrik Tricresyl Phosphate disajikan pada
Gambar 3.1
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 48
SKRIPSI
Keterangan :
BU : Bak Utilitas
CT : Cooling Tower
PU : Pompa Utilitas
TU : Tangki Utlitas
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 49
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 50
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 51
SKRIPSI
Tangki
Tangki Menampung udara tekan yang digunakan D = 2,2292 Carbon steel SA-
TU-05 silinder 26.692,0743
Utilitas-05 untuk menggerakkan alat kontrol H = 8,9166 283 Grade C
horizontal
Tangki
Tangki Tangki silica berfungsi untuk menyerap uap D = 0,8329 Carbon steel SA-
TU-06 silinder 10.656,9103
Utilitas-06 air yang terbawa oleh udara tekan H = 1,6658 283 Grade C
vertikal
Tangki bahan bakar berfungsi untuk Tangki D = 3,3344
Tangki Carbon steel SA-
TU-07 menyimpan bahan bakar furnace dan silinder H= 16.035,1640
Utilitas-07 283 Grade C
generator horizontal 10,0032
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 52
SKRIPSI
f. Spesifikasi Furnace
Tabel 4.8 Spesifikasi Furnace
Nama Alat Kode Fungsi Jenis Beban Panas (kJ/jam) Harga (US$)
Mengembalikan suhu Dowtherm A
Furnace F-01 Fire heater 3.611.464,7470 177.183,5827
menjadi 190⁰C
Menguapkan Dowtherm A sebagai
Furnace F-02 Fire heater 2.619.727,7642 127.086,1448
media pemanas reboiler
g. Spesifikasi Generator
Tabel 4.9 Spesifikasi Generator
Nama Alat Kode Fungsi Jenis Beban Enenergi (kW) Harga (US$)
Menyuplai sumber listrik sebagai sumber
Generator GU-01 Generator diesel 600 131.200
listrik cadangan
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 53
SKRIPSI
BAB V
MANAJEMEN PERUSAHAAN
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 54
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 55
SKRIPSI
a. Karyawan Non-Shift
Karyawan non-shift merupakan karyawan yang secara tidak
langsung menangani proses produksi. Yang termasuk dalam golongan
ini adalah:
1. Direktur Utama
2. Staff Ahli
3. Direktur
4. Kepala-kepala Departemen
5. Kepala-kepala Seksi
6. Karyawan Bagian Umum
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 56
SKRIPSI
b. Karyawan Shift
Karyawan shift merupakan karyawan yang secara langsung menangani
dan terlibat dalam proses produksi atau mengatur bagian-bagian tertentu
dari pabrik yang mempunyai hubungan dengan masalah keamanan dan
kelancaran produksi. Yang termasuk karyawan shift ini adalah buruh
lapangan proses meliputi area proses ataupun area tangki, buruh lapangan
utilitas, operator control room dan bagian-bagian yang harus siaga untuk
menjaga keamanan pabrik (satpam).
Sistem kerja bagi karyawan produksi diatur menurut pembagian shift
dan dilakukan secara bergiliran. Hal ini dilakukan karena tempat pada
proes produksi memerlukan kerja rutin selama 24 jam secara terus
menerus. Pembagian shift dibagi menjadi 3 shift setiap harinya dengan
masing-masing jam kerja selama 8 jam. Untuk karyawan shift dibagi
menjadi 4 regu, dimana 3 regu bekerja dan 1 regu lainnya istirahat dan ini
berlaku secara bergantian. Tiap regu mendapat giliran 3 hari kerja dan 1
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 57
SKRIPSI
hari libur tiap shift dan masuk lagi untuk shift berikutnya. Adapun jam
kerja karyawan shift adalah sebagai berikut:
Shift I (pagi) : Jam 08.00 – 16.00 WIB
Shift II (sore) : Jam 16.00 – 00.00 WIB
Shift III (malam) : Jam 00.00 – 08.00 WIB
Tabel 5.2 Pembagian Jadwal Kerja Karyawan Shift
Hari ke-
Regu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Hari ke-
Regu 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Keterangan:
1,2,3, dst : Hari ke-
A, B, C, dst : Regu Kerja
: Libur
Pada hari Minggu dan hari libur atau hari besar yang ditetapkan
pemerintah, maka regu yang masuk tetap masuk. Seperti yang telah
disebutkan di atas, total karyawan shift adalah 120 orang dengan rincian
untuk bagian keamanan (satpam) sebanyak 20 orang, buruh lapangan
proses sebanyak 40 orang, buruh lapangan utilitas sebanyak 40 orang dan
operator control room sebanyak 20 orang.
