Anda di halaman 1dari 28

PENGOLAHAN AIR UMPAN BOILER DI PT SEMEN TONASA

PROPOSAL TUGAS AKHIR

ANDI SAHRI JUITA 331 17 504


.
SUSILAWATI 331 17 522

PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2020
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Planet bumi sebagian besar terdiri dari air karena luas daratan lebih kecil

dibandingkan dengan luas lautan. Mahkluk hidup yang ada di bumi ini tidak dapat

terlepas dari kebutuhan akan air. Air merupakan kebutuhan utama bagi proses

kehidupan di bumi ini. Air yang relatif bersih sangat di dambakan oleh manusia

baik untuk keperluan hidup sehari-hari,untuk keperluan industri,untuk kebersihan

sanitasi kota,maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya.

Ada beberapa tahap pengolahan air yang harus dilakukan sehingga air tersebut

bisa dikatakan layak untuk di pakai. Sistem pengolahan air ini dikenal dengan

istilah water treatment plant atau instalasi pengolahan air. Instalasi pengolahan

air adalah sistem atau sarana yang berfungsi untuk mengolah air dari kualitas air

baku yang terkontaminasi untuk mendapatkan perawatan kualitas air yang di

inginkan sesuai standar mutu atau siap untuk di konsumsi. Pada pembangkit listrik

tenaga uap pengolahan air ini digunakan sebagai parameter kualitas air untuk

umpan boiler. Air umpan boiler nantinya akan di panaskan hingga menjadi steam.

Karena di dalam boiler terjadi pemanasan sehingga harus di waspadai adanya

kandungan-kandungan mineral. Sehingga ketika memasuki boiler air menjadi

masalah yang harus segera di atasi.

Oleh karenanya,pengolahan air sangatlah penting untuk dilakukan sebelum

memanfaatkannya. Dengan pengolahan air yang tepat dan benar akan berdampak

1
baik dan mengurangi kemungkinan masalah yang akan terjadi khususnya pada

boiler. Pengolahan air yang baik akan mengurangi resiko terbentuknya korosi

pada boiler. Oleh karena itu pengolahan air ini sangatlah penting untuk di

terapkan dan di lakukan di pembangkit listrik tenaga uap.

1.2 Rumusan Masalah

1. Berapa persen kadar kesadahan air umpan boiler di PT SEMEN

TONASA?

2. Berapa persen kandungan TDS pada air umpan boiler di PT SEMEN

TONASA?

3. Bagaimana kualitas air umpan boiler di PT SEMEN TONASA?

1.3 Tujuan Kegiatan

1. Mengetahui kadar kesadahan air umpan boiler di PT SEMEN

TONASA

2. Mengetahui kandungan TDS pada air umpan boiler di PT SEMEN

TONASA

3
1.4 Manfaat Penelitian

A.Bagi Mahasiswa

1. Menambah pengetahuan dan pengalaman kerja

2. Sebagai latihan bagi mahasiswa sebelum memasuki dunia lerja

3. Melatih pemahaman tentang aplikasi teknik kimia di dunia industri

B.Bagi Perguruan Tinggi

1. Mengetahui sejauh mana ilmu yang diserap oleh mahasiswa selama kerja

praktek

2. Memperoleh gambaran nyata tentang perusahaan sebagai bahan informasi

untuk mengembangkan kurikulum yang ada

C.Bagi Masyarakat

1. Menambah pengetahuan tentang suatu proses di dalam industri

2. Memberi gambaran nyata tentang proses industri

4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Boiler

Ketel uap atau boiler adalah suatu pesawat yang digunakan untuk mengubah

air yang ada di dalamya menjadi uap dengan cara di panaskan. Dengan adanya

bahan perantara air tersebut, maka di dalam ketel harus ada ruang atau tempat air.

Uap yang di bentuk di dalam ketel mempunyai tekanan yang lebih besar dari pada

tekanan udara luar, maka ketel harus mampu menahan tekanan uap tersebut.

