Oleh :
i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN HASIL
PRA RANCANGAN PABRIK DIAMONIUM FOSFAT DARI
AMONIAK DAN ASAM FOSFAT
DENGAN KAPASITAS 100.000 TON/TAHUN
adalah hasil karya sendiri. Apabila di kemudian hari terbukti bahwa ada
beberapa bagian dari karya ini adalah bukan hasil karya sendiri, maka saya siap
sebagaimana mestinya.
ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
Oleh :
Sholeh Ma’mun, S.T., M.T., P.hD Dyah Retno Sawitri, S.T., M.Eng
iii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
TUGAS AKHIR
Oleh :
iv
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
TUGAS AKHIR
Oleh :
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa sebagai salah satu syarat untuk
Penulis menyadari bahwa selama Penyusunan Tugas Akhir ini tidak lepas
dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini,
1. Allah SWT yang telah menyertai dan meridhoi setiap jalan yang dilalui dan
dan dalam penyusunan Tugas Akhir, sehingga Tugas Akhir ini dapat selesai
dengan baik.
3. Bapak Ir. Suharno Rusdi, Ph. D selaku Ketua Prodi Teknik Kimia
vi
4. Bapak Sholeh Ma’mun S.T M.T. P.hD selaku Dosen pembimbing I Tugas
5. Ibu Dyah Retno Sawitri S.T M. Eng selaku Dosen pembimbing II Tugas
Devi, Cepe, Puspa, Sella, Ika, Dais, dan adek Lala yang telah memberikan
dukungan spiritual maupun moril. Dan tidak lupa kepada Nur Riskawati,
7. Serta semua pihak lainnya yang tidak bisa disebutkan penulis satu persatu
laporan ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna
dan masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan penulis. Akhir kata semoga Tugas Akhir ini
vii
LEMBAR PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmaanirrahim,
Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orang tua saya, Papa (Imam
Saroni) dan Mama (Maratus Sholichah), terima kasih sudah selalu mendokaan dan
Tak lupa juga kepada Kakak dan Adik saya, Mba Nikita, Revy dan Sella.
Dan tak lupa juga saya berterimakasih untuk Partner (Endah Saraswati) saya
yang sangat sabar menghadapi saya yang sangat ngegas untuk menyelesaikan
skripsi ini. Dan berterimakasih kepada anggota Semlehot yang telah membantu
viii
LEMBAR PERSEMBAHAN
Endah Saraswati,
Bismillahirrahmanirrahim,
Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat
menyelesaikan tugas akhir sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana teknik.
Skripsi ini yang pertama saya persembahkan kepada kedua orangtua dan
kakak-kakak saya, sebagai support system utama, tanpa mereka yang selalu sabar
menanyakan kapan skripsi ini selesai, tanpa mereka yang sering menanyakan,
Yang kedua, saya ingin mengucapkan kepada partner skripsi saya, Ferdiana
Anindityas, yang selalau sabar menghadapi saya, dan sangat berterimakasih karena
dapat menjadi partner yang dapat diandalkan. Dan rekan-rekan “Wacana Chingu”
dan Sella yang telah berteman dengan saya selama 4 tahun perkuliahan ini.
ix
DAFTAR ISI
x
1.7 Perbandingan Proses ............................................................................... 22
xi
5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 143
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 6 Data Energi Pembentukan pada Suhu 25 oC (CRC Press, 2000) ......... 21
Tabel 1. 7 Data Energi Bebas Gibbs pada Suhu 25 oC (CRC Press, 2000) .......... 21
xiii
Tabel 4. 9 Neraca Massa Crusher ......................................................................... 74
xiv
Tabel 4. 33 Variable Cost (Va) ........................................................................... 136
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
ABSTRAK
xvii
ABSTRACT
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
memacu kemajuan bangsa adalah bidang ekonomi, dan sektor industrilah yang
dipilih sebagai jalur utama pertumbuhan ekonomi, karena sektor ini dapat
memberikan nilai tambah yang besar bagi Negara dan menyerap tenaga kerja
negara lain.
produk. Dengan kata lain, kebutuhan bahan baku atau penyedia bahan baku
dalam sektor industri saling terkait. Oleh karena itu, pembangunan industri kimia
haruslah seimbang antara industri hulu yang merupakan penyedia bahan baku,
dengan industri hilir yang akan memproses bahan baku tersebut menjadi produk.
lahan pertanian yang luas. Kehidupan masyarakat yang mayoritas sebagai petani
1
2
kualitas dan kuantitas hasil pertanian. Pupuk merupakan salah satu sarana produksi
Amerika Serikat, Jepang atau Uni Eropa, eksistensi dan kinerja pabrik pupuk
mendapat pengawasan sangat ketat dari pemerintah. Salah satu pupuk yang dapat
Diamonium Fosfat (DAP) adalah salah satu jenis garam yang larut di
dalam air, yang dapat diproduksi dengan mereaksikan Amonia dengan Asam
Fosfat. DAP digunakan sebagai pupuk dan sebagai pencegah kebakaran. DAP
untuk pupuk dapat digunakan untuk meningkatkan pH tanah, selain itu DAP
mengandung Nitrogen (N) dan Fosfor (P2O5) yang sangat dibutuhkan oleh
tanaman. DAP juga dapat digunakan sebagai ragi pada pembuatan bir dan sebagai
Hingga saat ini, di Indonesia hanya ada satu perusahaan yang memproduksi
Diamonium Fosfat (DAP) dipenuhi melalui impor dari negara lain seperti China,
Thailand, Taiwan, Jerman dan Amerika Serikat. Disamping itu karena banyaknya
kegunaan dari Diamonium Fosfat (DAP), maka perlu adanya usaha peningkatan
kuantitas dan kualitas produksi dengan cara pengembangan proses dan pendirian
Diamonium Fosfat (DAP) dalam negeri dan meningkatkan komoditas ekspor untuk
suatu pabrik, bahan baku harus mendapatkan perhatian yang serius dengan
pabrik Diamonium Fosfat (DAP), bahan baku Amoniak diambil dari PT. Pupuk
Kalimantan Timur (PKT) dan Asam Fosfat diperoleh dari PT. Petrokimia Gresik,
Jawa Timur. Kapasitas produksi Amoniak dan Asam Fosfat dapat dilihat pada
Tabel 1.1
4
kebutuhan Diamonium Fosfat (DAP) yang cukup tinggi, maka perlu pertimbangan
lebih lanjut untuk mendirikan sebuah pabrik yang memproduksi Diamonium Fosfat
(DAP). Dengan pendirian pabrik DAP yang direncanakan berdiri tahun 2024
ton/tahun untuk pembangunan pabrik di tahun 2024. Penetuan kapasitas ini dapat
Impor
pada tahun 2009 sampai tahun 2018 dapat di lihat di Tabel 1.2.
Dari data impor data di buat grafik Linear antara data tahun pada
sumbu x dan data impor pada sumbu y, Grafik dapat di lihat pada Gambar 1.1
6
450000
y = 38.133x - 76.566.039
400000 R² = 0,7994
350000
y = 38133x – 76.566.039 dimana nilai x sebagai tahun dan y sebagai jumlah impor
Diamonium Fosfat.
y = 615.435 ton/tahun
Produksi
dari PT. Petrokimia Gresik dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dan penurunan
7
tetap pada nilai 71.491 ton/tahun karena pabrik telah beroperasi pada kapasitas
terpasangnya.
di Indonesia pada tahun 2024 yang telah diketahui, maka dapat ditentukan nilai
b. Demand
Ekspor
atau pemakaian akan diamonium fosfat di Indonesia pada tahun 2011 sampai tahun
350,000
300,000
250,000
200,000
150,000
100,000
50,000
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Tahun
dimana x sebagai tahun dan y sebagai jumlah konsumsi Diamonium Fosfat. Dengan
9
pada tahun 2024 yang telah diketahui, maka dapat ditentukan nilai Demand
= ( 0 + 787.593) ton/th
= 787.593ton/th
2024. Maka, peluang pasar untuk Diamonium Fosfat dapat ditentukan kapasitas
= 100.667ton/tahun
Pupuk adalah material yang mengandung unsur hara yang ditambahkan pada
media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan unsur hara yang diperlukan
tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa
10
1. Pupuk organik yaitu pupuk yang berasal dari pembusukan makhluk hidup.
dalam pupuk organik dapat menyediakan bahan organik dan nutrisi mikro
anorganik.
2. Pupuk anorganik yaitu pupuk yang dibuat melalui proses pengolahan oleh
label keterangan jumlah nutrisi pada suatu produk pupuk anorganik. Secara
umum, nutrisi NPK yang siap diserap oleh tanaman pada pupuk anorganik
mencapai 64%, jauh lebih tinggi dibandingkan pupuk organik yang hanya
1. Pupuk tunggal merupakan pupuk yang hanya mengandung satu unsur hara
unsur hara K, dan Pupuk SP36 mengandung unsur hara Fosfor (P2O5).
