Anda di halaman 1dari 14

Keramik Halus

Tugas Mata Kuliah Kimia Material Anorganik

Dosen : Pardoyo, S.Si.,M.Si

Disusun Oleh :

Liana Dewi N. 24030117140018

Puspa Ajeng 24030117130075

Dwi Retnowati 24030117130077

Nasiha Nebrina 24030117140019

Sonia setya ningrum 24030117120016

Diffa Savira Ramadhany 24030117120013

Jhosua E.H Simanullang 24030117120018

UNIVERSITAS DIPONEGORO

FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

KIMIA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang Keramik Halus.

Makalah ilmiah ini telah kami susun bersama dengan maksimal sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Keramik Halus ini memberi manfaat
untuk masyarakat dan dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Semarang, 23 Maret 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................................ 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................................ 3
BAB I ............................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
1.1 Latar belakang .................................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................................................ 5
1.4 Metode Penulisan ........................................................................................................................ 5
BAB II .......................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 6
2.1. Pengertian Keramik.................................................................................................................... 6
2.2. Asal Usul Keramik ...................................................................................................................... 6
2.3. Struktur Kimia Material ............................................................................................................ 7
2.4. Proses Pembentukan Keramik Halus ....................................................................................... 9
2.5. Sifat Fisik dan Sifat Kimia Keramik Halus .............................................................................. 9
2.5.1 Sifat fisik ..................................................................................................................................... 9
2.5.2 Sifat kimia ................................................................................................................................... 9
2.6. Manfaat Keramik Halus............................................................................................................. 9
2.7. Peluang Usaha Keramik Halus ................................................................................................ 10
2.8. Perusahaan Keramik Halus di Indonesia ............................................................................... 11
2.9. Permasalahan yang Berhubungan dengan Keramik Halus dan cara mengatasinya ......... 11
BAB III....................................................................................................................................................... 13
PENUTUP.................................................................................................................................................. 13
3.1. Kesimpulan ................................................................................................................................ 13
3.2. Saran .......................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 14
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Keramik berasal dari perkataan greek yaitu keramos, yang bermaksud lempung yang
di bakar pada temperatur tinggi (lebih 1500oC). Ada pendapat lainnya menyatakan bahwa
keramik berasal dari perkataan keramikos yaitu segala hasil yang di perbuat dari lempung
(tanah liat). Jika di lihat daripada pengertian di atas, jelas menunjukkan bahwa ia agak
terbatas, pengertian demikian hanya meliputi hasil-hasil tembikar saja. Oleh karena itu
suatu pengertian yang lebih luas di perlukan memandang perkembangan tembikar dalam
berbagai metode produksi dan penggunaan bahan keramik yang mempunyai sifat yang
uniq dan modern pada masa kini.
Berdasarkan pengertian yang di beri oleh Kingery, keramik merupakan suatu seni
dan pengetahuan dalam membuat dan menggunakan hasil padat yang sebahagian besar
komponennya ialah bahan non organik yang bukan logam, hal ini selaras dengan
pengertian yang di beri oleh Horslay di dalam concise encylopedia. Berdasarkan
pengertian ini, keramik adalah suatu bidang ilmu yang luas merangkumi bidang seperti
tembikar, porselin, refraktori, lempung struktur, pelincir, semen, kaca, bahan bermagnet
bukan logam, ferroelektrik, superkonduktor dan berbagai bahan tak organik lainnya.
Struktur kristal keramik (terdiri dari berbagai ukuran atom yang berbeda atau
minimal terdiri dari 2 jenis unsur) merupakan salah satu yang paling kompleks dari semua
struktur bahan. Ikatan antara atom-atom ini umumnya ikatan kovalen (berbagi elektron,
sehingga ikatan ini kuat) atau ion (terutama ikatanantara ion bermuatan, sehingga ikatan ini
kuat). Ikatan ini jauh lebih kuat daripada ikatan logam. Akibatnya, sifat-sifat seperti
kekerasan dan ketahanan panas dan listrik secara signifikan lebih tinggi keramik dari pada
logam. Keramik dapat berikatan kristal tunggal ataudalam bentuk polikristalin. Ukuran
butir mempunyai pengaruh besar terhadap kekuatan dan sifat-sifat keramik; ukuran butir
yang halus (sehingga dikatakan keramik halus), semakin tinggi kekuatan dan
ketangguhannya.
Kebanyakan bahan pembentuk keramik memiliki ikatan ion, ikatan kovalen dan
ikatanantara. Sebagai missal, bagian ikatan ion dalam sistem Mg-O, Al-O, Zn-O dan Si-O
dapat dikatakan masing-masing 70%, 60%, 60% dan 50%. Yang sangat menarik adalah
bahwa pada ReO3,V2O3 dan TiO, yang merupakan oksida dan tidak pernah menunjukkan
sifat liat ataudapat di deformasikan, tetapi memiliki hantaran listrik yang relatif dapat
disamakan dengan logam biasa.
Dalam Kristal yang rumit, berbagai macam atom berperan dan ikatannya merupakan
ikatan campuran dalam banyak hal. Struktur Kristal demikian dapat dimengerti apabila
mengingat bahwa Kristal tersusun oleh kombinasi dari polyhedron koordinasi, dimana
satuan kecil dari kation dikelilingi oleh beberapa anion. Salah satu contoh adalah silikat
yang merupakan bahan baku penting bagi keramik.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diangkat penulis berdasarkan latar belakang
tersebut, yaitu :
1. Bagaimana asal usul keramik halus berdasarkan data geologi maupun pembuatannya?
2. Dimanakah keramik halus banyak ditemukan ( khususnya di Indonesia ) ?
3. Bagaimanakah struktur kimia keramik halus ?
4. Bagaimanakah sifat fisik dan sifat kimia keramik halus ?
5. Apa saja manfaat dari keramik halus ?
6. Bagaimana peluang usaha dari keramik halus ?
7. Apa saja perusahaan yang mengelola atau memproduksi keramik halus ?
8. Apa saja permasalahan yang berhubungan dengan keramik halus dan bagaimana cara
mengatasinya ?
1.3 Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui asal usul keramik halus berdasarkan data geologi maupun
pembuatannya.
2. Untuk mengetahui daerah dimana keramik halus banyak ditemukan.
3. Untuk mengetahui struktur kimia keramik halus.
4. Untuk mengetahui sifat fisik dan sifat kimia keramik halus.
5. Untuk mengetahui manfaat dari keramik halus.
6. Untuk mengetahui peluang usaha dari keramik halus.
7. Untuk mengetahui perusahaan apa saja yang mengelola atau memproduksi keramik
halus.
8. Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan keramik
halus dan cara mengatasinya.
1.4 Metode Penulisan
Adapun metode yang digunakan penulis dalam menyusun makalah ini, yaitu :
1. Teknik Pengumpulan Data
Penulis mengumpulkan data melalui pencarian data-data dari sumber-sumber
dan media-media terkait.
2. Teknik Pengolahan Data
Setelah penulis mengumpulkan, memahami dan menganalisis data-data,
akhirnya penulis membuat simpulan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Keramik


