Disusun Oleh :
Milltriana
NIM 1811014120011
Latar Belakang
01 02 03 04
Melakukan pengujian aktivitas antibakteri dari ekstrak Fabrikasi nanofiber dengan bahan polimer Poly(vinyl Asetat)
sabut kelapa, dilakukan metode sumur difusi. Bakteri PVA 10%, dilakukan proses electrospinning pada medan listrik
yang digunakan Staphylococcus aureus dan Escherichia 15 kV dengan jarak antara spinning ke kolektor 13 cm. Diameter
coli hasil diameter zona hambat masing-masing 22,59 rata-rata PVA 10% sebesar (180,7 ± 40,6) nm. Analisis morfologi
mm dan 27,13 mm (Wulandari dkk, 2018). dan diameter fiber menggunakan SEM dan analisis gugus fungsi
menggunakan FTIR (Purnawati, 2017)
Rumusan Masalah
a. Bagaimana kandungan serat dan aktivitas antioksidan dari nipah (Nypa fruticans)
pada aplikasi nanoserat tekstil antibakteri?
Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui kandungan serat dan aktivitas antioksidan dari nipah (Nypa
fruticans) pada aplikasi nanoserat tekstil antibakteri.
b. Untuk mengetahui proses adsorpsi serat nipah (Nypa fruticans) dalam penurunan
konsentrasi ion kromium pada aplikasi nanoserat tekstil antibakteri.
Nanoserat Tekstil
Prinsip kerja metode electrospinning adalah dengan cara
Teknologi nanoserat merupakan cabang dari nanoteknologi mendorong larutan polimer yang diberi tegangan listrik tinggi
pembuatan material dalam bentuk skala nanoserat dengan tujuan menggunakan pompa syringe hingga membentuk butiran/tetes
mencapai fungsi yang lebih besar.[1] Nanoserat termasuk larutan pada ujung kapiler spinneret. Butiran/tetes larutan
pengembangan nanoteknologi di bidang industri tekstil. Tekstil polimer yang terinduksi muatan listrik tersebut akan meloncat
termasuk dalam salah satu sektor pengembangan revolusi industri atau bergerak ke arah elektroda dengan muatan berlawanan
4 yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing dalam disertai proses penguapan pelarut polimer, sehingga yang
persaingan pasar global. Pemanfaatan teknologi dalam industri tertinggal pada pelat pengumpul (collecting plate) hanya serat
tekstil ini salah satunya menciptakan suatu material yang lebih polimernya saja.[6]
istimewa dari bahan penyusun awalnya menjadi skala nanometer.
[2] Nanoserat memiliki diameter sebesar 100-500 nm. Ukuran
nano yang sangat kecil tersebut bermanfaat untuk penghalangan
bakteri.[3]
Proses Adsorpsi
Sintesis Serat Nipah
01 Logam Kromium
Pelepah dan kulit buah nipah, 03 Larutan pulp nipah, serbuk
NaoH 78%, H2SO4 35%, kertas kromium, aquades, kertas saring,
saring, gelas beker, hot plate, ayakan 100 mesh, neraca analitik,
magnetic stirer, stop watch, pH meter, sudip, pengaduk, labu
blender, pisau, gelas ukur, neraca ukur, gelas ukur, gelas kimia,
analitik, kondensor, waterbath, erlenmeyer, Spektrofotometer UV-
pompa vacum, oven. Vis.
Pembuatan Nanoserat
Persiapan Uji Antibakteri Tekstil
02 Larutan pulp nipah, nutrien agar (NA),
04 Larutan pulp nipah, aquades,
aquades, bakteri, sedotan, peralatan Elektrospinning (1 set),
Chroramphenicol (C11H12C12N2O5) ayakan 100 mesh, kertas saring,
dan Aseton (C3H6O), autoklaf neraca analitik, pengaduk, gelas
sterilisasi, inkubator, lemari pendingin, kimia, aluminium foil, XRD,
jangka sorong/penggaris, cawan petri, SEM, FTIR.
pengaduk.
Diagram Alir Penelitian
Sintesis
Pembuatan suspensi bakteri caranya mencampurkan NaCl Pembuatan nanoserat nipah menggunakan peralatan
0,9% dengan beberapa koloni bakteri yang diambil electrospinning. Tahap awal memasukkan larutan pulp nipah
menggunakan ose steril, kemudian inkubasi selama 24 jam ke dalam syringe bervolume 10 mL, kemudian larutan
pada suhu 37°C. Tahapan awal suspensi bakteri sebanyak 25 dialirkan melalui selang silicon menuju spinneret. Ujung
L dimasukkan ke media nutrien agar (NA), kemudian diaduk logam spinneret dihubungkan ke kutub positif sumber listrik
hingga homogen lalu tuang dalam cawan petri steril dan tegangan tinggi dengan cara mengencangkan ulir pada
biarkan sampai memadat. Setelah itu dibuat sumur diameter penyangga spinneret. Lembaran aluminium foil diletakkan di
10 mm menggunakan alat pelubang (sedotan). Cawan petri 1 atas kutub negatif yang berada di bawah spinneret, sebagai
berisi larutan pulp nipah. Cawan petri 2 berisi 2 sumur untuk kolektor nanoserat. Tegangan listrik digunakan 15-20 kV
kontrol positif berupa Chroramphenicol (C11H12C12N2O5) dengan jarak antara spinneret ke kolektor 10-12 cm. Proses
dengan konsentrasi L dan kontrol negatif berupa Aseton elektrospinning dilakukan pada temperatur ruang selama 30-
(C3H6O) dengan konsentrasi L, setiap sumur konsentrasinya 60 menit hingga membentuk lapisan nanoserat diatas
sama sebanyak 50 L, 100 L, 150 L, lalu inkubasi selama 24 aluminium foil.
jam pada suhu 37°C kemudian amati dan ukur diameter zona
hambat dengan jangka sorong/penggaris. Pengujian ini
bertujuan untuk membuktikan bahwa semakin besar
konsentrasi serat nipah yang ditambahkan maka semakin
tinggi kemampuan dan daya hambat terhadap bakteri.
Karakterisasi
UV-Vis merupakan alat untuk menganalisis bahan secara Analisis menggunakan XRD
kualitatif dan kuantitatif berdasarkan transmitansi atau memungkinkan untuk menentukan
absorban suatu bahan terhadap cahaya berupa ultraviolet struktur kristal, ukuran kristal, maupun
pada panjang gelombang yang memiliki energi yang relatif perhitungan kisi-kisi dari suatu bahan.
tinggi. Tujuan karakterisasi menunjukkan bahwa absorbansi Tujuan karakterisasi menunjukkan bahwa
dan intensitas puncak pada UV-Vis akan meningkat dengan penambahan nipah dapat memperbesar
penambahan jumlah serat nipah. Untuk itu produk tekstil lapisan filler pada nanoserat tekstil.
dengan kadar serat nipah lebih banyak berpotensi dapat
menahan sinar UV.
Karakterisasi
SEM FTIR
(Scanning Electron Microscopy) (Fourier-transform Infrared Spectroscopy)