PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang tertera di latar belakang, tujuan
penelitian ini untuk:
1. Mengoptimalkan penyerapan pewarna alami ke dalam kain.
1
2. Membandingkan nilai tetapan Langmuir dan Freundlich untuk optimalisasi
pencelupan.
1.3 Manfaat
Penelitian ini memberikan jawaban bagi industri yang memakai zat warna
sintetis dalam produksi untuk mendapatkan zat pewarna alami yang ramah
lingkungan (tidak menimbulkan limbah), mengurangi jam kerja, meningkatkan
efisiensi dalam proses pencelupan sehingga pewarna yang dipakai lebih sedikit,
hasilnya maksimal, waktunya singkat.
1.4 Luaran
Luaran dari penelitian ini adalah dihasilkan tetapan Langmuir dan
Freundlich zat pewarna alami, penulisan artikel ilmiah, mengikuti International
Conference on Industrial, Mechanical, Electrical and Chemical Engineering
UNS (ICIMECE) 2019, publikasi jurnal Nasional, Internasional terakreditasi
(Scopus).
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ceriops tagal biasanya menempati lokasi bagian dalam hutan bakau dan
ditemukan di sepanjang jalur kecil di pesisir lautan berlumpur yang tepinya
berpasir dan menerima lebih sedikit air tawar. Ceriops tagal ini juga dapat
tumbuh di atas batu karang yang sering dibanjiri (Jansen et al, 2005).
Tanin dari kulit soga tingi (Ceriops tagal) dapat bervariasi, dari 13% sampai
lebih dari 40% yang merupakan fitur umum dan penting dari kulit kayu
bakau.Tanin ini termasuk ke dalam kelompok tanin terkondensasi tipe
procyanidin, sehingga pewarnaan dengan kulit pohon soga tingi memberikan
warna coklat kemerahan.(Jansen et al, 2005).
Kulit soga tingi diambil dari pohon yang sudah tua. Semakin muda tanaman
dipanen, semakin rendah mutu kulit yang dihasilkan. Makin tua umur tanaman
dipanen, makin tebal kulit yang diperoleh, makin tinggi produksi dan makin
tinggi pula mutu kulit yang dihasilkan (Gusmailina, 1995 dalam Hidayani,
2012).
Kulit batang Ceriops tagal digunakan untuk pewarna dan penyamakan di
Afrika timur dan Asia. Dalam komunitas nelayan, pada jaring dan layar dirawat
dengan ekstrak kulit kayu Ceriops tagaluntuk menjaga jaring dan layar dari
3
kerusakan.Di Asia Tenggara, kulit kayu Ceriops taga lmerupakan unsur utama
untuk ‘soga-batik’ yang terkenal dari batik Jawa (Jansen et al, 2005).
2.2 Tanin
Tanin adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh kulit kayu dan buah
tumbuhan, memiliki rumus kimia yang tergolong kompleks dan memiliki
senyawa yang bervariasi serta dimanfaatkan sebagai penyamak, contohnya
korilagin C27H24O18. Tanin dapat didefinisikan sebagai senyawa polifenol
dengan berat molekul yang sangat besar yaitu lebih dari 1000 g/mol serta dapat
membentuk senyawa kompleks dengan protein.
Tanin memiliki sifat antara lain dapat larut dalam air atau alkohol karena
tanin banyak mengandung fenol yang memiliki gugus OH, dapat mengikat
logam berat, serta adanya zat yang bersifat anti rayap dan jamur. Warna tanin
akan menjadi gelap apabila terkena cahaya atau dibiarkan di udara terbuka.
Tanin umumnya didapatkan dengan ekstraksi dari tanaman. Tujuan dari
ekstraksi tanin adalah terdifusinya sejumlah gugus fenol yang terkandung dalam
material tanaman menuju fase cair. Hasil ekstrak tanin yang terekstrak harus
segera dianalisis kadarnya (Makkar, 2003).