Keramik berasal dari bahasa Yunani yaitu keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah
liat yang telah mengalami proses pembakaran. Keramik adalah suatu hasil seni dan teknologi
untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar seperti gerabah, genteng porselin,
dan sebagainya. Definisi keramik terbaru mencakup semua material anorganik yang
berbentuk padat dan non-metal (Yusuf, 1998).

2.2. Asal Usul Keramik


Industri keramik bermula tahun 4500 Sebelum Masehi yang diusahakan penduduk di
perkampungan Neolitik daerah Shanxi di Negeri China. Industry keramik pada masa itu
hanya tertumpu pada penghasilan tembikar. Pada abad ke-18 menampakkan bibit
perkembangan yang telah menjadikan industry tembikar sebagaimana yang terdapat pada
hari ini.
Penggolongan keramik menjadi dua yaitu :
a. Keramik Tradisional
Keramik tradisional adalah keramik yang dibuat dengan menggunakan bahan
alam seperti kuarsa, kaolin, dan lain-lain. Contoh keramik tradisional yaitu barang pecah
belah.
b. Keramik Modern (Halus)
Keramik halus (fine ceramics) adalah keramik yang dibuat dengan menggunakan
bahan dasar oksida-oksida logam atau logam seperti oksida logam Al2O3, ZrO2, MgO,
dan lain-lain.
Material pembuatan keramik halus dapat ditemukan di beberapa daerah di
Indonesia antara lain Singkawang, Kalimantan Barat, Purwakarta, Banjarnegara, Jawa
Tengah, Bandung, dan Bali.
2.3. Struktur Kimia Material
Keramik halus umumnya tersusun dari material yang bervariasi meliputi alumina, zirconia,
silicon carbide, dan alumunium nitride. Berikut ini tipe-tipe keramik halus yaitu

a. Barium Titanate (BaTiO3) h. Mullite (3Al2O3.2SiO2)

b. Lead Zirconate Titanate / Pb(Zr,Ti)O3 i. Steatite (MgO.SiO2)

c. Forsterite (2MgO.SiO2) j. Cordierite (2MgO.2Al2O3.5SiO2)


d. Zirconia (ZrO2) k. Alumuium Nitride (AlN)

e. Ferrite (M2+O.Fe2O3) l. Silicon Nitride (Si3N4)

f. Silicon Carbide (SiC) m. Alumina (Al2O3)


g. Zircon (ZrO2.SiO2)

