Tujuan :
Membantu mahasiswa untuk memahami pengertian
kualitas,produk,manajemen pengendalian kualitas serta
memahami dan mengaplikasi teknik statistika pada
masalah industri terutama untuk memonitor dan
meningkatkan kualitas proses dan produk. Penekanan
akan diberikan pada teknik peta kendali, kapabilitas
proses, toleransi, sampling penerimaan dan meningkatkan
kualitas secara kontinu. Beberapa studi kasus masalah
industri diberikan untuk memahami aplikasi teknik
statistika secara sistematik.
Silabus, Penilaian dan Referensi
Referensi :
Mitra , A. , Fundamentals of Quality
Control and Improvement , Macmillan,
1993
Grant, E.L. dan Leavenworth, R.S. (
Terjemahan ) , Pengendalian Mutu
Statistis, Edisi ke-6, Erlangga, 1995.
Perbedaan QA dan QC
Quality : Quality :
- performance - kepemimpinan
- kebanggaan - komitmen
ongkos pemeriksaan
ongkos penolakan
keuntungan ( jumlah produksi )
keseragaman kualitas
sebaran toleransi
Dimensi penilaian kualitas pada produk manufaktur
Q Biaya : Produktivitas
- pekerjaan diulang
- keterlambatan
- penggunaan mesin
Pangsa pasar
( Q , Price )
Stay in
Jobs opportunity
business
TRILOGI QUALITAS:
Q planning
Q control
Q improvement
Q planning :
menentukan konsumen
menentukan kebutuhan konsumen
mengembangkan produk = f (kebutuhan)
mengembangkan proses = f ( produk)
Q control :
evaluasi produk
membandingkan dengan tujuan
perbaikan
Q improvement
infrastruktur
melihat kemajuan yang dicapai
motivasi tim
Manajemen kualitas :
uncertainty
awakening
enlightenment
wisdom
certainty
4 filosofi :
Q ~ kebutuhan
Q ~ pencegahan
zero defect
pengukuran kualitas ketidaksamaan
kebutuhan
zero defect
cause
defects
Contoh :
Susu segar Susu bubuk
(90% air) (3% air)
Batu kapur,
lempung, pasir Semen
silika, gips
Mengembangkan cara-cara ?
Kuno (art) :
1. coba-coba ( membabi buta ? )
2. pengalaman ( sendiri > , orang lain< )
3. naluri
4. dll
Perkembangan lambat
For fine chemicals and specialty products, quality is the main attribute
(produk Indonesia umumnya baru sampai crude chemicals)
Specialty Product?
Produk kimia dapat digolongkan
menjadi 2 jenis :
1. Commodity Chemicals
2. Produk-produk khusus (Specialty
Products)
Commodity chemicals :
Berjumlah banyak (kuantita)
Kualitas standard (relatif sama)
Komposisi kimia sebagai parameter penting
Harga tidak terlalu tinggi (relatif)
Banyak produsen
Faktor harga sangat menentukan daya saing
Efisiensi proses sangat esensial
Contoh : semen, bensin, pupuk, minyak goreng,
etanol, deterjen, dll
Specialty Products:
Berjumlah sedikit (kuantita)
Kualitas menjadi daya saing utama
Komposisi kimia bukan parameter utama
Harga sangat tinggi
Features sangat menentukan daya saing
Jumlah produsen terbatas, karena seleksi persaingan
Faktor harga kurang dominan pada daya saing
Selalu terjadi perlombaan peningkatan kualitas
Efisiensi proses kurang menentukan daya saing
Contoh : parfum, kosmetik, obat, pembersih, dll
Specialty product makin bertambah penting
dalam industri kimia
Keuntungan industri specialty product relatif
tinggi
Indonesia kaya bahan untuk membuat specialty
product
Kualitas penting untuk commodity chemicals,
apalagi untuk specialty product
Membuat specialty product berbasis
fine chemicals disebut :
formulation engineering
Specialty products umumnya terdiri banyak
komponen kimia (bisa puluhan)
Mempunyai kualitas-kualitas/sifat-sifat yang
sesuai keinginan konsumen
Komposisi kimia bisa berbeda
Specialty
Product
Fine Chemical
Crude Chemical
Natural Resources
Contoh Perbandingan Harga
Membuat specialty product berbasis
fine chemicals disebut :
formulation engineering
Specialty products umumnya terdiri banyak
komponen kimia (bisa puluhan)
Mempunyai kualitas-kualitas/sifat-sifat yang
sesuai keinginan konsumen
Komposisi kimia bisa berbeda
BIAYA DAN KUALITAS
paradikma lama
dinyatakan kualitas itu mahal.Untuk meningkatkan kualitas
diperlukan biaya yang tidak sedikit
paradikma baru
dikatakan bahwa quality has not cost,yang berarti untuk
membuat produk berkualitas perusahaan dapat melakukan
dengan cara menghilangkan bentuk pemborosan,yang
biasanya ini disebabkan karena adanya cacat pada produk
sehingga perlu perbaikan atau harus dibuang.