2.3 Adsorbsi
Adsorbsi adalah proses perpindahan massa pada permukaan pori – pori
dalam butiran adsorben. Perpindahan massa yang terjadi melalui batas antara
dua fasa yaitu : gas – padat, cair – padat. Adsorbsi merupakan proses
eksotermis. Panas adsorbsi yang dihasilkan merupakan penurunan panas atau
pelepasan energi dalam sistem.
Adsorbsi dapat terjadi karena adanya energi permukaan dan gaya tarik
menarik permukaan. Sifat dari masing – masing permukaan berbeda, tergantung
pada susunan dalam molekul – molekul zat. Setiap molekul dalam interior
4
dikelilingi oleh molekul – molekul lainnya, sehingga gaya tarik menarik antar
molekul akan sama besar, setimbang ke segala bagian. Sedangkan untuk
molekul dipermukaan hanya mempunyai gaya tarik kearah dalam (Asip et al,
2008).
Kesetimbangan proses adsorbsi dipengaruhi oleh jenis adsorbate dan
adsorbent, suhu dan konsentrasi adsorbate. Setiap adsorbate dan adsorbent
mempunyai karakteristik kesetimbangan yang berbeda – beda dan
kesetimbangan adsorbsi tidak dipengaruhi oleh ukuran adsorbent. Berdasarkan
kekuatan interaksi atau gaya yang menyebabkan terjadinya proses adsorbsi,
adsorbsi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Physical Adsorption (Van der Waals adsorption)
Physical adsorption merupakan adsorbsi yang terjadi karena gaya tarik-
menarik antara zat yang teradsorbsi dengan padatan. Jika gaya tarik-
menarik antara adsorbate dan adsorbent lebih besar dibandingkan
sesama adsorbate, maka adsorbate akan terjerap di permukaan padatan.
Adsorbsi fisika biasanya terjadi pada suhu dan tekanan rendah. Adsorbsi
jenis ini lemah, gaya yang menyebabkan terjadinya adsorbsi adalah gaya
Van der waals. Panas adsorbsi yang dihasilkan sekitar 5 – 10 kkal/mol
Interaksi adsorbsi ini bersifat reversibel yang memungkinkan terjadinya
desorpsi pada suhu yang sama, meskipun proses tersebut lambat karena
adanya efek difusi (Treybal, 1981).
2. Chemisorption
Chemisorption merupakan adsorbsi yang terjadi karena adanya reaksi
kimia antara padatan dengan adsorbate. Adsorbsi ini bersifat irreversibel
dan panas yang dihasilkan cukup besar dibanding dengan adsorbsi fisika
(Treybal, 1981). Adsorbsi kimia mencakup pembentukan ikatan kimia.
Pada adsorbsi kimia ikatannya sedemikian kuat sehingga spesies aslinya
tidak dapat ditemukan lagi. Bentuk lapisan pada adsorbsi kimia biasanya
merupakan monolayer (Maghfiroh, 2016).
Jika penjerapan yang terjadi karena pengaruh gaya intermolekuler antara
fluida dan padatan lebih besar dari molekul fluida itu sendiri maka molekul
fluida akan terjerap (terakumulasi) di permukaan padatan hingga mencapai
kondisi jenuh (Treybal, 1981). Dalam proses adsorbsi dua fase, kondisi suhu
cukup berpengaruh dalam system tenaga adsorbsi. Pada temperatur normal,
sebaiknya dilakukan dengan tenaga intermolekuler (Mardina, 2007). Adsorbsi
akan lebih cepat berlangsung pada suhu tinggi. Akan tetapi, pengaruh suhu
adsorbsi zat cair tidak sebesar pada adsorbsi gas.