2.4. Proses Pembentukan Keramik Halus


Sebagian besar keramik industri dibentuk dari bubuk kmia khusus seperti silicon karbida,
alumina, dan barium titanate. Bahan dimurnikan dengan mencampurkan suatu larutan
hingga terbentuk endapan pengotor. Endapan disaring dan bubuk material keramik
dipanaskan untuk menghilangkan impurities dan air. Hasilnya bubuk dengan tingkat
kemurnian tinggi dan berukuran sekitar 1 mikrometer (0,0001 centimeter).
Berikut ini proses pembentukan keramik halus yaitu
a. Pembentukan
Setelah pemurnian, sedikit wax (lilin) ditambahkan untuk merekatkan bubuk keramik
dan menjadikannya mudah dibentuk. Setelah dibentuk, keramik kemudian dipanaskan
dengan proses densifikasi agar material yang terbentuk lebih kuat dan padat.
b. Densifikasi
Proses densifikasi menggunakan panas yang tinggi untuk menjadikan sebuah keramik
menjadi produk yang keras dan padat. Setelah dibentuk, keramik dipanaskan pada
tungku (furnace) dengan temperature antara 1000oC sampai 1700oC.

2.5. Sifat Fisik dan Sifat Kimia Keramik Halus


2.5.1 Sifat fisik
a. Sifat termal, keramik memiliki titik leleh tinggi sehingga tahan terhadap deformasi
b. Sifat elektrik, sebagian besar keramik memiliki konduktivitas rendah dan berperan
sebagai isolator contohnya keramik SiO2
Beberapa keramik seperti BaTiO3(barium titanate) dapat dipolarisasikan dan digunakan
sebagai kapasitor
Keramik lain dapat berperan sebagai semikonduktor jika energi ambangnya dicapai.
2.5.2 Sifat kimia
a. Tahan terhadap korosi
b. Keramik dapat larut jika bereaksi dengan larutan elektrolit kuat seperti HCl, Mg(OH)2
2.6. Manfaat Keramik Halus
a. Dapat digunakan sebagai pisau
Pisau keramik halus tidak memancarkan ion logam , sehingga sangat cocok untuk
memotong makanan seperti ikan mentah dan buah-buahan
b. Dapat digunakan sebagai ujung ballpoints
Permukaan keramik halus yang memiliki banyak lekukan , tak seperti bila terbuat
dari ion metal yang permukaannya seperti kubah halus.
c. Dapat digunakaan sebagai tulang dan sendi buatan
Tulang dan sendi buatan ini lebih tangguh, tahan lama dan kompatibel dengan
tubuh manusia
d. Dapat digunakan sebagai hiasan atau perhiasan
Keramik halus dapat dirancang khusus untuk memberikan berbagai warna dan
tinta . Selain kekerasan , tahan gores dan biokompatibilitas , keramik halus juga
memiliki warna yang pekat, berkilau dan tekstur yang khas
e. Dapat digunakan sebagai seismograph bawah laut
Salah satu material keramik halus ialah silikon nitrida, memiliki karaktersitik
kuat terhadap tekanan yang tinggi, tahan korosi dan densitas yang rendah yang
diaplikasikan sebagai kontainer kapal selam.
f. Dapat digunakan sebagai peralatan luar angkasa

