ABSTRAK. Selulosa asetat umumnya dibuat dengan mengunakan sumber selulosa yang
berasal dari kayu dan kapas, penggunaan kayu dan kapas tersebut pun akan semakin
meningkat seiring bertambahnya kebutuhan akan selulosa asetat dari tahun ketahun yang
kemudian akan dapat menimbulkan gangguan pada kelestarian alam, oleh karena itu
diperlukan sumber selulosa lain untuk mengatasi masalah tersebut. Pada penelitian ini kami
memanfaatkan limbah produksi tahu sebagai sumber altematif selulosa dalam pembuatan
selulosa asetat. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan
katalis terhadap rendemen dan kadar asetil dari selulosa asetat yang dihasilkan dan
mengetahui volume katalis yang optimal untuk menghasilkan selulosa asetat.
Limbah tahu yang tidak dimanfaalkan dijadikan bahan dasar untuk membuat selulosa (nata de
soya), nata de soya dibuat dari limbah tahu dengan bantuan bakteri acetobacter xylinium yang
kemudian dikeringkan dan dihaluskan untuk menghasilkan serbuk selulosa Serbuk selulosa
kemudian direaksikan dengan pereaksi asetilisasi asam asetat anhidrat dengan bantuan
katalis H2SO4 (p) dan dalam pemanasan 40°C yang kemudian menjadi selulosa asetaiPada
penelitian ini dilakukan variasi terhadap volume katalis dengan variasi volume 0,25 ml, 0,5 ml,
0,75 ml, 1 ml, 1,25 ml, dan 1,5 ml untuk mendapatkan jumlah volume yang optimal dalam
mendapatkan selulosa asetat.
Dari penelitian yang dilakukan didapat volume katalis yang paling optimal adalah 1ml dengan
rendemen sebesar 67,93% dan kadar asetil sebesar 44,42%. Kadar asetil yang terkandung
tersebut melebihi standar yang tercantum dalam SNI yaitu 39-40%.
1
KONVERSI Vol. 2 No. 2 Oktober 2013 ISSN 2252-7311
2
Pembuatan Selulosa Asetat Berbahan Dasar Nata De Soya
Adityo Sawong Seto
3
KONVERSI Vol. 2 No. 2 Oktober 2013 ISSN 2252-7311
4
Pembuatan Selulosa Asetat Berbahan Dasar Nata De Soya
Adityo Sawong Seto
5
KONVERSI Vol. 2 No. 2 Oktober 2013 ISSN 2252-7311
Kombinasi asam sulfat dalam hasil reaksi dapat terlihat dari parameter seperti
selulosa asetat yang dipisahkan dengan rendemen selulosa asetat yang dihasilkan,
hidrolisis asam melalui panambahan lamanya waktu pembentukan selulosa
magnesium asetat kemudian dipisahkan asetat dan kadar asetil yang akan
melalui proses penyaringan. Dalam proses diperoleh.
hidrolisis ini juga terjadi perurairan asam
asetat anhidrida Kondisi operasi pada METODOLOGI PENELITIAN
proses hidrolisis berlangsung pada suhu
antara 40 - 80 °C dan tekanan 1 atm. Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan selama kurang
Faktor-faktor yang mempengaruhi lebih 4 bulan, dan dilakukan di laboratorium
kadar asetil pada selulosa asetat Kimia Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Jakarta.