Kekuatan ketel uap tergantung dari bentuk dan bahannya. Bentuk yang lebih kuat

untuk menahan tekanan yang lebih besar dari dalam adalah bentuk bulat cembung

dan silinder sebab dengan bentuk semacam itu sukar merubah bentuknya yang di

sebabkan tekanan dari dalam. Tetapi bentuk bulat cembung ini tidak digunakan

untuk ketel uap karena kontruksinya yang sulit untuk di kerjakan. Oleh karena itu

pada umumnya ketel uap di buat dalam bentuk silinder.Bahan untuk ketel uap

harus baik karena di samping harus menahan tekanan tinggi juga harus tahan pada

suhu yang tinggi.Boiler atau ketel steam adalah suatu alat berbentuk bejana

tertutup yang digunakan untuk menghasilkan steam.Steam di peroleh dengan

memanaskan bejana yang berisi air dengan bahanbakar(Yohana dan

Askhabulyamin,2012)

5
Gambar 2.1.1 bagian-bagian boiler

2.2 Prinsip Kerja Boiler

Ketel atau ketel uap adalah perangkat yang berfungsi untuk mengubah

udara menjadi uap.Proses perubahan udara menjadi uap terjadi dengan

memanaskan udara yang ada di dalam pipa-pipa dengan menggunakan panas dari

hasil pembakaran bahan bakar. Pembakaran di lakukan dengan kontinyu dari

dalam ruang bakar dengan mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar.

6
Uap yang di hasilkan boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan

temperature yang tinggi.Jumlah produksi uap tergantung pada luas pemindahan

panas,laju aliran,dan panas pembakaran yang di berikan.

Komponen utama boiler:

1.Steam drum

Merupakan penampungan sementara dari fluida kerja baik dalam bentuk

cair,campuran maupun uap.

2.Downcomer

Pipa yang mengalirkan feed water menuju ruang bakar.

3.Funace

Komponen yang berfungsi sebagai tempat terjadinya proses pembakaran

dari campuran bahan bakar dengan udara.

4.Separator/cyclone

Komponen yang berfungsi untuk memisahkan fluida kerja antara yang

berwujud uap dan cair.

5.Feed water pipe

Pipa yang berfungsi untuk mengalirkan feed water ke boiler.

6.Ekonomizer

7
Komponen yang di gunakan untuk memanaskan feed water dangan

memanfaatkan panas dari gas asap sebelum masuk ke cerobong.Prinsip kerjanya

sama dengan prinsip heat exchanger. Economizer akan meningkatkan nilai

economis ketel uap.Jenis economizer yang popular adalah economizer greans

yang banyak di gunakan pada ketel stasionerEconomizer ini terdiri dari sejumlah

pipa vertical yang di tempatkan sebagai penambahan gas asap antara ketel dengan

cerobong.

7.Superheater

Komponen yang berfungsi untuk meningkatkan temperature uap jenuh

tanpa menaikan tekanannya.Superheater pada umumnya merupakan bagian

kesatuan dari boiler dan di tempatkan di jalur gas asap panas dari dapur. Gas asap

ini digunakan untuk memberikan panas lanjut pada uap.

2.3 Air

Di bumi terdapat kira-kira 1,3-1,4 milyar km 3 air:97,5% adalah air laut ,

1,75% berbentuk es dan 0,73% berada di daratan sebagai air sungai,air danau,air

tanah dan sebagainya hanya 0,001% berbentuk uap di udara.Air di bumi ini

mengurangi terus-menerus sirkulasi,penguapan,presipitasi,dan pengaliran

keluar.Akan tetapi sirkulasi air ini tidak merata karena kita melihat perbedaan

besar dari tahun ke tahun,dari musim ke musim berikutnya dan juga dari wilayah

8
ke wilayahyang lainnya. Sirkulasi air ini di pengaruhi kondisi meteorology,dan

kondisi topografi.

Air berubah ke dalam tiga bentuk menurut waktu dan tempat.Yakni air

sebagai bahan padat,air sebagai cairan dan air sebagai uap seperti gas.Keadaan-

keadaan ini kelihatannya adalah keadaan alamiah biasa karena selalu kelihatan

demikian.Tetapi sebenarnya keadaan-keadaan ini adalah keadaan yang aneh di

antara seluruh benda-benda.Tidak ada suatu benda yang berubah ke dalam tiga

sifat dengan suhu dan tekanan yang terjadi dalam hidup kita sehari-hari.