11
2. Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur hara
unsur hara Nitrogen dan Fosfor dengan formula umumnya 11-51, 10-50, 11-
55, pupuk DAP (NH4)2HPO4) mengandung unsur hara Nitrogen dan Fosfor
dengan formula 18-46, 21-53, dan pupuk NPK dengan formula 15-15-15,
18-18-18, 14-35-14.
dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang telah ada. Syarat mutu pupuk
kering (adbk)
12
mengandung dua unsur di dalamnya yaitu N dan P2O5, berbentuk granular, dan
sebagai sumber hara Nitrogen dan Fosfat dengan rumus kimia (NH4)2HPO4. DAP
adalah salah satu dari serangkaian garam ammonium fosfat yang larut dalam air
yang dapat diproduksi saat Amonia bereaksi dengan Asam Fosfat (John R Van
Wazer, 1958). Untuk memproduksi satu ton DAP disediakan 0,23 ton Amonia dan
1,175 ton Asam Fosfat 40% P2O5 (0,470 ton P2O5). Asam Fosfat yang digunakan
adalah Asam Fosfat hasil proses wet acid dengan konsentrasi 40%. Formulasi yang
khas untuk pupuk DAP yaitu 18-46-0 (18% N, 46% P2O5, 0% K2O) (International
Diamonium Fosfat (DAP) adalah jenis pupuk yang diperoleh dari reaksi antara
Amonia cair atau gas dengan larutan Asam Fosfat . Hasil reaksi ini berupa
monoamonium fosfat (MAP) dan Diamonium Fosfat (DAP) dalam bentuk slurry.
bentuk granular atau butiran dengan kelembaban maksimum adalah 0,2% (Salladay
et al., 1986). DAP lebih banyak digunakan sebagai pupuk karena mengandung 60%
Nitrogen (N) yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Diamonium Fosfat berguna
untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda.
buah.
13
Sifat, manfaat dan keunggulan pupuk DAP adalah tidak higroskopis, mudah
larut dalam air, berbentuk butiran, bebas dari debu dan tidak lengket sehingga
seluruhnya larut dalam air, sehingga dapat diserap oleh tanaman. Cocok untuk
Gambar 1.3.
telah banyak diaplikasikan di dalam dunia pertanian. Banyak sektor yang telah
oleh tanaman.
7. Untuk mengendalikan presipitasi pewarna koloid alkali larut dan tidak larut
1.4.5 Amoniak
Amoniak adalah senyawa kimia berupa gas dengan rumus NH3 yang berbau
tajam. Amonia yang digunakan secara komersial disebut Amonia anhidrat. Istilah
ini menunjukkan tidak adanya air pada bahan tersebut karena Amonia mendidih
pada suhu -33 °C. Amonia digunakan sebagai bahan mentah dalam industri kimia.
Amonia biasanya dipasarkan dalam bentuk cair pada suhu -33 °C dengan
kemurnian minimal 99,5% dan campuran (impurity) berupa air maksimal 0,5%.
Bahan baku pembuatan Amonia adalah gas bumi yang dengan komposisi utama
Metana (CH4) sekitar 70% dan Karbon Dioksida (CO2) sekitar 10% (PuSri, 2015).
Cairan Amonia harus disimpan dalam tekanan tinggi atau temperatur amat rendah.
Amonia umumnya bersifat basa (pKb=4.75), namun dapat juga bertindak sebagai
asam yang amat lemah (pKa=9.25). Amonia dapat terbentuk secara alami maupun
sintetis. Amonia yang berada di alam merupakan hasil dekomposisi bahan organik.
Zat Amonia biasanya digunakan sebagai obat obatan, bahan campuran pupuk
(NH4Cl) pada baterai, Asam Nitrat (HNO3), zat pendingin, membuat Hidrazin
(N2H4), sebagai bahan bakar roket, bahan dasar pembuatan bahan peledak, kertas
plastik, dan detergen dan jika dilarutkan kedalam air maka zat tersebut akan dapat
menjadi pembersih alat perkakas rumah tangga. Struktur kimia Amonia dapat
menyengat.
b. Sangat mudah larut dalam air, dalam keadaan standar, 1 liter air mampu
Asam Fosfat disebut juga sebagai asam ortofosfat atau Asam Fosfat yang
merupakan asam mineral (anorganik) dengan rumus kimia H3PO4. Secara umum
produksi Asam Fosfat di industri ada dua cara yaitu proses termal dan proses basah.
mahal tetapi menghasilkan produk yang lebih murni, biasanya digunakan untuk
16
aplikasi di industri makanan (Kirk and Othmer, 1953). Larutan Asam Fosfat awal
dengan penguapan air untuk menghasilkan Asam Fosfat komersial atau merchant,
yang mengandung sekitar 54-62% P2O5 (75 -85% H3PO4). Penguapan lebih lanjut
air menghasilkan asam superfosfat dengan konsentrasi P2O5 di atas 70% (Thomas
Selain menjadi reagen kimia, Asam Fosfat memiliki berbagai macam kegunaan,
termasuk sebagai inhibitor karat, aditif makanan, etchant gigi dan ortopedik,
elektrolit, fluks, pendispersi, etchant industri, bahan baku pupuk, dan komponen
produk pembersih rumah (Kirk and Othmer, 1953). Asam Fosfat dan Fosfat juga
penting dalam biologi. Sumber yang paling umum dari Asam Fosfat adalah larutan
air 85%. Larutan tersebut tidak berwarna, tidak berbau, dan non-volatil. Larutan
85% adalah cairan seperti-sirup, tetapi masih dapat dituang. Meskipun Asam Fosfat
tidak memenuhi definisi yang ketat dari asam kuat, larutan 85% cukup asam untuk
menjadi korosif. Karena tingginya persentase Asam Fosfat dalam reagen ini,
semua Asam Ortofosfat. Larutan asam fosfat encer ada dalam bentuk orto
(Schrodter et al., 2008). Gambar struktur kimia dari Asam Fosfat dapat dilihat pada
Gambar 1.5.
Harga bahan baku dan produk Diamonium Fosfat dapat dilihat pada
Tabel 1.5.
Ada beberapa jenis proses dalam pembuatan pupuk Diamonium Fosfat (DAP)
Asam Fosfat, Amoniak, air, dan keluaran Scrubber berupa mother liqour
diumpankan masuk ke dalam Reaktor, kondisi operasi di dalam Reaktor (P=1 atm,
T=115 °C) dan terjadi reaksi netralisasi, reaksi berlangsung selama 30 menit.
mengandung air cukup tinggi sehingga diumpankan ke dalam Dryer, setelah granul
kering dimasukkan ke dalam Rotary Cooler dan di ayak dengan Screen. Hasil
oversize dan undersize. Berikut diagram proses pembuatan granular pupuk DAP
Pada proses ini, bahan baku yang digunakan meliputi phosphoric acid,
sulfuric acid, dan ammonia. Proses ini merupakan proses alternatif yang
dikemukakan oleh Nissan Chemical Industries Limited dari Jepang dan mampu
proses ini, phosphoric acid dicampur dengan sulfuric acid dan diumpankan pada
absorber dan scrubber yang berfungsi untuk menyerap dan mereaksikan sebagian
Reaksi utama terjadi pada spray tower dengan merode penyerapan gas
ammonia oleh campuran phosphoric acid dan sulfuric acid. Produk reaksi berupa
untuk kemudian ditampung sebagai produk akhir dengan grade yang rendah.
(V.Sauchelli : 154)
20
1. Entalpi Pembentukan
berlangsungnya reaksi kimia. Besar atau kecil nilai ΔH tersebut menunjukan jumlah
semakin besar ΔH maka semakin besar juga energi yang dibutuhkan. Sedangkan
ΔGo menunjukkan spontan atau tidak spontannya suatu reaksi kimia. ΔGo
bernilai positif (+) menunjukkan bahwa reaksi tersebut tidak dapat berlangsung
ΔGo bernilai negatif (-) menunjukkan bahwa reaksi tersebut dapat berlangsung
secara spontan dan hanya sedikit membutuhkan energi. Oleh karena itu, semakin
kecil atau negatif ΔGo maka reaksi tersebut akan semakin baik karena untuk
Tabel 1. 7 Data Energi Bebas Gibbs pada Suhu 25 oC (CRC Press, 2000)
Komponen ΔGo 298 (kJ/Kmol)
NH3 -16,45
H3PO4 -1019,4858
(NH4)2HPO4 -1210,56
22
buat pabrik dengan menggunakan proses TVA (Tennessee Valley Authority) untuk
pertimbangan tekanan operasi lebih rendah dan aman serta proses cukup sederhana.
23
BAB II
PERANCANGAN PRODUK
utama yaitu : spesifikasi produk, spesifikasi bahan baku dan pengendalian kualitas.
23
24
sementara, terkena kulit 11% larut dalam Alkohol - Kontak dengan kulit yang
menyebabkan kulit pada suhu 30 oC berkepanjangan
terbakar. - 20% larut dalam Etanol menyebabkan iritasi
pada 0 oC dan 10% pada - Jika tertelan dapat
suhu 25 oC menyebabkan iritasi pada
16% larut dalam Methanol lambung
pada suhu 25 oC - Tidak menyebaban
kebakaran, tetapi saat
dipanaskan akan
menghasilkan gas
yang berbahaya.
