Anda di halaman 1dari 124

PENGENDALIAN KUALITAS

JURUSAN TEKNIK KIMIA


UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
JOGJAKARTA
Silabus, Penilaian dan Referensi

Tujuan :
Membantu mahasiswa untuk memahami pengertian
kualitas,produk,manajemen pengendalian kualitas serta
memahami dan mengaplikasi teknik statistika pada
masalah industri terutama untuk memonitor dan
meningkatkan kualitas proses dan produk. Penekanan
akan diberikan pada teknik peta kendali, kapabilitas
proses, toleransi, sampling penerimaan dan meningkatkan
kualitas secara kontinu. Beberapa studi kasus masalah
industri diberikan untuk memahami aplikasi teknik
statistika secara sistematik.
Silabus, Penilaian dan Referensi

Isi Mata kuliah :


Pengertian Kualitas ; Metode dan konsep
pengendalian kualitas ; Seven tools ;
Penyusunan dan Penggunaan Peta Kendali ;
Spesifikasi Produk dan Kemampuan Proses
Produksi ; Sampling Penerimaan ;
Pengenalan Rekayasa Kualitas ; Integrasi
Dalam Sistem Kualitas
Silabus, Penilaian dan Referensi

Referensi :
Mitra , A. , Fundamentals of Quality
Control and Improvement , Macmillan,
1993
Grant, E.L. dan Leavenworth, R.S. (
Terjemahan ) , Pengendalian Mutu
Statistis, Edisi ke-6, Erlangga, 1995.
Perbedaan QA dan QC

QA = adalah meyakinkan / menjamin


QC = adalah pengendalian mutu
secara kualitas dengan suatu systemtis
dengan procedure kerja berdasarkan
kerja dan keterbukaan untuk
referensi yang dapat diterapkan dan
keberhasilan suatu pekerjaan secara
diimplementasikan langsung di proses
keseluruhan organisasi di setiap lini
pekerjaan tersebut untuk memenuhi
dengan melalui system control.
persyaratan minimum sebagai hasil
lebih tinggi letaknya dalam struktur akhir pekerjaan.
organisasi, dia memberi terhadap
direksi/ management. yang final
decision nya adalah layak atau
tidaknya produk dikeluarkan. yang
tentunya melibatkan proses-proses
lainnya seperti produksi, inventory,
maintenance. QA lebih menjaga
corporate image dengan mencegah
defect ke consumen. parameternya
Arti kualitas
Juran (1962). Kualitas adalah kesesuaian dengan tujuan dan
manfaatnya
Crosby(1979).kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan yang
meliputi availiability,delivery,reliability,maintainability,dan cost
effectiveness.
Deming(1982)kualitas harus bertujuan memenuhi kebutuhan
pelanggan sekarang dan masa mendatang
Feigenbaum(1991)kualitas merupakan keseluruhan karakteristik
produk dan jasa yang meliputi marketing, engineering,
manufacture,dan maintenance,dalam produk dan jasa tersebut dalam
pemakaiannya akan sesuai dengan kebutuhan dan harapan
pelanggan.
ISO 8402 dan SNI 19-8402-1991,kualitas adalah keseluruh an ciri
dan karakteristik produk atau jasa yang kemampuan nya dapat
memuaskan kebutuhan,baik yang dinyatakan secara tegas maupun
tersamar.Istilah kebutuhan diartikan sebagai spesifikasi yang
tercantum dalam kontrak maupun kreteria-kreteria yang harus
didefinisikan terlebih dahulu.
REVOLUSI INDUSTRI

Quality : Quality :

- performance - kepemimpinan

- kebanggaan - komitmen

Pionir Penggunaan teknik statistik


Sejarah KUALITAS
KUALITAS awalnya masih dianggap tidak penting

Sistem subsisten (produksi untuk memenuhi kebutuhan sendiri)

Sistem Barter (tidak dalam kondisi menawar) hanya menerima.

Muncul alternatif untuk memperjual belikan dengan mata uang.

Muncul tumbuh industri di Eropa


PERKEMBANGAN KUALITAS &
TOTAL QUALITY MANAGEMENT

Era tanpa KUALITAS


Era inspeksi produk
Era Statistical quality control
Era quality assurance
Total quality management
Konsep kualitas
Secara umum dapat dikatakan kualitas produk
atau jasa itu akan dapat diwujudkan apabila
prespektif produsen dan prespektif konsumen
dapat disatukan, sehingga dapat tercapai
kesesuaian (fitness for consumer use)
Dua prespektif kualitas
Arti kualitas

Pandangan produsen Pandangan konsumen

produksi Kualitas kesesuaian Kualitas desain pemasaran


Sesuai dg standart Karakteristik
biaya Kualitas
harga

Fitnes for consumer use


Quality :
- objectif ~ performance simultan
- subjectif ~ konsumen

Hubungan Qualitas dengan biaya dan produk :

ongkos pemeriksaan

ongkos penolakan
keuntungan ( jumlah produksi )
keseragaman kualitas
sebaran toleransi
Dimensi penilaian kualitas pada produk manufaktur