Air mempunyai kapasitas menahan panas(heat holding capacity) yang

sangat besar.Jika es menjadi air dan air menjadi uap,maka sangat banyak panas

yang di serap.Hal ini di sebut panas pencairan(panas sebanyak 80 cal yang di

butuhkan untuk mencairkan 1 g es).Dan panas penguapan(panas sebanyak 540 cal

yang dibutuhkan untuk menguapkan 1 g air pada suhu 100).Demikian pula air

dapat dengan mudah melarutkan banyak bahan.Sifat kemampuan melarutkan ini

juga di gunakan untuk kebutuhan pertanian,industri dan rumah tangga.

2.4 Air Umpan Boiler

Dalam suatu proses produksi dalam industri, boiler merupakan suatu

pembangkit panas yang penting.Sesuai dengan namanya maka fungsi dari boiler

ini adalah memanaskan kembali.Dalam suatu proses industri boiler harus dijaga

9
agar effisiensinya cukup tinggi.Oleh sebab itu adalah penting untuk menjaga

kualitas air yang diumpankan untuk boiler, karena akan berhubungan dengan

effisiensi dari boiler tersebut.

Air umpan boiler atau Boiler Feed Water nantinya akan dipanaskan hingga

menjadi steam.Karena di dalam boiler terjadi pemanasan harus diwaspdai adanya

kandungan-kandungan mineral seperti ion Ca2+ dan Mg2+.Air yang banyak

mengandung ion Ca2+ dan Mg2+ disebut sebagai air yang sadah (hard water).Ion-

ion ini sangat berpengaruh pada kualitas air yang nantinya akan digunakan

sebagai umpan boiler.Biasanya ion-ion ini terlarut dalam air sebagai garam

karbonat, sulfat, bilkarbonat dan klorida.Berbeda dengan senyawa-senyawa kimia

lainnya, kelarutan dari senyawa-senyawa mengandung unsur Ca dan Mg seperti

CaCO3, CaSO4,MgCO3, Mg(OH)2, CaCl2,MgCL2, dll; akan memiliki kalarutan

yang makin kecil/redah apabila suhu makin tinggi.Sehingga ketika memasuki

boiler, air ini merupakan masalah yang harus segera diatasi.Air yang sadah ini

akan menimbulkan kerak(scalling) dan tentu saja akan mengurangi effisiensi dari

boiler itu sendiri akibat dari hilangnya panas akibat adanya kerak tersebut.Selain

itu yang dikhawatirkan bisa menyebabkan scalling adalah adanya deposit silika.

Dalam hal ini akan terjadi perbedaan ketika mengolah air untuk dijadikan sebagai

air minum dibandingkan dengan untuk umpan boiler.Dalam pengolahan air

minum mineral-mineral yang ada dalam air tidak akan dihilangkan karena

mineral-mineral tersebut dibutuhkan untuk tubuh manusia.Bahkan ada perusahaan

air minum yang menambahkan mineral pada air minum produksinya.Hal itu tidak

boleh terjadi dalam pengolahan air untuk umpan boiler.Air minum juga harus

10
dijaga agar bebas dari kuman penyakit dengan diberi desinfektan sedangkan air

umpan boiler tidak perlu diberi desinfektan.

Pengendapan material dapat mengakibatkan menurunnnya afektivitas

perpindahan panas sehingga menyebabkan penggunaan bahan bakar menjadi

boros,metal bersuhu tinggi bahkan bisa mengakibatkan kerusakan.Pengendapan

juga merupakan masalah yang paling serius pada boiler,bisa juga mengakibatkan

masalah-masalah pada sistem sebelum dan sesudah boiler.

