Tahapan pertama dalam pembuatan etilen oksida adalah penyimpanan bahan baku. Alat yang digunakan untuk menyimpan bahan baku adalah
tangki penyimpanan. Di dalam tangki terdapat senyawa etilen dalam bentuk gas. Tahapan ini bertujuan untuk menyimpan bahan baku sebelum
dialirkan ke vaporizer.
Tahapan kedua pada proses ini adalah feed masuk kedalam Vaporizer. Tahapan ini berfungsi untuk memekatkan etilen (komposisi etilen yaitu
99,8 % etena dan 0,2% etana) dalam fase cair, agar sesuai dengan fase reaksi yang akan diproses di reaktor. Setelah fase etilen berubah menjadi
cair, kemudian tekanan etilen dirubah dengan kompresor.
Sedangkan di sisi lain, udara bebas dinaikkan tekanannya dengan kompresor. Kemudian, gas etilen dan udara dinaikkan suhunya melalui Heat
Exchanger dan reaktan berubah fase menjadi cair. Yang kemudian reaktan siap masuk kedalam reaktor untuk proses selanjutnya.
C2H4 + ½ O2 C2H4O
Pada tahap selanjutnya, reaktan masuk kedalam reactor fix bed multitube. Dimana, didalan reaktor, reaksi berlangsung pada fase gas dengan
suhu 217oC dan tekanan 20 atm. Terdapat reaksi samping setelah reaktan keluar dari reaktor
Selanjutnya, reaktan dialirkan kedalam evaporator untuk menghasilkan steam. Karena steam yang dihasilkan suhunya terlalu tinggi, maka
digunakan heat exchanger untuk menurunkan suhunya. Karena ada sebagian air yang mengembun karena proses pendinginan, maka
digunakanlah separator untuk memisahkan kandungan air yang terdapat dalam reaktan. Sedangkan, etilen cair masuk kedalam absorber. Didalam
absorber, etilen oksida akan diserap oleh air untuk menjadi absorben. Hasil serapannya kemudian masuk kedalam menara distilasi. Dimana hasil
distilat adalah produk etilen oksida dengan kemurnian 99,7%, kemudian disimpan didalam tangki. Sedangkan hasil bottom nya yaitu campuran
air dengan gas etilen sebesar 0,03% di turunkan suhunya dengan Heat Exchanger supaya menjadi fase cair yang kemudian akan disimpan di
tangki penyimpanan yang kemudian akan di recycle.