27
diperoleh barang hasil jadi yang kualitasnya sesuai dengan standar yang diinginkan.
yang telah ditetapkan baik itu flow rate bahan baku atau produk, level control,
maupun temperature control, dapat diketahui dari sinyal atau tanda yang diberikan
yaitu nyala lampu, bunyi alarm dan sebagainya. Bila terjadi penyimpangan, maka
penyimpangan tersebut harus dikembalikan pada kondisi atau set semula baik
operasi baik tekanan maupun suhu. Alat kontrol yang harus diset pada kondisi
mengamati temperatur suatu alat dan bila terjadi perubahan maka akan
timbul tanda/isyarat berupa suara dan nyala lampu serta dapat melakukan
pengendalian.
mengamati ketinggian cairan dalam suatu alat dan bila terjadi perubahan
mengamati tekanan operasi suatu alat dan bila terjadi perubahan dapat
melakukan pengendalian.
mengamati laju alir larutan atau cairan yang melalui suatu alat dan bila terjadi
mesin, keterlambatan pengadaan bahan baku, perbaikan alat terlalu lama, dan lain-
terutama pada produk-produk yang terbentuk pada saat dipindahkan dari tangki
perlu adanya waktu tertentu pula. Adanya standard operational product (SOP)
sejauh mana kualitas bahan yang digunakan, apakah sudah sesuai dengan
spesifikasi yang ditentukan untuk proses. Apabila setelah dianalisa tidak sesuai,
29
maka ada kemungkinan besar bahan baku tersebut akan dikembalikan kepada
supplier.
mutunya sesuai dengan standard dan jumlah produksi yang sesuai dengan
PERANCANGAN PROSES
pabrik Diamonium Fosfat perlu memilih proses yang tepat agar proses produksi
3.1.1 Reaksi
Reaksi pembentukan Diamonium Fosfat dari Asam Fosfat dan Amonia serta
hasil pencucian Amonia dari Scrubber dilakukan pada fasa cair dalam Reaktor
dengan suhu 115 °C, tekanan 1 atm secara kontinyu dan level Reaktor dijaga 40-
60% tinggi liquid di dalamnya. Reaksi berlangsung selama 30 menit, dan Asam
Reaksi netralisasi ini bersifat eksotermis, dimana panas yang dihasilkan dapat
menguapkan air sehingga produk slurry yang keluar kandungan airnya tersisa
sebesar 13-22%. Mol ratio N/P pada Reaktor berkisar antara 1,26-1,47 dengan
solubity maksimal mol ratio N/P sebesar 1,45 dan pH terukur dari produk keluaran
Reaktor berkisar 5,5-5,7. Suhu slurry yang keluar dari Reaktor adalah 115 oC.
30
31
3.1.2 Granulasi
Pembentukan granul pupuk terjadi di dalam alat Granulator dan umpan yang
masuk ke dalam Granulator adalah produk slurry dari Reaktor, serta recycle solid
yang berasal dari hasil Crusher produk oversize dan produk undersize dari hasil
screening.
Panas yang dihasilkan dari reaksi pembentukan DAP dapat membantu proses
pengerasan granul yang terbentuk. Suhu produk keluaran Granulator berkisar antara
diumpankan secara gravitasi ke dalam Dryer untuk memperoleh kadar air yang
untuk mendapatkan ukuran granul -6+10 mesh Tyler, hasil proses pengayakan
diperoleh produk oversize, undersize dan onsize. Produk oversize yang telah
dipisahkan dihaluskan ke dalam Crusher, produk undersize dari screen jatuh secara
gravitasi ke dalam Belt Conveyor Recycle, sedangkan produk dengan ukuran onsize
dilakukan packing dalam kemasan karung pupuk 50 kg. Pupuk dalam kemasan
32
diangkut menggunakan truk untuk dipasaran dan sebagian disimpan pada gudang
Suhu = -38 °C
Diameter : 10,91 m
Tebal Isolasi : 7 ½ In
Suhu = 30 °C
3.2.3 Reaktor
Diamonium Fosfta
Suhu = 115 °C
Dimensi Reaktor:
Diameter : 3,5073 m
3.2.4 Scrubber
Suhu = 100 °C
3.2.5 Granulator
Suhu = 87 °C
Slope kemiringan : 3°
Dryer
Suhu = 87 °C
Slope kemiringan : 5°
3.2.7 Screen
Kemiringan : 30 o
Daya Motor : 7 Hp
3.2.8 Cyclone
Daya : 1 Hp
Luas atas : 36 m2
Tinggi : 12 m
Velocity : 2,5m/min
41
Δp : 1,5 kPa
Luas atas : 25 m2
Tinggi : 10 m
Velocity : 2,5m/min
Δp : 1,5 kPa
3.2.11 Crusher
Suhu = 30 °C
3.2.12 Mixer
menjadi 54%
Suhu = 30 °C
Power pengadukan : 12 Hp
Tebal Shell : ¼ in
Suhu = 30 °C
Harga : $ 15.349
Lebar Gudang : 27 m
Panjang Gudang : 55 m
Fungsi Menguapkan dan menaikan Memanaskan Amonia Memanaskan Asam Memanaskan Cairan Memanaskan Udara dari
suhu NH3 cair menjadi gas, sebelum masuk ke dalam Fosfat sebelum masuk ke sebelum masuk ke 30 oC ke 140 oC sebelum
sebelum masuk Reaktor ( Reaktor dengan menaikan dalam Reaktor dengan dalam Reaktor dengan masuk ke Rotary Dryer.
R-01) dari suhu -38oC suhu dari 30 oC ke 115 oC. menaikan suhu dari 30 oC menaikan suhu dari 100
menjadi 30 0C. ke 115 oC o
C ke 115 oC
Tipe Double pipe Heat Double pipe Heat Double pipe Heat Double pipe Heat Shell And Tube Heat
Exchanger Exchanger Exchanger Exchanger Exchanger
Bahan Konstruksi Carbon Steel 283-Grade C Stainless Steel SA-304 Carbon Steel Carbon Steel Stainless Steel SA 340
Media Pemanas - - - - Steam, 220 oC
Dimensi - - - - -
Tube Side - - - - -
OD - - - - 0,00254 m
BWG - - - - 16
ID - - - - 0,00221 m
Panjang - - - - 2,4384 m
Pressure Drop - - - - 0,0872 psi
Shell Side - - - - -
Pitch - - - - 0,0318 m
Pass - - - - 2
Baffle Space - - - - 0,3683 m
47
Tipe Horizontal Belt Horizontal Belt Horizontal Belt Vertical Belt Conveyor
Conveyor Conveyor Conveyor
Bahan Carbon Steel Carbon Steel Carbon Steel Carbon Steel
Kondisi Operasi Tekanan = 1 Atm Tekanan = 1 Atm Tekanan = 1 Atm Tekanan = 1 Atm
Suhu = 30 °C Suhu = 30 °C Suhu = 30 °C Suhu = 30 °C
3.2.19 Pompa
Tabel 3. 5 Tabel Spesifikasi Pompa
3.2.20 Blower
Blower (BW-430)
Heater Udara
Power Blower : 20 Hp
Dalam menyusun rencana produksi secara garis besar ada dua hal yang
perlu diperhatikan, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal
1. Kemampuan Pasar
produksi, misalnya :
berikutnya.
2. Kemampuan Pabrik
c. Mesin ( peralatan )
mesin, yaitu jam kerja mesin efektif dan kemampuan mesin. Jam
PERANCANGAN PABRIK
4.1 Lokasi Pabrik
Lokasi pabrik merupakan salah satu yang paling penting dalam pendirian
menjadi dasar dalam menentukan lokasi pabrik, antara lain : letak pabrik dengan
sumber bahan baku dan bahan pembantu, letak pabrik dengan pasar penunjang,
mendatang. Hal utama yang harus diperhatikan adalah suatu pabrik harus
55
56
Faktor utama ini mempengaruhi secara langsung tujuan utama pabrik yang
1. Letak Pasar
DAP merupakan jenis pupuk yang secara luas digunakan dalam pertanian
jalur laut dan sungai untuk daerah yang berada di luar Kalimantan Timur.
Selain itu kondisi jalur darat juga sangat memadai untuk pendistribusian
baku dan harga bahan baku, maka pabrik hendaknya didirikan dekat
bahan baku :
- Kapasitas sumber bahan baku dan berapa lama sumber tersebut dapat
diandalkan pengadaannya.
- Kualitas bahan baku yang ada dan apakah kualitas ini sesuai dengan
Sedangkan untuk bahan baku asam fosfat dapat diperoleh dari PT.
3. Utilitas
Kebutuhan air sebagai air proses, air sanitasi dan air umpan boiler dapat
dipenuhi dengan baik dan murah karena area kawasan ini memiliki
sumber aliran sungai. Sarana yang lain seperti bahan bakar dan listrik
4. TransportaTabel
didirikan di Bontang karena lokasi pabrik berada tidak jauh dari area
dengan baik.
5. Tenaga Kerja
Sebagian besar tenaga kerja yang dibutuhkan adalah tenaga kerja yang
berkualitas.
30oC. Bencana alam seperti gempa bumi, tanah longsor maupun banjir
khusus sudah harus dipersiapkan sebagai perluasan pabrik bila suatu saat
2. Perijinan
letak pabrik merupakan bagian yang penting dalam proses pendirian pabrik,
dan aman.
Tata letak pabrik adalah suatu perencanaan dan pengintegrasian aliran dari
yang efiesien dan efektif antara operator, peralatan dan gerakan material dari bahan
baku menjadi produk. Desain yang rasional harus memasukkan unsur lahan proses,
storage (persediaan) dan handling area dalam posisi yang efisien dan dengan
c. Distribusi ekonomis pada pengadaan air, steam proses, tenaga listrik dan
bahan baku.
kerja.
Service area, seperti kantin, tempat parkir, ruang ibadah dan sebagainya
diatur sedemikian rupa, sehingga tidak terlalu jauh dari tempat kerja.
b. Area utilitas
d. Gudang
e. Pemadam kebakaran
f. Kantor administrasi
h. Area parkir
pengangkutan bahan baku dan personel yang paling ekonomis. Perincian luas tanah
c. Letak bangunan kantor dan bangunan untuk proses harus terpisah, hal ini
2 Parkir1 80 x 10 800 1 50
3 Jalan 1 10 x 70 700 1 700
4 Kantor R & D 40 x 30 1200 1 1200
5 Laboratorium 40 x 25 1000 1 1000
6 Jalan 2 10 x 70 700 1 700
7 Fire Station 30 x 25 750 1 750
8 Maintenance 40 x 32 1280 1 1280
9 Jalan 3 280 x 20 4800 1 4800
10 Perpustakaan 35 x 23 805 1 805
11 Kantor K3 40 x 30 1200 1 1200
12 Kantor Keamanan 25 x 25 625 1 625
13 Parkir 2 65 x 20 1300 1 1300
Area Proses, bahan baku,
14 130 x 65 8450 1 8450
gudang produk
15 Controll Room 30 x 10 300 1 300
16 Parkir 3 25 x 25 625 1 625
17 Jalan 4 110 x 5 550 1 550
18 Jalan 5 10 x 40 440 1 440
19 Jalan 6 110 x 10 1100 1 1100
20 Jalan 7 150 x 10 1500 1 1500
21 Jalan 8 20 x 90 1800 1 1800
22 Utilitas 100 x 40 4000 1 4000
23 Taman 40 x 20 800 1 800
64
Tata letak peralatan adalah penataan letak alat-alat yang digunakan dalam
proses produksi. Tata letak alat-alat proses harus dirancang sedemikian rupa
kerja dan produktivitas kerja. Untuk tata letak peralatan proses (Gambar 7.3)
diletakkan berurutan dan tidak mengganggu proses kerja. Dalam perancangan tata
letak peralatan proses pada pabrik ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan,
yaitu :
Jalannya aliran bahan baku dan produk yang tepat akan memberikan
keuntungan ekonomis yang besar, serta akan menunjang kelancaran dan keamanan
produksi.