1. Performance,kesesuaian produk dengan fungsi utama produk


2. Feature,ciri khas yang membedakan dengan produk lainyg
merupakan karakteristik
3. Reliability,kehandalan produk
4. Conformance,kesesuaian produk dg syarat atau ukuran standar
yg telah ditetapkan
5. Durability,tingkat keawetan produk
6. Serviceability,kemudahan perawatan dan kemudahan
mendapatkan suku cadang
7. Aesthetic,keindahan atau daya tarik produk
8. Perception,fanatisme konsumen akan merk karena citra atau
reputasi produk
Demensi produk jasa
1. Communication
2. Credibility,(kepercayaan)
3. Security
4. Knowing the customer
5. Tangibles,kualitas pelayanan harus dapat diukur atau dibuat standar
6. Realibility,konsisten dalam memenuhi janji
7. Responsiveness,tanggapan dari produsen ataupun konsumen
8. Competence,kemampuan atau ketrapilan produsen
9. Access,kemudahan untuk dihubungi
10. Courtesy,(kesopanan,respek,perhatian,dan kesamaan dalam hubungan
personil)
ongkos pemeriksaan
ongkos penolakan
keuntungan ( jumlah produksi )
keseragaman kualitas
sebaran toleransi
Manajemen pengendalian kualitas
Pendapat beberapa ahli ;
W.Edwards Deming
Joseph M Juran
Philip B Crosby
Armand V Fligenbaum
Kaoru Ishikawa
Genechi Taguchi
Shigeo Singo.
Mengaitkan :
kepuasan konsumen
SQC
respect terhadap SDM ~ skill
RANTAI REAKSI DEMING

Q Biaya : Produktivitas
- pekerjaan diulang
- keterlambatan
- penggunaan mesin

Pangsa pasar
( Q , Price )

Stay in
Jobs opportunity
business
TRILOGI QUALITAS:
Q planning
Q control
Q improvement

Q planning :
menentukan konsumen
menentukan kebutuhan konsumen
mengembangkan produk = f (kebutuhan)
mengembangkan proses = f ( produk)
Q control :
evaluasi produk
membandingkan dengan tujuan
perbaikan

Q improvement
infrastruktur
melihat kemajuan yang dicapai
motivasi tim
Manajemen kualitas :
uncertainty
awakening
enlightenment
wisdom
certainty

4 filosofi :
Q ~ kebutuhan
Q ~ pencegahan
zero defect
pengukuran kualitas ketidaksamaan
kebutuhan

Tujuan industri ~ persaingan


produk/jasa berkualitas
economical cost (desain, produksi, market)
kebutuhan konsumen berubah
Sistem efektif untuk integrasi usaha
Q development, Q maintenance dan
Q improvement

Memasukkan pendekatan sistem dalam kajian


kualitas ~ KESATUAN ANTAR BAGIAN

Mengubah image produk Jepang


( murah dan cepat rusak)
Mengapa jepang berhasil dalam Industrialisasi
Orang Jepang :
- pekerja keras
- tidak cepat putus asa
- saling menolong
- rasa kebangsaan tinggi

faktor pembeda dengan QC barat :


- partisipasi seluruh anggota
- pendidikan dan latihan aktif
- QC circle aktif dan QC audit
- penggunaan SQC
- diterima secara nasional
Memasukkan faktor engineering untuk menurunkan
gangguan proses sehingga dapat meningkatkan
keuntungan

zero defect

Pola pengendalian kualitas disingkat PDCA.


action Check and
feedback

cause
defects

Error, check, action


MANAJEMEN PENGENDALIAN
Proses industri harus dipandang sebagai suatu
perbaikan terus menerus(continuous improvement)
yang merupakan siklus yang mulai adanya ide-ide
untuk menghasil kan suatu produk, pengembangan
produk,proses produksi,sampai distribusi ke
konsumen. Seterusnya berdasarkan informasi sebagai
umpan balik yang dikumpulkan dari konsumen kita
dapat mengembangkan ide-ide untuk menciptakan
produk baru atau memperbaiki produk lama beserta
proses produksi yang ada saat ini.
SISTEM PENGENDALIAN
para pembuatan produk (manufacturers) biasanya
melakukan inspeksi terhadap produk setelah produk
itu selesai dibuat dengan jalan menyortir produk yang
baik dari yang cacat,kemudian mengerjakan ulang
bagian-bagian produk yang cacat itu.
Secara Dengan demikian pengertian tentang konsep kualitas
tradisional hanya berfokus kepada aktivitas inspeksi untuk
mencegah lolosnya produk cacat ketangan
konsumen.Kegiatan inspeksi ini dipandang dari
prespektif sistim kualitas modern adalah sia-
sia,karena tidak memberikan kontribusi kepada
peningkatan kualitas (quality improvement).
pengertian dari konsep kualitas adalah lebih
luas dari sekedar aktivitas inspeksi yang
mengandalkan pada strategi
pendekteksian(strategy ofdetection),yang salah
Pada masa satu strateginya adalah berorentasi pada
sekarang strategi pencegahan (strategy of prevention)
terjadinya produk cacat.
Karena itu perlu dibangun suatu sistim
pengendalian proses sebagai implementasi dari
strategi pencegahan dalam sistim kua litas
modern.Contoh suatu model system
pengendalian proses ;
MODEL SISTEM PENGENDALIAN PROSES
Konsep sistim industri Roda Deming(Demings
wheel),dari diagram dibawah ini terlihat bahwa roda

terdiri atas 4 komponen utama yaitu ; riset


pasar,desain produk,proses produk,pemasaran.
Deming menekankan pentingnya interaksi tetap
antara ke 4 komponen tersebut agar perusahaan
mampu menghasilkan produk dengan harga
kompetitif dan kualitas yang lebih baik
sehingga memuaskan konsumen.
Pengukuran performansi kualitas dapat dilakukan pada 3
tingkatan

Pengukuran pada tingkat proses


Pengukuran pada tingkat output
Pengukuran pada tingkat outcome (bagaimana mengukur pada
pemenuhan dan ekpektasi konsumen.
Pengukuran kualitas yang baik seharusnya mempertimbangkan
setiap aspek dari proses operasional yang dapat mempengaruhi
persepsi konsumen tentang nilai kualitas.Melalui suatu survei
pendahuluan yang bersifat ekploratif dan diindentifikasi semua
atribut dan variabel dari produk yang memuaskan pelanggan
dan persepsi pelanggan tentang nilai kualitas dari produk.
Contoh hasil surve dari Uniroyals Rubber division tentang ranking
terhadap pemasok

Aspek kualitas produk (40%)


