php/JKFI
Jurusan Fisika FMIPA Univ. Riau Pekanbaru. http://www.kfi.-fmipa.unri.ac.id
Edisi Oktober 2017.Vol 14 No. 02 p-ISSN.1412-2960.; e-2579-521X
Email: komunikasi.fisika.indonesia@gmail.com
ABSTRAK
Telah berhasil dibuat karbon aktif dari bahan bambu betung (Dendrocalamus Asper)melalui proses
pra-karbonisasi selama 1 jam dengan aktivasi kimia menggunakan KOH dengan perbandingan variasi
massa karbon aktif dengan massa aktivator 1:0, 1:1, 1:2 dan 2:1. Pengaktifan dibantu iradiasi
gelombang dengan daya mikro (µ) 630 Watt selama 20 menit. Penelitian bertujuan untuk
mengkarakterisasi karbon aktif menggunakan difraksi sinar-X, spektroskopi inframerah transformasi
fourier (FTIR) dan dayaserapmetilenbiru. Karakterisasi difraksi sinar-X menunjukkan karbon aktif
memiliki pola difraksi semikristalin dengan kehadiran puncak pada sudut 2θ sebesar 21,268odan
41,014omasing-masing bersesuaian dengan orientasi (002) dan (100). Tinggilapisan (Lc) tertinggi
dihasilkan pada rasio 1:1 sebesar 21,495 nm dan data ini didukung oleh daya serap karbon aktif
terbaik terhadap metilen biru yaitu pada rasio 1:1 sebesar 99,327 mg/g. Hasil karakterisasai FTIR
menunjukkan karbon aktif memiliki serapan gugus –OH, C-H dan C=C. Secara keseluruhan hasil
perhitungan dan analisis yang diperoleh menunjukkan bahwa banyaknya KOH mempengaruhi
kualitas dari karbonaktif yang dihasilkan.
Kata kunci : Bambu betung, iradiasigelombangmikro, karbonaktif,KOH
ABSTRACT
Activated carbon had successfully been made from betung bamboo (Dendrocalamus Asper) by
carbonization process for 1 hour with chemical activation using pottasium hydroxide (KOH) with the
mass ratio of the carbon powder with KOH i.e. 1:0, 1:1, 1:2 and 2:1. In order to activate the carbon,
the activation was help by microwave irradiation with the power of 630 Watt for 20 minutes. The
purpose of this research is to characterize activated carbon using X-ray diffraction (XRD), Fourirer
Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) and absorption of methylene blue. The data of X-ray
diffraction pattern indicated that all of the activated carbon were in a semi-crystalline form, with the
XRD peaks observed at angel of diffraction (2θ) of 21.268o and 41.014o with oriented of (002) and
(100) respectively. The highest value of layer (Lc) is resulted from the ratio 1:1 as high as 21.495 nm
and this data supported by the highestabsorption of methylene blue at ratio 1:1 as high as 99.327
mg/g. Characterization of FTIR showed that the activated carbon had the function of cluster –OH, C-
H and C=C. Overall the calculated and analyzed results showed that the variation of KOH
concentration influences the qualities of the activated carbon.
1061
1061
PENDAHULUAN industri pengolahan air, sebagai pelarut
yang bisa digunakan kembali, dan
Air merupakan sumber kehidupan
penyimpan energi (Liou, 2010).
bagi makhluk hidup. Pada zaman ini,
Bambu merupakan jenis tanaman
sumber daya air bersih semakin minim
yang tergolong keluarga Gramineae
dikarenakan pencemaran limbah zat
(rumput-rumputan). Di Asia Tenggara
kimia, limbah padat, limbah bahan
terdapat sekitar 200 spesies bambu dari
makanan, limbah organik dan limbah
1000 spesies bambu yang ada (Dransfield
anorganik yang dapat menyebabkan iritasi
& Widjaja, 1995).Di Indonesia terdapat
pada mata, penyakit methemoglobinemia
60 jenis spesies bambu. Bambu
dan kanker (Soeparman, 2001).
