*Corresponding author: Jurusan Fisika FMIPA UNSRAT, Jl. Kampus Unsrat, Manado, Indonesia 95115; Email address:
hannysangian@yahoo.co.id
Published by FMIPA UNSRAT (2017)
54 JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 6(1) 53--58
pasar ekspor (Sasmuko, 2010).Kayu dan kulit polimer (Billmeyer, 1984), kristalinitas selulosa
kayunya mengandung selulosa yang dapat (Sangian dkk., 2015a). Sinar X adalah radiasi
digunakan sebagai bioenergi. elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang
Tanaman cempaka merupakan jenis tanaman sangat pendek dan energi sangat tinggi (Callister,
tropis yang sangat banyak dijumpai di Indonesia 2007).Panjang gelombang sinar X berkisar dari 10-2
tetapi hasil dari proses industri penggergajian kayu nm hingga 10 nm (Giancoli, 2001).Foton sinar X
kebanyakan menyisakan limbah padat berupa dihasilkan ketika elektron yang dari filamen yang
serbuk gergaji dan serpihan kayu yang terbuang dipanaskan mengenai anoda. Anoda akan bertindak
menumpuk di suatu lokasi tertentu yang dapat sebagai tranduser yang mengubah energi kinetik
mengganggu kondisi lingkungan sekitar sehingga yang dimiliki elektron menjadi energi panas dan
diperlukan penanganan terhadap limbah padat hasil energi radisi elektromagnetik sinar X (Campbel &
penggergajian kayu tersebut (Simbar dkk., 2014). Fuller, 1978). Sinar X dihasilkan dalam tabung sinar
Kayu cempaka memiliki kandungan serat alam X sebagaimana tampak pada Gambar 1 di bawah
yang terdiri dari selulosa, hemiselulosa dan lignin ini.
(Van Vlack, 1994).Selulosa merupakan komponen
dasar yang menyusun tumbuhan hidup dan
merupakan struktur utama dari dinding sel
tumbuhan tingkat tinggi. Selulosa merupakan
senyawa organik yang paling melimpah di bumi.
Ikatan hidrogen yang berada pada jaringan
molekulnya berperan penting dalam menunjukkan Gambar 1. Tabung sinar X (Campbel & Fuller, 1978)
sifat-sifat fisik dari selulosa (Balat dkk., 2008).
Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam Jika elektron mengenai kristal maka sinar X yang
memproduksi etanol yaitu efisiensi hidrolisis terbentuk akibat tembakan ini akan terhambur ke
hemiselulosa dan selulosa menjadi gula luar (Surdia, 1993). Sinar X yang merupakan sinar
monomer/sederhana. Enzim antara lain enzim elektromagnetik monokromatik ini akandifraksikan
selulase dapat juga digunakan untuk menghidrolisis pada sudut teta θ tertentu.Berkas sinar X tersebut
selulosa. Namun, pekerjaan enzimatis ini dapat lalu mengalami interferensi konstruktif pada sudut
terjadi jika bahan baku selulosa telah diberikan theta di kedua bidang pada jarak interplanar
pretreatment terlebih dahulu untuk memodifikasi dhkl(Surdia, 1993; Callister, 2007).Sinar X sangat
struktur kristal. Pretreatment ini akan tepat untuk mempelajari kisi kristal (crystal lattice)
menghilangkan lignin, menurunkan kristalinitas disebabkan kristal dapat menyebabkan sinar X
selulosa dan meningkatkan porositas (Galbe dan mengalami difraksi (Mortimer, 1993).
Zacchi, 2007; Sangian dkk., 2015c; Widjaja Penelitian ini dilakukan atas dua tahap yaitu
dkk.,2015). pertama, preparasi material dan pretreatment
Struktur selulosa dapat rusak akibat pemberian dengan microwave dan kedua, pengujian
pretreatment seperti asam atau basa.Kerusakan karakterisasi struktur material setelah
selulosa akibat putusnya ikatan hidrogen penyusun pretreatment.Tahap pertama dilaksanakan di
serat. Pemberian pretreatmen ionic liquid telah Laboratorium Intrumentasi dan Energi Terbarukan
menurunkan kristalinitas selulosa dan Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Sam Ratulangi.
meningkatkan aksesibilitas enzim selulase (Hua Tahap kedua pengujian karakterisasi struktur
dkk.,2009; Sangian, 2016). Pretreatment IL material dengan alat X-RD, SEM dan FT-IR di
terhadap selulosa dari batang gandum juga telah Laboratorium Sentral Mineral dan Material Maju,
meningkatkan efisiensi hidrolisis enzimatis FMIPA, Universitas Negeri Malang. Penelitian
mikroorganisme khamir Saccharomyces cerevisiae berlangsung dari bulan Juli2016 sampai Januari
(Li, dkk., 2009). Sangian dkk.(2015b) juga 2017
melaporkan bahwa pretreatment IL dalam kondisi Bahan yang digunakan yaitu serbuk kayu cempaka.
basa terhadap tepung batok kelapa juga telah Adapun alat-alat yang digunakan pada tahap
menurunkan kristalinitas selulosa sehingga pertama yaitu microwave, plastik sampel, labu gelas
memudahkan untuk dihidrolisis secara enzimatis. Elenmeyer 250 ml, sendok pengaduk, saringan 120
Pretreatment dengan oven microwave telah mesh.
dilakukan terhadap bambu (Husnil, 2009) tetapi Serbuk kayu cempaka ini didapatkan darii
terhadap kayu cempaka belum pernah limbah pengergajian kayu di Desa Tombatu Satu,
dilaporkan.Penelitian ini dilakukan untuk melakukan Kecamatan Tombatu, Kabupaten Minahasa
karakterisasi morfologi struktur selulosa yang Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara. Serbuk kayu
terdapat dalam serat kayu cempaka setelah iradiasi cempaka terlebih dahulu dikeringkan di bawah sinar
pretreatment dengan gelombang mikro (microwave). matahari.Material lalu diayak dengan ayakan
berukuran 120 mesh untuk memperoleh ukuran
2. Material dan Metode yang sama. Serbuk kayu cempaka yang
Teknik analisis yang dapat digunakan untuk dipersiapkan sebanyak 20 gram yang akan
mengetahui struktur molekul (Giancoli, 2001), digunakan sebanyak 10 gram untuk pemaparan
struktur zat padat kristal (van Vlack, 1994), struktur dengan gelombang mikro (microwave) dan dengan
tanpa pretreatment
JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 6(1) 53--58 55