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 58
SKRIPSI
No Direktorat Jumlah
1 Satpam 20
2 Buruh Lap. Proses 40
3 Buruh Lap. Utilitas 40
4 Operator Control 20
Room
TOTAL 120
Adapun, perhitungan jumlah buruh lapangan proses berdasarkan Tabel
6.21 Timmerhaus, 1991, p:198 sebagai berikut:
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 59
SKRIPSI
Berikut adalah daftar gaji karyawan yang didasarkan atas ketentuan diatas:
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 60
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 61
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 62
SKRIPSI
Dewan Komisaris
Direktur Utama
Staf Ahli
Departemen
Departemen Departemen
Keselamatan Departemen Departemen
Produksi & Departemen Departemen Administrasi &
kerja & Keuangan Pemasaran
utilitas Teknik Litbang Sarana Umum
Lingkungan
Seksi Seksi
Pemeliharaan Bengkel & Seksi Seksi Seksi Seksi
Seksi Seksi
listrik & Pemeliharaan Keuangan Akuntansi Pengadaan Distribusi &
Humas Keamanan
Seksi Instrumen Mesin Strategis Logistik
Seksi
Proses
utilitas
Produksi Seksi
Seksi Inspeksi & Pengendalian Seksi
Anggaran & Evaluasi Seksi
Pemeliharaan Perencanaan & Seksi
Seksi Labor & Pengendalian Kinerja keuangan Pengembangan Tata Personalia
Proses Pasar Usaha
Seksi Seksi
Seksi Perencanaan &
Seksi Pemeliharaan
Keselamatan &
Pengendalian Seksi Seksi sarana umum & Evaluasi
Kesehatan
emisi Jaminan Mutu Penelitian & Pengembangan rumah tangga Pembelajaran
Kerja
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 63
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 64
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 65
SKRIPSI
4. Biaya Manufacturing
a. Direct Manufacturing Cost
Tabel 5.10 Rincian Direct Manufacturing Cost
No Komponen Biaya dalam Rp/tahun
1 Biaya Bahan Baku 1.868.486.490.685
2 Biaya Bahan Utilitas 23.043.344.067
3 Gaji Karyawan 18.033.480.000
4 Supervise 1.803.348.000
5 Maintenance 44.264.512.639
6 Plant Supplies 6.639.676.896
Royalties and
7 patents 173.693.120.759
Jumlah 2.135.963.973.046
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 66
SKRIPSI
6. Biaya Produksi
Tabel 5.14 Rincian Total Biaya Produksi
No Komponen Biaya dalam Rp/tahun
1 Manufacturing Cost (MC) 132.793.537.917
2 General Expenses (GE) 637.591.807.966
Jumlah 2.989.351.677.232
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 67
SKRIPSI
harga ini di dasarkan pada harga minimal produk pada kuantitas besar dalam
Tabel 33 Aries & Newton, 1955 yang disesuaikan dengan harga produk
tahun 2017 menurut indeks harga pada Tabel 4.2 kemudian harga minimal
ini disesuaikan dengan harga produk pada supplier dunia seperti Tokyo
Chemical Industry Co., Ltd. Sehingga dalam setahun diperkirakan pabrik
memiliki annual sales sebesar Rp 3.473.862.415.179. Dengan harga jual
yang ditetapkan, pabrik memiliki keuntungan sesudah pajak sebesar Rp
363.383.053.461.