Selain itu proses adsorbsi sangat sesuai untuk memisahkan bahan dengan
konsentrasi yang rendah dari campuran yang mengandung bahan lain dengan
5
konsentrasi tinggi. Pada fase cair, konsentrasi fase menunjukkan perubahan
kuantitas unit volume dari cairan atau larutan. Pada stationary–phase atau fase
padat maka harga konsentrasi fase merupakan perubahan kuantitas akibat
transfer massa dari unit fase dalam kondisi tertentu. Hal ini memungkinkan
konsentrasi bahan padat lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi bahan
cair dan perbedaan konsentrasi bahan padat lebih rendah dibandingkan dengan
konsentrasi bahan cair sehingga perbedaan konsentrasinya cukup besar atau
driving force ini dapat menyebabkan konsentrasi profilnya lambat sedangkan
proses transfer massanya berlangsung cepat (Mardina, 2007).
Pada proses adsorbsi terdapat 2 unsur penting, yaitu: mekanisme
kesetimbangan dan kinetika. Mekanisme kesetimbangan didasarkan pada
kapasitas padatan untuk menyimpan atau menjerap spesies (adsorbate) yang
berbeda. Mekanisme kinetika didasarkan pada kecepatan penyebaran (difusi)
spesies yang berbeda untuk masuk ke pori padatan. Adsorbat merupakan solut
yang terserap pada permukaan padatan dalam proses adsorbsi. Faktor yang
mempengaruhi banyaknya jumlah adsorbat yang dapat diserap oleh adsorben,
antara lain: jenis adsorben, jenis adsorbat, ukuran adsorben, konsentrasi
adsorbat, dan temperatur (Putranto dan Angelina, 2014).
6
2. Model Freundlich
Model ini didasarkan pada anggapan bahwa tidak hanya satu lapisan
molekul adsorban saja yang terserap adsorban sehingga lapisan
permukaan tidak terbatas. Setelah permukaan padatan menyerap suatu
lapisan molekul adsorban, maka adsorben tersebut membentuk lapisan
penyerap dan menyerap adsorban lain. Menurut Freundlich, jika y adalah
berat zat terlarut per gram adsorben dan c adalah konsentrasi zat terlarut
dalam larutan. Dari konsep tersebut dapat diturunkan persamaan sebagai
berikut:
𝑋𝑚 1
Log 𝑚
= log k + 𝑛 . log C
Dengan k dan n adalah konstanta adsorbsi yang nilainya bergantung
pada jenis adsorben dan suhu adsorbsi. Bila dibuat kurva log (Xm / m)
terhadap log C akan diperoleh persamaan linear dengan intersep log k
dan kemiringan 1/n, sehingga nilai k dan n dapat dihitung (Mulyatna et
al, 2003).
Penyerapan zat dari larutan mirip dengan penyerapan gas oleh zat padat.
Penyerapan bersifat selektif, yang diserap hanyalah zat terlarut atau
pelarut. Bila dalam larutan ada dua zat atau lebih, zat yang satu akan
diserap lebih kuat dari zat yang lain. Zat – zat yang dapat menurunkan
tegangan permukaan akan lebih kuat diserap. Semakin kompleks zat
yang terlarut, maka semakin kuat diserap oleh adsorban. Semakin tinggi
temperatur, maka semakin kecil daya serap. Namun demikian, pengaruh
temperatur tidak sebesar pada temperatur gas.
7
BAB III
METODE PENELITIAN
8
Pengujian kadar Memasukkan zat warna
Didapatkan yang telah diuji kadar
Tanin kulit tanaman
konsentrasi awal taninnya dalam gelas
Soga Tingi dengan
zat warna Cao
spektrofotometer ukur 100 mL
Percobaan dihentikan
ketika Ca sudah
cenderung konstan
9
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
Persiapan
2.
bahan baku
Persiapan
3.
peralatan
Pembuatan
4.
pewarna alami
10
Analisa nilai
5. kesetimbangan
adsorpsi
Pengolahan
6.
data
Penulisan
7. artikel dan
pelaporan
11
DAFTAR PUSTAKA
Asip, F., Mardhiah, R., Husna. 2008. Uji Efektifitas Cangkang Telur dalam
Mengadsorbsi Ion Fe dengan Proses Batch. Palembang: Jurusan Teknik
Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.
Day, R. A. and A. L. Underwood. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta :
Erlangga.