1.Korosi

Korosi adalah peristiwa penurunan mutu logam akibat reaksi elektro kimia

dengan lingkungannya.Peristiwa korosi adalah peristiwa elektrokimia dimana

logam berubah menjadi bentuk asalnya akibat dari oksidasi yang di sebabkan

berikatannya oksigen dengan logam atau kerugian logam di sebabkan oleh akibat

beberapa unsur kimia.Akibat dari peristiwa korosi adalah penipisan dinding pada

permukaan boiler sehingga dapat penyebabkan pipa pecah.Penyebab korosi boiler:

a. Oksigen terlarut

b. Alkalinity

c. Karbon dioksida

d. Korosi khalate

2.Kerak

Pengkerakan pada system boiler di sebabkan oleh:

11
a. Pengendapan hardness feed water dan mineral lainnya

b. Kejenuhan berlebih dari partikel padat terlarut mengakibatkan tegangan

permukaan tinggi dan gelembung sulit pecah

c. Kerak boiler yang

lazim(CaCo3,Ca(PO4)2,Mg(OH)2,MgSiO3,SiO2,Fe29CO3)3,FePO4

3.Endapan

Pembekuan material non mineral pada boiler,umumnya berasal dari:

a. Oksida besi sebagai produk korosi

b. Materi organik

c. Partikel padat tersuspensi dari feed water

2.4.1Sampling air boiler

Sampel air boiler akan berguna hanya jika sampel ini mewakili kondisi

dibagian dalam boiler. Oleh karena itu sampel-sampel yang diambil dari gelas

pengukur ketinggian air, yang tergantung di luar ruang control, atau dekat pipa

pemasukan air umpan nampaknya sangat tidak akurat.

Sampel yang diambil dari shell boiler tidak aman dan tidak akurat sebab airnya

dalamkeadaan bertekanan dan sebagian akan menyemprot menjadi steam,

sehingga konsentrasi

12
TDS yang terukur lebih tinggi pada sampel daripada didalam boiler.Berdasarkan

hasil analisis sampel, sangat umum terjadi bahwa air boiler yang di-blowdown

lebih banyak daripada yang diperlukan.

Penyelesaiannya adalah menggunakan pendingin sampel untuk mengambil air

dari boiler.Pendingin sampel adalah penukar panas berukuran kecil yang

menggunakan air dingin untuk mendinginkan sampel pada saat diambil, oleh

karena itu mengurangi semprotan, meningkatkan keamanan operator dan

ketelitian sampel. Dalam beberapa sistim otomatis, sensor konduktivitas dipasang

langsung ke shell boiler untuk memantau tingkat TDS secara terus menerus.

Alasan lain untuk sistim kendali TDS otomatis adalah untuk menghindari

pengaruh beban steam yang bervariasi, laju kondensat yang kembali, dan kualitas

air make-up pada hasil sampel.

2.4.2Sistem air boiler

SISTEM AIR KONDENSAT

Sistem air kondensat adalah sumber pasokan utama untuk sistem air

pengisi. Ruang lingkup sistem air kondensat adalah mulai dari hotwell sampai ke

Dearator.  Air kondensat berasal dari proses kondensasi uap bekas didalam

kondensor. Di dalam sistem air kondensat, air mengalami 3 proses utama yaitu

mengalami pemanasan, pemurnian dan deaerasi.

Pemanasan.

Pada saat melintasi sistem air kondensat, air mengalami pemanasan pada

berbagai komponen antara lain di gland steam condensor dan dibeberapa pemanas

awal air pengisi tekanan rendah/ LPH (Low Pressure Heater). Tujuannya untuk

13
meningkatkan efisiensi siklus serta menghemat pemakaian bahan bakar. Bila air

kondensat tidak dipanaskan, berarti membutuhkan lebih banyak bahan bakar

untuk menaikkan temperatur air didalam ketel/Boiler.

Selain itu, air kondensat juga mengalami proses pemurnian untuk mengurangi

pencemar-pencemar padat dan cair yang terkandung dalam air kondensat.

Pemurnian

Pemurnian air yang dilakukan didalam sistem air kondensat termasuk

sistem pemurnian didalam siklus (Internal Treatment), pemurnian dilakukan

dengan cara mengalirkan air kondensat melintasi penukar ion (Condensate

Polishing ) dan injeksi kimia, agar pencemar yang dapat mengakibatkan deposit

maupun korosi pada komponen-komponen ketel dapat dihilangkan sehingga

kualitas air kondensat menjadi lebih baik.