2. Aliran udara
Aliran udara di dalam dan sekitar area proses perlu diperhatikan kelancaranya,
bertujuan untuk menghindari terjadinya stagnasi udara pada suatu tempat berupa
3. Pencahayaan
Hendaknya diperhatikan jarak antar alat dan lebar jalan agar seluruh alat proses
dapat tercapai oleh pekerja dengan cepat dan mudah agar jika terjadi gangguan alat
proses dapat segera diperbaiki. Selain itu, keselamatan pekerja selama bertugas
Alat proses yang mempunyai tekanan dan suhu operasi tinggi sebaiknya
dipisahkan dari alat proses lain, sehingga apabila terjadi peledakan atau kebakaran
pada alat tersebut tidak membahayakan alat proses lainnya. Tata letak alat-alat
d. Jika tata letak peralatan proses sedemikian rupa sehingga urut-urutan proses
produksi lancar, maka perusahaan tidak perlu untuk membeli alat angkutan
kerja.
68
Dalam perancangan tata letak peralatan, perlu diperhatikan agar pekerja dapat
mencapai seluruh alat proses dengan cepat dan mudah agar apabila terjadi gangguan
pada alat proses dapat segera diperbaiki, selain itu keamanan pekerja selama
7. Pertimbangan ekonomi
Dalam penempatan alat-alat proses pada pabrik diusahakan agar dapat menekan
biaya operasi dan menjamin kelancaran serta keamanan proses produksi pabrik
Perincian tata letak peralatan proses pada pabrik Pupuk Diamonium Fosfat
Keterangan :
CR-101 : Crusher
T-101 : Tangki Penyimpanan Amoniak
CY-101: Cyclone
T-120 : Tangki Penyimpanan Asam Fosfat
BF-101 : Bag Filter
M-101 : Mixer
B-101: Bin
SB-101 : Scrubber
VAP-101 : Vaporizer
R-101: Reaktor
H-101 : Heater Amonia
G-101: Granulator
H- 102 : Heater Asam Fosfat
RD-101:Rotary Dryer
H-103 : Heater Udara
SC-101 : Screening
1 NH3 2528,5016 - 5,1840 484,0396 - 10,4210 473,6185 5,1839 - - 5,1839 - 5,1839 - 5,1839 - - - - -
2 H3PO4 - 6236,5937 7529,4901 1,6392 5399,4981 1,6392 3753,8267 3294,8590 - 3020,2874 274,5716 247,1144 27,4572 21,9657 5,4914 120,8115 2718,2587 181,2172 367,9259 549,1432
3 H2O 12,7060 1214,5338 2143,7491 4482,9888 3753,8267 4482,9888 5399,4981 2194,7560 4879,1772 280,5836 6793,3496 22,9568 6770,3928 2,0406 6768,3522 11,2233 252,5253 16,8350 34,1802 51,01520
4 (NH4)2HPO4 - - 9753,0464 2,9049 - 2,9049 - 11703,6105 - 10728,3096 975,3009 877,7708 97,5301 78,0241 19,5060 429,1324 9655,4787 643,6986 1306,9032 1950,602
Total 2541,2076 7451,1275 19431,4696 4971,5725 9153,3248 4497,9539 9626,9433 17198,4095 492796,8964 14029,1807 495966,1252 1147,8421 494818,2832 102,0304 494716,2528 561,1672 12626,2626 841,7508 1709,0093 2550,7601
71
2. Scrubber
Tabel 4. 3 Neraca Massa Scrubber
Input (kg/jam) Output (kg/jam)
Komponen
Arus 4 Arus 5 Arus 6 Arus 7
NH₃ 484,0396 10,4210 473,6185
H₂O 4482,9888 5399,4981 1344,8966 5399,4981
H₃PO₄ 1,6392 3753,8267 1,6392 8537,5903
(NH₄)₂HPO₄ 2,9049 2,9049
4971,5725 9153,3248 1359,8618 14010,7069
Total
14124,8972 14124,8972
72
3. Granulator
Tabel 4. 4 Neraca Massa Granulator
Input (Kg/Jam) Output(Kg/Jam)
Komponen
Arus 3 Arus 20 Arus 8
NH₃ 5,183949831 0 5,1839
H₃PO₄ 2745,715839 549,1432 3294,8590
H₂O 2143,740822 51,0152 2194,7560
(NH₄)₂HPO₄ 9753,008755 1950,602 11703,6105
udara 0 0 0
sub total 14647,64937 2550,76 17198,4095
Total 17198,4095 17198,4095
4. Rotary Dryer
Tabel 4. 5 Neraca Massa Rotary Dryer
In (Kg/Jam) Out (Kg/Jam)
Komponen
Arus 8 Arus 9 Arus 10 Arus 11
NH₃ 5,1839 0 0 5,1839
H₃PO₄ 3294,8590 0 3020,2874 274,5716
H₂O 2194,7560 4879,18 280,5836 6793,3496
(NH₄)₂HPO₄ 11703,6105 0 10728,3096 975,3009
udara 0 487918 0 487917,7190
sub total 17198,4095 492797 14029,1807 495966,1252
Total 509995,3059 509995,3059
73
5. Cyclone
Tabel 4. 6 Neraca Massa Cyclone
In (Kg/Jam) Out (Kg/Jam)
Komponen
Arus 11 Arus 12 Arus 13
NH₃ 5,1839 0 5,1839
H₃PO₄ 274,5715 247,1140 27,4571
H₂O 6793,3496 22,9568 6770,3927
(NH₄)₂HPO₄ 975,3008 877,7710 97,5300
udara 487917,7192 0 487917,7192
sub total 495966,1252 1147,8401 494818,2832
Total 495966,1252 495966,1252
6. Bag Filter
Tabel 4. 7 Neraca Massa Bag Filter
In (Kg/Jam) Out (Kg/Jam)
Komponen
Arus 13 Arus 14 Arus 15
NH₃ 5,1839 0 5,1839
H₃PO₄ 27,4571 21,9657 5,4914
H₂O 6770,3927 2,0406 6768,3522
(NH₄)₂HPO₄ 97,5300 78,02407 19,5060
udara 487917,7192 0 487917,7192
sub total 494818,2832 102,0304 494716,2528
Total 494818,2832 494818,2832
74
7. Screen
Tabel 4. 8 Neraca Massa Screen
In (Kg/Jam) Out (Kg/Jam)
Komponen
Arus 10 Arus 16 Arus 17 Arus 18
NH₃ 0 0 0 0
H₃PO₄ 3020,2874 120,8115 2718,2587 181,2172
H₂O 280,5836 11,2233 252,5253 16,8350
(NH₄)₂HPO₄ 10728,3096 429,1324 9655,4787 643,6986
udara 0 0 0 0
sub total 14029,1807 561,1672 12626,2626 841,7508
Total 14029,1807 14029,1807
8. Crusher
Tabel 4. 9 Neraca Massa Crusher
In (Kg/Jam) Out (Kg/Jam)
Komponen
Arus 12 Arus 16 Arus 19
NH₃ 0 0 0
H₃PO₄ 247,1144 120,8110 367,9259
H₂O 22,9568410 11,2233 34,1802
(NH₄)₂HPO₄ 877,7707 429,1322 1306,9032
udara 0 0 0
sub total 1147,8420 561,1672 1709,0093
Total 1709,0093 1709,0093
75
2. Scrubber
Tabel 4. 11 Neraca Panas Scrubber
Qin (kcal/jam) Qout (kcal/jam)
Komponen
Arus 4 Arus 5 Arus 7 Arus 6
NH₃ 22808,7733 20324,5457 238,9408
H₂O 26861,8424 183399,6005
H₃PO₄ 32,1513 218,6290
Dedusting gases 756859,9320 121702,235
Qloss 480678,7478
779668,7053 26893,9937 203942,7752 121941,176
Total
806562,6990 806562,6990
76
3. Granulator
Tabel 4. 12 Neraca Panas Granulator
Q in (kcal/jam) Q out (kcal/jam)
Komponen
Arus 3 Arus 20 Arus 8
Slurry 2549142,1400
Produk 39509,1487 915757,5337
Qloss 1672893,7550
Jumlah 2549142,1400 39509,1487 915757,5337
Total 2588651,2887 2588651,2887
4. Rotary Dryer
Tabel 4. 13 Neraca Panas Rotary Dryer
Q in (kcal/jam) Q out (kcal/jam)
Komponen
Arus 8 Arus 9 Arus 10 Arus 11
H₃PO₄ 276,5599 381,3046 434,6641
H₂O 107635,9646 20759.3846 63848,4193
(NH₄)₂HPO₄ 807516,3210 1113356,2610 101212,2055
NH₃ 328,6881 198,7181
udara panas 429823.3003
Qloss 45787,8767
Subtotal 915757,5337 429823.3003 1134496,9503 165296,0070
Total 1345580,8340 1345580,8340
77
Bag Filter
Scrubber
P = 1 atm Cyclone
Crusher
T = 100oC P = 1 atm
Asam Fosfat
T = 100oC
P = 1 atm
T = 30oC
Amoniak
P = 1 atm
T = -38 oC
Udara Kering
Gambar 4. 4 Diagram Alir Kualitatif Pembuatan Pupuk Diammonium Fosfat (DAP) Kapasitas 100.000 ton/tahun
78
PA = 3753.8267 kg/jam NH3 = 10.4210 jg/jam Bag Filter H3PO4 = 21.96573 kg/jam
H3PO4 = 1.6392 kg/jam H2O = 2.0406 kg/jam
H2O = 5399.4981kg/jam (NH4)2HPO4 = 78.02407 kg/jam
Total = 9153.3248 kg/jam H2O = 4482.9888 Kg/jam
Total = 102.0304 kg/jam
(NH4)2HPO4 = 2.9049 kg/jam NH3 = 5.1839 kg/jam
Total = 4497.9539 kg/jam H3PO4 = 27.4572 kg/jam
(NH4)2HPO4 = 877.7708 Kg/jam
H2O = 6770.3928 kg/jam H3PO4 = 247.1144 kg/jam
(NH4)2HPO4 = 97.5301 kg/jam H2O = 22.95684Kg/jam
Scrubber Udara = 487917.7192 kg/jam