Aspek harga (25%)
Aspek ketepatan waktu penyerahan dan aspek
pelayanan (20%)
Subyektif (15%)
PRODUK
Pengertian
Produk yaitu setiap apa saja yang bisa ditawarkan dipasar untuk mendapatkan
perhatian,permintaan,pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi
keinginan atau kebutuhan.
Jenis produk yaitu Barang dan Jasa
Barang dan jasa, keduanya merupakan produk(product) yaitu sesuatu yang
dihasilkan (to produce)dari suatu operasi(operation).Dua-duanya mempunyai
karakteristik yang berbeda.
Perbedaan :
Barang Jasa
1.Berwujud 1.Tidak berujud
2.Tahan lama 2.Tidak tahan lama
3.Bisa disimpan 3.Tidak bisa disimpan
4.Bisa dipindah tangankan 4.Tidak bisa dipindah
tangankan
5.Bisa dijual kembali
5.Tidak bisa dijual kembali
Konsep produk
Konsep produk,yaitu ada 3 bagian ;

1.Produk inti(core product),yaitu merupakan manfaat


inti.

contoh : - konsumen membeli panas


bukan gas.
- wanita membeli kecantikan bukan
kosmestik
2.Produk berwujud (Tangible product)
Dalam produk berwujud ini terdapat lima ciri yaitu: a.tingkat mutu
produk
b.model produk
c.merk produk
d.ciri-ciri produk
e.kemasan(pembungkus)
3.Produk Tambahan (Agumented Product)
Pada produk tambahan terdiri 4 unsur yaitu:
-Instalasi
-Jaminan
-Penyerahan dan kredit
-Servis purna jual
Siklus kehidupan Produk(product Life Cycle)
Produk akan melalui tahapan hidup sbb;
1. Perkenalan.( setrategi yg dipakai promosi)
2. Pertumbuhan.(setrateginya distribusi)
3. Kedewasaan.(setrategi harga)
4. Kemunduran.(setrategi pengurangan biaya bila sudah
tidak mungkin dipertahankan mencari konsep produk
baru).
Kalau produk kimia pada dasarnya
mengembangkan cara-cara/proses

Bahan baku Proses Produk


(perubahan tingkat wujud,
komposisi atau kandungan
energi)

Contoh :
Susu segar Susu bubuk
(90% air) (3% air)

Tebu Gula pasir

Batu kapur,
lempung, pasir Semen
silika, gips
Mengembangkan cara-cara ?
Kuno (art) :
1. coba-coba ( membabi buta ? )
2. pengalaman ( sendiri > , orang lain< )
3. naluri
4. dll
Perkembangan lambat

Modern (art + science) :


1. coba-coba (dioptimumkan / terarah )
2. pengalaman ( sendiri < , orang lain > )
3. naluri
4. dukungan teori ( scientific approach )
5. dll
Perkembangan cepat
Paradigma penting
1. Quality
2. Quantity
3. Cost
4. Safety
5. Environment
6. etc.

For fine chemicals and specialty products, quality is the main attribute
(produk Indonesia umumnya baru sampai crude chemicals)

Specialty Product?
Produk kimia dapat digolongkan
menjadi 2 jenis :
1. Commodity Chemicals
2. Produk-produk khusus (Specialty
Products)
Commodity chemicals :
Berjumlah banyak (kuantita)
Kualitas standard (relatif sama)
Komposisi kimia sebagai parameter penting
Harga tidak terlalu tinggi (relatif)
Banyak produsen
Faktor harga sangat menentukan daya saing
Efisiensi proses sangat esensial
Contoh : semen, bensin, pupuk, minyak goreng,
etanol, deterjen, dll
Specialty Products:
Berjumlah sedikit (kuantita)
Kualitas menjadi daya saing utama
Komposisi kimia bukan parameter utama
Harga sangat tinggi
Features sangat menentukan daya saing
Jumlah produsen terbatas, karena seleksi persaingan
Faktor harga kurang dominan pada daya saing
Selalu terjadi perlombaan peningkatan kualitas
Efisiensi proses kurang menentukan daya saing
Contoh : parfum, kosmetik, obat, pembersih, dll
Specialty product makin bertambah penting
dalam industri kimia
Keuntungan industri specialty product relatif
tinggi
Indonesia kaya bahan untuk membuat specialty
product
Kualitas penting untuk commodity chemicals,
apalagi untuk specialty product
Membuat specialty product berbasis
fine chemicals disebut :
formulation engineering
Specialty products umumnya terdiri banyak
komponen kimia (bisa puluhan)
Mempunyai kualitas-kualitas/sifat-sifat yang
sesuai keinginan konsumen
Komposisi kimia bisa berbeda
Specialty
Product

Fine Chemical

Crude Chemical

Natural Resources
Contoh Perbandingan Harga
Membuat specialty product berbasis
fine chemicals disebut :
formulation engineering
Specialty products umumnya terdiri banyak
komponen kimia (bisa puluhan)
Mempunyai kualitas-kualitas/sifat-sifat yang
sesuai keinginan konsumen
Komposisi kimia bisa berbeda
BIAYA DAN KUALITAS

