Jurusan Teknik Pengolahan Migas, Stem Akamigas Jl. Gajah Mada No 38 Cepu, Blora Jawa Tengah E-mail : wisnuhilman@rocketmail.com
Abstrak- Produk dari kolom Naphta Fractionation menjadi Light Naphtha
Splitter terkadang masih untuk mogas blending dan Heavy menghasilkan Light Naphta yang Naphtha yang digunakan sebagai mengandung fraksi berat, hal ini feed unit NHT sehingga dihasilkan sangat disayangkan karena produk yang sesuai sebagai umpan keuntungan yang didapat-pun unit platforming. berkurang. Dengan naiknya produk Karena adanya perubahan Heavy Naphta dari kolom Naphta pada jumlah dan komposisi umpan Splitter pasti akan memberikan kolom Naphtha Splitter dengan pola keuntungan yang lebih besar. Untuk operasi yang ada menyebabkan memaksimalkan produk Heavy terkadang komposisi Light Naphtha Naphta maka kolom perlu dioptimasi masih mengandung fraksi berat. Hal sehingga produk akan meningkat. ini sangat disayangkan karena Hal ini dapat dicapai dengan apabila dilakukan pemisahan lebih melakukan trial and error pada tajam akan memberikan kenaikkan bottom temperature untuk kapasitas produksi unit platforming mendapatkan produk Heavy Naphta yang memberi keuntungan lebih yang maksimal dan memberikan besar. keuntungan yang lebih besar pada unit platforming. Pengaturan bottom Penulis menekankan temperature diatur pada suhu 140oC, observasi pada segi operasi dan dimana produk Heavy Naphtha produk dari kolom Naphta Splitter memiliki IBP 80,4oC dengan mass pada saat kondisi optimasi serta flow 11340 kg/hr sedangkan Light pembahasan dampak variabel bebas Naphtha memiliki physical property terhadap constraint. Data yang RVP sebesar 13.4 psi dan didapat penulis ambil untuk melakuan didapat hasil profit optimasi adalah peningkatan kinerja kolom Naphtha sebesar Rp. 1.708.059.698,00/bulan. Splitter adalah temperature, reflux Kata Kunci-Kolom Naphta ratio, mass flow heavy naphtha dan Splitter,Bottom temperature, data laboratorium distilasi Heavy Keekonomian Naphtha. Tujuan dari penelitian ini I.Pendahuluan adalah untuk mengoptimasi kinerja Kolom Naphtha Splitter C-3- dari kolom Naphtha Splitter melalui 20 yang berfungsi untuk memisahkan pengaturan suhu bottom sehingga umpan Naphtha yang berasal dari top jumlah flow dari Heavy Naphtha menjadi lebih banyak dengan b. Metode Studi Lapangan memperhatikan batas-batasan Metode ini akan dilakukan penulis operasi. dalam dua bentuk, yaitu : Oleh karena itu penulis 1.) Observasi tertarik untuk mengoptimalkan Merupakan metode kondisi operasi pada Kolom Naphtha pengumpulan data yang Splitter melalui pengaturan dilakukan dengan cara temperature bottom sehingga kinerja mengamati kondisi di kolom Naphtha Splitter meningkat lapangan secara langsung, dan keekonomisan operasi pun terutama pada hal-hal yang meningkat. berkaitan dengan topik yang menjadi bahasan. Penulis melakukan observasi pada Kolom Naphfta Splitter II. Metode Penelitian Hydrocracking Unit PT Kajian tentang optimasi Pertamina (PERSERO) RU V Kolom Naphta Splitter Balikpapan. Hydrocracking