Terjadinya deposit di ketel yang disebabkan oleh kualitas air yang buruk, dapat

mengakibatkan terhambatnya proses perpindahan panas didalam ketel dan pada

kondisi ekstrim dapat mengakibatkan bocornya pipa-pipa ketel akibat over

heating.  

Deaerasi

Deaerasi adalah proses pembuangan pencemar gas dari dalam air

kondensat seperti oksigen (O2), carbondioksida (CO2) dan non condensable gas

lainnya. Pencemar gas dapat menyebabkan korosi pada saluran dan komponen-

komponen yang dilaui air kondensat. Ilustarsi sistem air kondensat terlihat seperti

pada gambar berikut.

14
Gambar 2.4.2.1 diagram alir system air kondensat

SISTEM AIR PENAMBAH (  MAKE UP WATER  )

Secara teoritis, air di dalam siklus PLTU akan terus bersirkulasi tanpa terjadi

pengurangan massa air sehingga tidak memerlukan penambah dari luar siklus.

Tetapi pada prakteknya, banyak terjadi kehilangan massa air yang antara lain

disebabkan oleh adanya kebocoran-kebocoran di dalam sistem, spray

( Tempering ) dan pembuangan gas yang masih mengandung air oleh karena itu

harus ada tambahan air

Sistem air penambah berfungsi untuk memenuhi kebutuhan akan tambahan

fluida kerja tersebut. Mengingat bahwa kualitas air penambah harus sama baiknya

dengan kualitas air yang telah berada dalam siklus tersebut, maka sistem air

penambah dilengkapi dengan unit pengolahan air (demineralizer plant) yang

15
berfungsi untuk mengolah air sumber (raw water) menjadi air penambah (make up

water).

Air condensate atau demin dari condensate storage tank (CST) ditransfer ke

kondensor hotwell menggunakan condensate transfer pump. Sistem pengoperasian

dari condensate transfer pump hanya digunakan pada saat awal pengoperasian.

Aliran air penambah yang masuk ke hotwell diatur oleh katup air penambah

(make up valve). Pembukaan katup dikendalikan oleh level Transmitter (LT) yang

menggunakan Parameter Level Hotwell sebagai set point, karena variasi level

hotwell merepresentasikan kebutuhan air penambah. Bila level hotwell turun

menjadi lebih rendah dari semestinya, maka katup air penambah akan membuka

sehingga air penambah dari tangki air penambah (Condensate Storage Tank) akan

mengalir kedalam hotwell menggunakan CTP ( pada saat awal start unit) dan

vaccum line (normal operasi). Hal yang perlu diperhatikan oleh operator adalah

bahwa jangan biarkan level tangki air penambah terlalu rendah. Bila level hotwell

tinggi, maka hotwell level transmitter (LT) akan memerintahkan katup pelimpah

(Spill Valve) untuk membuka dan sebagian air hotwell akan mengalir melalui

pompa kondensat dan kembali ke tangki air penambah/Condensate Storage

Tank menggunakan Condensate Pump.

16
Gambar 2.4.2.2 diagram alir air penambah

SISTEM AIR PENDINGIN BANTU ( CLOSE CIRCULATION COOLING

WATER )

Sistem C3W ini berfungsi untuk mendinginkan semua peralatan yang ada

pada sistem PLTU. Medianya air Demin yang ada pada Expansion Tank. Air

demin/C3W dari Expansion Tank dipompa menggunakan C3WP.Setelah

mendinginkan semua peralatan, air C3W disirkulasikan kembali, tetapi

sebulumnya didinginkan kembali menggunakan air laut. Proses pendinganan ini

berlangsung di Heat Exchanger.

17
Gambr 2.4.2.3 diagram alir sistem air bantu

2.5 Karakteristik Air Umpan Boiler

 1.      PH

Merupakan indikasi untuk keasaman suatu zat .PH (Pondus hidrogenium)

ditentukan oleh jumlah hydrogen bebas (H+) dalam suatu zat. PH adalah factor

logaritmik, ketika sebuah larutan menjadi 10x lebih asam, PH akan jatuh oleh satu

unit.