paradikma lama
dinyatakan kualitas itu mahal.Untuk meningkatkan kualitas
diperlukan biaya yang tidak sedikit
paradikma baru
dikatakan bahwa quality has not cost,yang berarti untuk
membuat produk berkualitas perusahaan dapat melakukan
dengan cara menghilangkan bentuk pemborosan,yang
biasanya ini disebabkan karena adanya cacat pada produk
sehingga perlu perbaikan atau harus dibuang.
Russel(1996) Terdapat dua golongan pembiayaan yang
harus dikeluarkan untuk produk yang berkualitas yaitu:
A. Biaya untuk menghasilkan produk yang berkualitas
(cost of achieving good quality) yaitu biaya yang harus dikeluarkan untuk
membuat produk yang berkualitas sesuai keinginan pelanggan
meliputi:
Biaya pencegahan (prevention costs) yaitu biaya untuk mencegah terjadinya
cacat produk, misalnya: biaya perencanaan kualitas biaya perancangan
produksi, biaya pemrosesan, biaya pelatihan, biaya informasi
Biaya penilaian ( appraisal costs) yaitu biaya yang harus dikeluarkan untuk
pengujian pada produk ,yaitu meliputi;biaya untuk inspeksi dan pengujian
(inspection and testing, biaya peralatan pengujian (test equipment costs),
biaya operator (operator costs)
B. Biaya yang harus dikeluarkan karena menghasilkan produk
yang cacat (costs of poor quality) ini meliputi :

biaya kegagalan internal ( internal failure costs),biaya yang harus dikeluarkan karena
produk cacat yang diketahui sebelum produk tersebut sampai pada pelanggan.
Biaya-biaya ini meliputi;
biaya yang dikeluarkan karena produk tersebut harus dibuang(scrap costs),biaya
pengerjaan ulang (rework costs), biaya kegagalan proses (process failure costs), biaya
biaya yang dikeluarkan karena proses produksi tidak dapat berjalan sebagaimana
mestinya (process downtime costs), biaya disebabkan perusahaan terpaksa menjual
dibawah harga semestinya (prece downgrading costs)
Quality planning
costs
Production design
costs
Prevention
costs

Process costs
Cost of achieving

training costs
good quality

Information costs
Inspection & testing
costs
Appraisal
costs
Biaya kualitas

Test equipment
costs
Operator costs
BIAYA
KUALITAS

Scrap costs
Rework costs
Internal failure Process failure costs
costs
Process dontime
costs
poor quality
Price-downgrading
costs
Cost of
Customer
complaint costs
Product return

failure costs
costs

External
Warranty claims
costs
Product liability
costs
Lost sales costs
Biaya kegagalan eksternal (external failure costs) ,biaya yang harus
dikeluarkan karena produk sudah diterima oleh pelanggan,biaya-biaya
ini meliputi:
biaya untuk memberikan pelayanan pada pelanggan (customer
complaint costs), biaya akibat pengem balian produk yang cacat dari
konsumen(pruduct return costs), biaya yang harus dikeluarkan untuk
menangani tuntutan konsumen terhadap jaminan kualitas
produk(warranty claims costs), biaya yang harus dikeluarkan karena
perusahaan tidak dipercaya sehingga konsumen tidak membeli
produknya(lost sales costs)
Pertemuan:9
Cara menggambarkan ukuran kualitas
Variabel : karakteristik kualitas suatu produk dinyatakan
dengan besaran yang dapat diukur (besaran kontinue).
Seperti : panjang, berat, temperatur, dll.
Attribut : karakteristik kualitas suatu produk dinyatakan
dengan apakah produk tersebut memenuhi
kondisi/persyaratan tertentu, bersifat dikotomi, jadi hanya ada
dua kemungkinan baik dan buruk. Seperti produk cacat atau
produk baik, dll.
SAMURAI WITH SEVEN PORTABLE
WEAPONS
Hoyo (Hood) Kabuto (Helmet)

Gusoku (armor)

Tachi (long sword) Yumi (bow)

Katana (sword)

Ya (arrow)

7
CARA UNTUK MENYATAKAN KONDISI DATA
KUALITAS. MENURUT KAORU ISHIKAWA ADA 7 ALAT :
check sheet,
histogram,
cause - effect diagram,
scaterred diagram,
stratification,
pareto diagram,
Control chart
CHECK SHEET
Fungsi

Menyajikan data yang berhubungan dgn :

Distribusi proses produksi

Defective item

Defective location

Defective cause

Check up confirmation
CHECK SHEET
Date :
Product : Plant :
Usage : Dept. :
Specification : Inspector :
Inspection Lot No. :
number :
Lot Size :
Supplier :
Measurement
unit :

Weight (g) Tally Frequency

Total
HISTOGRAM
1. Guna : menyajikan data secara visual sehingga lebih mudah
dilihat oleh pelaksanan
2. Mekanisme :
1. Kumpulkan data pengamatan (N)
data : minimum rumus statistik

2. Pilih harga maksimum & minimum


a) Susun data dalam baris & kolom
b) Pilih angka max. Tiap baris
c) Pilih angka min. tiap baris
d) Tentukan max & min dari keseluruhan
3. Hitung range ( R ) = max - min
4. Tentukan jumlah kelas ( K )
K = f(R) = 1 + 3.3 log R
5. Tentukan kelas interval ( KI)
KI = R/K
6. Tentukan batas bawah KI terendah
BB = min KI/2
7. Tentukan BB, batas atas dan setiap nilai kelas

KI

K?

min max
NT

8. Kelompok data setiap kelas = f(data) nyatakan tally mark


9. Hitung f ( frekwensi )
X (minus, 0, plus)
10. Hitung rata-rata & tandar deviasi
Gambarkan histogram dari data berikut ini :
Data max min
12 11 12.5 14 13.5 14 11
11 11.5 12 18 19 19 11.5
11 12 12 11.5 13 13 11
14 15 12 11 18 18 11
13 12 14.5 13.5 14.5 14.5 11.5
9 10.5 9.5 10.5 11 11 9
10 11 12 13 14 14 10
14 13.5 15 16 17 17 13.5
11 12 12 11.5 10 12 10

R = max min = 19 9 (19 9 = 10)


K = N = 50/7 7,. 8 ~ 10
KI = R/K = 10/7 = 13/7 1.5 ~ 1
BB = 9 1.5/2 = 8.25 ~ 8.5
BA = 8.25 dst untuk setiap kelas. ~ 9.5
Batas Kelas NT Tallies
8.25 9.75 9 II 2
9.75 11.25 10.5 IIII IIII 10
11.25 12.75 12 17
12.75 14.25 13.5 11
14.25 15.75 15 5
15.75 17.25 16,5 2
17.25 18.75 18 2
18.75 20.25 19.5 1
50
X
f
17