Unit dengan pengaturan kondisi operasi kolom. III. Hasil dan Pembahasan Dalam penelitian ini penulis Kolom Naphta Splitter C-3- menggunakan program hysys dan 20 merupakan sebuah kolom Microsoft excel dalam membantu fraksinasi untuk memisahkan fraksi penulis dalam mengoptimalisis naphtha menjadi Light Naphtha dan dengan membuat simulasi sederhana Heavy Naphtha. Kolom ini berupa mengenai kolom. Dalam hal ini kolom silindris tegak. konstrain yang penulis ambil adalah Hasil Pengukuran Kondisi Operasi spesifikasi RVP dari Light Naphtha Dari data lapangan yang dan juga IBP dari Heavy Naphtha tercatat di dalam log sheet agar produk tetap sesuai dengan didapatkan beberapa data kondisi spesifikasi. Perolehan maximum dari operasi dan hasil analisa produk heavy naphtha merupakan laboraturium pada produk kolom hasil optimasi penulis. Dalam yang dibutuhkan dalam melakukan mendukung penyusunan penelitian perhitungan ilmiah ini penulis berencana, Tabel 1 Hasil Pengukuran Kondisi melakukan proses pengumpulan data Operasi Kolom dengan cara : Spesific Flo Tempera Teka ation w ture nan a. Metode Studi Kepustakaan Metode ini merupakan metode M3/j o C Kg/c pengumpulan data dengan am m2 mengumpulkan dan mempelajari sumber-sumber tertulis seperti Umpan 25,0 105,684 2,314 buku, makalah, bahan-bahan 31 perkuliahan, artikel ataupun Light 10,2 46,534 1,964 literatur tertulis lainnya yang Naphtha 07 berkaitan dengan topik yang Heavy 14,8 52,59 2,017 dibahas. Naphtha 24 7 FBP oC 136 155
Reflux 0 0 1.964 RVP 11,3
(ASTM-323) Data Temperature Kolom Dari data diatas dapat Top 102,89oC 215,865oF dilakukan perhitungan untuk Bottom 142,1oC 287,75oF optimasi kolom. Perhitungan optimasi kolom dilakukan dengan Reboiler 143,77oC 290,77oF mengolah data kondisi operasi untuk mendapatkan neraca massa dari Data Tekanan Kolom kolom, lalu melakukan evaluasi pada kolom, dengan didapatnya data Top 1,964 1492,64 evaluasi pada kolom selanjutnya kg/cm2 mmHg dapat mengoptimasi kolom dengan Bottom 2,0177 1533,45 melakukan perubahan variabel kg/cm2 mmHg bottom temperature yang paling optimal dengan variabel terikat yaitu Mass Flow, IBP Heavy Naphta, RVP Tabel 2 Analisa Distilasi Produk Light Naphta yang paling optimal. Light Heavy A. Perhitungan Harga Konstanta Naphtha Naphtha Underwood dan Refluks Minimum Sebelum menentukan SG 60/60oF 0.6806 0.7459 konstanta Underwood, terlebih dahulu harga relative volatility (αi) IBP oC 37 89 dari umpan ditentukan dengan 5% Rec oC 45 96 menentapkan harga Ki berdasarkan tekanan top dan bottom serta 10% Rec oC 49 98 temperature top dan bottom. Kemudian menentukan komponen 20% Rec oC 54 100 kunci, C6 sebagai light key dan C7 sebagai heavy key komponen, 30% Rec oC 59 102 selanjutnya harga Ki masing-masing 40% Rec oC 64 105 komponen dibagi dengan harga K heavy komponen akan didapat harga 50% Rec oC 69 109 koefisien distribusi (αi), terlihat pada tabel 3 60% Rec oC 74 112 Tabel 3 Harga Relative Volatility 70% Rec oC 78 115 Dari tabel 2 didapatkan o Didapat nilai αavg dari light key 