Total = 494818.2832 kg/jam
Total = 1147.842 Kg/jam
o
P = 1 atm Total = 1709.0093 kg/jam
T = 100 C
Asam Fosfat T = 100oC
NH3 = 484.0396kg/jam NH3 = 5.1839 Kg/jam
P = 1 atm H3PO4 =1.6392kg/jam H3PO4 = 274.5716 Kg/jam
H2O = 4482.9888kg/jam
NH3 = 473.6185 kg/jam H2O = 6793.3496 Kg/jam H3PO4 = 120.8115 kg/jam
T = 30oC (NH4)2HPO4 = 2.9049kg/jam
Total = 4971.5725kg/jam
H3PO4 = 3753.8267kg/jam
H2O = 5399.4981kg/jam
(NH4)2HPO4 = 975.3009 Kg/jam H2O = 11.2233 kg/jam
Total = 9626.9433 kg/jam Udara = 487917.7192 kg/jam (NH4)2HPO4 = 429.1324 kg/jam
Total = 495966.1252 kg/jam Total = 561.1672 kg/jam
Gambar 4. 5 Diagram Alir Kuantitatif Pembuatan Pupuk Diammonium Fosfat (DAP) Kapasitas 100.000 Ton/Tahun
79
dengan cara pemeliharaan dan perbaikan alat agar produksi dapat berjalan dengan
lancar dan produktifitas menjadi tinggi sehingga akan tercapai target produksi dan
Perawatan preventif dilakukan setiap hari untuk menjaga dari kerusakan alat
terjadwal sesuai dengan buku petunjuk yang ada. Penjadwalan tersebut dibuat
Alat - alat berproduksi secara kontinyu dan akan berhenti jika terjadi kerusakan.
Perawatan alat-alat proses dilakukan dengan prosedur yang tepat. Hal ini
dapat dilihat dari penjadwalan yang dilakukan pada setiap alat.perawatan mesin
2. Repairing
a. Umur alat
Semakin tua umur alat semakin banyak pula perawatan yang harus
b. Bahan baku
c. Tenaga manusia
perancangan suatu pabrik. Utilitas merupakan salah satu bagian dari Unit Produksi
steam, listrik dan air. Tugas dan tanggung jawab bagian Utilitas adalah :
Pada perancangan pabrik pupuk diamonium fosfat ini penyediaan unit utilitas
meliputi:
Pada perancangan ini steam digunakan untuk memenuhi kebutuhan panas pada
alat-alat penukar panas. Steam yang dibutuhkan dihasilkan oleh boiler dengan
menggunakan boiler feed water sebagai umpannya. Kebutuhan steam pada pabrik
Bahan baku pembuatan steam adalah air umpan boiler. Steam yang digunakan
adalah saturated steam Jumlah total steam yang dibutuhkan adalah 6234,1827 kg/jam.
Tambahan untuk faktor keamanan dan kebocoran sebesar 10%, sehingga total steam
Zat-zat yang terkandung dalam air umpan boiler dapat menyebabkan kerusakan
kebutuhan air umpan boiler untuk menghasilkan steam, air pendingin, air proses dan
kebutuhan domestik. Air yang digunakan untuk proses produksi tersebut harus
memenuhi kriteria agar tidak mengakibatkan kerusakan pada alat. Oleh karena itu,
dibutuhkan suatu unit pengolahan air untuk mengolah air yang akan digunakan.
83
Kebutuhan air pada pabrik pupuk diamonium fosfat ini adalah untuk keperluan
berikut:
1. Air Pendingin
d. Tidak mudah menyusut secara berarti dalam batasan dengan adanya perubahan
temperatur pendingin.
e. Tidak terdekomposisi
Air yang telah digunakan untuk mendinginkan suatu alat proses, akan
mengalami kenaikan temperatur sesuai dengan kondisi operasi alat tersebut. Untuk
menghemat pemakaian air pendingin maka sistem air pendingin dilakukan dalam
suatu sistem sirkulasi. Sehingga diperlukan alat yang digunakan mendinginkan air
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada air pendingin antara lain:
Kebutuhan air pendingin pada keseluruhan pabrik adalah 174,2945 m3/jam atau
4183,0686 m3/hari. Air pendingin bekas sebagian digunakan sebagai air pencucian
pada proses produksi suhu 25°C dan juga digunakan kembali setelah didinginkan
hingga suhu sekitar 10°C dalam menara pendingin air. Dengan menganggap terjadi
kehilangan air selama proses sirkulasi, maka total air tambahan yang diperlukan adalah
jumlah air untuk pencucian pada proses produksi, jumlah air yang hilang karena
penguapan, drift loss dan blowdown (Perry, 1999). Dianggap air yang hilang saat
proses pendinginan sebesar 10%, sehingga jumlah air yang disirkulasi sebesar:
90
Air yang disirkulasi = x 4183,0686
100
= 3764,7617 m3/hari
- Tidak mudah menyusut secara berarti dalam batasan dengan adanya temperatur
pendinginan.
2. Air Proses
Air proses adalah air yang diperlukan untuk kebutuhan proses. Pada pabrik ini
air proses diperlukan untuk alat mixer dan heater, dimana jumlah kebutuhan air proses
- Tidak menimbulkan kerak pada kondisi steam yang dikehendaki maupun pada
tube heat exchanger, jika steam digunakan sebagai pemanas. Hal ini akan
adanya kesadahan dan suhu tinggi, yang biasanya berupa garam-garam karbonat
dan silikat.
- Bebas dari gas-gas yang dapat menimbulkan korosi terutama gas O2, CO2, H2S.
- Tidak menyebabkan foaming. Air yang diambil kembali dari proses pemanasan
biasa menyebabkan foaming pada boiler karena adanya zat-zat organik dan
anorganik dalam jumlah cukup besar. Efek pembusaan terjadi pada alkalitas tinggi.
= 151,7393 – 121,3914
= 30,3479 m3/hari
4. Air Sanitasi
perusahaan, yaitu air minum, mandi, mencuci, laboratorium dan lain-lain. Air
1. Syarat fisik
Warna jernih
Tidak berasa
Tidak berbau
2. Syarat kimia
Tidak beracun
Menurut standar WHO, kebutuhan air sanitasi per orang adalah 0,12 m3/hari/orang
(www.un.org/waterforlifedecade/human_right_to_water.shtml).
87
Kebutuhan air untuk sanitasi pada pabrik pupuk diamonium fosfat diperkirakan sebagai
berikut:
pabrik yaitu sebanyak 300 orang dengan kebutuhan air sebesar 0,12 m3/orang/hari.
= 36.0 m3/hari.
Air yang digunakan untuk keperluan poliklinik, kantin dan mushalla diperkirakan
5,40 m3/hari.
Air yang digunakan untuk keperluan hydrant fire diperkirakan 1.80 m3/hari.
untuk mess karyawan diambil sebesar 50% dari air karyawan, maka kebutuhan
= 4725,7551 m3/hari
Sehingga total kebutuhan air yang memerlukan pengolahan awal sebesar 196906,46
kg/jam.
89
1. Clarifier
Kebutuhan air dalam suatu pabrik dapat diambil dari sumber air yang ada di
sekitar pabrik dengan mengolah terlebih dahulu agar memenuhi syarat untuk
digunakan. Pengolahan tersebut dapat meliputi pengolahan secara fisika dan kimia,
raw water diumpankan ke dalam tangki kemudian diaduk dengan putaran tinggi
Air baku ini dimasukkan melalui bagian tengah clarifier dan diaduk dengan agitator.
Air bersih keluar dari pinggir clarifier secara overflow, sedangkan sludge (flok) yang
terbentuk akan mengendap secara gravitasi dan di blowdown secara berkala dalam
waktu yang telah ditentukan. Air baku yang mempunyai turbidity sekitar 42 ppm
diharapkan setelah keluar clarifier turbiditynya akan turun menjadi lebih kecil dari 10
ppm.
90
2. Penyaringan
Air dari clarifier dimasukkan ke dalam sand filter untuk menahan/ menyaring
partikel - partikel solid yang lolos atau yang terbawa bersama air dari clarifier. Air
keluar dari sand filter dengan turbidity kira - kira 2 ppm, dialirkan ke dalam suatu
Air bersih ini kemudian didistribusikan ke menara air dan unit demineralisasi.