10 11
5
2 2 2 1 10
8.25 20.25
X = 12.78 , SD = 2.31
DIAGRAM PARETO
~ Petunjuk hierarki kepentingan persoalan cacat produk

~ Mekanisme
1. Buat klasifikasi cacat
2. Tentukan absis~ordinat
3. Buat diagram % jumlah cacat
Kumulatif % cacat

a b c d e
~ manfaat
membuat orang mau bekerja sama
dampak perbaikan besar
identifikasi tujuan terpilih
Pareto Diagram

Catatan produk cacat


Date : Jumlah yang diinspeksi N = 2160
Defective Item Number of Defectives Per cent Defective Per cent of Compodition
Head defective (Hd) 99 4.6 % 47.4 %
Material defectives (Md) 13 0.6 % 6.2 %
Bolt defectives (Bd) 52 2.4 % 24.9 %
Corner defectives (Cd) 9 0.4 % 4.3 %
Length defectives (Ld) 36 1.7 % 17.2 %
209 9.7 % 99.9 %

(jumlah) 200 100 (%)

75

100
50

25

0
0 Hd Bd Ld Md Cd
C.E.atau SEBAB AKIBAT atau DURI IKAN
DIAGRAM
~ MANFAAT :
mengarahkan diskusi faktor sebab dominan
petunjuk pengumpulan dan pencatatan data
menunjukkan kemampuan pekerja

Menggambarkan hubungan sebab~akibat


~ GUNA
menganalisa kondisi aktual
perbaikan mutu
efisiensi sumber daya
biaya
eliminasi kondisi ~ cacat / keluhan konsumen
standarisasi
TAHAPAN PEMBUATAN.
1. Kelompok analisa masalah
2. Anak panah
3. tulang penyebab
sebelah kanan masalah mutu
4. Identifikasi
5. evaluasi
CONTOH
Sangat sulit mengontrol kualitas pada saat proses
berlangsung karena banyak sekali faktor yang
mempengaruhi kualitas dan faktor-faktor tersebut saling
terkait
IDE
Cari hubungan antar faktordengan cara mencari hubungan
sebab akibatnya dengan tanda panah sbb :
Moisture content (m)
Steam pressure (P)
Reaction Liquid
temperature (t)
Yield (y)

1. Yield (y) dipengaruhi oleh moisture content m.


2. The content m dipengaruhi oleh reaction liquid temp. (t).
3. The temperature t dipengaruhi oleh steam pressure P.
Cara membuat CE Diagram
Step 1. Tentukan karakteristik
Yield (y)
Step 2. Tuliskan pada sebelah kanan. Gambarkan panah dari arah
kiri ke arah kanan.
Yield (y)
Step 3. Buatlah daftar semua faktor yang mempengaruhi
karakteristik tersebut ( di lembar kertas lain)
(Brain Storming)
Temp. of solution
Crystalization hours
Moisture content
Step 4. Temukan hubungan sebab akibat antar faktor. (relation of
perents-children).
Ex. Temp. of solution effects reaction.
Step 5. Tulis faktor utama yang menyebabkan terjadinya karakteristik
tersebut. Biasanya per tahapan proses.

Raw material Raw material Raw material Raw material

Yield (y)

Catalyzer Transportation Moisture content

Step 6. Pada setiap cabang tulis secara rinci faktor yang mempengaruhi
terjadinya karakteristik tersebut.

Raw material Raw material Raw material Raw material

Yield (y)
Temp.

Steam Pressure

Catalyzer Transportation Moisture content


Step 7. Lanjutkan langkah 6 sampai semua sebab terjadinya
karakteristik tersebut tergambar pada diagram

Step 8. Lihat kembali dan tambahkan bila perlu faktor lain yang
belum ada padadiagram
SCATTERED DIAGRAM/DIAGRAM
PANCAR
~ MANFAAT :

mengarahkan diskusi faktor sebab dominan


petunjuk pengumpulan dan pencatatan data
menunjukkan kemampuan pekerja

Melihat hubungan antar faktor


No. Reaction Temperature Yield Y (%)
1 72.5 91.1
2 73.8 90.8
3 73.2 90.8
4 72.1 91.3
5 73.0 91.0
6 73.0 90.6
7 74.3 90.6
8 71.5 91.6
9 72.9 91.2
10 73.6 90.8
11 74.2 90.8
12 74.9 90.3
13 73.7 91.0
14 72.1 91.5
15 74.3 90.5
16 74.5 90.7
17 72.8 91.4
18 73.7 90.5
19 72.8 90.9
20 72.0 91.3
21 73.1 91.4
22 73.5 91.2
X
X
X
X

X
X

The Number of Storks Nest in Paris


STRATIFIKASI
~ MANFAAT :

mencari penyebab utama faktor kualitas


memisahkan data (kategorisasi) sesuai dengan
kelompok datanya
memudahkan pengambilan keputusan peta kontrol
mempelajari secara menyeluruh masalah yang dihadapi
Stratifikasi kategorisasi

Mencari faktor penyebab utama

Mud stratum
Ilustrasi :
Sand stratum

Stone stratum

Rock
Contoh : analisa produk cacat distratifikasi berdasarkan penemuan
operatornya.
N=200
Operators Production (in pieces) Defectives (Pieces) Defective Percentage
Joko 75 20 26.7 %
Edi 62 12 19.4 %
Achmad 63 8 12.7 %
Total 200 40 20.0 %
Statify the defectives by the material suppliers
Suppliers Production (in pieces) Defectives (Pieces) Defective Percentage

Dollar 124 26 21.0 %


chemical Co.