80% Rec C 83 120 component = 2,174 Kemudian dengan melakukan trial & 90% Rec oC 89 126 error dapat ditentukan harga konstanta 95% Rec oC 102 131 Underwood (θ) seperti terlihat pada tabel berikut : Tabel 4 Harga Konstanta Underwood Mass Flow Light Naphtha = 7212 Dari Tabel 3 diperoleh θ = kg/hr 1,2785 , untuk menentukan Harga RVP Light Naphta = 11.54 psi Refluks Minimum digunakan persamaan D. Pengubahan Kondisi Operasi maka : Penulis hanya menggunakan 𝐿 R min = ( ) min = 0.0268934239 temperature sebagai variabel bebas. 𝐷 Dikarenkan pengaturan temperature Rops = 0 , maka Refluks Rasio = merupakan variabel yang sangat 𝑅𝑒𝑓𝑙𝑢𝑘𝑠 𝑜𝑝𝑠 𝑅𝑒𝑓𝑙𝑢𝑘𝑠 𝑀𝑖𝑛 =0 mudah di ubah-ubah dengan pengaturan flow dari pemanas B. Mengoptimalkan Produk Heavy reboiler yang mana menggunakan Naphta panas sensibel dari produk Heavy Optimasi dilakukan dengan Kerosine. Sedangkan hasil menggunakan data evaluasi Naphtha perhitungan Mass flow Heavy Splitter sebelumnya, tetapi untuk Naphtha, IBP Heavy Naphtha dan flow refluks dilakukan perubahan, RVP Light Naphtha pada dimana menggunakan refluks ratio temperature bottom yang berbeda- 1.2 sesuai dengan rekomendasi beda disajikan pada tabel 4. operasi kolom secara umum, Tabel 4 Perubahan Variabel Terikat sehingga Terhadap Variabel Temperature 𝑘𝑔𝑚𝑜𝑙 𝐿 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 = 0,03216 ∗ 89,36 ℎ𝑟 Dari Tabel 4 dapat dilakukan analisa regresi dengan korelasi linear = 2.874 𝑘𝑔𝑚𝑜𝑙/ℎ𝑟 menggunakan program Microsoft Excel, didapat : Untuk tahap optimasi Persamaan korelasi untuk Mass Flow selanjutnya diasumsikan flow refluks tetap (2,874 kgmol/hr). tahap Heavy Naphtha adalah selanjutnya adalah dilakukan perubahan Y1 = -276.6x +50002 variabel bottom temperature secara trial R2 = 0,9688 and error dengan batasan 135oC-147 oC, Untuk persamaan korelasi IBP Heavy kondisi dimana flow Heavy Naphtha Naphtha dengan temperature bottom menjadi maksimal merupakan kondisi kolom adalah : teroptimal. Y2 = 1.7516x - 162.45 C. Hasil Kalkulasi Program Hysys R2 = 0,9375 Dengan memnbuat flowsheet Sedangkan persamaan korelasi RVP seperti layaknya dilapangan dan Light Naphtha dengan temperature memasukan nilai data kondisi aktual. bottom kolom adalah : Produk yang dihasilkan dari flow Y3 = -120,1 ln(x) + 607,22 sheet hysys dengan kondisi T =143.7 R2 = 0,9845 dengan mengubah flow relfuks Dimana variabel x adalah menjadi 2,87 kgmol/hr, memiliki temperature bottom kolom Naphtha spesifikasi sebagai berikut : Splitter IBP : 88.8oC E. Kondisi Optimal Kolom Mass flow Heavy Naphtha = 10470 Kolom Naphtha Splitter kg/hr teroptimal berada pada setting point 140oC yang manghasilkan mass flow dari Heavy Naphtha sebesar 11340 4078259.201/bulan = kg/hr dengan IBP 80,37oC sedangkan Rp.53751456269,00/bulan menghasilkan produk Light Naphtha Sehingga totalnya = Rp. 77533465069 dengan RVP 13.46 psi. Rp/bulan. F. Perhitungan Ekonomi Karena panas yang digunakan Dengan berdasarkan sebagai pemanas bottom temperature penurunan temperature dan adalah flow dari heavy kerosine dimana flow