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 68
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 69
SKRIPSI
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 70
SKRIPSI
4 4
3.5 3.5
3 3
Biaya total x 𝟏𝟎𝟏𝟐 (Rp)
Ra
2.5 2.5
2 2 Sa
1.5 1.5
BEP
SDP
1 1 Va
0.5 0.5
0,3 Ra
0 0 Fa
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Volume Penjualan (%)
Keterangan :
Sa : Total Volume Penjualan
Fa : Biaya tetap
TC : Total Cost
Va : Biaya Variabel
BEP : Break Even Point
Ra : Biaya Mengambang
SDP : Shut Down Point
Gambar 5.2 Grafik Break Even Point dan Shut Down Point
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 71
SKRIPSI
KESIMPULAN
Berdasarkan tinjauan kondisi operasi dan sifat bahan yang terdapat dalam proses,
pabrik Tricresyl Phosphate dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride tergolong pabrik
dengan resiko tinggi (high risk). Hasil analisis ekonomi pabrik adalah sebagai berikut:
Prarancangan Pabrik Kimia Tricresyl Phosphate (TCP) dari Cresol dan Phosphorus Oxychloride
dengan Kapasitas 50.000 ton/tahun 72
DAFTAR PUSTAKA
Bank Central Asia, 2017, “Nilai Suku Bunga Kredit per 31 Desember 2017”,
https://www.bca.co.id. (Diakses pada Februari, 2018)
Bausbacher, Ed., Roger Hunt, 1993., “Process Plant Layout and Piping Design”,
Prentice-Hall, Inc, New Jersey
Brownell, L.E., and Young, E.N., 1959, “Process Equipment Design”, 3rd
ed.,Wiley Eastern Ltd., New Delhi
Coulson, J.H., and Richardson, J.F., 2005, Chemical Engineering Design, vol. 6
4th ed, Elsevier’s Science & Technology, Oxford, UK
73
Couper, James Riley., 2003, “Process Engineering Economics”., Marcel Dekker,
Inc., USA
Holland, FA. And Chapman, FS., 1966, “Liquid Mixing and Processing in Stirred
Tanks”, Reinhold Publishing Corporation, New York
Holman, JP., 2010, “Heat Transfer”, Mc-Graw-Hill Companies, Inc, New York
Ludwig, EE., 2001, “Applied Design for Chemical and Petrochemical Plants
vol:1, 2 and 3”, Gulf Publishing Co, New York
Magura, Miroslav., Jan Vojtko., Eva Zemanova., Alexander Kaszonyi, dan Jan
Ilavsky., 1988, “Esterification Kinetics of Phenol With Phosphorus
Oxychloride”, Collect Czech Chem Commun, vol.54., Department of
Organic Technology, Slovak Technical University
McCabe, WL., and Smith, JC., 1993, “Unit Operation of Chemical Engineering”,
3rd ed, Mc. Graw Hill, Book Company, Inc, New York
Perry, R.H., and Chilton, C.H., 1999, “Chemical Engineer Hand Book”, 8th
edition, Mc. Graw Hill Kogakusha Ltd, Tokyo
Peter, MS. and Timmerhaus, KD, 1991, “Plant Design and Economics for
Chemical Engineering”, 4th ed, Mc. Graw Hill Book Company
74
Rase, H.F., 1957, “Chemical Reactor Design for Process Plant, vol. 1”, John
Wiley and Sons, New York
Silla H., 2003, “Chemical Process Engineering Design and Economics”, Taylor
and Francis Group LLC., New Jersey, USA
Timmerhaus, Klaus D., 1991, “Plant Design And Economics For Chemical
Engineers”, McGraw-Hill Book Co., Singapore
Tokyo Chemical Industry, co.ltd., 2017, “Harga Bahan Baku dan Produk”,
http://www.tcichemicals.com. (Diakses pada Februari, 2018)
75
Yaws, C.L., 1999, ”Chemial Properties Handbook”, McGraw-Hill Book Co. Inc.,
New York
76