Russel(1996) Terdapat dua golongan pembiayaan yang
harus dikeluarkan untuk produk yang berkualitas yaitu:
A. Biaya untuk menghasilkan produk yang berkualitas
(cost of achieving good quality) yaitu biaya yang harus dikeluarkan untuk
membuat produk yang berkualitas sesuai keinginan pelanggan
meliputi:
Biaya pencegahan (prevention costs) yaitu biaya untuk mencegah terjadinya
cacat produk, misalnya: biaya perencanaan kualitas biaya perancangan
produksi, biaya pemrosesan, biaya pelatihan, biaya informasi
Biaya penilaian ( appraisal costs) yaitu biaya yang harus dikeluarkan untuk
pengujian pada produk ,yaitu meliputi;biaya untuk inspeksi dan pengujian
(inspection and testing, biaya peralatan pengujian (test equipment costs),
biaya operator (operator costs)
B. Biaya yang harus dikeluarkan karena menghasilkan produk
yang cacat (costs of poor quality) ini meliputi :
biaya kegagalan internal ( internal failure costs),biaya yang harus dikeluarkan karena
produk cacat yang diketahui sebelum produk tersebut sampai pada pelanggan.
Biaya-biaya ini meliputi;
biaya yang dikeluarkan karena produk tersebut harus dibuang(scrap costs),biaya
pengerjaan ulang (rework costs), biaya kegagalan proses (process failure costs), biaya
biaya yang dikeluarkan karena proses produksi tidak dapat berjalan sebagaimana
mestinya (process downtime costs), biaya disebabkan perusahaan terpaksa menjual
dibawah harga semestinya (prece downgrading costs)
Quality planning
costs
Production design
costs
Prevention
costs
Process costs
Cost of achieving
training costs
good quality
Information costs
Inspection & testing
costs
Appraisal
costs
Biaya kualitas
Test equipment
costs
Operator costs
BIAYA
KUALITAS
Scrap costs
Rework costs
Internal failure Process failure costs
costs
Process dontime
costs
poor quality
Price-downgrading
costs
Cost of
Customer
complaint costs
Product return
failure costs
costs
External
Warranty claims
costs
Product liability
costs
Lost sales costs
Biaya kegagalan eksternal (external failure costs) ,biaya yang harus
dikeluarkan karena produk sudah diterima oleh pelanggan,biaya-biaya
ini meliputi:
biaya untuk memberikan pelayanan pada pelanggan (customer
complaint costs), biaya akibat pengem balian produk yang cacat dari
konsumen(pruduct return costs), biaya yang harus dikeluarkan untuk
menangani tuntutan konsumen terhadap jaminan kualitas
produk(warranty claims costs), biaya yang harus dikeluarkan karena
perusahaan tidak dipercaya sehingga konsumen tidak membeli
produknya(lost sales costs)
Pertemuan:9
Cara menggambarkan ukuran kualitas
Variabel : karakteristik kualitas suatu produk dinyatakan
dengan besaran yang dapat diukur (besaran kontinue).
Seperti : panjang, berat, temperatur, dll.
Attribut : karakteristik kualitas suatu produk dinyatakan
dengan apakah produk tersebut memenuhi
kondisi/persyaratan tertentu, bersifat dikotomi, jadi hanya ada
dua kemungkinan baik dan buruk. Seperti produk cacat atau
produk baik, dll.
SAMURAI WITH SEVEN PORTABLE
WEAPONS
Hoyo (Hood) Kabuto (Helmet)
Gusoku (armor)
Katana (sword)
Ya (arrow)
7
CARA UNTUK MENYATAKAN KONDISI DATA
KUALITAS. MENURUT KAORU ISHIKAWA ADA 7 ALAT :
check sheet,
histogram,
cause - effect diagram,
scaterred diagram,
stratification,
pareto diagram,
Control chart
CHECK SHEET
Fungsi
Defective item
Defective location
Defective cause
Check up confirmation
CHECK SHEET
Date :
Product : Plant :
Usage : Dept. :
Specification : Inspector :
Inspection Lot No. :
number :
Lot Size :
Supplier :
Measurement
unit :
Total
HISTOGRAM
1. Guna : menyajikan data secara visual sehingga lebih mudah
dilihat oleh pelaksanan
2. Mekanisme :
1. Kumpulkan data pengamatan (N)
data : minimum rumus statistik
KI
K?