Sand filter akan berkurang kemampuan penyaringannya. Oleh karena itu perlu
3. Demineralisasi
Untuk umpan ketel ( boiler ) dibutuhkan air murni yang memenuhi persyaratan
bebas dari garam - garam murni yang terlarut. Proses demineralisasi dimaksudkan
untuk menghilangkan ion - ion yang terkandung pada filtered water sehingga
konduktivitasnya dibawah 0,3 Ohm dan kandungan silica lebih kecil dari 0,02 ppm.
Adapun tahap-tahap proses pengolahan air untuk umpan ketel adalah sebagai
berikut:
a. Cation Exchanger
sehingga air yang akan keluar dari cation exchanger adalah air yang
mengandung anion dan ion H+. Sehingga air yang keluar dari cation
tower adalah air yang mengandung anion dan ion H+. Reaksi:
91
Dalam jangka waktu tertentu, kation resin ini akan jenuh sehingga perlu
b. Anion Exchanger
terlarut dalam air, dengan resin yang bersifat basa, sehingga anion-
anion seperti CO32-, Cl- dan SO42- akan membantu garam resin tersebut.
Reaksi:
Dalam waktu tertentu, anion resin ini akan jenuh, sehingga perlu
c. Deaerasi
Dearasi adalah proses pembebasan air umpan ketel dari oksigen (O2).
Air yang keluar dari deaerator ini dialirkan dengan pompa sebagai air
Daya Total
No. Nama Alat Jumlah
(HP) (HP)
1 Pompa 8 1,5 12,0000
2 Bucket Elevator 5 1,5 7,5000
3 Reaktor 1 2 1,5000
4 Granulator 1 7 7
5 Mixer 1 12 12,0000
6 Rotary Dryer 1 10,1220 10,1220
7 Crusher 1 3 3,0000
8 Screen 1 7 7,0000
9 Cyclone 1 1,00 1,0000
10 Blower 1 20,0 20,0000
11 Belt conveyor1 3 4,0 12,0000
12 Belt conveyor2 5 5 25,0000
Total 118,4220
93
Total Kebutuhan Listik Untuk Unit Proses = 118,4220 HPx 745 Watt/HP
= 88224,39 W = 88,2244 kW
= 104389,306 W=104,3893 kW
Kapasitas : 3500 kW
Jumlah : 1 buah
Prinsip kerja dari diesel ini adalah solar dan udara yang terbakar secara
digunakan tenaga listrik dari PLN Tetapi apabila listrik padam, operasinya
untuk generator pembangkit listrik. Bahan bakar boiler menggunakan minyak solar
sebanyak 315,6637 kg/jam. Bahan bakar diesel menggunakan minyak solar sebanyak
berpengaruh dengan suhu lingkungan. Refigerant ada berbagia macam seperti propana,
sebesar 2644,164 kg
96
Gambar 4. 6 Diagram Alir Utilitas Pembuatan Pupuk Diammonium Fosfat (DAP) Kapasitas 100.000 Ton/Tahun
97
yang mendapatkan modalnya dari penjualan saham dimana tiap sekutu turut
mengambil bagian sebanyak satu saham atau lebih. Saham adalah surat berharga yang
dikeluarkan oleh perusahaan atau PT tersebut dan orang yang memiliki saham berarti
telah menyetorkan modal keperusahaan, yang berarti pula ikut memiliki perusahaan.
Dalam perseroan terbatas pemegang saham hanya bertanggung jawab menyetor penuh
3. Pemilik dan pengurus perusahaan terpisah satu sama lain. Pemilik perusahaan
perusahaan.
6. Lapangan usaha lebih luas. Suatu perusahaan perseroan terbatas dapat menarik
Dalam rangka menjalankan suatu proses pabrik dengan baik dalam hal ini di
pembagian tugas dan wewenang yang baik. Struktur organisasi dari suatu perusahaan
a. Pemegang saham
b. Dewan komisaris
c. Direktur Utama
d. Direktur
e. Kepala Bagian
f. Kepala Seksi
saham.
100
Dewan
Komisaris
Direktur
Utama
Staff Ahli
Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi
Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi
Pemeliharaan Listrik dan Penelitian dan Laboratorium dan Kesehatan, Unit
Proses Utilitas Keuangan Pemasaran TataUsaha Personalia Humas Keamanan
dan Bengkel Instrumentasi Pengembangan Pengendalian Mutu Keselamatan Pengolahan
Kerja Limbah
1. Pemegang saham
bentuk perseroan terbatas adalah rapat umum pemegang saham. Pada rapat umum
dari perusahaan
2. Dewan Komisaris
Dewan komisaris merupakan pelaksana dari para pemilik saham, sehingga dewan
3. Direktur Utama
Direktur Utama bertanggung jawab pada Dewan Komisaris atas segala tindakan
Utama membawahi Direktur Produksi dan Teknik, serta Direktur Keuangan dan
Umum.
4. Staff Ahli
Staf ahli terdiri dari tenaga ahli yang bertugas membantu direksi dalam
administrasi.
103
Staf ahli bertanggung jawab kepada Direktur Utama sesuai dengan bidang
perusahaan.
produksi.
5. Kepala Bagian
Kepala bagian dapat juga bertindak sebagai staff direktur.Kepala bagian ini
pembukuan keuangan.
6. Kepala Seksi
dengan rencana yang telah diatur oleh para Kepala Bagian masing-masing.Setiap
dengan seksinya.
Tugas: Bertanggung jawab terhadap penyediaan air, steam, bahan bakar, dan
alat instrumentasi.
baku pabrik.
Tugas: Bertanggung jawab terhadap limbah pabrik agar sesuai dengan baku
mutu limbah.
107
4.7.4 Ketenagakerjaan
Suatu perusahaan dapat berkembang dengan baik jika didukung oleh beberapa
sesuai keahlian. Faktor tenaga kerja merupakan faktor yang sangat menunjang dalam
alat dalam pabrik. Untuk itu harus dijaga hubungan antara karyawan dengan
perusahaan, karena hubungan yang harmonis akan menimbulkan semngat kerja dan
produktifitas perusahaan.
Hubungan itu dapat terealisasi dengan baik jika adanya komunikasi serta
adalah sistem pengajian atau pengupahan yang sesuai dengan Upah Minimun Regional
1. Karyawan Tetap
Karyawan tetap adalah karyawan yang diangkat dan diberhentikan dengan surat
keputusan (SK) Direksi dan mendapat gaji bulanan sesuai dengan kedudukan,
2. Karyawan Harian
Karyawan harian adalah karyawan yang diangkat dan diberhentikan Direksi tanpa
SK Direksi dan mendapat upah harian yang dibayar pada setiap akhir pekan.
3. Karyawan Borongan
Karyawan yang digunakan oleh perusahaan bila diperlukan saja, sistem upah yang
kontinyu. Jumlah hari kerja selama setahun 330 hari. Hari-hari yang lainnya digunakan
1. Cuti Tahunan
Karyawan mempunyai hak cuti tahunan selama 12 hari setiap tahun. Bila dalam
waktu 1 tahun hak cuti tersebut tidak dipergunakan maka hak tersebut akan hilang
Bagi karyawan harian (non shift), hari libur nasional tidak masuk kerja.Sedangkan
bagi karyawan shift, hari libur nasional tetap masuk kerja dengan catatan hari itu
Kerja lembur dapat dilakukan apabila ada keperluan yang mendesak dan atas
Dalam kerjanya, karyawan dibedakan menjadi dua, yaitu karyawan shift dan
non shift.
Karyawan non shift adalah para karyawan yang tidak menangani proses produksi
Direktur, Manajer, Kepala Bagian, Serta staff yang berada dikantor.Karyawan non
shift berlaku 5 hari kerja dalam seminggu, libur pada hari sabtu, minggu dan hari
libur nasional. Total jam kerja dalam seminggu adalah 40 jam. Dengan perutan
sebagai berikut :
2. Karyawan Shift
Karyawan shift adalah karyawan yang langsung menangani proses produksi atau
masalah keamanan dan kelancaran produksi. Bagi karyawan shift, setiap 3 hari
kerja mendapatkan libur 1 hari dan masuk shift secara bergantian waktunya.
Kelompok kerja shif ini di bagi menjadi 3 shift sehari, masing-masing bekerja
selama 8 jam, sehingga harus dibentuk 4 kelompok, dimana setiap hari 3 kelompok
• Shift 4 : Libur
111
Tanggal
Grup
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
I P P S S M M L L P P S S M M L
II S S M M L L P P S S M M L L P
III M M L L P P S S M M L L P P S
IV L L P P S S M M L L P P S S M
Tanggal
Grup
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
I L P P S S M M L L P P S S M M
II P S S M M L L P P S S M M L L
III S M M L L P P S S M M L L P P
IV M L L P P S S M M L L P P S S
Keterangan :
masih dibutuhkan untuk bekerja, maka kelebihan jam kerja tersebut akan
112
yang tersendiri.
dengan spesifikasi pendidikan yang sesuai dengan jabatan dan tanggung jawab.