2.7. Peluang Usaha Keramik Halus


Keramik menjadi salah satu usaha yang sangat menjanjikan saat ini. Penjualan keramik
nasional mencapai Rp 30 triliun pada tahun 2014. Keramik produksi dalam negeri
berpeluang untuk menguasai pasar Internasional. Berdasarkan data BPS 2013 ekspor
keramik nasional bernilai US$ 341,85 juta.
Adapun Jenis Produk yang bisa dikembangkan sebagai berikut :
a. Keramik Tile / Ubin
b. Gerabah
c. Keramik Hias
d. Barang Pecah Belah (Piring, Cangkir, Teko, Pot Bunga)
Analisis SWOT usaha keramik halus di Indonesia :
1) Strength
 Bahan Baku Keramik Melimpah
 Tidak sembarang orang bisa membuat keramik(perlu ilmu dan keahlian khusus)
 Ilmu Kimia Menunjang dalam peningkatan produksi dan kualitas keramik
 Profit yang didapat cukup besar (± Rp 302.000.000 /tahun)
 Dapat menyerap banyak tenaga kerja (Upah tenaga kerja di Indonesia lebih murah)
 Motif-motif tradisional Indonesia banyak diminati pasar internasional
 Jumlah pengusaha keramik di Indonesia masih sedikit (±30 perusahaan)
2) Weakness
 Keterbatasan Teknologi
 Modal yang dibutuhkan sangat besar
 Kebanyakan tenaga kerja kurang terlatih dalam berinovasi
3) Opportunities
 Dalam negeri :
 Tingkat pembangunan properti dan konstruksi di Indonesi semakin meningkat
 Di Indonesia terdapat 200 juta penduduk. Setiap Rumah menggunakan keramik.
 Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend pasar (Inovasi dapat meningkatkan
penjualan)
 Potensi ekspor :
 konsumsi keramik perkapita Negara ASEAN lebih tinggi dari masyarakat
Indonesia. (Indo mayoritas 1 m2, Negara lain 2 m2)
 Masyarakat Eropa sangat tertarik dengan kerajinan gerabah dan keramik hias
 Keramik Tile bermotif tradisional disukai pasar Internasional.
 Usaha Properti di dunia barat semakin berkembang
4) Treaths
 Perusahaan besar yang lebih dominan menguasai pasar (ex : Centro, Asia Tile dll)
 Perusahaan asing memiliki teknologi yang lebih unggul
 Terjadinya bencana alam dapat mengurangi bahan baku dan menurunkan daya beli
masyarakat
 Nilai Rupiah yang tidak setabil menyebabkan kerugian bagi perusahaan
2.8. Perusahaan Keramik Halus di Indonesia
Ada beberapa perusahaan yang memproduksi dan mengelola keramik halus di Indonesia,
diantaranya adalah :
1. PT. Asahimas Flat Glass Tbk
Alamat: Jalan Ancol Ancol Pademangan, RT.1/RW.3, Ancol, Pademangan, Kota Jkt
Utara, Telepon: (021) 6904041. Fax : 264-351710.
2. PT Keramik Banjarnegara, Usaha karya,dan Mustika
Alamat: Dusun Klampok, Klampok, Purworejo Klampok, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Fax. 0286-79029. Telepon:. 0286-479057
3. PT. Sun Power Ceramics
Alamat: RT.14/RW.3, Duri Pulo, Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta . Telepon: (021) 6316688 . Fax: +62-321-6815179.
4. PT.Intikeramik Alamasri Industri Tbk dan Kokoh Inti Arebama Tbk di Jakarta.
Alamat: Jl. Senen Raya No.135, RW.2, Senen, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta. Telepon: (021) 3506227 . Fax : +62213862374
5. PT. Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk
Alamat: Jl. Pantura Semarang - Kendal No.Km 12, Mlaten, Sumberejo, Kaliwungu,
Kabupaten Kendal, Jawa Tengah 51372. Fax. : (021) 352-2071. Telepon: (024) 8664618
2.9. Permasalahan yang Berhubungan dengan Keramik Halus dan cara mengatasinya
Berikut adalah beberapa permasalahan yang berhubungan dengan keramik halus :
1) Pasokan gas alam belum optimal, dollar fluktuatif, sehingga produksi tidak optimal
2) Keterbatasan teknologi industri keramik dalam negeri yang sudah cukup tertinggal.
3) Keterbatasan kemampuan sumber daya manusia untuk membuat desain yang variatif
sehingga, produk-produk dalam negeri belum cukup diterima di mancanegara untuk
ekspor,
4) Kurangnya pemasaran dan stagnannya porsi ekspor dalam lima tahun terakhir

Adapun cara mengatasi beberapa permasalahan di atas adalah :


1) Inovasi dalam efisiensi bahan baku dan bahan bakar
2) Mampu meningkatkan penelitian yang dilakukan instansi litbang industri maupun di
tingkat instansi akademik yang kemudian mampu diimplementasikan dalam dunia
industri seperti halnya tentang inovasi nano partikel
3) Pemberlakuan produk SNI dan pelatihan untuk berbagai sektor industri
4) Menggelar pameran kerajinan keramik ke tingkat nasional maupun internasional
BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
a. Keramik merupakan bahan anorganik yang berbentuk padat dan nonlogam.
b. Keramik dikenalkan oleh penduduk di negeri China tahun 4500 Sebelum Masehi dan
digolongkan menjadi dua yaitu keramik tradisional dan keramik modern (halus)
c. Struktur kimia keramik bermacam-macam bentuknya dan umumnya tersusun dari
alumina, zirconia, silicon carbide, dan alumunium nitride.
d. Keramik halus memiliki sifat fisik dan sifat kimia.

3.2. Saran
a. Semoga makalah ini segera dibaca dan dapat memberikan informasi seputar Keramik
Halus bagi para mahasiswa dan masyarakat
DAFTAR PUSTAKA

Yusuf. 1998.Keramik.Jakarta:Bina Aksara

Anda mungkin juga menyukai