min max
NT
10 11
5
2 2 2 1 10
8.25 20.25
X = 12.78 , SD = 2.31
DIAGRAM PARETO
~ Petunjuk hierarki kepentingan persoalan cacat produk
~ Mekanisme
1. Buat klasifikasi cacat
2. Tentukan absis~ordinat
3. Buat diagram % jumlah cacat
Kumulatif % cacat
a b c d e
~ manfaat
membuat orang mau bekerja sama
dampak perbaikan besar
identifikasi tujuan terpilih
Pareto Diagram
75
100
50
25
0
0 Hd Bd Ld Md Cd
C.E.atau SEBAB AKIBAT atau DURI IKAN
DIAGRAM
~ MANFAAT :
mengarahkan diskusi faktor sebab dominan
petunjuk pengumpulan dan pencatatan data
menunjukkan kemampuan pekerja
Yield (y)
Step 6. Pada setiap cabang tulis secara rinci faktor yang mempengaruhi
terjadinya karakteristik tersebut.
Yield (y)
Temp.
Steam Pressure
Step 8. Lihat kembali dan tambahkan bila perlu faktor lain yang
belum ada padadiagram
SCATTERED DIAGRAM/DIAGRAM
PANCAR
~ MANFAAT :
X
X
Mud stratum
Ilustrasi :
Sand stratum
Stone stratum
Rock
Contoh : analisa produk cacat distratifikasi berdasarkan penemuan
operatornya.
N=200
Operators Production (in pieces) Defectives (Pieces) Defective Percentage
Joko 75 20 26.7 %
Edi 62 12 19.4 %
Achmad 63 8 12.7 %
Total 200 40 20.0 %
Statify the defectives by the material suppliers
Suppliers Production (in pieces) Defectives (Pieces) Defective Percentage
Yaris 76 14 18.4 %
Chemical Co
pH
t
GAFIK KENDALI
Grafik yang dilengkapi garis-garis kendali
~garis kendali atas (UCL)
~garis pusat (CL)
~garis kendali bawah (LC)
Grafik kendali X R
Grafik kendali P
GRAFIK KENDALI ~ proses normal / tidak normal
Rule 2: Suatu proses diasumsikan akan keluar dari kontrol jika dari tiga t
titik plot yang berurutan terdapat 2 titik plot berada di luar batas
kontrol 2 (warning limit) pada sisi yang sama.
Rule 3: Suatu proses diasuksikan akan keluar dari kontrol jika dari lima
titik plot yang berurutan terdapat empat titik plot yang melewati
batas kontrol 1 pada sisi yang sama.
Rule 4: Suatu proses diasumsikan akan keluar dari kontrol jika delapan
atau lebih titik plot yang berurutan berada di satu sisi dari center
line.
Rule 5: Suatu proses diasumsikan akan keluar dari kontrol jika delapan atau
lebih titik plot yang berurutan berada di atas atau di bawah center
line.
- Dasar Statistika Dalam Peta Kontrol
* Distribusi Normal
* Populasi, sampel, mean, standar deviasi
X bar = Xi/n
xbar = /n
BATAS-BATAS KONTROL
CL = E ( bar)
UCL = E ( bar) + k SD ( bar)
LCL = E ( bar) k SD ( bar)
Dimana:
- merupakan karakter kualitas
- bar merupakan estimator
- SD = standar deviasi
- K = jumlah SD statistik sampel dari center line
PETA KONTROL VARIABEL
PETA X-Bar dan R-Bar
* Digunakan untuk memantau proses yang mempunyai
karakteristik bersifat kontinyu (data variabel) berdasarkan rata-
ratanya, dengan asumsi ukuran contoh (n) kecil.
PETA X bar 3
CL = X double bar
UCL = X double bar + A2 R bar
LCL = X double bar A2 R bar
PETA R 3
CL = R bar
UCL = D4. R bar
LCL = D3. R bar
PETA KONTROL X-Bar dan S
* Digunakan untuk memantau proses yang mempunyai
karakteristik bersifat kontinyu (data variabel)
berdasarkan rata-ratanya, dengan asumsi ukuran contoh
(n) besar.
PETA X Bar 3
CL = X double bar
UCL = X double bar + A3 S bar
LCL = X double bar A3 S bar
PETA S 3
CL = S bar
UCL = B4 S bar
LCL = B3 S bar
PETA KONTROL X bar dan MR
* Digunakan untuk memantau proses yang mempunyai
karakteristik bersifat kontinyu (data variabel) berdasarkan rata-
ratanya, dengan asumsi ukuran contoh (n) = 1.