Jenjang pendidikan karyawan yang diperlukan berkisar dari Sarjana S-1 sampai
yang ada dapat diselenggarakan dengan baik dan efektif. Perincian jumlah karyawan,
pekerja tidak kurang dari upah minimum kota yang diberlakukan oleh pemerintah
(Upah Minimum Regional) dan pelaksanaanya sesuai ketentuan yang berlaku pada
besarnya gaji pokok yang diterima oleh karyawan tersebut. Karyawan akan
118
pengalaman kerja, keahlian dan resiko kerja. Jumlah karyawan harus ditentukan
dengan tepat dengan cara menghitung jumlah karyawan proses berdasarkan jumlah
peralatan dan jumlah karyawan proses per unit per regu, dan rincian karyawan yang
lain ditentukan, sehingga semua pekerjaan yang ada dapat diselenggarakan dengan
baik dan efektif. Sedangkan sistem gaji pegawai dibagi menjadi 3 golongan yaitu :
1. Gaji bulanan adalah gaji yang diberikan kepada pegawai tetap dan besarnya gaji
2. Gaji harian adalah gaji yang diberikan kepada karyawan tidak tetap atau buruh
harian.
3. Gaji lembur adalah gaji yang diberikan kepada karyawan yang bekerja melebihi
jam kerja yang telah ditetapkan dan besarnya sesuai dengan peraturan
perusahaan.
Perincian besar gaji karyawan pabrik DAP ini dapat dilihat pada Tabel 4.21, dimana
gaji yang diberikan disesuaikan dengan standar upah minimum regional Kalimantan
Timur (www.infomagang.com).
119
bertujuan agar kondisi jasmani dan rohani karyawan tetap terjaga dengan baik,
sehingga karyawan tidak merasa jenuh dalan menjalankan tugas sehari-harinya dan
kegiatam yang ada dalam perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Sehubungan dengn
a. Poliklinik
b. Pakaian kerja
pasang pakaian kerja setiap tahun, selain itu juga disediakan masker sebagai alat
pengaman kerja.
Perusahaan menyediaakan makan dan minum 1 kali sehari yang rencananya akan
d. Koperasi
kebutuhan lainnya.
Tunjangan ini diberikan setiap tahun, yaitu menjelang hari raya Idul Fitri dan
h. Transportasi
i. Hak Cuti
1. Cuti Tahunan
2. Cuti Massal
Setiap tahun diberikan cuti missal untuk karyawan bertepatan dengan hari raya
produksi suatu pabrik, dengan meninjau kebutuhan modal investasi, besarnya laba
yang diperoleh, lamanya modal investasi dapat dikembalikan dan terjadinya titik impas
dimana total biaya produksi sama dengan keuntungan yang diperoleh. Selain itu analisa
ekonomi dimaksudkan untuk mengetahui apakah pabrik yang akan didirikan dapat
menguntungkan dan layak atau tidak untuk didirikan. Dalam evaluasi ekonomi ini
1. Return On Investment
Sebelum dilakukan analisa terhadap kelima faktor tersebut, maka perlu dilakukan
Meliputi :
Meliputi :
3. Pendapatan modal
Harga peralatan akan berubah setiap saat tergantung pada kondisi ekonomi
yang mempengaruhinya. Untuk mengetahui harga peralatan yang pasti setiap tahun
sangatlah sulit, sehingga diperlukan suatu metode atau cara untuk memperkirakan
harga alat pada tahun tertentu dan perlu diketahui terlebih dahulu harga indeks
Pabrik diamonium fosfat beroperasi selama satu tahun produksi yaitu 330 hari,
dan tahun evaluasi pada tahun 2022. Di dalam analisa ekonomi harga – harga alat
maupun harga – harga lain diperhitungkan pada tahun analisa. Untuk mancari harga
Harga indeks tahun 2022 diperkirakan secara garis besar dengan data indeks
dari Timmerhaus pada tahun 1975 sampai 1990, dicari dengan persamaan regresi linier.
Tahun Index
1975 182
1976 192
1977 204
1978 219
1979 239
1980 261
1981 297
1982 314
1983 317
1984 323
1985 325
1986 318
1987 324
1988 343
1989 355
1990 356
127
y = 11.996x-23496 (4.8)
Harga – harga alat dan lainnya diperhitungkan pada tahun evaluasi. Selain itu,
harga alat dan lainnya ditentukan juga dengan referensi. Peters & Timmerhaus, pada
tahun 1990 dan Aries & Newton, pada tahun 1955. Maka harga alat pada tahun evaluasi
𝑁
𝐸𝑥 = 𝐸𝑦 𝑁𝑥 (Aries & Newton, 1955) (4.9)
𝑦
Ex : Harga pembelian
=Tenaga Asing 5%
128
usaha atau modal untuk menjalankan operasi dari suatu pabrik selama waktu
tertentu.
B. Manufacturing Cost
1. Direct Cost
produk.
129
2. Indirect Cost
3. Fixed Cost
Fixed Cost adalah biaya – biaya tertentu yang selalu dikeluarkan baik pada saat
pabrik beroperasi maupun tidak atau pengeluaran yang bersifat tetap tidak
C. General Expense
sehingga dapat dikategorikan apakah pabrik tersebut potensial atau tidak, maka
dilakukan suatu analisa atau evaluasi kelayakan. Beberapa cara yang digunakan untuk
dikurangi depresiasi.
dengan penyusutan.
b. Titik yang menunjukkan pada tingkat berapa biaya dan penghasilan jumlahnya
sama. Dengan BEP kita dapat menetukan harga jual dan jumlah unit yang dijual
secara secara minimum dan berapa harga serta unit penjualan yang harus
c. Kapasitas produksi pada saat sales sama dengan total cost. Pabrik akan rugi jika
beroperasi dibawah BEP dan akan untung jika beroperasi diatas BEP.
131
(𝐹𝑎+0,3𝑅𝑎)
𝐵𝐸𝑃 = (𝑆𝑎−𝑉𝑎−0,7𝑅𝑎) (4.12)
Penyebabnya antara lain Variable Cost yang terlalu tinggi, atau bisa juga
b. Persen kapasitas minimal suatu pabrik dapat mancapai kapasitas produk yang
kapasitas tersebut dalam satu tahun maka pabrik harus berhenti beroperasi
atau tutup.
c. Level produksi di mana biaya untuk melanjutkan operasi pabrik akan lebih
mahal daripada biaya untuk menutup pabrik dan membayar Fixed Cost.
(0,3𝑅𝑎)
𝑆𝐷𝑃 = (𝑆𝑎−𝑉𝑎−0,7𝑅𝑎) (4.13)
atau investasi yang tidak kembali pada akhir tahun selama umur pabrik.
didasarkan atas investasi yang tidak kembali pada setiap akhir tahun
Dimana:
FC : Fixed capital
WC : Working capital
SV : Salvage value
C : Cash flow
i : Nilai DCFR
133
Physical Plant Cost, Fixed Capital Investment, Direct Manufacturing Cost, Indirect
Capital serta General Expense. Hasil rancangan masing–masing disajikan pada tabel
sebagai berikut :
BEP = 49,19 %
SDP = 23,39 %
finance
= Rp 247.387.213.342
R=S
2000
1800
1600
1400
Rupiah/Tahun (milyar)
Ra
1200
1000 BEP
Sa
800
Va
600 SDP
400
200
0 Fa
Presentasi Produksi
Fa Va Ra Sa
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pabrik diamonium fosfat dari asam fosfat dan amonia dengan kapasitas 100.000
ton/tahun akan didirikan pada tahun 2024 guna memenuhi kebutuhan pasar di
sebagai berikut:
1. Perancangan diamonium fosfat dari asam fosfat dan amonia dengan kapasitas
100.000 ton/tahun bertujuan untuk mengurangi nilai impor diamonium fosfat dari
luar negeri.
2. Berdasarkan tinjauan kondisi operasi, pemilihan bahan baku, dan jenis produk,
maka pabrik diamonium fosfat dari asam fosfat dan amonia ini tergolong pabrik
Presentase ROI sebelum pajak sebesar 25,59% dan presentase ROI setelah
pajak sebesar 12,79 %. Syarat ROI sebelum pajak untuk pabrik kimia dengan
resiko rendah minimum adalah 11% dan resiko maksimal adalah 44%
143
144
POT sebelum pajak adalah 2,80 tahun sedangkan POT setelah pajak adalah
4,38 tahun. Syarat POT sebelum pajak untuk pabrik kimia dengan resiko
- Break Event Point (BEP) pada 49,19% dan Shut Down Point (SDP) pada
diamonium fosfat dari asam fosfat dan amonia dengan kapasitas 100.000 ton/tahun
5.2 Saran
dasar yang dapat meningkatkan kelayakan pendirian suatu pabrik kimia diantaranya
sebagai berikut :
1. Optimasi pemilihan seperti alat proses atau alat penunjang dan bahan
lingkungan.
145
Anonim1. 2019. Matches Practices and Cost Engineering to Develop Ideas for
Tomorrow [Online]. Available: http://www.matche.com.
[Accessed 16 Agustus 2019].
Brown, G.G., Katz, D., Foust, AS and Sceidewind, R. 1950. Unit Operation. John
Wiley & Sons. New York.
Brownel, L.E., and Young, E.H. 1959. Proces Equipment Design. John Wiley &
Sons. New York.
BSN 2005. Standar Nasional Indonesia (SNI) Pupuk Diamonium Fosfat. SNI 02-
2858-2005.
BSN 2009. Standar Nasional Indonesia (SNI) Syarat-Syarat Air Pengisi Ketel Uap
dan Air Ketel Uap. SNI 7268:2005.
Coulson, J., Richardson, J., Backhurst, J. & Harker, J. 1991. Vol. 2: Particle
technology and separation processes, Oxford [etc.]: Butterworth-
Heinemann.
Froment, Gilbert F. 1979. Chemical Reactor Analysis and Design, John Wiley,
Newyork.
Geankoplis, C.J. 1993. Transport Processes and Unit Operation, 4th ed. Prentice
Hall Inc. New York.
146
147
John R Van Wazer, 1958, Phosphorus And Its Compounds, Volume I: Chemistry,
New York: Interscience Publishers, Inc. p. 503.