Yaris 76 14 18.4 %
Chemical Co

Total 200 40 20.0 %


Pertemuan: 10
METODE PENGENDALIAN PROSES
Untuk melakukan pengendalian kualitas dengan metode statistika secara
garis besar digolongkan menjadi dua ;

pengendalian proses statistik (statistical process control) atau


sering disebut control chart

rencana penerimaan sample produk atau sering dikenal dengan


acceptance sampling.
Pengendalian kualitas
statistika

Pengendalian kualitas Rencana penerimaan


proses sample produk
statistika(control chart) (acceptance sampling)

Data variabel Data atribut


Data variabel Data atribut
Pengendalian kualitas proses/
peta kontrol (control chart).
Diperkenalkan oleh Dr.Walter Andrew shewhart dari Bell
Telephone labo ratories, Amerika Serikat di tahun 1924,
Dengan maksud untuk menghitungkan variasi tidak normal
dengan cara memisahkan variasi yang disebabkan oleh
penyebab khusus (special causes variation) dari variasi
yang disebab-kan oleh penyebab umum (common-causes
variation).
Pada dasarnya setiap proses akan memunculkan
variasi,namun manajemen harus mampu untuk
mengendalikan dengan cara menghilangkan atau pun
menekan variasi penyebabnya. Salah satu cara
pengendalian yang banyak digunakan adalah peta
peta kontrol.
Peta Peta kontrol berfungsi untuk ;

Menentukan apakah suatu proses berada dalam


pengendalian atau tidak.
Digunakan sebagai pemantau proses terus menerus
sepanjang waktu agar proses tetap stabil.
Untuk menentukan kemampuan proses (process
capability)
Prinsip Setiap peta control ;
Garis tengah (central line),yang notasikan CL
Sepasang batas kontrol (control limits),yaitu batas
kontrol atas (upper control limits) atau UCL,dan
batas kontrol bawah (lower control limits) atau
LCL.
Sebaran nilai-nilai karakteristik kualitas yang
menggambarkan keadaan dalam proses.
Jika nilai penebaran(ploting) terletak diantara garis
kontrol atas atau bawah maka proses dianggap
terkontrol.
~ MANFAAT :
mengendalikan proses
kecenderungan proses
identifikasi kebutuhan konsumen

pH

t
GAFIK KENDALI
Grafik yang dilengkapi garis-garis kendali
~garis kendali atas (UCL)
~garis pusat (CL)
~garis kendali bawah (LC)

Grafik kendali X R
Grafik kendali P
GRAFIK KENDALI ~ proses normal / tidak normal

semua titik terkendali


RUN tidak ada bentuk khas
trend
periodicity
hugging of the control line
STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC)
Control chart (Peta kontrol):
Metoda grafis untuk memonitor aktivitas dari suatu proses yang
sedang berlangsung (Disebut juga Peta Kontrol Shewart).
Garis vertikal memuat karakteristik kualitas yang akan
dimonitor
Garis horizontal memuat sampel atau ukuran sampel (group)
Garis sentral (center line) memuat nilai rata-rata dari
karakteristik
Garis batas atas (upper control limit) dan garis batas bawah
(lower control limit) dibuat untuk membuat keputusan:
Ketentuan dalam mengevaluasi peta control;
Rule 1: Suatu Proses diasumsikan keluar dari kontrol jika sebuah titik plot
berada diluar batas kontrol atas dan kontrol bawah.

Rule 2: Suatu proses diasumsikan akan keluar dari kontrol jika dari tiga t
titik plot yang berurutan terdapat 2 titik plot berada di luar batas
kontrol 2 (warning limit) pada sisi yang sama.

Rule 3: Suatu proses diasuksikan akan keluar dari kontrol jika dari lima
titik plot yang berurutan terdapat empat titik plot yang melewati
batas kontrol 1 pada sisi yang sama.

Rule 4: Suatu proses diasumsikan akan keluar dari kontrol jika delapan
atau lebih titik plot yang berurutan berada di satu sisi dari center
line.

Rule 5: Suatu proses diasumsikan akan keluar dari kontrol jika delapan atau
lebih titik plot yang berurutan berada di atas atau di bawah center
line.
- Dasar Statistika Dalam Peta Kontrol
* Distribusi Normal
* Populasi, sampel, mean, standar deviasi

X bar = Xi/n

xbar = /n
BATAS-BATAS KONTROL

CL = E ( bar)
UCL = E ( bar) + k SD ( bar)
LCL = E ( bar) k SD ( bar)
Dimana:
- merupakan karakter kualitas
- bar merupakan estimator
- SD = standar deviasi
- K = jumlah SD statistik sampel dari center line
PETA KONTROL VARIABEL
PETA X-Bar dan R-Bar
* Digunakan untuk memantau proses yang mempunyai
karakteristik bersifat kontinyu (data variabel) berdasarkan rata-
ratanya, dengan asumsi ukuran contoh (n) kecil.

PETA X bar 3
CL = X double bar
UCL = X double bar + A2 R bar
LCL = X double bar A2 R bar

PETA R 3
CL = R bar
UCL = D4. R bar
LCL = D3. R bar
PETA KONTROL X-Bar dan S
* Digunakan untuk memantau proses yang mempunyai
karakteristik bersifat kontinyu (data variabel)
berdasarkan rata-ratanya, dengan asumsi ukuran contoh
(n) besar.
PETA X Bar 3
CL = X double bar
UCL = X double bar + A3 S bar
LCL = X double bar A3 S bar

PETA S 3
CL = S bar
UCL = B4 S bar
LCL = B3 S bar
PETA KONTROL X bar dan MR
* Digunakan untuk memantau proses yang mempunyai
karakteristik bersifat kontinyu (data variabel) berdasarkan rata-
ratanya, dengan asumsi ukuran contoh (n) = 1.