Falah, S., Suzuki, T. and Katayama, T. 2008. Chemical Constituents from
Swietenia Macrophylla Bark and Their Antioxidant Activity. Pak J Biol Sci 11
: 2007 – 2012.
Hasrianti. 2012. Adsorpsi Ion Cd2+ dan Cr6+ Pada Limbah Cair
Menggunakan Kulit Singkong. Makassar: Program Pasca Sarjana, Universitas
Hasanuddin.
Jansen, P. C. M. et al. 2005. Prota 3: Dyes and tannins. Netherland: Wageningen.
Maghfiroh, Lu’lu’atul. 2016. Adsorpsi Zat Warna Tekstil Remazol Brilliant Blue
Menggunakan Zeolit yang Disintesis dari Abu Layang Batubara. Semarang:
Universitas Negeri Semarang.
Makkar, S. dan Ahadi. 2003. Kandungan Tanin Terkondensasi dan Laju
Dekomposisi pada Serasah Daun Rhizophora Mucronala Lamk pada
Ekosistem Tambak Tum Pang Sari Di Blanakan, Purwakarta, Jawa Barat.
Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Mardina, P. 2007. Menentukan Koefisien Transfer Massa dan Diffusivitas
Efektif dari Proses Dekolorisasi Zat Warna. Banjarmasin : Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.
Mulyatna, L., Pradiko, H. dan Nasution, K .2003. Pemilihan Persamaan
Adsorpsi Isotherm pada Penentuan Kapasitas Adsorpsi Kulit Kacang Tanah
terhadap Zat Warna Remazol Golden Yellow 6. Bandung: Teknik Lingkungan,
Fakultas Teknik Universitas Pasundan.
Putranto, A. dan Angelina, S. 2014. Pemodelan Perpindahan Massa Adsorpsi
Zat Warna pada Florisil dan Silica Gel dengan Homogeneous and
Heterogeneous Surface Diffusion Model. Bandung : Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan Bandung.
Ramayani. 2012. Pengaruh Salinitas Terhadap Pertumbuhan Dan Biomassa
Semai Non-Sekresi Ceriops tagal Dan Kandungan Lipid Pada Tingkat Pohon.
Skripsi Universitas Sumatera Utara.
Schofield, P., Mbugua, D.M. and Pell, A.N. 2001. Analysis of Condensed
Tannins, a Review, Animal Feed Science and Technology. 91. pp. 21-40.
Treybal, R. E. 1981. Mass–Transfer Operation. 3rd edition. Japan : McGraw –
Hill Book Co. Inc.
Widayatno, T., Yuliawati, T., Susilo, A.A. 2017. Adsorpsi Logam Berat (Pb)
dari Limbah Cair dengan Adsorben Arang Bambu Aktif. Surakarta: Program
Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.
12
LAMPIRAN
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
13
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-PE
Muhammad Dzikiy
Lampiran 1.2. Biodata Anggota 1
E. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Frank Rijkaard Rumbiak
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIM I 0516018
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jayapura, 15 November 1998
6 E-mail Rumbiakfrank@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081329478747
F. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD N Inpres SMP N 12 SMA Taruna
Tanjung Ria, Jayapura Nusantara
Jayapura
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 2004 - 2010 2010 - 2013 2013 - 2016
G. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Temu Ilmiah/ Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Seminar Tempat
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
14
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-PE
15
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-PE
Thufeil ‘Ammar
Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ir. Paryanto, MS
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Jabatan fungsional Lektor Kepala
4 NIP 195804251986011001
5 NIDN 0025045804
6 Tempat dan Tanggal Lahir Boyolali, 25 April 1958
7 E-mail paryanto_ftuns@yahoo.com
8 Nomer Telepon/HP 0271 781806/08122985487
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2
Nama Perguruan Tinggi Universitas Universitas Gadjah
Diponegoro Mada
Bidang Ilmu Teknik Kimia Teknik Kimia
Tahun Masuk-Lulus 1978 – 1984 1988 - 1992
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
Nama
Waktu dan
No Pertemuan Judul Artikel Ilmiah
Tempat
Ilmiah/Seminar
Seminar Zat Warna Alami dari Mangrove 20 Agustus
Nasional Spesies Rhizophora Mucronata 2015, Pasca
Pengelolaan sebagai Pengganti Pewarna Sarjana
Sumber Daya Sintetis untuk Batik yang Ramah UNDIP,
1.