          2.      Daya hantar listrik/konduktivitas

18
Daya hantar listrik adalah kemampuan dari larutan untuk menghantarkan

arus listrik yang dinyatakan dalam pmhos/cm. Harga daya hantar listrik dari

umpan air boiler di[erhatikan untuk mencegah terjadinya endapan kerak pada

bagian permukaan perpidahan panas dan untuk menjaga kemurnian steam.

         3.      Alkalinitas

Didefinisikan sebagai jumlah anion dalam air yang akan bereaksi untuk

menetralkan ion H+ .Harga alkalinitas tinggi tidak dikehendaki untuk umpan air

boiler karena dapat menimbulkan pembusaan dan carryover.

        4.      Kesadahan, karbonat dan non karbonat

        5.      Silica

       6.      Besi

       7.      Phospat

       8.      Turbiditas, sifat optic dari suatu larutan yang menyebabka cahaya yang

melaluinya terabsorsi.

       9.      TSS ( Total Suspendied Solid)

2.6 Persyaratan Air Umpan Boiler

Boiler atau ketel uap merupakan sebuah alat untuk pembangkit uap

dimana uap ini berfungsi sebagaizat pemindah tenaga kaloris.Tenaga kalor yang

dikandung dalam uap dinyatakan dengan entalpi panas.

     

19
Hal-hal yang mempengaruhi efisiensi boiler adalah bahan bakar dan kualitas

air umpan boiler.Parameter-parameter yang mempengaruhi kualitas air umpan

boiler antara lain:

1.      Oksigen terlarut, dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan korosi pada

peralatan boiler.

2.      Kekeruhan, dapat mengenda pada perpipaan dan peralatan proses serta

mengganggu proses.

3.    PH. Bila tidak sesuai dengan standar kualitas air umpan boiler dapat menyebabkan

korosi pada peralatan

4.      Kesadahan, merupakan kandungan ion Ca dan Mg yang dapat menyebabkan

kerak pada peralatan serta perpipaan boiler sehingga menimbulkan local

overheating

5.      Fe, dapat menyebabkan air bewarna dan mengendap disaluran air dan boiler bila

teroksidasi oleh oksigen

Secara umum air yang akan digunakan sebagai umpan boiler adalah air yang

tidak mengandung unsur yang dapat menyebabkan terjadinya endapan yang dapat

membentuk kerak pada boiler dan air yang tidak mengandung unsur yang dapat

menyebabkan korosi boiler. 

Berikut ini merupakan persyaratan bakumutu air umpan boiler :

Parameter Satuan Ukuran


PH unit 10,5-11,5
Conductivity Ymhos/cm 5000, max
TDS Ppm 3500, max
P-Alkalinity ppm -
M- Alkalinity Ppm 800 , max

20
O – Alkalinity Ppm 2,5 x SiO2 , min
T - Hardness Ppm -
Silica Ppm 150, max
Besi Ppm 2, max
PHospat residual Ppm -
SulpHite residual Ppm 20,50
PH Condensate Unit 8,0 – 9,0
Tabel 2.6.1 baku mutu air umpan boiler

2.7 Pengolahan air umpan boiler

Pengolahan eksternal digunakan untuk membuang padatan

tersuspensi, padatan telarut  (terutama ion kalsium dan magnesium yang

merupakan penyebab utama pembentukan  kerak) dan gas- gas terlarut (oksigen

dan karbon dioksida).

      Proses perlakuan eksternal yang ada adalah:

      1.      Koagulasi dan Flokulasi

      2.      Sedimentasi

      3.      Filtrasi

      4.      Demineralisasi

      5.      Deaerasi

Metode pengolahan awal adalah sedimentasi sederhana dalam tangki

pengendapan  ataupengendapan dalam clarifiers dengan bantuan koagulan dan

flokulan. Penyaring  pasirbertekanan, dengan aerasi untuk menghilangkan karbon

dioksida dan besi.