mengandung kadar selulosa berkisar
Salah satu upaya mengatasi
42,4%-53,6%, kadar lignin berkisar
pencemaran air adalah dengan
19,8% sampai 26,6%, kadar pentosan
menggunakan metode adsorpsi yaitu
berkisar 1,24% sampai 3,77%, kadar abu
metode prinsip penyerapan bahan tertentu
berkisar 1,24% sampai 3,77% dan kadar
oleh suatu bahan yang bersifat sebagai
silika berkisar 0,10% sampai 1,78%
penyerap. Metode adsorpsi banyak
(Krisdianto dkk., 2003).
diaplikasikan pada penjernihan air serta
Sumber bahan mentah yang telah
penghilangan zat pencemar mengandung digunakan untuk penelitian sebagai bahan
logam berat (Rahmawati & Yuanita, karbon aktif diantaranya biji apricot, biji
2013).Metode adsorpsi banyak chery, biji anggur, kulit kacang, kulit
almond, tongkol jagung, kulit jagung dan
menggunakan karbon aktif karena ban bekas (Rao et al., 2008). Bambu
memiliki daya serap yang baik. merupakan tanaman golongan rumput-
Karbon aktif adalah bahan yang rumputan. Batang bambu dapat dijadikan
peralatan rumah tangga (Berlian &
terdiri dari sebagian besar karbon.Karbon
Rahayu, 1995), barang kerajinan
aktif terdiri dari 87%-97% karbon dan (Krisdianto dkk., 2003), serta dalam
sisanya berupa hidrogen, oksigen, sulfur industri bambu diolah menjadi pulp dan
kertas.
dan nitrogen serta senyawa-senyawa lain
yang terbentuk dari proses pembuatan METODOLOGI PENELITIAN
(Sudibandriyo, 2003). Karbon aktif
berguna dalam pemurnian gas, katalisator, Bahan dasar pembuatan karbon aktif
yang digunakan adalah bambu betung
sebagai penyaring dan penghilang bau
(Dendrocalamus Asper). Bambu betung
pada industri obat dan makanan, dengan ukuran 1cm x 1cm dipra-
penyaringan air, penghilang bau dalam karbonisasi selama 1 jam menggunakan
1062 1062
oven listrik dengan suhu 200°C. Bambu 5000
S1
Intensitas (a.u)
butiran dengan ukuran ≤100 mesh.
3000 Fitting S1
S2
Fitting S2
2000 S3
Fitting S3
2 (theta)
1063 1063
menunjukkan rasio 1:1 (S2) memiliki Besar daya serap karbon aktif
tinggi lapisan (Lc) 21,496 nm yang lebih terhadap metilen biru menunjukkan
tinggi dari sampel lainnya dan lebar kualitas karbon aktif. Karbon aktif yang
lapisan (La) 11,296 yang lebih kecil dari bagus adalah karbon aktif yang memiliki
sampel yang lain. daya serap yang tinggiagar fungsi karbon
aktif sebagai adsorben dapat berjalan
2. Karakterisasi FTIR dengan baik. Nilai daya serap karbon aktif
dapat dilihat pada Gambar 3.
Karakterisasi FTIR berfungsi untuk 100
Daya Serap
99
(mg/g)
melihat serapan gugus fungsi yang 98
97
terdapat pada sampel.Spektra S1 (biru), 96
95
S2 (hijau), S3 (merah) dan S4 (hitam) S2 S3 S4 Sampel
dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 3 Daya serap karbon aktif
terhadap metilen biru
1064 1064
dikarenakan KOH masih dapat bekerja Spectrometric Identification of
lebih reaktif pada variasi 1:1. Organic Compound. Silverstein,
Bassler, and Morrill, 1981, John
KESIMPULAN Wiley and Sons, Inc. pp. 95-180.
[6]. Krisdianto, Ginuk, S dan Agus, I.
Berdasarkan hasil dan analisa yang
2003. Sari Hasil Penelelitian
telah dilakukanmaka diperoleh Rotan dan Bambu. Pusat Hasil
kesimpulan bahwa variasi massa KOH Hutan, Badan dan
mempengaruhi kualitas karbon aktif. Pengembangan Kehutanan
Variasi massa aktivator dan massa karbon danPerkebunan, Bogor-Indonesia.