Alam dan Lingkungan. Semarang,
Lingkungan ISBN : 978-
602-73313-0-
3
16
Seminar Pengambilan Zat Warna Alami
Nasional berupa Tanin dari Buah Mangrove 3 september
2. Teknologi (Rhizophora Mucronata) dalam 2015, ITS,
Lingkungan XII Proses Ekstraksi menggunakan Surabaya.
Simulasi Batch 3 Tahap.
Seminar 20-21
Nasional Peningkatan Hasil Pirolisis Ampas Agustus
3.
Rekayasa Kesumba (Bixa Orellana) 2014, UNDIP
Kimia Dan Menjadi Karbon Aktif melalui Semarang,
Proses Pengendalian Waktu Tinggal ISSN 1411-
4216
4. Seminar Alat Pengering Kabut (Spray 28-29
Nasional Dryer) untuk Pembuatan Zat Agustus
Rekayasa Warna Alami dari Kulit Kayu 2013, UNDIP
Kimia Dan Mahoni, Kulit Kayu Tingi dan Semarang
Proses Kulit Kayu Sga Jambal dalam ISSN 1411-
Bentuk Konsentrat Tinggi. 4216
5. Seminar Teknik 20-24
Kimia September
Produksi Zat Warna Alami
Indonesia 2012, UI
Berbentuk Nano Partikel (Powder)
Jakarta
guna Mendukung Industri Batik
ISBN 978-
Ramah Lingkungan di Indonesia
979-98300-2-
9
6. Seminar Annual Perbaikan Proses Produksi 16 Februarii
Engineering Pembuatan Zat Warna Alami Dari 2012, UGM
Biji Kesumba Yogyakarta,
ISBN 978-
602-98726-1-
3
7. Seminar 21-22 Juli
Penyerapan Gas Karbon Dioksida 2011,
Nasional
(CO2) dalam Biogas dengan UNRI, Riau
Teknik Kimia
Larutan Ca(OH)2 ISSN 1907-
Teknologi Oleo
dan Petro 0500
Kimia
17
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat degan sebenarnyauntuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah PKM Penelitian DIKTI.
Ir. Paryanto, MS
18
2. Bahan baku (30-40%)
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian Satuan
Kulit soga tingi Bahan baku 5 kg 0 0
3. Perjalanan
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian Satuan (Rp)
Perjalanan ke Analisis 5 kali 200.000 1.000.000
laboratorium sampel
Teknik Kimia FTI
Institut Teknologi
Bandung
Pembelian bahan Isi ulang bahan 10 kali 25.000 250.000
dan alat bakar
Transportasi dan Transportasi 3 orang 650.000 1.950.000
akomodasi seminar dan akomodasi
Sub Total (Rp) 3.200.000
4. Lain-lain
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian Satuan (Rp)
Fee akses sublab Tempat 1 paket 500.000 500.000
Kimia laboratorium penelitian dan
Pusat dan pengujian
Laboratorium sampel
Teknik Kimia FTI
Institut Teknologi
Bandung
19
Print proposal dan 500 500 250.000
laporan lembar
20
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
TINGGI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
Jalan. Ir. Sutami 36 A Kentingan Surakarta 57126 Telp. (0271)
632916 Fax. (0271) 632368 http://lppm.uns.ac.id, e-mail:
lppm@uns.ac.id
21
Dengan ini menyatakan proposal PKM-PE saya dengan judul yang
diusulkan untuk tahun anggaran 2018 adalah asli karya kami dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Surakarta, 10 September
2018
Mengetahui, Yang menyatakan,
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan
dan Alumni
22