21
    

    1 Koagulasi dan Flokulasi

Koagulasi dan flokulasi yaitu proses pemberian bahan-bahan koagulan dan

flokulan  kedalam air umpan boiler dengan cara penginjeksian. Koagulasi

merupakan proses  netralisasi muatan sehingga partikel-partikel dapat saling

berdekatan satu dengan yang  lainnya. Flokulasi merupakan proses penyatuan

antar partikel-partikel yang sudah  saling berdekatan satu dengan yang lain

sehingga partikel-partikel akan saling menarik dan membentuk flok.  Untuk

menurunkan turbidity pada inlet clarifier diinjeksikan bahan kimia, yaitu :

      a.  Aluminium Sulfat (Al2(SO4)3 . 18 H2O)

      b.  Natrium Hidroksida (NaOH)

      c.   Klorin (Cl2)

      d.  Coagulant Aid (Polymer) 

    2  Sedimentasi

Tujuan sedimentasi adalah  memberikan kesempatan kepada partikel-

partikel besar  untuk mengendap dan partikel yang lebih halus akan membutuhkan

waktu endap yang  lebih lama.

   

    3  Filtrasi

Pengolahan dengan cara filtrasi dapat dilakukan dengan cara penyaringan

zat padat  tersuspensi didalam air sebelum air diisikan kedalam boiler.

Efisiensi  saringan paling  baik bila unit beroperasi pada kecepatan aliran terkecil,

22
padatan akan melalui media  membawa padatan bersamanya. Demikian pada

tekanan yang tinggi dapat  memecahkan media akan keluar pada saat dilakukan

backwash.

    

    4  Demineralisasi

Demineralisasi berfungsi untuk membebaskan air dari unsur-unsur silika,

sulfat,  chloride  (klorida) dan karbonat dengan menggunakan resin. Diagram Alir

proses  seperti gambar dibawah ini:

Gambar 2.7.1 Diagram Alir Demineralizer


a.  Cation exchenger

Proses ini bertujuan untuk menghilangkan unsur-unsur logam yang berupa

ion- ion positif yang terdapat dalam air dengan menggunakan resin kation R-

SO3H (type Dowex Upcore Mono A-500). Proses ini dilakukan dengan

melewatkan air melalui  bagian bawah, dimana akan terjadi pengikatan logam-

23
logam tersebut oleh resin. Resin  R-SO3H ini bersifat asam kuat, karena itu

disebut asam kuat cation exchanger resin.

Proses ini menghasilkan asam seperti asam seperti HCl, H2SO4 dan asam-

asam lain. Keasaman berkisar antara Ph 2,8 – 3,5. untuk memperoleh resin aktif

kembali, dilakukan regenerasi dengan menambahkan H2SO4 pada resin tersebut. 

 b.    Degasifier  

Dari  cation tower  air dilewatkan ke  degasifier  yang berfungsi untuk

menghilangkan gas CO2 yang terbentuk dari asam karbonat pada proses

sebelumnya. 

Reaksi yang terjadi adalah :

H2CO3   ----->      H2O  +  CO2

Proses di degasifier  ini berlangsung pada tekanan vakum 740 mmHg

dengan  menggunakan  steam ejektor, di dalam tangki ini terdapat

netting  ring  sebagai media untuk memperluas bidang kontak sehingga air yang

masuk terlebih dahulu diinjeksikan dengan  steam.. Sedangkan keluaran  steam

ejektor dikondensasikan dengan menginjeksi air dari bagian atas dan selanjutnya

ditampung dalam  seal pot sebagai umpan  recovery tank, maka CO2 akan terlepas

sebagai fraksi ringan dan air akan turun ke bawah sebagai fraksi berat.