PETA X bar 3
CL = X bar
UCL = X bar + 2,66 MR bar
LCL = X bar 2,66 MR bar

PETA MR 3
CL = MR bar
UCL = D4 MR bar = 3,267 MR bar
LCL = D3 MR bar = 0
Hubungan antara Limit kontrol
dengan spesifikasi
Limit kontrol(UCL atau LCL) adalah menunjuk
kan pengukuran sub grup
Spesifikasi menunjukkan pengukuran individu
3

Menurut pendapat Hansen(1973) hubungan


tersebut adalah: 3 A R 2
d
2
Limit atas =USL-( 3-
A). R 2
d
Limit bawah = LSL (
2
- ).
PENGGUNAAN PETA KONTROL
Peta X (harga tengah/Mean dan (range) R digunakan
untuk mengontrol data variable.
UCL = x +A R 2

CL= x
LCL =x -A .R
2

Peta R digunakan untuk memetakan range(se lisih


antara data terbesar dengan data terkecil )
UCL = D 4 .R
CL = R
LCL =D3 R
Daftar niKeflai koefisien dalam perhit ungan Batas-batas peta X-Bar dan R serta Indek Kapabilitas Proses

Uk uran sam Koefisien utk batas Koefisien utk batas Koefisien untuk
ple (n) kontrol X-Bar kontrol R Menduga
A2
simpangan baku(S)

A 2 D 3 D4 d 2

2 1,880 0 3,267 1,128


3 1,023 0 2,574 1,693
4 0,729 0 2,282 2,059
5 0,577 0 2,114 2,326
6 0,483 0 2,004 2,534
7 0,419 0,076 1,924 2,704
8 0,373 0,136 1,864 2,847
9 0,337 0,184 1,816 2,970
10 0,308 0,223 1,777 3,078

dst
Contoh

sampel X1 X2 X3 X4 X5 jumlah Rata-rata Range


( X )
(R)
1 2,38 2,45 2,40 2,35 2,42 12,00 2,40 0,10
2 2,39 2,40 2,43 2,34 2,40 11,96 2,39 0,09
3 2,40 2,37 2,36 2,36 2,35 11,84 2,37 0,05
4 2,39 2,35 2,37 2,39 2,38 11,88 2,38 0,04
5 2,38 2,42 2,39 2,35 2,41 11,95 2,39 0,07
6 2,41 2,38 2,37 2,42 2,42 12,00 2,40 0,05
7 2,36 2,38 2,35 2,38 2,37 11,84 2,37 0,03
8 2,39 2,39 2,36 2,41 2,36 11,91 2,38 0,05
9 2,35 2,38 2,37 2,37 2,39 11,86 2,37 0,04
10 2,43 2,39 2,36 2,42 2,37 11,97 2,39 0,07
11 2,39 2,36 2,42 2,39 2,36 11,92 2,38 0,06
12 2,38 2,35 2,35 2,35 2,39 11,82 2,36 0,04
13 2,42 2,37 2,40 2,43 2,41 12,03 2,41 0,06
14 2,36 2,38 2,38 2,36 2,36 11,84 2,37 0,02
15 2,45 2,43 2,41 2,45 2,45 12,19 2,44 0,04
16 2,36 2,42 2,42 2,43 2,37 12,00 2,40 0,07
17 2,38 2,43 2,37 2,39 2,38 11,95 2,39 0,06
18 2,40 2,35 2,39 2,35 2,35 11,84 2,37 0,05
19 2,39 2,45 2,44 2,38 2,37 12,03 2,41 0,08
20 2,35 2,41 2,45 2,47 2,35 12,03 2,41 0,12

47, 78 1,19
Rata 2 = 2,39 0,06
X-double R-rata2
Penentuan batas control
a.Peta kontrol X -Bar

UCL = X +A2 R
= 2,39+(0,577)(0,03) = 2,41 .
CL= 2,391
LCL =X -A R 2

= 2,39 (0,577)(0,33) = 2,37


b.Peta kontrol R
UCL = R .D = (2,114)(0,03)=0,06
4

CL = R = 0,034
Penilaian kelayakan proses
Indeks Kapasitas (cp)
Cp = USL LSL
6.S

USL= batas spesifikasi atas


LSL = batas spesifikasi bawah
6S = enam simpangan baku
Formulasi
Rasio kapabilitas (Cr)
Cr =
6.S
USl LSL

Kriteria;
Cr < 0,75, maka proses dianggap mampu(capable)
Cr = 0,75 s/d 1,00,proses dianggap mampu(capable) tetapi
diperlukan pengendalian ketat.
Cr > 0,75,maka proses dianggap tiadak mampu(not capable)
Kriteria (rule of thumb)
Cp>1,33 maka proses dianggap mampu
(capable)
Cp = 1,00 s/d 1,33,maka proses capable tetapi
perlu proses pengendalian yang ketat.
Cp< 1,00 ,maka proses dianggap tidak mampu
(not capable).
Klasifikasi Proses berdasarkan Pengendalian dan kapabilitas

Pengendalian
Dalam pengendalian Tidak Dalam pengendalian
Kapabilitasikasi
(memenuhi Spesifikasi konsumen)

Dapat diterima Kasus I Kasus 3

Tidak Dapat Diterima Kasus 2 Kasus 4


Analisa
Kasus 1, Proses dapat diterima, spesifikasi dapat diterima
Kasus 2,Proses dapat diterima,tetapi variasi penyebab umum harus
dikurangi.
Kasus 3,Variasi penyebab khusus harus di indentifikasi dan diambil
yang tepat untuk menghilangkan variasi penyebab khusus.
Kasus 4,tidak perlu dilanjutkan proses. Atau terpaksa dilanjutkan harus
dihilangkan penyebab khusus dan menekan penyebab variasi penyebab
umum.
Pengendalian data atribut ;
Jenis peta kendali yang digunakan ;
1. Kontrol P rata-rata
2. Kontrol nP rata-rata
3. Kontrol C rata-rata
4. Kontrol U rata-rata.
PETA KONTROL ATRIBUT
PETA P 3
* Digunakan untuk mengukur proporsi ketidak sesuaian dari
iyem-item dalam kelompok yang sedang diinspeksi, untuk n
konstan atau berubah (variable).