PETA X bar 3
CL = X bar
UCL = X bar + 2,66 MR bar
LCL = X bar 2,66 MR bar
PETA MR 3
CL = MR bar
UCL = D4 MR bar = 3,267 MR bar
LCL = D3 MR bar = 0
Hubungan antara Limit kontrol
dengan spesifikasi
Limit kontrol(UCL atau LCL) adalah menunjuk
kan pengukuran sub grup
Spesifikasi menunjukkan pengukuran individu
3
CL= x
LCL =x -A .R
2
Uk uran sam Koefisien utk batas Koefisien utk batas Koefisien untuk
ple (n) kontrol X-Bar kontrol R Menduga
A2
simpangan baku(S)
A 2 D 3 D4 d 2
dst
Contoh
47, 78 1,19
Rata 2 = 2,39 0,06
X-double R-rata2
Penentuan batas control
a.Peta kontrol X -Bar
UCL = X +A2 R
= 2,39+(0,577)(0,03) = 2,41 .
CL= 2,391
LCL =X -A R 2
CL = R = 0,034
Penilaian kelayakan proses
Indeks Kapasitas (cp)
Cp = USL LSL
6.S
Kriteria;
Cr < 0,75, maka proses dianggap mampu(capable)
Cr = 0,75 s/d 1,00,proses dianggap mampu(capable) tetapi
diperlukan pengendalian ketat.
Cr > 0,75,maka proses dianggap tiadak mampu(not capable)
Kriteria (rule of thumb)
Cp>1,33 maka proses dianggap mampu
(capable)
Cp = 1,00 s/d 1,33,maka proses capable tetapi
perlu proses pengendalian yang ketat.
Cp< 1,00 ,maka proses dianggap tidak mampu
(not capable).
Klasifikasi Proses berdasarkan Pengendalian dan kapabilitas
Pengendalian
Dalam pengendalian Tidak Dalam pengendalian
Kapabilitasikasi
(memenuhi Spesifikasi konsumen)
CL = P bar
UCL = P bar + 3Sp
LCL = P bar 3 Sp
CL = np bar
UCL = np bar + 3Snp
LCL = np bar 3 Snp
CL = c bar
UCL = c bar + 3 Sc
LCL = c bar 3 Sc
Sc = c bar
PETA u
CL = u bar
UCL = u bar + 3 Su
LCL = u bar 3 Su
Su = u bar/n
ACCEPTANCE SAMPLING PLAN
MANFAAT SAMPLING:
- Meminimasi kerugian, untuk inspeksi yang merusak
- Lebih ekonomis untuk inspeksi dengan biaya tinggi,
waktu yang lama dan sumberdaya yang terbatas
- Dapat mengurangi kesalahan inspeksi oleh inspektor
- Memperkuat motivasi untuk meningkatkan kualitas,
karena setiap anggota lot/batch mungkin ditolak
KELEMAHAN SAMPLING
Artinya:
Pertama dipilih 100 unit sampel dari 5.000 populasi
secara acak, jika terdapat 1 item cacat maka lot
diterima, jika terdapat 4 item cacat maka lot ditolak,
jika cacat 2 atau 3 item maka dilakukan sampling
kedua, diambil 60 sampel. Jika kombinasi item cacat
sampling 1 dan 2 5 maka lot diterima, jika 6 maka
lot ditolak.
MULTIPLE SAMPLING PLAN
Tiga, empat, lima, atau lebih sampel yang digunakan untuk
memutuskan menerima atau menolak lot.
Biasanya memiliki nilai ni yang sama dan cenderung kecil.
Jika sampel pertama bagus maka lot diterima, jika jelek
maka ditolak, jika diantarannya maka diambil sampel
kedua. Jika kombinasi sampel 1 dan 2 bagus maka lot
diterima dan jika jelek maka ditolak, jika diantaranya
diambil sampel ketiga, dan seterusnya.
Contoh:
N = 4.000 n1 = 20 n2 = 20 n3 = 20
c1 = 0 c2 = 1 c3 = 4
r1 = 3 r2 = 4 r3 = 5
Artinya:
Pertama dipilih 20 unit sampel dari 4.000 populasi secara
acak, jika tidak item cacat maka lot diterima, jika
terdapat 3 item cacat maka lot ditolak, jika cacat 1 atau
2 item maka dilakukan sampling kedua, diambil 20
sampel. Jika kombinasi item cacat sampling 1 dan 2 1
maka lot diterima, jika 4 maka lot ditolak, jika item
cacat 2 atau 3 dilakukan sampling ketiga. Jika kombinasi
cacat sampling 1,2,3 4 maka lot diterima, jika 5 maka
lot ditolak