Max, S. P., Klaus, D. T. & Ronald, E. W. 1991. Plant design and economics for
chemical engineers. International edition.
Peters, M.S. and Timmerhouse, K.D., 1991, Plants Design and Economics for
Chemical Engineers 4th Edition. McGraw-Hill, Inc. Singapore.
Ryan, W.J.,1946. Water Treatment and Purification. New York: Mc Graw Hill
Book Company Inc.
148
Salladay, D. G., Decantur, F. F., Achorn & Killen. 1986. Pressure Reactor for
Production Diammonium Phosphate. United State Patent patent application.
Schrodter, K., Bettermann, G., Staffel, T., Wahl, F., Klein, T. & Hofmann, T. 2008.
Phosphoric Acid and Phosphates in Ullmann's Encyclopedia of Industrial
Chemistry. Weinhem: Wiley-VCH.
www.infomagang.com/info/info-umr-upah-minimum-regional-di-indonesia/ [accessed 16
Agustus 2019]
www.eclipselightinginc.com/pages/posts/philipC2AE-ql-induction-ql-lumens-
output33.php [accessed 13 Juli 2019]
Young, R., Hicks, G. & Daris, C. 1962. Fertilizer Technology, TVA Process For
Production of Granular Diammonium Phosphate. Journal of Agricultural
And Food Chemistry, 10, 442-447.
149
150
REAKTOR
Diammonium Fosfat
Asumsi :
b. Reaktor gelembung cocok untuk reaksi gas – cair, dengan jumlah gas yang
c. Di dalam reaktor gelembung, aliran gas di anggap Plug Flow, tetapi cairan
teraduk sempurna oleh aliran gelembung gas yang naik ke atas, sehingga suhu
Kondisi operasi,:
c. Konversi : 84 %
(Easley 1967)
151
Pada tahun 1923 G.N Lewis, mengajukan empat kriteria untuk reaksi asam
basa:
2. Suatu asam kuat atau basa kuat dapat mengganti asam yang lebih lemah
asambasa
Seperti halnya reaksi netralisasi yang lain, reaksi antara H3PO4 dan NH3 berlangsung
sangat cepat. Pembentukan fase lain dalam suatu reaksi kimia biasa mempengaruhi
kecepatan reaksi. Dalam kasus dimana terjadi padatan, fenomena pembentukan inti
kristal, agregasi, dan aglomerasi menentukan ukuran dan struktur partikel padatan.
Lapisan interfase
gas Lapisan
Bulk gas cairan
Bidang reaksi
PA CB
PAi Bulk cairan
CAi
gas dan terus berdifusi masuk ke lapisan cairan. Karena kecepatan reaksi
152
kimia berjalan cukup cepat maka reaksi terjadi di liquid-film, sehingga tidak
ada A yang berdifusi masuk ke dalam larutan dan bereaksi dengan B di fase
larutan (tidak ada A yang masuk ke main body of liquid untuk bereaksi).
(Levenspiel, 1972)
Dimana :
tekanan
CAi = Konsentrasi gas pada bidang batas gas-cair yang setimbang dengan
konsntrasi gas.
Dimana :
antara gas ammonia dan Asam Fosfat cair. Reaksi yang terjadi adalah:
Kecepatan reaksi :
k= 0,08653 menit-1
Input Reaktor
Input
Komponen Arus 1 Arus 2 Arus 7
Kg/Jam Kmol/jam Kg/Jam Kmol/jam Kg/Jam Kmol/jam
NH₃ 2528,501562 148,735386 473,6185194 27,85991291
H₃PO₄ 6236,593736 63,63871159 3753,826659 38,30435366
H₂O 12,706038 0,705891 1214,533786 67,47409922 5399,4981 299,9721166
(NH₄)₂HPO₄
Sub Total 2541,2076 149,441277 7451,127522 131,1128108 9626,943278 366,1363832
154
Output reaktor
Output
Komponen Arus 3 Arus 4
Kg/Jam Kmol/jam Kg/Jam Kmol/jam
NH₃ 5,184 0,30494 484,04 28,4729
H₃PO₄ 2745,73 28,0176 1,63917 0,01673
H₂O 2143,75 119,097 4482,99 249,055
Dengan pendekatan Harga Ha untuk gas NH3 dalam air pada T= 115 oC
(Treyball, 1984)
Dimana :
Dimana:
(Levenspiel,1976)
Dimana:
k = 0,7858 m3/kmol.s
156
Ha = 0,0128
(Froment,1979)
Dimana :
F = 12189,8498 m3/jam
L = 12,2031 m3/jam
Pt = 1 atm
PB in = 0,95 atm
PB out = 1 Atm
Ca in = 12,1883 kmol/m3
(Froment,1979)
Dimana :
(-ra) = 0,016874
CB = 0,0869 kmol/m3
Av = 2607,4020 m-1
Hg = 0,6988
(Froment,1979)
Dimana :
y = 1,3094 x 10-5
( Froment,1979)
Dimana :
yL = 1,3094 x 10-5
NBIy = L = -1,6981x10-13
158
V = 19,3132 m3
Dr = 3,5073 m
Hs = 7,0147 m
= 9,6566 m2
159
= 0,3506 m/s
11. Menghitung Diameter Pengaduk
Ds = 1,1691 m
= 3,5073 m
(Froment,1979)
= 0,7484 putaran/s
160
(Froment,1979)
= 3,4670 putaran/s
(Froment,1979)
= 0,00161 m
= 1,6080 mm
(Froment,1979)
Dimana :
N = 3,4670 putaran/s
Ds = 1,1691 m
161
Dr = 3,5073 m
Hl = 7,0147 m
g = 9,8 m/s3
𝜎l = 0,02630 kg/s2
Ρl = 1064,6892 kg/ m3
Hg = 0,6988
Dimana :
Dimana :
Dimana:
ID = 276,1685 in
OD = 276,5435 in
Sf =3
a = 138,0842 in
Ab = 128,7092 in
Bc = 134,6250 in
Ac = 39,4693 in
B = 104,5307 in
OA = 107,7182 in
= 12,4868 m
164
triangular pitch
a) Diameter Orifice
Dimana:
Db = 0,0016 m
Pl = 1064,6892 kg/ m3
𝜎 = 0,0263 kg/m.s
G = 98 m/s2
Vt = 0,4560 m/s
165
Dimana
Re = 50000 (Treybal,1985)
DO = 0,0025 m
Wg = 2,0697 kg/s
Dimana:
Viskositas = 0,5154 cp
Dt = 3,811 m
Dt/ Di =3
Zl / Di = 2,7-3,9
Zi / Di = 0,75
Dt/ Di =3
Zl / Di = 2,7
Zi / Di = 0,75
Maka di peroleh
Di = 2,3382 m
Zi = 1,7537 m
Zl = 6,3132 m
Jumlah pengaduk =1
167
Power Pengaduk
𝑁𝑃 𝜌𝑁 3 𝐷𝑖 5
𝑃=
𝑔𝑐
= 875,2736 ft.lb/s
a. Menghitung ΔT LMTD
36,6 - 149,4
ΔT LMTD = 36,6
ln
149,4
= 80,19 °F
168
Q = 5762189,2900 kj/jam
= 5461500,966Btu/jam
Q
A =
Ud.∆T
5762189,2900
=
75 x 80,19
= 908,04169 ft2
A = πDL
= 864,64611 ft2
Dipilih ukuran pipa ukuran standart : (Tabel 11, hal 844, Kern
1950)
169
D nominal = 2,5 in
OD = 2,88 in = 0,2399 ft
ID =2,469 in = 0,2057 ft
Schedule = 40
Ao = 0,753 ft2/ft
Dimana:
Dt = 23,0140 ft
Cp = 1,600 btu/lb.F
L = 5,75235 ft
N = 12481,3471 rph
p = 66,46 lb/ft3
µ = 1,2467 lb/ft.jam
Hc = 223,3060 btu/jam/ft2..F
170
f. Menghitung Uc dan Ud
Dimana:
Hi = 311,1431 btu/jam.ft2.F
Uc = 121,5492 btu/jam.ft2.F
Ud = 65,6723 btu/jam.ft2.F
= 1377,1776 ft = 419,7637 m
171
Dimana:
N = 12
Tinggi tumpukan koil < tinggi cairan dalam shell, maka koil tercelup
dalam cairan
= 1,2587 psi
172
Pengeluaran
G = 12992,4903 kg/jam
= 3,6090 kg/s
Ρ = 1064,6892 kg/m3
Dioptimum = 43,8745 mm
= 1,7273 in
NPS = 2 in
Schedule = 40
OD = 2,38 in
ID = 2,067 in
A = 3,35 in2
G = 9628,8208 kg/jam
= 2,6747 kg/s
Ρ = 0,7988 kg/m3
173
Dioptimum = 538,5405 mm
= 21,2024 in
NPS = 22 in
Schedule = 20
OD = 22 in
ID = 21,25 in
A = 355 in2
G = 9629,9061 kg/jam
= 2,6741 kg/s
Ρ = 1567,4606 kg/m3
Dioptimum = 32,4379 mm
= 1,277 in
NPS = 1,5 in
Schedule = 40
OD = 1,9 in
ID = 1,61 in
A = 2,04 in2
174
G = 2,9049 kg/jam
= 0,00080692 kg/s
Ρ = 0,5339 kg/m3
Dioptimum = 8,4785 mm
= 0,3212 in
NPS = 0,375 in
Schedule = 40
OD = 0,675 in
ID = 0,493 in
A = 0,192 in2
G = 130584,3759 kg/jam
= 36,273437 kg/s
Ρ = 993,106 kg/m3
Dioptimum = 152,9542 mm
= 6,0218 in
NPS = 8 in
175
Schedule = 40
OD = 8,625 in
ID = 7,981 in
A = 50 in2