diatur dengan three-way valve dan penambahan relfuks optimal untuk temperature kondensasi vapor diperoleh mass flow dari heavy diatur oleh fin-fan dimana rpm fin-fan naphtha sebesar 11450 kg/hr, yang tidak bisa diubah. Maka biaya pemanas semula (sebelum optimasi) adalah dan pendingin di condensor tidak 11340 kg/hr. Secara ekonomi dapat dihitung. dihitung kenaikan margin dari Sehingga dari perhitungan diperoleh perubahan temperature awal keuntungan sebesar : o o = total harga setelah 143.76 C menjadi 140 C sebagai berikut : dimaksimalkan – total harga Harga Heavy Naphtha bulan sebelum dimaksimalkan maret 2016 : 53.52 US$/bbl (kurs 1 = Rp. 77533465069,00/bulan - 75835405372,00/bulan US $ = Rp.13.180,00). = Rp. 1708059698,00/bulan. Harga Light Naphtah bulan maret 2016 : 39.2 US $/bbl. IV. Kesimpulan a) Produk Naphtha Splitter sebelum Berdasarkan hasil kajian dimaksimalkan : ilmiah tersebut di atas, dapat ditarik - Light Naphtha = 12.1723 m3/hr kesimpulan bahwa untuk = 76.5615 barrel/hr * US $ mendapatkan kondisi operasi yang 39.2/bbl = 3001.21 US $/hr = paling optimal pada kolom yaitu US $ 2160870.829/bulan = Rp. pada kondisi bottom temperature 28480277522/bulan. sebesar 140oC, dimana produk - Heavy Naphtha = 14.824 m3/hr Heavy Naphtha memiliki IBP 80,4oC = 93.2402 barrel/hr * US $ dengan mass flow 11340 kg/hr 53.52/bbl = US $ 4990.22/hr = sedangkan Light Naphtha memiliki US $ 3592953.55/bulan = Rp. physical property RVP sebesar 13.4 47355127850/bulan. psi dan didapat didapat hasil profit Sehingga totalnya = Rp. optimasi adalah sebesar Rp. 75835405372,00/bulan. 1.708.059.698,00/bulan. b) Produk Naphtha Splitter setelah dimaksimalkan : Daftar Pustaka - Light Naphtha = 10,17 m3/hr = 1535 barrel/day * US $ 39.2/bbl = …., 2002,”Hysys Simulation US $ 60172/day= US $ Handbook”, London. 1805160/bulan = Rp. …., 2002,”Hysys Operation Manual 23792008800/bulan Guide”, Hysys Book - Heavy Naphtha = 16.8263 m3/hr = Company. 2540.022 barrel/day * US $ Becthel, 1982,”Operating Manual 53.52/bbl = US $ UOP Distillation Unit Plant 135941.9734/day = US $ I”, London. Christie,J, Geankoplis. 1983. “Transport Process And Unit Operation”, Allyn and Bacon, Inc, London. Donald Q. Kern, 1950, ”Process Heat Transfer “, McGraw-Hill Book Company, London. Hobson, G.D,1973,”Modern Petroleum Technology 4th Edition ”, The Institute of Petroleum, London. John A. Dean, 1979, “Lange’s Handbook of Chemistry”, McGraw-Hill Book Company. Kardjono, S.A, 2006,”Proses Pengolahan Minyak dan Gas Bumi”, PPT Migas, Cepu. Maxwell, J.B, 1958, “Data Book On Hydrocarbons Application To Process Engineering”, D Van Nostrad Company, Inc. Nelson, W.L, 1958,”Petroleum Refinery Engineering”, McGraw-Hill Book Company, Inc, New York. Speight, J.G and Baki Ozum, 2002,”Petroleum Refining Processes”, Marcel Dekker, Inc, New York. Wayne C. Edmister, 1988,”Applied Hydrocarbons Thermodynamics”, Volume 2 Second Edition, gulf Publishing Company, Houston, Texas. Winkle, Mathew Van, 1976.”Distillation”, Mc Graw-Hill Book Company, New York.