24
c.    Anion Tower   

Berfungsi untuk menyerap atau mengikat ion-ion negatif yang terdapat

dalam kandungan air yang keluar dari  degasifier. Resin pada  anion

exchanger  adalah R = NOH (Tipe  Dowex Upcore Mono C-600). Reaksi ini

menghasilkan H2O, oleh karena itu air demin selalu bersifat netral.Selanjutnya

air  outlet anion tower masuk ke mix bed polisher  dari bagian atas. Air keluar

tangki ini memiliki pH = 7,5  –  8,5. Untuk memperoleh resin aktif

kembali,  dilakukan regenerasi dengan menambahkan NaOH pada resin tersebut. 

d.  Mix Bed Polisher  

Berfungsi untuk menghilangkan sisa-sisa logam atau asam dari

proses  sebelumnya, sehingga diharapkan air yang keluar dari mix bed

polisher  telah bersihdari kation dan anion. Di dalam mix bed polisher digunakan

dua macam resin yaitu resin kation dan resin anion yang sekaligus keduanya

berfungsi untuk menghilangkan  sisa kation dan anion, terutama natrium dan sisa

asam sebagai senyawa silika, dengan reaksi sebagai berikut :

Reaksi Kation :

Na2SiO3  +   2 R – SO3H      ---->         2 RSO3Na +  H2SiO3

Reaksi Anion :

H2SiO3   +   2 R = N – OH    ---->       2 R=N-SiO3 +  H2O 

25
 Air yang telah bebas mineral tersebut dimasukkan ke polish water

tank  dandigunakan untuk air umpan boiler. Air yang keluar dari mix bed polisher

ini memiliki  pH antara 6 – 7. ( Anonymous. 1994 ) 

5. Deaerasi  

Dalam deaerasi, gas terlarut, seperti oksigen dan karbon dioksida, dibuang

dengan  pemanasan awal air umpan sebelum masuk ke boiler. Seluruh air alam

mengandung  gas terlarut dalam larutannya. Gas-gas tertentu seperti karbon

dioksida dan oksigen,  sangat meningkatkan korosi. Bila dipanaskan dalam sistim

boiler, karbon dioksida(CO2) dan oksigen (O2) dilepaskan sebagai gas dan

bergabung dengan air (H2O)  membentuk asam karbonat (H2CO3). 

Penghilangan oksigen, karbon dioksida dan gas lain yang tidak

dapat  terembunkan dari air umpan boiler sangat penting bagi umur peralatan

boiler dan juga  keamanan operasi. Asam karbonat mengkorosi logam

menurunkan umur peralatan dan  pemipaan. Asam ini juga melarutkan besi (Fe)

yang jika kembali ke boiler akan  mengalami pengendapan dan meyebabkan

terjadinya pembentukan kerak pada boiler dan pipa. Kerak ini tidak hanya

berperan dalam penurunan umur peralatan tapi juga  meningkatkan jumlah energi

yang diperlukan untuk mencapai perpindahan panas.

26
BAB III METODE KEGIATAN

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Prkatek

Penelitian ini akan dilaksanakan Selama dua bulan pada tanggal 02 Maret-
30 April 2020 di unit proses pengolahan air umpan boiler di PT SEMEN
TONASA.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Data yang di perlukan untuk perhitungan kualitas air umpan boiler di


peroleh dengan cara pengamatan lapangan,pengambilan secara langsung sampel
dan studi literatur.

3.3 Teknik Pengolahan Data

1.Perhitungan kadar kesadahan air umpan boiler

2.Perhitungan kadar TDS air umpan boiler

3.Analisis kualitas air umpan boiler dengan berbagai perameter

27
DAFTAR PUSTAKA

Wardhana,Wisnu Arya.1995.Dampak Pencemaran Lingkungan.Yogyakarta:Andi

Yogyakarta.

www.academia.edu

PT.Triashartha,(online).https://triashartha.com/elementor-160/.Diakses pada

tanggal 18 Maret 2018

Annes,(online).http://annesniwa.blogspot.com/2014/09/pengilahan-air-untuk-

boiler-ketel-uap.html.Diakses pada tanggal 28 September 2014

Arifiyan,(online).http://arifiyan-budiman.blogspot.com/2012/01/normal-0-false-

false-false-in-x-none-x.html.Diakses pada tanggal 30 Januari 2012

UNEP.2008.Boiler & Pemana Fluida Thermis.UntitleNational Environment

Program

28

Anda mungkin juga menyukai