1:1 (S2) menghasilkan karbon aktif [7]. Liou, Tzong-Horng. 2010. Develop-
terbaik karena memiliki nilai tinggi ment of Mesoporous Structure
lapisan (Lc) yang paling besar 21,496 nm, and High Adsorption Capacity of
nilai lebar lapisan (La) yang paling kecil Biomass-based Activated Carbon
by Phosporic Acid and Zinc
11,296 nm dan daya serap karbon aktif
Chloride Activation. Chemical
terhadap metilen biru terbaik sebesar Enggineering Journal 158, 129-
99,327 mg/gserta adanya serapan gugus- 142
gugus fungsi O-H, C-H dan C=C. [8]. Lu, W. and Chung, D.D.L. 2001. Pre-
DAFTAR PUSTAKA paration of conductive carbons
with high surface area. Carbon 39:
[1]. Berlian, N. dan Rahayu, E. 1995. 39-44
Bambu, Budidaya dan Prospek
Bisnis. Penebar Swadaya: Jakarta. [9]. Manivannan, A., Chirila, M., Giles,
N.C and M.S. Seehra. 1999.
[2]. Darmawan, S. Wasrin S., Nyoman J. Microstructure,dangling bonds and
W., Akhirudin M., dan Gustan P. impurities in activated carbons.
2015. Kajian Struktur Arang- Carbon 37: 1115-1121
Pirolisis, Arang-Hidro Dan Karbon [10]. Pavia, D.L., Lampman, G.M., Kriz,
Aktif Dari Kayu Acacia Mangium G.S., and Vyvyan, J.R. 2009.
Willd. Menggunakan Difraksi Introduction to
Sinar-X. Penelitian Hasil Hutan 33 Spectroscopy.Sauders College:
(2) : 81 - 92 Philadelphia.
[3].Diniati, M. 2012. Perlakuan Mekano- [11]. Rahmawati, E dan Yuanita, L.
kimia Basah pada Karbon Aktif 2013. Adsorpsi Pb2+ Oleh Arang
Batu Bara untuk Media Aktif Sabut Siwalan (Borassus
Penyimpanan Hidrogen. Skripsi flabelifer). UNESA Journal of
Program Studi Teknik Metalurgi Chemistry 2:1-7.
dan Material, Fakultas Teknik, [12]. Rao M. Madhava, Rao Chandra
Universitas Indonesia, Depok. G.P, Seshaiah K, Choudary N.V,
[4]. Dransfield, S. And Widjaja E.A. and Wang M.C,. 2008. Activated
1995. Plant Resources of South carbon from Ceiba pentandra
east Asia No.7:Bamboos. hulls, an agricultural waste, as
PROSEA, Bogor. anadsorbent in the removal of lead
and zinc from aqueoussolution.
[5]. Hartomo A. J dan Purba, A.V. 1986. Wastemanagement 28:849-88
Penyidikan Spektrometrik
Senyawa Organik. Edisi Ke-4, [13]. Saragih, S.A. 2008. Pembuatan
Erlangga, Jakarta,Terjemahan: dan Karakterisasi Karbon Aktif
1065 1065
dari Batubara Riau Sebagai
Adsorben. Universitas Indonesia : [18]. Yusraini, D. Heryanto, R. Riyadhi,
Jakarta. A. Heny, T. dan Nurlela. 2015.
[14]. Soeparman D., 2001. Ilmu Penyakit [19]. Karakteris asi Karbon Aktif Asal
Dalam, Jilid 2. Balai Penerbit Tumbuhan dan Tulang Hewan
FKUI, Jakarta. menggunakan FTIR dan Analisis
Kemometrika. Jurnal Kimia
[15]. Sudibandriyo, M. 2003. A Gene- VALENSI: Jurnal Penelitian dan
ralized Ono-Kondo Lattice PengembanganIlmu Kimia, 1(2),
Model For High Pressure on November 2015, 103-116
Carbon Adsorben, Ph.D
Dissertation, Oklahoma State
University.
[16]. Tanaka, K. Aoki, H. Ago, H. Ya-
make, T. and Okahara, K. 1997.
Interlayer Interaction Of Two
Graphene Sheets As A Model Of
Double Layer Carbon Nanotubes
[17]. Yong bin Ji, Tiehu Li, Li Xiaoxian
Wang, and Qilang Lin. 2007.
Applied Surface. Science. (254) :
506
1066 1066