Berikut ini adalah beberapa faktor-faktor
yang mungkin dapat mempengaruhi kadar Bahan dan Alat
asetil pada selulosa asetat: Bahan
1. Kadar air selulosa 1. Air limbah indusri tahu
2. Penambahan zat asetilasi 2. Gulapasir pekat
Darwis et al (2003) menyatakan kadar 3. Bibit Acetobacter Xylinum
asetil selulosa asetat akan meningkat 4. Urea / DAP
dengan meningkatnya rasio anhidrida 5. NaOH
asetat. 6. Asam Asetat Anhidrida
3. Penambahan katalis 7. Asam Asetat Glasial
Penambahan katalis asam sulfat pada 8. H2SO4
reaksi asetilasi bertujuan untuk 9. Aquadest
menurunkan energi aktifasi reaksi, 10. NaHCO3
dengan menurunnya energi aktifasi
maka semakin mudah terjadi reaksi Alat
kimia sehingga lebih banyak gugus 1. Bak perendaman
asetil yang dapat di subtitusi oleh gugus 2. Hydraulis pressure
hidroksil 3. Hammer mill
4. Massa selulosa awal 4. Neraca analitik
Jumlah selulosa awal yang digunakan 5. Stirrer bar
untuk proses asetilasi selulosa menjadi 6. Water bath
selulosa asetat memiliki pengaruh yang 7. Pompa saring vacumm
berhubungan langsung dengan jumlah 8. Botol 100 ml
katalis yang digunakan 9. Kaca arloji
5. Suhu 10. Oven
Proses asetilisasi pada suhu tinggi 11. Desikator
dapat mempercepat terjadinya reaksi 12. Erlenmeyer
asetilasi.Pine et al (1998) Kuo et al
(1997) menyatakan proses asetil Pembuatan Nata de Soya
selulosa sebaiknya dilakukan pada 1. Air rebusan tahu (whey tofu) 1 liter
suhu berkisar 50-85°C. yang baru diambil dan masih segar
disaring, dan ditampung dalam
Hipotesa panci email (bukan panci
Penambahan sejumlah katalis yang alumunium), kemudian
digunakan diduga akan berpengaruh ditambahkan gula pasir 75 gr dan
terhadap lamanya pembentukan selulosa DAP 5 gr, diaduk-aduk sampai rata
asetat pada proses asetilasi yang kemudian didihkan selama kira-kira
kemudian juga dapat memberikan dampak 15 menit.
pada rendemen dan kadar asetil yang 2. Di angkat dan ditunggu lalu
dihasilkan, dengan penambahan sejumlah ditambahkan asam cuka 2% ,
katalis yang sesuai diharapkan mampu diaduk sampai homogen.
memberikan hasil yang optimal pada 3. Dimasukan dalam wadah
selulosa asetat yang dihasilkan, hal itu plastik/kaca dengan ketinggian
6
Pembuatan Selulosa Asetat Berbahan Dasar Nata De Soya
Adityo Sawong Seto
7
KONVERSI Vol. 2 No. 2 Oktober 2013 ISSN 2252-7311
8
Pembuatan Selulosa Asetat Berbahan Dasar Nata De Soya
Adityo Sawong Seto
9
KONVERSI Vol. 2 No. 2 Oktober 2013 ISSN 2252-7311
ml % %
3g 1,25 40°C 45 menit 4,77 55,00 % 43,48
ml % %
3g 1,50 40°C Sampel terdekstruksi,
ml sulit untuk disaring
(hitam)
10
Pembuatan Selulosa Asetat Berbahan Dasar Nata De Soya
Adityo Sawong Seto
KESIMPULAN
Gambar 11. Grafik hubungan volume Berdasarkan dari penelitian yang telah
katalis dengan kadar asetil dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
Dilihat dari data yang ditampilkan pada 1. Didapatkan sampel dengan volume
gambar 11 diketahui bahwa sampel yang katalis 1ml adalah sampel yang
paling optimal pada analisa kadar asetil menghasilkan rendemen paling
adalah sampel dengan jumlah volume besar yaitu 67,93% dengan kadar
katalis sebesar 1ml ini menunjukan bahwa asetil sebesar 44,42% dan waktu
sampel selulosa dengan massa awal ± pembentukan selama 65 menit
3gram akan menghasilkan kadar selulosa
11
KONVERSI Vol. 2 No. 2 Oktober 2013 ISSN 2252-7311
DAFTAR PUSTAKA
12