CL = P bar
UCL = P bar + 3Sp
LCL = P bar 3 Sp

Sp = {P bar (100 P bar) /n} ATAU


Sp = {P bar (1 - P bar} /n}
PETA np 3

* Digunakan untuk mengukur proporsi ketidak sesuaian dari


iyem-item dalam kelompok yang sedang diinspeksi, untuk n
konstan.

CL = np bar
UCL = np bar + 3Snp
LCL = np bar 3 Snp

Sp = {np bar (1 - P bar)}


PETA c

* Digunakan untuk mengukur cacat terhadap spesifikasi-


spesifikasi dari suatu item dengan ukuran contoh (n) yang
konstan

CL = c bar
UCL = c bar + 3 Sc
LCL = c bar 3 Sc

Sc = c bar
PETA u

* Digunakan untuk mengukur cacat terhadap spesifikasi-


spesifikasi dari suatu item dengan ukuran contoh (n) > 1,
baik konstan atau berubah (variable).

CL = u bar
UCL = u bar + 3 Su
LCL = u bar 3 Su

Su = u bar/n
ACCEPTANCE SAMPLING PLAN
MANFAAT SAMPLING:
- Meminimasi kerugian, untuk inspeksi yang merusak
- Lebih ekonomis untuk inspeksi dengan biaya tinggi,
waktu yang lama dan sumberdaya yang terbatas
- Dapat mengurangi kesalahan inspeksi oleh inspektor
- Memperkuat motivasi untuk meningkatkan kualitas,
karena setiap anggota lot/batch mungkin ditolak
KELEMAHAN SAMPLING

- Adanya resiko menolak lot-lot yang sebenarnya baik (the


producers risk) atau menerima lot-lot yang sebenarnya jelek
(the consumers risk).
- Berkurangnya informasi tentang produk secara
keseluruhan.
- Seleksi dan pelaksanaan rencana sampling membutuhkan
lebih banyak waktu dan usaha untuk perencanaan dan
dokumentasi
TIPE RENCANA SAMPLING

1. SINGLE SAMPLING PLAN

2. DOUBLE SAMPLING PLAN

3. MULTIPLE SAMPLING PLAN


SINGLE SAMPLING PLAN

Satu sample yang digunakan untuk memutuskan


menerima atau menolak lot.
Terdiri dari parameter n (ukuran sampel) dan c
(jumlah item cacat yang menjadi dasar
penerimaan)
Contoh: N = 4000
n = 100
c=2
Artinya:
Suatu sampel acak berukuran 100 diambil
dari 4.000 populasi. Jika jumlah item cacat
kurang dari atau sama dengan 2 maka lot
diterima, tetapi kalau lebih dari 2 maka lot
ditolak.
DOUBLE SAMPLING PLAN
Meliputi pembuatan keputusan menerima lot, menolak lot,
atau mengambil sampling kedua. Jika hasil sampling
pertama dianggap bagus maka lot diterima, jika hasil
sampling pertama jelek maka lot tersebut ditolak, dan jika
berada diantara dua kondisi itu maka dilakukan sampling
kedua. Kesimpulan double samping plan diambil
berdasarkan kombinasi jumlah item cacat pada kedua
sampling.
Parameter yang digunakan: n1 (ukuran sampel perta-ma),
n2 (ukuran sampel kedua), c1 (jumlah penerima-an sampel
pertama, c2 (jumlah penerimaan sampel ke-dua), r1 ( jumlah
penolakan sampel pertama, r2 (jumlah penolakan sampel
kedua).
Contoh:
N = 5.000 n1 = 40 n2 = 60
c1 = 1 c2 = 5
r1 = 4 r2 = 6

Artinya:
Pertama dipilih 100 unit sampel dari 5.000 populasi
secara acak, jika terdapat 1 item cacat maka lot
diterima, jika terdapat 4 item cacat maka lot ditolak,
jika cacat 2 atau 3 item maka dilakukan sampling
kedua, diambil 60 sampel. Jika kombinasi item cacat
sampling 1 dan 2 5 maka lot diterima, jika 6 maka
lot ditolak.
MULTIPLE SAMPLING PLAN
Tiga, empat, lima, atau lebih sampel yang digunakan untuk
memutuskan menerima atau menolak lot.
Biasanya memiliki nilai ni yang sama dan cenderung kecil.
Jika sampel pertama bagus maka lot diterima, jika jelek
maka ditolak, jika diantarannya maka diambil sampel
kedua. Jika kombinasi sampel 1 dan 2 bagus maka lot
diterima dan jika jelek maka ditolak, jika diantaranya
diambil sampel ketiga, dan seterusnya.
Contoh:
N = 4.000 n1 = 20 n2 = 20 n3 = 20
c1 = 0 c2 = 1 c3 = 4
r1 = 3 r2 = 4 r3 = 5

Artinya:
Pertama dipilih 20 unit sampel dari 4.000 populasi secara
acak, jika tidak item cacat maka lot diterima, jika
terdapat 3 item cacat maka lot ditolak, jika cacat 1 atau
2 item maka dilakukan sampling kedua, diambil 20
sampel. Jika kombinasi item cacat sampling 1 dan 2 1
maka lot diterima, jika 4 maka lot ditolak, jika item
cacat 2 atau 3 dilakukan sampling ketiga. Jika kombinasi
cacat sampling 1,2,3 4 maka lot diterima, jika 5 maka
lot ditolak

Anda mungkin juga menyukai